Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmaluddin
"Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pipa Gas (O & M) dilakukan untuk memastikan Infrastrtuktur Pipa Gas dapat berjalan dengan handal dan aman. Estimasi Biaya O & M yang digunakan untuk menyusun anggaran O & M Rutin, Non Rutin serta Pendukung O & M menggunakan pendekatan deterministik dimana telah diketahui komponen penyusun pekerjaan serta harga pembentuknya. Namun dari data tahun 2016-2019 terdapat realisasi atas biaya yang belum pernah dialokasikan seperti pekerjaan tidak terencana (unplaned) dan penanganan kondisi gawat darurat (emergency) dan mengambil alokasi anggaran yang telah direncanakan untuk kegiatan O & M. Realisasi biaya tersebut dapat diartikan sebagai Biaya Kontingensi O & M dimana biaya tersebut tidak dapat diprediksi dan dihitung sebelumnya namun terjadi. Dampak jangka Panjang dari diambilnya alokasi anggaran O & M yang sudah direncanakan dimana perusahaan belum mengalokasikan khusus anggaran kontingensi, dapat mengganggu Integrity dan keselamatan penyaluran gas. Untuk menjawab masalah tersebut diperlukan Pemodelan Estimasi Biaya Kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang digunakan untuk menentukan formula beban biaya kontingensi Operasi dan Pemelihaaan Jalur Pipa Gas Distribusi terhadap perencanaannya. Dalam Tesis ini dilakukan penelitian mengenai pengujian komponen variabel pembentuk biaya kontingensi Pengoperasian dan Pemeliharaan pipa gas seperti variabel Perbaikan Pipa, Relokasi Pipa, Sewa Lahan agar didapatkan suatu Pemodelan Estimasi Biaya kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang sesuai menggunakan Artificial Neural Network dengan bantuan Matlab Program. Dari hasil Pemodelan tersebut didapatkan formula model estimasi biaya  kontingensi Operasi dan Pemeliharaan. Dari hasil estimasi biaya yang diperoleh, perusahaan dapat melakukan perencanaan anggaran yang lebih aktual dengan mengalokasikan biaya kontingensi secara khusus untuk dapat tetap memastikan kegiatan preventive, predictive maintenance dan corrective action dapat berjalan sesuai dengan siklus life time asset serta integrity dan keselamatan kegiatan operasional dapat dilaksanakan guna keberlangsung bisnis perusahaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pemangku kepentingan.

Operation and maintenance (O & M) activities are carried out to guarantee that the Gas Pipeline Infrastructure can operate reliably and safely. The O&M Cost Estimation utilized to prepare Routine, Non-Routine, and O&M Supporter budgets employs a deterministic methodology in which the components of the job and their costs are known. However, the 2016-2019 data shows that costs that were never allocated, such as unanticipated work (unplanned) and dealing with emergency situations (emergency), as well as taking planned budget allocations for O&M operations, were realized. These costs can be regarded as costs when they are realized. O&M contingency expenditures cannot be forecast or anticipated in advance, yet they do occur. The long-term consequences of taking the scheduled O&M budget allocation and not allocating a special contingency budget can jeopardize the integrity and safety of gas distribution. Model the Estimation of Operations and Maintenance Contingency Costs, which are used to establish the contingency cost load formula for Operation and Maintenance of Distribution Gas Pipelines against its plans, is required to solve this problem. In order to obtain a suitable contingency cost estimation modeling using Artificial Neural Network with the help of the Matlab Program, a research was conducted on testing the variable components that form contingency costs for operation and maintenance of gas pipes, such as variable pipe repair, pipe relocation, and land rent. A model formula for estimating Operations and Maintenance contingency costs is derived from the modeling findings. The company can plan a more actual budget based on the estimated costs obtained by allocating contingency costs specifically to ensure that preventive, predictive maintenance, and corrective action activities can run in accordance with the life time asset cycle, and the integrity and safety of operational  "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmaluddin
"Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pipa Gas (O & M) dilakukan untuk memastikan Infrastrtuktur Pipa Gas dapat berjalan dengan handal dan aman. Estimasi Biaya O & M yang digunakan untuk menyusun anggaran O & M Rutin, Non Rutin serta Pendukung O & M menggunakan pendekatan deterministik dimana telah diketahui komponen penyusun pekerjaan serta harga pembentuknya. Namun dari data tahun 2016-2019 terdapat realisasi atas biaya yang belum pernah dialokasikan seperti pekerjaan tidak terencana (unplaned) dan penanganan kondisi gawat darurat (emergency) dan mengambil alokasi anggaran yang telah direncanakan untuk kegiatan O & M. Realisasi biaya tersebut dapat diartikan sebagai Biaya Kontingensi O & M dimana biaya tersebut tidak dapat diprediksi dan dihitung sebelumnya namun terjadi. Dampak jangka Panjang dari diambilnya alokasi anggaran O & M yang sudah direncanakan dimana perusahaan belum mengalokasikan khusus anggaran kontingensi, dapat mengganggu Integrity dan keselamatan penyaluran gas.
Untuk menjawab masalah tersebut diperlukan Pemodelan Estimasi Biaya Kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang digunakan untuk menentukan formula beban biaya kontingensi Operasi dan Pemelihaaan Jalur Pipa Gas Distribusi terhadap perencanaannya. Dalam Tesis ini dilakukan penelitian mengenai pengujian komponen variabel pembentuk biaya kontingensi Pengoperasian dan Pemeliharaan pipa gas seperti variabel Perbaikan Pipa, Relokasi Pipa, Sewa Lahan agar didapatkan suatu Pemodelan Estimasi Biaya kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang sesuai menggunakan Artificial Neural Network dengan bantuan Matlab Program.
Dari hasil Pemodelan tersebut didapatkan formula model estimasi biaya kontingensi Operasi dan Pemeliharaan. Dari hasil estimasi biaya yang diperoleh, perusahaan dapat melakukan perencanaan anggaran yang lebih aktual dengan mengalokasikan biaya kontingensi secara khusus untuk dapat tetap memastikan kegiatan preventive, predictive maintenance dan corrective action dapat berjalan sesuai dengan siklus life time asset serta integrity dan keselamatan kegiatan operasional dapat dilaksanakan guna keberlangsung bisnis perusahaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pemangku kepentingan.

Operation and maintenance (O & M) activities are carried out to guarantee that the Gas Pipeline Infrastructure can operate reliably and safely. The O&M Cost Estimation utilized to prepare Routine, Non-Routine, and O&M Supporter budgets employs a deterministic methodology in which the components of the job and their costs are known. However, the 2016-2019 data shows that costs that were never allocated, such as unanticipated work (unplanned) and dealing with emergency situations (emergency), as well as taking planned budget allocations for O&M operations, were realized. These costs can be regarded as costs when they are realized. O&M contingency expenditures cannot be forecast or anticipated in advance, yet they do occur. The long-term consequences of taking the scheduled O&M budget allocation and not allocating a special contingency budget can jeopardize the integrity and safety of gas distribution.
Model the Estimation of Operations and Maintenance Contingency Costs, which are used to establish the contingency cost load formula for Operation and Maintenance of Distribution Gas Pipelines against its plans, is required to solve this problem.
In order to obtain a suitable contingency cost estimation modeling using Artificial Neural Network with the help of the Matlab Program, a research was conducted on testing the variable components that form contingency costs for operation and maintenance of gas pipes, such as variable pipe repair, pipe relocation, and land rent.
A model formula for estimating Operations and Maintenance contingency costs is derived from the modeling findings. The company can plan a more actual budget based on the estimated costs obtained by allocating contingency costs specifically to ensure that preventive, predictive maintenance, and corrective action activities can run in accordance with the life time asset cycle, and the integrity and safety of operational
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Fatrah Sudarjo
"Pekerjaan operasi dan pemeliharaan merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan keberlangsungan transportasi penyaluran gas dari hulu ke hilir berjalan dengan aman, handal, efektif dan efisien. Kegagalan Operasi disebabkan karena kurangnya perhatian dan kesadaran akan pentingnya pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan persediaan pada fasilitas-fasilitas pendukungnya, diantaranya adalah persediaan suku cadang yang memadai.
Pengendalian persediaan suku cadang merupakan suatu kegiatan yang sangat berperan penting dalam pekerjaan operasi dan pemeliharaan, hal tersebut dikarenakan jika jumlah persediaan terlalu kecil atau tidak tersedia maka akan mengakibatkan kerugian terlebih lagi bila suku cadang ataupun peralatan tersebut bersifat vital maka kerugian yang ditimbulkan akan semakin besar.
Persediaan yang berlebihan akan berdampak pada nilai investasi yang tertanam akan sangat besar dan tidak ekonomis. Faktor yang mempengaruhi jumlah persediaan adalah jumlah pemakaian, lead time dan pengendalian persediaan. Pemakaian yang fluktuatif, lead time yang panjang dan pengendalian persediaan yang dirasa kurang efektif akan berpengaruh pada upaya pencapaian tingkat persediaan yang optimal.
Proses penelitian dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengendalian persediaan pada ketiga Gudang, dimulai dengan cara observasi, wawancara, pengolahan data persediaan pada tiga tahun terakhir (2016-208) serta melakukan kuesioner untuk menghitung Analisis Pemakaian, Analisis Investasi dan Analisis Indeks Kritis untuk mengklasifikasikan Suku Cadang ke dalam tiga Kelompok yaitu Kelompok A, B dan C.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak terkait sebagai informan, maka dibuat usulan strategi yang harus ditempuh oleh perusahaan adalah dengan menggunakan Sistem Berbasis Web yaitu dengan nama CMMS (Computerized Maintenance Management System). CMMS bertujuan sebagai sistem Pengendalian dan pengelolaan persediaan yang dapat dimonitor oleh Divisi Persediaan, Divisi Operasi dan Pemeliharaan dan Divisi Pengadaan yang dapat menghasilkan pengendalian persediaan yang efektif, ekonomis dan efisien bagi perusahaan.

Operation and maintenance jobs is an absolute requirement that must be done to maintain and sustain the transport of gas supply from upstream to downstream run with a safe, reliable, effective and efficient. Operation failure due to lack of attention and awareness of the importance of the maintenance work, maintenance and supplies on its auxiliary facilities, such as an adequate supply of spare parts.
Inventory control of spare parts is an activity that is very important in the work of operation and maintenance, it is because if the amount of inventory is too small or is not available then it will result in the loss especially when spare parts or the equipment is vital that the losses will be even greater.
Excess inventory will have an impact on the embedded value of the investment will be very large and uneconomical. Factors affecting the amount of inventory is the amount of usage, lead time and inventory control. Fluctuating consumption, long lead times and inventory control are deemed less effective it will affect the achievement of optimal inventory levels.
The research process is done with how to identify the third warehouse inventory control, starting with observation, interviews, data processing supplies in the last three years (2016-208) as well as doing a questionnaire to calculate Usage Analysis, Investment Analysis and Critical Index analysis to classify Parts to in three groups, namely Group A, B and C.
Based on the results of interviews conducted with related parties as an informant, then made some strategic ideas that must be taken by the company is to use a Web-based system that is the name of a CMMS (Computerized Maintenance Management System). CMMS is intended as a system of control and management of inventory that can be monitored by the Supply Division, Operations and Maintenance Division and the Procurement Division can produce effective inventory control, economical and efficient for the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Aseanto
"ABSTRAK
Pada proyek pembangunan pipa gas sering terjadi di PT. XYZ sering terjadi cost overrun dan time overrun salah satunya dikarenakan oleh Stakeholder Manajemen yang belum dilakukan dengan baik, stakeholder sebagai pihak yang berkepentingan erat dengan pembangunan pipa gas merupakan elemen yang penting yang perlu dikelola. Penelitian ini telah diidentifikasi kepentingan masing-masing stakeholder internal dan eksternal serta dilakukan survey untuk mengidentifikasi kepentingan dari tiap-tiap stakeholder yang berpengaruh dalam rangka peningkatan kinerja waktu dan biaya pada pembangunan pipa gas, dari hasil survey tersebut dilakukan identifikasi dan analisis terhadap stakeholder tersebut menggunakan software structural equation modelling (SmartPLS 3.0) kemudian disusun strategi dan pengelolaan hubungan termasuk didalamnya pola komunikasi antara para stakeholder sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu dan biaya proyek yang berbasis PMBOK.

ABSTRACT
In the gas pipeline construction project at PT. XYZ often occur time overrun and cost overrun because of Stakeholder Management who haven’t done well, stakeholders closely with the construction of the gas pipeline is an important element that needs to be managed. This study has identified the interests of each stakeholder internal and external and conducted a survey to identify the interests of each stakeholder influence in order to improve the performance of the time and cost of the construction of a gas pipeline, from the result of the survey conduct stakeholder identification and analysis using structural equation modelling software (SmartPLS 3.0), then prepared a strategy and relationship management including communication patterns among stakeholders so as to improve the performance of the time and cost of project based PMBOK."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Iwan Daniel
"ABSTRAK
Pada proyek EPC Migas sering mengalami pembengkakan biaya yang diakibatkan tidak tepatnya perhitungan biaya kontingensi yang didasarkan kepada persentase
terhadap total biaya/estimasi proyek secara keseluruhan. Penelitian ini
menentukan pemodelan bagi estimasi biaya kontingensi dengan kombinasi range
estimating dan fuzzy logic untuk menentukan risiko terbesar dalam pengaruh dan
hubungannya terhadap besar nilai kontingensi pada proyek EPC berdasarkan risk
register (daftar yang berisikan risiko, mitigasi risiko,dampak serta frekuensi risiko
yang kemungkinan akan terjadi pada suatu proyek EPC) pada suatu pelaksanaan
proyek migas berdasarkan pengalaman yang telah dilaksanakan sebelumnya
oleh perusahaan R agar dapat menjadi referensi dalam penentuan besaran cot
contingency. Penentuan biaya kontingensi ini dengan range estimate dan
dilanjutkan dengan fuzzy logic dengan Matlab 2015a. Cost Contingency yang
didapat diaplikasikan dengan proyek yang diteliti dan sesuai dengan aktual
dengan penyimpangan yang cukup minim dengan asumsi risiko terbesar adalah
asumsi yang berubah, rework serta kompetensi yang kurang di dalam team proyek

ABSTRACT
EPC Oil & gas project always have cost overrun since the imprecise cost
contingency estimation which based on the percentage of the project total cost. In
the Oil & Gas EPC projects often experience cost overruns due to inaccurate
calculations contingency fee based on the percentage of the total cost / estimated
overall project. This study determines the modeling for the estimated costs of
contingency with a combination of range Estimating and fuzzy logic to determine
the greatest risk in influence and its relation to the great value of contingency on
EPC projects based on risk register (register containing risk, risk mitigation,
impact and frequency of risk that is likely to happen on a project EPC) at an oil
and gas project implementation based on the experience that has been carried out
previously by the company in order to be implemented as reference for
estimating cost contingency. Determining the cost of this contingency with a
range estimate and continued with fuzzy logic with Matlab 2015a. Cost
Contingency obtained was applied to projects studied and correspond to actual
deviations are quite minimal with bigger risks are changing of engineering
asumptions, re-work & lack of competence in project team"
2016
T46212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chusni Mubarok
"ABSTRAK
Pengoperasian pipa penyalur gas yang melintasi suatu kawasan tertentu mempunyai potensi risiko (bahaya) dan konsekuensi tertentu berdasarkan kehandalan dari instalasi pipa penyalur tersebut dan produk yang mengalir di dalam pipa tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko pengoperasian pipa penyalur gas sehingga didapatkan gambaran sumber bahaya. jenis bahaya dan risikonya beserta ukuran dan tingkat risiko tersebut yang pada akhimya dapat digunakan sebagai index) sebesar 302,33; nilai chance of survival sebesar 75,58%; chance of Failure
24,42% dan nilai faktor konsekuensi sebesar 8,33.
Dengan melihat nilai chance of survival sebesar 75,58o/o., maka secara umum pipa penyalur gas PT. ABC yang dioperasikan pada jalur PT. ABC - PT. XYZ Cilegon Banten masih dalam kriteria aman, namun harus melakukan tindakan prevention dan mitigati secara tepat karena nilai leak impactfactornya sebesar 8,33.
Hasil keseluruhan ini menunjukkan bahwa ketiga section yang ada mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda, oleh sebab itu semua section yang ada harus mendapatkan perhatian yang sama, yaitu melakukan tindakan prevention dan mitigation secara tepat."
2008
T21008
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Eko Hidayanto
"ABSTRAK
Crusher Line A adalah mesin PT XYZ dengan frekuensi kerusakan tertinggi tahun 2016 menggunakan pemeliharaan mesin tidak sesuai keandalan. Diperlukan analisis keandalan untuk merencanakan pemeliharaan. Dengan mempertimbangkan keandalan, biaya, dan kapasitas produksi, dibuat 4 rencana pemeliharaan, yaitu PM berorientasi keandalan komponen, PM berorientasi umur pakai komponen, PM berdasarkan MTBF kondisi pemeliharaan 2016, dan PM berdasarkan MTBF optimum 2015. PM berorientasi umur pakai komponen memiliki kapasitas produksi terbaik. PM berdasarkan MTBF kondisi pemeliharaan 2016 memiliki biaya terbaik. PM berdasarkan MTBF optimum 2015 memiliki keandalan terbaik. PM berorientasi keandalan komponen memiliki faktor keandalan dan faktor biaya kedua terbaik yang diusulkan untuk diterapkan.

ABSTRACT
Crusher Line A is a PT XYZ machinery with the highest failure frequency using a maintenance plan that is not according to machine reliability. Reliability analysis is required to create the plan. In consideration of reliability, cost, and production, 4 maintenance plans is created, namely Component reliability oriented PM, Component life time oriented PM, MTBF of 2016 maintenance based PM, and Optimum MTBF of 2015 based PM. Component life time oriented PM has the best production, MTBF of 2016 maintenance based PM has the best cost, Optimum MTBF of 2015 based PM has the best reliability. Component reliability based PM is the second best in terms of reliability and cost, therefore it is recommended to be applied."
2017
S67021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welda Ranasti
"ABSTRAK
Tren biaya operasional PT. X meningkat, sementara tren EBITDA-nya
menurun. Padahal, PT. X telah menerapkan strategi managed services untuk
operasional dan pemeliharaan aset dan jaringan telekomunikasinya dengan tujuan
optimalisasi biaya operasional. Strategi untuk penurunan biaya operasional adalah
dengan pemodelan strategi pemeliharaan. Pemodelan dilakukan dengan
penjadwalan pelaksanaan pemeliharaan rutin setiap BTS sesuai kategori
prioritasnya. Dengan pemodelan ini didapatkan strategi pemeliharaan berbiaya
rendah namun tetap memperhatikan kualitas aset dan layanan pada tingkat yang
dapat diterima karena corrective dan preventive maintenance tetap diberikan
untuk semua BTS. Dengan pengembangan skenario didapatkan bahwa dengan
penjadwalan pemeliharaan rutin dapat menurunkan biaya pemeliharaan rutin
secara signifikan.

ABSTRACT
Trend of PT. X?s operating costs is increasing, while the EBITDA is
decreasing. In fact, PT. X has implemented managed services strategy for the
operational and maintenance of their asset and network which aims for operating
costs optimization. Strategy to reduce operating cost is by modeling the
maintenance strategy. The model was built by scheduling routine maintenance
implementation per BTS according to their priority category. Result of the model
is a low-cost maintenance strategy which still considering quality of the asset and
network at acceptable level because corrective and preventive maintenance still
given to every BTS. Using scenarios development, found that scheduling routine
maintenance implementation per BTS can reduce the routine maintenance cost
significantly"
2016
T45671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Iqbal Bimo Arifianto
"Pembangunan MRT/ Transportasi berbasis rel saat ini sedang banyak di Indonesia terutama di Jakarta. Bertujuan untuk mempelajari masalah penetapan biaya operasi dan pemeliharaan untuk menentukan komponen biaya hingga penetapan biaya operasi dan pemeliharaan per kilometer sebagai pedoman untuk pembangunan MRT selanjutnya, dengan berdasar pada Peraturan yang ada dan dikembangkan dari studi yang ada pada artikel mengenai MRT di luar negeri. Estimasi biaya operasional dan pemeliharaan tahunan untuk MRT per kilometer adalah Rp 40 milyar/ Km?Tahun. Operator MRT memerlukan subsidi sebesar 43 agar keberlanjutan perusahaan operator MRT dapat terjaga.

Development of MRT Rail based transport is currently being conducted in Indonesia, especially in Jakarta. This Thesis is conducted to learn about operation and maintenance cost, which leads to cost components to conduct operation and maintenance cost per kilometer as a guide for further MRT development. Based on existing regulations and developed from studies in the article of MRT abroad. Estimated yearly cost of MRT rsquo s operation and maintenance for distance unit is Rp 40 billion Km Year. MRT operators require a subsidy of 43 so that the sustainability of MRT operator can be maintained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harisman Priladi
"Penilaian risiko untuk fasilitas lepas pantai merupakan komponen kunci dalam rangka menjaga integritas dan keandalan pipa transmisi bawah laut dan untuk memastikan distribusi produk selalu sesuai dengan standar keselamatan dan untuk memastikan kualitas & kuantitas volume sesuai dengan desain. Penilaian diperlukan untuk memberikan status dan rencana risiko, inspeksi, pemantauan dan penilaian integritas pada Pipeline dan Riser serta mitigasi sebagai sistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tesis ini menyajikan risiko berdasarkan estimasi kemungkinan kegagalan (PoF) dan konsekuensi kegagalan (CoF). Estimasi PoF dilakukan secara kualitatif dengan metode scoring 3 komponen utama dalam scoring PoF yaitu kerusakan pihak eksternal, hasil inspeksi dan design & operation. CoF dibagi menjadi beberapa tingkat konsekuensi untuk setiap kelompok konsekuensi (yaitu keselamatan personel, ancaman terhadap aset, lingkungan dan reputasi & regulasi). Frekuensi pemeriksaan juga ditentukan berdasarkan tingkat Risiko, validitas data input penilaian Risiko, Tingkat keyakinan status integritas, dan Evaluasi potensi perluasan risiko. Untuk bagian pipa dan spool aset, status integritas ditentukan oleh kehilangan logam, interval ILI, dan rentang bebas.

Risk assessment for offshore facilities are a key component in order to maintain the integrity and reliability of the subsea transmission pipeline and to ensure product distribution is always compliant with safety standards and to ensure quality & quantity of volume is according to design. An assessment is needed to provide status and plans of risk, inspection, monitoring and integrity assessment on the Pipeline and Riser as well as the mitigation as a continuous system. Therefore, this thesis presents risk based on Probability of Failure (PoF) and Consequence of Failure (CoF) estimation. PoF estimation is conducted qualitatively with scoring method 3 main components in PoF scoring which are Damage by External Party, inspection results and design & operation. CoF is divided into multiple levels of consequence for each consequence group (i.e. personnel safety, threat to asset, environment and reputation & regulation). Inspection frequency also define by depends on Risk level, Risk assessment input data validity, Confidence level in integrity status, and Evaluation of potential risk expansion. For pipeline and spool section of the asset, integrity status is determined by metal loss, ILI interval and free span. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>