Ditemukan 99594 dokumen yang sesuai dengan query
Bunyamin Andreatama
"Metode yang banyak digunakan dalam melakukan analisis stabilitas lereng seperti Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) lebih banyak memperhatikan nilai faktor keamanan lereng. LEM tidak dapat memprediksi perilakuk tanah setelah keruntuhan, sedangkan FEM hanya dapat digunakan untuk menghitung deformasi material sebelum keruntuhan. Metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) saat ini sudah mulai digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi distorsi mesh yang berlebih dalam analisis FEM akibat deformasi besar pasca kegagalan dalam analisis stabilitas lereng. Dalam penelitian ini, perilaku material tanah akan dimodelkan sebagai partikel menggunakan metode SPH dengan mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Model konstitutif tanah Drucker-Prager digunakan dalam prosedur SPH elasto-plastic sebagai alternatif model fluida Bingham dalam prosedur SPH Hydrodynamics yang sudah dikembangkan di Universitas Indonesia. Algoritma ini menggunakan hubungan tegangan-regangan untuk menggambarkan perilaku elastis-plastis dari partikel tanah. Simulasi dilakukan pada partikel tanah yang dimodelkan sebagai tanah kohesif dengan sudut kemiringan terhadap sumbu horizontal.
The methods that are widely used in conducting slope stability analysis such as the Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) pay more attention to the value of the slope safety factor. LEM cannot predict soil behavior after failure, while FEM can only be used to calculate material deformation before failure. The Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) method currently has begun to be used as an alternative to overcome excess distortion of the mesh in FEM analysis due to post-failure large deformations in slope stability analysis. In this study, the behavior of the soil material will be modeled as particles using the SPH method with reference to several previous studies. The Drucker-Prager constitutive soil model is used in the elasto-plastic SPH procedure as an alternative to the Bingham fluid model in the SPH Hydrodynamics procedure which has been developed at the University of Indonesia. This algorithm uses the stress-strain relationship to describe the elastic-plastic behavior of soil particles. Simulations were carried out on soil particles which were modeled as cohesive soils with a slope angle to the horizontal axis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bunyamin Andreatama
"Metode yang banyak digunakan dalam melakukan analisis stabilitas lereng seperti Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) lebih banyak memperhatikan nilai faktor keamanan lereng. LEM tidak dapat memprediksi perilakuk tanah setelah keruntuhan, sedangkan FEM hanya dapat digunakan untuk menghitung deformasi material sebelum keruntuhan. Metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) saat ini sudah mulai digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi distorsi mesh yang berlebih dalam analisis FEM akibat deformasi besar pasca kegagalan dalam analisis stabilitas lereng. Dalam penelitian ini, perilaku material tanah akan dimodelkan sebagai partikel menggunakan metode SPH dengan mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Model konstitutif tanah Drucker-Prager digunakan dalam prosedur SPH elasto-plastic sebagai alternatif model fluida Bingham dalam prosedur SPH Hydrodynamics yang sudah dikembangkan di Universitas Indonesia. Algoritma ini menggunakan hubungan tegangan-regangan untuk menggambarkan perilaku elastis-plastis dari partikel tanah. Simulasi dilakukan pada partikel tanah yang dimodelkan sebagai tanah kohesif dengan sudut kemiringan terhadap sumbu horizontal.
The methods that are widely used in conducting slope stability analysis such as the Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) pay more attention to the value of the slope safety factor. LEM cannot predict soil behavior after failure, while FEM can only be used to calculate material deformation before failure. The Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) method currently has begun to be used as an alternative to overcome excess distortion of the mesh in FEM analysis due to post-failure large deformations in slope stability analysis. In this study, the behavior of the soil material will be modeled as particles using the SPH method with reference to several previous studies. The Drucker-Prager constitutive soil model is used in the elasto-plastic SPH procedure as an alternative to the Bingham fluid model in the SPH Hydrodynamics procedure which has been developed at the University of Indonesia. This algorithm uses the stress-strain relationship to describe the elastic-plastic behavior of soil particles. Simulations were carried out on soil particles which were modeled as cohesive soils with a slope angle to the horizontal axis. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andreas
"Metode yang banyak digunakan dalam melakukan analisis stabilitas lereng seperti Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) tidak dapat memprediksi perilaku tanah setelah terjadinya keruntuhan. Metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) saat ini sudah mulai digunakan sebagai alternatif yang lebih adaptif dibandingkan LEM dan FEM. Dalam penelitian ini, perilaku material tanah akan dimodelkan sebagai partikel menggunakan metode SPH dengan mengacu pada literatur penelitian SPH elasto-plastic. Kriteria keruntuhan tanah dimodelkan menggunakan model konstitutif Drucker-Prager seperti prosedur SPH elasto-plastic yang sudah dikembangkan di Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada dengan cara memeriksa algoritma program dan penulisannya terhadap persamaan aproksimasi dalam literatur SPH. Simulasi dilakukan pada partikel tanah yang dimodelkan sebagai tanah kohesif dengan sudut kemiringan terhadap sumbu horizontal. Setelah program dieksekusi, terdapat penambahan algoritma perhitungan plastisitas tanah untuk menangani permasalahan ketidakstabilan dalam permodelan.
The methods that are widely used in conducting slope stability analysis such as the Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) can not be used to calculate material behavior after failure. The Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) method currently has begun to be used as an alternative that more adaptive than LEM and FEM. In this study, the behavior of the soil material will be modeled as particles using the SPH method with reference to elasto-plastic SPH literature. The Drucker-Prager yield criterion is used in the elasto-plastic SPH procedure which has been developed at the University of Indonesia. This study is the development of that existing elasto-plastic procedure by checking algorithm and program toward approximation equation in SPH literature. Simulations were carried out on soil particles which were modeled as cohesive soils with a slope angle to the horizontal axis. Furthermore, algorithm to calculate plasticity is added to handle instability in this modeling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aulina Reza Putri
"Likuifaksi adalah salah satu fenomena yang terjadi pada tanah granular, disebabkan oleh kenaikan air pori secara drastis dan menurunnya tegangan efektif tanah. Karakteristik likuifaksi adalah terjadi secara cepat dan memiliki deformasi yang tinggi. Salah satu mitigasi likuifaksi adalah mengevaluasi dampak yang akan ditimbulkan. Fenomena likuefaksi dapat dimodelkan secara numerik untuk mengetahui jarak aliran tanah. Dalam ilmu geoteknik, metode FEM sudah umum digunakan untuk simulasi numerik. Namun, penggunaan FEM memiliki keterbatasan dalam memodelkan deformasi besar dikarenakan FEM mengalami mesh distortion. Smoothed Particle Hydrodynamics atau dikenal sebagai SPH, merupakan salah satu metode kontinum yang tidak membutuhkan background mesh dalam simulasi numerik. SPH memiliki kelebihan dalam memodelkan fenomena free-surface dan berdeformasi besar. Penelitian ini menggunakan metode SPH untuk memodelkan perilaku tanah granular tersaturasi pasca likuefaksi. Model konstitutif tanah yang digunakan adalah elasto-plastis, dimana deformasi plastis mengacu pada kriteria kegagalan Drucker-Prager. Interaksi partikel tanah-air diwakilkan melalui gaya seepage. Kolom tanah granular berukuran 0,6 m x 2,0 m dimodelkan dalam sebuah box, lalu diobservasi keruntuhannya terhadap gaya gravitasi. Simulasi dilakukan pada kondisi tanah kering dan tanah jenuh. Untuk sampel jenuh, dilakukan variasi sudut geser. Hasil simulasi digunakan untuk menganalisis deformasi, perubahan tegangan, dan perubahan regangan pada model.
Liquefaction is a geomechanics event that often occurs in granular soil. Liquefaction is caused by drastic drop in pore water pressure and soil effective stress. It happens rapidly and generates major deformation in soil and its surroundings. One of many methods to mitigate the event is to evaluate the impact of liquefaction. In geotechnical field, the FEM method is commonly used for numerical simulations. However, FEM has limitation in modeling large deformations because it experiences mesh distortion. Smoothed Particle Hydrodynamics or known as SPH, is a continuum method that does not require a background mesh in numerical simulations. SPH is considered to have promising capability to model large deformation phenomena due to its Lagrangian feature and no background mesh needed.This research uses SPH method to model post-liquefaction behavior of saturated granular soil. The soil constitutive model used is elastoplastic, where plastic deformation is calculated by the Drucker-Prager failure criterion. The interaction of soil-water particles is represented by the seepage force. A column of granular soil, 0.6 m x 2.0 m dimensions, was modeled in a box. The soil failure against gravity was observed. The simulation was carried out in two conditions: dry and saturated. For saturated samples, variations in friction angle were carried out. The simulation results are used to analyze deformation and changes in stress and strain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yudha Wicaksana
"Likuifaksi adalah fenomena hilangnya sebagian besar tahanan geser pada masa tanah ketika mengalami pembebanan monotonic atau beban siklik dalam waktu singkat yang mengalir menjadi cair yang didukung dengan meningkatnya tegangan air pori tanah sehingga tegangan geser pada masa tanah menjadi rendah, penurunan daya dukung tanah berakibat tanah menjadi jenuh (saturated), air yang terdapat diantara pori-pori tanah membentuk tekanan air pori. Potensi likuifaksi tersusun atas material yang didominasi berukuran pasir. Pergerakan tanah terjadi akibat partikel tanah berpasir terdisipasi pada lapisan tanah dengan permeabilitas yang tinggi. Studi terkait likuifaksi dikembangkan dengan pemodelan tiga dimensi (3D) menggunakan metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) yang memodelkan dan memvisualisasikan perilaku partikel fluida dan solid. Pada penelitian ini akan memodelkan simulasi perilaku pergerakan interaksi lapisan fluida diantara lapisan tanah impermeable dengan kondisi batas pada permuakaan miring.
Liquefaction is a phenomenon in which the strength and stiffness of a soil is reduced by earthquake shaking or other rapid loading, where saturated sand and silt take on the characteristics of a liquid during the intense shaking of an earthquake. This is because a loose sand tends to compress, in response to soil compressing, in the pore water pressure and water attempts to flow out from the soil. Soil deforms easily and heavy objects such as structure can be damaged from the sudden loss of support from below. The research includes a liquefaction with Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) method for modelling and visualizing movement of fluid layer interaction between impermeable soil layers with boundary conditions sloping surface. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hana Saffanah
"
ABSTRAKFenomena likuifaksi kerap terjadi pada tanah jenuh, lepas, dan massa jenis rendah seperti tanah berpasir. Ketika daya dukung tanah turun secara drastis, tanah berpasir memiliki kecenderungan untuk memadat dan bergerak seperti air. Perilaku tersebut menghasilkan interaksi antara pasir dan tanah lempung dimana memiliki permeabilitas yang lebih tinggi dan kadar air yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, dibutuhkan metode yang dapat memodelkan pergerakan deformasi yang besar, yaitu metode partikel bebas salah satunya Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH). Metode SPH digunakan untuk mengetahui lapisan air yang terbentuk selama beban siklik terjadi sehingga mendekati fenomena likuifaksi. Model menggunakan material tanah lempung sebagai solid dan lapisan air sebagai fluida dengan ruang model 0,1 x 0,1 x 0,05 m. Parameter program merepresentasikan tanah lempung dengan parameter Stiffness Coefficient, volume solid, dan critical shear strength serta lapisan air dengan Damping Coefficient, volume fluida, dan viskositas. Perhitungan dilakukan dengan program Fortan dan divisualisasikan secara 2 Dimensi dan 3 Dimensi dengan Gnuplot. Keduanya dievaluasi dari pergerakan solid dan fluida serta kestabilan numerik. Pada model akhir didapatkan parameter Ks = 20.000 N/m, Ks = 53,3 Ns/m, dan x partikel = 50 mencapai kestabilan numerik dan seluruh partikel fluida dapat mengenali lapisan solid serta tidak terjadi proses disipasi fluida.
ABSTRACTThe phenomenon most often happen in saturated, loose, and low density such as sandy soils. When the bearing capacity drops, loose sand has the tendency to become compressed and behaves like liquid. This behavior generates an interaction between sandy soils and clay soils which has a higher permeability and include its water content. Therefore, it required method that can model large deformation movements, namely the free particle method, one of which is Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH). The SPH Method is used to determine the layer of water formed during cyclic load so it can approaches the liquefaction phenomenon. The model use clay soils as solid and water layers as fluid with model geometry 0,1 x 0,1 x 0,05 m. Program parameters represent clay soils with stiffness coefficient, solid volume, and critical shear strength also fluid layers with damping coefficient, fluid volume, and viscosity. The calculation is done with Fortran Program and visualized in 2 Dimension and 3 Dimension with Gnuplot. Both will be evaluated from the movement of solid and fluid also numeric stability. In the final model the parameters Ks = 20.000 N/m, Ks = 53,3 Ns/m, dan x partikel = 50 reach numeric stability and all fluid particles can recognize the solid layer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Triananda Pangestu Gusti
"Simulator perilaku hidrodinamika aliran sungai menggunakan metode numerik dengan basis partikel seperti metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) dapat menjadi salah satu alternatif yang tersedia untuk menyimulasikan perilaku hidrodinamika dan morfodinamika pada sungai meander yang tidak mampu dihasilkan oleh simulator yang menggunakan metode numerik berbasis grid. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulator hidrodinamika pada sungai meander dengan menggunakan metode SPH pada platform sederhana seperti MS. Excel yang menggunakan bahasa program Visual Basic dengan menghasilkan keluaran hidrodinamika secara tiga dimensi. Untuk mengetahui perilaku hidrodinamika dari penyebab terjadinya aliran helikal pada sungai meander dilakukan beberapa tahapan simulasi seperti fluid at rest, sloshing, dan simulasi aliran helikal. Dari hasil penelitian ini aliran helikal terbentuk karena adanya gangguan pada morfologi dan kecepatan partikel di dalam aliran sungai.
The simulator uses particle-based numerical methods, Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH), may be one of the alternatives that is available to simulate the behavior of hydrodynamics and morphodynamics in meander that are not able to simulate by simulators that use grid-based numerical methods. This study aims to make simulator that can simulates hydrodynamic behavior in meander by using simple platform, MS. Excel, and Visual Basic programming language. This simulator also generate a three-dimensional hydrodynamics data as the result. To determine the causes of helical flow in the river meanders, some stages of simulation such as fluid at rest, sloshing, and helical flow simulation are done. From the results of this study, the helical flow is formed due to disturbance in morphology and particle velocity in the river flow."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35760
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rut Puspaningtyas Suntarto
"Fenomena kegagalan piping erosion sering terjadi pada struktur bendungan tanah. Partikel tanah dari bendungan yang terus tergerus ini lama-kelamaan menyebabkan terbentuknya rongga seperti pipa. Penelitian ini akan mengamati interaksi antara partikel pipe wall yang terbentuk dengan aliran air yang terjadi. Studi permodelan ini menggunakan metode numerik Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) dengan platform DualSPHysics dan aliran diasumsikan dalam kondisi laminar dengan Re 100 dan 200. Partikel yang diamati pertama kali adalah 1 partikel dalam bentuk lingkaran sempurna untuk mengamati terlebih dahulu volum kontrol yang paling tepat dalam penelitian ini. Pada studi ini didapati semakin besar parameter geometri dari volum kontrol yang digunakan, hasil semakin mendekati hasil literatur. Akurasi permodelan ditingkatkan dengan memperpanjang waktu simulasi untuk memastikan bahwa partikel sudah memenuhi volum control sehingga aliran sudah stabil. Model lain yang diamati juga adalah dua partikel dengan posisi dan jarak yang berbeda untuk mengamati pengaruhnya terhadap variabel koefisien drag, koefisien lift, dan Strouhal Number yang dialami masing – masing partikel. Pada studi ini didapati bahwa semakin jauh jarak antar partikel bersebelahan, semakin kecil juga gaya sehingga mempengaruhi juga koefisien drag, koefisien lift. Semakin jauh partikel vortex yang terbentuk menjadi semakin mendekati frekuensi single cylinder dan hal ini mempengaruhi Strouhal Number yang dialami oleh partikel.
Failure that frequently happened in earth dam structures is internal piping erosion happens when soil particles of the earth dam eroded continuously and it creates a hollow space in a form of a pipe. This study will observe the interaction between the solid particles with water flow. This modeling study will use Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) as a numerical approach with DualSPHysics platform and the flow assumed as a laminar flow with Re of 100 and 200. The first model observed in this study is one circular-shaped solid particle against water flow. It’s found that by increasing the size of volume control, the output will have higher accuracy. Accuracy of this model is also improved by elongating the maximum time simulation. The next model simulated is two solid particles against water flow with different distances to observe how it affects the drag coefficient, lift coefficient, and strouhal number of each particle. In this study, it’s found that by increasing the distance between the two particles will decrease the force, drag coefficient and lift coefficient of each particle. Also, the increase of distance between the two particles makes vortices form in a single dominant frequency and it affects the strouhal number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Syaiful Rachman
"Dalam Computational Fluid Dynamics, simulasi dari interaksi fluida-fluida memberikan hasil yang berbeda dibandingkan interaksi fluida-solid. Asumsi yang tepat dan kondisi lainnya dibutuhkan untuk memperoleh simulasi interaksi fluida yang terbaik. Penghitungan yang digunakan adalah metode Smoothed Particle Hydrodynamics SPH berdasarkan persamaan Navier-Stokes, seperti pada penelitian sebelumnya yang dibuat dalam bahasa pemrograman FORTRAN. Sebagai pengembangannya, penelitian ini memodifikasi persamaan gaya viskositas untuk fluida berbeda jenis. Penelitian ini menggunakan dua jenis fluida berbeda massa jenis dan viskositas, dengan skenario fluida yang diam dalam ruang 3 dimensi. Untuk mendapatkan interaksi yang murni dari fluida, pengaruh lain seperti reaksi kimia dan transfer panas diabaikan, serta kedua jenis fluida juga bersifat miscible. Pergerakan partikel, massa jenis, tekanan dan gaya-gaya diteliti dari setiap skenario dan variasi. Simulasi dua jenis fluida yang berbeda pada penelitian ini memperlihatkan perilaku pergerakan partikel yang berbeda tiap skenarionya, namun serupa dengan perilaku sebenarnya.
In Computational Fluid Dynamics, simulation of fluid fluid interaction gives different results than fluid solid interaction. Right assumptions and other conditions is needed to reach best fluid interaction simulation. The computation uses Smoothed Particle Hydrodynamics SPH method based on Navier Stokes equation, as from the previous works in FORTRAN programming language. As the development, this research modifies the term of viscosity force equation to multiple fluid equation. This research uses two different fluids in density and viscosity, and scenarios with fluids at rest in 3 dimensional box. In order to get a pure interaction of fluids, other effects and influence like chemical reaction and heat transfer is neglected, and the fluids are also miscible with each other. Particle movements, density, pressure and forces is observed for every scenarios and variations. The simulation of two different fluids in this research showed different particle movements in each scenario, but similar to its actual behavior. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indri Mahadiraka Rumamby
"Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) awalnya dibuat untuk mensimulasikan fenomena non-aksisimetris dalam astrofisika. Namun, metode ini masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu biaya komputasi yang tinggi yang diperlukan untuk memodelkan nilai dengan resolusi tinggi dan masalah dengan kondisi batas. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah pemodelan SPH dengan fokus pada aliran kontinu dapat menghasilkan nilai yang akurat secara kuantitatif dengan biaya komputasi yang rendah. Penelitian ini akan menggabungkan algoritma dan pengkodean pada program utama sungai berkelok-kelok dan algoritma aliran kontinu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat secara kuantitatif pada interaksi fluida padat dengan aliran kontinu pada saluran berkelok-kelok menggunakan metode SPH. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Fortran untuk pemodelan metode numerik SPH (Smoothed Particle Hydrodynamics), model dilakukan dalam bentuk saluran terbuka berkelok-kelok berbentuk U secara 3D, dimana dinding saluran merupakan dinding yang tidak dapat ditembus dan menggunakan saluran kontinu. mengalir dengan jumlah partikel yang terbatas.
Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) was originally created to simulate nonaxisymmetric phenomenon in astrophysics. However, this method still has several shortcomings, namely the high computational cost required to model values with high resolution and problems with boundary conditions. This research aims to answer if SPH modeling with a focus on continuous flow can produce quantifiably accurate values with low computational cost. This research will combine algorithms and coding in the main program of meandering river and continuous flow algorithm with the aim of obtaining quantitatively accurate results on solid fluid interactions with continuous flow on a meandering channel using the SPH method. This study uses the Fortran programming language for modeling the SPH (Smoothed Particle Hydrodynamics) numerical method, the model is conducted in the form of a U-shaped meandering open channel in 3D, where the channel walls are non-penetrable wall and uses a continuous flow with a limited number of particles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library