Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Khanza
"Pengelolaan sampah dilakukan karena setiap hari sampah yang dihasilkan selalu meningkat, sehingga dibutuhkan konsep pengubahan sampah menjadi energi atau biasa disebut Waste to Energy (WTE). Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan salah satu cara untuk mengelola sampah agar dapat diubah menjadi energi yang berharga dengan baik. Pada studi ini, dilakukan analisis model keuangan untuk pembangunan PLTSa dengan menggunakan prinsip kerja Landfill Gas pada saat dibangun sebagai sumber energi listrik Universitas Indonesia. Proses pengambilan keputusan mempengaruhi model keuangan yang dirancang. Oleh karena itu, ada beberapa metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) terkenal yang telah digunakan, tetapi sebagian besar masih didasarkan pada keputusan subjektif daripada keputusan obyektif. The Sequential Interactive Modelling for Urban Systems (SIMUS) adalah metode hybrid berbasis Linear programming untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan berbagai tujuan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SIMUS untuk menentukan spesifikasi yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas PLTSa di Universitas Indonesia dan juga lokasi di mana fasilitas tersebut layak untuk dibangun. Pada akhir penelitian, dari 10 skenario yang telah dilakukan perhitungan, seluruh NPV bernilai layak dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh PLTSa yang akan dibangun di Universitas Indonesia. 3 lokasi terbaik adalah skenario 4 lokasi 1, skenario 9 lokasi 2, dan skenario 2 lokasi 3. Dari 3 skenario terbaik, serta mengacu pada usulan pada perubahan master plan Universitas Indonesia tahun 2016-2026, maka skenario 4 pada perimeter utara fakultas teknik Universitas Indonesia menjadi skenario yang paling optimal dengan area yang paling sesuai dari hasil analisis penelitian ini.

Waste management is carried out because every day, the waste produced is always increasing, so the concept of converting waste into energy is needed or commonly called Waste to Energy (WTE). The development of a WTE-based Electric Power Generator is one way to manage waste to be converted into valuable energy properly. In this study, we attempt to analyze the designed financial model of a WTE-based Electric Power Generator using the working principle of Landfill Gas when it was built as a source of electrical energy for the Universitas Indonesia. The decision-making process mainly influences the designed financial model. Hence, there are several famous Multi Criteria Decision Making (MCDM) method that has been used, but most of them are still based on subjective decisions rather than an objective decision. The Sequential Interactive Modelling for Urban Systems (SIMUS) is a hybrid method based on Liner programming to solve decision-making problems with multiple objectives. In this study, researchers used the SIMUS to determine the specification needed to build Waste-to-Energy (WTE) facilities in Universitas Indonesia and also the location where the facility feasible to build. At the end of the research, of the 10 scenarios that have been calculated, all NPVs are feasible and meet the criteria required by the PLTSa to be built at Universitas Indonesia. The 3 best locations are scenario 4 location 1, scenario 9 location 2, and scenario 2 location 3. Of the 3 best scenarios, and referring to the proposal on changes to the Master plan of the Universitas Indonesia for 2016-2026, scenario 4 on the northest perimeter engineering faculty of Universitas Indonesia is the most optimal scenario with the most suitable area from the results of this research analysis. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Yulianda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi terbaik dari pendirian
pembangkit listrik tenaga sampah di kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Lokasi
terbaik yang dimaksud adalah lokasi yang memiliki biaya terendah yang
memperhitungkan faktor ketidakpastian dan resiko yang ada. Untuk itu penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode dua fase, pada fase pertama digunakan
metode optimasi untuk menyederhanakan calon lokasi, fase kedua dengan metode
kualitatif yang menggunakan simulasi Monte Carlo dan Metode Delphi. Hasil
pada tahap pertama dengan metode optimasi diperoleh empat kandidat lokasi dari
20 calon lokasi, yaitu Kemuning, Enok, Mandah dan Keritang. Hasil simulasi
biaya tahunan yang ditambah dengan nilai resiko biaya, menunjukkan Enok
sebagai lokasi terbaik yang diusulkan dengan certainty equivalent value (CEV)
atas total biaya tahunan sebesar Rp 214,525,037.3 dan nilai resiko terhadap biaya
sejumlah Rp 10,223.642.

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the best location for landfill gas
power plant in Kabupaten Indragiri Hilir, Riau Province, Indonesia. The best
location is defined as the location that requires the lowest cost and put the
uncertainty and risk factors into account. Using two phases Method, study is
investigated.First phase is optimization method to simplify locations. Second
phase is a qualitative method using Monte Carlo simulation and Delphi Method.
The result from first phase with optimization to determine the top 4 out of 20
locations are Kemuning, Enok, Mandah and Keritang. Based on the simulation of
annual total cost and cost risk simulation, Enok come out as the best location that
is proposed to be chosen, with Certainty Equivalent Value(CEV) for the annual
total cost of Rp. 214,525,037.3 and risk to total cost of Rp 10,223.642."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Afriandini
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan skema Feed in Tariff PLTM yang dapat dijadikan acuan dalam jual beli listrik dari swasta kepada PLN. Nilai Feed in Tariff PLTM saat ini dirasa masih terlalu tinggi sehingga belum dapat dijadikan acuan dalam perjanjian jual beli listrik antara PLN dan swasta atau Independent Power Producer IPP. Penelitian berfokus pada perhitungan nilai Feed in Tariff PLTM dengan skema tetap dan menurun.Dasar dari perhitungan nilai Feed in Tariff ini adalah Levelized Cost of Energy LCOE atau biaya untuk memproduksi listrik setiap kWhnya. Hasil perhitungan nilai Feed in Tariff PLTM yang didapatkan dengan skema tetap maupun menurun menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan nilai Feed in Tariff PLTM yang diberikan oleh pemerintah. Apabila skema Feed in Tariff PLTM baru ini akan dilaksanakan maka dibutuhkan pula peran subsidi dari pemerintah.

The purpose of this research to obtain the ideal scheme Feed in Tariff for mini hydro power plant that can be used as a reference for setting Feed in Tariff between private sector that build mini hydro power plant to PLN. The current Feed in Tariff is considered too high by PLN. Therefore, it cannot be used as a fair reference to create an agreement among PLN and private sector. The research focus on the calculation of the Feed in Tariff value using constant and decreasing scheme. Levelised Cost of Energy LCOE or the cost to produce electricity per kWh will be used as the baseline in the calculation. A lower Feed in Tariff value that the current value from the government is found using this calculation scheme. If the new Feed in Tariff will be implemented that it will require subsidies from the government."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tibin Prayudi
"Masalah utama tempat pembuangan akhir sampah adalah terjadinya infiltrasi leachate yang akan mencemari tanah dan lapisan air tanah. Pengolahan leachate tanah dilakukan secara kimia atau biologi tergantung dari karakteristik leachate. Kurrangnya kandungan oksigen terlarut akan menghambat proses biodegradasi sehingga kandungan zat organic leachate akan meningkat. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji coba pengolahan air leachate dengan teknologi aerasi. Uji coba dilakukan dengan tiga model yaitu aerasi dengan satu kali kebutuhan oksigen, dua kali kebutuhan oksigen, dan satu kali kebutuhan oksigen dengan penyaringan media pasir. Dari ketiga car apengujian, pengolahan secara aerasi dengan dua kali konsumsi oksigen menningkatkan kandungan Ph palin kecil yaitu 4,05% dan pengolahan secara aerasi dengan satu kali konsumsi dan penyaringan merupakan cara pengolahan yang paling tingi menurunkan kandungan warna yaitu 61,54% dan COD 31,22%."
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aryenti
"Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan pengolahan sampah dengan konsep reduce, recycle, reuse (3R) di tempat pembuangan sampah seentara di Kelurahan Banjarsari, Surakarta yang dilakukan oleh masyarakat dan pengangkut sampah skala keluarahan dalam upaya mengurangi sampah sebelum diangkut ke TPA. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, kuisioner, dan wawancara. Analisis data secara deskriptif evaluative terhadap sistem pengolahan sampah di TPST. Dari hasil kajian diperoleh bahwa dengan adalanya peningkatan fungsi dari TPSS menjadi TPST dengan konsep 3R di TPST Kadipiro mampu mereduksi sampah 7% dari jumlah sampah di TPST."
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amin
"Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Listrik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia antara 2012-2016, nilai investasi telah meningkat sekitar 27% per tahun, dimana pada tahun 2016 adalah Rp 109 Triliun / tahun dan perkiraan mencapai Rp 227 Triliun / tahun di 2019. Ini adalah potensi besar bagi para pemangku kepentingan dalam bisnis listrik, salah satunya adalah kontraktor. Namun, dalam studi kasus yang dilakukan pada perusahaan XYZ yang telah terlibat dalam bisnis listrik sejak tahun 2008, ditemukan bahwa pencapaian laba per tahun sebagian besar tidak tercapai dengan target perusahaan tahunan dengan pencapaian rata-rata 87%. Metode penelitian ini untuk menguji faktor pengaruh pencapaian laba perusahaan dalam proyek pembangkit listrik menggunakan survei kuesioner untuk mengalami kontraktor. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor utama yang berpengaruh dalam pencapaian laba dari proses tender adalah harga material/equipment dan dari proses pelaksanaan proyek adalah permasalahan desain.

Based on data from the Directorate General of Electricity Ministry of Energy And Mineral Resources of Republic Indonesia between 2012-2016, the value of investment has increased approximately of 27% per year, where in 2016 is Rp 109 Trillion/year and estimates reached Rp 227 Trillion/year in 2019. This is great potential for stakeholders in electrical business, one of whom is contractor. However, in a case study conducted on company XYZ that has been involved in the electricity business since 2008, it was found that the achievement of profit per year is largely not achieve with the annual corporate targets with average achievement of 87%. The method of this research has to examine influential factor of corporate profit achievement in power plant project using questionnaire survey to experience contractor. The final objective of this research is to define main influence factor on strategies in order to improve the profit achievement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Joshua Ariel
"ABSTRAK
Skripsi ini meninjau rencana perubahan jumlah pembangkit yang pada
jaringan sumur minyak bumi dan gas alam yang berada dibawah pengelolaan
CNOOC SES Ltd yang berlokasi di Blok Widuri, Laut Jawa. Perubahan jumlah
pembangkit sebuah sistem tenaga listrik dapat mengakibatkan koordinasi rele
yang sudah ditetapkan sejak awal menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan
perubahan suplai daya di jaringan mengakibatkan perubahan besar arus hubung
singkat yang mungkin terjadi. Arus hubung singkat adalah salah satu parameter
utama dalam menentukan setelan rele arus lebih agar dapat berkoordinasi dengan
baik. Bila besar arus hubung singkat maksimum dan minimumnya mengalami
perubahan sementara setelan rele tetap sama, maka koordinasi antar rele akan
terganggu.
Untuk menentukan setelan rele arus lebih, diperlukan analisis aliran daya
untuk mendapatkan arus beban maksimum yang dialami rele. Kemudian
dilakukan analisis hubung singkat untuk menentukan arus hubung singkat
minimum yang akan menjadi patokan dalam setelan rele yang digunakan. Setelah
itu sistem proteksi akan disimulasikan untuk mengevaluasi koordinasi antar rele.
Baik analisis maupun simulasi koordinasi proteksi akan dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak ETAP 7.
Skripsi ini akan menghasilkan setelan rele untuk rele arus lebih gangguan
fasa dan gangguan tanah pada jaringan dengan kondisi terbaru, berupa arus
setelan (Ipickup) rele, waktu kerja (time dial) rele, dan kurva karakteristik rele."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1030
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Errie Kusriadie
"Air limbah industri tapioka diketahui masih memiliki kandungan bahan organik yang masih cukup tinggi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani secara baik. Padahal air limbah tersebut sangat potensial diolah menjadi bahan baku biogas untuk dikonversi menjadi energi listrik, melalui proses fermentasi anaerobik.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemanfaatan potensi limbah cair tapioka untuk pembangkit listrik tenaga biogas, dengan menentukan teknologi konversi yang digunakan, menghitung kapasitas energi listrik yang dapat dibangkitkan, serta menganalisa kelayakan ekonomi penerapan teknologi konversi gas engine sebagai teknologi konversi pembangkit listrik tenaga biogas.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, potensi limbah cair tapioka dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas, dengan produksi metan yang dihasilkan sebesar 95.475 m3 per tahun, dengan penerapan teknologi konversi pembangkit menggunakan gas engine dapat memproduksi energi listrik sebesar 358.604,1 kWh/tahun, dengan net present value sebesar Rp. 833.220.569,-, IRR 19,2% dan payback period 8,7 tahun.

Tapioca industrial waste water is known to still contain organic material that is still quite high, so it is potentially cause environmental pollution if not handled properly. Whereas the very potential of wastewater processed into raw material for biogas is converted into electric power, through a process of anaerobic fermentation.
This research was conducted to analyze the utilization potential of tapioca liquid waste to biogas power plant, by specifying the conversion technology used, calculating the capacity of electrical energy that can be raised, as well as analyze the economic feasibility of the application of gas engine conversion technology as conversion technology is biogas power plant.
Based on the calculation and analysis, potential tapioca liquid waste can be used as raw material for biogas, methane generated by the production of 95 475 m3 per year, with the application of the conversion technology uses a gas engine generator to produce electrical energy by 358,604.1 kWh / year, with a net the present value of Rp. 833 220 569, -, IRR of 19.2% and a payback period of 8.7 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Lastarda
"Dalam melayani sebuah sistem kelistrikan dibutuhkan pembangkit yang handal dan efisien. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU merupakan salah satu pilihan pembangkit thermal yang mempunyai kriteria tersebut. Terdapat beberapa jenis konfigurasi PLTGU. Khusus untuk PLTGU dengan dua turbin gas memliki dua jenis konfigurasi, yaitu konfigurasi 2G-2H-3S dua turbin gas, dua HRSG, tiga turbin uap dan konfigurasi 2G-2H-1S dua turbin gas, dua HRSG, satu turbine uap . Mode operasi dari setiap jenis konfigurasi menghasilkan keandalan dan efisiensi yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi dan keandalan dari dua jenis konfigurasi PLTGU yang menggunakan dua turbin gas, sehingga dapat menentukan pengaruh jenis konfigurasi terhadap efisiensi dan keandalan PLTGU. Dengan menggunakan metode energi input ouput untuk menentukan besar efisiensi dan dengan menghitung Equivalent Availability Factor EAF untuk mendapatkan faktor kesiapan atau keandalan pembangkit.
Dari hasil perhitungan didapatkan konfigurasi 2G-2H-1S memliki nilai efisiensi yang lebih tinggi dari konfigurasi 2G-2H-3S, terhitung Untuk mode operasi Full Blok Cycle konfigurasi 2G-2H-1S memliki efisiensi maksimum 55.5 sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S efisiensi maksimum 53.5 . Sedangkan untuk nilai keandalan konfigurasi 2G-2H-3S lebih handal dibandingkan dengan konfigurasi 2G-2H-1S. Untuk mode operasi Full Blok Cycle memliki 93.39 EAF, sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S 92.62 EAF. Dari segi keekonomian kedua jenis konfigurasi memiliki nilai kelayakan, dimana untuk konfigurasi 2G-2H-1S lebih ekonomis dilihat dari NPV 371,286,536 USD dan IRR 12 serta waktu pengembalian modal yang relative lebih cepat 9 tahun. Dengan mengetahui konfigurasi PLTGU yang handal, efisien dan ekonomis dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk pemilihan konfigurasi PLTGU yang sesuai dengan kebutuhan beban dasar, beban menengah, atau beban puncak di sebuah sistem kelistrikan.Kata Kunci : EAF, Efisiensi, Keandalan, Konfigurasi PLTGU, PLTGU.

In serving the electrical systems required a reliable and efficient plants. Combined Cycle Power Plant CCPP is one of the thermal power plants that have a selection criteria. There are several types of CCPP configurations. Especially for CCPP with two gas turbines have two types of configurations, the configuration of 2G 2H 3S two gas turbines, two HRSG, three steam turbines and the configuration of 2G 2H 1S two gas turbines, two HRSG, one steam turbine , The mode of operation of each type of configuration produces a different reliability and efficiency.
This study aimed to quantify the efficiency and reliability of two types of power plant configuration that uses two gas turbines, so as to determine the effect of this type of configuration on the efficiency and reliability of the CCPP. By using the input energy ouput to determine the efficiency and to calculate Equivalent Availability Factor EAF to obtain readiness factors or reliability of the power plant. From the results of the calculation.
Calculation resulting from the configuration of 2G 2H 1S has a higher efficiency values of configuration 2G 2H 3S, accounting for full block cycle operating modes configuration 2G 2H 1S discount maximum efficiency of 55.5 , while the configuration of 2G 2H 3S efficiency a maximum of 53.5 . As for the value of reliability configuration 2G 2H 3S is more reliable than the configuration of 2G 2H 1S. For full block cycle operating modes discount EAF 93.39 , while the configuration 2G 2H 3S 92.62 EAF. In terms of economics both types of configurations have a feasibility value, which for configuration 2G 2H 1S more economical views of NPV 371,286,536 USD and IRR 12 and the payback time is 9 years faster. By knowing the configuration of a reliable, efficient and economical power plant can be used as a basis for a decision on the selection of CCPP configurations in accordance with based load, medium load, or peak load requirements in an electrical system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rakhmawan
"Tantangan utama dalam proses pendistribusian gas di wilayah Indonesia Timur adalah kondisi geografis daerahnya dimana terdiri dari berbagai pulau yang tersebar, variasi jumlah kebutuhan gas dan ketersediaan infrastruktur perpipaan yang kurang memadai. Transportasi gas bumi dalam bentuk rantai suplai Mini LNG sampai ke titik pembangkit listrik adalah salah satu opsi yang potensial untuk menggantikan minyak diesel sebagai bahan bakar. Optimisasi logistik digunakan untuk mendapatkan skenario transportasi LNG yang terbaik dengan biaya suplai terendah.
Berdasarkan analisa dan hasil perhitungan optimisasi logistik disimpulkan bahwa pembagian 4 zona distribusi di Indonesia Timur adalah yang paling optimal dengan menggunakan metode transportasi Milk and Run. Kapasitas kapal pengangkut LNG untuk daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan masing-masing adalah 1 buah kapal berkapasitas 30.000 m3. Daerah Maluku memiliki 1 buah kapal berkapasitas 19.000 m3 dan untuk daerah Papua adalah 3 buah kapal masing-masing berkapasitas 30.000 m3, 10.000 m3 dan 2.500 m3.
Jumlah dan kapasitas Tangki Regasifikasi untuk daerah Sulawesi Tengah adalah 4 buah tangki berkapasitas 7.000 m3, 5.000 m3, 4.000 m3 dan 4.500 m3. Daerah Sulawesi Selatan terdiri dari 2 buah tangki 4.000 m3, 2 buah tangki 3.000 m3, dan 2 buah tangki 5.000 m3. Daerah Maluku terdiri dari 2 buah tangki 2.300 m3, 8 buah tangki 1.200 m3 dan 4 buah tangki 600 m3. Untuk Daerah Papua memiliki 4 buah tangki 7.500 m3, 1 buah tangki 2.500 m3, 9 buah tangki 1.200 m3 dan 1 buah tangki 600 m3. Biaya suplai tertinggi untuk 4 wilayah tersebut sebesar 13,48 USD/MMBTU (Maluku) yang mana masih dibawah harga suplai minyak diesel sebesar 15.6 USD/MMBTU.

The main challenge in the process of gas distribution in Eastern Indonesia is the geographical conditions of the region which consists of scattered islands, a variety of natural gas demand and the lack of the existing piping infrastructure. Gas transportation in the form of supply chain with small scale LNG delivered to the Power Plant is a potential option replacing diesel oil as a fuel. Logistics optimization is used to find the best scenario of LNG transportation with the lowest supply cost.
Based on analysis and the results of the logistic optimization calculations concluded that 4 distribution zones in the Eastern Indonesia are the most optimal distribution area by using of Milk and Run?s transportation methods. The Small LNG carrier capacity for Sulawesi Tengah and Sulawesi Selatan region each are 1 unit of 30.000 m3. Maluku region has 1 unit of 19.000 m3 and Papua region has 3 vessels which has a capacity of 30.000 m3, 10.000 m3 and 2.500 m3 respectively.
The number and capacity of LNG Storage Tank in the Regasification Terminal for Sulawesi Tengah are 4 Tanks which has a capacity of 7.000 m3, 5.000 m3, 4.000 m3 and 4.500 m3 respectively. Sulawesi Selatan region consists of 2 units of 4.000 m3, 2 units of 3.000 m3, and 2 units of 5.000 m3. The Maluku region consists of 2 units of 2.300 m3, 8 units of 1.200 m3 and 4 units of 600 m3. And for Papua region has 4 units of 7.500 m3, 1 unit of 2.500 m3, 9 units of 1.200 m3 and 1 unit of 600 m3. The highest Supply Cost of each region is 13,48 USD/MMBTU (Maluku) which is still lower than supply cost of diesel oil about 15.6 USD/MMBTU.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>