Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199724 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathi Faizuddin Amin
"Daging sapi merupakan salah satu komoditas yang termasuk dalam barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Namun, Indonesia sampai sekarang belum mampu memenuhi kebutuhan akan daging sapi dari dalam negeri. Peningkatan kapasitas produksi daging sapi domestik belum mampu mengimbangi kenaikan tren konsumsi daging sapi, sehingga menyebabkan adanya kesenjangan antar penawaran dan permintaan dalam negeri. Disparitas ini menyebabkan kebutuhan akan impor dan juga peningkatan harga di level konsumen. Di sisi lain, Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan swasembada daging sapi yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2026. Riset ini bertujuan untuk mendapatkan model sistem dinamis yang dapat menggambarkan hubungan interaksi antara intervensi kebijakan pada level reproduksi sapi dan dampaknya terhadap harga daging sapi pada level konsumen, sehingga dapat mengukur efektivitas program swasembada daging sapi yang dilakukan Pemerintah terhadap produksi daging sapi, jumlah impor, fluktuasi harga pasar, dan target swasembada pada tahun 2026 dan membuat analisis rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk daging sapi di Indonesia menggunakan metode Analisis Kebijakan berbasis model pembelajaran (exploratory modeling). Keluaran dari penelitian ini adalah analisis dan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia.

Beef is one of the essential commodities the people in Indonesia. However, until now Indonesia has not been able to meet the demand for beef within the country. The increase in domestic beef production capacity has not been able to offset the increasing trend of beef consumption, thus causing disparity of supply and demand. This disparity causes the need for imports and also increases prices at the consumer level. On the other hand, the Government of the Republic of Indonesia has an ambition to reach beef self-sufficiency in 2026. This research aims to obtain a dynamic sistem model that can describe the interaction relationship between policy interventions at the beef reproduction level and their impact on beef prices at the consumer level, so that the model could help to measure the effectiveness of the government's beef self-sufficiency program on beef production, the number of imports, fluctuations in market prices, and the target for self-sufficiency in 2026 and conduct an analysis of policy recommendations to improve food security in Indonesia using the exploratory modeling-based Policy Analysis method. The output of this research is analysis and policy recommendations to increase beef production in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Suryawijaya
"ABSTRAK
Pengembangan ternak sapi melalui sistem integrasi di kawasan perkebunan kelapa
sawit, berpeluang besar untuk dikembangkan di daerah, mengingat potensi
perkebunan kelapa sawit yang tersedia sangat luas. Peningkatan sistem integrasi
sapi sawit ini dapat dilakukan dengan menganalisis faktor pendukung dan
penghambat dari klaster industri integrasi sapi sawit dengan pendekatan Diamond
Porter. Penelitian ini difokuskan pada Kelompok Peternak Karya Lestari.
Rencana tindak yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala klaster industri
yang ada di Kelompok Peternak Karya Lestari yaitu pengadaan alat pengolahan
pupuk organik, pengembangan pusat pembibitan, perlu adanya industri-industri
terkait / pendukung seperti industri penggilingan padi, industri tahu, industri gula,
bantuan dari pemerintah sebaiknya diberikan kepada kelompok peternak yang
sudah berjalan (kurang lebih 2 - 3 tahun), rencana penggemukan sapi selain jenis
sapi bali seperti sapi simantel, sapi perah, sementara pembibitan tetap dengan sapi
bali. Selanjutnya, klaster industri tersebut dimodelkan dengan model pendekatan
sistem dinamis. Hasil dari model sistem dinamis menunjukkan bahwa apabila
terjadi kondisi kenaikan permintaan sebesar 10%, maka tindakan yang dapat
dilakukan adalah melakukan pembelian sapi sebanyak 20 ekor tanpa merubah
cakupan persediaan yang ada dimana cakupan persediaan bernilai 0.

ABSTRACT
Systems integration of Cattle development in the area of oil palm plantations, has
a great opportunity to be developed, given the potential of oil palm plantations
provided very extensive. System integration of oil palm-beef cattle can be
improved by analyzing the enabling and inhibiting factors of industrial cluster of
palm-beef cattle integration with Porter?s Diamond approach. This study focused
on farmer group Karya Lestari. The action plan to overcome the problems of
industrial clusters at farmer group Karya Lestari ie procurement of organic
fertilizer processing, development of breeding centers, availability of related
industries / supporting industries such as rice mills, tofu industry, sugar industry,
government should be given aid to groups of farmers who are already running
(approximately 2-3 years), fattening cattle like simantel cattle, dairy cattle, while
breeding still with bali cattle. Furthermore, the industrial cluster modeled by
systems dynamic approach. The results of the systems dynamic model shows that
when there is an increase in demand conditions by 10%, then the action that can
be done is purchase as many as 20 cattle without changing the existing inventory
coverage where coverage inventory value is 0."
2016
T45774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Zulianti
"Daging sapi bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu diantara 10 kebutuhan pokok lainnya yang permintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Harga daging sapi cenderung tinggi dan menjadi tidak terkendali terutama pada hari besar keagamaan, oleh karena ketersediaan daging sapi nasional yang tidak mampu mencukupi permintaan tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah selaku stabilisator harga dimana salah satunya adalah menugaskan Perum BULOG untuk melakukan importasi daging sapi beku frozen. Meskipun harga daging sapi beku yang dijual Perum BULOG lebih rendah dari harga daging sapi di pasaran, masyarakat masih enggan beralih untuk membelinya.Minat konsumen untuk membeli daging sapi beku, akan dianalisis dalam penelitian ini dengan mengacu pada Theory of Planned Behavior TPB, yang menyatakan bahwa minat beli Purchase Intention dipengaruhi oleh sikap terhadap produk tersebut Attidute toward frozen beef. Adapun variabel yang mempengaruhi sikap terdiri dari kandungan nutrisi nutritional content, daya tarik indrawi sensory appeal dan harga price. Survey dilakukan secara online kepada 536 responden dengan status WNI yang bertempat tinggal di wilayah indonesia dan di beberapa negara tetangga. Responden merupakan pembeli dan pengambil keputusan untuk membeli daging sapi dengan dengan rentang usia 20-50 tahun. Penelitian menggunakan metode Structural Equation Model SEM yang membuktikan bahwa nutritional content, sensory appeal dan price berpengaruh terhadap purchase intention dan di mediasi oleh attitude toward frozen beef.

Beef is one of the basic needs of Indonesian society. The demand continues to increase from year to year. Since there is an imbalance between demand and supply, the price of meat becomes higher and tend to be out of control especially on certain religious holidays. In this condition, government will assigned Perum BULOG importing frozen beef. However, the lack of public understanding of frozen beef encourages them to choose fresh beef rather than frozen one although the price offered is lower. Therefore, the aim of this study is to analyze the factors affecting the intention to purchase frozen beef mediated by the attitude toward frozen beef, refer to Theory of Planned Behavior TPB .Several factors were tested, namely nutritional content, sensory appeal, and price. The method in this study is quantitative with a questionnaire to buyers and decision makers in buying frozen beef. The respondents are Indonesian citizens 20 50 years old, reside in Indonesia and foreign country. SEM were used in data analysis with the results which indicate the higher consumer perceptions of nutritional content, sensory appeal, and price, lead the higher the attitude towards frozen beef and in turn increase purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Muhammad Febriman
"Usaha peternakan sapi potong saat ini masih terfokus pada produktivitas ternak sehingga tidak mempertimbangkan dampak kegiatan terhadap lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimana potensi masyarakat untuk pengoptimalisasian peternakan sapi potong rakyat dengan konsep kandang komunal, bagaimana pemahaman masyarakat tentang manajemen kandang komunal yang berkelanjutan, faktor-faktor apa saja yang menghambat pengelolaan peternakan sapi potong rakyat, bagaimana model peternakan sapi potong rakyat melalui penerapan kandang komunal yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran (mix method) metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dengan kuesioner dan survei langsung. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi bivariat dan model system dynamics. Berdasarkan hasil temuan maka diperoleh kesimpulan masyarakat di lokasi penelitian memliki potensi untuk pengoptimalisasian peternakan sapi potong rakyat dengan konsep kandang komunal. Hasil uji hubungan dan pengaruh pemahaman masyarakat tentang manajemen kandang komunal yang berkelanjutan menggunakan Korelasi Kendall's Tau menunjukkan bahwa terdapat memiliki hubungan yang nyata, berpengaruh signifikan dan searah antar variabel. Faktor yang menghambat pengelolaan peternakan terdiri atas faktor internal dan eksternal. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa model optimalisasi peternakan sapi potong rakyat yang telah dibangun, mampu menirukan kinerja sistem sesungguhnya secara komprehensif dan valid untuk dilanjutkan. Sejalan dengan hasil penelitian, maka diperlukan kegiatan sosialisasi secara rutin tentang manfaat kandang komunal yang berkelanjutan, sehingga akan dicapai hasil yang lebih optimal. Jika sosialisasi dilakukan secara basis waktu tertentu maka hasil yang berkelanjutan akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha ternak sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat secara umum.

The current beef cattle business is still focused on livestock productivity so it does not consider the impact of activities on the environment. Based on these problems, the research question is how the potential of the community to optimize beef cattle farms with the concept of communal cages, how the community understands the management of sustainable communal cages, what factors hinder the management of cattle farms, how to model cattle farming sustainable communal cages. This study uses a quantitative approach. The research method used is a mixture (mix method) of quantitative and qualitative methods. Data retrieval uses interview methods with direct questionnaires and surveys. Data analysis used descriptive analysis, bivariate correlation analysis and system dynamics models. Based on the findings, it can be concluded that the community in the study location has the potential to optimize beef cattle farms with the concept of communal cages. The test results of the relationship and the influence of public understanding of communal cage management that are sustainable using the Kendall's Tau Correlation show that there is a real relationship, significant and direct effect between variables. Factors that hinder the management of livestock consist of internal and external factors. The results of the validation test show that the optimization model of beef cattle farms that have been built is able to mimic the actual system performance in a comprehensive and valid way to be continued. In line with the results of the study, routine socialization activities are needed about the benefits of sustainable communal cages, so that more optimal results will be achieved. If socialization is carried out on a specific time basis, sustainable results will improve the ability of the community to manage livestock business so that it will improve the economy of the community in general."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2018
T52291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Ataupah
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara peternak mengelola sapi supaya dapat mengatasi masalah-masalah kekurangan makanan ternak, terutama pada musim kemarau. Studi ini juga bertujuan untuk mengetahui keputusan-keputusan apakah yang biasa diambil peternak untuk mengatasi kekurangan makanan ternak, faktor-faktor apa yang mendorong peternak untuk mengambil keputusan, dan apakah akibat dari kegiatan-kegiatan peternak terhadap lingkungan. Peternak-peternak di lokasi penelitian ini bekerja dalam ekosistem sabana Timor yang ditentukan dan dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks di antara : Musim hujan yang singkat dengan curah hujan yang tidak menentu, musim kemarau yang panjang, tanah liat yang muda:Q. mengalami erosi, tanah kapur yang poreus dan tanah karang berbatu-batu yang kering dalam musim kemarau, sungai-sungai musim yang tidak tetap debit airnya, pertumbuhan vegetasi yang tergantung pada keadaan cueca, dan pertambahan penduduk yang tidak memperdulikan daya dukung lingkungan dalam mencari nafkah. Pengelolaan ternak yang tidak dikaitkan dengan pengelolaan padang rumput, sedangkan padang rumput sabana diandalkan sebagai sumber makanan ternak, merupakan titik ancang dari proses kerusakan lingkungan yang didalangi peternak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
T38089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Yandra Darajat
"ABSTRAK
Dalam mencapai ketahanan pangan, ketersediaan saja tidak cukup, tetapi juga harus memenuhi prinsip keterjangkauan dan stabilitas. Artinya, pangan tersebut harus berada dalam kisaran harga yang terjangkau untuk dibeli oleh semua lapisan masyarakat dan sumber pasokannya terus menerus sepanjang waktu. Daging beku diimpor dengan harapan menyediakan pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen daging di Indonesia karena sumber pasokan lokal belum mampu mencukupi kebutuhan yang ada.Dalam melakukan importasi, dibutuhkan kebijakan yang tepat mengenai kapan harus melakukan impor dan berapa jumlah yang akan diimpor guna mencapai efisiensi biaya yang akan berpengaruh ke harga jual daging beku tersebut. Sesuai Permendag no. 27 tahun 2017 tentang harga pembelian di petani dan harga referensi di konsumen, menetapkan harga acuan penjualan daging beku di tingkat konsumen Rp. 80.000, - per kilogram.Tujuan penelitian ini adalah menentukan skenario kebijakan persediaan yang sesuai guna mendukung pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia dengan mengefisienkan biaya pembelian dan persediaan sehingga secara umum dapat mewujudkan penyediaan daging dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Harga pembelian didapat dari peramalan dengan simulasi Monte Carlo. Peramalan permintaan dengan metode Trend Analisis, Moving Average dan Winters Method dilakukan untuk menentukan permintaan di masa depan. Permintaan data dianggap tren data musiman di mana permintaan daging biasanya tinggi pada hari-hari menjelang hari-hari keagamaan besar.

ABSTRACT
In achieving food security, must fullfill three factors i.a availability, affordability and stability. Food must be at affordable price range to be purchase by all levels of society and its supply sources continuously over time. Frozen meat is imported in order to provide an alternative to local meat because local supply sources have not been able to meet existing needs.In importing, proper policy is needed on when to import and how much will be imported to achieve cost efficiency that will affect the sale price of frozen meat. As per Permendag no. 27 year 2017 on the purchase price in farmers and reference price in consumer set the reference price of frozen meat price at consumer level is Rp. 80,000, per kilogram.The purpose of this study is to determine the appropriate inventory policy scenario to support the fulfillment of meat requirements in Indonesia by streamlining the cost of purchasing and supplies so that in general can realize the provision of meat at affordable prices for the community. The purchase price obtained from forecasting with Monte Carlo simulation. Demand forecasting by Trend Analysis method, Moving Average and Winters Method done to determine the demand in the future. Data demand considered a trend of seasonal data in which demand for meat is usually high in the days leading up to major religious days. "
2018
T50741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Prisca Oktaviani
"Tesis ini membahas mengenai kesesuaian peraturan pemberlakuan syarat bebas PMK daging dan sapi impor dalam hukum nasional di Indonesia dengan ketentuan dalam Persetujuan SPS, peraturan pemberlakuan syarat bebas PMK daging dan sapi impor yang ideal bagi Indonesia, serta membahas mengenai cara menyikapi ketimpangan suplai dan deman daging dan sapi di Indonesia yang tidak melanggar ketentuan dalam Persetujuan SPS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang didukung dengan data primer melalui wawancara di Kementerian Pertanian Indonesia sebagai salah satu metode pengumpulan data. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaturan pemberlakuan syarat bebas PMK daging dan sapi impor dalam hukum nasional di Indonesia secara umum telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Persetujuan SPS walaupun peraturan teknis perlu direvisi agar tercipta harmonisasi regulasi domestik dengan Persetujuan SPS.

This thesis discuss about harmonization of regulations on FMD free requirements of import beef and cattle in Indonesia based on SPS Agreement An ideal regulation on FMD free requirements of Import Beef and Cattle For Indonesia as well as discuss about how to overcome the imbalance of supply and demand of beef and cattle in Indonesia that does not violate the provisions in SPS Agreement. This research uses normative methods supported by primary data through interviews in the Ministry of Agriculture of Indonesia as data collection method. The result shows that generally, the regulations on FMD free requirements of import beef and cattle in Indonesia has been harmonized with the provisions of SPS Agreement although the technical regulations still need to be revised in order to create harmonization between domestic regulations and SPS Agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T48389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rizal Yassaruddin
"Kebijakan perlindungan sosial berbasis pangan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat masyarakat golongan rumah tangga miskin. Transformasi kebijakan dapat dikatakan sangat jarang dalam kurun waktu 2 dekade terakhir. Terdapat 3 transformasi bersar dalam bentuk perubahan skema yang diantarnya rice subsidy, in-kind transfer, dan cash transfer. Melalui pendekatan model sistem dinamis, penelitian ini mengidentifikasi bahwa penerapan kebijakan perlindungan sosial berbasis pangan memiliki kontradiksi tujuan antar pemangku kepentingan. Penelitian menggunakan prinsip keberlanjutan untuk mengatasi permasalahan yang telah teridentifikasi, sehingga didapat kriteria objektif dari pengembangan model untuk menentukan kebijakan terbaik dari aspek (1) kontribusi terhadap PDRB; (2) produksi emisi karbon; (3) prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan. Didapati model agregat atau model akhir yang terdiri 3 model utama dan 7 sub-model pendukung; dan dirancang menggunakan 39 variabel endogen, 63 variabel eksogen, dan 4 variabel yang teridentifikasi tidak termasuk variabel. Hasil simulasi rancangan model mendapati kebijakan cash transfer memiliki dampak yang lebih baik dibandingkan kebijakan lainnya dinilidai dari aspek kontribusi PDRB. Sedangkan, kebijakan Price Subsidy (Market Mechanism) memiliki dampak yang lebih baik dinilai dari produksi emisi karbon. Kebijakan yang memiliki tingkat prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan yang lebih rendah dari kebijakan lainnya adalah kebijakan Price Subsidy (Direct Distribution) dan Price Subsidy (Market Mechanism).

Food-based social protection policies have a very important role in maintaining and increasing food security at the level of poor households. In Indonesia, the policy transformation is very rare in the last 2 decades. There are 3 major transformations in the form of scheme changes, including rice subsidy, in-kind transfers, and cash transfers. Through a dynamic systems model approach, this study identifies that the application of food-based social protection policies has contradicting objectives among stakeholders. The research uses the principle of sustainability to overcome the problems that have been identified, in order to obtain objective criteria from model development to determine the best policy from the aspects of (1) contribution to GRDP; (2) production of carbon emissions; (3) the prevalence of insufficient food consumption. The aggregate model or the final model consisting of 3 main-models and 7 supporting sub-models; and designed using 39 endogenous variables, 63 exogenous variables, and 4 excluding variables. The simulation results of the model design show that cash transfer policies have a better impact than other policies, judged from the aspect of GRDP contribution. Meanwhile, the Price Subsidy (Market Mechanism) policy has an impact that is better assessed than the production of carbon emissions. Policies that have a lower prevalence rate of insufficient food consumption than other policies are the Price Subsidy (Direct Distribution) and Price Subsidy (Market Mechanism) policies."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinna Ayu Widyasari
"Beef cattle is a source of protein that needed in fulfilling community nutrition. However, beef cattle can be contaminated by pathogenic bacteria such as Salmonella sp. due to the handling process in slaughterhouses. This study aims to know the Salmonella contamination on beef tenderloin and cube roll in X Slaughterhouse.
Method. This study was conducted on March-July 2018, using cross-sectional design study in which primary data were taken by taking 9 tenderloin samples, 9 cube roll samples, 30 hand swabs, and 30 knife swabs.
Results. Research shows that there is no significant relationship between bacteriological quality of the hand and tenderloin and cube roll because it has the p-value 1,0, and p-value =1,0, but has the value OR=1,33 and 1,733. Also, there is no significant relationship between the bacteriological quality of the knife and tenderloin and cube roll, with p-value=0,709 and p-value 0,464 but has the value OR=1,5 and OR=2,222.
Conclusion. To handle this matter, monitoring workers personal hygiene and their knifes hygiene are needed. As for the next research, suggested that it ll be better to increase the sample size to get more reliable results.

Latar Belakang. Daging sapi merupakan sumber protein yang dibutuhkan dalam pemenuhan gizi masyarakat. Namun, daging dapat terkontaminasi bakteri patogen seperti Salmonella sp. akibat proses handling di Rumah Potong Hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi Salmonella pada tenderloin dan lamusir sapi di RPH X.
Metode. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli tahun 2018 dengan desain studi cross-sectiona menggunakan data primer yang diambil dengan pengambilan 9 sampel tenderloin, 9 sampel lamusir, 30 swab tangan dan 30 swab pisau pekerja Data dianalisis secara univariate dengan distribusi frekuensi dan bivariate dengan fishers exact.
Hasil. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas bakteriologis tangan dengan tenderloin dan lamusir dengan p-value=1,0 dan p-value=1,0, namun memiliki OR=1.33 dan OR=1,733. Selain itu, tidak terdapat hubungan yang signifkan antara kualitas bakteriologis pisau dengan tenderloin dan lamusir dengan p-value 0,709 dan p-value 0,464, namun memiliki OR=1,5 dan OR=2,222.
Kesimpulan. Langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah melakukan monitoring personal hygiene pekerja serta higienitas pisau yang digunakan pekerja untuk memproses pemotongan sapi walaupun kedua variabel tersebut bukan merupakan faktor yang signifikan dalam kontaminasi Salmonella pada tenderloin dan lamusir di RPH X. Sedangkan penelitian selanjutnya disarankan untuk memperbesar ukuran sampel, agar didapatkan hasil yang lebih."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Kristina Yohana
"BULOG mengemban tugas dalam menjamin ketahanan pangan, tugas publiknya adalah menyalurkan raskin, menyalurkan beras kepada golongan anggaran, dan mengelola cadangan beras pemerintah. Penyaluran Beras BULOG sangat bervariasi sesuai jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dan konsumsi beras per RTS. Selain itu, pengadaan beras dalam negeri juga bervariasi tergantung dari kemampuan penyerapan BULOG akan produksi beras dalam negeri. BULOG bertanggung jawab mengelola stok dan stok penyangga untuk menjaga tersedianya beras setiap waktu ditengah ketidakpastian penyaluran dan pengadaan beras. Pendekatan sistem dinamis dapat digunakan untuk mempelajari perilaku sistem BULOG untuk menentukan jumlah stok beras yang optimal setiap waktu dan agar BULOG dapat mengambil kebijakan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan BULOG sebaiknya memiliki stok penyangga sejumlah 950 ribu-1 juta ton beras per bulan sehingga BULOG memiliki stok akhir minimal berjumlah 1.33-1.58 juta ton beras per bulan pada tahun 2014-2017. Kebijakan ketahanan stok bernilai tiga bulan dan dengan kebijakan tersebut stok nasional dan stok divisi regional BULOG di seluruh Indonesia tidak mengalami kehabisan stok (stock-out).

BULOG has task in ensuring food security, its public duties is channeling Raskin, distributing rice to budget class, and managing the government's rice reserves. BULOG rice distribution varies according to the number of Beneficiaries Targeted Households (RTS-PM) and the consumption of rice per RTS. In addition, the domestic rice procurement also varies depending on the BULOG's absorption capacity of the rice production in the country. BULOG is responsible for managing stock and bufferstock to maintain the availability of rice every time amid uncertainty of distribution and procurement of rice. System Dynamicsapproach can be used to study the behavior of the BULOG's system to determine the optimal number of stocks of rice every time therefore BULOG can take the right policy. The results showed BULOG should have a buffer stock of 950 thousand to 1 million tons of rice per month so BULOG has minimum stock of 1.33 until 1.58 million tons of rice per month in the year 2014-2017. Minimum stock requirement is worth three months and with that policy, the national stock and BULOG regional divisions stock across Indonesia had not run out of stock.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>