Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William
"Pada 2019, Perusahaan X melakukan perubahan pada drilling fluid yang digunakan dalam operasi pengeboran. Benzene adalah senyawa karsinogenik yang dapat ditemukan dalam drilling fluid dan dapat menyebabkan penyakit akut dan/atau kronis. Penelitian ini akan menganalisis dampak dari pergantian drilling fluid dengan mengukur konsentrasi benzene di udara dari penggunaan drilling fluid lama dan drilling fluid baru, mengetahui konsentrasi benzene di udara pada area kerja dengan drilling fluid baru, mengetahui pajanan benzene pada pekerja dengan drilling fluid baru, dan mengetahui efektivitas dari LEV yang digunakan pada beberapa lokasi. Dari penelitian ini didapatkan adanya perbedaan signifikan dari pengukuran terhadap konsentrasi benzene di udara yang disebabkan oleh pergantian drilling fluid pada flowline (p = 0,035) dan shale shaker (0,004) dan tidak signifikan pada active pit (p = 0,223). Dengan penggunaan drilling fluid baru, beberapa lokasi mempunyai konsentrasi dengan rata-rata konsentrasi benzene pada breathing zone yang melebihi NAB-TWA, yaitu pada active pit (1,64 ppm), reserve pit (1,11 ppm), flowline di bawah rig floor (0,34 ppm) dan possum belly (0,31 ppm). Pekerja yang bekerja pada area sirkulasi drilling fluid dalam penelitian ini terpajan dengan rata-rata konsentrasi benzene dengan konsentrasi di bawah NAB-TWA dan mempunyai metabolit benzene (SPMA) di bawah nilai IPB. Pada penelitian ini didapatkan bahwa LEV tidak efektif untuk mengurangi konsentrasi benzene pada area dengan tipe penampungan terbuka (flowline, p = 0,346 dan possum belly, p = 0,346) dan efektif untuk tipe penampungan tertutup (Active pit, p < 0,001).

In 2019, Company X made changes to the drilling fluid used for drilling activity. Benzene is a carcinogenic compound that can be found in drilling fluid and can cause acute and/or chronic disease. This study will analyze the impact of changing drilling fluids by measuring the concentration of benzene in the air from the use of the old drilling fluid and the new drilling fluid, knowing the concentration of benzene in the air in the work area with the new drilling fluid, knowing the benzene exposure of workers with the new drilling fluid, and knowing effectiveness of the LEV used in several locations. From this study, it was found that there was a significant difference in the measurement of the concentration of benzene in the air caused by the change of drilling fluid in the flowline (p = 0.035) and shale shaker (0.004) and not significant in the active pit (p = 0.223). With the use of new drilling fluids, several locations have concentrations with an average concentration of benzene in the breathing zone that exceeds the Threshold Limit Value-Time Weighted Average (TLV-TWA), namely in the active pit (1.64 ppm), reserve pit (1.11 ppm), flowline below the rig floor (0.34 ppm) and possum belly (0.31 ppm). Workers working in the drilling fluid circulation area in this study were exposed to an average concentration of benzene with concentrations below the TLV-TWA and had benzene metabolites (SPMA) below the IPB value. In this study it was found that LEV was not effective for reducing benzene concentrations in areas with open reservoir types (flowline, p = 0.346 and possum belly, p = 0.346) and effective for closed reservoir types (Active pit, p < 0.001). "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Dwi Putranto
"ABSTRAK
Kondisi pengeboran minyak bumi di beberapa tempat di Indonesia hanya tersisa fraksi berat saja. Fraksi berat memiliki rantai hidrokarbon sebesar C20 ke atas sehingga perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut agar fraksi berat dapat dikonversi menjadi produk hidrokarbon ringan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode hydrocracking dengan bantuan katalis. ZSM-5 terimpregnasi logam merupakan salah satu katalis yang sering digunakan pada hidroproses di dalam pengolahan minyak bumi. Penelitian dan literature review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio Si/Al (SAR) dari 17-180 serta pengaruh keberadaan logam Ni, Mo dan NiMo dengan variasi konsentrasi dari 1% - 20% untuk mendukung aktivitas katalitik katalis ZSM-5. Katalis Ni/ZSM-5, Mo/ZSM-5, dan NiMo/ZSM-5 disintesis dengan menggunakan metode impregnasi basah dan dikarakterisasi menggunakan XRD, BET, SEM dan TEM. Berdasarkan literature review, katalis 16ZSM5-25, 4MoZSM5-23 dan 2,5Ni2,5Mo/ZSM5-30 terbukti memiliki sifat physicochemical dan performa yang lebih baik. Hasil impregnasi logam Ni mengakibatkan penurunan luas permukaan menjadi 339 cm2/g dan volume pori menjadi 0,15 cm3/g. Sedangkan pada impregnasi logam Mo dan NiMo, luas permukaan turun menjadi 329 cm2/g dan 313 cm2/g serta volume pori menjadi 0,220 cm3/g dan 0,17 cm3/g. Pola difraksi XRD menunjukkan puncak-puncak difraksi khas ZSM-5, logam Ni, logam Mo dan campuran logam NiMo. Hasil impregnasi logam Ni, Mo dan NiMo dengan besar konsentrasi optimal terbukti meningkatkan kemampuan konversi reaktan sebesar 95% dan selektivitas produk hingga 45-63%.

ABSTRACT
The condition of oil drilling in several places in Indonesia only left a heavy gas oils and diesel. The heavy gas oils and diesel has a hydrocarbon chain of C20 and above. So, further processing needs to be done so that the heavy fraction can be converted to a light distilates. The purpose of this study is to determine the effect of the Si/Al (SAR) ratio and the influence of the presence of Ni, Mo and NiMo metals with certain concentration variations to support the catalytic activity of ZSM-5 catalysts. Ni/ZSM-5, Mo/ZSM-5, and NiMo/ZSM-5 were synthesized by incipient wetness impregnation method and were characterized using XRD, BET, SEM and TEM. 16/ZSM5-25, 4Mo/ZSM5-23 and 2,5Ni2,5Mo/ZSM5-30 were found had better physicochemical properties and performance. Impregnation of Ni metal caused surface area and pore volume decreased (339 cm2/g and 0.15 cm3/g). Meanwhile, the impregnation of Mo and NiMo metals will also reduce the surface area to 329 cm2/g and 313 cm2/g and the pore volume to 0.220 cm3 / g and 0.17 cm3 / g. The XRD diffraction pattern shows typical diffraction peaks of ZSM-5, Ni metals, Mo metals and NiMo alloys. The results of impregnation of Ni, Mo and NiMo metals with optimal concentration have been proven to increase the reactant conversion ability by 95% and product selectivity to reach 45-63%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Djunaedi
"Benzena merupakan bahan kimia yang masih diperlukan di berbagai industri, tetapi mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan pekerjanya walaupun proses terjadinya dalam jangka waktu lama, dapat berakibat fatal. Dampak ini dapat diperkecil dengan melakukan pemantauan lingkungan kerja terpajan benzena dan kesehatan pekerjanya secara teratur. Penelitian mengenai akibat pajanan benzena di lingkungan kerja masih sedikit dilakukan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelainan akibat pajanan benzena, yaitu hubungan antara kadar fenol urin dan kelainan darah di lingkungan kerja terpajan, hubungan antara lama keira di lingkungan kerja terpajan benzena dengan kadar fenol urin dan kelainan darah serta faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi. Penelitian ini dilakukan di suatu pabrik cat di Jakarta. Parameter yang dipakai pada penelitian ini adalah kadar fenol aria, parameter darah (hemoglobin, leukosit, trombosit, retikulosit, eritrosit, hernatokrit, MCV, MCH, MCHC, hitting jenis leukosit).
Penelitian ini menggunakan desain pendekatan kros seksional, menjaring data melalui waarancara terstruktur, pemeriksaan fisik, pemeriksaan sampel urin dan darah terhadap 128 subjek penelitian yang terdiri dari 64 subjek penelitian di lingkungan kerja terpajan tinggi dan 64 subjek penelitian di lingkungan kerja terpajan rendah.
Kesimpulan dan saran: Kadar uap benzena di lingkungan kerja terpajan tinggi melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan (NAB 25 ppm). Peningkatan kadar fenol urin pada pekerja di lingkungan terpajan tinggi lebih besar dari lingkungan terpajan rendah (p = 0,003), serta meningkat dengan pertambahan lama kerja. Pemeriksaan darah menunjukkan kecenderungan penularan jumlah retikulosit pada pekerja di lingkungan kerja terpajan tinggi 17 x dibandingkan dengan lingkungan kerja terpajan rendah (p = 0,01, OR 16,89, CI = 1,71 - 166,73) dan terdapat hubungan antara rata-rata retikulosit dengan lama kerja. Juga terdapat hubungan bermakna antara peningkatan jumlah rata-rata leukosit (p = 0,055), peningkatan jumlah rata-rata basofil (mann Whitney p = 0,02) dan peningkatan jumlah tenaga kerja dengan limfosit atipik dengan pajanan benzena (OR = 7,19, CI = 3,39 - 15,24). Faktor risiko yang berpengaruh pada penelitian ini adalah umur di atas 40 tahun dan lama kerja.
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan agar pemantauan lingkungan terpajan benzena dilakukan secara teratur tiap 6 bulan dengan memperhatikan sistim produksi, ventilasi dan tata letak ruang. Perlu dilakukan pemeriksaan pekerja yang akan bekerja di lingkungan kerja terpajan benzena (pra kerja), yang sedang bekerja di lingkungan terpajan benzena (berkala dan khusus) yang terdiri atas pemeriksaan kadar fenol urin dan pemeriksaan laboratorium darah (hemoglobin, leukosit, trombosit dan retikulosit), serta diberikan penyuluhan tentang bahaya bekerja di lingkungan terpajan benzena, dan cara pemakaian masker yang baik dan tepat. Pemakaian metode kolorimetri untuk pemeriksaan kadar fenol urin. Pemeriksaan diperketat pada pekerja di atas 40 tahun dan kadar fenol urin di atas 40 mg/liter. Penatalaksanaan pajanan terhadap benzena perlu di standarisasikan.
Perlu dikembangkan kerjasama Departemen Tenaga Kerja, Departemen Kesehatan, Departemen Perindustrian & Perdagangan dan lembaga pendidikan (Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pascasarjana Universitas Indonesia atau lembaga pendidikan terkait) dalarn menetapkan parameter yang lepat untuk digunakan dalam pemantauan lingkungan kerja terpajan benzena serta memantau dampak negatifnya.

Methods and Materials: Benzene is still required in many industries, but this chemical has negative impact towards workers' health, especially over long periods of exposure, it can be fatal. This hazard can be prevented by monitoring regularly, both exposure area and the workers' health. The study on this topic in Indonesia is still rare up to now.
The aims of this study are to search for benzene exposure disorders, the correlation between urine phenol level, and haematologic disorders, hazard, risk factors in the work place environment and time factor. This study was conducted at a paint factory in Jakarta. The parameters used in this study are phenol level in urine, haematologic examinations (haemoglobin, leucocyte, trombocyt, reticulocyt, erythrocyte, haematocrit, MCV. MCH, MCHC, differential count).
The design of this study was cross sectional. Data were collected by interview, physical examination; urine and blood examinations of 128 subjects consisting of 64 subjects in a high exposure area and 64 subjects in a low exposure area.
Results and Conclusion: Benzene vapor level in high exposure area is higher than the permissible threshold limit value (NAB 25 ppm). Phenol level in urine of workers in high exposure area are higher than workers in low exposure area (p = 0,003) and this increase coincided with the duration of work The results of haematological examination showed 17 x decreasing tendency of the reticulocyt count of workers in the higher exposure than workers in low exposure (p = 0,01, OR = 16,89, CI = 1,71 - 166,73) and this low reticulocyt count has significant correlations with the duration of work It also correlates significantly with increasing mean leucocyt count (p = 0,055), mean basophyl count (mann-whitney p = 0,02) and atypic lymphocyt count (OR = 7,19, CI = 3,39 - 15,24). The risk factors in this study include, more than 40 years old workers and long duration of exposure time.
Based on the results of this study, I suggest the establishment of a standard benzene exposure management and monitoring of benzene exposure area unit The monitoring should be carried out every 6 months regularly. Attention should be directed to the production system, room ventilation and workplace design. Pre-employment, and periodical examination of workers, especially for urine phenol level examination should be carried out, as well as haematologic examinations (hemoglobin, leucocyt, thrombocyt and reticulocyt). Communication, information, education on the danger of benzene exposure and the correct manner of mask usage should be the important task in this management.
This study was carried out by using colorimetric method for the examination of urine phenol. The examinations are restricted to more than 40 years old workers and more than 40 mg/liter phenol level in urine. A cooperation among Occupational Department, Health Department, Industry and Trade Department and other Institutions (Occupational Health & Safety, University of Indonesia or other relevant institutes) should draw up correct parameters and regulations for monitoring benzene vapor and hazards in work environments.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Erica Celiawaty
"Benzene bersifat toksik dan karsinogenik yang ditemukan dalam proses operasional Kilang Paraxylene di PT. X. Dalam proses kerjanya, pekerja terpajan benzene sehingga dilakukan analisa pajanan benzene terhadap pekerja. Desain penelitian adalah analisa kuantitatif dengan metode potong lintang dari data sekunder perusahaan. Variabel penelitian meliputi konsentrasi personal benzene, kadar SpMA, usia, masa kerja, status gizi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, shift kerja, durasi pajanan per hari dan penggunaan APP dari 64 pekerja. Konsentrasi personal benzene diukur pada breathing zone pekerja berkisar antara 0,02 sd 0,44 ppm. Sebanyak 28 pekerja (43,75%) memiliki kadar SpMA melebihi IPB ACGIH 2021 (25 µg/g kreatinin), UCL 1,95% di semua SEG melebihi IPB, berarti ada ketidakyakinan sebesar 95% bahwa kadar SpMA pekerja Kilang Paraxylene tidak melebihi IPB. Uji korelasi pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi personal benzene dengan kadar SpMA, p=0,195. Hasil uji statistic menemukan adanya hubungan signifikan antara kadar SpMA dengan masa kerja, p=0,04. Kadar SpMA hanya menggambarkan metabolit di tubuh namun tidak dapat memberikan rute pajanan. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menganalisa dampak pajanan benzene pada pekerja yang melebihi durasi aman pajanan benzene pada PT. X.

Benzene is presence in routine operational activities of Paraxylene Refinery Unit in PT. X. The process exposed the worker to benzene. Hence, the need to analyze its exposure to the workers. The study design was quantitative analysis with cross sectional design by analyzing secondary data. The variables studied were personal benzene, SpMA level, age, length of work, BMI, smoking habit, alcohol consumption, shift/non shift, length of exposure per day, and use of PPE from the sampel of 64 workers. The result showed personal benzene concentrations measured in the breathing zone are below the recommended exposure limit (NAB Permenaker No 5/2018: 0,5 ppm), 28 respondents (43,75%) had SpMA level above the value of BEI ACGIH 2021 (25 µg/g kreatinin ), UCL 1,95% of all SEG is higher than BEI meaning there is 95% inconfident that benzene concentrations in the breathing zones are below the standard. There is no correlation between personal benzene concentrations and SpMA p=0,195. There is a significant correlation between length of work with SpMA level, p=0,04. SpMA is useful in determining benzene exposure even in low level exposure however it does not recognize where benzene is coming from. Implementation of work rotation and benzene awareness need to be improved. Further study should be conducted to analyze risk of cancer to worker who has been exposed to benzene longer than the safe duration of exposure in PT. X."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Indriati Fatonah
"Industri sepatu di Indonesia berperan penting pada perekonomian masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam proses produksinya, industri sepatu menggunakan lem mengandung pelarut organik berbahaya seperti benzena. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan risiko kesehatan akibat pajanan benzena dan manejemen risiko yang harus dilakukan. Tempat penelitian adalah bengkel sepatu "X" di kawasan Perkampungan Industri Kecil Pulogadung, Jakarta Timur. Pengukuran konsentrasi benzena di udara dalam empat bagian proses produksi sepatu, yaitu bagian sol, upper, open, finishing, dan satu ruang administrasi, pengukuran karakteristik antropometri terhadap dua puluh enam pekerja, yang meliputi berat badan, lama pajanan, frekuensi dan durasi pajanan, serta analisis biomarker trans,trans-muconic acid (t,t-MA) dalam urin telah dilakukan. Risiko kesehatan non karsinogenik dinyatakan dengan Risk Qoutient (RQ) yang didapatkan dengan membagi rata-rata asupan harian non kanker sepanjang hayat dengan konsentrasi referen (RfC), sementara risiko karsinogenik dinyatakan dengan Excess Cancer Risk (ECR) yang didapatkan dari perkalian antara asupan harian kanker sepanjang hayat dengan cancer clope factor (CSF) benzena.
Didapatkan bahwa konsentrasi rata-rata benzena pada bagian sol, upper, open, finishing, dan administrasi secara berurutan adalah 0,058 mg/m3, 0,008 mg/m3, 0,045 mg/m3, 0,076 mg/m3, 0,085 mg/m3, and 0,014 mg/m3. Dengan konsentrasi benzena demikian dan karakteristik antropometri serta laju asupan sepanjang hayat bagi para pekerja bengkel "X" didapatkan bahwa bagian sol, upper dan administrasi tidak terindikasi adanya risiko kesehatan non karsinogenik terhadap para pekerja (RQ 1), tetapi pada bagian open dan finishing, risiko kesehatan non karsinogenik telah terindikasi (RQ > 1). Pada perkiraan risiko karsinogenik semua pekerja memiliki ECR melebihi batas yang diperbolehkan (ECR > 1 x 10-4) yang berkisar antara 1,09 x 10-4 hingga 18 x 10-4. Analisa konsentrasi biomarker t,t-MA dalam urin menunjukkan bahwa konsentrasi t,t-MA dalam urin adalah 4.795 hingga 68.062 µg/g kreatinin atau lebih tinggi 9,6 hingga 136 kali dibanding batas konsentrasi referen. Manajemen risiko terhadap risiko kanker merekomendasikan batas aman konsentrasi benzena adalah 0,01 mg/m3.
Disimpulkan bahwa risiko kesehatan non karsinogenik hanya terjadi pada sebagian pekerja di bagian open dan finishing, sementara pada perkiraan risiko kesehatan karsinogenik seluruh pekerja telah melebihi batas yang diperbolehkan.

In Indonesia, footware industry has been contributing to the economy of lowincome community. Footware industry uses extensively adhesive glue containing hazardous organic solvent such as benzene. To estimate health risks from exposure to benzene and formulate management options, an environmental health risk assesment has been conducted in a shoes industry at Center of Small Industry (PIK) in Pulogadung, East Jakarta. Benzene concentrations were measured in indoor air af four processing room (sol, upper, open, finishing) and office room, twenty six workers were subjected to anthropometric measurement for body weight, contact rate survey for exposure time, frequency, and duration, and biomarkers analysis for urin trans, transmuconic acid (t,t-MA). Non Carcinogenic health risk is expressed as Risk Qoutient (RQ) and estimated by dividing average of lifetime daily non cancer intake by benzene reference concentration (RfC), while carcinogenic risk exppressed as Excess Cancer Risk (ECR) calculated by multiplying lifetime daily cancer intake by benzene cancer slope factor (CSF).
It was found that the mean concentration of benzene in sol, upper, open, finishing room and office room are 0.058 mg/m3, 0.008 mg/m3, 0.045 mg/m3, 0.076 mg/m3, 0.085 mg/m3, and 0.014 mg/m3, respectively. Exposing to these benzene concentration with current anthropometric and contact rate characteristics, RQ 1 was found in sol, upper and office room, whereas RQ > 1 was found in open and finishing room. On the other hand, all workers have ECR > 1 x 10-4, ranging from 1.09 x 10-4 to 18. 10-4. Meanwhile, urin t,t-MA concentration ranges from 4,795 to 68,062 µg/g creatinine, or 9.6 to 136 folds higher than the reference value of 500 µg/g creatinine. Management options for ECR > 1 x 10-4 suggests that safe concentration of benzene is 0.01 mg/m3, while the existing national threshold value is 32 mg/m3.
It is concluded while non carcinogenic risks are only suffered by workers in open and finishing unit, carcinogenic risks for all workers are unacceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30559
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andrew Samuelson
"Pengeboran minyak dan gas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang ke dalam inti bumi untuk mendapatkan sumber daya minyak dan gas dengan menggunakan rig pengeboran pada suatu sumur. Salah satu karakteristik dari sumur pengeboran adalah sumur dengan kondisi HPHT (High Pressure High Temperature) dimana pada sumur jenis ini suhu dapat mencapai 150°C dan tekanan yang mencapai 15000 psi. Sistem sirkulasi pengeboran merupakan salah satu sistem dari rig pengeboran yang memiliki fungsi untuk mengangkat serpihan formasi dari dasar sumur ke permukaan. mud pump dan solid control merupakan dua aspek dalam sistem sirkulasi pengeboran yang berkaitan langsung satu sama lain. Pengaruh sumur dengan kondisi HPHT (High Pressure High Temperature) sangat signifikan terhadap performa kedua aspek sistem sirkulasi tersebut sehingga memengaruhi proses pengeboran secara keseluruhan.

Oil and gas drilling is an activity intended to make holes into the earth to obtain oil and gas resources using a drilling rig. One of the characteristics of drilling wells is the condition of HPHT (High-Temperature High Pressure) where this type of well can reach 150 ° C and the pressure reaches 15000 psi. The drilling circulation system is one of the systems of the drilling rig that has the function to lift the formation of debris from the bottom of the well to the surface. Mud pump and solid control are two aspects in the drilling circulation system that are directly related to each other. The influence of HPHT (High-Pressure High Temperature) conditions on well is very significant for the performance of both aspects of the circulation system thus affecting the overall drilling process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Dwi Puspasari
"Dengan digantikannya fungsi timbal pada banan bakar bensin dengan poli aromatik nidrokarbon, maka ancaman paparan benzena akibat penguapan Iangsung maupun emisi kendaraan bermotor semakin meningkat Benzena telah diklasifikasikan sebagai penyebab kanker pada manusia grup 1 oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) karena sifatnya yang karsinogenik. Semakin sering individu berinteraksi dengan senyawa tersebut, semakin tinggi risiko paparannya, salah satunya adalah petugas SPBU. Pada penelitian ini dilakukan deteksi ada atau tidaknya paparan dengan metode human biomonitoring terhadap metabolit benzena yaitu asam S-fenil merkapturat yang terdapat pada urin.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography, kolom C-18, Iaju alir1 mL/menit, dan komposisi eluen metanol 1 asam perklorat 0,001 N (40:80). Nilai kuantitatif yang diperoleh olibandingkan dengan nilai kreatinin pada masing-masing individu.
Subjek dari penelitian ini adalah petugas wanita di beberapa SPBU di Jakarta sebanyak 15 orang dan kontrol sebanyak 5 orang. Konsentrasi asam S-fenil merkapturat pada sampel paling tinggi adalah 0,8078 mg/g kreatinin dan paling rendah adalah 0,0795 mg/g kreatinin Rentang kaolar asam S-fenil merkapturat paola kontrol adalah 0,0015 - 0,0582 mg/g kreatinin. Dapat terlihat banwa paparan benzena pada petugas beberapa stasiun pengisisan bahan bakar umum di Jakarta Iebih tinggi dibandingkan kontrolnya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30512
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Dharmasaputro Vilda
"ABSTRAK
Dalam dunia pengeboran, terdapat istilah sumur cluster yang dimana dalam satu
sumur terdapat beberapa titik pengeboran yang mempunyai posisi sejajar satu
sama lain dengan jarak antara 10 m hingga 20 m. Dalam sumur cluster, proses rig
up dan rig down menjadi tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lebih
lama sehingga biaya operasi menjadi lebih besar. Sehingga dalam hal ini,
pendorong rig sliding menjadi salah satu alat yang dianggap jauh lebih efektif
dalam memangkas waktu dibandingkan dengan metode konvensional yaitu
dengan rig up dan rig down. Dalam hal ini komponen gripper adalah salah satu
komponen yang terdapat di pendorong sliding rig yang berperan sebagai
penahan dalam mekanismenya. Penulisan ini bertujuan untuk merancang
komponen gripper dengan menggunakan material yang terdapat di produsen lokal
sehingga komponen dapat dibuat secara mandiri oleh negara Indonesia.

ABSTRACT
In term of Drilling world. There is cluster well which have multi point of
drilling hole in parallel position respect with each other. The distance of this
cluster section have about 10m until 20 m for each other hole. In Cluster Well,
the rig up and rig down process became inefficiently process because this process
require more time so the drilling operation cost become ekspensive. In this case,
the Sliding Drilling Rig Mover become more efective to cut off the time than the
convesional method which using rig up and rig down. In this Mover, therer is
component which called Gripper. This Component have role as Holder to hold the
action force from hydraulic which to push the substructure. This study aimed to
design Gripper components using materials which can be found at local
produsen so with the result that, the components can be independent produced by
Indonesia"
2014
S54077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Benzene (C6H6) is one of chemicals which there is in glue. adhesion process of shoe at small industry enables happened absorbtion of benzen through inhalation because it has volatile characteristic. One of long - range benzen effect chronically is damage of bone morrow slowly and irreversible causing the happening of leucopenia, aplastic anemia or even leukimia. The Goal of research is to know the relation along of exposure with haemoglobin ate and number of blood leucocyties to sandal worker who exposed by benzen in glue in Kampong Gunung Roay sub-district of Kahuripan district Tawang Tasikmalaya. Research using survey methods and cross sectional approach. Sample 28 purposively are chosen out of 32 mans is working for part of adhesion. Data analized with Rank spearman test. Result of the research showing responden who have normaly haemoglobin rate that is between 14 - 18 mg/dl are 24 responders (85,7%) and number of normaly blood leucocyties between 4000-10000 mm3 are 21 responders (75%) and leucocyte > 10000counted 7 responder (25%). Based on Rank Spearman indicated there is significantly correlation between eksposure with rate Hemoglobin p=0, 048 at a 0,05 and strength of medium relationship 378 and there is where r = 0, 378 and there is relationship significant between eksposure with number of Leukocyt with value p = 0,021 at a 0,05 and strength of medium relationship of r = 0,433"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Veronika
"Sebuah penelitian untuk mengidentifikasi konten fluida pada reservoar menggunakan analisis AVO Amplitude Variation with Offset dan studi inversi Elastic Impedance pada lapangan ldquo;V rdquo; yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur telah dilakukan. Data seismik partial angle stack yang diolah dengan menggunakan analisis AVO dan inversi Elastic Impedance menghasilkan output berupa penampang seperti Intercept A , Gradient B , Product A B , Scaled Poisson rsquo;s Ratio Changed, Near Angle Inverted, dan Far Angle Inverted untuk diinterpretasikan lebih lanjut. Analisis atribut AVO yang dilakukan termasuk pada anomali AVO kelas III low impedance contrast sand , dan untuk lebih lanjut lagi dilakukan proses inversi Elastic Impedance dengan mengolah data tigasumur VB2, VA1ST, VA3 dan dihasilkan output berupa EI near log dan EI far log sebagai pengontrol proses inversi Elastic Impedance. Selain itu dilakukan juga krosplot antara sumur dan dan penampang inversi untuk menentukan persebaran fluida pada reservoar. Didapatkan hasil pada penampang inversi EI near, zona gas berada pada nilai 9000 ft/s g/cc sampai dengan 14200 ft/s g/cc , dan pada penampang inversi EI far, zona gas berada pada nilai 1100 ft/s g/cc sampai dengan 1600 ft/s g/cc pada top reservoar dengan rentang waktu 2800-3400 ms. Dari hasil analisis peta slicing analisis atribut AVO dan inversi Elastic Impedance EI menunjukkan bahwa daerah peneybaran reservoar batu pasir memiliki arah orientasi Barat menuju Timur Hingga Tenggara.

A study case of identification fluid content using AVO Amplitude Variation with Offset analysis and Elastic Impedance inversion on ldquo V rdquo field located at Kutai Basin was did. Seismic partial angle stack was processed by using analysis of AVO and Elastic Impedance inversion produced output section such as Intercept A , Gradient B , Product A B , Scaled Poisson rsquo s Ratio Changed, Near Angle Inverted, and Far Angle Inverted for further interpretation. AVO attribute analysis performed on the data field was included in class III AVO anomalies low impedance contrast sand , and the Elastic Impedance inversion process was further performed by the three well VB2, VA1ST, VA3 data processing and create log near EI and far EI as the inversion process controller. Also perfomed well crossplot between wells and inverted EI to determine the cross section distribution on fluid in the reservoir. Result obtained in cross section inverted near angle zone that the gas is at the value of 9000 ft s g cc up to 14200 ft s g cc , and the cross section inverted far angle that the gas is at the value of 1100 ft s g cc up to 1600 ft s g cc at top reservoir in the period 2900 3300 ms. By slicing top reservoir map of AVO attribute and Inverted EI, reservoir distribution of channel slobe sandstone have orientation direction from West to East until South East."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>