Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifah Qonita
"Tingkat kebutuhan manusia akan air bersih semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut (Suripin, 2001) bahwa hanya 3% dari sumber air yang dapat dikonsumsi, 84% nya berasal dari air permukaan. Permasalahan tercemarnya air permukaan menjadi suatu permasalahan umum pada kota padat penduduk, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya suatu pengolahan air salah satunya filtrasi. Filtrasi adalah metode pemisahan partikel padat dari suatu larutan dengan memanfaatkan media berpori. Salah satu jenis filtrasi yaitu upflow slow sand filtration. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat efektivitas penggunaan upflow slow sand filtration dengan manganese greensand dalam menurunkan konsentrasi kandungan mangan dan zat organik pada air Danau Mahoni Universitas Indonesia. Penggunaan manganese greensand digunakan karena keefektifannya dalam mengurangi beberapa beban pencemar, air sampel Danau Mahoni memiliki nilai parameter mangan dan zat organik di atas baku mutu air minum yang diatur dalam Permenkes RI No 492/MENKES /PER/IV/2010 "Persyaratan Mutu Air Minum" dengan nilai rata- rata konsentrasi influen sebesar 0,68 mg/l Mn dan 13,24 mg/l untuk zat organik. Air baku akan disedimentasikan selama 1 jam terlebih dahulu kemudian dialirkan ke dalam reaktor, hasil filtrasi diambil pada waktu tinggal 2 jam, 22 jam dan 24 jam. Hasil effluent didapat dengan menghitung nilai persentase removal yang hasilnya menunjukkan bahwa upflow slow sand filtration dengan manganese greensand dapat menurunkan konsentrasi mangan sebesar 55% untuk waktu tinggal 24 jam, dan organik (KMnO4) sebesar 60% untuk waktu tinggal 24 jam.

The level of the human need for clean water is increasing every year. According to (Suripin, 2001) that only 3% of water sources can be consumed, 84% comes from surface water. The problem of surface water contamination is a common problem in densely populated cities, to overcome this problem it is necessary to have a water treatment, one of which is filtration. Filtration is a method of separating solid particles from a solution by utilizing a porous medium. One type of filtration is upflow slow sand filtration. The purpose of this study was to see the effectiveness of using upflow slow sand filtration with manganese greensand in reducing the concentration of manganese and organic substances in Mahogany Lake water, University of Indonesia. The use of manganese greensand is used because of its effectiveness in reducing some pollutant loads, the sample water of Lake Mahogany has a parameter value of manganese and organic substances above the drinking water quality standard regulated in the Minister of Health of the Republic of Indonesia No 492/MENKES /PER/IV/2010 "Drinking Water Quality Requirements" with an average influent concentration of 0.68 mg/l Mn and 13.24 mg/l for organic substances. The raw water will be sedimented for 1 hour first then flowed into the reactor, the filtration results are taken at 2 hours, 22 hours and 24 hours residence time. The effluent results were obtained by calculating the percentage removal value. The results showed that upflow slow sand filtration with manganese greensand could reduce manganese concentrations by 55% for a 24-hour residence time, and organic (KMnO4) by 60% for a 24-hour residence time"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsha Athira Radam
"Filtrasi upflow merupakan salah satu metode filtrasi yang dapat digunakan dalam pengolahan air bersih karena proses pengoperasian yang mudah serta dapat mengurangi partikel tersuspensi dan kontaminan lainnya pada air. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis efektivitas filtrasi upflow dengan media manganese greensand untuk menurunkan nilai kekeruhan dan besi. Air yang digunakan berasal dari air Danau Mahoni Universitas Indonesia karena nilai kekeruhan dan besi yang telah melebihi baku mutu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 492 Tahun 2010. Unit filtrasi dibuat dengan drum berukuran 150 liter yang dilengkapi keran inlet dan outlet untuk filtrasi dan backwash. Media yang digunakan yaitu kerikil dengan ukuran 12,7 mm serta manganese greensand dengan nilai effective size 0,3 mm dan uniformity coefficient <5 berdasarkan hasil sieve analysis dan sudah sesuai dengan kriteria desain. Pada penelitian ini dilakukan proses prasedimentasi selama 1 jam dan didiamkan di unit filtrasi setelah dilakukan penyaringan selama 2 jam, 22 jam dan 24 jam agar persentase penurunan kekeruhan dan besi dapat lebih terlihat di setiap waktu tinggal. Pengambilan sampel air Danau Mahoni dilakukan sebanyak 5 kali agar hasil yang didapatkan lebih representatif. Persentase penurunan parameter kekeruhan pada prasedimentasi sebesar 1%-5%, pada waktu tinggal 2 jam sebesar 58%-67%, pada waktu tinggal 22 jam sebesar 67%-76% dan pada waktu tinggal 24 jam sebesar 69%-77%. Sedangkan untuk persentase penurunan parameter besi pada prasedimentasi sebesar 3%-15%, pada waktu tinggal 2 jam sebesar 63%-80%, pada waktu tinggal 22 jam sebesar 69%-82% dan pada waktu tinggal 24 jam sebesar 75%-83%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu filtrasi upflow efektif dalam menurunkan nilai kekeruhan dan besi agar sesuai dengan baku mutu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 492/2010.

Upflow filtration is one of the filtration methods that can be used in water treatment because it is easy to operate and can reduce suspended particles and other contaminants in water. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of filtration upflow with media manganese greensand to reduce turbidity and iron values. The water used comes from Mahoni Lake, University of Indonesia because the turbidity and iron values ​​have exceeded the quality standards in the Regulation of the Minister of Health No. 492 of 2010. The filtration unit is made with a drum 150 liter equipped with inlet and outlet faucets for filtration and backwash. The media used are gravel with a size of 12.7 mm and manganese greensand with an value of effective size 0.3 mm and a uniformity coefficient <5 based on the results of sieve analysis and is in accordance with the design criteria. In this study, the pre-sedimentation process was carried out for 1 hour and left in the filtration unit after filtering for 2 hours, 22 hours and 24 hours so that the percentage decrease in turbidity and iron could be more visible at each time detention. The Mahoni Lake water sample was taken 5 times so that the results obtained were more representative. Percentage of decrease in turbidity parameter at pre-sedimentation is 1%-5%, at 2 hours detention time is 58%-67%, at 22 hours detention time is 67%-76% and at 24 hour detention time is 69%-77%. Meanwhile, the percentage decrease in iron parameters at pre-sedimentation is 3%-15%, at 2-hour detention is 63%-80%, at 22-hour detention time is 69%-82% and at 24-hour detention time is 75%-83%. The conclusion of this study is that filtration is upflow effective in reducing the value of turbidity and iron to comply with the quality standards in the Regulation of the Minister of Health No. 492/2010. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primantono Rachman
"ABSTRAK
Pasokan air bersih berkurang saat musim kemarau tiba mengakibatkan air bersih yang dapat digunakan tidak cukup untuk keperluan sehari-hari. Salah satu alternatif sumber air yang dapat digunakan adalah air yang bersumber dari danau. Kualitas air danau dilihat secara fisik kurang memenuhi syarat karena memiliki warna dan bau yang disebabkan pencemaran. Hal tersebut mendorong pengembangan alat purifikasi air yang dapat menghasilkan air yang laik digunakan untuk keperluan sehari-hari. Alat purifikasi air yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi upflow filter dengan keramik yang tidak diimpregnasi serta diimpregnasi perak nitrat. Rangkaian alat ini bekerja dengan prinsip filtrasi dengan arah aliran air ke atas dan disinfeksi mikroba dengan koloid perak pada keramik. Kinerja rangkaian alat secara keseluruhan untuk variasi keramik yang diimpregnasi perak nitrat mempunyai reduksi bakteri sebesar 99,4%, reduksi COD 95%, reduksi TSS 85%, reduksi TDS -1,5%, reduksi turbiditas 57% dan untuk rangkaian alat dengan variasi keramik yang tidak diimpregnasi perak nitrat mempunyai reduksi bakteri sebesar 94%, reduksi COD 86,8%, reduksi TSS 70%, reduksi TDS 3,5% dan reduksi turbiditas 42,8%.

ABSTRAK
Clean water supply will deplete during the dry season so the effect is water supply will be insufficient for the needs of daily activity. Alternative sources of water that can be used is water from lake. Lake water quality, physically less qualified because it has color and odor. Chemically and biologically, water quality less qualified too because of the pollution. It encourages the development of water purification device to produce decent quality water for the purpose of daily activity. The water purification device which will be used in this research is combination of upflow filter with ceramic impregnated and unimpregnated by silver nitrate. The series of the device work on the principle of filtration by water flow upward and microbial disinfection by colloidal silver on ceramics. The performance of device for variations in the ceramic impregnated silver nitrate has a bacterial reduction of 99.4%, 95% reduction of COD, TSS reduction of 85%, a reduction of -1,5% TDS, turbidity reduction of 57% and for a set of tools with a variety of ceramic unimpregnated with silver nitrate has a bacterial reduction of 94%, 86.8% reduction of COD, TSS reduction of 70%, 3,5% TDS reduction and turbidity reduction of 42.8%."
2016
S63693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Rizky Ramadhanis
"ABSTRAK
Ketersediaan air merupakan permasalahan yang terjadi di beberapa daerah, juga permasalahan dengan pengerahan air tanah. Untuk mendapatkan kualitas air permukaan yang sesuai standar lingkungan yang aman untuk dikonsumsi, pengolahan air permukaan dibutuhkan. Salah satu metode pengolahan yang paling banyak digunakan adalah slow sand filter
metode. Pasalnya, unit slow sand filter mudah disesuaikan dengan jarak jauh area dan juga filter pasir tidak digerakkan oleh listrik (Huisman & Wood, 1974). Pasir silika, zeolit ​​dan karbon aktif merupakan media yang umum digunakan pada pasir lambat filter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan hasil pengolahan air permukaan dengan media pasir silika dan penambahan karbon aktif media dengan parameter besi, mangan, kekeruhan dan fekal coliform. Itu reaktor riset terdiri dari dua volume 150 liter. Reaktor filter pertama sebagai a filter referensi yang berisi media pasir silika dengan media lapisan pertama ES 0.15 - 0,20 mm dan UC 1.5, maka media lapis kedua adalah ES 0,45 - 0,70 mm dan UC 2.22. Reaktor filter kedua adalah yang utama dari pengamatan ini dengan media di dalam Lapisan pertama adalah pasir silika dengan ES 0.25 mm dan UC 2.2, untuk lapisan kedua adalah karbon aktif dengan ES 1 mm dan UC 3, dan lapisan ketiga adalah pasir silika dengan ES 0,45 mm dan UC 3. Sumber air penelitian ini berasal dari Telaga Mahoni Jl Universitas Indonesia. Filter dioperasikan sebentar-sebentar dan mulai dengan presedimentasi. Data dari penelitian ini diolah dengan menghitung efisiensi filter. Efisiensi filter menunjukkan bahwa filter pasir lambat berselang dengan silika media pasir dan penambahan karbon aktif memiliki efisiensi pengolahan parameter mangan 60 - 100%, kekeruhan 14 - 36%, dan fecal coliform sebesar 73 - 99%. Untuk parameter besi dalam penelitian ini tidak dapat dihilangkan.

ABSTRACT
Water availability is a problem that occurs in some areas, as well as problems with groundwater mobilization. To obtain surface water quality that meets environmental standards that are safe for consumption, surface water treatment is required. One of the most widely used processing methods is a slow sand filter method. This is because the slow sand filter unit is easily adjusted to a remote area and the sand filter is not driven by electricity (Huisman & Wood, 1974). Silica sand, zeolite and activated carbon are media commonly used in slow sand filters. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of surface water treatment results with silica sand media and the addition of activated carbon media with parameters of iron, manganese, turbidity and fecal coliform. The research reactor consisted of two volumes of 150 liters. The first filter reactor as a reference filter containing silica sand media with the first layer of media ES 0.15 - 0.20 mm and UC 1.5, then the second layer of media is ES 0.45 - 0.70 mm and UC 2.22. The second filter reactor is the main one of this observation with the media in the first layer is silica sand with ES 0.25 mm and UC 2.2, for the second layer is activated carbon with ES 1 mm and UC 3, and the third layer is silica sand with ES 0, 45 mm and UC 3. The source of water for this research comes from Telaga Mahoni, Jl, Universitas Indonesia. The filter is operated intermittently and starts with a presedimentation. The data from this study were processed by calculating the filter efficiency. The filter efficiency shows that the intermittent slow sand filter with silica sand media and the addition of activated carbon has manganese parameter processing efficiency of 60 - 100%, turbidity 14 - 36%, and fecal coliform of 73 - 99%. The iron parameter in this study cannot be eliminated
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jourast Ladzuardy Putra
"ABSTRAK
Pengolahan limbah senantiasa memerlukan energi dalam berbagai unit pengolahannya. Salah satu unit yang membutuhkan energi tersebesar adalah aerasi. Kebutuhan energi untuk aerasi menyerap 60 persen-70 persen kebutuhan energi dari keseluruhan instalisasi. Sebuah metode aerasi yang mampu menghemat energi pernah diinduksikan pada tahun 1977 pada sungai Ruhr, Jerman. Pada percobaan tersebut dibuat sebuah turbin pelton yang meningkatkan kadar DO pada sungai tersebut. Meskipun tujuan utama dari penelitian tersebut ialah mengecek seberapa jauh proses aerasi berlangsung pada sungai namun penelitian ini menjadi penelitian awal yang menginduksikan pengombinasian antara turbin dan teknik aerasi. Pada penelitian ini diinduksikan teknik yang sama namun dengan jenis turbin yang berbeda yakni turbin kaplan. Turbin kaplan dirancang untuk menerima air baku dari intake yang memiliki ketinggian +7 m dari instalasi. Dilakukan teknik scaledown model dalam perancangan dimana nilai yang dipertahankan konstan adalah bilangan Reynolds dan Froude untuk mencegah terjadinya penyimpangan bentuk aliran antara model dan skala asli. Alat yang dirancang bernama Turbin Aerasi Terintegrasi dengan lebar runner 1 meter. Permodelan turbin mengacu kepada beberapa kode etik dari International Electric Commission (IEC). Pengujian dari alat dilakukan PDAM Tirta Asasta, Depok, Jawa Barat. Dari perancangan tersebut didapati bahwa model yang dirancang menggunakan diagram alir perancangan pada penelitian memiliki ketepatan profil hidrolis sebesar 94,68 persen, Debit maksimum alat adalah 4,15 m3/s sementara minimunnya ialah 0,569 m3/s. Aliran pada batas maksimum alat memiliki nilai Froude 10,434. Model yang digunakan adalah polinom dengan orde maksimum 3. Model memiliki R-Square sebesar 0,988; Adj-R-Square 0,979 dan RMSE sebesar 4,226 (RPM). Kenaikan DO yang terjadi pada titik optimum ialah 2,503mg/L sementara penurunan besi akibat mangan sebesar 69,5 persen dan mangan sebesar 95,5 persen. Dengan debit saja turbin dapat menghasilkan 1,209 MWh/hari atau setara Rp. 1.692.770/hari untuk listrik Rp. 1400/kWh.

ABSTRACT
Wastewater treatment always requires energy in various processing units. One unit that requires the most energy is aeration. Energy requirements for aeration absorb 60persen -70persen of the energy requirements of the entire installation. An aeration method capable of saving energy was once induced in 1977 on the Ruhr river, Germany. In the experiment, a Pelton turbine was made which increased DO levels on the river. Although the main objective of the study was to check how far the aeration process took place on the river, this study became an initial study that induced combining between turbines and aeration techniques. In this study, the same technique was induced but with a different type of turbine in which Kaplan turbine. Kaplan turbines are designed to receive raw water from intakes that have a height of +7 m from the installation. The scaledown model in the design is carried out where the values ​​that are held constant are Reynolds and Froude numbers to prevent the flow deviation between the model and the original scale. The tool designed is called an Integrated Aeration Turbine with a runner width of 1 meters. Turbine modeling refers to several ethical codes from the International Electric Commission (IEC). Testing of the equipment is carried out by PDAM Tirta Asasta, Depok, West Java. From the design it was found that the model designed using the design flow diagram in the study had a hydraulic profile accuracy of 94.682persen, the maximum discharge of the tool was 4.15 m3/s while the minimum was 0.569 m3/s. The flow at the maximum limit of the tool has a Froude value of 10.434. The model used is a polynomial with a maximum order of 3. The model has an R-Square of 0.988; Adj-R-Square 0,979 and RMSE of 4,226 (RPM). The increase in DO that occurs at the optimum point is 2.503 mg/L while the decrease in iron due to manganese was 69.57 persen and manganese was 95.59persen. With the discharge, only the turbine can produce 1,209 MWh / day or equivalent to Rp. 1,692,770 / day for electricity Rp. 1400 / kWh.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Hadisaputra
"ABSTRAK
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia. Saat ini, IPA Pulo Gadung dapat mengolah debit air sebesar 4.200 L/detik. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 mengevaluasi desain unit pengolahan terhadap kriteria desain, 2 mengevaluasi kualitas air baku dan air bersih, 3 mengevaluasi efisiensi kinerja unit pengolahan, serta 4 menentukan debit pengoptimalan. Untuk mengetahui tingkat kinerja kualitas IPA Pulo Gadung, maka dilakukan pengujian kualitas air, yaitu kekeruhan SNI 06-6989.25-2005, E. Coli Most Probable Number, zat organik SNI 06-6989.22-2004, dan COD Standard Methods: 5220 D serta jar test. Selain itu, untuk mengetahui tingkat kinerja kuantitas, maka dilakukan evaluasi desain terhadap kriteria desain dan rancangan pengoptimalan kapasitas. Berdasarkan evaluasi desain, banyak aspek yang tidak memenuhi kriteria desain. Berdasarkan parameter COD, pada PP No. 82 Tahun 2001, air baku yang digunakan IPA Pulo Gadung tergolong dalam air Kelas IV air untuk mengairi pertanaman. Air bersih hasil pengolahan, berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010, memiliki beberapa parameter kualitas air yang tidak memenuhi standar tersebut. Unit mixing well efektif dalam menghilangkan E. Coli 47,7, sedimentasi dan filtrasi menghilangkan kekeruhan 93,05 dan 97,32, serta reservoir menghilangkan E. Coli 73,04. Secara keseluruhan, IPA Pulo Gadung dapat menghilangkan kekeruhan sebesar 99,83, E. Coli sebesar 96,39, organik sebesar 40,16, dan COD sebesar 16,57. Dari uji jar test, koagulan optimal untuk air IPA Pulo Gadung adalah koagulan PAC 20 ppm. Dengan mengacu pada kriteria desain, debit optimal masing-masing unit adalah intake sebesar 9,33 m3/detik, saringan kasar 1,09 m3/detik, saringan halus 13,44 m3/detik, grit chamber 4,86 m3/detik, pompa 7,65 m3/detik, mixing well 18,9 m3/detik, flokulasi 3,09 m3/detik, sedimentasi 5,83 m3/detik, filtrasi 12 m3/detik, dan reservoir 16,57 m3/detik. Kesimpulannya adalah kinerja pengelolaan kualitas air IPA Pulo Gadung sudah baik dan kapasitasnya masih dapat ditingkatkan.

ABSTRACT
Clean water is one of the basic needs for human beings. Currently, IPA Pulo Gadung can treat 4,200 L sec of raw water. The objectives of this study are 1 to evaluate the design of the processing unit based on design criteria, 2 to evaluate the quality of raw and clean water, 3 to evaluate the efficiency of processing unit removal rate, and 4 to determine the flowrate optimization. To determine the removal rate of IPA Pulo Gadung, the water qualities to be tested are turbidity SNI 06 6989.25 2005, E. Coli Most Probable Number, organic matter SNI 06 6989.22 2004, and COD Standard Methods 5220 D and jar test. To determine the level of quantity performance, the unit design was evaluated to design criteria and determined the flowrate optimization. Based on design evaluation, many aspects do not meet the design criteria. Based on COD parameters, in PP No. 82 of 2001, raw water used by IPA Pulo Gadung classified in Class IV water water to irrigate crop. Clean water produced, based on Permenkes No. 492 of 2010, has several water qualities that do not meet the standard. The mixing well unit is effective in removing E. Coli 47.7, sedimentation and filtration removing turbidity 93.05 and 97.32, and reservoir removing E. Coli 73.04. Overall, IPA Pulo Gadung can eliminate with the removal rate of turbidity 99.83, E. Coli 96.39, organic matter 40.16, and COD 16.57. From jar test, optimal coagulant for IPA Pulo Gadung is PAC 20 ppm. With reference to the design criteria, the optimal flowrate of each unit is intake 9.33 m3 sec, coarse screen 1,09 m3 sec, fine screen 13,44 m3 sec, grit chamber 4.86 m3 sec, pumping system 7.65 m3 sec, mixing well 18.9 m3 sec, flocculation 3,09 m3 sec, sedimentation 5.83 m3 sec, filtration 12 m3 sec, and reservoir 16.57 m3 sec. The conclusion is that the performance of water quality removal rate of IPA Pulo Gadung is good and the capacity can still be improved."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indra Trigunarso
"Limbah cair industri tapioka banyak mengandung bahan organik dengan derajat keasaman yang rendah, hal ini sesuai dengan bahan baku dan proses yang dilakukan, sehingga dari kandungan bahan organik tersebut menimbulkan gangguan pada masyarakat terutama dari segi estetika, bau dan juga menimbulkan pencemaran pada lingkungan.
Dengan semakin meningkatnya kasus pencemaran badan air oleh limbah cair industri, serta mahalnya biaya pembuatan unit pengolahan limbah perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Untuk mencegah terjadinya pencemaran badan air oleh limbah industri diperlukan teknik pengolahan yang memadai dan terjangkau oleh pihak industri. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair dengan menggunakan karbon aktif.
Kemampuan karbon aktif / Granular Activated Carbon produksi PT. Tanso Pura Asia dengan diameter 4 - 8 mesh, 6 - 12 mesh dan 8 - 30 mesh untuk menurunkan bahan organik limbah cair industri tapioka akan dilakukan dalam penelitian ini.
Rancangan penelitian adalah pre test - post test control group design, dimana subyek dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok sebelum perlakuan, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan 3 (tiga ) perlakuan dan 9 (sembilan) replikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Granular Activated Carbon dapat menurunkan bahan organik limbah cair tapioca. Hasil uji Anova diperoleh p value < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna secara signifikan pada taraf 95 % antara berbagai diameter terhadap penurunan bahan organik limbah cair tapioka untuk semua parameter.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa diameter GAC yang optimum untuk menurunkan bahan organik limbah cair tapioka adalah diameter 8 - 30 mesh dengan waktu pajanan selama 12 jam.
Penelitian ini menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan GAC berdasarkan perbedaan waktu kontak terhadap penurunan bahan organik limbah cair tapioka.

Experimental Study of the Influence of Granular Activated Carbon to Decrease Organic Material Wastewater of Tapioca IndustryWastewater of tapioca industry content most of low acidity, there fore raw material and processing of tapioca industry. The impact of raw material and its processing to disturb of community especially to esthetical, odor and environment contamination.
By more increase the contamination cases to ground water bay wastewater industry and the high cost to establish wastewater treatment unit are needed the attention all of parts of communities. To prevent of contamination to ground water by wastewater tapioca industry is needed the treatment unit that simple technically by industry, one of the technique use granular activated carbon.
The ability of granular activated carbon produced by PT. Tanso Putra Asia and the diameter 4-8 mesh, 6-12 mesh and 8-30 mesh to decreased organic material wastewater tapioca industry will be done in this research.
The design of research is pre test- post test control group design, where the subjects divide into three group before intervention, intervention group and control group with three interventions and nine replication.
The result of the research that granular activated carbon could decrease organic material of wastewater tapioca industry. Statistically of anova- test p value < 0,05 that mean there is different between diameter various to decrease of organic material wastewater tapioca industry as significant at level 95 %.
The conclusion of the research that the optimum diameter of granular activated carbon is 8-30 mesh to decreased organic material wastewater of tapioca industry for 12 hours exposure.
The suggest of this research is needed to follow up by the research of the influence of granular activated carbon used based of time different contact to decreased wastewater organic material of tapioca industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Air tanah banyak digunakan untuk berbagai tujuan sehingga memegang peranan yang besar dalam pembangunan dan pemeliharaan suatu daerah. Tiap harinya manusia sangat bergantung akan air yang layak dan cukup untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu kuantitas serta kualitas air tanah menjadi hal yang sangat penting. Kuantitas dan kualitas air tanah selalu mengalami perubahan sebagai akibat dari kegiatan di alam termasuk manusia di dalamnya. Untuk menentukan kualitas air yang masih layak digunakan baik untuk pertanian, industri, maupun untuk keperluan manusia sehari-hari, maka perlu adanya serangkaian tes atau uji standar. Hasil dari berbagai uji tersebut selanjutnya dibandingkan dengan standar kelayakan sesuai keperluannya. Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air tana memungkinkan kita untuk memprediksi kualitas kehidupan masa depan bila dibandingkan dengan kondisi saat ini. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang bisa diusahakan adalah dengan membuat suatu perangkat lunak yang handal dan terjangkau hasil pengembangan model matematika yang mampu mensimulasikan pola peyebaran polutan pada lapisan tanah jenuh air. Untuk menjawab masalah tersebut maka dikembangkanlah model komputer ""GW-Contaminant"" di Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai Jurusan Sipil FTUI. Namun untuk mendapatkan suatu perangkat lunak yang handal maka perlu dilakukan serangkaian uji coba dengan melakukan validasi model dalam kemampuannya melakukan simulasi fisik tertentu. Dalam karya tulis ini simulasi fisik yang akan dilakukan adalah penyebaran polutan dua dimensi vertikal, dengan cara menghambat aliran polutan tersebut dengan turap pada lapisan tanah homogen jenuh air. Simulasi fisik dilakukan di laboratorium menggunakan alat drainage and seepage tank dengan memperhatikan kompatibilitas model fisik tersebut dengan model komputer ""GW-Contaminant"" agar diperoleh proses perbandingan yang setara. Dari hasil validasi melalui pembandingan setara tersebut diharapkan kehandalan 'GW-Contaminant"" dapat teruji dan masalah kebutuhan akan perangkat lunak air tanah yang handal dan terjangkau dapat terpenuhi.""
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winuhoro H.B.
"Pembicaraan tentang air tanah, tidak lepas dari masalah kuantitas dan kualitasnya. Menurunnya kualitas, dapat disebabkan karena tercemarnya air tanah oleh polutan, yang masuk mengikuti aliran air tanah ke lapisan jenuh air (Saturated), melalui lapisan tak-jenuh air (Unsaturated). Karenanya, untuk dapat menghitung besarnya angkutan polutan pada lapisan jenuh air (Saturated), diperlukan juga kemampuan untuk menghitung angkutan polutan pada lapisan tak-jenuh air. Untuk keperluan tersebut, diperlukan pemahaman tentang lapisan tak-jenuh air, angkutan polutan, dan suatu alat bantu perhitungan yang mudah, cepat, dan akurat.
Alat bantu perhitungan yang dikembangkan dalam skripsi ini adalah model matematik berdasarkan metode Beda Hingga, yang diselesaikan secara implisit. Model dibuat agar dapat mensimulasilkan perubahan tinggi tekanan, saturasi dan besar fluid aliran air tanah pada lapisan tak-jenuh air, serta penyebaran konsentrasi polutan yang terlambat dalam aliran, secara dua dimensi vertikal.
Hasil pengujian model terhadap kasus infiltrasi, imibibisi dan gabungan antara keduanya, untuk pengujian hidrolik, memberikan hasil yang baik, dimana model memberikan hasil simulasi yang sesuai dengan teori, baik untuk kondisi tanah homogen maupun heterogen Demikian pula dengan pengujian untuk program angkutan polutan terhadap pengaruh proses adveksi., difusi dan gabungan antara proses adveksi-dispersi mekanik, juga memberikan hasil yang baik sesuai dengan teori, Namun program ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut, seperti sensitifitasnya terhadap perubahan diskrit jarak, waktu, dan faktor pembobotan. Proses decay dan absorbsi/absorpsi yang sebelumnya diabaikan pada model angkutan polutan sebaiknya turut diakomodasi. Selanjutnya diperlukan validasi terhadap model fisik balk di laboratorium maupun di lapangan.

Discussing groundwater's issue would always include its quantity and quality. Decrement of groundwater quality could be due to pollutant contamination, that is infiltrated through the unsaturated zone and percolate further into the saturated zone. As such, it is important to be able to quantify pollutant in unsaturated zone as well as in saturated zone. For this purpose, it is desired to have a comprehensive and reliable tool.
This paper is to develop such a tool based on a mathematical model, which is transformed into computer program in an implicit finite difference scheme. The program is designed to simulate distribution of pressure head, saturation, flux, and pollutant concentration in unsaturated zone, with respect to time and in two-dimension vertical space.
Hydraulic aspect of the program has been tested for the cases of infiltration, imbibition and combination of both. The test shows good agreement between output and the theory either for homogen and heterogen soils. Test on pollutant aspect of the program especially in simulating advection, diffusion and advection-dispersion process also gave promising result. Given input disturbances yields responses as predicted theoretically. Further improvement, however, is still needed especially in the issues of: space and time discretion, optimum weighting factor. Additional ability to simulate decay and sorption process is also desired. Prior to its field implementation, validation through laboratory and field data is required.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unus Suriawiria
Bandung: Alumni, 2003
579 UNU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>