Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meyland Andriani Banjar Nahor
"Perkembangan media komunikasi yang semakin canggih memberikan ruang yang semakin luas bagi setiap individu dalam menampilkan citra diri dirinya sebaik mungkin. Meningkatkan citra diri virtual merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan terus menerus seperti di dunia nyata. Kecenderungan untuk menampilkan “diri” sebagai individu yang produktif dan profesional sering dilakukan dalam setiap postingan yang dibagikan di LinkedIn sebagai perwujudan personal branding. Personal branding dijadikan ukuran untuk merasa lebih tinggi daripada orang lain. Melalui studi etnografi virtual, skripsi ini menjelaskan bagaimana postingan mengenai personal branding merupakan realitas sosial, namun di satu sisi postingan tersebut merupakan struktur yang dibentuk sendiri oleh LinkedIn. Dalam praktiknya, rupanya struktur tersebut tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh para pengguna, sehingga menimbulkan perlawanan. Perlawanan ini muncul akibat adanya agensi dalam diri individu masing-masing. Tidak hanya itu, saya berargumen bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh neoliberalisme sebagai pengontrol yang menjaga para pengguna untuk tetap mengikuti aturan tersebut. Praktik personal branding dan mediasi pasar karena pengaruh neoliberalisme tersebut yang kemudian menghasilkan manusia sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan melalui pengalaman.

Perkembangan media komunikasi yang semakin canggih memberikan ruang yang semakin luas bagi setiap individu dalam menampilkan citra diri dirinya sebaik mungkin. Meningkatkan citra diri virtual merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan terus menerus seperti di dunia nyata. Kecenderungan untuk menampilkan “diri” sebagai individu yang produktif dan profesional sering dilakukan dalam setiap postingan yang dibagikan di LinkedIn sebagai perwujudan personal branding. Personal branding dijadikan ukuran untuk merasa lebih tinggi daripada orang lain. Melalui studi etnografi virtual, skripsi ini menjelaskan bagaimana postingan mengenai personal branding merupakan realitas sosial, namun di satu sisi postingan tersebut merupakan struktur yang dibentuk sendiri oleh LinkedIn. Dalam praktiknya, rupanya struktur tersebut tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh para pengguna, sehingga menimbulkan perlawanan. Perlawanan ini muncul akibat adanya agensi dalam diri individu masing-masing. Tidak hanya itu, saya berargumen bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh neoliberalisme sebagai pengontrol yang menjaga para pengguna untuk tetap mengikuti aturan tersebut. Praktik personal branding dan mediasi pasar karena pengaruh neoliberalisme tersebut yang kemudian menghasilkan manusia sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan melalui pengalaman.

The development of social media increasingly provides a wider space for each individual to present his or her personhood as best as possible. Increasing virtual personhood is an ongoing process that is carried out continuously as in the real world. The tendency to present "self" as a productive and professional person is often carried out in every post shared on LinkedIn as an embodiment of personal branding. Personal branding is used as a measure to feel superior to other people. Through virtual ethnographic study, this thesis explains how posts about personal branding are a social reality, but on the one hand, these posts are structures formed by LinkedIn themselves. In practice, apparently that structure does not match with what the users understand, thus creating resistance. This resistance arises due to the existence of agency within each individual. Not only that, I argue this phenomenon is influenced by neoliberalism as a controller that keeps users by following these rules. The practice of personal branding and market mediation due to the influence of neoliberalism which then produces humans as commodities that can be traded through experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Aulia Rahman
"Penelitian ini membahas Personal Branding yang dilakukan Hadi Wenas melalui media sosial LinkedIn. Berkembangnya media sosial mendorong banyak orang melakukan Personal branding melalui media sosial, salah satu medianya adalah LinkedIn yang dikenal di kalangan profesional. Hadi Wenas selaku CEO dari MatahariMall.com menggunakan LinkedIn untuk mempromosikan budaya perusahaannya, dengan tujuan mendorong khalayak untuk menjadi pelanggan, penjual, atau bagian dari perusahaannya.
Menggunakan EPIC Model yang dikembangkan AC Nielsen, peneliti dapat mengetahui bahwa personal branding Hadi Wenas efektif dilihat dari seluruh dimensi Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication. Dimana dimensi Empathy yang melibatkan kognisi dan afeksi; serta Persuasion yang melibatkan perubahan kepercayaan dan perilaku; memiliki skor kumulatif tertinggi di kisaran 3,60 (Sangat Efektif), sementara dimensi Impact yang melibatkan keingintahuan dan keterlibatan; serta Communication yang melibatkan kemampuan memahami dan dorongan bertindak; memiliki skor kumulatif dibawahnya di kisaran 3,30 (Cukup Efektif). Melalui penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa LinkedIn terbukti efektif dan dapat dijadikan alternatif media konvensional untuk membangun personal branding.

This research discusses the personal branding that Hadi Wenas do through social media LinkedIn. The evolution of social media has encouraged peoples to build their personal branding through social media. One of social media that popular enough to build personal branding is LinkedIn, which is better known in professional circles. Hadi Wenas as CEO of MatahariMall.com use LinkedIn to promote the culture of his company, with the aim of encouraging the audience to become customers, vendors, or part of the company.
Using EPIC model developed by AC Nielsen, researchers can tell that Hadi Wenas personal branding os effective views of the whole Empathy, Persuasion, Impact, and Communication dimension. Where is the Empathy dimension involving cognition and affection; and Persuasion dimension involving changes in beliefs and behavior; has the highest cumulative score in the range of 3.60 (Highly Effective). While the Impact dimension that involves curiosity and engagement; and Communication dimension which involve the ability to understand and encouragement to act; have a cumulative score below it in the range of 3.30 (Quite Effective). Through this research we can know that LinkedIn is proven effective and can be used as alternative to conventional media to build personal branding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Lineri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pembentukan personal branding Selebgram melalui media sosial Instagram. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan dalam diri Selebgram sebagai pelaku personal branding. Penelitian berfokus pada pembentukan personal branding dari dua Selebgram di Indonesia, yakni Qonitah Al Jundiah dan Cheryl Raissa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa personal branding yang dibentuk dengan pribadi asli yang mewakili keseharian, tampil dengan konten berbeda dan konsisten serta memiliki citra yang baik akan lebih mudah dikenali oleh audiensnya. Personal branding dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi seseorang untuk menjadi populer di media sosial. Dalam interaksinya dengan significant others, tidak ada yang berubah dalam diri Selebgram selama proses pembentukan personal branding. Namun dalam hal kegiatannya, banyak perubahan dan harapan dalam diri mereka yang berusaha dievaluasi secara terus menerus agar dapat lebih profesional.

This research aims to find out about the formation of Selebgram rsquo s personal branding through social media. In addition, this research was carried out as well to know about the self of Selebgram as a personal branding performer. This research focuses on the process of the formation of personil branding from two Indonesian names Qonitah Al Jundiah and Cheryl Raissa. Of research results can be noted that personal branding formed with an original personality which representative of everyday life, come into being a content specialist and consistent with it, and have the good image would easy to be known by the audience. The personal branding could give a chance and opportunity for the person to becomes popular on social media. Nothing is changed from the interactions of the significant others and Selebgram during this process of formation of personal branding. However this activities, give transformations and prospects for themself who tried to evaluate continuously, for being more professional.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sadariyah Ariningrum Wijiastuti
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh personal branding dalam social media serta pengaruh keduanya terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif bersifat eksplanatif dan metodologi yang digunakan melalui survey. Responden dalam penelitian ini adalah follower dari Twitter Ippho Santosa sejumlah 199 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan regresi linier untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa personal branding dalam social media berpengaruh terhadap brand awareness, dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.

This research discusses the effect of personal branding on social media and brand awareness to consumer buying interest. This research uses positivistic paradigm with quantitative explanatory approach and using survey as a research method.The respondents are followers of Ippho Santosa Twitter amounted 199 people. Method of data analysis was done with descriptive statistical analysis and linear regression to prove the hypothesis in this study. The result show that personal branding on social media affect brand awareness, and both also have effect on consumer buying interest.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Septriadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses pembentukan personal branding melalui social media serta mengetahui pola interaksi yang terbangun di dalamnya. Selainitu, penelitian ini dilakukan juga untuk mengetahui mengenai hubungan antara social media dengan media lainnya juga dijadikan sebagai media pendukung dalam proses pembentukan personal brand. Penelitian ini berfokus pada proses pembentukan personal branding yang dilakukan oleh Chappy Hakim dan Yunarto Wijaya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kehadiran sebagai pribadi yang asli dan mewakili keseharian merupakan salah satu hal utama.Visi dan misi menjadi dasar ketika melakukan kegiatan personal branding. Dalam melakukan kegiatan personal branding melalui social media terdapat beberapa pola interaksi yang efektif, seperti Kultwit dan berinteraksi dengan komunitas. Penggunaan Social Media Manager atau Admin dalam pengelolaan akun pribadi merupakan hal yang kurang diapresiasi oleh audiens, karenanya setiap pelaku personal branding harus hadir sebagai pribadi sendiri. Integrasi social media dengan media lainnya merupakan suatuhal yang harus dilakukan di dalam melakukan personal branding, karena keberadaan media lain merupakan suatu kebutuhan pendukung. Integrasi di antar asatu media dengan media lainnya merupakan suatu kesatuan utuh yang saling mendukung.

This research aims to find out about the process of the formation of personal branding via social media as well as knowing the interaction pattern awakened in them. In addition, this research was carried out as well to know about the relationship between social media with other media also serve as advocates in the process of creation of a media personal brand. This research focuses on the process of the formation of personal branding by Chappy Hakim and Yunarto Wijaya. Of research results can be noted that the presence of the original and as personal representative of everyday life is one of the main things. Vision and mission of the basis when conducting personal branding. In conducting personal branding through social media there are a number of effective interaction patterns, such as Kultwit and interact with the community. The use of Social Media Manager or Admin in personal account management is less appreciated by the audience, therefore every perpetrator should present personal branding yourself as a person. Integration of social media with other media is a thing that should be done in the personal branding, because of the existence of other media is a supporter of the needs. Integration between one media with other media is a unified whole that support each other.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31733
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Kusuma Wardhani
"Seorang dokter memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kesehatan kepada pasien, saat ini perkembangan media sosial memudahkan dokter untuk membagikan informasi mengenai dunia kesehatan kepada khalayak tanpa mengenai jarak dan waktu. Mudahnya membagikan sebuah informasi membuat lahirnya para konten kreator dalam media sosial. Seorang individu dapat dikatakan sebagai konten kreator apabila memiliki pengikut yang banyak dan konten yang viral. Individu tersebut dinamakan influencer. Untuk dapat menjadi influencer yang terkenal, seorang individu harus memiliki sebuah hal yang berbeda dengan individu lainnya, hal ini disebut dengan personal branding. Personal branding yang baik memiliki delapan dimensi hukum personal branding milik Peter Montoya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi eight laws of personal branding dalam konten Tiktok Ayman Alatas. Teori utama yang digunakan adalah teori delapan hukum personal branding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis konten tiktok dan wawancara semi-terstruktur dengan informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dr. Ayman Alatas memiliki hampir semua elemen-elemen dari delapan hukum personal branding yaitu, law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of visibility, law of persistence, law of goodwill kecuali the law of unity.

A doctor has an obligation to provide information about health to patients, currently the development of social media makes it easier for doctors to share information about the world of health to the public regardless of distance and time. The ease of sharing information makes content creators born on social media. An individual can be said to be a content creator if he has many pengikut and viral content. These individuals are called influencers. To be a famous influencer, an individual must have something different from other individuals, this is called personal branding. Good personal branding has eight legal dimensions of Peter Montoya's personal branding. This study aims to explores eight laws of personal branding in Ayman Alatas' Tiktok content. The main theory used is the theory of eight personal branding laws. This research is qualitative descriptive exploratory research. Data was collected by analyzing the content of tiktok and semi-structured interviews with informants. The results of this study indicate that dr. Ayman Alatas has almost all the elements of the eight personal branding laws, namely, the law of specialization, the law of leadership, the law of personality, the law of distinctiveness, the law of visibility, the law of persistence, the law of goodwill except the law of unity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putra Pantianto
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan personal branding seorang youtuber bernama Chandra Liow dalam media sosial YouTube. Teori yang digunakan adalah teori brand identity, brand positioning, brand image dan delapan hukum personal branding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chandra Liow memiliki hampir semua elemen-elemen dari brand identity, brand positioning, brand image dalam tingkat fase personal branding, kecuali dimensi organisasi pada brand identity dan kunci sukses konsistensi pada brand positioning. Selain itu, ada enam dari delapan hukum personal branding yang terdapat pada akun YouTube Tim2one, yaitu law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of unity, law of goodwill.

 

 


This thesis aims to determine the formation of personal branding of a YouTuber named Chandra Liow in YouTube social media. The theory which used are brand identity, brand positioning, brand image and eight personal branding laws. This research is a descriptive qualitative research. Data collection is done by in-depth interviews, observation and documentation study. The results showed that Chandra Liow has almost all elements of brand identity, brand positioning, brand image at the level of the personal branding phase, except organizational dimension on brand identity and key success consistency on brand positioning. In addition, there are six of the eight personal branding laws found on the Tim2one YouTube account, namely law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of unity, law of goodwill.

 

"
2020
T54813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Sasotya Maharani
"Membentuk citra perusahaan sebagai tempat bekerja yang diinginkan merupakan upaya penting bagi perusahaan mengingat ketatnya persaingan untuk mendapatkan calon calon karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi identitas employer branding melalui nilai-nilai perusahaan dan employer value propositions yang dimiliki oleh agensi X mengenai employer branding yang dilakukan lewat media sosial, dan juga positioning employer branding yang terlihat dari konten Instagram agensi X dan citra brand agensi X bagi calon karyawan Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah agensi X hampir seluruhnya menyampaikan elemen-elemen employer branding lewat Instagramnya-nya yang diturunkan dari nilai-nilai perusahaan dan employer value propositions. Nilai yang dominan muncul pada instagramnya adalah nilai sosial dengan indikator lingkungan kerja dan kolega yang menyenangkan. Sebagian besar konten mendapatkan kesan positif dan dianggap ideal oleh calon karyawan.

Establishing a company image as a desired place of work is one of the important efforts for the company given the tight competition in attracting prospective employees. This study aims to describe and explore the identity of employer branding through Agency X's corporate values and employer value propositions regarding employer branding carried out through social media, and the positioning of employer branding seen from Agency X's Instagram contents and how they are perceived by prospective employees. This study uses the post-positivism paradigm with a qualitative approach.
The results of this study are that Agency X presents the elements of employer branding through its Instagram almost entirely. The dominant value that appears on the instagram is social values indicated by fun working environment and good relationship between colleagues. Most content gains a positive impression and is considered ideal by prospective employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taskya Az Zahra Iskandar
"Perkembangan teknologi yang masif dan pesat, termasuk internet, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan manusia. Internet dan media sosial pun mulai dianggap sebagai kebutuhan primer manusia dalam setiap aktivitas kesehariannya. Bukan hanya sebagai sarana pertukaran informasi, kini media sosial juga menjadi tempat di mana individu saling bersaing untuk mendapatkan perhatian khalayak. Maka dari itu, personal branding menjadi suatu hal yang penting. Bahkan, banyak pengguna yang dengan sengaja membagikan konten terkait topik tertentu hingga akhirnya memiliki pengaruh terhadap para pengikutnya dan disebut sebagai influencer. Informasi yang dibagikan pun beragam, salah satunya mengenai kegiatan berkeluarga atau aktivitas parenting, yang sekaligus memunculkan istilah “family-influencer”. Tulisan ini akan membahas bagaimana family-influencer Indonesia melakukan personal branding melalui strategi impression management di media sosialnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa family-influencer yang dianalisis telah mengimplementasikan tujuh dari delapan prinsip personal branding, di antaranya specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, dan goodwill. Selain itu, terdapat dua dari lima strategi asertif impression management yang dimanfaatkan, yaitu ingratiation dan competence.

Massive and rapid technological developments, including the internet, have had a significant impact on various fields of human life. The internet and social media are starting to be considered as primary human needs in their daily activities. Not only as a means of exchanging information, now social media is also a place where individuals compete with each other to get the attention of the audience. Therefore, personal branding becomes an important thing. In fact, many users intentionally share content related to certain topics until they finally have an influence on their followers and then called as influencers. The information that was shared is vary, one of them is about family or parenting activities, which at the same time gave rise to the term "family-influencer". This paper will discuss how Indonesian family-influencer carries out personal branding through an impression management strategy on their social media. Based on the analysis, it appears that the family-influencers analyzed have implemented seven of the eight principles of personal branding, including specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, and goodwill. In addition, there are two of the five assertive impression management strategies used, namely ingratiation and competence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>