Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Natasha Yemima
"Pendahuluan: Penyakit radang usus (Inflammatory bowel disease) merupakan inflamasi kronik yang disebabkan oleh respon inflamasi ganas dan dapat menjadi kanker kolorektal jika dibiarkan. Salah satu pengobatan yang diteliti untuk menghentikan prosesnya adalah ekstrak daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) karena memiliki zat flavonoid yang dapat mengurangi radang. Penelitian bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak daun Mahkota Dewa dapat mengurangi inflamasi pada kolon mencit yang diberikan dextran sodium sulfate (DSS) dengan melihat ekspresi MUC1di sel epitel kripta lieberkuhnnya.
Metode: Penelitian berupa eksperimen laboratorium menggunakan bahan biologi tersimpan (paraffin block) yang diambil dari kolon 28 mencit yang telah dibagi menjadi 5 kelompok: normal, aspirin, Mahkota Dewa dosis rendah dan tinggi, dan kontrol negatif. Bahan biologi diproses menjadi sedian mikroskop dan diberikan pewarnaan immunohistokimia, lalu dengan pembesaran 400x diambil 5 lapang pandang dari kripta Lieberkuhn kolon mencit. Ekspresi MUC1 dihitung menggunakan ImageJ untuk mendapatkan rata-rata immunohistochemistry score dan dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil: Terdapat penurunan signifikan dari ekspresi MUC1 dari kelompok normal, aspirin, dan dosis tinggi Mahkota Dewa dibanding kelompok kontrol negatif. Terlihat ekspresi MUC1 pada dosis tinggi Mahkota Dewa (M=149.90,SD=3.81) dan aspirin (M=158.92,SD=5.28) lebih mendekati kelompok normal (M=148.02,SD=5.28). Akan tetapi tidak ditemukan hasil signifikan antara kelompok negative (M=175.39,SD=14.30) dengan Mahkota Dewa dosis rendah (M=149.90,SD=5.02).
Kesimpulan: Terdapat penurunan ekspresi MUC1 pada sel epitel kolon mencit yang diberikan DSS pada kelompok dosis tinggi Mahkota Dewa. Sehingga menjukkan bahwa ekstrak daun mahkota dewa dosis tinggi dapat menurunkan aktivitas inflamasi seperti aspirin.

ntroduction: Inflammatory bowel disease is a chronic inflammation caused by malignant inflammation response and if not treated, could lead to colorectal cancer. One of the researched treatment is Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) leaf extract, which has flavonoid compound known to reduce inflammation. This study aims to prove that Mahkota Dewa leaf extract could reduce inflammation of mice colon induced with dextran sodium sulfate (DSS) and observe MUC1 expression from colon epithelium in crypt of lieberkuhn.
Methods: This is a laboratory experiment using biological material (paraffin block) taken from 28 mice and divided into 5 groups: normal, aspirin, low and high dose Mahkota Dewa, and negative control. They were processed into immunohistochemistry stained microscopic slides. Afterwards they were observed with 400x magnification and 5 field-of-view of mice colon crypt of lieberkuhn. Then MUC1 expression was counted using ImageJ to obtain mean immunohistochemistry score and analyzed with SPSS.
Results: There is significant reduction of MUC1 expression from normal, aspirin, and high dose Mahkota Dewa groups compared to negative control group. Result shows MUC1 expression from high dose Mahkota Dewa (M=149.90,SD=3.81) and aspirin (M=158.92,SD=5.28) are closer to normal group (M=148.02,SD=5.28). There are no significant results between negative (M=175.39,SD=14.30) and low dose Mahkota Dewa group (M=149.90,SD=5.02).
Conclusion: There is reduction of MUC1 expression in DSS-induced mice colonic epithelial cells for high dose Mahkota Dewa group. Which shows that high dosage mahkota dewa leaf extract could reduce inflammation like aspirin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Dhiya Rakasiwi
"Pendahuluan: Kolitis ulserativa (UC) adalah peradangan kronis pada usus besar yang menyebabkan menyebabkan sakit perut, diare, dan perdarahan saluran cerna. Secara global, sekitar 1,2- 20,3 per seratus ribu penduduk mengalami UC. Pasien yang mengalami UC memiliki potensi Kekambuhan adalah 50% dan 20-30% di antaranya memerlukan operasi pengangkatan usus besar (kolektomi). Sampai saat ini, obat lini pertama yang digunakan untuk mengobati UC ringan sampai sedang adalah asam 5-asetil-salisilat (5-ASA). Namun, penggunaan obat-obatan Ini memiliki sejumlah efek samping seperti diare, mual, muntah dan demam. Oleh Oleh karena itu, penelitian ini ingin menguji efek anti inflamasi dari ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), yang telah lama dikenal untuk mengobati peradangan, untuk menjadi solusi alternatif untuk mengatasi UC. Metode: Sampel diperoleh dari penelitian Suprapti et al berupa preparat jaringan kolon distal mencit Balb/c yang diinduksi DSS/AOM. Selanjutnya mencit diberi ekstrak daun P. macrocarpa 25 mg dan 50 mg dengan perbandingan asetosal. Perlakuan diberikan selama 20 minggu sebelum mencit dikorbankan.
Pemeriksaan histopatologi (pewarnaan hematoxylin-eosin) dilakukan dengan mengamati jumlah sel goblet, fokus inflamasi dan angiogenesis. Hasil dan Pembahasan : Ekstrak daun P. macrocarpa mampu mencegah penurunan jumlah sel goblet pada kolon distal (p<0,05) karena induksi DSS/AOM. Tidak ada penurunan yang signifikan dalam jumlah fokus peradangan (p>0,05) dan angiogenesis (p>0,05) pada kolitis setelah pemberian P. makrokarpa. Kesimpulan: Ekstrak daun P. macrocarpa mampu menghambat proses radang usus distal dengan mencegah penurunan jumlah sel goblet rata-rata,
tetapi tidak mengurangi jumlah fokus peradangan atau angiogenesis.
Introduction: Ulcerative colitis (UC) is a chronic inflammation of the large intestine that causes abdominal pain, diarrhea, and gastrointestinal bleeding. Globally, about 1.2-20.3 per hundred thousand people experience UC. Patients who experience UC have a recurrence potential of 50% and 20-30% of them require surgical removal of the colon (colectomy). To date, the first-line drug used to treat mild to moderate UC is 5-acetyl-salicylic acid (5-ASA). However, the use of these drugs has a number of side effects such as diarrhea, nausea, vomiting and fever. Therefore, this study wanted to test the anti-inflammatory effect of the extract of the leaves of the crown god (Phaleria macrocarpa), which has long been known to treat inflammation, to be an alternative solution to treat UC. Methods: Samples were obtained from Suprapti et al's research in the form of tissue preparations of the distal colon of Balb/c mice induced by DSS/AOM. Furthermore, the mice were given P. macrocarpa leaf extract 25 mg and 50 mg with a ratio of acetosal. The treatment was given for 20 weeks before the mice were sacrificed. Histopathological examination (hematoxylin-eosin staining) was performed by observing the number of goblet cells, foci of inflammation and angiogenesis. Results and Discussion : Leaf extract of P. macrocarpa was able to prevent the decrease in the number of goblet cells in the distal colon (p<0.05) due to DSS/AOM induction. There was no significant reduction in the number of foci of inflammation (p>0.05) and angiogenesis (p>0.05) in colitis after administration of P. macrocarpa. Conclusion: P. macrocarpa leaf extract was able to inhibit the distal intestinal inflammatory process by preventing a decrease in the average goblet cell count,
but did not reduce the number of foci of inflammation or angiogenesis.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Saleh Al huraebi
"Latar Belakang: Radang usus merupakan salah satu penyakit yang pengobatannya menggunakan antiinflamasi. Konsumsi obat antiinflamasi berkepanjangan dapat menyebabkan organ hati mengalami Hepatotoksisitas Imbas Obat. Tumbuhan mahkota dewa yang dilaporkan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini menguji toksisitas pada hati mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat akibat pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam/tanpa nanopartikel kitosan.
Tujuan: Mengetahui efek pemberian ekstrak mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan terhadap gambaran nekrosis pada hati mencit.
Metode: Penelitian dilakukan selama lima minggu dengan menggunakan 24 sampel jaringan tersimpan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hewan uji merupakan mencit jantan Swiss Webster yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kelompok normal (N), kelompok mencit yang diberi larutan dekstran sodium sulfat (DSS), kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dosis 25 mg/hari dan 12,5 mg/hari (MD 25 dan MD 12,5), dan kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan dosis 12,5 mg/hari dan 6,25 mg/hari (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25). Kemudian jaringan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE), lalu mengukur luas area nekrosis tiap jaringan mencit dalam lima lapang pandang.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,06) pada pengamatan rerata luas nekrosis untuk seluruh kelompok uji. Seluruh kelompok uji menunjukan terjadinya nekrosis. Namun, kelompok DSS, MD 25, dan MD 12,5 menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih rendah dari kelompok Normal, NPMD 12,5, dan NPMD 6,25.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa nanopartikel kitosan.

Background: Inflammatory Bowel Disease is a disease whose treatment uses anti-inflammation. Continous consumption of anti-inflammation can induce damage to the liver, known as Drug-induced Liver Injury. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) has been reported to have anti-inflammation activity. This study tested the toxicity to the liver of dextran sodium sulfate-induced mice due to administration of the extract of Mahkota Dewa’s leaves in /without chitosan nanoparticles.
Objective: To discover the effect of Mahkota Dewa's leaf extract in chitosan nanoparticles against necrosis view on mice liver.
Methods: The study was conducted for five weeks using 24 stored tissue samples from previous studies. The animals used for this study were Swiss Webster mice randomized into 6 groups: normal (N) group, dextran sodium sulfate (DSS) group, 25 and 12,5 mg leaf extract of Mahkota Dewa (MD 25, MD 12.5) group, 12,5 and 6,25 mg leaf extract of Mahkota Dewa in chitosan nanoparticles (NPMD 12,5 and NPMD 6,25) group. Subsequently, 24 samples is stained with Hematoxylin-eosin staining. Then, the area of necrosis of each sample is measured in five visual fields
Results: There was no significant difference (p = 0.06) in observing the mean area of necrosis for all test groups. The entire test group showed necrosis. However, the DSS, MD 25, and MD 12.5 groups showed a lower mean necrosis area than the Normal, NPMD 12.5, and NPMD 6.25 groups.
Conclusion: The administration of the Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles showed a higher mean necrosis area compared to the group without chitosan nanoparticles"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Tombe
"Latar Belakang: IBD saat ini merupakan epidemi global. Prevalensi IBD di Indonesia adalah 1,16% hingga 26,5%. Mucin-1 melindungi permukaan epitel usus besar. Namun inflamasi menyebabkan terjadinya overekspresi Mucin-1 dan berkontribusi pada progresi kanker. Lunasin dari kedelai telah terbukti dapat mengurangi inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah Lunasin dapat menurunkan kadar Mucin-1. Metode: Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster, jantan, usia 12 minggu, BB 25 g yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu Normal, Negatif (Terinduksi DSS 2%), Kelompok Perlakuan 1 dan 2 merupakan kelompok yang diinduksi DSS dan diberi terapi Lunasin 12,5 mg atau 25 mg/hari. Setelah 6 minggu perlakuan, mencit dimatikan dan jaringan usus besarnya diambil. Pewarnaan imunohistokimia akan memberikan coklat kekuningan untuk Mucin-1. Kemudian pewarnaan ini akan difoto menggunakan mikroskop cahaya dan program Indomikromme. Setelah itu, kadar Mucin-1 akan dianalisis menggunakan plugin profiler IHC ImageJ. ‘ Hasil: Uji ANOVA p<0,05. Tes post hoc kelompok normal dengan tiga kelompok lainnya nilai p<0.05. Kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan 1 menunjukkan nilai p=0.168 dibanding pada kelompok perlakuan 2 dengan nilai p=0.045. Kelompok perlakuan 1 dan 2 memperlihatkan nilai p=0.872. Kesimpulan: Lunasin dosis menurunkan konsentrasi dan kuantitas Mucin-1 pada sel epitel kolon Crypts of Lieberkühn , namun tidak terlalu berpengaruh pada dosis yang diberikan.

Background: IBD is a global epidemic. Indonesia has a 1.16-26% IBD prevalence. IBD can cause colorectal cancer. Mucin-1 protects the large intestine epithelium. However, inflammation overexpresses Mucin-1, which promotes malignancy. Soybean rich-lunasin decreases colitis. This study measures Mucin-1 levels to see if Lunasin reduces colon Mucin-1. Methods: Swiss Webster mice, 12 weeks old, 25 g, were utilised as experimental animals and separated into four groups: Normal, Negative (2 % DSS-induced), Treatment Groups 1 and 2, induced by DSS and administered Lunasin, 12.5 mg or 25 mg/day respectively. The lege artist method uses mice with large intestinal tissue on glass slides. Mucin-1 positive, H&E-stained slides are yellowish-brown. Next, we will photograph the staining with a light microscope and Indomicromme. Next, the IHC ImageJ plugin profiler will check Mucin-1 levels. Result: This study used unpaired numerical comparison. Normality, ANOVA, and post hoc tests were used on the four groups. Shapiro-Wilk normality test p>0.05. P<0.05 in ANOVA. The post hoc test compared the standard group to the other three groups with a p<0.05. The negative group's p-value for treatment group 1 was 0.168, whereas group 2's was 0.045. p=0.872 for treatment groups 1 and 2. Conclusion: Lunasin dose lowered Mucin-1 expression in Crypts of Lieberkühn colonic epithelial cells but did not significantly affect the dose."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati Rahmah Ramadhoani
"Latar Belakang: Produksi TNF-α yang berlebihan pada mukosa kolon menyebabkan gangguan homeostasis sehingga timbul reaksi peradangan kronik. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) merupakan kondisi klinis akibat reaksi peradangan kronik. Angka kejadian kedua penyakit tersebut sangat tinggi baik secara global. Belum ada obat yang efektif menginduksi serta mempertahankan remisi IBD dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengemasan ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan mampu menekan ekspresi TNF-α.
Metode: Penelitian ini menggunakan 30 sampel jaringan kolon tersimpan dari penelitian sebelumnya yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia (IHK). Mencit dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal yang tidak diberikan perlakuan (N), Kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan larutan DSS 2% b/v, ada dua Kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa dengan dosis masing-masing 25 dan 12,5 mg dalam air minumnya (EMD 25 dan EMD 12,5 mg), dan dua kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa yang terenkapsulasi dalam nanopartikel kitosan dengan dosis masing-masing 12,5 dan 6,25 mg (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25 mg).
Hasil: Indeks ekspresi TNF-α kelompok NPMD 12,5 mg dan NPMD 6,25 mg menunjukan penurunan signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0,05), Sedangkan kelompok EMD 25 mg dan EMD 12,5 mg tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Ekstrak daun mahkota dewa yang dikemas dalam nanopartikel kitosan dengan dosis 12,5 mg dan 6,25 mg dapat menekan ekspresi TNF-α pada jaringan kolon mencit yang diinduksi dengan Dextran Sodium Sulfat.

Background: Excessive TNF-α production in colon mucosa is known to cause homeostasis disturbance, which then lead to chronic inflammation reaction. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) is a clinical condition caused by the chronic inflammation reaction. The diseases incidence is high globally. To date, effective drug that maintain IBD remission with mild adverse effect has yet to be found. This study aims to determine whether encapsulation of mahkota dewa leaf extract in chitosan nanoparticles can suppress TNF-α expression.
Methods: This study involves 30 samples colon tissue mice from previous study that has been stained using immunohistochemistry (IHC). Included mice were divided into 6 intervention groups: a group without intervention (N); a negative control group which were only given DSS 2% b/v; two groups which were given DSS 2% b/v followed by mahkota dewa leaves extract administration, with dosages of 25 and 12.5 mg (EMD 25 and 12,5mg), and two groups which were given DSS 2% b/v followed by chitosan nanoparticle-encapsulated mahkota dewa leaves extract with dosages of 12.5 and 6.25mg (NPMD 12,5 and 6,25mg).
Results: TNF-α expression index of groups treated with NPMD 12.5 mg and NPMD 6.25 mg shows significant reduction (p<0.05), while the reduction in groups treated with EMD 25 mg and EMD 12.5 mg is not significant (p>0.05), both compared to control group.
Conclusion: Mahkota dewa extract loaded in chitosan nanoparticles with dosage 12,5 mg and 6,25 mg can suppress TNF-α expression on colon tissue of Dextran Sodium Sulfate-Induced mice."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Shavera
"Latar belakang: Kolitis ulseratif dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal pada manusia. Derajat dan durasi paparan penyakit merupakan parameter utama yang mempengaruhi resiko terjadinya kanker kolorektal pada pasien kolitis ulseratif, dimana terdapat kaitan antara derajat inflamasi dengan perkembangan neoplasia kolon. Ekstrak perikarp mahkota dewa telah diketahui mengandung flavonoid yang ssecara invitro dapat menekan inflamasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak perikarp mahkota dewa Phaleria macrocarpa dalam menghambat inflamasi pada kolon mencit yang diinduksi dextran sodium sulfat DSS ditinjau dari penurunan ekspresi COX-2, iNOS dan ?-katenin pada sel epitel kripta kolon mencit.
Metodologi: Empat puluh dua Swiss webster dibagi dalam 7 kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol negatif yang diberi DSS, kelompok positif KP, kelompok ekstrak pericarp mahkota dewa PMD dosis 625 mg/kgBB, 1250 mg/kgBB, 2500 mg/kgBB dan 5000 mg/kgBB. Semua kelompok kecuali kelompok normal diberikan DSS 2 selama 3 siklus setiap siklus diberikan DSS selama 7 hari diikuti dengan pemberian air biasa . Pada akhir percobaan kolon mencit difiksasi dalam larutan buffer formalin 10 kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia untuk mengetahui ekspresi protein inflamasi.
Hasil: Ekstrak perikarp mahkota dewa dosis 625 mg/kgBB, 1250 mg/kgBB, 2500 mg/kgBB dan 5000 mg/kgBB mampu menurunkan inflamasi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok DSS p=0,008. Ekstrak perikarp mahkota dewa dapat menurunkan ekspresi iNOS, COX-2, dan ?-katenin secara signifikan dibandingkan dengan kelompok DSS p=0,000.
Kesimpulan: Eksrak perikarp mahkota dewa dapat menghambat inflamasi pada kolon mencit terdiinduksi DSS yang ditunjukkan oleh penekanan ekspresi iNOS, COX-2 dan ?-katenin.Kata kunci : perikarp mahkota dewa, iNOS, COX-2, ?-katenin

Background: Prolonged ulcerative colitis can increase the risk of colorectal cancer in humans. The degree and duration of disease exposure is a major parameter affecting the risk of colorectal cancer in patients with ulcerative colitis, There is a link between inflammatory degrees and the development of colonic neoplasia. The role of mahkota dewa fruit pericarp extract in reducing inflammation in in vitro has already known. This study aims to investigate the anti inflammatory effect of mahkota dewa fruit pericarp extract Phaleria macrocarpa on colon inflammation which suppress the expression of iNOS, COX 2 and catenin in DSS induced colitis mice model.
Methodology: Forty two Swiss Webster were divided into 7 groups normal group, negative control DSS , positive group, mahkota dewa pericarp PMD extract group dose 625 mg kgBB, 1250 mg kgBB, 2500 mg kgBW and 5000 mg kgBW. All groups except the normal group were given 2 DSS for 3 cycles each cycle was given DSS for 7 days followed by regular water. At the end of the experiment the mice colon was fixed in 10 formalin buffer solution for histological analyses.
Results: Extract of mahkota dewa pericarp dose 625 mg kgBB, 1250 mg kgBB, 2500 mg kgBB and 5000 mg kgBB compare to DSS group can significantly reduce inflammation p 0,008 expression of iNOS, COX 2 and catenin decreased significantly p 0,000 compared to DSS group.
Conclusion: Pericarp extract of mahkota dewa fruit can inhibit inflammation induced by DSS in mice colon shown by suppressed expression of iNOS, COX 2 and catenin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Saleh Alhuraebi
"Latar Belakang: Radang usus merupakan salah satu penyakit yang pengobatannya menggunakan antiinflamasi. Konsumsi obat antiinflamasi berkepanjangan dapat menyebabkan organ hati mengalami Hepatotoksisitas Imbas Obat. Tumbuhan mahkota dewa yang dilaporkan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini menguji toksisitas pada hati mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat akibat pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam/tanpa nanopartikel kitosan. Tujuan: Mengetahui efek pemberian ekstrak mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan terhadap gambaran nekrosis pada hati mencit. Metode: Penelitian dilakukan selama lima minggu dengan menggunakan 24 sampel jaringan tersimpan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hewan uji merupakan mencit jantan Swiss Webster yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kelompok normal (N), kelompok mencit yang diberi larutan dekstran sodium sulfat (DSS), kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dosis 25 mg/hari dan 12,5 mg/hari (MD 25 dan MD 12,5), dan kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan dosis 12,5 mg/hari dan 6,25 mg/hari (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25). Kemudian jaringan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE), lalu mengukur luas area nekrosis tiap jaringan mencit dalam lima lapang pandang. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,06) pada pengamatan rerata luas nekrosis untuk seluruh kelompok uji. Seluruh kelompok uji menunjukan terjadinya nekrosis. Namun, kelompok DSS, MD 25, dan MD 12,5 menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih rendah dari kelompok Normal, NPMD 12,5, dan NPMD 6,25. Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa nanopartikel kitosan

Background: Inflammatory Bowel Disease is a disease whose treatment uses anti-inflammation. Continous consumption of anti-inflammation can induce damage to the liver, known as Drug-induced Liver Injury. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) has been reported to have anti-inflammation activity. This study tested the toxicity to the liver of dextran sodium sulfate-induced mice due to administration of the extract of Mahkota Dewa’s leaves in /without chitosan nanoparticles.. Objective: To discover the effect of Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles against necrosis view on mice liver. Methods: The study was conducted for five weeks using 24 stored tissue samples from previous studies. The animals used for this study were Swiss Webster mice randomized into 6 groups: normal (N) group, dextran sodium sulfate (DSS) group, 25 and 12,5 mg leaf extract of Mahkota Dewa (MD 25, MD 12.5) group, 12,5 and 6,25 mg leaf extract of Mahkota Dewa in chitosan nanoparticles (NPMD 12,5 and NPMD 6,25) group. Subsequently, 24 samples is stained with Hematoxylin-eosin staining. Then, the area of necrosis of each sample is measured in five visual fields. Results:. There was no significant difference (p = 0.06) in observing the mean area of necrosis for all test groups. The entire test group showed necrosis. However, the DSS, MD 25, and MD 12.5 groups showed a lower mean necrosis area than the Normal, NPMD 12.5, and NPMD 6.25 groups. Conclusion: The administration of the Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles showed a higher mean necrosis area compared to the group without chitosan nanoparticles"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhif Haryo Samodra
"Latar Belakang: IBD adalah penyakit gastrointestinal inflamasi kronis yang ditandai dengan sistem kekebalan yang melemah. Ini dibagi menjadi dua jenis utama: penyakit Crohn dan colitis ulserativa. Indonesia memiliki 0,55 per 100,00 UC, 0,33 per 100.000 CD, dan 0,88 per 100.000 pasien IBD. IBD adalah faktor risiko utama kanker kolorektal. Etiologi IBD adalah kombinasi rumit dari genetik, respon imunologi, dan komponen mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah TNF-α yang diekspresikan setelah pemberian Lunasin. Metode: Sebanyak 26 ekor mencit webster jantan secara acak dimasukkan ke dalam empat kelompok. Terdiri dari normal, dan dalam tiga kelompok yang diinduksi dengan dekstran natrium sulfat (DSS). Subjek pada kelompok kontrol negatif tidak diberikan Lunasin, sedangkan dosis rendah dan dosis tinggi diberikan Lunasin (masing-masing 12,5 mg/kgBB dan 25 mg/kgBB) selama empat minggu. Pewarnaan imunohistokimia akan digunakan untuk kolon dan akan dilakukan pewarnaan counter dengan pewarnaan Hematoxylin dan eosin (H&E). Bercak kuning kecoklatan akan diperiksa dengan mikroskop dan software “Indomicroview”. Hasilnya akan dianalisis dengan plugin ImageJ “IHC profiler”. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa ekspresi tumor necrosis factor (TNF)-± menurun setelah pemberian Lunasin dengan dosis 12,5 mg/kgBB dan 25 mg/kgBB. Namun 12,5 mg/kgBB dalam penelitian ini lebih signifikan dibandingkan dengan 25 mg/kgBB. Kesimpulan: Studi menunjukkan bahwa, Lunasin dapat menurunkan ekspresi TNF-a pada mencit yang telah dirangsang oleh dekstran natrium sulfat setelah 4 minggu pemberian dosis. Pengujian lebih lanjut dari ekspresi TNF-α dengan cara yang berbeda. Misalnya, tingkat serum TNF-±.

Introduction: IBD is a chronic, inflammatory gastrointestinal disease characterised by a weakened immune system. It is split into two primary types: Chron's disease and ulcerative colitis. Indonesia has 0.55 per 100.00 UC, 0.33 per 100.000 CD, and 0.88 per 100.000 IBD patients. IBD is a major colorectal cancer risk factor. IBD's aetiology is a complicated combination of genetic, immunological response, and microbial components. This study aims to investigate the amount of TNF-± expressed after the administration of Lunasin. Method: A total of 26 male webster mice were randomly put into four groups. The consist of normal, and in three group that is induced with dextran sodium sulfate (DSS). The subject in the negative control group were not given Lunasin, while the low dose and high dose are given lunasin (12,5 mg/kgBW and 25 mg/kgBW respectively) for four weeks. Immunohistochemical stained will be used for the colon and will be counter stained with Hematoxylin and eosin (H&E) stain. Yellow-brown spot will be investigated with microscope and “Indomicroview” software. The result will be analyzed with ImageJ plugin “IHC profiler”.Results: This study found that the expression of tumor necrosis factor (TNF)-± decreased after the administration of Lunasin with 12.5 mg/kgBW and 25 mg/kgBW. However, 12.5 mg/kgBW (p = 0.022) in this research is more effective in suppressing the TNF-α expression compared to 25 mg/kgBW(p = 0.206), in Tukey Post-Hoc Test. Conclusion: In conclusion, Lunasin can lower the expression of TNF-a in mice that has been stimulated by dextran sodium sulphate after 4 weeks of dosing. Further testing of TNF-α expression in a different way. For instance, serum TNF-± level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afid Brilliana Putra
"ABSTRAK
Pendahuluan: Peradangan yang sering ditemukan pada daerah usus besar hingga rektum adalah kolitis ulserativa (UC). Pengobatan UC umumnya menggunakan kortikosteroid dan asam asetil salisilat (aspirin) yang masih efektif sebagai anti inflamasi pada kolon kiri (distal). Namun, obat ini memiliki sejumlah efek samping. Saat ini, penelitian tentang ekstrak tumbuhan herbal sebagai anti inflamasi telah berkembang. Salah satunya adalah ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak etanol terhadap rata-rata sel goblet per kripta, jumlah fokus inflamasi, dan jumlah angiogenesis pada jaringan rektal mencit yang diinduksi Azoxymethane (AOM) dan Dextran Sodium Sulfate (DSS). Metode: Eksperimen in vivo menggunakan mencit Balb/c. Sampel penelitian ini berupa preparat histopatologi yang telah dibuat dari bahan biologis yang disimpan pada penelitian sebelumnya. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok: normal, kontrol positif (AOM/DSS + Aspirin), kontrol negatif (AOM/DSS), EMD25 (AOM/DSS + ekstrak etanol 25%), dan EMD12.5 (AOM/DSS + 12 etanol ekstrak). ,5%). Mencit di-eutanasia kemudian diambil jaringan rektalnya, dibersihkan, dan difiksasi menggunakan buffer formalin 10%. Selanjutnya, jaringan diproses dalam blok parafin dan dilakukan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Hasil: Uji statistik One-way ANOVA menunjukkan bahwa rerata sel goblet per kripta, jumlah fokus inflamasi, dan jumlah angiogenesis antar kelompok tidak berbeda nyata (p>0,05). Namun, pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) pada kelompok EMD25 berhasil menjaga rata-rata sel goblet per kripta mendekati kelompok normal. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) tidak dapat menghambat inflamasi pada jaringan rektal mencit yang diinduksi OMA/DSS. Namun, ia memiliki kecenderungan untuk dapat mempertahankan rata-rata sel piala per crypt.
ABSTRACT
Introduction: Inflammation that is often found in the large intestine to the rectum is ulcerative colitis (UC). Treatment of UC generally uses corticosteroids and acetyl salicylic acid (aspirin) which are still effective as anti-inflammatory agents in the left (distal) colon. However, this drug has a number of side effects. Currently, research on herbal plant extracts as anti-inflammatory has been growing. One of them is the ethanol extract of the leaves of the god crown (Phaleria macrocarpa). This study aimed to analyze the effect of ethanol extract on the goblet cell average per crypt, the number of foci of inflammation, and the amount of angiogenesis in the rectal tissue of mice induced by Azoxymethane (AOM) and Dextran Sodium Sulfate (DSS). Methods: In vivo experiments using Balb/c mice. The sample of this study was histopathological preparations that had been made from biological materials stored in previous studies. The samples were divided into 5 groups: normal, positive control (AOM/DSS + Aspirin), negative control (AOM/DSS), EMD25 (AOM/DSS + 25% ethanol extract), and EMD12.5 (AOM/DSS + 12 ethanol extract). ). ,5%). The mice were euthanized and then the rectal tissue was taken, cleaned, and fixed using 10% formalin buffer. Next, the tissue was processed in paraffin blocks and Hematoxylin-Eosin staining was performed. Results: One-way ANOVA statistical test showed that the mean of goblet cells per crypt, the number of foci of inflammation, and the number of angiogenesis between groups were not significantly different (p>0.05). However, administration of the ethanolic extract of the leaves of the god crown (Phaleria macrocarpa) in the EMD25 group managed to keep the goblet cell average per crypt close to the normal group. Conclusion: The ethanol extract of the leaves of the crown god (Phaleria macrocarpa) could not inhibit inflammation in the rectal tissue of mice induced by AOM/DSS. However, it has a tendency to be able to maintain an average of goblet cells per crypt."
Salemba: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nessa
"ABSTRAK
Inflammatory bowel disease IBD merupakan kondisi yang menggambarkan peradangan saluran cerna kronik. Peradangan kronis yang terjadi di kolon dapat berkembang menjadi kanker kolon. Lunasin telah diketahui dapat menekan reaksi inflamasi yang diinduksi lipopolisakarida secara in vitro. Peran lunasin sebagai antiinflamasi secara in vivo masih belum banyak diketahui. Pada penelitian ini dianalisis efek lunasin kedelai dalam menghambat inflamasi dengan melihat ekspresi COX-2, iNOS, dan ?-katenin. Mencit sebanyak 30 ekor dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok normal adalah mencit yang tidak diinduksi DSS. Kelompok lain diinduksi dengan DSS 2 melalui air minum selama 9 hari. Hari berikutnya mencit kelompok kontrol negatif tidak menerima perlakuan sedangkan kelompok yang menerima perlakuan diberikan lunasin dosis 20mg/kgBB, dosis 40mg/kgBB dan lunasin komersil serta kontrol positif diberikan aspirin. Perlakuan dilakukan selama 5 minggu. Pemeriksaan histopatologi kolon yang mengalami inflamasi dan skor hasil pewarnaan imunohistokimia protein COX-2, iNOs dan ?-katenin dianalisis menggunakan uji statistik. Lunasin dosis 20mg/kgBB dan dosis 40mg/kgBB mampu menurunkan inflamasi secara signifikan p

ABSTRACT
Inflammatory bowel disease IBD is a condition describing chronic gastrointestinal inflammation. Chronic inflammation that occurs in the colon can develop into colon cancer. Lunasin has been known to resist inflammatory reactions induced by lipopolysaccharide in vitro. The role of lunasin as antiinflammatory in in vivo is not widely known. In this study we analyzed the effect of lunasin from soybean to decrease the risk of inflammation by analyzing the expression of COX 2, iNOS, and catenin. 30 mice are divided into 6 groups. Normal group was not induced by DSS. The other groups were induced by 2 DSS through drinking water for 9 days. After 9 days, negative control group did not receive any treatment, beside the other groups received treatment given lunasin dose 20mg kgBB and 40mg kgBB, commercial lunasin and positive control given aspirin. Treatment was performed for 5 weeks. Inflammatory colon histopathologic examination and immunohistochemical score of COX 2, iNOs and catenin proteins were analyzed using statistical tests. Lunasin dose 20mg kgBW and 40mg kgBB were able to significantly reduce inflammation p"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>