Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatma Rizkia
"Tren kasus COVID-19 yang terus meningkat membuat Indonesia mengeluarkan strategi 3T ( testing, tracing, dan treatment). Salah satu bentuk dari kegiatan tracing adalah penyelidikan epidemiologi. RSUI sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Depok sudah melaksanakannya, namun data yang dikumpulkan tidak dianalisis dan disajikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu prototipe dashboard penyelidikan epidemiologi COVID-19 yang dapat menganalisis dan menyajikan data hasil penyelidikan epidemiologi pada pasien rawat jalan COVID-19 di RSUI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode Rapid Application Development yang terdiri atas kegiatan analisis kebutuhan dan perancangan prototipe. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini berhasil menghasilkan prototipe dashboard penyelidikan epidemiologi COVID-19 yang dapat menganalisis data dan menyajikan informasi jumlah pasien yang melakukan swab test, jumlah pasien berdasarkan kriteria kasus, jumlah pasien berdasarkan tujuan swab test, jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin, jumlah pasien berdasarkan usia, gejala yang dimiliki pasien, kondisi penyerta pasien, faktor risiko pasien, dan hubungan daftar kontak erat. Data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan RSUI dalam meningkatkan pelayanan COVID-19.

The trend of COVID-19 cases that continuous to increase has forced Indonesia to make a 3T strategy (testing, tracing, and treatment). One of tracing activities is an epidemiological invvestigation. RSUI, as one of the COVID-19 referral hospitals in Depok has implemented it but the data collected is not analyzed and presented. The purpose of this study is to design a prototype of COVID-19 epidemiological investigation dashboard that can analyze and visualize epidemiological investigation data on COVID-19 outpatients at RSUI. This research is a qualitative research, using Rapid Application Development method which consists requirements analysis and prototyping. Data was collected by conducting in-depth interviews, observation, and document studies. This study succeeded in producing a dashboard prototype to investigate the epidemiology of COVID-19 that can analyze and visualize; the number of patients who underwent swab tests, the number of patients based on case criteria, the number of patients based on the purpose of swab test, the number of patients based on gender, the number of patients based on age, the patient’s symptoms, the patient’s coexisting conditions, the patient’s risk factors, and the close contact list relationship. The data and information can be used as a basis for RSUI on making any decisions in improving their COVID-19 services."
Depok: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Ashari
"Saat ini masalah yang sering dihadapi rumah sakit pada umumnya yaitu belum mampu memberikan apa yang sebenarnya yang diharapkan pasien. Kurangnya kepedulian dan lambatnya penanganan dari pelaku kesehatan juga menjadi kendala mengapa pelayanan rumah sakit. Pasien menuntut sikap terhadap kepuasan pasien terhadap kualitas dan kepercayaan kepada pemberi jasa layanan. RSGM UNAND merupakan rumah sakit kesehatan gigi dan mulut dibawah naungan Fakultas Kedokteran Gigi UNAND yang memiliki mahasiswa profesi atau dokter gigi muda. Setiap tindakan dokter gigi muda masih berada dibawah supervisi dokter pembimbingnya. Dokter gigi muda yang menjalani pendidikan harus tetap memberikan perawatan sesuai keluhan dan diagnosis pasien tetapi juga harus menyelesaikan treatment kasus yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan pendidikan. Dalam studi pre klinik tentunya ini menjadi tantangan bagi dokter gigi muda maupun pihak RSGM UNAND untuk memberikan layanan yang berkualitas sehingga pasien dapat percaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien pada dokter gigi muda di RSGM Universitas Andalas. Penelitian kuantitatif menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan 228 sampel yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Dari hasil data analisis secara univariat dan path analysis ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan kualitas layanan terhadap kepercayaan pasien (p value= <0,001, B=47,7%), hubungan kualitas layanan yang signifikan terhadap kepuasan pasien (p value= <0,001, B=37,4%), hubungan kepuasan layanan yang signifikan terhadapkepercayaan pasien (p value= <0,001, B=32,2%), dan hubungan kepuasaan pasien signifikan sebagai mediator pengaruh kualitas layanan terhadap kepercayaan pasien (p value= <0,001, B=12%).

Currently, the problem that hospitals often face in general is that they have not been able to provide what patients actually expect. The lack of concern and slow handling of health actors is also an obstacle to why hospital services. Patients demand an attitude towards patient satisfaction with quality and trust in service providers. RSGM UNAND is a dental and oral health hospital under the auspices of the Faculty of Dentistry UNAND which has dental preclinical students. Every action of dental preclinical students is still under the supervision of his supervising doctor. Dental preclinical students undergoing education must continue to provide treatment according to the patient's complaints and diagnosis but also must complete the case treatment that has been determined in completing education. In pre-clinical studies, of course, this is a challenge for dental preclinical students and the RSGM UNAND to provide quality services so that patients can trust.This study aimed to determine the effect of the quality of oral health services on patient satisfaction and trust in dental preclinical students at RSGM Universitas Andalas. Quantitative research using descriptive research with a cross sectional approach using 228 samples determined by accidental sampling technique. From the results of univariate data analysis and path analysis, it was found that there is a significant relationship between service quality and patient trust (p value = <0.001, B = 47.7%), a significant relationship between service quality and patient satisfaction (p value = <0.001, B = 37.4%), a significant relationship between service satisfaction and patient trust (p value = <0.001, B = 32.2%), and a significant relationship between patient satisfaction as a mediator of the effect of service quality on patient trust (p value = <0.001, B = 12%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Meivita
"Latar belakang : Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dokter dan dokter gigi yang mernberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat lzin Praktik (SIP) sebagai dasar legalitasnya. Semakin lama jumlah dokter yang melakukan registrasi semakin meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 125.264 dan tahun 2012 sebanyak 135,739. Namun dalam pelaksanaannya untuk melakukan registrasi masih dirasakan kurang efektif dan efisien karena didalam proses pemberkasan memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, sesuai dengan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 38/KKI/KEP/IX/2007, bahwa diperlukan cara registrasi dokter dan dokter gigi secara terpadu (online) menggunakan sistem yang terintegrasi, mudah, aman, serta dapat diakses secara berjenjang oleh banyak pihak, terutama yang berkepentingan dengan data dokter dan dokter gigi.
Tujuan : Mengembangkan prototype sistem informasi registrasi online yang sesuai dengan kebutuhan KKI.
Metode : menggunakan metode kualitatif dan System Development Life Cycle (SDLC).
Hasil : Dengan dikembangkannya sistem informasi registrasi online, maka KKI dapat mempersingkat waktu registrasi dan meminimalkan proses pemberkasan. Selain itu dokter, dokter gigi, dokter spesialis, serta dokter gigi spesialis dapat melakukan proses registrasi dengan mudah dan kapan saja.
Kesimpulan : Pengembangan sistem informasi ini menghasilkan data registrasi dokter secara cepat dan akurat. KKI juga dapat melakukan pertukaran data dengan stakeholder lainnya.

Background: Based on Law Number 29 Year 2004 on the Practice of Medical, doctors and dentists who give health services to the public must have a Certificate of Registration (STR) and Surat License Practice (SIP) as the basis for its legality. The longer the number of doctors who perform registration increases, ie as many as 125 264 in 2011 and in 2012 as many as 135.739. However in practice to register is still perceived as less effective and efficient in the process of filing takes a long time. Therefore, according to the Indonesian Medical Council Decision No. 38/KKI/KEP/IX/2007, that takes way the registration of doctors and dentists in an integrated (online) use a system of integrated, easy, safe, and accessible in stages by many, especially those concerned with the data physicians and dentists.
Objective: Develop a prototype system online registration information in accordance with the needs of KKI.
Method: using qualitative methods and the System Development Life Cycle (SDLC).
Results: With the development of information systems online registration, the KKI can shorten the time of registration and filing process minimizes. Besides doctors, dentists, specialists and dental specialists can make the registration process easily and at any time.
Conclusion: The development of the information system generate registration data clinicians quickly and accurately. KKI also be able to exchange data with other stakeholders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto
"Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan bekerjasam dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan CDC Atlanta, mengembangkan jejaring surveilans virology dan epidemiologi ILI (Influenza Like Illness) di 26 propinsi di Indonesia. Permasalahan dalam jejaring surveilans ini adalah data epidemiologi tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh daerah, sehingga tidak ada data yang mendukung daerah untuk mengetahui secara dini adanya peningkatan kasus ILI diwilayahnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan sistim informasi surveilans ILI nasional sehingga diseminasi hasil surveilans ILI dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Studi ini menggunakan metode model waterfall yaitu menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi waterfall. Tahapannya yaitu analisis, desain, pengkodean, dan ujicoba. Analisis dilakukan berdasarkan hasil wawancara mendalam menggunakan kuesioner terhadap beberapa informan, telaah dokumen dan observasi pada instalasi laboratorium. Prototype dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQLyang bersifat open source. Pengembangan sistim informasi ini menggunakan 4 komponen yakni: penggunaan SMS gateway pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium, diseminasi data epidemiologi dan analisis situasi keadaan perkembangan virus influenza pada tiap sentinel. Sistem informasi diharapkan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat yang dapat digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mencegah adanya KLB/Wabah influenza diwilayahnya.

Center for Biomedical and Basic Technology of Health under the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) with the Directorate Generalof Disease Control and Environmental Health (P2PL) and CDC Atlanta, developing surveillance networks virology and epidmiologi ILI (Influenza Like Illness) in 26 provinces in Indonesia. Problems in this surveillance network is epidemiological data are notfully utilized by the county, so there is no data to support the area early to determine the increase incases of ILI in the region. The objective of this study is todevelop a information system for national ILI surveillance to disseminate surveillance data quickly and efficiently, by using SMS as ameans of support. The method of ths study is waterfall model combines elements in the model order System Development Life Cycle (SDLC). Analysis is performed based onthe results ofin-depth interviews using questionnaires tosomeinformants, document review and observations on a laboratory installation. Prototypeis designed using PHP programming language and open sourceMySQL. Information systemis expected toproduce information quickly, precisely and accurately whichcanbe use d in management decision-making to prevent the outbreak/epidemic influenza territory.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wastiti Handayani
"Sejak 2018, Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) telah diterapkan untuk memenuhi kebutuhan akan sistem data kesehatan yang terstandar, terintegrasi, dan dapat diakses secara real time. Tujuan implementasi SIKDA Generik ini adalah untuk menyediakan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat, yang akan membantu pengambilan kebijakan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Faktor pendorong berasal dari faktor individu, psikologis maupun organisasi diperlukan agar implementasinya berhasil.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelola SIKDA Generik Puskesmas di Kabupaten OKU Timur. Disain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja adalah yang paling dominan berhubungan dengan kinerja Pengelola SIKDA Generik Puskesmas  di Kabupaten OKU Timur.


Since 2018, the Generic Regional Health Information System (SIKDA) in East Ogan Komering Ulu District (OKU Timur) has been implemented to meet the need for a standardized, integrated, and accessible health data system in real time. The purpose of implementing this Generic SIKDA is to provide accurate, precise, and fast health data and information, which will assist policymaking to achieve the expected results. The driving factor comes from individual, psychological, and organizational factors needed for successful implementation.

The purpose of this study was to determine the factors that influence the performance of the Public Health Center Generic SIKDA Manager in East OKU District. A cross-sectional study design was used in this study. The results showed that the work motivation variable was the most strongly related to the performance of the Public Health Center Generic SIKDA Manager in East OKU District."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Sastrawaty
"Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi surveilans imunisasi di Kota Bekasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisa data serta memudahkan pengambil kebijakan dalam monitoring dan evaluasi program. Pengembangan sistem menggunakan model incremental dan iteratif dengan tahapan: perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Hasil penelitian berupa prototype yang menghasilkan basis data menggunakan MySQL untuk data-data imunisasi dan KLB PD3I dan inputing data secara online menggunakan PHP. Output prototype berupa tabel, grafik dan peta diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan baik di dinas kesehatan maupun puskesmas dalam mencegah terjadinya KLB PD3I dan dapat melakukan perencanaan dengan evidence based.

This thesis aims to develop an immunization surveillance information system in Bekasi Municipality which can facilitate the collection, processing, and analysis of data and enable policy makers in monitoring and evaluation program. The system development uses the incremental and iterative model with phases: planning, analysis, design, and implementation. The thesis results a prototype that generates database using MySQL for immunization data and outbreak of diseases that can be prevented by immunization and inputing data online using PHP. The output are in tables, graphs and maps. These can support decision makers in both the district health office and public health care in preventing outbreaks of diseases that can be prevented by immunization and making evidence based policy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidiya Muliawati
"Pelaksanaan SIK terintegrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya terlaksana secara optimal karena masih adanya fragmentasi pelaporan data dari daerah menuju pusat. Skripsi ini membahas gambaran SIMPUS sebagai salah satu bentuk SIK terintegrasi untuk mendukung manajemen pelayanan kesehatan melalui studi kasus pelaksanaan di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi desktriptif menggunakan pendekatan 7 komponen dari National e- Health Strategy Toolkit milik WHO serta proses dalam manajemen pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi untuk mendapatkan data primer, serta didukung oleh telaah dokumen untuk mendapatkan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah 1 orang penanggung jawab pelaksanaan SIMPUS di Dinkes Kota Depok serta 11 orang penanggung jawab pelaksanaan SIMPUS di UPT Puskesmas Kota Depok yang didapatkan dari teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan National e-Health Strategy Toolkit dari WHO, aplikasi SIMPUS belum cukup optimal dalam pelaksanaannya sebagai bentuk SIK Terintegrasi di Kota Depok. Hal tersebut dapat dilihat dari infrastruktur jaringan dan sistem yang masih sering eror, kompetensi tenaga kerja yang masih belum seragam dan sesuai, hingga belum adanya pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Selain itu, analisis dengan manajemen pelayanan kesehatan menunjukkan SIMPUS masih membutuhkan optimalisasi di setiap tahapan prosesnya, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (implementasi), evaluation (evaluasi), dan controlling (pengawasan dan pengendalian).

The implementation of integrated health information system (SIK) has not been fully implemented optimally because there is still a data fragmentation of reporting from regions to the center. This paper discusses an overview of SIMPUS implementation as part of integrated health information system (SIK) to support health service management through case studies of the implementation in Depok City. This paper employs qualitative research in a descriptive study, using the 7 components of National e-Health Strategy Toolkit from WHO as an assessment and the process of health service management. This research using indepth interviews and observation methods to obtain primary data, and supported by document review to obtain secondary data. Informants in this research are the person in charge (PJ) of SIMPUS in Depok City Health Office (Dinkes Kota Depok) and Depok Health Center (Puskesmas) as obtained from purposive sampling techniques. The result shows that SIMPUS has not been implemented optimally as a part of integrated health information system (SIK) in Depok based on the National e-Health Strategy Toolkit from WHO. This can be seen from the lack of infrastructure that often getting error-either the networks or the system, competencies of human resources that still not equivalent, and the absence of data utilization for policy and decision making. Moreover, analysis with the management health service process still needs optimization at each stage- planning, organizing, actuating, evaluating, and controlling. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Fithra
"Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ada akhir tahun 2019 mengeluarkan aplikasi umum dalam perencanaan pembangunan daerah bernama SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan Daerah) sebagai salah satu upaya dukungan TIK terhadap keterpaduan perencanaan pembangunan daerah di Indonesia. Amanat tersebut secara bertahap kemudian dilaksanakan oleh setiap Pemerintah Daerah melalui pengintegrasian sistem perencanaan yang telah ada ke dalam SIPD, terutama berlangsung pada tahap penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tahun 2021 yang disertai sejumlah kendala seperti dualisme sistem. Pemerintah Kota Depok, melalui Bappeda merupakan salah satu daerah yang berhasil mengintegrasikan penyusunan RKPD Tahun 2021 ke dalam SIPD. Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan fase perencanaan pembangunan terpadu yang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Depok dalam penyusunan RKPD Tahun 2021 melalui e-planning SIPD dengan teknik pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Konsep fase IDP (Integrated Development Planning) dan e-planning menjadi teori utama dalam menganalisis. Hasil dan temuan lapangan memperlihatkan bahwa fase konsep IDP oleh Geyer (2006) terwakilkan dalam setiap tahap penyusunan, hanya saja tidak bersifat linear. SIPD sebagai sarana e-planning juga telah mencakup setiap fasenya, namun masih dalam arti sempit. Akibat polemik dualisme sistem yang terjadi, Bappeda Kota Depok dalam pelaksanaannya menggunakan tiga sistem secara bergantian, yaitu SIPD oleh Ditjen Pembangunan Daerah, RKPD Online, dan SIPD oleh Ditjen Keuangan Daerah dan Pusat Data dan Informasi Kementerian Dalam Negeri

At the end of 2019, the Ministry of Home Affairs of the Republic of Indonesia issued an application for regional development planning called SIPD (Regional Government Information System) as an effort to support ICT to create an integrated development planning in Indonesia. This mandate is then carried out in gradually by each Regional Government through the integration of the existing planning system into SIPD, especially taking place during the 2021 RKPD (Regional Government Work Plan) formulation stage. Depok City Government, through Bappeda (Regional Development Planning Agency), is one of the regions that has successfully integrated the preparation of the RKPD Year 2021 into SIPD. This research focuses on explaining the integrated development planning phase carried out by the Depok City Bappeda in preparation of the 2021 RKPD through SIPD e-planning with qualitative data collection techniques by in-depth interviews and literature study. The results and findings in the field show that the phase of the IDP (Integrated Development Planning) concept by Geyer (2006) is represented in each stage of the preparation, but it is not linear. SIPD as an e-planning tool has also covered each of its phases, but still in a narrow sense. As a result of the system dualism polemic that occurred, Depok City Bappeda used three systems alternately, namely SIPD by the Directorate General of Regional Development, RKPD Online, and SIPD by the Directorate General of Regional Finance and the Data and Information Center of the Ministry of Home Affairs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahiza Satryo Bimantoro
"Latar Belakang: Virus COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada tanggal 31 Desember 2019. Sejak ditemukan, virus ini telah menginfeksi lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia. Varian delta pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di India. Virus ini sangat mudah menular dengan tingkat penularan 50-60% lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya. Varian ini juga lebih sulit untuk diobati dikarenakan adanya mutasi pada sisi penempelan antigen-antibodi. Data epidemiologi dan dampak dari varian ini di Indonesia masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas pada pasien COVID-19 varian delta di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan melibatkan 224 rekam medis pasien COVID-19 dari bulan Juni-Agustus 2021. Faktor-faktor yang dianalisis adalah usia, jenis kelamin, derajat keparahan, komorbiditas, D-dimer, SGOT, dan temuan radiologi.
Hasil: Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa semua faktor meningkatkan odds ratio mortalitas kecuali jenis kelamin. CKD/AKI (p=0,01), kerusakan hati (p=0,01), derajat kritis-berat (p=<0,01), dan peningkatan SGOT (p=<0,01) secara signifikan berkontribusi pada model akhir.
Kesimpulan: Hubungan signifikan ditemukan antara mortalitas dan usia, tingkat keparahan, komorbiditas, peningkatan D-dimer dan SGOT, serta temuan radiologi yang abnormal. Selain itu, semua faktor ini berkontribusi dalam meningkatkan odds ratio mortalitas.

Introduction: The COVID-19 virus was first identified on December 31st of 2019. Ever since it was discovered, the virus has infected more than 700 million people worldwide. The delta variant was first discovered in October 2020 in India. The virus was found to be highly transmissible with 50-60% higher transmission rate compared to the previous variant. The variant was also found to be more difficult to treat and manage. The epidemiological data and the impact of this variant in Indonesia is still undermined. This study intends to investigate the factors that affects mortality in COVID-19 patients during the delta variant in Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Method: This research utilizes a case-control design including 224 COVID-19 patients’ medical records from June-August 2021. Factors analyzed are age, gender, degree of severity, comorbidities, D-dimer, SGOT, and radiology findings.
Results: Logistic regression analysis revealed all factors increases the odds ratio of mortality except for gender. CKD/AKI (p=0.01), liver injury (p=0.01), severe-critical degree (p=<0.01), and SGOT elevation (p=<0.01) were significantly contributing to the final model.
Conclusion: Significant relationship between mortality and age, degree of severity, comorbidities, D-dimer and SGOT elevation, and abnormal radiology findings. Additionally, these factors are all contributing to increasing the odds ratio for mortality.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mainar Swari Mahardika
"Komisi Yudisial dalam menjalankan wewenangnya pasti tidak lepas dengan penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi. Sistem informasi yang mendukung proses bisnis utama di mana sistem informasi tersebut berperan langsung terhadap keberhasilan dalam mencapai visi, misi dan strategi di Komisi Yudisial disebut sistem informasi utama (core). Komisi Yudisial mempunyai beberapa sistem informasi utama salah satunya adalah Sistem Informasi Manajemen Investigasi. Sistem Informasi Manajemen Investigasi sudah dibuat dan diimplementasikan di Komisi Yudisial sejak Tahun 2015 dan ditujukan untuk seluruh pegawai di Biro Investigasi yang berjumlah 32 orang. Namun dalam pelaksanaan-nya, hanya pegawai dari subbagian Produksi dan Dokumentasi yang berjumlah 5 orang yang aktif menggunakan sistem. Dari jumlah tersebut dapat dilihat persentase pengguna sistem informasi Manajemen Investigasi hanya 15,6% dari target seluruh pegawai Biro Investigasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini melakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna terhadap sistem informasi Manajemen Investigasi. Pengumpulan data menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner online ke seluruh pegawai Biro Investigasi. Analisa dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS) SEM dengan menggunakan tools SmartPLS versi 3.2.9 untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 hipotesis terdapat 6 hipotesis yang diterima dan 4 hipotesis yang ditolak. Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna terhadap Sistem Informasi Manajemen Investigasi yaitu faktor Anxiety, Design Quality, Facilitating Condition, Information Quality, dan System Quality.

The Judicial Commission in exercising its authority cannot be separated from the use and utilization of information systems. The information system that supports the main business processes in which the information system has a direct role in the success in achieving the vision, mission and strategy in the Judicial Commission is called the main information system (core). The Judicial Commission has several main information systems, one of which is the Investigation Management Information System. The Investigation Management Information System has been created and implemented in the Judicial Commission since 2015 and is intended for all 32 employees in the Investigation Bureau. However, in its implementation, only 5 employees from the Production and Documentation subsection are actively using the system. From this number, it can be seen that the percentage of users of the Investigation Management information system is only 15.6% of the target of all Investigation Bureau employees. Based on these problems, this study conduct further analysis to determine the factors that influence user satisfaction of the Investigation Management information system. Data collection uses qualitative methods through interviews and quantitative methods by distributing online questionnaires to all Investigation Bureau employees. Data analysis and processing were carried out using the Partial Least Square (PLS) SEM method using the SmartPLS version 3.2.9 tool for testing the hypotheses that have been made. The results of this study indicate that of the 10 hypotheses, 6 hypotheses were accepted and 4 hypotheses were rejected. The factors that influence user satisfaction with the Investigation Management Information System are Anxiety, Design Quality, Facilitation Conditions, Information Quality, And System Quality."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>