Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salwa Azzahra
"Penerapan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai norma global yang mendorong praktik bisnis bertanggung jawab pada seluruh kawasan di dunia, salah satunya kawasan Asia Tenggara, menjadi studi kasus yang menarik karena kawasan ini berperan penting bukan hanya isu ekonomi, tetapi juga berkaitan erat dengan dinamika sosial dan lingkungan global. ASEAN mendeklarasikan komitmennya untuk mempromosikan CSR melalui cetak biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN tahun 2009, yang semakin diperkuat dengan pembentukan ASEAN CSR Network (ACN). Oleh karena itu, penelitian ini mempertanyakan mengapa masalah praktik bisnis yang bertanggung jawab masih terjadi di Asia Tenggara, meskipun ASEAN telah mengadopsi norma global terkait CSR melalui ACN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses difusi norma CSR di Asia Tenggara melalui peran ACN sebagai jaringan CSR regional yang merupakan instrumen penting dalam proses difusi norma tersebut. Penelitian ini menggunakan teori difusi norma “norms life-cycle” yang dikemukakan oleh Finnemore dan Sikkink (1998) sebagai kerangka analisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deduktif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara semi-structure dengan penggiat ACN serta beberapa pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), sementara data sekunder berasal dari studi literatur. Penelitian ini menemukan bahwa; 1) ASEAN telah mengadopsi norma global CSR ke dalam kawasan; 2) ACN telah menunjukkan peran dan fungsinya sebagai platform yang penting bagi norm entrepreneur untuk mendifusikan norma CSR di negara-negara anggota ASEAN, dan 3) Proses adopsi norma global CSR belum sempurna pada salah satu tahapan dalam siklus hidup norma teori yang dikemukakan oleh Finnemore dan Sikkink (1998). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa norma global CSR telah terdifusi ke dalam kawasan Asia Tenggara melalui peran penting dari ACN, namun dalam proses tersebut belum cukup sempurna sehingga berimplikasi terhadap sejumlah masalah praktik bisnis bertanggung jawab di dalam kawasan.

The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) as a global norm that encourages responsible business practices in all regions of the world, one of which is Southeast Asia, is an interesting case study because this region plays an important role not only in economic issues but also closely related to dynamics. global social and environmental. ASEAN declared its commitment to promote CSR through the 2009 ASEAN Socio-Cultural Community blueprint, which is Building a Community CSR Network (ACN). Therefore, this study questions why the problem of responsible business practices still occurs in Southeast Asia, even though ASEAN has adopted global norms related to CSR through ACN. The purpose of this study is to describe the process of diffusion of CSR norms in Southeast Asia through the role of ACN as a regional CSR network which is an important instrument in the process of diffusion of these norms. This study uses the theory of "norms life-cycle" diffusion of norms proposed by Finnemore and Sikkink (1998) as an analytical framework. This study uses a qualitative method with a deductive approach. The data obtained in this study were sourced from primary and secondary data. Primary data were obtained from semi-structured interviews with activists of ACN, and the comitee members of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), while secondary data came from literature studies. This study found that; 1) ASEAN has adopted international norms on responsible business within the region; 2) ACN has demonstrated its role and function as an important platform for norm entrepreneurs to diffuse global CSR norm in ASEAN Member Countries, and 3) The process of adopting CSR norms is not perfect at one stage in the life cycle of the theory proposed by Finnemore and Sikkink (1998). This study concludes that the global norms of CSR have been diffused into the Southeast Asia region through the important role of ACN, but in the process, it is not yet perfect enough so that it has implications for some responsible business problems in the region."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Nurcahyo
"Perpustakaan memang bukan pilihan yang "seksi" untuk merayu perusahaan agar mengucurkan dananya. Dalam kriteria tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) kata perpustakaan tidak disebut secara tersirat atau apalagi tersurat."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2010
020 VIS 12:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Firman Ardi Putra
"Skripsi ini membahas bagaimana pengaruh kinerja lingkungan (CSR Performance) dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR Disclosure) terhadap tingkat agresivitas perpajakan (Tax Aggressiveness) atas perusahaan-perusahaan
yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode periode 2013 s.d. 2018. Penilaian atas kinerja lingkungan dilakukan oleh Kementrian Lingkungan sebagai pihak yang independen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memberikan hasil bahwa kinerja CSR berpengaruh negatif terhadap tingkat agresivitas pajak. Sedangkan pelaporan CSR berpengaruh positif terhadap tingkat agresivitas pajak. Semakin besar kinerja perusahaan dalam hal CSR maka tingkat agresivitas pajak yang dilakukan akan cenderung kecil.
The focus of this study is how the impact of CSR performance and CSR disclosure a on Tax aggressiveness of company listed in Indonesia Stock Exchange along
period 2013-2018. Environment performance is conducted by The Ministry of Environment as independent party. This study is quantitative research with descriptive design. This study supports the view that the more socially responsible corporations are likely to be less tax aggressive based on the CSR performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul lsnaeni
"ABSTRAK
Pewujudan Masyarakat ASEAN (ASEAN Community) yang maju dan sejahtera
telah menjadi cita-cita bersama para pemimpin Negara-negara Anggota ASEAN
seialan dengan Visi ASEAN 2020. Untuk itu tiga pilar pembangunan telah
dicanangkan dalam rangka mencapai visi regional ASEAN tersebut, yaitu Komunitas
Politik-Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN.
Namun demlkian, wacana yang berkembang maupun praktek kebijakan yang bergulir
sejauh ini cenderung didominasl oleh kepentingan pembangunan Komunitas
Ekonomi ASEAN. Sebaliknya, signifikansi pembangunan Komunitas Sosial-Budaya
cenderung dinegasikan. Padahal, perspektif tentang Komunitas ASEAN harusnya
bersifat holistic dan integrated, karena pada hakekatnya ketiga pilar itu sama-sama
fondasi yang akan dapat saling mempengaruhi kokohnya bangunan Komunitas
ASEAN. Apalagi, dengan adanya tekanan global dan tantangan domestik dari
kompleksitas persoalan pembangunan yang dihadapi mayoritas negara-negara anggota ASEAN. Makalah ini akan membahas upaya penguatan Komunitas Sosial-
Budaya ASEAN melalui isu tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) di kalangan
pelaku bisnis ASEAN. Tulisan ini berpendapat bahwa isu CSR sangat relevan dan
signifikan bagi pencapaian Masyarakat ASEAN, khususnya penguatan pilar
Komunitas Sosial Budaya, karena CSR dapat mendorong terwujudnya kemitraan
multipihak, akselerasi pembangunan sosial ekonomi dan sosial-budaya dan
terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di negara-negara anggota ASEAN
guna mendukung efisiensi dan efektivitas birokrasi. Analisis makalah ini berbasis
pada penggunaan data-data sekunder maupun data primer dari hasil penelitian
lapangan di Indonesia dan Malaysia"
Mataram: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
"CSR as a company policy, continues to change over time. CSR as a sustainable commitment from businesses to
behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of employees and their family life as
well as the communities around the company. CSR has a social purpose –not economic. Obviously, consequence is in the
context of ethics. CSR is an investment program for growth and sustainability and the company is no longer seen as a
means of cost (cost centers) but rather as a means of making a profit (profit center). CSR program is the company's
commitment to support the creation of sustainable development.
The field data and the results of interviews and questionnaires given to the state-owned companies in the city of
Bandung and Cimahi show that CSR program has aligned with the company's program. The companies are PT PLN, PT.
Bio Farma, PT. Indonesia Railway Persero (KAI), PT Pegadaian Cabang Cimahi, PT PINDAD. However, there is no
linkage program in coordination with the Regional Development Planning Board (BAPPEDA) at the regency and
provincial level so that there is still need to programmatically harmonize performance in realizing the region welfare."
JIA 9:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hannum Prabawati Siswaya
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh disclosure yang dilakukan sebuah perusahaan pada hubungan kinerja CSR yang bertanggung jawab CSR strength dan tidak bertanggung jawab CSR concern dengan nilai perusahaan tersebut berdasarkan sektor industrinya yang berada dalam kategori sensitif atau non-sensitif. Sampel data yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar di bursa efek negara Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura sejak tahun 2006 hingga 2015. Dari penelitian ini, ditunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara disclosure atas setiap kinerja CSR dengan nilai perusahaan di perusahaan-perusahaan berindustri sensitif, sedangkan pada perusahaan-perusahaan berindustri non-sensitif, hanya disclosure atas kinerja CSR concern saja yang signifikan.

This research discusses the influence of disclosure done by a firm on CSR strength and CSR concern with the value of the firm based on its industrial sector which is in the sensitive or non sensitive category. The sample data used are non financial companies listed on the stock exchanges of Thailand, Indonesia, Malaysia, Philippines, and Singapore from 2006 to 2015. From this study, there is an indication of significant relationship between disclosure on all CSR performance with firm value in firms on sensitive industries, whereas firms on non sensitive industries only have a significant relationship on disclosure of CSR concern performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Anisa Febrianti
"CSR merupakan kewajiban sosial yang harus dijalankan oleh perusahaan yang berdiri di Indonesia berdasarkan berbagai undang-undang yang berlaku. Namun dalam pelaksanaannya program-program CSR yang diterapkan berbeda di tiap perusahaan, tergantung pada pemaknaan perusahaan terhadap konsep CSR. Penelitian ini, mencoba menunjukkan bahwa program sosial yang terimplementasi dengan baik, akan membentuk modal sosial perusahaan. Melalui modal sosial ini, perusahaan dapat memperoleh penerimaan dari masyarakat sekitar wilayah operasi korporasi dan pemerintah daerah, yang dapat membantu mempermudah jalannya bisnis perusahaan. Implementasi program CSR dalam kebanyakan penelitian dilihat berdasarkan sejauh mana tingkat keberhasilan program yang di capai oleh perusahaan, juga melihat berdasarkan tingkat ketergantungan stakeholder kepada perusahaan. Padahal melalui implementasi program CSR, dapat dilihat juga bahwa modal sosial ikut bermain dan terbentuk secara tidak disadari. Berdasarkan teori implementasi program yang di gunakan, tidak terdapat tahapan awal pendekatan yang penting dilakukan perusahaan dalam menarik perhatian stakeholder perusahaan, sehingga tulisan ini berusaha memberikan tambahan pendekatan sebagai salah satu dari tahapan awal yang harus dijalankan perusahaan. Tulisan ini juga memberikan pemahaman bahwa tahapan implementasi tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi harus dilakukan perbaikan sebelum akhirnya diimplementasikan kembali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengeksplorasi keberhasilan implementasi program CSR dan melihat apakah modal sosial sudah terbangun dengan baik, tidak hanya berdasarkan pandangan perusahaan, tetapi juga berdasarkan pandangan masyarakat sekitar daerah operasi dan pemerintah daerah.

CSR is a social obligation that must be run by a company established in Indonesia based on various laws and regulations. However, in practice CSR programs are implemented differently by each company, depend on the meaning of the concept of CSR companies. This study, trying to show if the CSR programs implemented well, it will form well social capital too for the company. Through this social capital, company can gain acceptance from communities around the area of corporate operations and local governments, which can help simplify the way business enterprises. Implementation of CSR programs in earlier study shows is based on the extent of the program's success achieved by the company, is also viewed by the level of dependence of stakeholders to the company. In fact, through the implementation of CSR programs can be seen also that social capital is formed unconsciously. Based on the used theory of implementation program, there are no initial stage approach for companies in attracting the attention of stakeholders of the company. So that this paper tries to provide an additional approach as one of the initial stages of the company should be run. This paper also gives an understanding that the implementation programs stage does not just stop on the evaluation, but must be improved before it is re-implemented. This study used qualitative methods to explore process of the successful implementation CSR programs and see whether social capital has been developed well, not only based on the views of the company, but also by society's views about regional and local government operations."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Friska Stefanie
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang termasuk di dalam industri ?dosa?, dengan citra baik perusahaan sebagai variabel mediasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab social perusahaan (dengan proksi oleh GRI G4 kategori sosial), marketing investment, return-on-asset ratio, dan total aset.
Penelitian ini menggunakan 145 sampel observasi, dari 29 sampel perusahaan yang terklasifikasikan sebagai industri ?dosa? yang terdaftar dalam BEI, Philippines Stock Exchange, dan Singapore Exchange dalam kurun periode 5 tahun (2011-2015).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap citra baik perusahaan. Selain itu, tanggung jawab sosial juga berpengaruh positif terhadap profitabilitas melalui citra baik perusahaan. Sehingga citra baik merupakan variabel yang memediasi pengaruh antara tanggung jawab sosial terhadap profitabilitas.

This thesis is discussed about the effect of corporate social responsibility disclosure reporting towards corporate profitability for companies that classified as sin industry, with the corporate image as a mediation variable. Variables used are corporate social responsibility reporting (with the proxy of GRI GR social category), marketing investment, and return-on-asset ratio.
This thesis is using 145 observation sample, from 29 companies that classified as sin industry that are listed in Indonesian Stock Exchange, Phillipines Stock Exchange, and Singapore Exchange in 5 year periods (2011-2015).
The result of this thesis implies that CSR reporting has a positive effect on corporate image. Besides, CSR reporting also has a positive effect on profitability through the corporate image. So corporate image is a variable that mediates the effect of CSR reporting on profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulva Miftakhul Jannah
"Isu keberlanjutan menjadi kian penting dalam penerapan CSR khususnya bagi industri pertambangan. PT Aneka Tambang sebagai perusahaan pertambangan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan semenjak tahap eksplorasi, tahap konstruksi dan operasi, hingga tahap pasca dan penutupan tambang. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui implementasi community development di wilayah pasca tambang Cikotok.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tehnik wawancara mendalam terhadap beberapa informan yaitu pihak PT Antam, penerima manfaat, pelaksana program community development, dan pemerintah daerah setempat.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa implementasi community development telah memenuhi prinsip-prinsip yang ada. Pendekatan bottom up diterapkan dalam perencanaanya sehingga dapat memetakan kebutuhan, potensi, masalah, dan strategi yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Selain itu, PT Antam telah melakukan beberapa tingkat dan metode dalam pembinaan hubungan kepada beberapa pemangku kepentingan dalam melakukan community development.

Sustainability issues are becoming increasingly important for the implementation of CSR; especially in the mining industry. PT Aneka Tambang as mining company undertakes corporate social responsibility since the exploration stage, construction and operation stage, mine closure and post mining stage. This research aims to determine the implementation of community development in the Cikotok post-mining areas.
The method used in this research is qualitative with in-depth interview techniques against multiple informants. The informants are PT Antam, beneficiaries, practitioner of community development programs, and local government.
In this study, the implementation of community development is in compliance with the existing principles. Bottom-up approach is applied in order to map out the corporate plans, potential, problems, and strategies that compatible to the social and cultural conditions. In addition, PT Antam does some extension and methods to build an engagement of stakeholder; intending for community development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2014
S56404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>