Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tsania Ayu Zaharany
"Tantangan pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan sehingga menimbulkan KAK dan PAK salah satunya yakni terpapar Covid-19. Literasi kesehatan kerja memiliki potensi terhadap pencegahan penyakit akibat kerja dan cedera. Upaya peningkatan literasi kesehatan kerja perawat diupayakan melalui pendekatan faktor eksternal (dukungan organisasi) dan internal (karakteristik perawat, ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan literasi kesehatan kerja perawat di masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 230 staf pelaksana keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan usia,  tingkat pendidikan, dan penempatan kerja menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan literasi kesehatan kerja perawat di masa pandemic Covid-19. Sementara faktor model keyakinan kesehatan menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,001) dan  gaya hidup menunjukkan hubungan yang signifikan (p =0,001) dengan literasi kesehatan kerja perawat Covid-19. Hasil multivariat juga didapatkan faktor yang paling dominan meliputi gaya hidup, dukungan organisasi, model keyakinan kesehatan, tingkat pendidikan dan penempatan kerja. Rekomendasi dalam penelitian ini melalui peningkatan gaya hidup sehat, dukungan organisasi, model keyakinan kesehatan dalam memperbaiki literasi kesehatan kerja perawat.

Challenges the pandemic Covid-19 caused changes that led to KAK and PAK, one of which was exposed to Covid-19. Occupational health literacy has the potential to prevent occupational diseases and injuries. Improving nurse occupational health literacy is pursued through external (organizational support) and internal factors (nurse characteristics). The purpose of this study analyzes the determinants of nurse occupational health literacy during the Covid-19 pandemic. This research uses a quantitative approach with an analytical research design and cross-sectional design. The sample consisted of 230 nursing staff working at the hospital. The results showed that age, education level, and work placement showed a significant relationship (p<0.05) with nurse occupational health literacy during the Covid-19 pandemic. While the health belief model factor shows a significant relationship (p=0.001) and lifestyle shows a significant relationship (p =0.001) with the occupational health literacy of Covid-19 nurses. Multivariate results also obtained the most dominant factors including lifestyle, organizational support, health belief model, education level, and work placement. Recommendations in this study are improved healthy lifestyle, organizational support, health belief model in improving nurse occupational health literacy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Susiana Nur
"Perawat sebagai individu juga membutuhkan kenyamanan. Membangun kenyamanan perawat, membutuhkan pemahaman holistik yang mencakup psikospiritual, sosial, fisik dan lingkungan. Masa pandemi Covid-19 telah nyata memberi tekanan baik fisik dan mental kepada situasi kerja perawat. Ketidaknyamanan yang dirasakan perawat dapat berdampak pada kualitas asuhan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi determinan kenyamanan kerja perawat di masa pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan probability sampling dengan 369 sampel sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai literatur yang dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Mayoritas responden memilki karakteristik berjenis kelamin perempuan, sudah menikah, berusia kurang dari 35, memiliki pengalaman kerja 10 tahun dengan pendidikan terbanyak D3 Keperawatan dan jenjang karir pada level PK 3. Mayoritas bertugas di ruang Non Covid dan rata-rata merasa setuju terhadap kompensasi yang diterima atas pekerjaan yang telah dilakukan. Mayoritas perawat secara fisik merasakan kenyamanan dalam bekerja namun kurang nyaman secara psikospiritual, sosial dan lingkungan. Hasil analisis statistik ditemukan tidak ada hubungan antara karakteristik individu dengan kenyamanan, terdapat hubungan antara lingkungan fisik, iklim organisasi dan stres kerja dengan kenyamanan (p=0.049, p=0.005, dan p=0.008 dengan CI 95%). Variabel yang paling dominan mempengaruhi kenyamanan kerja perawat adalah iklim organisasi selanjutnya stres kerja. Iklim organisasi yang optimal didukung stres kerja yang rendah diharapkan mampu menciptakan kenyamanan kerja perawat yang berujung pada peningkatan kinerja.

Nurses as individuals also need comfort. Building the comfort of nurses, requires a holistic understanding that includes psychospiritual, social, physical and environmental. The Covid-19 pandemic has put real pressure both physically and mentally on the work situation of nurses. The discomfort felt by nurses can have an impact on the quality of care provided. The purpose of this study is to identify the determinants of nurse work comfort during the Covid-19 pandemic. The study used probability sampling with 369 samples according to the inclusion criteria. The instrument used is a modification of various literatures which were tested for validity and reliability. The majority of nurses have the characteristics of being female, married, aged less than 35, have 10 years of work experience with the most education D3 Nursing and career path at PK level 3. The majority work in the Non Covid room and on average agree with the compensation received for the work that has been done. The majority of respondents physically feel comfortable at work but less comfortable psychospiritually, socially and environmentally. The results of statistical analysis found that there was no relationship between individual characteristics and comfort, there was a relationship between physical environment, organizational climate and work stres with comfort (p=0.049, p=0.005, and p=0.008 with 95% CI). The most dominant variable affecting nurse's work comfort is organizational climate and then work stres. An optimal organizational climate supported by low work stres is expected to create a nurse's work comfort which leads to an increase in performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Fransiska Kusumawardhani
"Pendahuluan: Pandemi Coronavirus 19 (Covid-19) menuntut kemampuan perawat manajer dalam mengatasi situasi krisis. Kepemimpinan menjadi faktor yang krusial dalam penanggulangan krisis dan banyak faktor yang mempengaruhi kepemimpinan perawat manajer di tatanan pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi determinan kepemimpinan perawat manajer di masa pandemi Covid 19. Metode: Penelitian berdesain cross sectional ini melibatkan 82 perawat manajer yang bekerja di dua rumah sakit di Jakarta yang dipilih dengan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan determinan dari kepemimpinan perawat manajer di masa pandemi Covid-19 adalah faktor komunikasi (p = 0,001), kejelasan visi dan nilai (p = 0,001), dan caring (p = 0,001). Caring merupakan determinan yang paling berhubungan dengan kepemimpinan perawat manajer, yaitu setiap penambahan satu poin caring perawat manajer akan meningkatkan kepemimpinan sebesar 0,624 kali. Dari penelitian ini juga didapatkan gaya kepemimpinan yang dominan digunakan oleh perawat manajer pada masa pandemi ini adalah gaya transaksional dan transformasional (skor masing-masing mencapai 75% dan 75,38%), sedangkan skor penerapan gaya kepemimpinan pasif rendah (16,37%). Faktor lain yang diteliti namun tidak berhubungan dengan gaya kepemimpinan adalah usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan pelatihan (p > 0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kepemimpinan perawat manajer terutama di masa krisis pandemi Covid-19. Dengan mengetahui determinan kepemimpinan ini, perawat manajer dapat mengasah dan mengembangkan kemampuan caring, komunikasi, dan kejelasan visi dan nilai untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan. Rekomendasi:Hasil penelitian ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian dari sudut pandang perawat pelaksana yang dipimpin oleh perawat manajer dan diperdalam dengan metode kualitatif.

Background: The Coronavirus 19 (Covid-19) pandemic demands the ability of nurse managers to deal with crisis situations. Leadership is a crucial factor in crisis management and many factors influence the leadership of nurse managers in nursing care settings. The purpose of this study is to identify the determinants of nurse manager leadership during the Covid-19 pandemic. Method: This cross-sectional design study involved 82 nurse managers working in two hospitals in Jakarta which were selected by technique. Result: The results of this study indicate that the determinants of nurse manager leadership during the Covid-19 pandemic are communication factors (p = 0.001), clarity of vision and values ​​(p = 0.001), and caring (p = 0.001). Caring is the determinant that is most related to the leadership of the nurse manager, that is, each addition of one point of caring for the nurse manager will increase the leadership by 0.624 times. From this study, it was also found that the dominant leadership style used by nurse managers during this pandemic was transactional and transformational style (scores reached 75% and 75.38%), while the score for applying passive leadership style was low (16.37%). . Other factors studied but not related to leadership style were age, length of work, gender, education level, marital status, and training (p > 0.05). Conclusion:The results of this study can be used as a basis for improving the leadership of nurse managers, especially during the Covid-19 pandemic crisis. By knowing these leadership determinants, nurse managers can hone and develop caring skills, communication, and clarity of vision and values ​​to improve leadership skills. Recommendation: The results of this study need to be confirmed through research from the point of view of the implementing nurse led by the nurse manager and deepened by qualitative methods"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesmah Oktapriana
"Lebih dari satu tahun pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia dan Ibukota DKI Jakarta masih menjadi episentrum kasus COVID-19 sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus bekerja keras dalam menanggulangi pandemi ini. Upaya menanggulangi penyebaran virus COVID-19 dibagi menjadi 2 aksi yaitu non pharmaceutical interventions dan pharmaceutical interventions. Kebijakan non pharmaceutical intervenions merupakan sebuah aksi diluar pengobatan medis dan vaksinasi yang membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran virus yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini ingin menganalisa kepatuhan masyarakat dan faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pada penelitian terdahulu dan diuji di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner di lima wilayah kota DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bahwa saat ini, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di DKI Jakarta sudah baik dibandingkan awal pandemi COVID-19 (tahun 2020) dan faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat adalah Usia, Pendidikan, Sikap, dan Komorbid, Dukungan orang lain dan lingkungan. Sedangkan faktor sanksi yang berlaku tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di Provinsi DKI Jakarta.

For more than a year the COVID-19 pandemic has taken place in Indonesia and the capital city of DKI Jakarta is still the epicenter of COVID-19 cases, therefore the DKI Jakarta Provincial Government must work hard in tackling this pandemic. Efforts to tackle the spread of the COVID-19 virus are divided into 2 actions, non- pharmaceutical interventions and pharmaceutical interventions. The non- pharmaceutical intervention policy is an action outside of medical treatment and vaccination that requires community engagement to jointly suppress the spread of the virus, namely by implementing health protocols. This study wants to analyze people compliance and what factors affect people compliance in implementing health protocols during the COVID-19 pandemic by identifying factors that affect compliance in previous studies and implemented in DKI Jakarta. This research was conducted using a quantitative approach by distributing questionnaires in five areas of the city of DKI Jakarta. This study found that currently, people compliance in implementing health protocols in DKI Jakarta increased compared to the beginning of the COVID-19 pandemic (year of 2020) and the factors that influence people compliance significantly are Age, Education, Attitudes, and Comorbidities, Support from others and the Environment.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafril Zahran
"Skripsi ini mengkaji penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja bagi perawat sebagai tenaga kerja dalam Rumah Sakit Islam Asshobirin pada masa Pandemi COVID-19 menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan tipe penelitian problem identification. Rumusan masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai kesesuaian penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja bagi perawat sebagai tenaga kerja di Rumah Sakit Islam Asshobirin berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada masa Pandemi COVID-19 dan peraturan hukum yang sudah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dalam menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Perawat Sebagai Tenaga Kerja Kesehatan dalam Rumah Sakit Islam Asshobirin terselenggara pada masa Pandemi Covid-19. Data penelitian menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder, serta melalui wawancara mendalam dengan informan dari Rumah Sakit Islam Asshobirin dengan dua anggota Tim Pencegahan Penyakit Infeksi. Simpulan dari penelitian ini adalah: bahwa penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap perawat di Rumah Sakit Islam Asshobirin sudah sesuai dengan peraturan-peraturan hukum yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan juga dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan. Selain itu, peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah sudah mencukupi dalam menjamin perlindungan para Perawat dalam menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Islam Asshobirin. Penelitian ini menyarankan kepada pemerintah terutama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ketenagakerjan untuk menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi perawat dan memberikan pengawasan serta sanksi yang pantas kepada pihak-pihak yang melanggar Protokol Kesehatan agar tidak mempersulit penanganan Pandemi COVID-19 serta kepada pihak Rumah Sakit untuk menegakkan disiplin dan edukasi tentang Protokol Kesehatan.

This thesis examines the implementation of occupational health and safety for nurses as workers in Asshobirin Islamic Hospital during the COVID-19 Pandemic using juridical- normative research method with problem identification research type. The formulation of the problem that becomes the study in this research is about the suitability of the implementation of occupational health and safety for nurses as workers in Asshobirin Islamic Hospital based on Law No. 13/2003 concerning Manpower during the COVID-19 Pandemic and legal regulations that have been issued by the Indonesian government in ensuring Occupational Health and Safety for Nurses as Health Workers in Asshobirin Islamic Hospital is implemented during the Covid-19 Pandemic. The research data used secondary data consisting of primary and secondary legal materials, as well as through in-depth interviews with informants from Asshobirin Islamic Hospital with two members of the Infectious Disease Prevention Team. The conclusion of this research is: that the implementation of Occupational Health and Safety for nurses at Asshobirin Islamic Hospital is in accordance with the legal regulations contained in Law Number 13 Year 2003 and also complemented by regulations issued by the Minister of Health. In addition, the regulations issued by the government are sufficient to ensure the protection of nurses in carrying out their duties at Asshobirin Islamic Hospital. This study suggests to the government, especially the Ministry of Health and the Ministry of Manpower, to maintain Occupational Health and Safety for nurses and provide supervision and appropriate sanctions to those who violate the Health Protocol so as not to complicate the handling of the COVID-19 Pandemic and to the Hospital to enforce discipline and education about the Health Protocol."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Mawar Sari Sugianto
"Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia mengakibatkan terjadinya perubahan alur kerja keperawatan, khususnya di ruangan isolasi, salah satunya adalah perubahan penjadwalan. Hal tersebut diakibatkan adanya tenaga perawat yang sakit dan peningkatan jumlah pasien. Pengelolaan jadwal dinas yang dilakukan oleh perawat manajer menjadi terkendala, dikarenakan kondisi pandemi yang belum pernah dialami sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat manajer dalam pengelolaan jadwal dinas di masa pandemi COVID-19. Desain penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi, dengan metode wawancara semi berstruktur. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, partisipan dalam penelitian yaitu 11 orang perawat manajer yang berasal dari tiga rumah sakit rujukan COVID-19. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara online melalui aplikasi zoom. Analisis data menggunakan metode colaizzi dan analisis tematik. . Hasil penelitian diperoleh delapan tema yaitu: 1) Penyusutan tenaga dan pasien banyak; 2) Sadar terhadap tugas dan pentingnya pengelolaan jadwal dinas; 3) Pusing mengatur jadwal; 4) Otomatis mencari cara memenuhi ketenagaan; 5) Tetap memerhatikan kompetensi dan komposisi; 6) Mengubah jadwal shift; 7) Merencanakan dan mengomunikasikan jadwal; 8) Berharap ada bimbingan dari atasan dan kepatuhan dari staf. Rekomendasi dari penelitian ini adalah rumah sakit membuat rencana kontigensi untuk pengelolaan pandemi, termasuk didalamnya antisipasi ketenagaan, sementara perawat manajer lebih meningkatkan komunikasi dan bimbingan terkait penjadwalan di masa pandemi.

The increase in COVID-19 cases in Indonesia has resulted changes in workflow, especially in isolation rooms, one of which is scheduling changes. This is due to the presence of sick nurses and an increase in the number of patients. The management of the official schedule carried out by the nurse manager became constrained, due to the unprecedented pandemic conditions. The purpose of this study was to explore the experience of nurse managers in managing service schedules during the COVID-19 pandemic. The qualitative research design used a phenomenological approach, with a semi-structured interview method. The sampling technique used purposive sampling, the participants in the study were 11 nurse managers from three COVID-19 referral hospitals. Data collection is done by interviewing online through the zoom application. Data analysis used the colaizzi method and thematic analysis. The results of the study obtained eight themes, namely: 1) Shortage and many patients; 2) Aware of the duties and importance of managing the official schedule; 3) Giddy set schedule; 4) Automatically find ways to meet the workforce; 5) Fixed competence and composition; 6) Change the shift schedule; 7) Planning and communicating schedules; 8) Hope guidance from superior and compliance from staff. The recommendation from this study is that hospitals make contingency plans to manage the pandemic, including staff anticipation, while nurse managers improve communication and guidance regarding scheduling during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Guinda Diannita
"Pandemi COVID-19 telah ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia sejak Januari 2020. Kondisi pandemi menghadapkan tenaga kesehatan khususnya perawat pada masalah krisis professional keperawatan. Perawat yang memberikan asuhan keperawatan selama pandemi COVID-19 beresiko untuk mengalami stress kerja yang berdampak pada perilaku caring dan kualitas hidup profesionalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan stress kerja dengan perilaku caring dan kualitas hidup professional perawat komunitas pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan desain correlational pada 120 perawat komunitas di Jakarta Pusat. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik non-probality purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Hasil analisa dengan uji korelasi ditemukan terdapat hubungan antara stress kerja dengan perilaku caring, hubungan tersebut memiliki arah korelasi negatif (p value = 0,041, r = -0,187). Terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan kualitas hidup professional (KHP), dengan kekuatan korelasi sedang dan arah korelasi positif (p value = 0,0001, r = 0,405). Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan tidak ada faktor dari stress kerja yang secara signifikan dapat mempredisksi perilaku caring (p value = 0,264, R² = 0,065), dan subvariabel stress kerja dapat memprediksi kualitas hidup professional, akan tetapi tidak ada subvariabel yang dinilai paling berhubungan dengan kualitas hidup professional (p value = 0,0001, R² = 0,260). Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk melakukan monitoring dan evaluasi tingkat stress kerja yang dialami perawat secara berkala serta mengembangkan intervensi untuk mengurangi stress kerja perawat melalui upaya primer, sekunder dan tersier.

The outbreak of COVID-19 is a public health emergency of international concern since January 2020. Pandemic COVID-19 has made healthcare staff especially nurses to face adequate nursing professionals critical issues. Nurses who provide nursing care during the COVID-19 pandemic are at risk of experiencing occupational stress on their caring behaviour and professional quality of life. This study aimed to identify the correlational of occupational stress between caring behaviour and professional quality of life of community nurses during pandemic COVID-19. This study was conducted with correlational design of 120 community health nurses in Central Jakarta area. The research sample was obtained using a non-probability purposive sampling technique in accordance with the research inclusion criteria. The results of the analysis with the correlational study found that there was a correlation between occupational stress with caring behavior, the stressors was negatively related to caring behavior (p value = 0,041, r = -0,187). There was a statistically significant positive correlation between occupational stress and professional quality of life, (p value = 0,0001, r = 0,405). The results of multiple linear regression analysis showed that there is no occupational stress related factor that can significantly predict caring behavior on nurses (p value = 0,264, R² = 0,065). On the other hand there were some occupational stress sub variables which can predict professional quality of life, but none of the sub variables rated most related to professional quality of life (p value = 0,0001, R² = 0,260). Study findings can be a reference for monitoring dan evaluating program for nurses and device intervention that reduce stressors through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhandithya Karim Purwoko
"Pada awal tahun 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak virus SARS-CoV-2 (penyakit corona virus 2019; sebelumnya 2019 – nCoV) atau sekarang disebut COVID-19. Hal ini yang mendesak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di DKI Jakarta. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan ini ialah, peliburan kantor. Peliburan kantor yang dimaksud ialah pembatasan proses bekerja di tempat kerja dan menggantinya dengan proses bekerja di rumah/tempat tinggal. Namun, terdapat pengecualian dalam peliburan tempat kerja, salah satunya bagi tempat kerja yang melakukan pelayanan dalam bidang keuangan atau Bank. Sehingga dalam melakukan kegiatan usahanya diperlukan penyesuaian dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjaga semua orang yang berada di lingkungan kantor dari paparan virus COVID-19. Skripsi ini membahas mengenai Penerapan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bagi Pekerja Selama Masa PSBB Pandemi COVID-19 di Bank XYZ Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian adalah diketahui bahwa regulasi kesehatan dan keselamatan kerja yang dibuat oleh Bank XYZ selama masa PSBB COVID-19 telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dalam pelaksanannya masih belum maksimal. Hal ini diakibatkan oleh hambatan yang berasal dari pekerja seperti ketidakmampuan bekerja dari rumah, penggunaan transportasi umum, dan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan. Adapaun hambatan yang berasal dari pengusaha seperti kelangkaan alat penunjang kesehatan pekerja dan juga kurang berhasilnya edukasi perihal COVID-19 yang diberikan.

In early 2020, Indonesia became one of the countries affected by the SARS-CoV-2 virus (coronavirus disease 2019; previously 2019 – nCoV) or called COVID-19. This is what urges the issuance of Governor Regulation Number 33 of 2020 concerning Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to stop the spread of the COVID-19 virus in DKI Jakarta. One of the things regulated in this regulation is office closure. The intended office closure is limiting the process of working in the workplace and replacing it with the process of working at home/residence. However, there is an exceptions, which is for workplaces that provide services in the financial sector or bank. So in order to carrying out its business activities, adjustments are needed in the field of occupational health and safety to protect everyone from the exposure of COVID-19 virus. This thesis discusses the Implementation of Occupational Health and Safety (K3) Policies for Workers During the COVID-19 Pandemic PSBB Period at Bank XYZ Jakarta. The research method used in this thesis is normative juridical using secondary data consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. The result of the research is that the occupational health and safety regulations made by Bank XYZ during the COVID-19 PSBB period are in accordance with the applicable laws and regulations, but their implementation is still not optimal. This is caused by the workers inability to work from home, the use of public transportation, negligence in implementing health protocols, the scarcity of health support equipment for workers and the lack of success in providing education about COVID-19. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nining
"Latar belakang: Tingginya tekanan kerja dan peliknya permasalahan yang muncul di masa pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga keperawatan mengalami burnout, tak terkecuali kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi burnout yang dialami kepala ruangan di masa pandemi COVID-19. Metode: penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik. Sampling: sebanyak 12 kepala ruangan yang diambil dari RS Fatmawati dan RSUD Depok yang dipilih menggunakan teknik purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstuktur secara daring. Hasil: Eksplorasi burnout kepala ruangan mendapatkan 6 tema yaitu 1) kendala layanan yang dialami, 2) emotional exhausted, 3) stressor di luar pekerjaan, 4) perubahan status kesehatan 5) mekanisme koping adaptif, dan 6) dukungan yang didapatkan. Kesimpulan: kepala ruangan mengalami burnout di masa pandemi akibat adanya kendala pelaksanaan peran dan fungsi manajemen disertai tinginya stressor di luar pekerjaan namun dengan mekanisme koping adaptif yang diterapkan dengan dukungan dari dalam dan luar lingkungan kerja, membuat kepala ruangan bisa melalui kondisi krisis di masa pandemi COVID-19.

Background: The high work pressure and the problems complexity that arose during the COVID-19 pandemic caused nursing staff to experience burnout, including head nurse. This study aimed to explore the burnout experienced by the head nurse during the COVID-19 pandemic. Methods: this research is a qualitative descriptive using thematic analysis. Sampling: 12 head nurses were taken from Fatmawati Hospital and Depok Regional Hospital which were selected using a purposive sampling technique. Data was collected by online semi-structured interviews. Results: Exploration of head nurse burnout found 6 themes: 1) service constraints experienced, 2) emotional exhausted, 3) stressors outside of work, 4) changes in health status 5) adaptive coping mechanisms, and 6) support obtained. Conclusion: the head nurse experienced burnout during the pandemic due to obstacles in carrying out management roles and functions accompanied by high stressors outside of work but with adaptive coping mechanisms that were applied with support from inside and outside the work environment, making the head nurses able to go through the crisis conditions during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desya Asrota Aina
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemunculan virus yang bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-cOv-2) atau disebut juga dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan ditetapkan sebagai global pandemic. Sejatinya, ilmu akan terus berkembang seiring masalah yang ada di dalamnya. Istilah-istilah atau kosakata baru dalam ilmu kesehatan mulai bermunculan seiring dengan keberadaan virus ini, baik istilah dalam pengendalian atau dalam pencegahannya. Penelitian ini membahas kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul saat pandemi COVID-19 yang dilihat dari sisi morfologi dan semantik. Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan bentuk-bentuk dan makna-makna dalam kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul saat pandemi COVID-19. Adapun data-data yang didapat dalam penelitian ini bersumber dari surat kabar Almasdaronline dari Yaman. Hasil yang didapat dari penelitian ini dari sisi morfologi ditemukan bahwa kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul pada masa pendemi COVID-19, ada yang berbentuk arabisasi, derivasi, pluralisasi, gabungan kata, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik ditemukan bahwa kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul pada masa pandemi COVID-19 ada yang berbentuk metafora, penerjemahan dan perubahan makna. Jika ditinjau dari relasi makna, terdapat relasi makna sinonimi, antonimi dan idiom.

This research was motivated by the emergence of a virus called Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-cOv-2) or also called Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) and is set as a global pandemic. In fact, science will continue to evolve as the problems that exist in it. New terms or vocabulary in health sciences began to emerge along with the presence of this virus, either in control or in prevention. This study discusses the Arabic vocabulary of health barrels that emerged during the COVID-19 pandemic in terms of morphology and semantics. This analysis uses qualitative descriptive methods. The main purpose of this study is to expose to the reader about the forms and meanings in the health barrel Arabic vocabulary that emerged during the COVID-19 pandemic. The data obtained in this study are outlined from almasdaronline newspaper from Yemen and assisted with Arabic dictionary. The results obtained from this study from the morphological side found that arabic vocabulary barrel health that appeared during the COVID-19 protesters, some in the form of Arabicization, derivation, pluralisation, combined words, and hybrid. From the semantic side, it was found that the Arabic vocabulary of health barrels that appeared during the COVID-19 pandemic was in the form of metaphors, translations and changes in meaning. When viewed from meaning relations, there are relationships of sinonimi, antonimi and idiom meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>