Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Aulia Ahmad
"Laporan magang ini membahas evaluasi atas kesesuaian antara teori analisis kredit dengan praktik riil yang dilaksanakan oleh Perusahaan Konsultan dalam proses reviu penanganan restrukturisasi piutang Bank Klien. Lingkup pembahasan meliputi proses penyaringan debitur prioritas “tinggi” dan penghitungan Altman Z Score. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kerangka evaluasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai manajemen risiko dan kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid- 19 serta teori Altman Z Score. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa praktik kerja Perusahaan Konsultan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa keuangan dan memiliki sedikit perbedaan dengan teori Altman Z Score.

This internship report discusses the evaluation of the suitability between the theory of credit analysis and the real practice carried out by Perusahaan Konsultan in the review process of Bank Klien’s debt restructuring handling. The scope of the discussion includes the screening process for “high” priority debtors and the calculation of the Altman Z Score. The Evaluation is done by comparing the evaluation framework, namely the Financial Services Authority Regulations regarding risk management and Countercyclical policies on the Impact of the Spread of Covid-19 as well as Altman Z Score theory. The evaluation concludes that the work practice of Perusahaan Konsultan is in accordance with the Financial Services Authority Regulations and has slight differences with the theory studied in the Business Analysis and Valuation course."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Aulia Ahmad
"Laporan magang ini membahas evaluasi atas kesesuaian antara teori analisis kredit dengan praktik riil yang dilaksanakan oleh Perusahaan Konsultan dalam proses reviu penanganan restrukturisasi piutang Bank Klien. Lingkup pembahasan meliputi proses penyaringan debitur prioritas “tinggi” dan penghitungan Altman Z Score. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kerangka evaluasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai manajemen risiko dan kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid- 19 serta teori Altman Z Score. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa praktik kerja Perusahaan Konsultan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa keuangan dan memiliki sedikit perbedaan dengan teori Altman Z Score.

This internship report discusses the evaluation of the suitability between the theory of credit analysis and the real practice carried out by Perusahaan Konsultan in the review process of Bank Klien’s debt restructuring handling. The scope of the discussion includes the screening process for “high” priority debtors and the calculation of the Altman Z Score. The Evaluation is done by comparing the evaluation framework, namely the Financial Services Authority Regulations regarding risk management and Countercyclical policies on the Impact of the Spread of Covid-19 as well as Altman Z Score theory. The evaluation concludes that the work practice of Perusahaan Konsultan is in accordance with the Financial Services Authority Regulations and has slight differences with the theory studied in the Business Analysis and Valuation course."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Andreas Marlon Hasudungan
"This internship report aims to evaluate the credit restructuring evaluation procedure carried out by PT Bank A, as a client of KAP ABC, to its debtors whether it is already in accordance with the existing theory. PT Bank A is a State-Owned Bank which debtors are experiencing problems with their credit schemes due to the impact of the COVID-19 Pandemic. Within these conditions, PT Bank A had restructured the loans of its debtors who are experiencing problems. PT Bank A asked KAP ABC to review the credit restructuring procedure that had been implemented. In assessing the credit restructuring implemented by PT Bank A, KAP ABC uses a method, namely the Altman Z-Score, to determine if the credit restructuring implemented by PT Bank A had been optimal. This internship report will evaluate the basis for assessing credit restructuring that was used by KAP ABC, namely Altman Z-Score, in determining if the restructuring implemented by PT Bank A had been optimal. Based on the evaluation that had been done by the author, the author concluded that the procedures carried out by KAP ABC are already in accordance with the existing Altman Z Score method. Other than describing the procedure, this internship report also aims to describe and explain the self-reflection of the student as an intern.

Laporan magang ini bertujuan untuk melakukan evaluasi atas prosedur evaluasi restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh PT Bank A, selaku klien KAP ABC, terhadap debitur-debiturnya apakah telah sesuai dengan teori yang berlaku. PT Bank A merupakan Bank BUMN yang memiliki banyak debitur yang memiliki kendala terhadap skema kreditnya akibat dampak dari Pandemi COVID-19. Sehubungan dengan kondisi tersebut, PT Bank A telah melakukan restrukturisasi kredit atas beberapa debiturnya yang mengalami masalah. PT Bank A selanjutnya meminta KAP ABC untuk mereview prosedur evaluasi restrukturisasi kredit yang dilakukannya. Dalam menilai restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh PT Bank A, KAP ABC menggunakan suatu metode, yaitu Altman Z-Score, untuk menentukan apakah restrukturisasi yang telah dilakukan oleh PT Bank A sudah optimal atau belum. Laporan magang ini akan mengevaluasi dasar penilaian restrukturisasi kredit yang telah digunakan oleh KAP ABC, yaitu metode Altman Z-Score, dalam menentukan apakah restrukturisasi yang telah dilakukan oleh PT Bank A sudah optimal. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan oleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa prosedur yang dilakukan oleh KAP ABC telah sesuai dengan metode Altman Z Score yang berlaku. Selain untuk menjabarkan prosedur tersebut, laporan magang ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang refleksi diri penulis sebagai peserta magang."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ashila Diandra Putri
"Pada awal tahun 2021, PT. X dituntut untuk memasuki proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh para krediturnya yang kemudia disetujui oleh Pengadilan Negeri. PT. X menyatakan bahwa akibat pandemi Covid-19, terjadi penurunan permintaan dan peningkatan persaingan sehingga menyebabkan pemberian diskon yang signifikan, dan bahwa gangguan rantai pasokan meningkatkan biaya logistik yang menyebabkan PT. X kesulitan dalam membayar utang. Laporan magang ini bertujuan untuk melakukan analisis penyebab ketidakmampuan perusahaan dalam pembayaran utang. Hasil analisis menunjukan bahwa adanya masalah pada manajemen modal kerja yaitu pada arus persediaan, piutang, dan utang yang menyebabkan hambatan pada kegiatan operasional dan penjualan PT. X. Laporan magang ini juga membahas refleksi diri penulis selama menjalani kegiatan magang di Deloitte.

Early in 2021, PT. X was sued by its creditors to enter the process of Suspension of Debt Payment Obligations (PKPU) which later was approved by the District Court. PT. X stated that due to the Covid-19 pandemic, there was a decrease in demand and increase in competition leading to significant discounts, and that supply disruptions increased logistics costs which caused PT. X to a difficulty of paying their paying debts. This internship report aims to analyze the causes of the company's inability to pay its debts. The results of the analysis show that there are problems in working capital management, namely in inventory days, receivables days, and payable days which cause obstacles to the operation and sales activities of PT. X. This internship report also discusses the author's self-reflection during his internship at Deloitte."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kukuh Pratama
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang aksi korporasi dalam bentuk restrukturisasi utang sebagai solusi dari penyelamatan prinsip keberlangsungan usaha perusahaan dan dampaknya terhadap struktur kepemilikan perusahaan. Restrukturisasi utang ini dilakukan karena perusahaan telah merugi selama 4 tahun berturut-turut (2011-2014) sehingga mengakibatkan rusaknya arus kas perusahaan secara keseluruhan dan berujung pada gagal bayar seluruh utang beserta bunganya. Untuk menjaga prinsip keberlangsungan usaha dan terhindar dari pailit, perusahaan memutuskan untuk merestrukturisasi semua utangnya yang gagal bayar dengan harapan tetap berlangsungnya operasi perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dimasa depan dalam rangka pembayaran kembali utang yang mengalami gagal bayar.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about corporate action in the form of debt restructuring as solution for securing the principle of going concern of the company and its impact on shareholder structure of the company. This debt restructuring was conducted due to the losses suffered by the company for 4 years long (2011-2014) also resulting the damage to the overall cash flow and led to the failure to pay all the debts with its interest or known as default. In order to securing the going concern principle, the company decide to restructure all the default debt and hopefully there is a continuity of operation of the company to generate future revenue in order to repay all the default debts.
"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiana Nugraha
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi dan moneter yang memburuk melanda negara-negara regional Asia
Pasifik sejak awal tahun 1997 dan pada bulan Juli 1997 baru melanda Indonesia ini
sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Kecenderungan
kenaikan biaya operasional perusahaan secara umum sangat mempengauhi kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Melemahnya mata uang Rupiah dan tingkat
suku bunga kredit yang tinggi serta inflasi yang sangat tinggi menurunkan permodalan
perusahaan dan sekaligus mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas.
Dampak krisis ini mengakibatkan PT A mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank dan ada kecenderungan kebun menjadi terbengkalai akibat kekurangan dana
pemeliharaan. Sehingga sangat diperlukan langkah-langkah penyelamatan baik terhadap
kredit maupun kebunnya mengingat kondisi kebun perusahaan masih tergolong Kebun
Kelas A dan masih memiliki prospek yang baik.
Restrukturisasi keuangan perusahaan akan sangat menguntungkan kedua belah pihak baik
bank maupun perusahaan. Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah
perusahaan dapat bergerak kembali untuk melakukan kegiatan usahanya dan sekaligus
dapat memenuhi kewajiban pengembalian pokok kredit yang dananya berasal dari
kegiatan usaha perusahaan bukan dari pihak ketiga.
Adapun dampak positif yang akan diterirna pihak bank, yaitu bank menerima
pembayaran untuk bunga berjalan dan dengan meningkatnya kolektibilitas perusahaan
dan Macet menjadi kolektibilitas yang lebih baik akan membuat bank menyediakan
PPAP yang lebih kecil dan sekaligus membuat pembukuan bank menjadi lebih baik
apalagi pada saat ini Bank Mandiri sedang dalam proses IPO.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Latania Barona
"Diawali oleh krisis nilai tukar yaang terjadi sejak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian Indonesia menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Krisìs tersebut kemudian berkembang semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di dalam perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersamaan dengan itu, pengelolaan perekonomian dan sektor usaha (corporate governance) yang kurang efisien serta sistim perbankan yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah menjadi krisis utang swasta dan krisis perbankan. PT Bakrie Building Industries. adalah salah satu dan anak perusahaan publik swasta nasional terbesar di Indonesia (holding company) yaitu PT Baknie & Brothers Thk. yang terkena dampak krisis tersebut.
Ada dua hal yang mendorong Perusahaan masuk ke dalam perangkap krisis tersebut. Pertama, dinamisme perekonomian Indonesia yang semakin meningkat telah menimbulkan keyakinan yang berlebihan (over confidence) pada diri investor asing sehingga mengurangi kehati-hatian mereka dalam memberikan pinjaman kepada dunia usaha di Indonesia. Kedua, Perusahaan memanfaatkan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri untuk meningkatkan pinjaman dari luar negeri, terutama dalam bentuk pinjaman swasta jangka pendek. Pada saat yang bersamaan nilai tukar rupiah yang relatif stabil sejak beberapa tahun terakhir, teiah menimbulkan adanya kepastian terhadap perkembangan kurs (implicit guarantee) sehingga meningkatkan keyakinan Perusahaan akan kemantapan perkembangan ekonomi. Ketersediaan pembiayaan yang relatif mudah diperoleh menyebabkan Perusahaan mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usaha sebaga mana tercermin pada tingginya pangsa utang luar negen berjangka pendek yang digunakan untuk pcmbiayaan investasi berjangka panjang (maturity gap).
Perkembangan ini dengan sendinnya menimbulkan kerentanan perusahaan terhadap gejolak nilai tukar dan telah mendorong Perusahaan menuju kekepailitan. Saat ini Perusahaan merencanakan melaksnakan pembayaran kewajiban melalui Peranjian Perdamaian Pengaturan Kembali Utang untuk membebaskan perusahaan dan semua kewajiban berkenaan dengan utang yang alcan direstrukturisasi dan untuk memaksimalkan nilai yang harus dikembalikan kepada para Kreditur Peserta. Sebagai pertimbangan atas dibebaskannya dari kewajiban tersebut, Perusahaan akan melunasi hutangnya dengan cara:
  1. melunasi sesuai jadwal jatuh tempo
  2. menjadwalkannya kembali
  3. mengkonversi hutang menjadi modal
  4. penertiban Obligasi Konversi (Convertible Bonds)
Diharapkan setelah proses restrukturisasi yang menyeluruh selesai, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan memiliki tingkat hutang yang dapat ditanggung dan akan berada dalam posisi yang tepat untuk meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marius Gumono
"ABSTRAK
To give Indonesian debtors and foreign creditors a way out of the crisis, in early July
1998 government launched INDRA (Indonesian Debt Restructuring Agency). This scheme is
not quite success as Ficorca, the similar Mexican scheme. INDRA is a contract that allows
Indonesian debtors to enter into a foreign-exchange rate insurance scheme with the government
Dollar-denominated rescheduled debts are paid by the government after a grace period, while
Indonesian debtors service their debts to INDRA, in domestic cuirency at an agreed-upon
exchange rate at the time of the contract.
If the real exchange rate appreciates during the period of servicing of the foreign debts,
these firms bave the option to leave INDRA and purchase dollars at more agreeable market rate.
Thus, firms are insured against losses due to rupiah depreciation, while they have an opportunity
or option to take advantage of &vorable developments.
In short, INDRA performs a service to Indonesia debtor firms, in the form of offering a
foreign exchange ?insurance scheme? with the option to leave that normally is not offered in
financial markets for such time horizons. Unlike such market-priced option packages, the
INDRA pm gram does not require the dollar up-front payment. Instead, 1NDRA participants pay
up-fmnt monthly rupiah installments on both interest and principle.
Survey reveals, Indonesia debtors don?t pay much attention to this alternative solution of
foreign debt The reasons are the scheme of INDRA doesn?t match company?s cash flow, fòreign
creditors don?t agree to such a long period of installment, it needs socialization, tack of
commitment from the company?s owner, INDRA?s exchange rate stilt high and finally
difficulties to enforce the right of ofl?hore creditor make debtors more reluctant to æstnjcture the
debt.
Lower INDRA?s exchange rate than market exchange rate, is obviously a veiled subsidy
by government but it ¡s not enough to attract indebted Indonesian companies. We could not
blame on economic crisis on and on. The bottom line of INDRA is about the government
establishing credibility. On the other hand, INDRA is about expectations. JNDRA is about giving
assurance to Indonesian debtors which are protected from any instability of foreign exchange
rate volatility.
Many said, even mpiäh-doijar exchange rate back to normal rate, still difficult to repay
the loan as being scheduled. Thus, the problem is not on the bad or good INDRA scheme but on
the company?s fùndamentai activitites. Instability os exchange rate means a back fire to the
government as more exchange rate subsidy to be performed in INDRA mechanism.
"
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Aprilianta Florensia Br
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis restrukturisasi utang pada PT AFS yang bergerak di bidang pelayaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan restrukturisasi utang yang telah dilakukan oleh PT AFS melalui penjualan aset dengan alternatif lain yaitu metode equity conversion. Perbandingan dilakukan terhadap arus kas pembayaran utang, metode restrukturisasi yang lebih menguntungkan jika diukur dari time value of money dan metode restrukturisasi yang lebih baik pengaruhnya ke kinerja keuangan perusahaan jika diukur dari rasio keuangan. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa metode penjualan aset membayar lebih banyak utang pada awal masa pembayaran utang daripada metode equity conversion. Jika diukur dari time value of money, restrukturisasi dengan metode penjualan aset akan lebih menguntungkan daripada restrukturisasi dengan metode equity coversion karena menghasilkan present value yang lebih kecil. Total debt ratio memperlihatkan metode equity conversion lebih baik pengaruhnya ke kinerja keuangan perusahaan daripada metode penjualan aset. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio dan profit margin memperlihatkan metode penjualan aset lebih baik pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada metode equity conversion.

ABSTRACT
The aim of this research is to analyze debt restructuring at PT AFS which engaged in shipping industry. The method used in this research is to compare debt restructuring at PT AFS through asset sales method with other restructuring alternative which is through equity conversion method. The comparisons are made to debt cash flow, method that is more profitable if measured from time value of money and method that has better effect to company?s financial performance as measured with financial ratios. The result shows that asset sales method pays more debt at the beginning of debt payment than equity conversion method. If measured from time value of money, restructuring through asset sales is more profitable than restructuring through equity conversion because it produces lower present value. Total debt ratio shows that equity conversion method has better effect to the company?s financial performance than asset sales method. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio and profit margin show that asset sales method has better effect to the company?s financial performance than equity conversion method., The aim of this research is to analyze debt restructuring at PT AFS which engaged in shipping industry. The method used in this research is to compare debt restructuring at PT AFS through asset sales method with other restructuring alternative which is through equity conversion method. The comparisons are made to debt cash flow, method that is more profitable if measured from time value of money and method that has better effect to company’s financial performance as measured with financial ratios. The result shows that asset sales method pays more debt at the beginning of debt payment than equity conversion method. If measured from time value of money, restructuring through asset sales is more profitable than restructuring through equity conversion because it produces lower present value. Total debt ratio shows that equity conversion method has better effect to the company’s financial performance than asset sales method. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio and profit margin show that asset sales method has better effect to the company’s financial performance than equity conversion method.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinton
"Kondisi ekonomi dan moneter yang memburuk melanda negara-negara regional Asia Pasifik sejak awal tahun 1997, pada pertengahan bulan Juli 1997 melanda Indonesia. Dampak krisis yang berkelanjutan ini sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Kecenderungan kenaikan biaya pendanaan yang tinggi secara umum sangat mempengaruhi kegiatan operasional dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Rupiah yang melemah sebagai akibat exchange rate yang sangat fluktuatif dan tinglat inflasi yang sangat tinggi menurunkan kapasitas permodalan perusahaan sehingga memerlukan strategi untuk terapi keuangan dengan melakukan restrukturisasi keuangan.
Dampak krisis yang berkelanjutan ini sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sehingga PT. X sangat perlu untuk mengambil langkah restrukturisasi kredit dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Agar kegiatan operasional dan pemenuhan kewajiban perusahaan tetap berkesinambungan
2. Prospek perusahaan masih cukup baik dengan pendapatan valas dan penjualan ekspor dapat dipergunakan langsung membayai kewajiban kredit dan kredit lain dalam valas.
3. Laporan keuangan perusahaan kurang mencerminkan keadaan perusahaan secara ril karena dibuat dengan menggunakan peraturan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang terlalu kaku.
Langkah-langkah sistematis proses restrukturisasi untuk menghadapi dainpak negatip dan krisis perekonomian dan moneter sebagai benikut:
1. Faktor intern dan ekstem dianalisa menggukan TOWS, keunggulan kompetitip dan opportunity yang ada dimanfaatkan serta memperkecil weakness dan threat.
2. Past Performance keuangan dianalisa sebagai dasar untuk menentukan asumsi-asumsi yang dipergunakan untuk proyeksi keuangan dan ratio-ratio proyeksi keuangan sebagai pedoman kemarnpuan keuangan perusahaan membayar seluruh kewajiban dimasa yang akan datang.
3. Dana yang seharusnya untuk membayar pokok kewajiban, setelah dilakukan restrukturisasi (rescheduling dan reconditioning) dapat dipergunakan untuk modal kerja operasional perusahaan.
Restrukturìsasi kredit akan sangat menguntungkan pihak perusahaan sebagai debitur maupun bank sebagai kreditur. Keuntungan restrukturisasi kredit terhadap perusahaan sebagai berikut:
1. Kewajiban perusahaan untuk membayar pokok kredit yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat dapat diundur dengan direschedule kembali.
2. Kewajiban perusahaan hanya membayar bunga yang timbul pada setiap akhir bulan.
3. Dana yang seharusnya untuk membayar kewajiban pokok kredit dapat dipergunakan terlebih dahulu untuk keperluan yang mendesak dalam perusahaan terutama untuk keperluan yang produktip seperti modal kerja perusahaan.
4. Cash flow perusahaan dapat menjadi lebih baik.
Keuntungan restrukturisasi kredit terhadap bank sebagal berikut:
1. Pembayaran bunga menjadi lebih lancar.
2. Kolektibilitas Perusahaan yang menjadi debitur tetap lancar.
3. Penyediaan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) menjadi lebih kecil yang berpengaruh terhadap ATMR yang merupakan komponen menghitung CAR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>