Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roby Dwiputra
"Kondisi geomorfologi Jakarta serta bentuk aliran sungai yang bercorak peneplain dibenturkan dengan terjadinya degradasi lingkungan akibat kepadatan penduduk yang terus bertambah menyebabkan kerentanan Jakarta terhadap ancaman bahaya banjir terus meningkat. Dari ke-13 sungai yang mengalir di Jakarta, Sungai Ciliwung menjadi perhatian utama bermula dari sejarahnya sebagai fungsi vital bagi Jakarta sejak jaman Pemerintahan Belanda yang mana merawat Sungai Ciliwung pada saat itu sama dengan menjaga harkat dan martabat Batavia (sekarang Jakarta). Pembelajaran dari negara-negara di Eropa atau Amerika, konsep penanganan sungai yang berhasil dilaksanakan dan menjadi contoh bagi negara lain yaitu menggunakan pendekatan revitalisasi. Revitalisasi sungai berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kehidupan yang juga sekaligus menjadi dasar pembangunan berkelanjutan. Urgensi revitalisasi sungai membuat penelitian ini penting untuk dilakukan, yakni membahas kriteria revitalisasi sungai dari perspektif kajian perkotaan untuk mendapatkan tingkat prioritas lokasi revitalisasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Analisis Hirarki Proses (AHP) dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria faktual banjir merupakan kriteria penentu lokasi dengan bobot tertinggi, yaitu 32,4% sehingga setiap segmen pelaksanaan revitalisasi harus memiliki dampak yang besar bagi pengendalian banjir di Jakarta. Adapun lokasi revitalisasi Sungai Ciliwung sangat prioritas dimulai dari Jalan TB Simatupang sampai Pintu Air Manggarai.

The geomorphological conditions of Jakarta and the shape of the river flow with a peneplain pattern are collided with environmental degradation due to the increasing population density, causing Jakarta's vulnerability to the threat of flooding continue to increase. Of the 13 rivers that flow in Jakarta, the Ciliwung River has become a major concern starting from its history as a vital function for Jakarta since the days of the Dutch East Indies, when caring for the Ciliwung River at that time was as important as maintaining the dignity of Batavia (n.k.a Jakarta). Learning from countries in Europe or America, the concept of river management that has been successfully implemented and has become an example for other countries are by using a revitalization approach. River revitalization has an impact on improving the quality of the environment and life which is also the basis for sustainable development. The urgency of river revitalization makes this research important to do, namely discussing river revitalization criteria from the perspective of urban studies to get the priority level of revitalization locations. This research uses a quantitative approach with the method of Analytic Hierarchy Process (AHP) and spatial analysis based on Geographic Information Systems (GIS). The results show that flood factual criteria determine the location of river revitalization with the highest score, which is 32.4% so that each segment of the revitalization implementation must have a major impact on flood protection in Jakarta. The location for the revitalization of the Ciliwung River is very priority starting from TB Simatupang street to the Manggarai Water Gate."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heryna Oktaviana K.
"Dewasa ini, rekayasa terhadap alam merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Kebutuhan akan lahan seringkali memaksa manusia untuk merekayasa bentuk asli sungai menjadi seperti yang diinginkan manusia. Tindakan tersebut misalnya mengurangi lebar pada satu segmen sungai (kontraksi dimensi sungai). Kondisi yang demikian terjadi di Sungai Sugutamu, tepatnya di Perumahan Lembah Griya, Kota Depok. Dengan adanya perubahan pada geometri sungai, maka struktur hidrolika sungai juga ikut berubah.
Selain berpengaruh terhadap kondisi fisik sungai, perubahan geometri turut mempengaruhi kualitas air sungai, terutama kualitas fisik air sungai. Hal ini ditandai dengan perubahan tingkat kekeruhan, laju sedimentasi, konsentrasi oksigen, dan seterusnya.
Tujuan utama dari penelitian ini untuk memprofilkan perubahan kualitas fisik air sungai dengan parameter yang diujikan adalah konsentrasi Oksigen Terlarut (DO) dan Zat Padat Tersuspensi (TSS) yang terkandung dalam aliran air Sungai Sugutamu akibat adanya kontraksi penampang di Perumahan Lembah Griya Depok.

Nowadays, modification to environment to fit human intention can?t be avoided. The needed of an open field sometimes force people to change the natural shape of the river to what they need. One of those changes was reducing the river width in one of its segment (dimensional contraction of the river), which in this case, was occurred in Sugutamu river in Lembah Griya, Depok. This dimensional change, affect the hydraulic properties of the river.
Beside of that the change of channel dimension, also affecting the quality of water. This change was characterized by the change of water turbidity, sedimentation rate, oxygen concentration, and many more.
This thesis was made to profiling the change in Dissolved Oxygen and Total Suspended Solid properties in Sugutamu River, which was caused by contraction in Perumahan Lembah Griya Depok.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Anindia Alif Hexagraha
"ABSTRAK
Kepentingan publik merupakan klaim dengan dua sisi. Pemerintah kerap menggunakannya untuk menerapkan program perencanan ruang tanpa konsen dari masyarakat terdampak. Di sisi lainnya, masyarakat juga menggunakan dalil kepentingan publik untuk membela haknya yang terdampak. Gagasan keadilan spasial lahir dari tradisi intelektual yang memiliki kesadaran tinggi akan parahnya ketidakadilan di ruang-ruang urban dan demikian menuntut rekonsepsi radikal terhadap ruang, pemerintahan, dan penataan ruang. Tradisi intelektual yang paling berpengaruh dalam keadilan spasial adalah Ruang Publik dari Habermas, Hak atas Kota dari Harvey, dan Produksi Ruang dari Lefebvre yang menekankan pada partisipasi publik yang aktif dalam pembentukan kebijakan urban khususnya pelibatan dari kelompok yang termarjinalkan karena mengalami ketidaksetaraan yang diciptakan oleh kebijakan-kebijakan urban yang tidak berkeadilan.

ABSTRACT
The idea of public interest in spatial planning is two fold. The government often uses it to enforce spatial plan program without the consent of the affected groups. On the other hand, the affected groups also use it as their defense to protect their damaged rights. The idea of spatial justice is derived from progressive intellectual tradition that is highly aware of the severeness of injustice in urban spaces and hence demands radical reconception of spaces, governance, and spatial planning. Most influential intellectual tradition in spatial justice are Habermas lsquo Public Sphere, Harvey lsquo s Right to The City, and Lefebvre lsquo s Production of Space which emphasize on active public participation in urban policy making especially for the marginalized groups who experience exacerbated inequality the long standing urban policies have produced."
2017
S68827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Amira Satrioputri
"Sungai Ciliwung adalah sungai besar yang sangat identik dengan permasalahan banjir di Jakarta. Ketika sungai Ciliwung mengaliri Jakarta, sungai ini membawa material sedimen alami maupun antropogenik ke kawasan urban tersebut. Sedimen antropogenik tersebut tidak lain ialah sampah dari Jakarta maupun wilayah sebelumnya. Problematika ini dilengkapi lagi dengan aktivitas antropogenik yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah aktivitas Pintu Air Manggarai yang merupakan percabangan sungai Ciliwung di Jakarta. gangguan rezim fluvial di sungai Ciliwung berupa sampah yang bertumpang tindih dengan fitur antropogenik inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari fitur geomorfologi urban di pintu air Manggarai, karakter sedimen Sungai Ciliwung di berbagai titik area pengendapan di kawasan Pintu Air Manggarai, dan bagaimana relasi langsung antara sedimen alami dengan sampah. Dengan metode granulometri, sampel sedimen yang tergabung dengan sampah diidentifikasi karakteristik litologinya, serta sampah diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya. Penelitian ini menghasilkan data berupa keadaan geomorfologi urban di Kawasan Pintu Air Manggarai juga keterhubungan antara properti sampah tertentu dengan sedimen yang terendapkan bersamanya.

The Ciliwung River is a large river that is very synonymous with flooding problems in Jakarta. When the Ciliwung river flows through Jakarta, this river carries natural and anthropogenic sediment material into the urban area. This anthropogenic sediment is none other than rubbish from Jakarta and previous areas. This problem is further complemented by anthropogenic activities that occur in Jakarta, one of which is the activity of the Manggarai Sluice Gate which is a branch of the Ciliwung river in Jakarta. The disturbance of the fluvial regime in the Ciliwung River in the form of waste that overlaps with anthropogenic features is what will be the focus of this research. This research is aimed at studying the urban geomorphological features at the Manggarai Water Gate, the character of the Ciliwung River sediment at various points in the deposition area in the Manggarai Water Gate area, and the direct relationship between natural sediment and waste. Using the granulometric method, sediment samples combined with waste are identified for their lithological characteristics, and the waste is classified based on type and size. This research produces data in the form of urban geomorphological conditions in the Manggarai Water Gate Area as well as the relationship between certain waste properties and the sediment deposited with them."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dini
"Kualitas air Sungai Ciliwung semakin hari semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan konsentrasi TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrit dan Ammonia yang telah melebihi baku mutu (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrit>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). Tetapi pada kenyataannya air Sungai Ciliwung masih digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi berbagai keperluan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Ciliwung periode tahun 2000-2010 dibandingkan dengan Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan jumlah sampel sekunder sebanyak 272. Parameter kualitas air yang digunakan sebagai indikator adalah Total Dissolved Suspended (TDS), Kekeruhan, Phospat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), dan Fecal coli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar parameter telah melebihi baku mutu kecuali TDS di bagian hulu sungai. Dari hasil uji bivariat diketahui sebagian besar konsentrasi parameter meningkat dari hulu ke hilir. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0.05. Untuk perbedaan konsentrasi di musim hujan dan musim kemarau, parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu BOD, Phospat, dan COD (P<0.05). Sedangkan untuk perbedaan konsentrasi periode tahun 2000-2005 dan periode tahun 2006-2010 parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu COD dan DO (P<0.05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Air Sungai Ciliwung menurut parameter yang diteliti sudah tidak sesuai peruntukannya.

Over the time, water quality of Ciliwung River was under the standart. The concentration of some parameters such as TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrite and Ammonia above a threshold limit (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrite>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). But in the reality people around the river area still used the water for their daily activities.
The purpose of this study was to compare the water quality to according Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. This study use descriptive analysis method with 272 secondary samples. The parameter of water quality which include as indicator of the assessment were Total Dissolved Suspended (TDS), Turbidity, Phospate, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), and Fecal coli.
The result should that most of parameters were over the threshold limit except TDS consentration in the upstreams. Bivariate analysis showed most of the parameters increase from the upstream to downstream with P<0.05. BOD, Phospat, and COD had the significant differences between rainy and dry season (P<0.05). Mean while COD and DO which had the significant differences in 2000-2005 to 2006-2007 periode time (P<0.05).
The conclusion of this study was Ciliwung river water according to the studied parameters are not appropriate designation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eisya Asshafina Eloksari
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas keberlanjutan ide dalam kebijakan pengelolaan sungai khususnya Sungai Ciliwung di Jakarta. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ide pembangunan yang berkembang pada masa Orde Baru masih dapat mempengaruhi kebijakan pengelolaan sungai yakni pada kasus Keputusan Menteri PUPR No.26 tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain eksplanatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ide pembangunan menunjukkan persistensinya dan memiliki pengaruh terhadap kebijakan pengelolaan Sungai Ciliwung dari masa ke masa. Ide tersebut bertahan karena ortodoksi lama tidak runtuh sementara ide baru tidak mampu menemukan momen untuk terkonsolidasi. Peranan epistemic community pun ikut melanggengkan keberlanjutan ide tersebut.

ABSTRACT
This bachelor rsquo s thesis focuses on the discussion idea continuity in river management policy specifically in Ciliwung River in Jakarta. The purpose of this essay is to discover how pembangunan idea, which has its root in the New Order era, can still influence Ciliwung River management policies especially in the case study of Ministerial Decree of Ministry of Public Works and Public Housing No.26 2015. This research uses qualitative methods with explanative design. The findings suggest that pembangunan idea is persistent and has an influence on Ciliwung river management policies from time to time. The pembangunan ide persist because public does not consider it to be broken, hence the collapse of old orthodoxy did not happen. Meanwhile, the new idea cannot find its momentum to consolidate. Epistemic community helps the continuity of idea as supporting actor of the pembangunan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hefty Clarissa Wilyalodia
"Mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm dan menjadi salah satu polutan di badan air. Mikroplastik termasuk emerging contaminant dan keberadaannya telah ditemukan di berbagai sungai. Sungai digunakan oleh manusia sebagai sumber air baku untuk air minum sehingga kualitasnya harus terjaga untuk mencegah dampak buruknya bagi manusia. Mikroplastik yang terakumulasi pada tubuh manusia dapat menyebabkan peradangan pada organ, cedera internal dan/atau eksternal, transformasi kandungan kimia plastik ke dalam tubuh, dan penurunan kesuburan. Penelitian perlu dilakukan di salah satu sungai dengan dampak terbesar di Jakarta, yaitu Sungai Ciliwung yang digunakan sebagai sumber air baku bagi masyarakat Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah partikel mikroplastik, mengidentifikasi karakteristik partikel mikroplastik berdasarkan jenis, wana, dan material, serta menganalisis pengaruh kondisi cuaca terhadap kelimpahan partikel mikroplastik. Objek penelitian ini adalah air dan sedimen di Sungai Ciliwung dengan 7 titik lokasi pengambilan sampel dan 2 waktu pengambilan sampel. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net untuk menyaring air sebanyak 10 liter. Preparasi sampel air dilakukan dengan cara memisahkan mikroplastik berdasarkan densitas, menghilangkan kandungan organik, menyaring dengan kertas saring, lalu menganalisis mikroplastik dengan mikroskop. Pengambilan sampel sedimen menggunakan Ekman grab sampler sebanyak 400 ml. Pengujian sampel sedimen hampir sama dengan sampel air dengan adanya penambahan pengeringan sampel menggunakan oven pada awal preparasi sampel. Analisis kelimpahan mikroplastik menggunakan metode adaptasi NOAA untuk air dan sedimen sungai. Identifikasi karakteristik material mikroplastik menggunakan uji FTIR untuk menghasilkan gugus ikatan kimia material. Analisis hubungan kelimpahan mikroplastik dengan cuaca dilakukan dengan paired t-test. Penelitian menghasilkan rata-rata kelimpahan pada air sebanyak 1.111 partikel/L dan pada sedimen sebanyak 1.583 partikel/100 gram. Jenis mikroplastik di Sungai Ciliwung ada fragmen, fiber, film, microbeads, dan foam dengan jenis paling mendominasi yaitu fragmen. Warna mikroplastik yang teridentifikasi di Sungai Ciliwung ada hitam, merah, biru, hijau, kuning, dan transparan, serta warna hitam merupakan warna dominan pada sampel. Material yang ditemukan pada sampel adalah Tencel, cellopha, cupra, PTFE, FEP, PVFM, dan silicon. Tencel adalah material yang ditemukan pada semua sampel. Cuaca tidak mempengaruhi kelimpahan mikroplastik pada kondisi curah hujan tinggi dan rendah.

Microplastic is plastic particle that is less than 5 mm in size and is one of the pollutants in water bodies. Microplastics are emerging contaminants and their presence has been found in various rivers. Rivers are used by humans as a source of raw water for drinking water so that its quality must be maintained to prevent adverse effects on humans. Microplastics that accumulate in human body can cause inflammation of organs, internal and/or external injury, transformation of plastic chemical substances in human body, and decreased fertility. Research needs to be conducted in one of the rivers with the greatest impact in Jakarta, the Ciliwung River, which is used as a source of raw water for the people in Jakarta. This study aims to analyze the number of microplastic particles, identify the characteristics of microplastic particles based on type, color, and material, and analyze the effect of weather conditions on the abundance of microplastic particles. The object of this research is water and sediment in the Ciliwung River with 7 sampling locations and 2 sampling times. Water sampling used a plankton net to filter 10 liters of water. Preparation of water samples is done by separating microplastics based on density, removing organic content, filtering with filter paper, then analyzing microplastics with a microscope. Sediment sampling uses an Ekman grab sampler in the amount of 400 ml. Sediment sample testing is almost the same as water samples with the addition of drying samples using an oven at the beginning of sample preparation. Analysis of microplastic abundance uses the NOAA adaptation method for water and river sediments. Identification of microplastic material characteristics uses the FTIR test to produce material chemical bond. Analysis of the relationship between microplastic abundance and weather is done with paired t-test. The study resulted in an average abundance in water of 1,111 particles/L and in sediment of 1,583 particles/100 grams. The types of microplastics in the Ciliwung River are fragments, fibers, films, microbeads, and foam with the most dominating type is fragments. The color of microplastics identified in the Ciliwung River is black, red, blue, green, yellow, and transparent, and black is the dominant color in the sample. The materials found in the samples are Tencel, cellopha, cupra, PTFE, FEP, PVFM, and silicon. Tencel was the material found in all samples. Weather did not affect the abundance of microplastics in high and low rainfall conditions. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathif Mujahidin
"Skripsi ini membahas penyebab terjadinya perilaku membuang sampah ke sungai dan apa yang melanggengkannya. Studi sebelumnya menyimpulkan bahwa perilaku membuang sampah ke sungai erat kaitannya dengan keberadaan dan keterjangkauan fasilitas pembuangan sampah. Padahal, perilaku membuang sampah ke sungai tidak bisa disederhanakan sebagai konsekuensi dari tidak adanya fasilitas pembuangan sampah. Pendekatan yang memfokuskan diri pada ketiadaan infrastruktur ini tidak bisa menjawab pertanyaan mengapa tetap ada masyarakat yang tetap membuang sampah meskipun tersedia tempat sampah. Dalam rangka melengkapi kelemahan studi dengan pandangan struktural tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai lima orang informan yang terdiri dari satu orang aparat lokal dan empat orang ibu rumah tangga. Fenomena yang diangkat dalam penelitian ini adalah perilaku membuang sampah ke sungai oleh ibu rumah tangga di bantaran Sungai Ciliwung. Hasil penelitian menemukan bahwa perilaku membuang sampah ke sungai oleh ibu rumah tangga di Sungai Ciliwung disebabkan oleh adanya konformitas dari ibu rumah tangga melalui interaksi yang intens dengan kelompok di sekitarnya yang juga melakukan hal serupa. Kemudian, perilaku tersebut dilanggengkan oleh persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang sampah, sungai, penegakkan hukum, dan kebersihan lingkungan.

This study discusses the causes of the behavior of throwing garbage into the river and how it is perpetuated. Previous studies concluded that the behavior of throwing garbage into the river is closely related to the availability and affordability of waste disposal facilities. In fact, the behavior of throwing garbage into the river can not be simplified as a consequence of the lack of waste disposal facilities. The approach focuses on the lack of infrastructure is not able to answer the question why still there are people who still throw trash in spite of available bins. In order to complete the weeaknesses of structural studies, this study uses a qualitative method by interviewing five informants, consisting of one local authority officer and four housewives. A phenomenon that raised in this study is the behavior of throwing garbage into the river by housewives in Ciliwung river bank. The study found that the behavior of throwing garbage into the river by housewives in Ciliwung caused by the conformity of housewives through intense interaction with the surrounding group is also doing the same. Then, the behavior is perpetuated by perceptions and public knowledge about the garbage, river, law enforcement, and environmental hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Bari Lazuardi
"Sungai Ciliwung merupakan sungai yang membentang dari Kabupaten Bogor sebagai daerah hulu dan Kota Jakarta sebagai hilir sungai dengan panjang kurang lebih 117 km dengan luas daerah aliran sungai (DAS) sebesar 347 km2 . Air Sungai Ciliwung dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pemasok air utama sebagai sumber air baku dan irigasi. Akan tetapi, DAS Ciliwung termasuk daerah aliran sungai yang kritis karena perubahan tata guna lahan yang semula daerah resapan air menjadi daerah permukiman. Alih fungsi lahan di DAS Ciliwung akan menurunkan fungsi hidrologis dan membuat timbulan sampah meningkat. Timbulan sampah tersebut jika tidak terkelola akan berpotensi masuk Sungai Ciliwung akibat adanya limpasan hujan yang tinggi. Air limpasan hujan yang tinggi akan membawa sampah yang tidak terkelola menuju sungai melalui saluran – saluran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi timbulan sampah yang tidak terkelola di DAS Ciliwung bagian tengah dan mencari korelasi atau hubungan hujan yang diwakilkan debit terhadap potensi timbulan sampah di Sungai Ciliwung menggunakan metode regresi linear sederhana. Pada penelitian ini, dalam mencari hubungan tersebut ,dilakukan pengambilan sampel berat sampah dan tinggi muka air di Sungai Ciliwung. Dalam memperkuat hasil lapangan, melalui data sekunder, hubungan hujan-limpasan dimodelkan dengan permodelan hidrologi menggunakan WinTR-20 untuk mengulang kejadian hujan di hari penelitian di Sungai Ciliwung dan mengestimasi timbulan sampah tidak terkelola di DAS Ciliwung bagian tengah. Dari hasil pengolahan data lapangan dan data sekunder, akan dibuat persamaan regresi dan dianalisis hubungan antara debit dengan berat sampah. Berdasarkan analisis regresi dari hasil pengolahan data lapangan dan data sekunder, didapatkan nilai R2 berturut - turut adalah 0,0025 dan 0,049. Nilai tersebut menandakan bahwa pengaruh antara hujan yang diwakilkan debit dengan potensi timbulan sampah tidak terkelola di Sungai Ciliwung sangat kecil

The Ciliwung River is a river that stretches from Bogor Regency as the upstream area and Jakarta City as the downstream river with a length of approximately 117 km and a watershed area (DAS) of 347 km2 . The water of Ciliwung River is used by the surrounding community as the main water supplier as a source of raw water and irrigation. However, the Ciliwung watershed is a critical watershed due to changes in land use from a water catchment area to a residential area. Land conversion in the Ciliwung watershed will reduce the hydrological function and increase waste generation. If this waste is not well managed, it will potentially enter the Ciliwung River due to high runoff. High runoff will carry unmanaged waste to the river through existing channels. This study aims to analyze the potential for unmanaged waste generation in the middle part of the Ciliwung watershed and to find a correlation or relationship between rainfall represented by discharge and the waste generation potential in the Ciliwung River using a simple linear regression method. In this study, in order to find the relationship, samples were taken from the weight of the waste and the water level in the Ciliwung River. In strengthening the field results, through secondary data, the rainfall-runoff relationship was modeled using a hydrological model using WinTR-20 to repeat the rainfall events on the research day in the Ciliwung River and estimate the generation of unmanaged waste in the central Ciliwung watershed. From the results of processing field data and secondary data, a regression equation will be made between discharge and waste weight and it will be analyzed. Based on the regression analysis of the results of processing field data and secondary data, the R2 values obtained are 0.0025 and 0.049, respectively. This value indicates that the effect between rain represented by discharge and the waste generation potential in the Ciliwung River is very small."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atmanto
"ABSTRAK
Pencemaran lingkungan sungai, lebih disebabkan oleh faktor perilaku manusia (sosial). Bila hal ini tidak dilakukan perbaikan, maka keberlanjutan sungai dan ekosistemnya dikhawatirkan akan mengalami kehancuran dalam waktu tidak terlalu lama, Pemerintah telah berupaya mengatasi kerusakan daerah aliran sungai di antaranya adalah Prokasih. Namun belum ada tanda perbaikan bahkan kualitas lingkungan sungai makin kritis. Apalagi pengelolaan sungai di Indonesia masih menggunakan konsep hidraulik murni, yang menimbulkan masalah baru, kerusakan ekosistem sungai dan bencana. Namun bila Eko-hidraulik diterapkan di Indonesia, sulit berhasil tanpa melibatkan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi modal sosial yang cukup kuat dan pemberlakuan otonomi daerah berasaskan demokrasi dan berkeadilan memberikan ruang peran serta masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji baik sccara teoretis maupun praktis dan memberi pemikiran tentang model pendekatan S0550-hidraulik pada masyarakat daerah aliran sungai dalam mengelola kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta dan bantaran Sungai Citarum Kabupalen Bandung Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, kelompok masyarakat bantaran Sungai Citarum Bandung Jawa Barat telah melakukan penerapan Sosio-hidraulik lebih tinggi (80%) dalam mengelola kualitas air sungai dibandingkan dengan kelompok masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Jakarta (44,7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kandungan unsur pendekatan Sosio-hidraulik yaitu : pelestarian fungsi sungai, partisipasi stakeholders, ekonomi sumberdaya air, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan budaya air masyarakat lokal yang diterapkan oleh kelompok masyarakat dalam mengelola kualitas air sungai. Kontribusi unsur pendekatan Sosio-hidraulik oleh masyarakat terhadap pengelolaan Iingkungan slmgai di dua lokasi penelitian adalah 38,50%. Kedua, model system dynamics dapat mengkonstruksi diagram sistem Sosio-hidraulik dan subsistem yang lain seperti dukungan pemerintah, dan dukungan swasta (dunia usaha) yang dapat menganalisis perbaikan kualitas air sungai. Simulasi akhir model ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Sosio-Hidraulik (l00%) oleh stakeholders yang didukung oleh pemerintah (l00%) dan dunia usaha yang dilaksanakan secara konsisten Serta dilaksanakan serentak oleh seluruh stakeholders daerah aliran sungai hulu-hilir (terpadu), akan menghasilkan perbaikan kualitas air sungai setelah 18 tahun. Hasil penelitian ini berimplikasi terhadap: 1) penguatan pemberlakuan konsep Sosio-hidraulik dalam pengelolaan kualitas air sungai yang berbasis masyarakat, 2) Pengakuan pemerintah atas kemampuan masyarakat mengelola kualitas air sungai, 3) Sistem pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas (Community Based Resources Management- CBRM) harus disempurnakan menjadi ISBRM (Integrated Socio-hydraulics Based Resources Management).

ABSTRACT
The caused ofthe polluting that happens on the river was human ?s behaviour (social responsibility. If the reparation has not been done, then the river and its ecosystem continuity will faced the damage in near time. The government has tried to fx the damage ofthe river-basin. But, there are still no signs that it will be better though the river environment quality is getting worse. It was because the managing of the river in Indonesia is still using the pure hydraulics concept which caused the damaged of the river ecosystem and disaster. lf the Eco- Hydraulics has been applied in Indonesia, it will be difficult to be done without the involvement of the Socio-Hydraulics. while Indonesia has many strong potential social capital. The provisions of the autonomy region based on democracy and justice has given rooms to participate by citizen.
The aims of this research are to examine and to give ideas about approaching model jbr Socio-Hydraulics in managing the quality of the river water in continuity. This research was done on Ciliwung Watershed DKI Jakarta and Citarum Watershed Bandung West Java. The result ofthe research shown that first, the citizen of Citarum Watershed Bandung West Java were more succeed through the Socio-Hydraulics approach than the citizen of the Ciliwung Watershed Jakarta The Inplementation of Socio-Hydraulics respondence level on Citarum Watershed Bandung West Java groups has higher score (80%) than the Socio-Hydraulics respondence level on Ciliwung Watershed Jakarta (44. 7%). Next is, the result of analyses shown that there are Socio-Hydraulics approach elements such as: the continuity of river water junction, stakeholder 's participants, the economy water source, the involvement of society and the local culture development in reaching the succeed of the river environment quality improvement that has been done by the groups of society who ?s lived in the river basin. The contribution of the Socio-Hydraulics approach elements to the succeeding of the managing river environment in two research location were 38.50% Second the system dynamics model can be constructed the diagram system of Socio-Hydraulics and others subsystem such as the government support, the involvement of the sociegf and the privates support, so that the river water quality improvement can be anabfsed This last simulation model has shown that the application of the Socio- Hydraulics approach (l00%) by the stakeholders with the support #om the government (1 00%) and the privates (industry) that will be done in consistently and it will be done at the some time by all stakeholders of the river area (integrateaD, will produce the improvement of the river water quality ajter l8 years. This research result has imply to the policies of I) The supervision of Socio-Hydraulics concept in river water quality management on society base, 2) The government recognition to the society ability in managing the river water quality, and 3) The community based resources management (CBRM) must be completely to be integrated Socio-hydraulics based resources management (ISBRM).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1894
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>