Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cory Marte
"Tugas karya akhir ini membahas tentang penerapan audit internal sebagai salah satu bentuk pencegahan kejahatan keuangan yang dilakukan karyawan Bank X. Pencegahan ini dibuat untuk memberikan pengawasan internal dalam menutup celah bagi calon pelaku, yang melakukan tindak kejahatan melalui akses pekerjaanya. Tulisan ini berfokus pada tahapan proses audit internal Bank X dalam mengawasi seluruh aktivitas yang berisiko memiliki ancaman terhadap aset perusahaan Bank X. Temuan data ini akan dianalisis berdasarkan indikator pencegahan kejahatan situasional yang dimodifikasi oleh Benson dan Madensen. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa audit internal Bank X berperan sebagai pencegah kejahatan berbasis situasional yang terdiri dari tiga indikator. Pertama, meningkatkan upaya pelaku yaitu tim audit internal Bank X berusaha menyulitkan ruang gerak pelaku dan memberikan penguatan target. Kedua, meningkatkan risiko terdeteksi yaitu tim audit internal Bank X berusaha meningkatkan pendeteksian terhadap segala aktivitas yang terjadi di Bank X. Ketiga, menghapus keuntungan pelaku yaitu audit internal Bank X berusaha mengurangi penghargaan pelaku akibat perbuatannya. Tiga indikator tersebut menjadi salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meminimalisir terjadinya kejahatan keuangan oleh karyawan Bank X.

This final project discusses the implementation of internal audit as one of the prevention of financial crime by employees at Bank X. The prevention is made to provide internal control in closing the gap for potential perpetrators, who commit crimes through access to their profession. This paper focuses on the stages of Bank X's internal audit process in supervising all activities that risk having a threat to Bank X's company assets. The findings of this data will be analyzed based on the situational crime prevention indicators modified by Benson and Madensen. The results of this paper indicate that Bank X's internal audit acts as a situational-based crime prevention consisting of three indicators. First, increase the effort, namely the internal audit team of Bank X trying to make it difficult for the perpetrators to move and provide target hardening. Second, increase the risk of detection, namely the internal audit team of Bank X trying to increase the detection of all activities that occur in Bank X. Third, removing the reward, namely the internal audit of Bank X trying to reduce the reward of perpetrators due to their actions. So that these three indicators are one of the ways that can be used to minimize the occurrence of financial crime by Bank X employees."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cory Marte
"Tugas karya akhir ini membahas tentang penerapan audit internal sebagai salah satu bentuk pencegahan kejahatan keuangan yang dilakukan karyawan Bank X. Pencegahan ini dibuat untuk memberikan pengawasan internal dalam menutup
celah bagi calon pelaku, yang melakukan tindak kejahatan melalui akses pekerjaanya. Tulisan ini berfokus pada tahapan proses audit internal Bank X dalam mengawasi seluruh aktivitas yang berisiko memiliki ancaman terhadap aset
perusahaan Bank X. Temuan data ini akan dianalisis berdasarkan indikator pencegahan kejahatan situasional yang dimodifikasi oleh Benson dan Madensen.
Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa audit internal Bank X berperan sebagai pencegah kejahatan berbasis situasional yang terdiri dari tiga indikator. Pertama, meningkatkan upaya pelaku yaitu tim audit internal Bank X berusaha menyulitkan ruang gerak pelaku dan memberikan penguatan target. Kedua, meningkatkan
risiko terdeteksi yaitu tim audit internal Bank X berusaha meningkatkan pendeteksian terhadap segala aktivitas yang terjadi di Bank X. Ketiga, menghapus keuntungan pelaku yaitu audit internal Bank X berusaha mengurangi penghargaan
pelaku akibat perbuatannya. Tiga indikator tersebut menjadi salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meminimalisir terjadinya kejahatan keuangan oleh karyawan Bank X.

This final project discusses the implementation of internal audit as one of
the prevention of financial crime by employees at Bank X. The prevention is made to provide internal control in closing the gap for potential perpetrators, who commit crimes through access to their profession. This paper focuses on the stages of Bank X's internal audit process in supervising all activities that risk
having a threat to Bank X's company assets. The findings of this data will be analyzed based on the situational crime prevention indicators modified by Benson and Madensen. The results of this paper indicate that Bank X's internal audit acts as a situational-based crime prevention consisting of three indicators. First,
increase the effort, namely the internal audit team of Bank X trying to make it difficult for the perpetrators to move and provide target hardening. Second, increase the risk of detection, namely the internal audit team of Bank X trying to increase the detection of all activities that occur in Bank X. Third, removing the reward, namely the internal audit of Bank X trying to reduce the reward of perpetrators due to their actions. So that these three indicators are one of the ways that can be used to minimize the occurrence of financial crime by Bank X
employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Fathurrahman
"Tulisan ini membahas pencegahan kejahatan situasional yang dilakukan oleh TIMPORA Jakarta Selatan dalam mencegah terjadinya pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh warga negara asing di Apartemen X. Untuk mencapai pencegahan Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal yang efektif diperlukan pengawasan yang maksimal dan tanpa hambatan. Namun jika dalam proses pengawasan faktor penghambat muncul, maka akan menyebabkan warga asing memiliki pilihan rasional untuk melakukan pelanggaran keimigrasian. Tulisan ini menunjukan pencegahan kejahatan situasional yang dilakukan oleh TIMPORA Jakarta Selatan belum cukup efektif. Faktor penghambat seperti kurangnya sumber daya manusia yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap warga negara asing serta belum maksimalnya koordinasi terhadap instansi terkait lainnya dalam melaksanakan pengawasan secara administratif maupun pengawasan langsung di lapangan. Dampak dari lemahnya pengawasan tersebut adalah mudahnya warga negara asing melakukan pelanggaran keimigrasian. Perlu adanya upaya peningkatan pengawasan baik secara administrartif maupun pengawasan lapangan agar meningkatkan resiko bagi warga negara asing yang ingin menjadi TKA ilegal di Apartemen X.

This paper discusses about the situational prevention conducted by the TIMPORA in order to prevent the immigration misuse that doing by the foreign citizen in X Apartemen. To reach the effective prevention of the immigration misuse, they need the maximum supervision without any problem. If in the supervision process there is a problem, it made the foreign citizen has the rational reason to do the immigration misuse. This paper show that the supervision of the immigration misuse at the TIMPORA is not effective yet. The factors that can be a problem of this surveillance is the human resource to watch the foreign citizen from the immigration misuse. the other factor is the coordination with the relevant instance not maximal either administration or surveillance at the location the effect from that less surveillance is the foreign citizen can do the immigration misuse easily. Increase the surveillance both of the administrative or live surveillance at the location is needed to increase the risk for the citizen foreign that want to become Illegal foreign worker in X Apartement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Eka Adi Pamungkas
"ABSTRAK
Indonesia masuk ke dalam salah satu negara yang paling sering menerima
kejahatan penipuan. Salah satu jenis penipuan tersebut adalah penipuan Go-Pay. Teori
aktivitas rutin dapat digunakan untuk mengetahui mengapa kejahatan ini dapat terjadi
berdasarkan data sekudner yang telah dikumpulkan. Hasil tulisan ini menemukan bahwa
adanya atribut-atribut yang mendorong terjadinya kejahatan. Pendekatan situational
digunakan untuk melakukan pencegahan kejahatan berdasarkan analisis teori aktivitas
rutin yang telah dilakukan sebelumnya.

ABSTRACT
Indonesia is one of the countries that often being scam victim. One kind of the scam is
Go-Pay scam. Routine activity theory can be used to identify and analyze why this
crime can exist based on data that has been collected. While based on the data and
theory there is some special attribute on this crime that gives inventives for this crime.
Situational crime prevention can be used to prevent the crime for happening based on
the analysis of Routine Activity before."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardin Wirayudi Aqmal
"Melihat pola sasaran serangan teroris dari tahun 2000 sampai 2009, teroris cenderung menjadikan tempat-tempat dengan simbol barat sebagai sasarannya. Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran sasaran di mana polisi menjadi pertimbangan sasaran serangan teror. Penulisan ini menggunakan teori routine activity, rational choice dan crime pattern dengan mempertimbangkan tingkat keberhasilan serangan dengan kondisi kerentanan pengamanan yang ada. Penulisan ini menggunakan analisis data sekunder. Hasil penulisan ini memperlihatkan serangan pada Polda, Polres, Polsek hingga Pos Polisi akibat minimnya pengawasan dan keamanan. Selain itu ditemukan diantrannya masih terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai. Upaya pencegahan yang dilakukan kantor polisi terhadap serangan teroris mencakup beberapa teknik dalam pencegahan kejahatan situasional

Seeing the pattern of targets of terrorist attacks from 2000 to 2009, terrorists tend to target places with western symbols as their targets. Over time, there was a shift in the target where the police became the target of terrorist attacks. This writing uses the theory of routine activity, rational choice and crime pattern by considering the success rate of attacks with the existing security vulnerability conditions. This writing uses secondary data analysis. The results of the writings showed attacks on the Regional Police, Polres, Polsek to Police Posts due to lack of supervision and security. In addition, it was found that there were still Standard Operating Procedures (SOPs) that were not appropriate. Prevention efforts undertaken by the police station against
terrorist attacks include several techniques in situational crime prevention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dikri Khofiyana
"Pelaksanaan sistem pengamanan sehingga terpeliharanya keamanan yang kondusif merupakan suatu prasyarat utama agar program pembinaan di Lapas dapat berjalan dengan baik. Upaya pemeliharaan keamanan tersebut sering dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang menjadi kerentanan tersendiri yang memiliki tendensi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban, salah satu bentuknya adalah pelarian warga binaan. Kondisi-kondisi yang menjadikan Lapas rentan mengalami pelarian warga binaan dialami oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor, yang pada tahun 2016 mengalami peristiwa pelarian warga binaan dengan total warga binaan melarikan diri terbanyak selama 10 (sepuluh) tahun terakhir di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat.
Skripsi ini memberikan gambaran dan ulasan terhadap upaya-upaya peningkatan sistem pengamanan yang telah dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor sebagai bentuk evaluasi pencegahan pelarian warga binaan. Pelaksanaan sistem pengamanan yang ada, dikaji dengan menggunakan Situational Crime Prevention dengan dukungan elaborasi faktor kerentanan terjadinya pelarian warga binaan dengan menggunakan Routine Activity Theory. Melalui analisis dari data yang didapat, bahwa pelaksanaan sistem pengamanan sebagai implementasi teknik pencegahan dari Situational Crime Prevention, sebagai upaya mencegah pelarian warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor telah terlaksana cukup baik. Hal tersebut berimplikasi terhadap tingkat terjadinya peristiwa pelarian, bahwa sejak peristiwa pelarian warga binaan di tahun 2016, hingga saat ini Lapas Kelas IIA Bogor tidak lagi mengalami peristiwa pelarian warga binaan

Implementation of a security system so that conducive security is maintained is a major prerequisite for the development program in Correctional Institutions to run well. Efforts to maintain security are often faced with conditions that are separate vulnerabilities that have a tendency to disturb security and order, one form of which is the escape of inmates. Conditions that make Lapas vulnerable to escaping inmates are experienced by the Bogor Correctional Institurion, which in 2016 experienced an escape of inmates with a total of most of the inmates have fled during the last 10 (ten) years in the West Java Regional Office of the Ministry of Law and Human Rights.
This thesis provides an overview and review of efforts to improve the security system that has been carried out by the Bogor Correctional Insitution as a form of evaluating the escape prevention of inmates. The implementation of the existing security system is studied using Situational Crime Prevention with the support of elaboration of the vulnerability factors for the escape of inmates using the Routine Activity Theory. Through analysis of the data obtained, the implementation of the security system as the implementation of Situational Crime Prevention techniques, as an effort to prevent the escape of inmates at Bogor Correctional. has been carried out quite well. This has implications for the rate of occurrence of escapes, that since the escape of inmates in 2016, until now the Bogor Correctional Institution has no longer experienced escapees of inmates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Haddar Maurist
"Tugas karya akhir ini membahas mengenai sebuah program strategi pencegahan kejahatan insider threat pada industri aviasi melalui proses seleksi kinerja karyawan. Data yang digunakan pada penulisan ini diambil dari laporan program Security Clearance pada salah satu perusahaan industri aviasi PT. X yang bergerak dibidang MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) dan hasil temuan kasus yang terjadi selama periode 2012-2016. Data ini hanya digunakan sebagai entry point untuk melihat efektifitas program security clearance sebagai strategi pencegahan kejahatan pada industri aviasi terhadap kejahatan yang terjadi. Program security clearance sebagai strategi pencegahan kejahatan ini dianalisis menggunakan 25 teknik dalam situational crime prevention dan faktor-faktor yang membuka peluang terjadinya kejahatan industri aviasi dianalisis lebih lanjut menggunakan routine activiy theory.

This thesis evaluates the effectiveness of Security Clearance as a crime prevention strategy in preventing and handling insider threats in the aviation industry, particularly the ones committed through the industry's employee selection process. The data used in this paper are obtained from the Security Clearance report from an aviation company, PT. X who focuses on Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), as well as case reports ranging from 2012-2016. The data are used only as an entry point in evaluating the program's effectiveness in handling insider threats. Analysists done in this paper uses the 25 technics of situational crime prevention, accompanied by an analytical discourse based on routine activity theory on the criminogenics of the aviation industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risky Syahputra
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi sistem pengamanan yang ada di lingkungan kerja kantor utama Perusahaan X sebagai bentuk dari pencegahan kejahatan yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai implementasi sistem pengamanan yang telah dilakukan oleh divisi keamanan Perusahaan X sebagai bentuk dari pencegahan kejahatan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori pencegahan kejahatan situasional yang kemudian dikaitkan dengan sistem pengamanan yang telah diimplementasikan. Teori pencegahan kejahatan situasional juga digunakan untuk melihat efektifitas dari implementasi sistem pengamanan untuk mencegah kejahatan yang berasal dari ancaman internal dan eksternal. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teori aktivitas rutin sebagai alat analisis untuk melihat sejauh mana sistem pengamanan yang telah diimplementasikan oleh divisi keamanan perusahaan X telah melindungi korban yang mana merupakan aset bernilai dari Perusahaan X.

This mini thesis discussed about the implementation of security systems at the work environment head office of Corporate X as a form of prevention of crimes that have been committed. This research used a qualitative approach with a descriptive type to provide an overview of the implementation of the security system that has been carried out by the security division of Corporate X as a form of crime prevention. The theory used in this study is the situational crime prevention theory which is then linked to the security system that has been implemented. Situational crime prevention theory is also used to see the effectiveness of the implementation of security systems to prevent crimes that come from internal and external threats. In addition, this study also used routine activity theory as an analytical tool to see the extent security system implemented by the security division of Company X has protected victims who are a valuable asset of Corporate X."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Agustin
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada salah satu Bank terbesar di Indonesia. Berangkat dari observasi dini yang dilakukan bahwa Fraud merupakan masalah yang telah menimbulkan berbagai kerugian yang sangat besar, baik kerugian finansial maupun non finansial maka keberadaan Audit Internal diharapkan dapat memitigasi Fraud yang terjadi pada Bank X. Dengan berbagai metode pengumpulan data yang dilakukan, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah fungsi Audit Internal pada Bank X telah berjalan sesuai dengan regulasi terkait, kemudian apa sajakah yang telah dilakukan Audit Internal dalam menerapkan tindakan pencegahan, deteksi dan investigasi Fraud dan kemudian membandingkan apakah penerapan yang telah dilakukan oleh Audit Internal Bank X telah sesuai dengan Standar Manajemen Risiko Fraud yang digunakan dalam penelitian ini.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa keberadaan Audit Internal pada Bank X telah berfungsi dengan baik sesuai dengan regulasi terkait dan dapat mendukung semua proses audit yang berlangsung, termasuk nantinya melakukan tindakan- tindakan yang dibutuhkan dalam menangani Fraud. Terkait dengan Strategi Anti Fraud, peran Audit Internal melalui tindakan pencegahan, deteksi dan investigasi juga sudah diterapkan dengan baik. Hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa Audit Internal telah melakukan perannya sesuai ketentuan yang diatur pada Strategi Anti Fraud maupun Standar Manajemen Risiko Fraud yang dikeluarkan oleh KPMG.

This research is a case study conducted on one of the largest bank in Indonesia . Departing from the observation made earlier that Fraud is a problem that has resulted in various huge losses, both financial and non- financial losses the existence of Internal Audit is expected to mitigate fraud that occurred at Bank X. With a variety of data collection methods, such as interviews, observation, and documentation.
This study aims to assess whether the Internal Audit function at Bank X has been run in accordance with the relevant regulations, then what are the Internal Audit has been done in implementing preventive measures, detection and investigation of fraud and then compare whether the application made by the Internal Audit Bank X has in accordance with the Fraud Risk Management Standard which is used in this study.
The results show that the presence of Internal Audit at Bank X has been functioning properly in accordance with the relevant regulations and can support all ongoing audit process , including the later perform the necessary actions in dealing with fraud. Associated with Anti- Fraud Strategy, Internal Audit's role through preventive action, detection and investigation have also been applied properly. The results of interviews conducted showed that Internal Audit has done its part in accordance with provisions set forth in the Anti- Fraud Strategy and the Fraud Risk Management Standard issued by KPMG.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Farid Ananda
"ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan tentang mekanisme pencegahan kejahatan yang diterapkan oleh Bea Cukai Tanjung Priok dalam mencegah terjadinya penyelundupan barang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Selain itu, pada penelitian ini juga dimasukkan bahasan mengenai adanya kemungkinan suatu celah yang dapat melemahkan sistem pencegahan yang telah diterapkan tersebut, yang diduga berasal dari praktek penyuapan yang dilakukan oleh importir dan juga birokrat atau petugas Bea Cukai itu sendiri. Maka, selain mengaitkan dengan konsep pencegahan kejahatan situasional, penelitian ini juga mengaitkan dengan konsep pilihan rasional dan kejahatan okupasional.

ABSTRACT
The focus of this study is describes about the mechanisms of crime prevention that are applied by Tanjung Priok Customs in the case of smuggling of goods. This research is qualitative descriptive interpretive. In addition, in this study also included a discussion about a possibility of a gap that could undermine the preventing system that has been applied, are thought to have originated from the bribery practical that committed by importers and Customs officers or the bureaucrats themselves. Thus, in addition to hooking up with the concept of situational crime prevention, this research has also linked with the concept of rational choice and occupational crime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>