Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manuhutu, Rendy
"COVID-19 adalah penyakit menular coronavirus yang baru dan dapat menyebar antar negara melalui pelaku perjalanan. Terdapat kasus importasi varian baru yang berasal dari negara lain dan tertangkap di pintu masuk negara, salah satunya Bandara Soekarno-Hatta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi pelaksanaan manajemen penemuan kasus COVID-19 pada pelaku perjalanan dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta. Penelitian menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Teori yang digunakan modifikasi dari Donabedian dan teori Azwar yaitu struktur, proses, dan output. Hasil penelitian didapatkan SDM kurang sehingga dibutuhkan tambahan. Sarana prasarana tercukupi atas dukungan berbagai pihak namun belum tersedia perangkat deteksi RT-PCR di pintu masuk. Pendanaan tercukupi dari BNPB dan Kementerian Kesehatan. Sistem informasi sudah tersedia, namun belum digunakan maksimal. Koordinasi sudah berjalan baik. Kebijakan bersifat dinamis dan bersumber dari Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas. Perencanaan berjalan baik terdapat rencana operasi. Pengorganisasian terdapat Satgas COVID-19. Pelaksanaan berjalan sesuai dengan aturan. Pengawasan berjalan baik dengan monitoring Intra Action Review. Pelaku perjalanan yang melakukan karantina 95,5%. Penemuan kasus konfirmasi sebanyak 1,1% dari total kedatangan. Kesimpulan yaitu implementasi penemuan kasus penting dilakukan untuk penemuan kasus di pintu masuk negara. Rekomendasi penelitian yaitu keberhasilan implementasi akan dicapai bila dilakukan evaluasi dan monitoring serta perbaikan dari kekurangan.

COVID-19 is a novel coronavirus infectious disease and can spread between countries through travellers. There are imported cases of new variants from other countries caught at the point of entry, one of which is Soekarno-Hatta Airport. This study aims to determine the implementation of COVID-19 case finding management for travelers from abroad at Soekarno-Hatta Airport. The research used qualitative methods through in-depth interviews, observation and document review. The theory used is a modification of Donabedian and Azwar's theory, namely structure, process, and output. The results showed that human resources were lacking so additional resources are needed. The infrastructure was adequate by the support of various parties, but there was no RT-PCR detection device available at the entrance. Sufficient funding from BNPB and the Ministry of Health. The information system was available, but has not been used optimally. Coordination went well. Policies were dynamic, sourced from the Ministry of Health and the Task Force. Planning went well, there was an operation plan. There is COVID-19 Task Force in organizing. Implementation run according to the rules. Supervision went well with Intra Action Review monitoring. 95.5% of travelers have quarantined. Confirmed case finding is 1.1% of the total arrivals. The conclusion is that the implementation of case finding management is important for case finding at the point of entry. The research recommendation is that successful implementation will be achieved if evaluation and monitoring are carried out as well as improvement of deficiencies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Arina
"Kasus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Indonesia merupakan imported cases. Sebagaimana diketahui pelabuhan udara yang tidak hanya sebagai tempat keluar masuknya penduduk dari berbagai negara tetapi juga mempunyai resiko sebagai tempat keluar masuknya penyakit infeksi. Pada setiap bandar udara terdapat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) termasuk Bandar Udara Soekarno Hatta. Dalam mencegah penyebaran lebih lanjut maka Presiden Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai penyakit yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada tanggal 31 Maret 2020. Untuk mencegah dan mengendalikan kasus importasi COVID-19, maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait protokol kesehatan dalam penanganan kedatangan penumpang dari luar negeri yang dtuangkan dalam bentuk surat edaran Menteri Kesehatan pada bulan Mei 2020. Pada periode Mei hingga September 2020 ditemukan 704 penumpang yang hasil RDT reaktif terhadap COVID-19 dari 29840 penumpang di Bandara Soetta. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk melakukan analisis implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri dalam pencegahan penyebaran COVID- 19 oleh KKP Kelas I Soekarno Hatta. Penelitian ini merupakan analitik kualitatif dengan menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri tidak berjalan dengan efektif dimana masih terdapat permasahan yang ditemukan di lapangan. Masih terdapat sasaran kebijakan yang tidak mematuhi persyaratan yang diminta untuk masuk ke Indonesia. Untuk itu peneliti menyarankan agar mempertimbangkan membuat aturan yang lebih tinggi kekuatan hukummnya dari Surat Edaran sehingga bisa mengatur sanksi bagi penumpang yang tidak patuh. Selain itu perlu meningkatkan pengawasan dan komitmen bersama antara lintas sektor serta pengembangan aplikasi eHAC untuk bisa melakukan validasi hasil PCR secara digital, mengklasifikasikan risiko infeksi dari wisatawan berdasarkan riwayat perjalanan dan asal penerbangan dan tracking penumpang.

The first cases of COVID-19 found in Indonesia were imported cases. As is well known, airports are not only places of entry and exit for peoples form various countries but also have risks as places of entry and exit for infectious diseases. At every airport there is a Port Health Office (KKP) including Soekarno Hatta Airport. In preventing further spread, the President of Indonesia declared COVID-19 as a disease that caused a Public Emergency on March 31, 2020. To prevent and control imported cases of COVID-19, the Ministry of Health issued a policy related to health protocols in handling passenger arrivals from abroad in the form of a circular letter from The Minister of Health in May 2020. In the period from May to September 2020 found 704 passengers whose RDT results were reactive from 29480 passengers at Soetta airport. The purposes of this thesis research is to analyze the implementation oh health protocol policies for handling passengers from abroad in preventing the spread of COVID-19 by Soekarno Hatta Port Health Office. This research is a qualitative analysis using primary data from in-depth interviews and secondary data from document review. The results showed that the implementation of the health protocol policy for handling passengers from abroad did not effectively where there were still matters found in the field. There are still policy targets that do not comply with the requirements to enter Indonesia. For this reason, researchers suggest that they have a higher legal force than circulars so that the can regulate sanctions for passengers who do not comply. In addition, it is necessary to increase supervision and joint commitment between sectors and development the eHAC application to be able to digitally validate PCR results, classify the risk of infection from tourists based on travel history and flight origin and passenger tracking."
2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syam Agung Nugroho
"Transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga peran pemerintah dalam hal memenuhi kebutuhan akan transportasi menjadi amat sangant penting. Pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat sesuai dengan amanat (UUD 1945 pasal 33) serta perkembangan peradaban. Namun yang terjadi pada saat ini adalah kemacetan, kesmrawutan, dan biaya tinggi. Tulisan ini berupa perencanaan dalam bidang transportasi dan mengambil satu sistem pelajaran angkutan menuju dan keluar dari Bandar udara Soelarno-Hatta menggunakan monorel.
Perencanaan ini dibuat untuk antisipasi situasi bandar udara Soekarno-Hatta, dan usaha perencanaan akan sarana transportasi penghubung antara JMRT (Jakarta Mass Rapit Transportation) sistem dengan Bandar udara Soekarno-Hatta di masa depan (2020). beberapa metode penelitian yang digunakan dalam rangka perencanaan ini meliputi peramalan kuantitatif Multiplicative Decomposition, metode 4 tahap perencanaan transportasi, elemen teknik. Hasil penelitian dalam perencanaan ini berupa jumlah armada monorel, sistem pengelolaan monorel, dan perkiraan jumlah investasi dalam kaitan monorel dengan moda transportasi yang lain menuju bandara.

The need for transportation is derived demand due to economic and social activity, therefore the role of the government to provide the transportation needs is very important. Transportation is also included in basic needs in which there supplies are mentioned in the constitution (Article 33 of the 1945 Constitution), and important for the development of civilization. However what can be happens today are congestion, uncomfortable, and high costs. This study is an attempt to design a segment of transportation serving in and out the international airport Soekarno-Hatta using monorail.
This is a design to anticipate the airport actual and liaison between JMRT (Jakarta Mass Transportation Rapit) systems with airport Soekarno-Hatta in the future year 2020. In this study used several methods of quantitative forecasting Multiplicative Decomposition, Transportation Planning stages 4 method, and engineering element. The result of this study which is the number of monorail fleets, project system of monorail, the route cost and the relocated of monorail with other mode of transport within the airport.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52021
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bonang Ananta Sakti
"Bandar udara atau yang biasa disebut aerodrome adalah suatu kawasan tertentu di darat atau di air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukkan baik seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. Dalam menjalankan operasinya, sebuah bandar udara membutuhkan konsumsi listrik untuk mengaliri beberapa fasilitas wajib yang menunjang kegiatan penerbangan. Bandara juga merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Energi listrik dan panas harian yang dikonsumsi oleh bandara setara dengan kota berpenduduk 100.000 jiwa dan merupakan salah satu pusat konsumsi energi terbesar dalam masyarakat modern. Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, khususnya di Asia, mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Tingginya konsumsi listrik secara langsung berdampak pada meningkatnya biaya langganan listrik. Sehubungan dengan tingginya konsumsi listrik di PT Angkasa Pura II, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara spesifik, khususnya di Gedung Terminal yang merupakan konsumen energi terbesar di Bandara Internasional Soekarno Hatta (74%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peralatan di terminal yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar dan memberikan analisis ekonomi investasi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi.

Airport or commonly known as an aerodrome is a specific area on land or water (including buildings, installations, and equipment) designated either wholly or partly for the arrival, departure, and movement of aircraft. In carrying out its operations, an airport requires electricity consumption to power several mandatory facilities that support aviation activities. Airports are also one of the largest energy consumers. The daily electricity and heat energy consumed by an airport are equivalent to a city with a population of 100,000 and are one of the largest energy consumption centers in modern society. Soekarno Hatta International Airport, as one of the busiest airports in the world, particularly in Asia, consumes a considerable amount of electricity to support its operational activities. The high consumption of electricity directly affects the increased cost of electricity subscriptions. Due to the high consumption of electricity at PT Angkasa Pura II, specific energy management needs to be carried out, particularly at the Terminal Building, as it is the largest energy consumer at Soekarno Hatta International Airport (74%). The purpose of this research is to evaluate the equipment in the terminal that consumes massive amounts of electricity and to provide an economic analysis of investments that can be made to save energy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Evraim Licardo
"Bandar Udara Soekarno Hatta merupakan bandara Internasional terbesar di Indonesia, namun belakangan ini sering terjadi peningkatan jumlah penumpang pertahunnya. Pada periode Januari-Oktober 2011 jumlah penumpang telah mencapai 41 juta orang yang tidak sebanding dengan kapasitas bandara yaitu 22 juta penumpang per tahun. Hal ini memicu perlunya manajemen lalu lintas selama pembangunan bandara Soekarno-Hatta di Terminal 3. Dengan menggunakan metode VISSIM, output yang didapatkan yaitu berupa volume, kecepatan dan tundaan. Dimana didapatkan hasil scenario terbaik yaitu pemindahan arus kendaraan yang menuju terminal 3 melalui terminal 1 dan 2 kemudian masuk melalui jalan atau sodetan yang telah dibuat sebelumnya. Dan untuk kendaraan yang akan parkir, akan disediakan lokasi parkir sementara.

Soekarno-Hatta Airport is the largest international airport in Indonesia, but this often happens later increased an annual number of passengers. In the period January-October 2011 passenger numbers had reached 41 million people who are not proportional to the capacity of 22 million passengers a year. This triggered the need for traffic management during construction of the Soekarno-Hatta Airport at Terminal 3. By using the method VISSIM, output acquired namely form of volume, speed and delay. Where obtained the result scenario is transfer the current vehicles heading terminal 3 through terminal 1 and 2 and went through road or watercourse that have been made before. And for vehicle parking, which will be provided temporary parking location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indah Budiarty
"Skripsi ini membahas manajemen pengendalian vektor di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2012 karena temuan keberadaan vektor di Bandara Soekarno-Hatta cukup tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data diambil dengan menggunakan wawancara mendalam kepada beberapa informan dan observasi lapangan.
Hasil penelitian diketahui bahwa manajemen pengendalian vektor di Bandara Soekarno-Hatta belum berjalan dengan baik. Hal utama yang menjadi perhatian karena kebijakan-kebijakan yang ada belum mendukung penyelenggaraan kegiatan pengendalian vektor di bandara.
Penulis menyarankan kepada pihak otoritas, pengelola dan regulator untuk dapat bekerjasama,berkoordinasi dalam penyelenggaraan pengendalian vektor di bandara.

This thesis discusses the management of vector control at Soekarno-Hatta in 2012 for finding the existence of a vector at Soekarno-Hatta is quite high. The study was a descriptive qualitative research design. Data taken by using the in-depth interviews to several informants and field observations.
Survey results revealed that the management of vector control at Soekarno-Hatta has not been going well. The main thing that is a concern because there are policies that do not support the implementation of vector control activities at the airport.
The author suggested to the authorities, managers and regulators can work together, coordinate the implementation of vector control at the airport.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Wardhana
"Umrah dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa tahapan ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Berbeda dengan ibadah haji, ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja dan tanpa dibatasi batasan umur. Umroh dan haji sebagai salah satu bentuk mass gathering yang rutin dan berulang dengan konsekuensi potensi masalah kesehatan antara lain penularan penyakit infeksi. Saat ini alat transportasi pilihan utama yang digunakan oleh jamaah umrah adalah menggunakan pesawat terbang. Lingkungan pesawat yang unik merupakan salah satu sarana penyebaran penyakit antar penumpang. Mobilitas yang tinggi dari perjalanan pesawat terbang akan menimbulkan penyebaran penyakit antar negara dan berpotensi menyebabkan pandemi. Disiplin Kedokteran Penerbangan berperan penting dalam mencegah terjadinya penularan penyakit pada jamaah umrah yaitu dengan cara memastikan seluruh Jemaah telah mendapatkan vaksinasi. Salah satu penyakit yang penularannya dapat terjadi di pesawat dan dapat dicegah dengan menggunakan vaksinasi adalah meningitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan jamaah umrah melaksanakan vaksinasi meningitis. Penelitian menggunakan potong lintang. Seratus jamaah umrah yang tiba di Bandara Soekarno Hatta diambil datanya menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan faktor faktor yang berpengaruh adalah tingkat pendidikan, lokasi penyuntikan, dan asas manfaat. Jamaah umrah dengan tingkat pendidikan tinggi lebih patuh 3,56 kali daripada jamaah umrah yang berpendidikan rendah. Jamaah umrah yang melakukan vaksinasi di KKP lebih patuh 4,3 kali daripada jamaah umrah yang melakukan vaksinasi di klinik/rumah sakit. Sedangkan jamaah umrah dengan persepsi manfaat yang tinggi lebih patuh 4,82 kali daripada jamaah umrah dengan persepsi manfaat yang rendah

Umrah is carried out by performing several stages of worship in the holy city of Mecca, especially at the Grand Mosque. Unlike the pilgrimage, Umrah can be done at any time and without age restrictions. Umrah and hajj are a form of routine and recurring mass gathering with potential consequences for health problems, including the transmission of infectious diseases. Currently, the main mode of transportation used by Umrah pilgrims is by airplane. The unique aircraft environment is one means of spreading disease between passengers. The high mobility of airplane travel will cause the spread of disease between countries and the potential to cause a pandemic. The Discipline of Aviation Medicine plays an important role in preventing the spread of disease in Umrah pilgrims, namely by ensuring that all Congregations have been vaccinated. One of the diseases that can be transmitted on board and can be prevented by using vaccination is meningitis. This study aims to determine the factors that influence the obedience of Umrah pilgrims in implementing meningitis vaccination. Research using cross sectional. One hundred Umrah pilgrims who arrived at Soekarno Hatta Airport were collected using a questionnaire. The results showed that the influencing factors were the level of education, the location of injection, and the principle of benefit. Umrah pilgrims with a higher level of education are 3.56 times more obedient than those with low education. Umrah pilgrims who vaccinate at the KKP are 4.3 times more obedient than Umrah pilgrims who vaccinate in clinics / hospitals. Meanwhile, those with a high perceived benefit were 4.82 times more obedient than those with a low perceived benefit."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amin Arigo Saci
"Pola hidup kurang aktifitas fisik, dan stress banyak dialami oleh pegawai perkantoran yang umumnya melakukan aktifitas mulai dari pagi hari hingga sore hari, bahkan sampai malam hari jika ada tugas tambahan.Kondisi ini tentu akan berdampak pada kesehatannya antara lain bisa memicu terjadinya Sindrom Metabolik (SM). Konsekuensi selanjutnya berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit degenaritf. Akibat nya secara keseluruhandapat membuat perusahaan menjadi rugi. Menurut ILO diperkirakan kerugian yang dialami perusahaan sebagai dampak penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja setiap tahun lebih dari US$ 2,8 triliun atau sekitar 4% dari produk domestic bruto. Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman yang sangat serius. Pada tahun 2008 World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa ada 57 Juta kematian terjadi di dunia, sebanyak dua pertiganya atau setara lebih kurang 36 juta disebabkan oleh PTM. Dalam menghadapi permasalahan kesehatan global, WHO membuat sebuah landasan dalam kerangka berpikir yang telah di adopsi oleh banyak negara yaitu Piagam Ottawa. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat peranan promosi kesehatan di tempat kerja dalam mencegah SM pada karyawan di PT Angkasa Pura Kargo (APK) Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan design Rapid Assist Procedure (RAP). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari 5 informan utama dan 2 informan kunci. Dalam proses penelitian ini pengolahan dan analisis data dimulai dengan mendokumentasikan hasil wawancara dan catatan lapangan yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek health policy belum ada kebijakan yang secara khusus mengenai SM, dari aspek supportif environment yang terbagi menjadi fisik yang ditinjau dari fasilitas dan nonfisik berupa budaya kerja, secara lingkungan fisik PT APK telah menyediakan fasilitas sarana lingkungan kerja yang kondusif supaya pekerja dapat nyaman dalam melakukan pekerjaan nya dan sarana olahraga untuk melakukan aktifitas fisik, sedangkan aspek lingkungan nonfisik yakni budaya khusus untuk mencegah SM belum ada, meskipun demikian perusahaan telah membuat upaya budaya sehat dengan membuat media informasi ditiap meja agara karyawan mebiasakan posisi duduk yang ergonomi. Dari aspek community action yang terdiri dari internal dan eksternal. Secara internal telah ada kegiatan penggerakan aksi masa dalam upaya pencegahan SM yaitu olahraga bulutangkis. Namun bersifat sukarela. Aspek personal skill untuk mencegah SM ditempat kerja belum ada, karena informan tidak mngetahui SM. Namun, informan mempunyai cara yang berbeda dalam meningkatan nya, ada yang lewat media onlin dll. Dan aspek terakhir yaitu aspek reorient health menunjukan hasil bahwa perusahaan belum mempunyai klinik khusus. Meskipun begitu, terdapat upaya kesehatan yang diberikan induk perusahaan, yaitu dengan penyediaan klinik Sentra Medika sebagai fasilitas kesehatan pertama. Kesimpulan Berdasarkan kajian mengenai peranan promosi kesehatan ditempat kerja dalam mencegah SM pada karyawan PT APK Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang 2019 aspek yang paling mendekati pemenuhan nya adalah aspek supportive environment secara fisik. Hal ini dapat terlihat dari perusahaan yang telah menyediakan sarana olaharaga untuk dimanfaatkan dan lingkungan kerja yang kondusif untuk melakukan kegiatan bekerja.

Lifestyle less physical activity, and stress experienced by many office employees who generally carry out activities ranging from morning to evening, even at night if there are additional tasks. This condition will certainly have an impact on his health, among others, can trigger the Metabolic Syndrome (SM). Subsequent consequences have the potential to cause degenerative disease. The overall consequence can make the company a loss. ILO (International Labour Organization) (2013) the estimated losses suffered by companies as a result of occupational diseases and work accidents every year are more than US $ 2.8 trillion or around 4% of gross domestic product. Currently Non-Communicable Diseases (NCD) pose a very serious threat. In 2008 the World Health Organization (WHO) revealed that there were 57 million deaths occurred in the world, as many as two-thirds or equal to approximately 36 million caused by NCD. In dealing with global health problems, WHO is making a foundation in the mindset adopted by many countries, the Ottawa Charter. In this study, researchers wanted to see the role of health promotion in the workplace in preventing SM in employees at PT Angkasa Pura Cargo (APK) Soekarno Hatta International Airport, Tangerang in 2019. This study used a qualitative method with the design of Rapid Assist Procedure (RAP). Data collection is done by in-depth interviews, observations, and document review. There are 7 informants in this study consisting of 5 main informants and 2 key informants. In this research process data processing and analysis begins by documenting the results of interviews and field notes obtained during the study. The results showed that in the health policy aspect there was no specific policy regarding SM, from the aspect of supportive environment which was divided into physical in terms of facilities and non-physical form of work culture, PT APK has provided a conducive working environment in the physical environment so that workers can comfortable doing his work and sports facilities to do physical activities, while nonphysical environmental aspects namely special culture to prevent SM not yet exist, however the company has made a healthy cultural effort by making information media on each desk so that employees are accustomed to sitting in an ergonomic position. From the aspect of community action consisting of internal and external. Internally there have been mass mobilization activities in the prevention of SM, namely badminton. But it is voluntary. Personal skill aspect to prevent SM in the workplace does not yet exist, because the informant does not know SM. However, the informants have different ways to improve it, some through online media, etc. And the last aspect is the reorientation health aspect shows the results that the company does not have a special clinic. Even so, there is a health effort provided by the parent company, namely by providing the Sentra Medika clinic as the first health facility. Conclusion Based on a study of the role of health promotion in the workplace in preventing SM in the employees of PT APK of Soekarno Hatta International Airport Tangerang in 2019, the aspect that most closely meets its aspects is the physical supportive environment. This can be seen from companies that have provided sports facilities to be utilized and a work environment conducive to conducting work activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pananrang, Aidil Afdan
"Teknologi 5G telah membuka era baru dalam dunia telekomunikasi dengan menawarkan kecepatan dan kapasitas yang belum pernah ada sebelumnya. Keunggulan ini sangat penting, terutama di area dengan lalu lintas tinggi seperti bandara. Studi ini berfokus pada implementasi jaringan 5G di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. Penelitian ini mengasumsikan penyediaan layanan internet oleh satu operator menggunakan teknologi frekuensi tinggi 5G pada 26 GHz/28 GHz dengan Bandwidth 400 MHz. Dalam penelitian ini, kami mengevaluasi kebutuhan infrastruktur dan investasi yang diperlukan untuk implementasi teknologi ini, agar pengguna terminal 3 bandara soekarno hatta bisa merasakan akses teknologi 5G dengan gratis. Untuk menjangkau area terminal seluas 0,331 kilometer persegi, dengan kepadatan pengguna 424 pengguna per kilometer persegi dan total kebutuhan data 6,3 Gbps per kilometer persegi, diperkirakan dibutuhkan 255 gNodeB. Perkiraan Pengeluaran Modal (Capex) adalah $2.014.000, dan Pengeluaran Operasional (OPEX) adalah $565.000. Penelitian ini juga merekomendasikan penyedia layanan internet untuk dapat memperoleh pemasukan dari penjualan ruang iklan di halaman log-in pengguna bandara. Berdasarkan asumsi nilai Cost Per Mille (CPM) $18,71, Cost Per Click (CPC) $1,03, dan Click Through Rate (CTR) 1.8%, diperoleh Nett Present Value (NPV) sebesar $257.795 dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13%, menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi.

The advent of 5G technology has ushered in a new era in telecommunications, offering unprecedented speeds and capacities. This advantage is particularly crucial in high-traffic areas such as airports. This study focuses on the implementation of 5G networks at Terminal 3 of Soekarno-Hatta International Airport, the largest airport in Indonesia. This research assumes the provision of internet services by a single operator using high-frequency 5G technology at 26 GHz/28 GHz with a bandwidth of 400 MHz. In this study, we evaluate the infrastructure and investment requirements for the implementation of this technology, so that Terminal 3 users at Soekarno-Hatta Airport can experience free access to 5G technology. To cover an area of 0.331 square kilometers of the terminal, with a user density of 424 users per square kilometer and a total data requirement of 6.3 Gbps per square kilometer, an estimated 255 gNodeBs are needed. The estimated Capital Expenditure (Capex) is $2.014.000, and the Operational Expenditure (OPEX) is $565.000. This research also recommends internet service providers to be able to earn income from selling advertising space on the airport user log-in page. Based on the assumption of a Cost Per Mille (CPM) value of $18.71, Cost Per Click (CPC) of $1.03, and a Click Through Rate (CTR) of 1.8%, a Net Present Value (NPV) of $257,795 is obtained and the Internal Rate of Return (IRR) by 13%, indicating that the project is economically feasible."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aszhari Kurniawan
"[ABSTRAK
Permasalahan yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tentu
tidak terlepas dari permasalahan TKI yang terjadi di dalam negeri, sebagai sumber
TKI itu sendiri. Untuk itu bentuk dan upaya dari stakeholder yang ada di Bandara
Soekarno Hatta sebagai salah satu pintu gerbang pada TKI baik mereka yang
pergi maupun datang kembali dalam memberikan pelayanan, perlindungan
terhadap para TKI tersebut dari praktik-praktik yang merugikan TKI menjadi
sangat penting. Tesis ini menggambarkan praktik-praktik tindak kejahatan yang
terjadi atas Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, dan bagaimana
perlindungan terhadap TKI yang dilakukan Polresta Bandara Soekarno-Hatta
bersama stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam Tesis ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
Parsudi Suparlan penelitian kualitatif adalah penelitian yang memusatkan
perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan
gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola-pola. Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti dituntut untuk dapat memiliki strategi dan kemampuan
sebagai seorang penyelidik dalam memperoleh data. Seperti yang diutarakan oleh
Denzin dan Lincoln mengutip pernyataan Becker, bahwa peneliti kualitatif
sebagai seorang yang memanfaatkan sarana kepakaran, metodologisnya sendiri,
dengan menggunakan strategi, metode atau data empiris apapun yang ada.
Praktik-praktik tindak kejahatan terhadap CTKI dan TKI khususnya pengiriman
TKI secara non prosedural merupakan sebuah kejahatan yang terorganisir dengan
melibatkan oknum-oknum dari instansi yang seharusnya melaksanakan tugas
dalam memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap CTKI maupun TKI.
Penanganan dan perlindungan terhadap CTKI maupun TKI yang baru tiba di
Tanah air belum berjalan maksimal, dikarenakan belum adanya kerjasama antar
instansi terkait yang dikuatkan dengan suatu kesepakatan atau putusan bersama.
Masih terjadinya praktik-praktik kejahatan terhadap TKI di Bandara Soekarno
Hatta tersebut dikarenakan masih ada beberapa kelemahan dalam perlindungan
dan penegakan hukum terhadap permasalahan yang dialami para TKI yang
seharusnya dilakukan oleh semua instansi dan para pihak terkait secara bersamasama,
yaitu Badan Nasional Perlindungan Penempatan TKI (BNP2TKI), Polresta
Bandara Soekarno Hatta, Imigrasi, pihak Maskapai, maupun PPTKIS (PJTKI) dan
juga pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta dalam hal ini PT. (Persero)
Angkasa Pura II.

ABSTRACT
The shape and the efforts of stakeholders in Soekarno Hatta Airport as one of the
gate on Indonesian migrant workers (TKI) both those who go and come back in
providing services, protection of migrant workers from the harmful practices of
migrant workers is very important. This thesis describes the practices of the
crimes committed on Indonesian Workers at Soekarno Hatta Airport, and how the
protection of workers who do Resort Police Soekarno-Hatta together stakeholders
at the Soekarno-Hatta Airport.
In this thesis, the author uses a qualitative research approach. According Parsudi
Suparlan qualitative research is research that focuses on the general principles
underlying the embodiment units existing symptoms in people's lives or patterns.
In conducting this study, researchers are required to be able to have a strategy and
ability as an investigator in obtaining data. As expressed by Denzin and Lincoln
quoted Becker, that qualitative researchers as a means of utilizing the expertise,
methodological itself, using the strategies, methods, or any empirical data exist.
Practices CTKI and crimes against migrant workers in particular in nonprocedural
sending workers is a crime that is organized with the involvement of
elements of the agency should carry out the task in providing services and
protection against CTKI and workers. Handling and protection of migrant workers
CTKI or newly arrived in the Land of the water not running optimally, due to the
lack of cooperation among relevant agencies boosted by an agreement or a
collective decision.
Still the evil practices against migrant workers at Soekarno Hatta is because there
are still some weaknesses in the protection and enforcement of the problems
experienced by the workers that should be done by all agencies and stakeholders
together, namely the National Agency for the Protection of Indonesian Migrant
Workers Placement (BNP2TKI), Police Soekarno Hatta Airport, Immigration, the
Airlines, and PPTKIS (recruitment agency) and also the manager of Soekarno-
Hatta in this case PT. (Persero) Angkasa Pura II., The shape and the efforts of stakeholders in Soekarno Hatta Airport as one of the
gate on Indonesian migrant workers (TKI) both those who go and come back in
providing services, protection of migrant workers from the harmful practices of
migrant workers is very important. This thesis describes the practices of the
crimes committed on Indonesian Workers at Soekarno Hatta Airport, and how the
protection of workers who do Resort Police Soekarno-Hatta together stakeholders
at the Soekarno-Hatta Airport.
In this thesis, the author uses a qualitative research approach. According Parsudi
Suparlan qualitative research is research that focuses on the general principles
underlying the embodiment units existing symptoms in people's lives or patterns.
In conducting this study, researchers are required to be able to have a strategy and
ability as an investigator in obtaining data. As expressed by Denzin and Lincoln
quoted Becker, that qualitative researchers as a means of utilizing the expertise,
methodological itself, using the strategies, methods, or any empirical data exist.
Practices CTKI and crimes against migrant workers in particular in nonprocedural
sending workers is a crime that is organized with the involvement of
elements of the agency should carry out the task in providing services and
protection against CTKI and workers. Handling and protection of migrant workers
CTKI or newly arrived in the Land of the water not running optimally, due to the
lack of cooperation among relevant agencies boosted by an agreement or a
collective decision.
Still the evil practices against migrant workers at Soekarno Hatta is because there
are still some weaknesses in the protection and enforcement of the problems
experienced by the workers that should be done by all agencies and stakeholders
together, namely the National Agency for the Protection of Indonesian Migrant
Workers Placement (BNP2TKI), Police Soekarno Hatta Airport, Immigration, the
Airlines, and PPTKIS (recruitment agency) and also the manager of Soekarno-
Hatta in this case PT. (Persero) Angkasa Pura II.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>