Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yustisia Prima Tika
"Pola pembagian kerja di keluarga mulai berubah ke arah dual-earner walaupun masih didominasi male breadwinner. Untuk itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh investasi sumber daya (pendidikan dan pengalaman kerja) pasangan selain dirinya sendiri terhadap keputusan siapa yang bekerja di keluarga. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui apakah ada akumulasi sumber daya (diri sendiri dan pasangan) tersebut juga mempengaruhi kesuksesan karir individu menikah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh efek keputusan gender tradisional (jika pendidikan suami dan pengalaman kerjanya lebih tinggi dari istri) bisa saja menurunkan probabilitas suatu keluarga mempunyai pola dual career daripada male bread winner. Selain itu, sumber daya pasangan juga mempengaruhi hasil pasar tenaga kerja (pendapatan) individu menikah yang bekerja dan akhirnya bisa diproksikan sebagai kesuksesan karir.

The pattern of division of labor in the family began to change towards dual-earners although it was still dominated by male breadwinners. For this reason, this study aims to determine the effect of investment in resources (education and work experience) of partners other than themselves on the decision of who works in the family. The second goal is to find out whether there is an accumulation of resources (self and partner) that also affects the career success of married individuals. The results show that the effect of traditional gender decisions (if the husband's education and work experience is higher than the wife's) may reduce the probability of a family having a dual career pattern than the male bread winner. In addition, spouse resources also affect the labor market outcomes (income) of married individuals who work and can ultimately be proxied as career success.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustisia Prima Tika
"Pola pembagian kerja di keluarga mulai berubah ke arah dual-earner walaupun masih didominasi male breadwinner. Untuk itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh investasi sumber daya (pendidikan dan pengalaman kerja) pasangan selain dirinya sendiri terhadap keputusan siapa yang bekerja di keluarga. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui apakah ada akumulasi sumber daya (diri sendiri dan pasangan) tersebut juga mempengaruhi kesuksesan karir individu menikah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh efek keputusan gender tradisional (jika pendidikan suami dan pengalaman kerjanya lebih tinggi dari istri) bisa saja menurunkan probabilitas suatu keluarga mempunyai pola dual career daripada male bread winner. Selain itu, sumber daya pasangan juga mempengaruhi hasil pasar tenaga kerja (pendapatan) individu menikah yang bekerja dan akhirnya bisa diproksikan sebagai kesuksesan karir.

The pattern of division of labor in the family began to change towards dual-earners although it was still dominated by male breadwinners. For this reason, this study aims to determine the effect of investment in resources (education and work experience) of partners other than themselves on the decision of who works in the family. The second goal is to find out whether there is an accumulation of resources (self and partner) that also affects the career success of married individuals. The results show that the effect of traditional gender decisions (if the husband's education and work experience is higher than the wife's) may reduce the probability of a family having a dual career pattern than the male bread winner. In addition, spouse resources also affect the labor market outcomes (income) of married individuals who work and can ultimately be proxied as career success.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagita Sun Servanda
"ABSTRAK
Memasuki kehidupan perkawinan tidak semudah yang dibayangkan.
Setiap pasangan membutuhkan kesiapan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
dapat saling menyesuaikan diri dengan pasangan dan kehidupan perkawinan agar
dapat mempertahankan hubungan yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efektivitas program persiapan pra-perkawinan yang mengadaptasi
program PREPARE (Premarital Preparation and Relationship Enhancement)
yang dikembangkan oleh David H. Olson, bagi pasangan yang berencana
menikah. Terdapat tiga pasangan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap
pasangan menjalani empat kali sesi yang masing-masing dilaksanakan satu kali
dalam seminggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif tidak
ditemukan perubahan skor. Akan tetapi, secara kualitatif ketiganya menunjukkan
perubahan yang positif. Seluruh partisipan berhasil menerapkan teknik mendengar
aktif dan menyampaikan pesan dengan teknik I message, mengekspresikan
harapan dalam perkawinan kepada pasangannya, mendiskusikan persamaan dan
perbedaan yang ada antar pasangan, menyusun aktivitas bersama, dan menerapkan
10 langkah penyelesaian konflik.

ABSTRACT
First year of marriage can be stressful. A healthy marriage is maintained by
building closeness, satisfaction, and stability in a marriage in which is not easy to
achieve. It required couple readiness and skills in adjusting to new life. This study
aimed to test the effectiveness of marriage preparation programs designed by
adapting PREPARE (Premarital Preparation and Relationship Enhancement)
Program for premarital couples by David H. Olson. There are three couples who
participated in this study. Every couple underwent four sessions, each held once a
week. Quantitatively, there is no major change within couple‟s scores. However,
all three showed positive change, qualitatively. All participants successfully
applied active listening and „I message‟ techniques, expressing their hope in
marriage, discuss the similarities and differences between partners, arrange joint
activities, and apply the 10 steps of conflict resolution."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Marhaini
"Tesis ini diarahkan untuk menganalisa pengaruh kesempatan kerja bagi wanita di luar sektor tradisional terhadap ketidakstabilan lembaga perkawinan. Masalah ini menjadi menrik untuk diteliti mengingat adanya kecendrungan meningkatnya angka perceraian yang justru digugat oleh istri.
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui kesempatan kerja bagi wanita di luar sektor tradisional, 2) Untuk mengetahui kondisi perceraian di Jepang, 3) untuk mengetahui seberapa jauh kesempatan kerja di luar sektor tradisional mempengaruhi ketidakstabilan kembaga perkawinan tahun 1990-2000an, 4) untuk mengetahui dampak perceraian terhadap wanita bekerja di luar sektor tradisional tahun 1990-2000an."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanna Sukmaningsih
"ABSTRAK
Selebriti dapat diartikan sebagai seorang yang terkenal. Selebriti juga
merupakan produk dari media massa (Giles, 2000). Sisi kehidupan pribadi
selebriti yang cukup sensitif dan menarik minat masyarakat adalah kehidupan
perkawinannya, terlebih lagi bila dalam kehidupan perkawinan selebriti tersebut
terdapat konflik, dimana konflik yang sering terjadi menunjukkan rendahnya
kepuasan perkawinan. Rendahnya kepuasan perkawinan dapat disebabkan oleh
pekerjaan yang tidak umum yaitu pekeijaan yang mempunyai jadwal keija yang
berbeda dibandingkan pekeijaan lain pada umumnya (Voydanoff, 1984).
Kepuasan perkawinan dapat diartikan sebagai kepuasan subyektif
seseorang yang dapat dilihat secara keseluruhan maupun secara spesifik dari
aspek-aspek perkawinan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan
adalah faktor-faktor sebelum dan sesudah menikah. (Duvall dan Miller, 1985).
Dengan mengetahui faktor-faktor sesudah perkawinan seseorang dapat
mengantisipasi hal-hal yang mungkin teijadi dan menemukan cara mengatasinya
untuk dapat mempertahankan kepuasan perkawinan.
Karakteristik kepribadian pasangan suami istri adalah salah satu faktor
yang sudah terbentuk sebelum perkawinan tetapi tetap berpengaruh setelah
perkawinan terjadi (Kirkpatrick, dalam Stinnett, 1983). Unsur yang berpengaruh
terhadap kepribadian adalah konsep diri dimana konsep diri merupakan konstruk
sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya (Fitts, 1971). Konsep diri
mempengaruhi perilaku seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam
hal ini interaksi dengan pasangan dalam perkawinan mereka. Trisnawati (1994)
mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aspek konsep diri
dengan kepuasan perkawinan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk
mengukur konsep diri dan kepuasan perkawinan pada selebriti, pasangan dari
selebriti dan orang awam. Subyek terdiri dari 32 orang selebriti, 32 orang
pasangan dari selebriti dan 64 orang awam. Wawancara kualitatif dilakukan
terhadap 2 pasang suami istri, dimana kedua suami adalah seorang selebriti,
sedangkan istri mereka adalah ibu rumah tangga.
Perhitungan korelasi antara konsep diri dan kepuasan perkawinan yang
menggunakan rumus pearson product moment menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara konsep diri dan kepuasan perkawinan.
Teknik ANOVA yang mengukur konsep diri menunjukkan tidak ada
perbedaan skor yang signifikan antara konsep diri pada selebriti dengan
pasangan dari selebriti, kemudian ada perbedaan skor yang signifikan antara
konsep diri pada selebriti dengan orang awam, serta ada perbedaan skor yang
signifikan antara konsep diri pada pasangan dari selebriti dengan orang awam.
Untuk mengukur kepuasan perkawinan juga digunakan teknik ANOVA
yang menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara
kepuasan perkawinan pada selebriti dengan pasangan dari selebriti, lalu tidak
ada perbedaan skor yang signifikan antara kepuasan perkawinan pada selebriti
dengan orang awam, serta tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara
kepuasan perkawinan pada pasangan dari selebriti dengan orang awam.
Hasil perhitungan tambahan menunjukkan bahwa dimensi intemal dari
konsep diri yang paling berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan adalah
dimensi intemal self satisfaction. Hal ini berlaku pada ketiga kelompok subyek.
Perbedaan pengaruh yang signifikan antar dimensi eksternal hanya tampak pada
subyek kelompok orang awam yang menunjukkan hasil dimensi eksternal fem/Vy
self adalah dimensi eksternal yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
perkawinan.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada
pasangan selebriti bukan disebabkan oleh status suami sebagai seorang
selebriti. Permasalahan pasangan selebriti ini adalah kurangnya waktu diantara
mereka, dimana masalah ini dapat dialami oleh pasangan lain yang bukan
merupakan pasangan selebriti."
2001
S2811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas menghitung berkat terhadap kebahagiaan dan kepuasan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang mengungkap bahwa aktivitas menghitung berkat dapat meningkatkan kebahagiaan Emmons McCullough, 2003 , namun sumber berkat masih secara umum, belum spesifik seperti pernikahan atau pasangan. Partisipan sejumlah total 58 individu yang telah menikah dibagi ke dalam kelompok yang melakukan aktivitas menghitung berkat n = 21 dan kelompok yang tidak melakukan aktivitas menghitung berkat n = 37. Aktivitas dilakukan selama dua minggu berturut-turut dengan menuliskan hal apa yang individu syukuri setiap harinya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas menghitung berkat meningkatkan kebahagiaan pada kelompok yang melakukan aktivitas tersebut, t 20 = -4,41, p 0,05 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas menghitung berkat tidak mempengaruhi kebahagiaan dan kepuasan pernikahan individu.

The aim of this study is to examine the effect of counting one rsquo s blessings on happiness and marital satisfaction. This study is the continuation of the previous research that showed counting one rsquo s blessings can increase happiness Emmons McCullough, 2003 , however the source of the blessings are general, not specific like marriage or couple. Fifty eight married people was randomly assigned into group to counting one rsquo s blessings experiment group n 21 and group that did not control group n 37 . Participants in experiment group were asked to think about their blessings everyday for two weeks in a row. The results indicate that counting one rsquo s blessings increase happiness in groups that assigned to do the activity, t 20 4,41, p 0,05 . That results shows that counting one rsquo s blessings did not affect happiness and marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Miller, Rowland S.
New York: McGraw-Hill, 2012
646.78 MIL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alifiar Fattati
"Suami dan istri memiliki hak yang sama terhadap harta bersama, hal tersebut menyebabkan perbuatan hukum yang dilakukan oleh suami atau istri terhadap harta bersama harus mendapat persetujuan kedua belah pihak, termasuk dalam melakukan perbuatan hibah. Kenyataannya masih ditemukan hibah suatu harta bersama yang dilakukan tanpa persetujuan pasangan kawin sebagaimana kasus pada Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 127/Pdt.G/2023/PN Ptk. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang akibat hukum terhadap hibah atas harta bersama tanpa persetujuan pasangan kawin yang telah menjadi harta peninggalan waris penerima hibah, dan cara agar gugatan penggugat dalam Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 127/Pdt.G/2023/PN Ptk dapat diterima. Penelitian ini menggunakan metode doktrinal yang dilakukan melalui studi kepustakaan guna mengumpulkan bahan perundang-undangan dan teori hukum yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dijelaskan bahwa Akta Hibah yang dibuat oleh PPAT dapat dibatalkan atau tidak mempunyai kekuatan mengikat karena pihak yang melakukan hibah tidak berwenang, disebabkan perbuatan hibah terhadap harta bersama tanpa persetujuan dari istri. Hasil analisis kasus kedua terkait cara agar gugatan penggugat dalam kasus dapat diterima adalah dapat diajukan gugatan baru dengan memperhatikan siapa saja pihak yang ditarik sebagai Tergugat termasuk ahli waris yaitu sebanyak 29 orang beserta alat bukti hukumnya.

Husbands and wives have the same rights to joint property, this causes legal actions carried out by husbands or wives against joint property to be approved by both parties, including in making grants. In fact, there are still grants of joint property made without the consent of the married couple as in the case of Pontianak District Court Decision Number 127/Pdt.G/2023/PN Ptk. The problem raised in this study is about the legal consequences of grants of joint property without the consent of a married couple that has become the inheritance of the grantee's inheritance, and how to make the plaintiff's claim in Pontianak District Court Decision Number 127/Pdt.G/2023/PN Ptk acceptable. This research uses doctrinal methods conducted through literature studies to collect statutory materials and legal theories which are then analyzed qualitatively. Based on the results of the analysis, it can be explained that the Grant Deed made by PPAT can be canceled or does not have binding force because the party making the grant is not authorized, due to the act of granting joint property without the consent of the wife. The results of the analysis of the second case related to how the plaintiff's claim in the case can be accepted is that a new lawsuit can be filed by paying attention to who the parties are drawn as Defendants including heirs, namely 29 people along with legal evidence."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>