Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mediyani Budiyanto
"Penelitian ini adalah penelitian terjemahan beranotasi dari bahasa ibu ke bahasa asing yang bertujuan untuk identifikasi kata dan istilah dalam agama Islam dan pengajaran ilmu tauhid yang berpotensi menimbulkan masalah penerjemahan dan menemukan solusi yang berterima di bahasa sasaran sehingga menghasilkan TSu yang berterima, berhasil, dan tidak kaku. Korpus penelitian adalah buku karya religi Musibah adalah Anugerah. Kata dan istilah dalam agama Islam dan pengajaran ilmu tauhid menghadirkan masalah penerjemahan yang beragam, salah satu masalah penerjemahan yang dihadapi adalah tidak adanya padanan yang secara khusus dapat menyampaikan makna yang terkandung dalam teks sumber. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang fokus pada penelitian pustaka. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penerjemahan diskursif kreatif, transposisi, modulasi, fonologis, generalisasi, deskriptif, kuplet, dan triplet. Berbagai teknik penerjemahan yang digunakan menghasilkan TSa yang berterima dan mudah dipahami.

This translation research is an annotated translation from L1 to L2 is aimed to identify potentially problematic words and terms in relations to the teachings of Islam and tawheed and find the appropriate solution for said problems with the goal to produce TT that is natural and successfully conveys the meaning stated in the ST. The corpus is a religious book entitled Musibah adalah Anugerah (A Blessing in Disguise). Words and terms in relations to the teachings of Islam and tawheed presents an array of translation problems, such as the difficulty in conveying the message contained in the ST. The method used in this research is the qualitative method, focusing on library research. The translation techniques used in this research are creative discursive, transposition, modulation, phonological, generalization, descriptive, couplet, and triplet. The array of translation techniques used in the translation process resulted in a successfully conveyed ST to TT that is easily understood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aida
"Penelitian ini mengkaji strategi penerjemahan dan ideologi penerjemahan kata tabu dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori fungsi kata tabu yang diajukan oleh McEnery (2006); teori objek kata tabu yang diajukan oleh Wardhaugh (2010); teori strategi penerjemahan yang diajukan oleh Baker (2011), Davoodi (2009), Molina dan Abir (2002), dan Newmark (1988); dan teori ideologi penerjemahan yang diajukan oleh Venuti (1995). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data adalah buku The Subtle Art of Not Giving A F*ck karya Mark Manson dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Unit analisis dibatasi pada kata fuck dan shit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah untuk mengatasi permasalahan penerjemahan kata tabu dalam TSu adalah sensor, substitusi, tabu ke tabu, eufemisme, superordinat, amplifikasi, dan kreasi diskursif. Penerapan strategi tersebut menyebabkan kesan tabu hilang atau lebih halus dalam TSa. Selanjutnya, ideologi penerjemahan yang dianut adalah domestikasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerjemah perlu memahami fungsi kata tabu dan menangkap makna kontekstual dari kata tabu tersebut untuk selanjutnya dialihkan ke dalam BSa. Selanjutnya, dalam usaha mempertahankan efek muatan emosi negatif dari kata tabu TSu ke dalam TSa, penerjemah menggunakan kata seru atau kata yang mengandung asosiasi makna tidak menyenangkan.

This thesis investigated translation strategies and translation ideology of taboo words from English into Indonesian. Theories from McEnery (2006) regarding the function of taboo words; Wardhaugh (2010) regarding the object of taboo words; Baker (2011), Davoodi (2009), Molina and Albir (2002), and Newmark (1988) regarding translation strategies; and Venuti (1995) regarding the ideology of translation were applied. A descriptive qualitative was used as the research method. Data sources are the book The Subtle Art of Not Giving a F*ck by Mark Manson and its translation in Indonesian. The analysis is focused on the taboo words “fuck” and “shit”. The results showed that the translation strategies applied to deal with taboo words were censorship, substitution, taboo to taboo, euphemism, superordinate, amplification, and discursive creation. The dominant implementation of amplification strategy leads to the decrease or lost of taboo effect in TT. Furthermore, the translation ideology used was domestication. In brief, the translator opted to translate taboo words in ST into TT by adjusting them to the TT readers’ culture in order to deal with the cultural gap in taboo words between the source culture and the target culture. The implementation of these strategies results the effect of taboo words to be lost or milder in TT. Furthermore, the translation ideology applied is domestication. This study concludes that translators need to understand the functions played by the taboo words and capture the contextual meaning of the taboo words to be subsequently transferred to the TL. Furthermore, in an effort to maintain the effect of the negative emotions of the taboo words in ST into the TT, translators can use interjection or words that contain unpleasant meaning associations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliani Regar
"ABSTRAK
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata telah diterjemahkan ke dalam lebih dari tiga puluh bahasa. Dalam proses penerjemahan, istilah agama dapat menjadi kendala. Melalui metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerjemahan istilah-istilah agama dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Belanda. Dari hasil analisis dapat diketahui prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah-istilah agama tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa prosedur penerjemahan yang paling banyak digunakan dalam penerjemahan istilah-istilah agama, baik ke dalam bahasa Inggris maupun Belanda, adalah couplets, yaitu penggabungan dua prosedur penerjemahan yang berbeda.

ABSTRACT
The novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata has been translated into more than thirty languages. In the process of translation, religious terms can cause translation problems. By using qualitative descriptive method, this research aims to describe the translation of religious terms in the novel Laskar Pelangi into English which is then translated into Dutch. From the analysis, translation procedures used by translators in translating the religious terms can be identified. The results show that the most widely used translation procedure for translating religious terms both into English and Dutch is couplets, which combine two different translation procedures."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Pratiwi
"Komik web merupakan salah satu jenis komik yang kepopulerannya semakin meningkat sejak dirilisnya aplikasi Line Webtoon secara internasional pada tahun 2014. Perkembangan komik web pun membuka peluang bagi para penerjemah. Supaya pembaca dapat menikmati komik-komik dari berbagai negara yang ditulis dalam bahasa asing, maka perlu dilakukan penerjemahan terhadap komik-komik tersebut. Namun kegiatan penerjemahan bukanlah semata-mata menggantikan teks dari suatu bahasa ke bahasa lain, tetapi perlu dilakukan pergeseran bentuk dan makna. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pergeseran makna yang terjadi pada penerjemahan Webtoon Godly Idol (C位成神 C Wèi Chéng Shén) dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, serta faktor-faktor yang mengakibatkan pergeseran makna tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori pergeseran makna Newmark (1988) yang dirujuk oleh Machali (2009).

Web comics are one of the comic types whose popularity has been increasing since the international release of Line Webtoon application in 2014. In order for readers to be able to enjoy comics from various countries that are written in foreign languages, comic translation is necessary. However, translation activities involve more than just replacing text from one language to another, there is a need for shifts in form and meaning. This study analyzes the shifts in meaning (modulation) that occur in the translation of Godly Idol (C位成神 C Wèi Chéng Shén) webtoon from Mandarin to Indonesian, as well as the factors that cause these shifts. This study is a descriptive qualitative study that uses Newmark's (1988) theory of modulation, which is referenced by Machali (2009)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syihabuddin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002
418.02 SYI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Sachnazia
"Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan naskah Carita Jupri koleksi FSUI. Data yang yang digunakan, diperoleh dari naskah Carita Jupri dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05. Carita Jupri merupakan cerita pendek yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa karangan R. Pujaharja yang dikumpulkan oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1925. Hasil penelitian ini adalah suntingan teks dan terjemahan Carita Jupri yang menerapkan teori filologi dan menggunakan metode intuitif yang dikemukakan oleh Karsono H Saputra (2013), serta teori terjemahan yang dikemukakan oleh Benny Hoedoro Hoed (2006). Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi standar dengan melakukan perbaikan teks, serta menerapkan metode terjemahan komunikatif.

The purpose of this study is to present a text editing and the translation of Carita Jupri manuscript in wich the collection of FSUI coded CL. 19 K 12.05. Carita Jupri were written in the language and alphabet of Javanese by R.Pujaharja then collected by Pigeaud in Surakarta in 1925. This study were apply the theory of philology and used the intuitive method by Karsono H Saputra (2013) and the methode of translation by Benny Hoedoro Hoed (2006). The text editing were apply standard edition method and the comunicative translation method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Wilujeng Kinasih
"Aliterasi merupakan alat stilitis bahasa berupa frasa atau kalimat dari lebih dari dua kata yang diawali dengan huruf yang sama. Pada penelitian ini, peneliti ingin memperlihatkan penerjemahan aliterasi pada novel serial A Series of Unfortunate Events. Pada seri novel ini, frasa beraliterasi dibagi menjadi tiga kategori: judul buku, nama, frasa nomina. Pada kategori judul buku, bentuk aliterasi pada semua data berhasil dipertahankan pada TSa. Pada kategori nama, 23 dari 28 data berhasil dipertahankan bentuk aliterasinya. Pada kategori frasa nomina, hanya 2 dari 90 data yang berhasil dipertahankan bentuk aliterasinya. Kesepadanan yang penerjemah capai pada penerjemahan yang bentuk aliterasinya tidak dapat dipertahankan adalah kesepadanan pragmatis. Sementara itu, kesepadanan yang dicapai penerjemah pada penerjemahan yang aliterasinya berhasil dipertahankan adalah kesepadanan bentuk. Dalam menerjemahkan aliterasi, prosedur penerjemahan kreasi diskursif adalah prosedur yang paling cocok digunakan. Dengan menggunakan prosedur itu, penerjemah memiliki lebih banyak pilihan utnuk menemukan padanan kata-kata yang memiliki huruf awal yang sama dan penerjemah juga dapat menggunakan padanan kata non-leksikal yang sesuai dengan konteks. Peneliti menyarankan penerjemah untuk melakukan kompensasi dalam menerjemahkan aliterasi. Penerjemah dapat menerjemahkan TSu yang tidak beraliterasi menjadi beraliterasi untuk menggantikan bentuk aliterasi yang hilang.

Alliteration is a language stylistic tool in the form of phrases or sentences of more than two words starting with the same letter. In this study, the researcher wanted to show the translation of alliteration in the novel series A Series of Unfortunate Events. In this series, the alliteration phrases are divided into three categories: book titles, names, noun phrases. In the book title category, the alliteration of all data was successfully maintained in ST. In the name category, the alliteration of 23 out of 28 data are successfully retained in ST. In the category of noun phrases, only 2 out of 90 data retained their alliteration form in ST. The equivalence that the translator achieves for translations that did not retain their alliteration is pragmatic equivalent. Meanwhile, the equivalence achieved by the translator for translations that retain the alliteration is form equivalence. In translating alliteration, the discursive creation procedure is the most suitable procedure to use. By using this procedure, the translator has more options to find the equivalent words that have the same initial letters, and the translator can also use non-lexical equivalent words that fit the context. Researcher suggests translators to do compensation in translating alliteration phrases. Translators can translate unalliterated phrases in SS into alliterated phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Indahwati
"Menerjemahkan adalah mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam Bahasa Sumber (BSu) ke datum Bahasa Sasaran (BSa) demikian rupa sehingga arang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSa kesannya sama dengan kesan orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSu atau bahasa aslinya. Pesan yang terdapat didalam BSu itu harus diungkapkan sewajar mungkin dalam BSa. Demikianlah pendapat Nida dalam buku Enam Makalah Tentang Terjemahan oleh Maurits Simatupang. Oleh maka itu, dalam skripsi yang bertema Masalah Penerjemahan Kata Yang Bahasa Indonesia-Jepang ini, penulis berusaha menerjemahkan kata yang sewajar mungkin. Kata yang merupakan kata tugas yang khusus dipakai untuk menyatakan hubungan nomina dengan atribut sehingga kata yang disebut sebagai konjungtor atributif. Namun dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia-Jepang (Tim Kashiko), kata yang hanya diterjemahkan dengan kata dore. Padahal pada praktisnya kata dore memiliki makna yang mana. Padahal sebenarnya masih banyak lagi fungsi dan makna kata yang, apalagi bila dikaitkan pada penggunaannya dalam bahasa Jepang. Berdasarkan sumber teori yang didapat, penulis menemukan bahwa kata yang memiliki fungsi yaitu sebagai konjungtor antar pewatas nomina yang jumlahnya lebih dari satu, konjungtor antara inti kalimat dengan pewatasnya, sebagai pronominal relatif. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui, memahami dan memaparkan makna dan terjemahan kata yang kedalam Bahasa Jepang berdasarkan buku acuan dan hasil tes penelitian. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode analisis sebagai Cara untuk mendapatkan teori_-teori dasar yang berhubungan dengan kata yang, metode kepustakaan dan metode lapangan sebagai cara untuk mengumpulkan data. Pada metode analisis, penulis mendapatkan teori-teori dasar tentang prinsip dasar terjemahan umum, terjemahan kata yang Bahasa Indonesia-Jepang, penggunaan kata yang, pronominal relative dan modifier. Pada metode kepustakaan, penulis mendapatkan sumber-sumber data tertulis atau bacaan-bacaan yang menggunakan kata yang. Pada metode lapangan, penulis mendapatkan terjemahan bacaan-bacaan yang menggunakan kata yang Bahasa Indonesia kedalam bahasa Jepang. Setelah menganalisa dan melakukan perbandingan antara BSu dengan BSa, didukung oleh sumber-sumber teori yang didapat, penulis mendapatkan terjemahan kata yang dalam Bahasa Jepang sebagai berikut: Padanan kata yang sebagai konjungtor rangkaian pewatas nomina yang berjumlah lebih satu; Padanan kata yang sebagai konjungtor nomina inti dengan; Padanan kata yang sebagai pronominal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Wardini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat problematika penerjemahan cerita rakyat lokal Indonesia dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Obyek penelitian ini adalah empat buah cerita rakyat lokal Indonesia yang berdwibahasa, yakni Timun Emas, Jaka Tarub, Keong Emas dan Putri Tandanpalik. Selanjutnya, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan beberapa teori, seperti teori penerjemahan, teori trangresif, teori analisis wacana, teori folklor, dan teori sintaksis. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa perbedaan bahasa dan budaya dalam dua bahasa dapat menyebabkan kesalahpahaman, prasangka dan serta kendala dalam penyampaian nuansa yang mengandung nilai tradisional dan budaya yang melatarbelakangi bahasa dan budaya bersangkutan karena tidak adanya latar belakang pengetahuan bersama antara pembaca sumber dan pembaca sasaran.

This study aims to look at the problem of the translation of Indonesian local folklore which is in Indonesian and English. The subjects of this study are four Indonesian folklores in bilingual texts, which are Golden Cucumber, Jaka Tarub, Golden Snail, and Princess Tandanpalik. Furthermore, this study is a qualitative study that uses several theories, such as translation theory, transgressive theory, theory of discourse analysis, theory of folklore, and theory of syntax. This study has generated a conclusion that the differences between language and culture in two languages can lead to misunderstanding, prejudice and obstacles in delivering nuances of the traditional and cultural values underlying the language and culture used because of the absence of shared knowledge background between the source readers and the target readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S97
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Utami Novitarukmi
"Tesis ini menyuguhkan terjemahan beranotasi novel The Kaisho. Anotasi dilakukan untuk menjelaskan masalah penerjemahan istilah budaya dan penyelesaiannya. Keunikan novel dari segi budaya dan keinginan untuk memperkenalkan budaya latar TSu menjadi dasar penerjemahan yang menganut ideologi pengasingan, tanpa mengabaikan ideologi pelokalan. Ideologi pelokalan hanya digunakan pada bagian-bagian tertentu untuk mencapai pemahaman pembaca TSa. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode semantis-komunikatif dengan penggunaan berbagai teknik yang mendukung kesepadanan makna dan kewajaran bentuk.
Penerjemahan yang melibatkan teks sumber (TSu) yang menghadirkan sejumlah budaya kuat memerlukan upaya dari penerjemah agar tidak terjadi 'penjajahan budaya'. Keterlibatan teks sumber yang menghadirkan sejumlah budaya kuat di dalam penerjemahan ini memerlukan upaya penerjemah untuk menghindari 'penjajahan budaya'. Dalam situasi ini, penerjemah perlu mencondongkan pada lima aspek, (1) pemahaman karakteristik TSu; (2) pemahaman tentang calon pembaca TSa; (3) pemahaman budaya-budaya di dalam TSu dan budaya sasaran; (4) pemahaman makna dalam penyampaian pesan; dan (5) pemahaman bahwa ada perbedaan cara pengungkapan suatu ide pada dua budaya yang berlainan.

This thesis presents an annotated translation of the novel The Kaisho. Annotation is performed to explain the problem and its solution translation of the cultural terms. The uniqueness of the novel in terms of culture and the desire to introduce the cultural background of the source text become a basic of translation that adheres to the ideology of foreignization, without ignoring the localization of ideology. The localization only used on certain parts to achieve the target text reader comprehension. Translation method used is semantic-communicative methods with the use of various techniques that support the equivalence of meaning and reasonableness shape.
The involvement of the source text that presents a strong culture in this translation requires some effort of the translator to avoid the 'culturally imperialistic'. In this situstion, translator needs to be leaned on five aspects of understanding, (1) understanding of the characteristics of source text; (2) understanding of the potential reader of the target text; (3) understanding of the cultures in the source text and the target text; (4) understanding of the meaning in the delivery of the message; and (5) an understanding that there are different ways of expressing an idea in two different cultures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T43417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>