Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairunisa Ronaningtyas
"Platelet yang teraktivasi dapat menyebabkan agregasi dan pembentukan trombus sehingga dapat menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular. Hiperlipidemia merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang dapat mengaktivasi platelet melalui berbagai jalur. Platelet yang teraktivasi akan mengeluarkan biomarker yang dapat dideteksi, salah satunya yaitu RANTES. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian diet tinggi lemak terhadap profil lipid dan kadar RANTES sebagai parameter aktivasi platelet pada model hewan hiperlipidemia. Untuk menganalisis pengaruh diet tinggi lemak terhadap profil lipid plasma, hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok; kelompok normal, dan 3 kelompok induksi yang diberi variasi diet tinggi lemak atau high-fat diet (HFD) yang mengandung kuning telur puyuh, lemak sapi, lemak kambing, mentega, minyak kelapa, fruktosa, kolesterol murni, dan asam kolat. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan (p<0,05) pada kadar kolesterol total (HFD 1 = 139,68±11,88 mg/dL; HFD 2 = 161,14±14,42 mg/dL; HFD 3 = 248,80 ±7,49 mg/dL) dan trigliserida (HFD 1 = 142,06 ±14,03 mg/dL; HFD 2 = 185,94 ±13,36 mg/dL; HFD 3 = 236,85 ±7,53 mg/dL) pada semua kelompok diet tinggi lemak selama 10 pekan induksi diet tinggi lemak jika dibandingkan dengan kelompok normal (69,74±5,66 mg/dL dan 79,22 ±14,03 mg/dL). Pada pekan ke-10, terlihat perbedaan yang signifikan (p<0,05) baik antara kelompok normal dengan kelompok induksi maupun antar kelompok HFD 1, HFD 2, dan HFD 3. Hasil pengukuran kadar RANTES menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok HFD 3 dan kelompok normal (p<0,05). Peningkatan kadar kolesterol total dan trigliserida menunjukkan korelasi positif dan sedang dengan rasio RANTES (r = +0,474 dan r = +0,447).

Activated platelets can cause aggregation and thrombus formation that can be a risk factor for cardiovascular disease. Hyperlipidemia is a major risk factor for cardiovascular disease and also can activate platelets through various pathways. Activated platelets will release detectable biomarkers such as RANTES. This study aimed to examine the effect of high-fat diet on lipid profile and RANTES levels as a parameter of platelet activation in hyperlipidemic animal models. To analyze the effect of a high-fat diet on the plasma lipid profile, the animals were divided into 4 groups, group 1 is the normal group and three induction groups that were given a variation of a high-fat diet (HFD) containing quail egg yolk, beef fat, goat fat, butter, coconut oil, fructose, pure cholesterol, and cholic acid. The results showed that there was a significant increase (p<0.05) in total cholesterol (HFD 1 = 139,68±11,88 mg/dL; HFD 2 = 161,14±14,42 mg/dL; HFD 3 = 248,80 ±7,49 mg/dL) and triglyceride levels (HFD 1 = 142,06 ±14,03 mg/dL; HFD 2 = 185,94 ±13,36 mg/dL; HFD 3 = 236,85 ±7,53 mg/dL) in HFD group during 10 weeks of high-fat diet induction compared to normal group (69,74±5,66 mg/dL and 79,22 ±14,03 mg/dL). At week 10, there was a significant difference (p<0.05) both between the normal group and the induction group as well as between the HFD 1, HFD 2, and HFD 3 groups. The results of the measurement of RANTES levels showed a significant difference (p<0,05) between HFD 3 and the normal group. Increased levels of total cholesterol and triglycerides showed a positive moderate correlation with the RANTES ratio (r = +0,474 dan +0,447)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Oktavira
"Platelet merupakan sel diskoid anukleat yang berperan penting dalam hemostasis dan trombosis. Platelet yang teraktivasi berperan dalam perekrutan sel inflamasi yang lama- kelamaan akan merangsang terbentuknya plak trombotik dan berakibat kepada penyakit kardiovaskular. Salah satu penanda teraktivasinya platelet yaitu tromboksan B2 (TxB2) yang merupakan metabolit stabil dari tromboksan A2 (TxA2). Hiperlipidemia menjadi faktor risiko dari penyakit aterotrombotik atau kardiovaskular. Pembuktian ilmiah secara eksperimental menggunakan hewan model menjadi penting dalam proses pengembangan serta evaluasi obat antiplatelet bagi pasien aterosklerosis. Pembentukan hewan model hiperlipidemia didasarkan pada pola konsumsi masyarakat yang banyak mengonsumsi asam lemak jenuh ataupun asam lemak trans sehingga dapat memengaruhi profil lipid darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh induksi diet tinggi lemak (HFD) terhadap profil lipid dan efeknya terhadap aktivasi platelet khususnya kadar TxB2. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang diberikan diet tinggi lemak selama 10 minggu untuk membentuk hewan model hiperlipidemia. Penelitian ini menggunakan empat kelompok; satu kelompok kontrol diberi pakan standar dan aquadest, dan kelompok lainnya diberi diet tinggi lemak dengan berbagai jenis dan persentase diet tinggi lemak. Tikus yang sudah dalam kondisi hiperlipidemia, selanjutnya diukur kadar TxB2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok induksi telah berhasil mengalami hiperlipidemia dengan kadar kolesterol total ≥140 mg/dL dan kadar trigliserida ≥120 mg/dL dan memiliki perbedaan rerata kolesterol dan trigliserida yang signifikan (p<0,05) antara kelompok normal dengan kelompok induksi. Sedangkan, kadar TxB2 yang didapatkan menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antar 4 kelompok dan memiliki korelasi yang positif dan sangat lemah dengan profil lipid seperti kolesterol total dan trigliserida. Sehingga dapat disimpulkan pemberian diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida, tetapi tidak menunjukkan adanya aktivasi platelet melalui parameter TxB2.

Platelets are anucleate discoid cells that role-play in hemostasis and thrombosis. Activated platelets facilitating the recruitment of inflammatory cells and next will stimulate the formation of thrombotic plaques and result in cardiovascular disease. One of the markers platelet activations is thromboxane B2 (TxB2), is a stable metabolite of thromboxane A2 (TxA2). Hyperlipidemia is a risk factor for atherothrombotic or cardiovascular disease. Experimental scientific evidence in animal model is urgent in the process of developing and evaluating antiplatelet drugs for atherosclerosis patients. The formation of animal models of hyperlipidemia is based on the dietary habit of people who consume many saturated or trans fatty acids that affect the blood lipid profile. The purpose of this study was to examine the effect of induction of a high-fat diet (HFD) on lipid profile and its impact on platelet activation, especially TxB2 levels. This research used 20 male Wistar rats, which were given a high-fat diet for 10 weeks to form a hyperlipidemia animal model. This research used four groups; one control group was given standard feed and aquadest, and the other groups was given a high-fat diet of various types and percentages of a high-fat diet. The rat that already in the hyperlipidemia condition, then measured TxB2 levels. The results showed that the induction group had success developed hyperlipidemia with total cholesterol ≥140 mg/dL, triglycerides ≥120 mg/dL and had a significant difference in mean cholesterol and triglycerides (p<0.05) between groups. Meanwhile, the levels of TxB2 obtained showed not significant difference between the 4 groups and had a positive and very weak correlation between lipid profiles such as total cholesterol and triglycerides. So it can be concluded that the administration of a high-fat diet can increase total cholesterol and triglyceride levels, but does not show platelet activation through the TxB2 parameter."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Oktavira
"Platelet merupakan sel diskoid anukleat yang berperan penting dalam hemostasis dan trombosis. Platelet yang teraktivasi berperan dalam perekrutan sel inflamasi yang lama-kelamaan akan merangsang terbentuknya plak trombotik dan berakibat kepada penyakit kardiovaskular. Salah satu penanda teraktivasinya platelet yaitu tromboksan B2 (TxB2) yang merupakan metabolit stabil dari tromboksan A2 (TxA2). Hiperlipidemia menjadi faktor risiko dari penyakit aterotrombotik atau kardiovaskular. Pembuktian ilmiah secara eksperimental menggunakan hewan model menjadi penting dalam proses pengembangan serta evaluasi obat antiplatelet bagi pasien aterosklerosis. Pembentukan hewan model hiperlipidemia didasarkan pada pola konsumsi masyarakat yang banyak mengonsumsi asam lemak jenuh ataupun asam lemak trans sehingga dapat memengaruhi profil lipid darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh induksi diet tinggi lemak (HFD) terhadap profil lipid dan efeknya terhadap aktivasi platelet khususnya kadar TxB2. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang diberikan diet tinggi lemak selama 10 minggu untuk membentuk hewan model hiperlipidemia. Penelitian ini menggunakan empat kelompok; satu kelompok kontrol diberi pakan standar dan aquadest, dan kelompok lainnya diberi diet tinggi lemak dengan berbagai jenis dan persentase diet tinggi lemak. Tikus yang sudah dalam kondisi hiperlipidemia, selanjutnya diukur kadar TxB2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok induksi telah berhasil mengalami hiperlipidemia dengan kadar kolesterol total ≥140 mg/dL dan kadar trigliserida ≥120 mg/dL dan memiliki perbedaan rerata kolesterol dan trigliserida yang signifikan (p<0,05) antara kelompok normal dengan kelompok induksi. Sedangkan, kadar TxB2 yang didapatkan menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antar 4 kelompok dan memiliki korelasi yang positif dan sangat lemah dengan profil lipid seperti kolesterol total dan trigliserida. Sehingga dapat disimpulkan pemberian diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida, tetapi tidak menunjukkan adanya aktivasi platelet melalui parameter TxB2.

Platelets are anucleate discoid cells that role-play in hemostasis and thrombosis. Activated platelets facilitating the recruitment of inflammatory cells and next will stimulate the formation of thrombotic plaques and result in cardiovascular disease. One of the markers platelet activations is thromboxane B2 (TxB2), is a stable metabolite of thromboxane A2 (TxA2). Hyperlipidemia is a risk factor for atherothrombotic or cardiovascular disease. Experimental scientific evidence in animal model is urgent in the process of developing and evaluating antiplatelet drugs for atherosclerosis patients. The formation of animal models of hyperlipidemia is based on the dietary habit of people who consume many saturated or trans fatty acids that affect the blood lipid profile. The purpose of this study was to examine the effect of induction of a high-fat diet (HFD) on lipid profile and its impact on platelet activation, especially TxB2 levels. This research used 20 male Wistar rats, which were given a high-fat diet for 10 weeks to form a hyperlipidemia animal model. This research used four groups; one control group was given standard feed and aquadest, and the other groups was given a high-fat diet of various types and percentages of a high-fat diet. The rat that already in the hyperlipidemia condition, then measured TxB2 levels. The results showed that the induction group had success developed hyperlipidemia with total cholesterol ≥140 mg/dL, triglycerides ≥120 mg/dL and had a significant difference in mean cholesterol and triglycerides (p<0.05) between groups. Meanwhile, the levels of TxB2 obtained showed not significant difference between the 4 groups and had a positive and very weak correlation between lipid profiles such as total cholesterol and triglycerides. So it can be concluded that the administration of a high-fat diet can increase total cholesterol and triglyceride levels, but does not show platelet activation through the TxB2 parameter."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Triskamalia Nurmalinda, supersivor
"ABSTRAK
Metformin sekarang menjadi perhatian yang cukup besar karena telah dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam trigliserida plasma, kolesterol total plasma, kolesterol LDL, dan peningkatan yang signifikan dalam kolesterol HDL plasma tanpa menyebabkan hipoglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metformin pada tikus hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak. Dalam penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, positif, negatif, dan 3 kelompok perlakuan lainnya (n = 5). Kontrol normal tidak diberikan perlakuan, kelompok negatif diberi CMC 0,5%, kelompok positif menggunakan dosis simvastatin 1,8 mg / kg BB tikus / hari secara oral dan kelompok variasi dosis 45 mg / 200gBB tikus / hari secara oral; 90 mg / 200gBW tikus / hari secara oral; dan 180 mg / 200gBW tikus / hari secara oral. Induksi diberikan selama 28 hari dengan menggunakan diet tinggi lemak. Diet tinggi lemak diberikan melalui pakan dan usap lambung. Komposisi pakan tinggi lemak terdiri dari pakan standar: kuning telur puyuh: mentega (50:40: 10) dan minum PTU 0,01%. Komposisi induksi lambung sonde menggunakan kuning telur puyuh: sirup jagung fruktosa tinggi: mentega (80: 15: 5) dan PTU 0,1%. Kemudian dilanjutkan selama 14 hari pemberian obat oral. Pengukuran profil lipid dilakukan dengan metode enzymatic colori. Semua dosis metformin secara signifikan menurunkan kolesterol total dan LDL (p <0,05) dibandingkan dengan kontrol normal dan negatif. Metformin dosis 3 juga secara signifikan menurunkan kadar trigliserida (p <0,05) dan meningkatkan kadar HDL (p <0,05) dibandingkan dengan kontrol normal dan negatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, metformin memiliki efek antihiperlipidemik dengan dosis 45 mg / 200 g BB.
ABSTRACT
Metformin is now of considerable concern because it has significant reductions in plasma triglycerides, total plasma cholesterol, LDL cholesterol, and significant increases in plasma HDL cholesterol without causing hypoglycemia. This study aims to determine the effect of metformin on hyperlipidemic rats induced by a high-fat diet. In this study, 30 rats were grouped into 6 groups, namely the normal, positive, negative control group and 3 other treatment groups (n = 5). Normal control was not given treatment, the negative group was given CMC 0.5%, the positive group used a dose of simvastatin 1.8 mg / kg of rats / day orally and the group with a variation of the dose of 45 mg / 200gBW rats / day orally; 90 mg / 200gBW rat / day orally; and 180 mg / 200gBW rat / day orally. Induction was given for 28 days using a high-fat diet. A high-fat diet provided through feed and gastric use. The composition of high-fat feed consists of standard feed: quail egg yolk: butter (50:40: 10) and drinking PTU 0.01%. The composition of sonde stomach induction using quail egg yolk: high fructose corn syrup: butter (80: 15: 5) and 0.1% PTU. Then for 14 days he offered oral medication. Lipid profile measurements were carried out using the enzymatic colori method. All dose measurements significantly lowered total and LDL cholesterol (p <0.05) compared to normal and negative controls. Metformin dose 3 also significantly lowered triglyceride levels (p <0.05) and increased HDL levels (p <0.05) compared to normal and negative controls. Based on the results of these studies, metformin has an antihyperlipidemic effect at a dose of 45 mg / 200 g BW."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Mahmudi Wicaksono
"Secang (Caesalpinia sappan L.) dan jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) adalah dua tanaman obat tradisional yang sering dimanfaatkan di Indonesia dan keduanya memiliki kandungan senyawa fenolik. Secang telah menunjukkan aktivitas inhibisi agregasi platelet yang kemungkinan berasal dari kandungan brazilin dan brazilein, yang keduanya telah menunjukkan aktivitas antitrombotik. Secara umum, jahe (Zingiber officinale) juga telah menunjukkan efek antiagregasi platelet yang dikaitkan dengan kandungan gingerol dan shogaol, namun belum ada evaluasi serupa untuk jahe merah secara spesifik. Di sisi lain, jahe telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang dikaitkan dengan kandungan senyawa [6]-gingerol, [6]-shogaol, dan gingerdione, yang ketiganya memiliki konsentrasi lebih tinggi dalam jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pemberian variasi kombinasi secang dengan jahe merah terhadap aktivasi platelet pada hewan uji, diamati dari perubahan pada biomarker tromboksan B2 (TxB2). Kadar TxB2 dari kelompok yang diberikan intervensi berupa campuran ekstrak secang dan jahe merah dalam variasi dosis 1 (50 mg secang dan 200 mg jahe merah/200 gram berat badan) dan dosis 2 (100 mg secang dan 400 mg jahe merah/200 gram berat badan) secara signifikan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (dosis 1 p=0,013; dosis 2 p=0,004). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa campuran ekstrak secang dan jahe merah dengan variasi dosis 1 dan 2 memiliki efek inhibisi aktivasi platelet jika diamati melalui parameter TxB2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara efek variasi dosis 1 dan dosis 2 terhadap kadar TxB2 pada hewan uji.

Secang (Caesalpinia sappan L.) and red ginger (Zingiber officinale var rubrum) are two traditional medicinal plants that are often used in Indonesia and both contain phenolic compounds. Secang has shown platelet aggregation inhibitory activity which is probably due to its content of brazilin and brazilein, both of which have shown antithrombotic activity. In general, ginger (Zingiber officinale) has also shown an antiplatelet aggregation effect associated with gingerol and shogaol content, but there has been no similar evaluation for red ginger specifically. On the other hand, ginger has been shown to have antioxidant activity which is attributed to the content of compounds [6]-gingerol, [6]-shogaol, and gingerdione, all of which have higher concentrations in red ginger. This study aims to determine the effect of the variation of the combination of secang with red ginger on platelet activation in test animals, observed from changes in the biomarker of thromboxane B2 (TxB2). TxB2 levels from the intervention group in the form of a mixture of secang and red ginger extracts in varying doses of 1 (50 mg secang and 200 mg red ginger/200 gram body weight) and dose 2 (100 mg secang and 400 mg red ginger/200 gram body weight). ) was significantly smaller than the negative control group (dose 1 p=0.013; dose 2 p=0.004). Therefore, it can be concluded that a mixture of secang and red ginger extracts with variations in doses 1 and 2 has an inhibitory effect on platelet activation when observed through the TxB2 parameter. There was no significant difference between the effects of variations in dose 1 and dose 2 on TxB2 levels in test animals."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Novita
"Ditinjau dari sudut pandang klinis, kombinasi peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang masih menjadi penyebab utama kematian di dunia. Selain itu, bukti klinis menunjukkan bahwa pasien hiperlipidemia memiliki kaitan dengan terdapatnya peningkatan tekanan darah. Sebagai upaya pencarian atau pengembangan obat terkait penyakit kardiovaskular secara praklinis, maka dapat dilakukan pengembangan model hewan hiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi komposisi induksi diet tinggi lemak pada pengembangan model hewan hiperlipidemia dan pengaruhnya terhadap parameter tekanan darah sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu dengan 3 kelompok induksi yang berbeda dalam komposisi diet dan 1 kelompok yang tidak diinduksi sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu dapat meningkatkan profil lipid hewan uji berupa peningkatan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Peningkatan yang signifikan (p<0,05) terjadi pada setiap kelompok induksi diet tinggi lemak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Setelah induksi diet tinggi lemak, parameter tekanan darah pada kelompok induksi meningkat signifikan (p<0,05) terhadap kelompok kontrol. Peningkatan profil lipid dan tekanan darah paling tinggi terjadi pada kelompok HFD 3 dengan komposisi lemak kambing 50%, mentega 15%, fruktosa 20%, minyak kelapa 12,5%, kolesterol murni 2%, dan asam kolat 0,5%. Terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara profil lipid hewan uji dengan parameter tekanan darah. Dapat disimpulkan, pemberian induksi diet tinggi lemak selama 10 minggu dapat membentuk model hewan hiperlipidemia dan meningkatkan tekanan darah pada hewan uji.

Based on a clinical point of view, the combination of increased blood pressure and elevated cholesterol levels can increase the risk of cardiovascular events which remains major cause of death in the world. In addition, clinical evidence shows that hyperlipidemic patients are associated with an increase in blood pressure. As an effort to find or develop drugs related to cardiovascular disease on a preclinical basis, it is possible to develop an animal model of hyperlipidemia. This study aimed to determine the effect of variation in the composition of high-fat diet on the development of animal models of hyperlipidemia and its effect on blood pressure parameters as a risk factor of cardiovascular disease. High-fat diet was induced in animal models for 10 weeks, 3 groups were induced with different compositions and 1 group was not induced as a control. The results showed that high-fat diet feeding for 10 weeks could increase in total cholesterol and triglyceride levels of the animal model. A significant increase (p<0.05) occurred in each group induced by a high-fat diet compared to the control group. After feeding of a high-fat diet, blood pressure parameters in the experimental group increased significantly (p<0.05) compared to the control group. The highest increase in lipid profile and blood pressure occurred in the HFD 3 group with a composition of 50% goat fat, 15% butter, 20% fructose, 12.5% coconut oil, 2% pure cholesterol, and 0.5% cholic acid. There is a strong and significant correlation between the lipid profile of the animal model and blood pressure parameters. It can be concluded that a high-fat diet feeding for 10 weeks can form an animal model of hyperlipidemia and increase blood pressure in the animal model. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affiati Noviarini
"Allopurinol sebagai purin analog dari hipoksantin dan merupakan inhibitor dari xanthine oksidase (XO) yang dapat menjadi salah satu obat hipertensi dengan menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik, dan tekanan arteri rata-rata. Allopurinol pada tikus hipertensi yang diinduksi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Lima kelompok tikus jantan Sprague-Dawley memberi makan makanan tinggi lemak selama enam minggu dan satu kelompok diberi pakan standar. Obat yang diberikan selama tujuh hari, satu kelompok hanya diberi diet tinggi lemak dan CMC 0,5% secara oral, satu kelompok diberi lemak tinggi dan ISDN 3,6 mg/200 g BB per oral, satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 9 mg/200 g BB per oral, satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 18 mg/200 g BB per oral, dan satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 36 mg/200 g BB per oral. Diet tinggi lemak diberikan melalui pakan dengan komposisi terdiri dari pakan standar: kuning telur puyuh: HFCS: mentega (5: 3: 1: 1). Allopurinol mengurangi signifikansi darah pada tiga kelompok dosis (p <0,05). Semua dosis Allopurinol dan ISDN memberikan hasil yang relevan pada parameter tekanan darah dan kadar glukosa yang diperlukan pada hari terakhir pemberian obat. Berdasarkan hasil ini, Allopurinol memiliki efek potensial sebagai agen antihipertensi.

Allopurinol as a purine analogous to hypoxanthine and is an inhibitor of xanthine oxidase (XO) which can be one of the drugs for hypertension by lowering systolic, diastolic, and mean arterial blood pressure. Allopurinol in hypertensive rats induced by a high-fat diet. This study used 30 rats which were grouped into 6 groups. Five groups of Sprague-Dawley male rats fed high-fat foods for six weeks and one group was given standard feed. Drugs given for seven days, one group was only given a high-fat diet and 0.5% CMC orally, one group was given high fat and ISDN 3.6 mg/200 g BW orally, one group was given a high-fat diet and a dose of Allopurinol 9 mg/200 g BW orally, one group was given a high-fat diet and a dose of Allopurinol 18 mg/200 g BW orally, and one group was given a high-fat diet and Allopurinol dose 36 mg/200 g BW orally. A high-fat diet is provided through feeds with a composition consisting of standard feed: quail egg yolk: HFCS: butter (5: 3: 1: 1). Allopurinol reduced blood significance in three dose groups (p <0.05). All doses of Allopurinol and ISDN give relevant results on blood pressure parameters and glucose levels needed on the last day of drug administration. Based on these results, Allopurinol has a potential effect as an antihypertensive agent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Herawati
"Platelet merupakan fragmen sel berinti kecil beredar dalam darah yang dilepaskan dari megakariosit. Platelet memainkan peranan penting dalam hemostasis, thrombosis, inflamasi, dan aterogenesis. Produksi stres oksidatif dan reactive oxygen species (ROS) dapat mengaktifkan platelet dan berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskular. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat menginisiasi terjadinya aktivasi platelet melalui produksi ROS yang berlebih.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diet tinggi lemak terhadap karakteristik mod el hewan hiperlipid emia serta menganalisis pengaruh hiperlipid emia terhad ap aktivasi platelet melalui parameter beta thromboglobulin. Sebanyak 24 tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu 1 kelompok normal dan 3 kelompok induksi diet tinggi lemak. Pemberian induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu.
Hasil menunjukkan pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu meningkatkan profil lipid kolesterol total dan trigliserida secara signifikan jika dibandingkan kelompok normal. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak menghasilkan kadar beta-thromboglobulin yang lebih tinggi jika dibandingkan kelompok normal. Beta thromboglobulin, kolesterol total, dan trigliserida menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan arah yang positif.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu berhasil membent uk kond isi hiperlipid emia melalui parameter kolesterol total dan trigliserida. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak selama 10 minggu menunjukkan t erjad inya akt ivasi plat elet berd asarkan tingginya kadar beta-thromboglobulin jika dibandingkan dengan kelompok normal.

Platelets are small nucleated cell fragments circulating in the blood that are released from megakaryocytes. Platelets play an important role in hemostasis, thrombosis, inflammation, and atherogenesis. Production of oxidative stress and reactive oxygen species (ROS) can activate platelets and play a role in the pathogenesis of the cardiovascular disease. Hyperlipidemia is one of the risk factors for cardiovascular disease that can initiate platelet activation through excessive ROS production.
The purpose of this study was to determine the effect of variations in the composition of a high-fat diet on the characteristics of hyperlipidemic animal models and to analyze the effect of hyperlipidemia on platelet activation through beta thromboglobulin. A total of 24 Wistar rats were divided into 4 groups, 1 normal group and 3 high-fat diet groups. A high-fat diet was given for 10 weeks.
The results showed that giving a high-fat diet for 10 weeks increased the lipid profile of total cholesterol and triglycerides significantly when compared to the normal group. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet resulted in higher beta-thromboglobulin levels compared to the normal group. Beta thromboglobulin, total cholesterol, and triglycerides showed a very strong correlation in a positive direction.
It can be concluded that giving a high-fat diet for 10 weeks succeeded in forming a hyperlipidemic condition through total cholesterol and triglyceride parameters. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet for 10 weeks showed platelet activation based on high levels of beta-thromboglobulin compared to the normal group.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Herawati
"Platelet merupakan fragmen sel berinti kecil beredar dalam darah yang dilepaskan dari megakariosit. Platelet  memainkan peranan penting dalam hemostasis, thrombosis, inflamasi, dan aterogenesis.  Produksi stres oksidatif dan reactive oxygen species (ROS) dapat mengaktifkan platelet dan berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskular. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat menginisiasi terjadinya aktivasi platelet melalui produksi ROS yang berlebih. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diet tinggi lemak terhadap karakteristik model hewan hiperlipidemia serta menganalisis pengaruh hiperlipidemia terhadap aktivasi platelet melalui parameter beta thromboglobulin. Sebanyak 24 tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu 1 kelompok normal dan 3 kelompok induksi diet tinggi lemak. Pemberian induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu. Hasil menunjukkan pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu meningkatkan profil lipid kolesterol total dan trigliserida secara signifikan jika dibandingkan kelompok normal. Model hewan hiperlipidemia  yang diinduksi diet tinggi lemak menghasilkan kadar beta-thromboglobulin yang lebih tinggi jika dibandingkan kelompok normal.  Beta thromboglobulin, kolesterol total, dan trigliserida menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan arah yang positif. Dapat disimpulkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu berhasil membentuk kondisi hiperlipidemia melalui parameter kolesterol total dan trigliserida. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak selama 10 minggu menunjukkan terjadinya aktivasi platelet berdasarkan tingginya kadar beta-thromboglobulin jika dibandingkan dengan kelompok normal.

Platelets are small nucleated cell fragments circulating in the blood that are released from megakaryocytes. Platelets play an important role in hemostasis, thrombosis, inflammation, and atherogenesis. Production of oxidative stress and reactive oxygen species (ROS) can activate platelets and play a role in the pathogenesis of the cardiovascular disease. Hyperlipidemia is one of the risk factors for cardiovascular disease that can initiate platelet activation through excessive ROS production. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the composition of a high-fat diet on the characteristics of hyperlipidemic animal models and to analyze the effect of hyperlipidemia on platelet activation through beta thromboglobulin. A total of 24 Wistar rats were divided into 4 groups, 1 normal group and 3 high-fat diet groups. A high-fat diet was given for 10 weeks. The results showed that giving a high-fat diet for 10 weeks increased the lipid profile of total cholesterol and triglycerides significantly when compared to the normal group. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet resulted in higher beta-thromboglobulin levels compared to the normal group. Beta thromboglobulin, total cholesterol, and triglycerides showed a very strong correlation in a positive direction. It can be concluded that giving a high-fat diet for 10 weeks succeeded in forming a hyperlipidemic condition through total cholesterol and triglyceride parameters. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet for 10 weeks showed platelet activation based on high levels of beta-thromboglobulin  compared to the normal group. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabrian Charlie Nugroho
"Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronik umum yang terjadi pada masyarakat modern. Setelah penyakit jantung dan kanker, penyakit DM mewakili penyebab kematian ketiga pada manusia. Diabetes melitus tipe 2 merupakan jenis yang paling umum dari penyakit DM dan DM tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi pada jantung yang disebut sebagai diabetic cardiomyopathy. Metformin adalah obat yang meningkatkan sensivitas terhadap insulin dan banyak digunakan sebagai terapi untuk diabetes melitus tipe 2 namun metformin memiliki berbagai macam efek samping yang merugikan. Maka dari itu diperlukan suatu obat alternatif yang lebih aman untuk terapi diabetes melitus tipe 2 yaitu seperti alfa mangostin karena alfa mangostin memiliki efek antidiabetik dan kardioprotektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa efek terapi alfa mangostin pada tikus dengan diabetic cardiomyopathy.
Metode: Hewan percobaan yang digunakan berupa tikus jantan galur wistar. Hewan coba dibagi jadi 6 kelompok yaitu kelompok 1 diberikan pakan normal, kelompok 2 diberikan pakan normal dan senyawa alfa mangostin sebesar 200 mg/kg BB tikus,kelompok 3 diberikan pakan tinggi lemak, kelompok 4 diberikan makanan tinggi lemak dan diberikan suntikan streptozotocin lalu diberikan metformin 200 mg/kg BB tikus, kelompok 5 diberikan makanan tinggi lemak dan diberikan suntikan streptozotocin lalu diberikan alfa mangostin 100 mg/kg BB tikus dan kelompok 6 diberikan makanan tinggi lemak dan diberikan suntikan streptozotocin lalu diberikan alfa mangostin 200 mg/kg BB tikus. Gula darah diukur setiap minggu, tekanan darah dan berat badan dan berat jantung diukur pada minggu saat hewan disacrifice. Semua sampel organ jantung dan plasma dari semua kelompok hewan uji yang telah disacrifice di minggu ke 11 akan dianalisa kadar HOMA-IR, MCP-1, TNF-α, IL-6, IL-1β dan dilakukan pemeriksaan histopatologi.
Hasil Penelitian : Pemberian streptozotocin dan diet tinggi lemak menyebabkan gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, nilai HOMA-IR tinggi, nilai rasio BB/BJ tinggi, kadar MCP-1, TNF-α, IL-6, IL-1β tinggi dan ukuran sel kardiomiosit besar. Tetapi dengan pemberian metformin dan alfa mangostin dapat merendahkan nilai gula darah , tekanan darah , nilai HOMA-IR, nilai rasio BB/BJ, kadar MCP-1, TNF-α, IL-6, IL-1β.
Kesimpulan : Alfa mangostin memperlihatkan efek anti-inflamasi dan antidiabetik terhadap kadar gula darah dan jantung hewan coba yang diberikan diet tinggi lemak dan disuntik STZ.

Background : Diabetes mellitus (DM) is a common chronic disease that occurs in modern society. After heart disease and cancer, DM represents the third leading cause of death in humans. Diabetes mellitus type 2 is the most common type of DM disease and type 2 diabetes can cause heart complications called diabetic cardiomyopathy. Metformin is a drug that increases insulin sensitivity and is widely used as a therapy for type 2 diabetes mellitus but metformin has a variety of adverse side effects. Therefore we need a safer alternative drug for the treatment of type 2 diabetes mellitus, such as alpha mangostin because alpha mangostin has antidiabetic and cardioprotective effects. The purpose of this study was to analyze the effects of alpha mangostin therapy in rats with diabetic cardiomyopathy.
Method : Test animals or experimental animals used in the form of male wistar strain rats. Experimental animals were divided into 6 groups: group 1 was given normal food, group 2 was given normal food and alpha mangostin compound was 200 mg / kg BW rat, group 3 was given high fat food, group 4 was given high fat food and given streptozotocin injection and then given metformin 200 mg / kg body weight rat, group 5 given high fat food and given streptozotocin injection then given alpha mangostin 100 mg / kg body weight rat and group 6 given high fat food and given streptozotocin injection then given alpha mangostin 200 mg / kg body rat. Blood sugar is measured every week, blood pressure and body weight and heart weight are measured on the week when the animal is disacrifice. All cardiac organ and plasma samples from all groups of test animals that were sacrificed at week 11 will be analyzed for HOMA-IR, MCP-1, TNF-α, IL-6, IL-1β levels and histopathological examination.
Result : Administration of streptozotocin and high-fat diets causes high blood sugar, high blood pressure, high HOMA-IR values, high BB / BJ ratio values, MCP-1 levels, TNF-α, IL- 6, high IL-1β and large cardiomyocyte cell sizes . But by giving metformin and alpha mangostin can lower blood sugar values, blood pressure, HOMA-IR values, BB / BJ ratio values, MCP-1 levels, TNF-α, IL-6, IL-1β.
Conclusion : Alfa mangostin exhibits anti-inflammatory and antidiabetic effects on blood sugar and heart of experimental animals which are given a high-fat diet and STZ injections.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>