Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadli Rais
"Perhitungan sifat optik material berupa absorpsi atau penyerapan cahaya pada semikonduktor sering dilakukan dengan menggunakan asumsi dispersi energi kuadratik (parabola) di kedua pita energi valensi dan konduksi. Namun, pendekatan tersebut tidak cukup realistis, mengingat bentuk pita energi yang kita temui pada material tidak selalu mengikuti pendekatan kuadratik. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, kami menyelidiki pengaruh dari beberapa bentuk pita energi pada penyerapan cahaya di material semikonduktor. Secara khusus, spektrum penyerapan cahaya dihitung untuk material semikonduktor hipotetis dengan bentuk pita energi kuadratik (parabolik) dan nonparabolik seperti kuartik (pangkat empat) dan sekstik (pangkat enam). Kami juga mempertimbangkan efek dimensi material (dari satu hingga tiga dimensi) lalu membandingkan hasil yang telah dihitung. Untuk mendukung model tersebut, kami kemudian menghitung penyerapan cahaya secara numerik menggunakan pendekatan density functional theory (DFT) dari beberapa representasi material yang kami temukan memiliki bentuk dispersi energi yang serupa dengan yang model yang diajukan, seperti PtS2 dan GeTe. Kami menemukan dalam semikonduktor hipotetis untuk perhitungan sepasang pita energi yang sama, efek dimensi memengaruhi hasil penyerapan cahaya, semakin tinggi dimensinya, semakin tinggi penyerapan cahaya yang kami dapatkan. Untuk perhitungan pita kombinasi, tidak hanya dimensi yang memengaruhi absorpsi, tetapi juga bentuk pita konduksi dan pita valensinya. Kami menemukan bahwa material PtS2 memiliki hasil yang mirip dengan penyerapan cahaya untuk kombinasi pita nc = 2 dan nv = 4. Dan untuk GeTe kami menemukan bahwa hasilnya berbeda dengan kombinasi nc = 2 and nv = 4.

Calculations of optical properties such as the light absorption of semiconductors are often performed by assuming parabolic energy dispersion of both valence and conduction energy bands. However, this approach is not quite realistic, because the actual shape of the energy bands often deviates from the quadratic shape. Therefore, we need to investigate the effect of a more realistic shapes of electronic band structures on light absorption in semiconducting materials. In this study, the absorption spectra are calculated for hypothetical semiconductors with higher degree polynomial, i.e. quartic (fourth-degree polynomial) and sextic (sixth-degree polynomial) energy dispersion. We also consider one to three dimensional cases and compare the calculated spectra. To validate our model, the calculated spectra are compared with some representative materials having similar band shapes, such as Si, PtS2, and GeTe. In this case, the light absorption is calculated numerically using a first-principles, density functional theory approach. We found in the hypothetical semiconductor for band pair transition, its dimension affects the light absorption. Higher dimensions have larger light absorption. The calculations also show that the transition between bands is affected by not only the material’s dimension, but also the shape of the conduction band and valence band. We found that the light absorption of material PtS2 is similar to the calculated light absorption that corresponds to a transition of band nc = 2 to nv = 4. Meanwhile, GeTe’s light absorption deviates from such an optical transition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Dwi Sartika
"Disperse Red 1 (DR 1) adalah pewarna merah yang memiliki unsur kimia C16H18N4O3. DR 1 merupakan pewarna azo yang mempunyai sifat fotoisomerisasi reversibel. Pada pewarna azo perubahan dari trans ke cis dapat menyebabkan perubahan reversibel yang diinduksi cahaya pada beberapa pewarna, seperti DR 1. Perubahan struktur dari trans ke cis terjadi karena penyerapan cahaya ultraviolet (UV). Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai spektrum serapan cahaya pada perubahan struktur molekul Disperse Red 1 isomer trans terhadap isomer 90° dan isomer cis, sehingga mengetahui besar pergeseran spektrum penyerapan cahaya karena penyerapan UV menggunakan metode komputasi density functional theory (DFT). Hasil analisa berdasarkan spektrum serapan optik didapatkan perubahan warna pada isomer trans, 90°, dan cis karena ketika trans menyerap sinar UV maka akan terjadi pergeseran molekul sehingga membentuk isomer 90° dan isomer cis, pada saat pergeseran inilah molekul menyerap energi cahaya sehingga mengalami perubahan warna.

Disperse Red 1 (DR 1) is a red dye with the chemical element C16H18N4O3. DR 1 is an azo dye with reversible photoisomerisation properties. Some azo dyes, including DR 1, undergo light-induced reversible transitions from trans to cis. Changes in structure from trans to cis occur due to ultraviolet (UV) light absorption. This study aimed to determine the value of changes in the molecular structure of Disperse Red 1 trans isomer to 90° isomer and cis isomer, on the light absorption spectrum in order to determine the magnitude of the shift in the light absorption spectrum due to UV absorption using the density functional theory (DFT) computational method. Based on the optical absorption spectrum, the analysis revealed colour changes in the trans, 90 °, and cis isomers. When the trans-absorbed UV light, a molecular shift occurred to form the 90° isomer and the cis isomer. The molecule absorbed light energy during this shift, causing it to change colour."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Kengo
"Graphene merupakan material tipis yang paling umum dan paling banyak dipelajari saat ini. Graphene adalah material yang hampir transparan dengan nilai penyerapan cahaya sekitar 2,3% sehingga tidak terlalu cocok untuk aplikasi fisis yang melibatkan penyerapan cahaya. Dengan menggunakan salah satu varian struktur dielektrik berlapis tecermin, yaitu dielektrik berulang dua lapis, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sifat optik graphene, terutama absorpsi cahayanya, dapat diperkuat hingga 50%. Namun, variasi lebih lanjut dari struktur dielektrik berlapis tercermin, seperti tiga dielektrik berulang atau empat dielektrik berulang, belum diketahui apakah akan mampu memperkuat penyerapan cahaya oleh graphene atau tidak Pada tugas akhir ini, kami mempelajari struktur dielektrik berlapis tercermin berupa tiga lapis berulang dan empat lapis berulang untuk memahami seberapa pengaruh struktur tersebut terhadap material tipis, lebih spesifiknya, lapisan graphene tunggal, yang dijepit di tengah struktur tersebut. Dari studi ini, kita akan melihat bahwa untuk struktur berlapis dengan menggunakan tiga dielektrik, nilai dari absorpsi cahaya oleh material tipis yang diapit berosilasi antara dua nilai tertentu. Sementara itu, untuk struktur berlapis dengan menggunakan empat dielektrik, nilai absorpsi cahaya oleh material tipis dapat diperkuat. Penggunaan jumlah dielektrik yang lebih banyak dalam hal ini membuka peluang untuk melakukan pengaturan secara halus pada sifat optis material tipis apapun sehingga struktur dapat menghasilkan nilai yang diinginkan pada perangkat optoelektronik tertentu.

Graphene is the most commonly known and studied material that are really thin. Graphene is an almost transparent material with a value of light absorption of about 2.3% so that it is not really suitable for physical applications involving light absorption. By using a variant of mirrored multilayer dielectric structures, i.e. the two-layer repeating dielectrics, a previous research has shown that the optical properties of graphene, especially its light absorption, can be amplified up to 50%. However, further variations of the mirrored multilayer dielectric structures, for example three layers of repeated dielectrics or four layers of repeated dielectrics, are not yet known whether they will be able to strengthen the light absorption by graphene. In this final project, we study the mirrored multilayer dielectric structures in the forms of three repeated layers and four repeated layers to understand how they influence optical absorption of the thin layer of material that is sandwiched inside them, more specifically, a single layer of graphene. From this study, we will see that for a layered structure using three dielectrics that value of light absorption in the sandwiched thin material oscillates between two certain values. Meanwhile, for the layered structure using four dielectrics, the light absorption by thin material can be strengthened. The use of a greater number of dielectrics in this case opens up the opportunity to fine-tune the optical properties of any arbitrary thin material so that the structure can produce the desired values of light absorption for precise optoelectronic applications. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Helmut F.
New York: John Wiley & Sons, 1971
621.385 WOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"[Produksi biogas menggunakan limbah cair kelapa sawit (LCKS) dengan proses
digesting anaerob menggunakan tangki digester menghasilkan CH4 sebesar ±87% dan
gas CO2 sebsar ±13%. Metode absorpsi dan kolom adsorpsi adalah beberapa proses
sederhana yang mudah untuk diaplikasikan, aplikasinya dapat menggunakan zeolit
alam sebagai adsorben dan larutan Ca(OH)2 sebagai absorben. Kedua metode tersebut
dapat digunakan secara simultan untuk proses purifikasi biogas dengan cara biogas
dialirkan terlebih dahulu ke dalam larutan Ca(OH)2 dan kemudian akan dilewatkan ke
dalam kolom dengan ukuran tinggi dan diameter dalam sebesar 15cm dan 0,8cm yang
berisi zeolit alam termodifikasi. Untuk meningkatkan daya adsorpsi dapat dilakukan
modifikasi permukaan zeolit alam dengan perlakuan asam kuat-basa kuat dengan
variasi konsentrasi 1, 2, dan 3M, kalsinasi pada suhu 450°C, dan melapisi permukaan
zeolit alam dengan beberapa variasi konsentrasi kitosan yaitu 0,25; 0,5; dan 1%.
Penggunaan asam kuat-basa kuat dapat meningkatlkan luas permukaan dan diameter,
sedangkan pelapisan kitosan dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi pada zeolit alam
karena adanya gugus amine pada kitosan. Hasil modifikasi dan aktivasi zeolit akan
diuji menggunakan SEM-EDX, BET, FTIR, dan XRD, sedangkan hasil purifikasi
biogas akan diuji menggunakan gas chromatography (GC). Adsorben terbaik yang
didapatkan dari penelitian ini adalah adsorben dengan perlakuan asam-basa 2M yang
kemudian dilapisi kitosan 0,5%. Hasil purifikasi yang didapatkan adalah pengurangan
kadar CO2 pada biogas menjadi 0.42% dan peningkatan kadar CH4 menjadi 99.58%.;Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 , Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 ]"
[;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2016
S62211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuflinawari Away
"Pemisahan gas CH4 dari C02 telah dilakukan dengan teknik membran yang digabungkan dengan teknik cairan absorpsi. Penggabungan kedua teknik ini bertujuan untuk meningkatkan unjuk kerja membran. Teknologi pemisahan yang biasa digunakan adalah penyerapan dengan cairan absorpsi, baik cairan absorpsi kimia, maupun cairan absorpsi fisika dan pendinginan kriogenik.Kelemahan teknik ini disebabkan oleh peralatannya yang cukup besar sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pengontakan, pembusaan dan chanelling, tetapi teknik ini sangat selektif dan menghasilkan produk gas dengan kemurnian tinggi. Munculnya teknik membran dapat menghindari kelemahan teknik penyerapan dengan cairan absorpsi tersebut, tetapi tidak begitu efektif untuk digunakan pada pemisahan yang menghendaki produk dengan kemurnian tinggi. Penggabungan teknik membran dan cairan absorpsi, menggunakan membran asymetrik selulosa asetat dan membran berpori selulosa asetat yang menyangga cairan absorpsi (metanol atau n-pirolidon). Campuran gas akan melewati cairan absorpsi, sebelum melewati membran asymetrik selulosa asetat Penelitian ini dimulai dengan membandingkan hasil pemisahan antara membran padat dan membran asymerik. Terhadap membran asymetrik diberikan perlakuan pengeringan dengan menggunakan isopropil alkohol dan heksana. Perlakuan pengeringan dengan pertukaran pelarut ini dapat meningkatkan selektivitas ideal dari 7 sampai dengan 17. Perlakuan pemberian cairan absorpsi terhadap membran asymetrik selulosa asetat dalam penelitian ini memperlihatkan peningkatan selektivitas aktual yang cukup baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T40314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Askerov, B.M.
Singapore: World Scientific, 1994
537.622 ASK e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Levinstein, M.E.
Singapore: World Scientific, 1992
537.622 LEV g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Reinhold,, 1959
621.38152 SEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S. Reka Rio
Jakarta : Pradnya Paramita, 1999
537.622 REK f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>