Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Abdulhafizh
"Industri besi baja dikenal juga sebagai “The Mother of Industries”, karena posisinya yang strategis dan juga cakupan penggunaannya yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas daya saing industri besi baja dari negara-negara G20, kecuali Uni Eropa, serta melihat dimanakah posisi Indonesia. Dengan menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage, diketahui bahwa dari 19 negara hanya 9 negara saja yang memiliki daya saing pada industri besi baja. Sedangkan, terdapat beberapa negara yang tidak memiliki daya siang dikarenakan nilai ekspor pada industri besi bajanya lebih kecil dibandingkan dengan nilai impornya, termasuk Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi daya saing industri besi baja negara-negara G20. Dimana variabel total produksi dan tingkat konsumsi merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi industri besi baja secara signifikan.

The iron and steel industry is also known as "The Mother of Industries", because of its strategic position and wide range of uses. This study aims to discuss the competitiveness of the iron and steel industry from the G20 countries, except the European Union, and to see where Indonesia's position is. By using the Revealed Comparative Advantage index, it is known that out of 19 countries only 9 countries have competitiveness in the iron and steel industry. Meanwhile, there are several countries that do not have competitiveness because the export value in the iron and steel industry is smaller than the import value, including Indonesia. This study also aims to determine what factors that can affect the competitiveness of the iron and steel industry in the G20 countries. Where the variables of total production and consumption levels are two factors that can significantly affect the iron and steel industry. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pounds, Norman J. G.
London: Hutchinson University Library, 1969
338.47 POU g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Sovian
"ABSTRACT
Jumlah cadangan pasir besi sebagian besar tersebar di wilayah pesisir perairan Indonesia,dari pesisir sebelah barat Sumatera, pesisir pantai selatan Jawa juga Bali, pesisir Sulawesi, pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), serta pesisir Papua. Jumlah cadangan keseluruhan untuk bijih sebanyak 173.810.612 ton dan logam sebanyak 25.412.652,62 ton. Tetapi pemanfaatannya belum optimal,karena PT. Krakatau Steel, dan PT. Krakatau Posco baru memproduksi plat baja sebanyak 24.000 sampai dengan 36.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan plat baja untuk industri perkapalan tiap tahunnya dibutuhkan 900.000 ton per tahun. Dengan kebutuhan bahan baku plat baja berupa besi spons dengan Fe ≥ 60%, PT. Krakatau Steel masih mengimpor dari luar negeri. Buktinya, PT. Krakatau Steel sebelum dan selama tahun 2000-an masih mengimpor Pellet Bijih Besi dari negara Swedia, Chilli, dan Brazil sebesar 3.500.000 ton per tahun. Kondisi ini merupakan penyebab industri baja nasional tidak bisa bersaing dengan industri baja luar negeri, karena bahan baku yang diimpor dikenakan bea masuk. Ini peluang untuk membangun perusahaan bahan baku baja, karena selama ini industri bahan baku baja di Indonesia hanya ada dua perusahaan. Kondisi ini mendorong dilakukannya pembuatan besi spons, dengan proses pembuatan besi spons dengan teknologi yang disesuaikan dengan kapasitas produksi terpasang. Penelitian ini menganalisis pembuatan besi spons dengan menggunakan pasir besi Cipatujah, sebagai bahan baku untuk pembuatan besi spons, dengan hasil yang didapat berupa besi spons dengan kadar tertingginya Fe ≥60,44%. Ini dapat dipakai untuk keperluan bahan baku pembuatan baja PT. Krakatau Steel (PT. KS), karena selama ini PT. KS mengklaim bahwa produk besi spons lokal Fe<60%. Ini dapat mendorong kemandirian bahan baku baja, yang dampak pada kemandirian industri pertahanan. Tetapi pemerintah juga harus melakukan proteksi dan memprioritaskan bahan baku baja produksi nasional untuk produksi baja nasional. Dengan jalan industri baja nasional milik pemerintah membina konsorsium vendor pemasok bahan baku (besi spoin) agar kualitas dan pasokan besi spons berkesinambungan."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
343.01 JPBN 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roitburd, Lazar
Moscow, Foreign Languages Pub.
338.47 ROI st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Okthory Sucianto
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niki Barenda Sari
"Karena pengukuran produktivitas yang akurat dapat memberikan informasi yang berguna dalam meningkatkan daya saing, penting untuk memahami perbedaan dalam produktivitas relatif di antara negara-negara. Hal ini memungkinkan negara untuk fokus dan berspesialisasi dalam produk-produk mereka yang relatif lebih produktif. Dengan menggunakan pendekatan berbasis regresi, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola dasar keunggulan komparatif, dengan industri baja Indonesia sebagai fokus analisis.
Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif terkuat di industri baja di antara negara-negara ASEAN. Meskipun industri baja adalah industri ke-27 dalam peringkat nilai keunggulan komparatif dalam negeri Indonesia, ada beberapa produk yang memiliki keunggulan komparatif yang kuat dan bahkan memiliki posisi yang kuat secara internasional. Selain itu, penting untuk mengikutsertakan beberapa negara ASEAN sebagai observasi dalam mengestimasi parameter kunci produktivitas karena menghasilkan estimasi baru θ, yang masih sejalan dengan literatur yang ada.

Because accurate productivity measurements can provide useful information in enhancing competitiveness, it is important to understand the differences in the relative productivity among countries, allowing countries to focus and specialize in their relatively more productive products. Using a regression-based approach, this study aims to analyze the fundamental patterns of comparative advantage, with the Indonesian steel industry as the focus of analysis.
The major finding of this research is that Indonesia has the strongest comparative advantage in the steel industry among ASEAN countries. Even though the steel industry is the 27th industry in Indonesia’s within-country ranking of comparative advantage values, there are some products that have a strong comparative advantage and even have a strong position internationally. In addition, it is worth pointing out that taking some ASEAN countries in the observation in estimating the key parameter of productivity, while not the main focus of the paper, yields a new estimate of θ, which is still in line with the extant literature.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, William A.
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1966
338.47669 JOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wu, Yuan-Li
New York: Frederick A. Praeger, 1965
338.476 YUA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Purnama Driasmara
"Persaingan bisnis di dalam industri baja berpotensi untuk berkembang di masa yang akan datang, terutama di pasar Indonesia. Permasalaahn yang terkait dengan topik ini adalah "Apakah terdapat hubungan antara demand, harga baja HRC domestik, dan kurs dollar terhadap penjualan HRC di PT Krakatau Steel (Persero), tbk?" Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian ekspalantif dengan tujuan penelitian adalah sebagai penelitian murni. Hasil dari penelitian ini dapat dinyatakan bahwa 17,2 persen variasi dari penjualan HRC dapat dijelaskan melalui ketiga variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi meskipun hubungannya lemah. Sementara sisanya sebesar 82,8 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diketahui.

Business rivalry in steel industry has been potentially growing in the future. The issue that related with the topic is "Are there any relation between demand, HRC domestic price and dollar exchange rate against HRC sales at PT Krakatau Steel Persero, tbk.?" This research is classified as an explanation research wand the purpose is pure reseacrh. The result indicates that 17.2 percent of the variations of HRC Sales can be explained by three independent variables used in the regression equation though the correlation is weak. While the rest of 82.8 percent are explained by another unknown variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amstrongmia
"ABSTRAK
Resesi ekonomi yang melanda negara Indonesia secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya biaya produksi di industri peleburan Iogam yang menggunakan dapur tukik. Peningkatan tersebur dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap bahan bakar kokas import yang digunakan oleh dapur tukik. Aras dasar ini maka perlu dicari bahan bakar alternatif yang dapat mensubtitusi kokas impont. Pada penelitian ini diharapkan dapat dibuat briket semikokas dengan bahan pengikat gula tetes yang dapat mensubtimsi pamakaian kokas import dengan jumlah yang cukup berarti(>50 %).
Penelitian diawali dengan briketasi dimana persentase gula tetes yang digunakan adalah 7,5, 10 dan 12,5%. Masing-musing briket tersebut kemudian dikarbonisasi pada temperatur 300℃ dan 400℃. Karbonisasi diawali dengan pengeringan air yang menggunakan oven pada temperatur 200℃ selama 20 menit. Pengujian karakteristik briket dilakukan pada green briker maupun briket pasca karbonisasi (briket semikokas). Pada green briket dilakukan pengujian sifat mekanis (kekuatan tekanan dan kekuatan jatuh) sedangkan pada briket semikokas dilakukan pengujian sifat mekanis, komposisi kimia (carbon dan sulfur, kadar air serta nilai kalor).
Dari hasil optimum yang didapat jika dibandingkan dengan briket bambara PT. BA dan kokas import (nilai optimum briket semikokas didapat pada briket dengan persentase gula teres 12,5% dan temperatur karbonisasi 400℃), dapat diprediksi briket semikokas tersebut dapat mensubtitusi kokas import sampai 50%. Prediksi didasari oleh karakteristik briket yaitu kekuatan rekan yang mencapai 5,4 kg/cm2, kekuatan jatuh 99,52%, nilai kalor 5772,02 serta kadar sulfur 0,33%."
2000
S41572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>