Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Ika Dewi
"Kesiapsiagaan terhadap bencana tanah longsor merupakan suatu tindakan penting untuk meminimalisir dampak bencana alam. Purworejo adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang sering mengalami bencana tanah longsor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapsiagaan keluarga terhadap bencana tanah longsor di daerah rawan bencana tanah longsor Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain penelitian survei menggunakan teknik simpel random sampling. Responden penelitian berjumlah 424 responden yang tinggal di 5 kecamatan rawan bencana tanah longsor. Hasil penelitian menunjukkan bawa mayoritas responden berusia 50-59 tahun dan tinggal di Purworejo lebih dari 10 tahun. Kesiapsiagaan keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor dalam kategori  tinggi (50,7%). Selain itu, 46,5% responden mengalami tanah longsor berdasarkan pengalaman keluarga. Tiga penyebab utama bencana tanah longsor berdasarkan persepsi responden adalah hujan deras (28,1%), penebangan pohon (17,7%), dan hujan sedang selama beberapa hari (17,5%). Penelitian ini merekomendasikan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor untuk menjaga dan meningkatkan upaya kesiapsiagaan bencana tanah longsor demi keselamatan warga yang tinggal di daerah rawan tanah longsor.

Landslide preparedness is an important action to minimize impact to disasters. Purworejo is one of the cities in Indonesia which is vulnerable to landslide disasters. This study aimed to identify the family’s preparedness in the landslide-prone area of Purworejo. A descriptive survey design with a simple random sampling technique was used in this research. This study involved 424 respondents who live in 5 landslide-prone sub-districts of Purworejo. The study’s results showed that a majority of the respondents are 50-59 years old and have lived in Purworejo for more than ten years. The family living in landslide-prone area have a high landslide preparedness (50,7%), a 46,5% of respondents in this study experienced the landslide through their relative or close friend. Three main causes of landslides based on family’s perception are heavy rains (28,1%), tree removal (17,7%), and moderate rains for several days (17,5%). This study recommends that the landslides preparedness in the family need to be increased in order to have a better understanding of the risk of a landslide disaster."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludi Jalaludin
"Desa Cibanteng merupakan salah satu desa rawan bencana gerakan tanah sehingga masyarakat memerlukan kesiapsiagaan bencana sebagai bentuk kapasitas dalam merespon bencana gerakan tanah. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masyarakat wilayah rawan gerakan tanah di Desa Cibanteng dengan menggunakan lima variabel kesiapsiagaan antara lain pengetahuan bencana, kebijakan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan bencana, dan mobilisasi sumber daya. Objek penelitian ini merupakan masyarakat yang berada di wilayah rawan gerakan tanah. Penilaian kesiapsiagaan dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi kuantitatif dengan nilai rata-rata (mean). Kesiapsiagaan yang dinilai tinggi jika melampaui nilai rata-rata kesiapsiagaannya.
Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga dusun yang tergolong memiliki kesiapsiagaan tinggi yaitu Dusun Cibuntu sebesar 8,22 (20,50%) dengan kelas rawan tinggi gerakan tanah seluas 50,84 Ha, Dusun Cikaso sebesar 8,82 (22%) dengan wilayah kelas rawan tinggi seluas 118,71 Ha, dan Dusun Ciletuh sebesar 8,33(20,79%) dengan wilayah kelas rawan tinggi seluas 102,11 Ha. Sedangkan dua dusun yang tergolong memiliki nilai kesiapsiagaan rendah yaitu Dusun Sukamulya sebesar 7,46 (18,62%) dengan wilayah rawan tinggi seluas 92,20 Ha, dan Dusun Tipar sebesar 7,25 (18,09%) dengan wilayah rawan tinggi seluas 31,90 Ha. Perbedaan wilayah rawan gerakan tanah antar dusun di Desa Cibanteng mempengaruhi kesiapsiagaannya. Semakin rawan wilayah terhadap gerakan tanah maka semakin siapsiaga masyarakat yang menempati wilayah tersebut dalam menghadapi bencana gerakan tanah.

Cibanteng is a village prone to ground movements that require community disaster preparedness as a form of disaster response capacity in ground motion. Preparedness is a series of activities undertaken to anticipate disasters, through organizing and through appropriate measures. Therefore, this study aimed to analyze the level of community preparedness prone area of land in the village Cibanteng movement using five variables including knowledge of disaster preparedness, policy, emergency response planning, disaster warning system and mobilization of resources. This research subject is the people who are in areas vulnerable to soil movement. Preparedness assessment using quantitative description with the average value (Mean). Value of high preparedness for exceeding the average value of preparedness and vice versa.
The result of research showed there are three hamlets were classified as having a high preparedness namely Hamlet Cibuntu of 8.22 (20.50%) with high-class areas prone area of 50.84 hectares, Hamlet Cikaso of 8.82 (22%) with high-class areas prone covering an area of 118.71 hectares, and Hamlet Ciletuh of 8.33 (20.79%) with high-class areas prone area of 102.11 hectares. While the two hamlets were classified as having a low value that is Hamlet Sukamulya preparedness amounted to 7.46 (18.62%) with a high-prone area measuring 92.20 hectares, and Hamlet Tipar at 7.25 (18.09%) with a high-prone area measuring 31.90 Ha. Differences between the soil movement prone region hamlet in Cibanteng affect preparedness. Increasingly prone areas vulnerable to soil movement, the more community prepared.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S34009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarningsih
"ABSTRAK
Bencana alam yang terjadi di Indonesia dengan angka kejadian yang cukup tinggi dan memakan korban jiwa pada lansia salah satunya adalah longsor. Dampak psikologis akibat longsor yaitu terjadinya ansietas dan koping yang digunakan oleh lansia yaitu berfokus pada aspek spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penggunaan koping lansia dalam menurunkan ansietas di wilayah rawan bencana longsor, dengan menggunakan rancangan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 165 responden. Analisis yang digunakan uji kai kuadrat dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan gambaran koping yang digunakan adalah Emotion-focused coping meliputi venting, self distraction dan denial, tidak adanya hubungan antara koping dengan tingkat asnietas pada lansia yang tinggal diwilayah rawan bencana longsor Kabupaten Bandung p value=0.229, ?=0.05 dan status pernikahan merupakan faktor yang paling mempengaruhi tingkat ansietas pada lansia. Perlu dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan koping adaptif serta penatalaksanaan ansietas dan penelitian lanjutan dengan variabel sub koping, aspek spiritual, pengetahuan dan support sistem pada lansia.

ABSTRACT
Natural disasters that occurred in Indonesia with a fairly high number of incidents and casualties in the elderly one of which is a landslide. The psychological impact of the landslide is the anxiety and coping used by the elderly that is focused on spiritual aspects. The purpose of this study to identify the use of coping elderly in reducing anxiety in the potential for landslides, using cross sectional design and a total sample of 165 respondents. The analysis used chi square test and multiple logistic regression. The results showed a picture of coping used are Emotion focused coping include venting, self distraction and denial, no relationship between coping with the level asnietas the elderly who live in the region prone to landslides Bandung regency p value 0229, 0.05 , and status marriage is a factor that most affects the level of anxiety in the elderly. Health education regarding the use of adaptive coping and anxiety management and advanced research with the variable sub coping, spiritual aspects, knowledge and support system in the elderly."
2017
T47106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Puspita
"Tanah longsor sering terjadi di Desa Cibanteng karena kondisi fisik dan sosialnya. Sebagai desa yang rawan longsor, Desa Cibanteng harus memperhatikan karakteristik permukiman yang sesuai karena menyangkut keberlangsungan hidup penduduk. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan melalui observasi lapang, wawancara, dan pengumpulan data dari beberapa instansi. Data yang terkumpul diolah menggunakan Ms. Excel dan ArcGIS 10.1 untuk menghasilkan peta wilayah rawan tanah longsor dari tiga indikator, yaitu lereng, penggunaan tanah, dan riwayat longsor, serta peta – peta karakteristik permukiman.
Hasil yang diperoleh yaitu masih adanya permukiman yang dapat membahayakan keselamatan hidup penduduk di Desa Cibanteng, khususnya pada wilayah rawan longsor tingkat tinggi, dengan karakteristik berupa kerapatan rumah tinggi, serta jumlah rumah non panggung dan berdinding tembok yang relatif besar. Kondisi yang demikian menunjukkan mitigasi tingkat 1 dan 2, yang berarti bahwa suatu daerah sangat penting untuk melakukan mitigasi. Daerah yang termasuk dalam tingkat mitigasi tersebut adalah Kampung Gulingmunding dan Kampung Sukamulya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Seandy Alfarabi
"Kabupaten Sukabumi terletak di Selatan Jawa Barat yang dikenal sebagai wilayah yang memiliki keragaman alam. Namun, wilayah ini rawan terhadap bencana, terutama tanah longsor. Penelitian ini berfokus pada Kecamatan Cisolok yang karena aspek topografi, bagian dari Geopark Ciletuh, dan salah satu wilayah pembangunan di selatan Jawa Barat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh geomorfologi terhadap wilayah rawan longsor di Kecamatan Cisolok untuk mengurangi dampak longsor dan mendukung pembangunan. Metode yang digunakan untuk pemetaan geomorfologi yaitu metode overlay, sedangkan untuk pemetaan longsor menggunakan metode Frequency Ratio yang diintegrasikan dengan SIG. Penelitian ini menggunakan variabel fisik diantaranya lereng, ketinggian, litologi/jenis batuan, struktur geologi, jalan, sungai, penggunaan tanah, jenis tanah, curah hujan, dan lokasi longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah penelitian didominasi oleh lahan lereng vulkanik dengan medan yang curam. Wilayah rawan longsor dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas rendah dengan persentase 17,03 %, kelas sedang 62,05 %, kelas tinggi 14,4 %, dan kelas sangat tinggi 6,51 %. Variasi tingkat kerawanan longsor di wilayah penelitian dipengaruhi oleh bentuk medan, genesis lahan , dan proses geomorfik.

Sukabumi Regency located in Southern West Java known as region that has diverse natural characteristics. However, it is vulnerable to disasters, especially landslides. Moreover, this study focuses on Cisolok District because of the topography aspect, part of Ciletuh Geopark, and also one of the development area in Southern West Java. This study aims to analyze the influence of geomorphology to the landslide-prone areain Cisolok District to reduce landslides and support the development. This study used the overlay analysis for geomorphological mapping, while the Frequency ratio (FR) method used for landslide-prone area mapping. Several physical variables used in this study, such as slope, elevation, lithology, geological structure, road network, stream network, landuse, soil type, rainfall, and landslide location. The result shows that the study area have diverse geomorphology units dominated by volcanic slope with steep topography. While landslide-prone area consist of four classes; namely 17,03% low, 62,05% medium, 14,4% high, and 6,51% very high. Variety of landslide vulnerability in study area influenced by terrain form, land genesis, and geomorphic process.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Grahadi Wibowo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai bentuk kerentanan bencana tanah longsor dan upaya menguranginya di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk kerentanan bencana tanah longsor di Desa Bojongkoneng yang diklasifikasikan ke dalam aspek fisik, sosial, lingkungan, dan ekonomi. Selain itu, terdapat adanya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan. Upaya kesiapsiagaan perlu untuk ditingkatkan lagi sedangkan kerentanan ekonomi merupakan kerentanan yang harus menjadi prioritas utama pada upaya pengurangan kerentanan bencana di Desa Bojongkoneng.

ABSTRACT
This thesis discusses the form of vulnerability of landslide disaster and its effort to reduce it at Bojongkoneng Village, Bogor Regency. This study used qualitative descriptive approach. Data collection techniques used were in depth interviews, observations, and literature studies. The results show that there are forms of vulnerability of landslide disaster at Bojongkoneng Village which are classified into physical, social, environmental, and economic aspects. In addition, there are mitigation and preparedness efforts undertaken to reduce vulnerability. Preparedness efforts need to be improved while the vulnerability of the economy is a vulnerability that should be a top priority on disaster vulnerability reduction efforts at Bojongkoneng Village."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Indah Suci
"Wilayah sub DA Cidadap memiliki tingkat kerawanan terhadap longsor yang cukup tinggi, dengan karakteristik kemiringan lereng yang lebih dari 25% dan ditumbuhi dengan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perubahaan Penggunaan Lahan dengan metode konservasi vegetatif yang telah dilakukan di wilayah rawan longsor sub DA Cidadap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Index Storie. Analisis secara temporal dilakukan pada perubahan tutupan lahan tahun 1999 dan 2019, sedangkan analisis secara spasial dilakukan pada wilayah rawan longsor, serta konservasi tanah yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan lokasi kejadian longsor. Identifikasi konservasi dilakukan dengan overlay antara konserrvasi vegetatif dan sebaran wilayah rawan longsor pada wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1999 – 2019, penggunaan lahan berupa permukiman dan tegalan/ ladang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kelas Penggunaan Lahan jenis badan air, hutan, hutan lebat, kebun, sawah, semak belukar dan tanah kosong mengalami penurunan. Pada tahun 1999 – 2019, Sub DA Cidadap didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang dengan luas sebesar 10.080,49 Ha atau 84,92% dari luas sub DA Cidadap. Konservasi yang telah dilakukan di sub DA Cidadap menggunakan beberapa teknik kombinasi konservasi vegetatif, yaitu pergiliran tanaman, pergiliran tanaman & wanatani, dan wanatani.

The sub-district of Cidadap has a high level of vulnerability to landslides, with a characteristic slope of more than 25% and is overgrown with vegetation. This study aims to identify the effect of changes in land use with vegetative conservation methods that have been carried out in landslide-prone areas in Cidadap watershed. The method used in this research is the Index Storie method. Temporal analysis was carried out on changes in land cover in 1999 and 2019, while spatial analysis was carried out on landslide-prone areas, as well as soil conservation that had been carried out. In this study, there are five variables, namely rainfall, land cover, slope, soil type, and location of landslides. Conservation identification is carried out by overlaying between vegetative conservation and the distribution of landslide-prone areas in the study area. The results of this study indicate that in 1999 - 2019, land use in the form of settlements and moor / fields has increased. Whereas for the land use class, the types of water bodies, forests, dense forests, gardens, rice fields, shrubs and empty land decreased. In 1999 - 2019, Cidadap watershed was dominated by a moderate landslide hazard level with an area of 10,080.49 Ha or 84.92% of the area of the Cidadap watershed. The conservation that has been carried out in Cidadap watershed uses several combinations of vegetative conservation techniques, namely crop rotation, crop & agroforestry and agroforestry rotation"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Abdurrasyid Afif
"Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki lereng yang terjal. Tanah longsor seringkali dapat merugikan manusia dalam bentuk harta benda, kerusakan lingkungan hingga korban jiwa. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan tingkat kejadian longsor yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi potensi dan daerah rawan longsor di Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan untuk memperoleh daerah potensial longsor adalah metode Slope Morphology (SMORPH). Daerah rawan longsor diperoleh dengan metode overlay dengan menggabungkan wilayah potensi longsor dan pemukiman dengan memperhatikan arah kemiringan lereng (Aspect). Analisis spasial digunakan untuk menjelaskan sebaran daerah rawan longsor di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari 24% luas wilayah memiliki potensi longsor tinggi yang tersebar di bagian Selatan dan Barat Laut Kabupaten Kuningan. Potensi longsor yang terjadi di permukiman dapat membuat kawasan tersebut rawan longsor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa daerah rawan longsor yang terdapat di permukiman tersebar di bagian selatan Kabupaten Kuningan dengan luas wilayah 2.381 km2.

Landslides are one of the natural disasters that often occur in Indonesia, especially in areas that have steep slopes. Landslides can often harm humans in the form of property, environmental damage and casualties. Kuningan Regency is one of the districts in West Java with a high rate of landslides. This study aims to analyze and predict the potential and landslide prone areas in Kuningan Regency. The method used to obtain landslide potential areas is the Slope Morphology (SMORPH) method. Landslide prone areas are obtained by an overlay method by combining potential landslide areas and settlements by taking into account the direction of the slope (Aspect). Spatial analysis is used to explain the distribution of landslide-prone areas in Kuningan Regency. Based on the results of the analysis, it shows that more than 24% of the area has a high potential for landslides which are scattered in the South and Northwest parts of Kuningan Regency. The potential for landslides that occur in settlements can make the area prone to landslides. The results of the analysis also show that landslide-prone areas in settlements are scattered in the southern part of Kuningan Regency with an area of ​​2,381 km2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nur Aisyah
"

Tanah longsor tercatat memiliki dampak paling mematikan di Indonesia selama tahun 2015 - 2017. Tanah longsor dapat disebabkan oleh aktivitas manusia yang memperburuk kondisi lingkungan seperti dengan merekonstruksi lanskap yang dapat mengurangi fungsi ekologis. Oleh karena itu, pemetaan wilayah rawan tanah longsor diperlukan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Lanskap dengan FRAGSTATS 4.2 dan Index Storie. Indeks lanskap digunakan untuk memetakan pola lanskap sementara Index Storie dapat digunakan untuk memetakan daerah rawan longsor, kedua indeks tersebut kemudian digunakan untuk analisis lebih lanjut yang menunjukkan hubungan antara pola lanskap dan daerah rawan longsor di wilayah studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa peningkatan nilai Patch Density (PD), Landscape Shape Index (LSI) dan Interspersion and Juxtaposition Index (IJI), menggambarkan pola lanskap yang tersebar, sedangkan peningkatan nilai Largest Patch Index (LPI) pada lanskap menunjukkan pola yang semakin mengelompok. Index Storie menunjukkan bahwa wilayah rawan longsor dengan tingkat sedang mendominasi area studi dan cenderung terkonsentrasi di utara, karakteristik fisik yang mempengaruhi tingkat kerentanan longsor di area studi adalah curah hujan, lapisan batuan dasar dan jenis tanah. Kombinasi Indeks Lanskap dan Index Storie menunjukkan bahwa hubungan antara pola lanskap dan daerah rawan longsor dapat menjadi salah satu alat penentu prioritas yang digunakan untuk memantau dan merencanakan penutupan lahan sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor.


Landslides were recorded as having the deadliest impact in Indonesia during 2015 - 2017. Landslides can be caused by human activities which deteriorate the environment condition such as by reconstructing landscapes that may reduce ecological functions. Therefore, mapping of landslide-prone areas is necessary as one of the efforts to mitigate the disaster that could be following. The methods used in this research are the landscape metrics with FRAGSTATS 4.2 and Index Storie. Landscape metrics are useful to map the landscape patterns while the Index Storie can be used to map landslide-prone areas, both indexes then being used for further analysis to determine the relationship between landscape patterns and landslide-prone areas in the study area. The results showed that increasing value of Patch Density (PD), Landscape Shape Index (LSI) and Interspersion and Juxtaposition Index (IJI), illustrates the pattern of scattered landscapes, whereas an increase in the value of the Largest Patch Index (LPI) in a landscape indicates an increasingly clustered pattern. The Index Storie shows that areas of moderate landslide-prone areas dominate the study area and tend to be concentrated in the north, physical characteristics that affect the level of landslide vulnerability in the study area are rainfall, bedrock layer, and soil type. The combination of the Landscape metrics and the Index Storie shows that the relationship between landscape patterns and landslide-prone areas can be one of the priorities determining tools used for monitoring and planning land cover as an effort to mitigate landslides.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>