Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hegina Salshabila Azani
"Berdasarkan data BPS tahun 2019, provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan daerah yang paling banyak menerima tamu, baik tamu asing maupun domestik pada hotel bintang dengan akumulasi 59,44% dan Tingkat Penghunian Kamar hotel bintang di seluruh Indonesia mencapai 54,99%. Banyaknya rata- rata kunjungan tamu pada provinsi tersebut dan juga tingginya tingkat penghunian kamar di hotel bintang empat dan lima menunjukkan perlu adanya pemberian pelayanan yang berkualitas dari karyawan frontline hotel kategori tersebut terhadap para tamu yang bisa dicapai melalui berbagi pengetahuan pengalaman unik yang mereka alami dengan sesama anggota organisasi. Dimana salah satu strategi utama organisasi dalam membangun knowledge sharing yang efektif dalam organisasi adalah merancang strategi untuk mencegah anggota organisasi terlibat dalam perilaku menyembunyikan pengetahuan yang mereka miliki atau disebut dengan istilah knowledge hiding. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh Altruistic leadership terhadap perilaku knowledge hiding dengan mediasi LMX, leader triggered postive emotion, relational social capital pada karyawan frontline hotel bintang empat dan lima. Penelitian ini menitik beratkan pada perilaku knowledge hiding, yang masih jarang diteliti di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, didapatkan responden sejumlah 192 karyawan frontline yang tersebar di lima provisnis di Indonesia yaitu, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan hasil bahwa Leader-triggered positive emotion dan Relational social capital memediasi secara penuh pengaruh altruistic leadership terhadap perilaku knowledge hiding. Sementara Leader–member exchange tidak memediasi pengaruh altruistic leadership terhadap perilaku knowledge hiding.

Based on data from BPS in 2019, West Java, DKI Jakarta, Bali, East Java and Central Java were the areas that received the most guests, both foreign and domestic guests at star hotels, with an accumulation of 59.44% and The Room Occupancy Rate for star hotels throughout Indonesia reached 54.99%. The number of average guest visits in these provinces and also the high rate of room occupancy in four and five star hotels indicate the need to provide quality service from frontline hotel employees of that category which can be achieved through sharing knowledge of the unique experiences they have experienced with others organization member. Where one of the main strategies of organizations in building effective knowledge sharing in organizations is to design strategies to prevent organizational members from engaging in hiding knowledge they have or what is known as knowledge hiding. This study aims to re-examine the effect of altruistic leadership on knowledge hiding behavior with mediation of LMX , leader triggered postive emotion, relational social capital on frontline employees of four and five star hotels. This research focuses on knowledge hiding behavior, which is still rarely studied in Indonesia. The data was collected using a survey method. The respondents were 192 frontline employees spread across five provinces in Indonesia (Jakarta, West Java, Central Java, East Java and Bali). Data processing using the structural equation modeling (SEM) method shows that leader-triggered positive emotion and relational social capital fully mediate the influence of altruistic leadership on knowledge hiding behavior. Meanwhile, leader–member exchange does not mediate the influence of altruistic leadership on knowledge hiding behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Sari Zikri
"Pertumbuhan sektor pariwisata selama Pelita V dan tahun pertama Pelita VI ini berkembang dengan cepat sekali. Perkembangan luar biasa yang dicapai sektor ini apat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah, khususnya daerah-daerah tujuan wisata (DTW) yang banyak diminati para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik seperti Bali, Sumatra Utara, Jakarta, dan Jawa Barat.
Pada tahun 1994 yang lalu jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4 juta orang dan telah berhasil melampaui Sfisaran tertinggi sebesar 3,95 juta orang dengan meraih devisa sebesar US $ 4,6 miliar. Hingga akhir Pelita VI mendatang (1998) diperkirakan Indonesia akan mampu menjaring 6,5 juta wisatawan dengan jumlah pemasukan sedikitnya US $8,9 miliar.
Pendapatan masyarakat kota besar di Indonesia yang semakin meningkat dan perubahan jumlah hari kerja dari 6 hari menjadi 5 hari juga tutut memiliki andil dalam meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi DTW di Indonesia. Semakin besamya golongan menengah di Indonesia, ditambah dengan kehidupan kota besar yang serba cepat dan melelahkan, menyebabkan kebutuhan akan berlibur semakin dirasa penting oleh masyarakat kota besar.
Melihat gejala ini, maka jelas peluang dalam bisnis perhotelan semakin menarik untuk digarap. Peluang tersebut, tampaknya selama ini telah diantisipasi oleh investor. Dalam dua tahun terakhir ini terlihat investasi dalam sek.1or perhotelan memperlihatkan tendensi yang semakin meningkat. Ditjen Parpostel pada periode bulan Januari hingga Februari 1995 lalu mencatat 28 perusahaan berminat membangun hotel di wilayah Indonesia dengan lokasi terbanyak di Jawa Barat, disusul DKI Jakarta, serta Jawa Timur dan Bali.
Sejalan dengan semakin banyaknya hotel yang dibangun, maka intensitas persaingan dalam industri perhotelan semakin ketat dalam menjaring tamu. Untuk dapat memenangkan persaingan diperlukan konsep yang berbeda (different) dalam membangun sebuah hotel.
Dalam karya akhir ini pentilis mengetengahkan konsep Boutique Hotel yaitu hotel dengan jumlah kamar sedikit (<100) tetapi memiliki keunikan pada disain interior dan mengutamakan pelayanan yang personal untuk para tamunya sehingga mereka merasakan suasana yang lain dari hotel lainnya. Dengan mengacu pada strategi diferensiasi yang merupakan salah satu strategi generik, maka dengan konsep boutique hotel ini hotel X yang akan dibangun di daerah Pelabuhan Ratu, Jawa Barat dapat memiliki keunggulan bersaing dalam industri perhotelan.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan informasi melalui metode pengisian kuesioner dan tanya jawab dengan pihak manajemen Boutique Hotel yang telah berdiri, guna memperoleh gambaran operasi dari setiap fungsi organisasi. Metode kuesioner juga digunaka terhadap konsumen dari Boutique Hotel itu sendiri untuk mendapatkan persepsi mereka tentang Boutique Hotel dan hasil kuisioner tersebut diolah dengan menggunakan metoda Multi Dimensional Scalling (MDS) dengan software MDPREF.
Studi literatur dan pengumpulan data baik dari media cetak, komputer (CD ROM), maupun sumber data sekunder lainnya dilakukan untuk mengidentiftkasi peluang dan ancaman yang terdapat dalam industri perhotelan ini. Setelah komponen-komponen dalam lingkungan internal maupun ekstemal diidentiftkasi dilakukan pembobotan terhadap komponen-komponen tersebut berdasarkan kepentingannya masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Metode ini akan menggambarkan posisi Boutique Hotel X didalam diagram SWOT, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan analisis penentuan strategi yang akan dijalankan. Analisis Keuangan juga dilakukan penulis untuk melihat feasibilitas dari proyek tersebut, dengan menggunakan asumsi-asumsi yang biasa digunakan dalam menganalisis feasibilitas sebuah hotel.
Dengan jurnlah kamar 30 buah berbentuk bungalow /vila yang didisain unik dan mewah, pelayanan yang personal dan fasilitas yang baik, Boutique Hotel X diharap dapat menarik konsumen dari golongan menengah ke atas dengan sewa kamar rata-rata US$ 250 pada tahun pertama pengoperasian (1998). Investasi sebesar US$ 6,3 juta dengan struktur pendanaan 30 : 70 dan tingkat bunga 10% pertahun., memiliki payback periode selama 5 tahun dan IRR sebesar 24%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepullah
"Penelitian ini menggunakan strategi metode campuran sekuensial/bertahap (sequential mixed methods) terutama strategi sekuensial explanatory dengan tujuan untuk mengetahui trend, pertumbuhan dan pengaruh antara kunjungan wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata di Banten pada periode 1999- 2018, dengan menggunakan data time series melalui pengujian ko-integrasi Johannsen dan kausalitas Granger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjalanan wisatawan nusantara berpengaruh jangka panjang dan berdampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata di provinsi Banten dibuktikan dengan pengujian Johannsen cointegration dan Granger causality. Wisatawan nusantara pada pola plot membentuk trend menaik dan seiring berjalannya waktu jumlah wisatawan nusantara cenderung terus meningkat, namun pada tahun 2009 sd 2010 tampak terjadi lonjakan pesat wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan mancanegara dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami pertumbuhan kenaikan tertinggi pada tahun 2017 sebesar 403.463 kunjungan wisatawan mancanegara, dan mengalami penurunan sebesar 18,95 % di tahun 2018 menjadi sebesar 327.003 kunjungan.
Hasil penelitian terdapat penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi Banten yang terjadi pada tahun 2018, salah satu penyebabnya adalah status level 2 (waspada) Gunung Anak Krakatau yang ditetapkan oleh pemerintah dan terjadinya bencana alam yang menyebabkan tsunami di pesisir laut wilayah Banten pada tahun 2018. Terjadi pergeseran tren pariwisata, yaitu dari motivasi bersenang-senang menjadi mencari pengalaman baru. Paradigma pariwisata ini pun bergeser dari sun, sand and sea menjadi serenity, sustainability and spirituality. Pemekaran 2 Kabupaten yang terjadi di Provinsi Banten pada tahun 2007 dan 2008 berdampak terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja di wilayah pemekaran, dengan berdiri banyaknya instansi-instansi pemerintahan daerah otonom dan dunia usaha, serta pertumbuhan ekonomi sekitar.

The research uses sequential mixed methods strategies, especially explanatory sequential strategies with the aim to determine trends, growth and the influence of tourist visits on tourism employment in Banten period 1999-2018, using data time series through testing Johannsen co-integration and Granger causality. The results showed that the travel of domestic tourists had a long-term effect and had a large impact on the employment of the tourism sector in Banten province as evidenced by Johannsen cointegration and Granger causality testing. Domestic tourists in the plot pattern formed an upward trend and over time the number of domestic tourists tended to continue to increase, but in 2009 to 2010 there appeared to be a rapid surge in domestic tourists. Foreign tourist visits in the last 20 years experienced the highest growth in 2017 at 403,463 foreign tourist visits and decreased by 18.95% in 2018 to 327,003 visits.
The results of the study have decreased in the number of tourist visits to Banten province that occurred in 2018, one of the causes was the level 2 (alert) status of Gunung Anak Krakatau set by the government and the occurrence of natural disasters that caused tsunamis in the coastal area of Banten in 2018. A shift in tourism trends, which is from the motivation of having fun being looking for new experiences. This tourism paradigm shifted from sun, sand and sea to serenity, sustainability and spirituality. There are two autonomous districts that occurred in Banten Province in 2007 and 2008 had an impact on increasing employment in the newly created regions, with the standing of many autonomous regional government agencies and the business sector, as well as economic growth.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of the research is to examine the significance influence of organizational culture and information technology to firm performance through innovation. Population of the research is hotel firms exist in North Sulawesi. The sample is 87 hotel firms which taken by stratified random sampling. Partial Least Square(PLS) is the analysis tool applied in this research. The results of the research show that organizational culture has significant influence to innovation, however, has no significant influence to firm performance. Information technology has significant influence to innovation, but has no significant influence to firm performance. Based on the research result then it is suggested to the management and hotel owners to revise the existing cultural values which are considered not relevant to business development, and used the innovation to improve the competitiveness of firm. In addition to that, employees as the operator of information technology should be improved their skill to be able to innovate with the technology itself. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maryam Suroso
"ABSTRAK
Sifat industri hospitality membutuhkan posisi frontline untuk terlibat dalam tantangan sejumlah tugas ketika berinteraksi langsung dalam memberikan pelayanan dari organisasi. Hal ini tidak mengherankan, karena karyawan frontline adalah cerminan perusahaan hospitality, sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan konsumen yang berkualitas tinggi dan berhasil menangani masalah serta konsumen yang komplain. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh intrinsic motivation, polychronicity, work-family conflict terhadap service recovery performance pada karyawan frontline menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM . Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hipotesis diuji menggunakan data yang diambil dari 124 karyawan frontline hotel bintang empat dan bintang lima di Jakarta melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrinsic motivation tidak memiliki pengaruh negatif terhadap work-family conflict, intrinsic motivation memiliki pengaruh positif terhadap service recovery performance, polychronicity tidak memiliki pengaruh negatif terhadap work-family conflict tetapi hasil menunjukkan negatif sehingga dapat dikatakan terdapat indikasi bahwa kedua variabel berpengaruh negatif, polychronicity tidak memiliki pengaruh positif terhadap service recovery performance dan work-family conflict tidak memiliki pengaruh negatif terhadap service recovery performance.

ABSTRACT
The nature of the hospitality industry requires frontline position holders to engage in a number of tasks in challenging service encounters of organization. This is not surprising, because frontline employees FLEs are the face of a hospitality firm and are expected to offer high quality customer service and successfully handle customer complaints and problems. The purpose of this paper is to investigate the impact of intrinsic motivation, polychronicity, work family conflict toward service recovery performance of frontline employees using Structural Equation Modeling SEM method. The sampling technique using purposive sampling method. Hypothesis tested using data of 124 frontline employees at four star and five star hotels in Jakarta using questionnaire. The study result showed that intrinsic motivation does not have negatively influence to work family conflict, there is a positive influence between intrinsic motivation and service recovery performance, polychronicity does not have a negative influence on work family conflict but the result show negative so it can be said there is an indication that both variables has a negative effect, polychronicity does not have positively influence to service recovery performance, and work family conflict does not have negatively influence to service recovery performance. "
2017
S68928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Prameswari
"Perkembangan teknologi komunikasi dan web pada industri pariwisata kian mempengaruhi cara orang dalam mengakses informasi. Salah satu bentuk perkembangannya diwakili dengan ulasan online oleh pengguna hotel pada travel website yang keberadaannya tengah menjamur dewasa ini. Opini pengguna dapat dimanfaatkan oleh pengelola hotel dalam meningkatkan kualitas industri perhotelan, bersamaan dengan rencana pemerintah untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan opinion mining guna mengetahui aspek yang berkaitan dengan layanan dan fasilitas beserta sentimennya untuk menggambarkan pendapat pengguna terhadap kualitas hotel. Sebuah program yang bekerja atas prinsip Recursive Neural Tensor Network (RNTN) digunakan dalam penelitian ini. Ulasan pengguna hotel di Labuan Bajo, Lombok, dan Bali digunakan untuk mewakili daerah wisata yang mirip dan berdekatan, serta tingkat perkembangan pariwisata yang berbeda-beda. Luaran analisis sentimen menunjukkan bahwa aspek yang berkaitan dengan aktivitas dan hiburan, fasilitas ruangan, dan jasa transportasi di ketiga daerah masih didominasi dengan sentimen negatif. Hasil penelitian dapat digunakan untuk evaluasi dalam meningkatkan kualitas industri perhotelan sebagai penunjang pariwisata di Indonesia.

The rapid development of communication technology and website on the tourism domain increasingly influence the way people access information. One of the development impact is represented by hotel users? review on travel websites whose existence is flourishing today. Users? opinion can be used by hotel managers for improving the quality of the hospitality industry, in line with the government plans to bring more tourists to Indonesia. Opinion mining approach is used in this research to determine the aspects related to service and facility of the hotel, along with the sentiment to describe users opinion towards the quality of the hotel. A program that works on the principle of Recursive Neural Tensor Network (RNTN) used in this study. Hotel users? review in Labuan Bajo, Lombok, and Bali used to represent the tourist areas that are similar and close to each other, with different levels of tourism development. The output of this research shows that the hotel aspects related to activities and entertainment, room amenities, and transportation services in the three regions are still dominated by negative sentiment. Therefore, the results of this research can be used for evaluation to improve the quality of the hospitality industry as an important support in Indonesia tourism.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andrean Pratama
"Layanan akomodasi peer to peer (P2P) adalah hasil perpaduan dari industri lodging dan perkembangan teknologi. Platform P2P membantu mempertemukan tamu dengan penyedia ruangan melalui aplikasi atau website dengan basis online. Layanan ini terbilang cukup baru dan mulai diterima oleh masyarakat Indonesia dari sejak tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungang motivasi intrinsik dan ekstrinsik pelanggan terhadap kepuasan dan intensi penggunaan kembali pengambilan sampel penelitian adalah sebanyak 201 sampel yang terdapat pada rentang usia antara 18 tahun hingga 44 tahun dan pernah menginap di layanan akomodasi p2p paling tidak 1 tahun terakhir.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kesenangan, manfaat ekonomis, dan perlengkapan signifikan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan, sedangkan manfaat sosial, kelestarian, dan manfaat lokasi tidak signifikan menunjukan adanya pengaruh. Seluruh variabel tidak memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan kembali, kecuali kepuasan.

Peer to peer (P2P) accomodation is an outcome from a fusion between lodging industy technological developments. Usability of P2P (sites or apps) platform makes guest and room provider (host) easier to meet. This service is quite newly known and accepted in indonesian society since 2012.
The aim of this research is to get to know the effect of customer‟s intrinsic dan extrinsic motivation to satisfaction and furutre intention. Research samples are 201 samples in the age range between 18 years to 44 years and ever stayed in p2p accomodation at least for the lattest year.
The result of this tudy found that enjoyment, economic benefits and amenities have positive and significant influence on satisfaction, while social benefits, sustainability, and locational benefits have no signigicant influence. All variables except satisfaction has no influence on future intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Karinadewi
"Industri hospitaliti, terutama sektor perhotelan, adalah salah satu industri dengan tingkat perpindahan pekerja tertinggi di dunia. Di Indonesia, sektor hotel mengalami berbagai permasalahan yang disebabkan oleh tingginya tingkat perpindahan pekerja. Hal ini juga dialami oleh berbagai perusahaan operator hotel terkemuka, termasuk PT. Archipelago International. Dalam studi ini, peneliti mengkaji bagaimana pekerja hotel di PT. Archipelago International memaknai pekerjaan mereka dan bagaimana variabel ini berkontribusi terhadap keterlibatan kerja, komitmen organisasional dan intensi pindah kerja. Dalam studi ini dilakukan pula kajian terhadap peran dari keterlibatan kerja sebagai mediator pada hubungan antara makna pekerjaan dan komitmen organisasi. Structural equation model (SEM) digunakan untuk menganalisa data penelitian. Berdasarkan data yang didapatkan dari 406 pekerja hotel di Jakarta dan Bali, hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pekerjaan secara positif memengaruhi keterlibatan kerja, dan keterlibatan kerja secara positif memengaruhi komitmen organisasional. Keterlibatan kerja merupakan mediator penuh pada hubungan antara makna pekerjaan dan komitmen organisasional. Selain itu, ditemukan pula pengaruh negatif komitmen organisasional terhadap intensi pindah kerja. Implikasi manajerial dan ide penelitian berikutnya akan dibahas pada akhir studi.

The hospitality industry, especially the hotel sector, was one of the world’s highest in staff turnover rate. This is also the case in Indonesia, where the hotel sector is rife with problems related to high staff turnover. The situation is felt by hotel management companies in Indonesia, including PT. Archipelago International. In this paper, we explore how PT. Archipelago International’s hotel employees view the meaning of their work and how it contributes to their work engagement, organizational commitment, and turnover intention, along with the role of work engagement as mediator in the relationship between meaning of work and organizational commitment. Structural equation model (SEM) was used to examine the data. Based on the data collected from 406 hotel employees in Jakarta and Bali, results indicated that employees’ meaning of work positively influenced work engagement, and work engagement positively influenced organizational commitment. Work engagement was found to be a full mediator in the relationship between meaning of work and organizational commitment. Additionally, organizational commitment was also found to negatively influence turnover intention. Managerial implications and ideas for future research will be discussed at the end of the paper."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Combining ideas of sustainable development, product development and branding with notions from the fields of design, space shaping and architecture, this volume of Advances in Culture, Tourism and Hospitality Research offers contemporary perspectives on the strategic development, evaluation and impact of 'atmospheric quality' in tourism and hospitality service situations. Contributors explore the way atmospheric qualities in tourism and hospitality strongly influence customer behaviour and how their emotional responses to sensory pleasures translate into authentic experiences, excitement, happiness or enjoyment. Examples discussed include: - Participatory shaping of destination atmospheres - Urban atmospheres - 'Silent' airports - Atmosphere of religious buildings - Residents as elements of atmosphere - Emotional contagion - Building culture and architecture - eAtmospherics - Light and colour effects in hospitality encounters - The co-created atmosphere of concerts and events. Incorporating theoretical perspectives on atmosphere in culture, inter-cultural communication and marketing and numerous practical examples to promote a deeper understanding of atmospheric qualities in sustainable tourism and hospitality, this book furthers academic knowledge and gives guidance to tourism and hospitality practitioners interested in improving the atmospheric quality of their offers for the benefit of their guests."
Bingley: Emerald Publishing Limited, 2020
e20528104
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>