Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Maurizka
"Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan di era digital seperti pada sektor keuangan atau finansial, salah satunya dengan adanya PayLater. PayLater adalah metode pembayaran baru yang memungkinkan konsumen berbelanja menggunakan cicilan dengan tenggat waktu tertentu. Layanan PayLater sudah diadopsi oleh berbagai online marketplace dan semakin meningkat selama pandemi COVID-19. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui penerimaan penggunaan metode pembayaran PayLater pada online marketplace business-to-consumer (B2C) di Indonesia dengan menggunakan modifikasi dari Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan metode analisis Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) menggunakan SmartPLS 3.0 dan survei yang diisi oleh 1.141 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, lifestyle compatibility, consumer trust, perceived risk, dan debt attitude memengaruhi niat pengguna untuk mengadopsi/menggunakan layanan PayLater, dan niat pengguna dibuktikan memengaruhi penggunaan PayLater yang sebenarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu penyedia layanan PayLater dalam mengevaluasi layanan supaya semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan PayLater dan membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang mendukung proses adopsi PayLater.

Technological developments have had a significant impact in various aspects of life in the digital era such as in the financial sector, one of which is the existence of PayLater. PayLater is a new payment method that allows consumers to shop using installments with a certain deadline. PayLater services have been adopted by various online marketplaces and increased during the COVID-19 pandemic. This study aims to seek light on PayLater payment method adoption on business-to-consumer (B2C) online marketplace in Indonesia using the modification of the Technology Acceptance Model (TAM). This study uses the Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) analysis method with help of SmartPLS 3.0 and a survey filled out by 1,141 respondents. The results showed that perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, lifestyle compatibility, consumer trust, perceived risk, and debt attitude influence the users’ intention to adopt/use PayLater services, and the intention is proven to influence the actual use of PayLater services. The results of this study could help the PayLater service providers to evaluate the services, thus make it easier for people to use PayLater and help the government to make policies that support the adoption of PayLater."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nanda Nur Ibrahim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan algoritma COBWEB dalam data mining untuk menemukenali fraud transaction dan disajikan dalam bentuk yang lebih informatif berdasarkan data riwayat transaksi yang sudah ada. Metode pengujian melalui WEKA digunakan untuk mengevaluasi cluster terbesar pada status pembayaran yang bernilai tidak diproses sebagai indikasi fraud transaction. Data hasil dari pengujian yang dilakukan akan dijadikan masukan untuk dianalisa berdasarkan parameter yang membentuk sebuah transaksi pembayaran online yang sah.
Dengan menggunakan analisis cluster dan besar dataset sekitar 5000, didapatkan persentase hasil evaluasi cluster terbaik sebesar 78% dengan pengaturan nilai cutoff pada angka 0.001. Berdasarkan penggunaan 15 sampel data dari cluster terbaik yang berasal dari hasil analisa ditemukan ada 3 pendekatan baru dalam menjelaskan indikasi fraud, yakni (1) Kesamaan penggunaan parameter dalam status ditangguhkan, (2) Kesamaan parameter status ditangguhkan yang juga beririsan langsung dengan status sukses, dan (3) Adanya perubahan terhadap parameter status ditangguhkan secara terpola juga beririsan langsung dengan status sukses dalam jangka waktu yang berdekatan. Pendekatan analisa dengan menggunakan metode statistik digunakan juga dalam penelitian ini sebagai alat
bantu untuk menunjang hasil evaluasi dan memberikan tren transaksi.
Hasil evaluasi dari metode statistik dengan menggunakan data dari riwayat pembayaran, didapat: Sebesar 2.98% alamat IP dan 2% nominal transaksi menjadi penyebab pembayaran online berstatus ditangguhkan atau tidak diproses.

ABSTRACT
This research intends to examine COBWEB algorithm in data mining to identify fraud transaction based on transaction history. Examination was conducted using WEKA method, which focused on analyzing fraud of deferred transaction. Analysis of 5000 data sets with cutoff setting at 0,001 resulted that the best cluster has 78% of percentage.
Furthermore, according to the evaluation of 15 samples in the best cluster, respectively, new approaches in explaining indication of fraud were discovered. In brief, those approaches are (1) the similarities in parameter usage of transaction with deferred status; (2) the sliced of similarities in parameter usage of deferred and success transaction; (3) the pattern of changes of deferred transaction parameter which intersect directly with parameter of success transaction within adjacent period. In addition, statistics method was also applicated in this research as a tool to support the evaluation and provide the trend of transaction.
As a result, IP address and transaction nominal accounted at 2,98% and 2% respectively, as a cause of deferred or unprocessed status in online payment system.
"
2016
T45383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Syabila
"PayLater adalah salah satu bentuk dari digital payment yang diguanakan seperti kartu kredit yang berbentuk digital. PayLater salah satu bentuk inovasi digital payment yang pertama kali ada di Indonesia pada pertengahan tahun 2018. Paylater bisa dengan mudah digunakan melalui pendaftaran online pada digital platform yang menyediakan layanan tersebut. Sudah banyak aplikasi yang menyediakan layanan PayLater seperti e wallet, e commerce, aplikasi berbasis travel, ataupun aplikasi yang khusus menyediakan kredit online. Jabodetabek sebagai kota metropolitan yang dapat menjadi target penerapan penggunaan PayLater yang potensial dan menargetkan Generasi Z sebagai pengguna potensial. Generasi Z merupakan generasi dengan kelompok umur 10-25 tahun yang memiliki karakter dekat dengan teknologi atau juga bisa disebut sebagai app friendly generation. Karena PayLater tergolong baru di Indonesia, penelitian ini bertujuan menganalisis penerimaan PayLater pada Generasi Z di Jabodetabek dengan menggunakan Technology Acceptance Model untuk mengetahuo faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan PayLater. Faktor resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, dan perceived usefulness menjadi faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan layanan PayLater. Faktor faktor tersebut kemudian digunakan untuk merancang rekomendasi strategi untuk penerimaan dan loyalitas PayLater bagi Generasi Z di Jabodetabekyang divalidasi oleh expert menggunakan Relationship Matrix.

PayLater is a form of digital payment that is used like a credit card in a digital form. PayLater is one of the first forms of digital payment innovation in Indonesia in mid-2018. PayLater can be easily used through online registration on digital platforms that provide these services. There are a lot applications that provide PayLater services such as e-wallet, e-commerce, travel-based applications, or applications that specifically provide online credit. Jabodetabek as a metropolitan city that can be a potential target for implementing PayLater applications and targeting Generation-Z as potential users. Generation-Z is a generation with 10-25 years of age group that whose characters are close to technology or can also be referred to as app-friendly generation. Because PayLater is relatively new in Indonesia, this study aims to analyze PayLaters acceptance in Generation Z in the Greater Jakarta by using the Technology Acceptance Model to identify factors that influence the use of PayLater. Resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, and perceived usefulness are factors that are shown to affect someone to use PayLater services. These factors are then used to design strategy recommendations for PayLater acceptance and loyalty for Generation Z in the Greater Jakarta area, which are validated by experts using the Relationship Matrix."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Shafira
"Skripsi ini membahas mengenai salah satu bentuk inovasi teknologi finansial, yaitu fitur PayLater. Ketersediaan fitur PayLater sebagai metode pembayaran pada berbagai platform di Indonesia memungkinkan pengguna platform untuk melakukan transaksi pada platform dengan membayarnya di kemudian hari, baik di akhir bulan maupun secara angsuran. Pokok pembahasan dalam skripsi ini terfokus pada analisis perjanjian yang timbul atas penggunaan fitur PayLater yang tersedia pada platform Gojek dan Traveloka atas pembelian suatu produk. Penulis akan membahas perihal bentuk perjanjian yang timbul dari transaksi PayLater ditinjau dari karakteristik macam-macam perjanjian yang ada di dalam KUHPerdata, serta bagaimana hubungan hukum yang terjalin antara para pihak di dalamnya. Selain itu, dibahas pula mengenai terjadi atau tidaknya penggantian hak penyedia produk atau subrogasi oleh pihak pemberi pinjaman dalam transaksi PayLater. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk Perjanjian Gojek PayLater dan Perjanjian Traveloka PayLater merupakan perjanjian innominaat. Namun, perjanjian tersebut pada dasarnya memiliki kemiripan karakteristik perjanjian pinjam meminjam pada Pasal 1754 KUHPerdata. Hubungan hukum yang terjalin dalam transaksi Gojek PayLater dan Traveloka PayLater melibatkan berbagai pihak, termasuk hubungan jual beli produk antara penyedia produk dengan pengguna platform. Pembayaran atas pembelian produk yang dilakukan dengan pinjaman yang diberikan oleh pemberi pinjaman kepada pengguna platform memenuhi unsur subrogasi yang sebagaimana diatur pada Pasal 1400 KUHPerdata dan menunjukkan terjadinya penggantian hak penyedia produk oleh pihak pemberi pinjaman berupa hak atas pembayaran dan hak untuk menagih sejumlah nilai transaksi. Namun, bentuk penggantian hak dalam transaksi PayLater memiliki karakteristiknya tersendiri sebagaimana merupakan perkembangan baru yang mengakomodir kebutuhan masyarakat dan dipadu dengan kemajuan teknologi.

This thesis discusses one form of financial technology innovation, namely the PayLater feature. The availability of the PayLater feature as a payment method on various platforms in Indonesia enables platform users to make transactions by paying them at a later date, be it at the end of the month or in installments. This is made possible because of the availability of third parties who are willing to provide loans to platform users through payment for transactions made through the platform. The subject matter of this thesis focuses on analyzing agreements arising from the use of the PayLater feature on Gojek and Traveloka platforms for product purchasing. The author will discuss the form of agreement arising from PayLater transactions in terms of the characteristics of the various agreements that exist in the Civil Code and the legal relationship that exists between the parties. Furthermore, this thesis also discusses whether or not a subrogation is present in a PayLater transaction. The research method used in the preparation of this thesis is juridical-normative research using secondary data in the form of primary and secondary legal materials.
The results of this study indicate that the form of the Gojek PayLater Agreement and the Traveloka PayLater Agreement are innominate agreements. However, the agreement has similar characteristics to the loan agreement in Article 1754 of the Civil Code. The legal relationship that exists in the Gojek PayLater and Traveloka PayLater transactions involves various parties, including the purchase relationship between product providers and platform users. Payments for product purchases made with loans provided by lenders to platform users meet the elements of subrogation as regulated in Article 1400 of the Civil Code and indicate replacement of the rights of product providers by the lender in the form of payment rights and the right to collect a certain amount of the transaction value. However, the form of right replacement in PayLater transactions has its own characteristics as it is a new development that accommodates people's needs and combined with technological advances.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffanah Fausta Lamis
"Online marketplace menerapkan berbagai bentuk promosi penjualan untuk menarik pembeli di mana salah satunya adalah flash sale. Flash sale merupakan penjualan produk dengan harga lebih murah dalam jumlah dan waktu terbatas. Pembelian impulsif merupakan perilaku pembelian online yang dapat terjadi di mana pembelian dilakukan secara tiba-tiba serta tanpa perencanaan sebelumnya. Flash sale dapat menjadi peluang bagi online marketplace untuk merangsang dilakukannya pembelian impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pembelian impulsif pada flash sale. Teori Stimulus-Organism-Response (SOR), Competitive Arousal Model, Pleasure-Arousal-Dominance (PAD) serta konsep scarcity digunakan untuk merepresentasikan hubungan faktor-faktor pada flash sale terhadap pembelian impulsif. Penelitian dilakukan dengan 1.093 responden dan analisis menggunakan metode PLS-SEM. Wawancara juga dilakukan untuk mendukung hasil penelitian. Hasil menunjukkan bahwa pembelian impulsif dipengaruhi rangsangan untuk membeli dan perasaan senang. Waktu dan jumlah terbatas memengaruhi rangsangan untuk membeli. Informasi, perasaan terhibur, dan keuntungan ekonomis memengaruhi rangsangan untuk membeli dan perasaan senang. Rangsangan untuk membeli berpengaruh terhadap perasaan senang. Sikap terhadap flash sale dipengaruhi oleh informasi, ketertarikan pada tampilan visual, perasaan terhibur, dan keuntungan ekonomis. Pihak online marketplace dapat memerhatikan keuntungan ekonomis dan pengalaman berbelanja yang menghibur untuk meningkatkan peluang pembelian impulsif pada flash sale.

Online marketplaces use various sales promotions to attract buyers, one of the promotions is flash sale. Flash sale offers products at lower prices in limited quantity and limited time. Impulse buying is an online buying behavior that can occur which purchases are made suddenly and without prior planning. Flash sale can be an opportunity for online marketplaces to stimulate impulse buying. This study aims to examine factors that influence impulse buying on flash sale. Stimulus-Organism-Response (SOR) theory, Competitive Arousal Model theory, Pleasure-Arousal-Model (PAD) theory and scarcity concept are used to represent the relationship of flash sale factors toward impulse buying. This study was conducted with 1.093 respondents and PLS-SEM is used for analysis. Interviews were also conducted to support the result. Results show impulse buying is influenced by arousal and pleasure. Limited quantity scarcity and limited time scarcity affect arousal. Information, entertainment, and economic benefits affect arousal and pleasure. Arousal affects pleasure and attitude towards flash sale influenced by information, visuality, entertainment, and economic benefits. Online marketplace can give more attention to economic benefits and entertaining shopping experience to increase the chance of impulse buying occurs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ringgi Cahyo Dwiputra
"Ulasan daring sebagai salah satu bentuk electronic word-of-mouth (EWOM) telah terbukti memotivasi konsumen untuk berbelanja melalui online marketplace di Indonesia. Namun, kebebasan konsumen dalam memberikan ulasan mengakibatkan terjadinya inkonsistensi kualitas informasi yang berpengaruh terhadap kepercayaan dan keputusan pembelian konsumen. Selain itu, masih banyak online marketplace yang belum menyediakan fitur untuk menyaring informasi yang relevan, terbaru, akurat, atau lengkap pada ulasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dimensi kualitas informasi dari EWOM terhadap keputusan pembelian produk di online marketplace. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei terhadap 1.266 masyarakat Indonesia pengguna online marketplace yang pernah berbelanja dan membaca ulasan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Data diolah dengan metode covariance-based structural equation modeling menggunakan AMOS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat dimensi kualitas informasi EWOM, yaitu relevance, timeliness, accuracy, dan comprehensiveness memengaruhi information quality secara signifikan. Selain itu, information quality memengaruhi social psychological distance dan trust secara signifikan. Lalu, social psychological distance memengaruhi trust secara signifikan dan memediasi hubungan antara information quality dengan trust. Selanjutnya, trust memengaruhi purchase intention secara signifikan. Terakhir, purchase intention memengaruhi purchase decision secara signifikan. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan untuk membantu penyedia layanan online marketplace dalam mengembangkan fitur ulasan yang lebih baik.

Online review as a form of electronic word-of-mouth (EWOM) has been proven to motivate consumers to shop through online marketplaces in Indonesia. However, the freedom of consumers to provide reviews results in information quality inconsistency that affects consumer trust and purchasing decisions. In addition, some online marketplaces have not yet provided a feature to filter relevant, latest, accurate, or complete information in the review. This study aims to analyze the influence of the information quality dimensions of EWOM on consumer behavior in purchasing products in the online marketplace. This study uses quantitative approach by surveying 1,266 online marketplace users in Indonesia who have purchased products and read the reviews in the last three months. The data were processed in AMOS 24 by using the covariance-based structural equation modeling method. The results shows that the four dimensions of EWOM information quality, namely relevance, timeliness, accuracy, and comprehensiveness significantly influence information quality. After that, information quality significantly influences social psychological distance and trust. Then, social psychological distance significantly influences trust and mediates the relationship between information quality and trust. Furthermore, trust significantly influences purchase intention. Finally, purchase intention significantly influences purchase decision. The results of this study can provide insight to assist online marketplace service providers in developing better online review features."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Bagus Sampurno
"ABSTRAK
Online marketplace merupakan sebuah format e-commerce yang cukup populer di Indonesia dan memiliki karakteristik yang berbeda dibanding dengan online store pada umumnya. Karakteristik jual-beli dapat dipahami melalui pendekatan relational exchange menggunakan variabel transaction cost. Transactional cost merupakan salah satu komponen penting kegiatan pertukaran baik online maupun offline dan sudah cukup sering di diskusikan dalam berbagai penelitian ilmiah terkait dampaknya terhadap perilaku konsumen. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari information searching cost, moral hazard cost, dan specific asset investment yang merupakan komponen dari transactional cost terhadap perceived value dan repurchase intention dari konsumen online marketplace Forum Jual Beli Kaskus. Sampel penelitian yang digunakan adalah pengguna FJB Kaskus di kota-kota besar di Jawa, dan data yang didapat diolah dengan menggunakan metode structural equation modelling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa information searching cost dan moral hazard cost berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan perceived value yang dirasakan konsumen dalam proses jual-beli, sedangkan specific asset investment tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived value konsumen. Selanjutnya dalam kaitannya terhadap intensi pembelian ulang, hasil penelitian menunjukan bahwa information searching cost dan specific asset investment memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong repurchase intention konsumen.
ABSTRACT
Online marketplace is a fairly popular e-commerce format in Indonesia which has different characteristic compared to the common online stores. Transaction characteristics can be well-explained by relational exhchange approach, using transaction cost variables. Transaction cost is one of the most important component for both online and offline exchange activity and frequently discussed on scientific research related to consumer behavior. This study will analyze the impact of information searching cost, moral hazard cost, and specific asset investment which are the components of transaction cost to perceived value and repurchase intention of consumer of popular online marketplace; FJB Kaskus. Data on this study collected from FJB Kaskus user which live in Java Island’ biggest cities. The data analyzed using two-step approach structural equation modelling. The results indicates that information searching cost and moral hazard cost significantly influence to the consumer perceived value, while specific asset investment has no significant influence to the perceived value. Related to consumer repurchase intention, the result indicates information searching cost and specific asset investment has significant influence on consumer repurchase intention. However, moral hazard cost has no impact on consumer repurchase intention.
"
2014
S59941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Non-cash payments have been increasing significantly , followed by its substitution and efficientcy effects. Cash payments is substituted, inducing a decrease of cash holdings by economic agents, while on the other hand more money enters the banking system...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Maria Oktri Arisanty
"Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan kepada wajib pajak dan otoritas pajak dalam hal menganalisis penerapan nilai wajar atas pembayaran royalti terkait know-how kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa berdasarkan ketentuan perpajakan domestik dan prinsip internasional yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengangkat studi kasus sengketa pajak yang dialami oleh PT. X terkait royalti yang telah dibayarkan yang dianggap tidak memberikan manfaat ekonomis sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus untuk menggali informasi yang lebih dalam terkait kasus yang dialami. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan data primer berupa data internal perusahan terkait transfer know-how dan data sekunder berupa studi literatur yang berkaitan dengan transfer pricing atas intangible property. Analisis penelitian menunjukkan bahwa sengketa yang terjadi dalam kasus ini adalah kenaikan tarif royalti yang dibayarkan oleh PT. X kepada X Jerman dianggap tidak memberikan tambahan ekonomis pada PT. X. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam hal menganalisis kewajaran transaksi know-how kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa perlu dilakukan pengujian beberapa tahap, yaitu pengujian keberadaan, pengujian fungsi, pengujian manfaat ekonomis dan pengujian kewajaran tarif. Pengujian manfaat ekonomis dilakukan dengan menganalisis tingkat penjualan perusahaan, kemampuan perusahaan dalam mempertahankan market share, dan/atau adanya dampak efektifitas dan efisiensi dalam operasional perusahaan yang dilihat dalam jangka panjang. Pengujian tarif royalti dengan dengan metode CUP harus dikonfirmasi kembali dengan melakukan pengujian metode TNMM untuk menilai bahwa tarif royalti yang dikenakan telah wajar secara ekonomis dan rasional dilihat dari tingkat labanya.

This research was conducted to provide inputs for taxpayers and tax authorities in analyzing arm's length principle of royalty payment for know-how transaction to the related parties based on domestic tax regulation and applicable international principles. This research was carried out by raising a case study of tax disputes by PT. X about royalty transaction which were not considered to provide economic benefits in accordance with the arm's length principle that applicable in Indonesia. This research is a qualitative study using a study case approach to dig information related the tax dispute. The data used in this study is the internal company data related to the transfer of know-how and secondary data in the form of literature studies related to transfer pricing of intangible property. The analysis of the research shows that the dispute that occurred in this case was that the increase in the royalty rate paid by PT. X to X Germany was not considered provide an economic addition to PT. X. The conclusion of this study is in terms of analyzing the fairness of transaction know-how to related parties, it needs to be tested several stages, consist of existence testing, function testing, economic benefit testing and fairness testing. Testing economic benefits is done by analyzing the company's sales level, the company's ability to maintain market share, and/or the impact of effectiveness and efficiency in the company's operations seen in the long term. The royalty rate test using the CUP method must be re-confirmed by testing the TNMM method to assess that the royalty rate charged is economically and rationally reasonable based on the level of profit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Sochmaputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penyelenggaraan Sistem Pembayaran yang dilakukan
menggunakan emas digital atau e-gold dalam suatu transaksi elektronik yang
semakin berkembang menggantikan kedudukan uang sebagai alat tukar dalam
pelaksanaan suatu transaksi komersial elektronik. Peraturan perundang-undangan
yang ada, khususnya Undang-Undang tentang Perbankan, Transfer Dana maupun
Peraturan Bank Indonesia terkait Uang Elektronik serta Program Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang masih belum menyentuh Sistem
Pembayaran Elektronik yang dilakukan dengan menggunakan e-gold sebagai alat
tukar dalam suatu transaksi komersial elektronik (e-commerce). Kesadaran
masyarakat mengenai Sistem Pembayaran Elektronik di Indonesia baru sebatas
terbitnya instrument-instrumen pengganti uang berupa token yang baru dapat
digunakan setelah pengguna melakukan pengisian ulang dengan menggunakan uang
dalam rangka penambahan nilai instrumen pembayaran elektronik untuk dapat
digunakan dalam suatu transaksi komersial elektronik. Pada kenyataan instrument
pembayaran elektronik tidak hanya berupa token, namun juga terdapat instrument
pembayaran yang memiliki sifat layaknya uang dalam simpanan yang digunakan
sebagaimana kegiatan perekonomian sehari-hari.

Abstract
The focus of this study is the payment system related with electronic commerce,
which conducted using electronic gold or e-gold as a medium of exchange replacing
money in the event of commercial transaction. Current laws and regulations,
specifically in regard with Bank, Credit Transfer neither Central Bank Regulations
concerning Electronic Money and Money Laundering Prevention and Eradication
Program unable to cover Electronic Payment System which conducted with e-gold as
medium of exchange in a certain Electronic Payment System. Currently public
awareness regarding Electronic Payment System in Indonesia only limited to the
issuance of electronic payment instruments mentioned as token system, which can be
applied in any electronic commerce if the user charging the instruments with a value
of money stored in a such specific token instruments. Nevertheless the current
electronic payment is not only in the form of token system itself, instead there are
instruments which categorized as the replacement of money which can be stored in
savings as known in conventional money in the daily people?s economic activities."
Universitas Indonesia, 2012
T29746
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>