Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romauli, Irene Pixelyne
"Jumlah investor reksa dana di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Namun, jika dibandingkan dengan total populasi penduduk, jumlah tersebut masih terbilang sangat kecil. Digitalisasi industri investasi dalam bentuk aplikasi reksa dana diketahui dapat meningkatkan jumlah investor reksa dana di Indonesia. Namun, pengadopsian aplikasi reksa dana disebutkan sangat bergantung pada kemampuan aplikasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan investor. Untuk mengukur kemampuan tersebut, digunakan perspektif teori task-technology fit yang juga menjadi dasar tujuan penelitian ini, yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi pengguna dalam menggunakan aplikasi investasi reksa dana. Penelitian dilakukan menggunakan metode covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) untuk mengolah data yang diperoleh dari survei daring yang diisi oleh 421 responden valid. Hasil analisis membuktikan bahwa task characteristic investor reksa dana adalah mengelola akun investasi, melakukan transaksi, dan memperoleh informasi. Sedangkan technology characteristic aplikasi reksa dana adalah bisa digunakan kapan saja dan di mana saja, aman, dan transparan. Hasil analisis juga membuktikan bahwa faktor task characteristic dan technology characteristic memengaruhi task-technology fit; faktor task-technology fit memengaruhi perceived ease of use dan perceived usefulness; faktor perceived risk memengaruhi perceived ease of use; faktor perceived ease of use memengaruhi perceived usefulness dan behavioural intention to use; dan faktor perceived usefulness memengaruhi behavioural intention to use. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan penelitian mengenai intrumen investasi reksa dana dari perspektif task-technology fit serta memberi implikasi praktikal bagi investor sebagai panduan dalam menganalisis aplikasi investasi reksa dana serta bagi pelaku industri reksa dana untuk mengembangkan aplikasi yang memenuhi kebutuhan investor reksa dana di Indonesia.

The number of mutual fund investors in Indonesia has increased significantly every year. However, when compared to the total population, this number is still very small. Digitalization of the investment industry in the form of mutual fund applications is known to increase the number of mutual fund investors in Indonesia. However, the adoption of the mutual fund application is said to be highly dependent on the ability of the application to meet the needs of investors. To measure this ability, the perspective of task-technology fit theory is used which is also the basis for the purpose of this study, namely to analyze the factors that influence user intentions in using mutual fund applications. The study was conducted using the covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) method to process data acquired from an online survey filled out by 421 valid respondents. The results of the analysis prove that the task characteristic of a mutual fund investor is to manage investment accounts, perform transactions, and obtain information. Meanwhile, the technology characteristic of the mutual fund application is that it can be used anytime and anywhere, is safe, and transparent. The results of the analysis also prove that the task characteristic and technology characteristic factors affect task-technology fit; task-technology fit factors affect perceived ease of use and perceived usefulness; perceived risk factors affect perceived ease of use; factors perceived ease of use affect perceived usefulness and behavioral intention to use; and perceived usefulness factors affect behavioral intention to use. This research is expected to fill the gaps in research on mutual fund investment instruments from a task-technology fit perspective as well as provide practical implications for investors as a guide in analyzing mutual fund applications as well as for mutual fund industry players to develop applications that meet the needs of mutual funds investors in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janitra Ariena Sekarputri
"Penggunaan aplikasi messenger menjadi hal utama bagi masyarakat Indonesia saat ini untuk berkomunikasi. Munculnya isu privasi pada salah satu aplikasi messenger terbesar di dunia, membuat beberapa pengguna aplikasi tersebut, khususnya di Indonesia, memiliki keinginan untuk berpindah ke aplikasi messenger alternatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan investigasi faktor-faktor yang memengaruhi intensi pengguna untuk beralih dari aplikasi messenger lama ke aplikasi messenger baru dengan menggunakan teori push, pull, dan mooring, khususnya dampak dari privacy dan security. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner online. Data responden sebanyak 1.022 diolah dan dianalisis dengan metode CB-SEM menggunakan aplikasi AMOS 24.0 dan SPSS 25. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari ketiga faktor push, hanya dissatisfaction yang signifikan memengaruhi switching intention. Dissatisfaction juga terbukti signifikan sebagai mediator antara perceived privacy risk dan perceived security risk terhadap switching intention. Selanjutnya, faktor pull yang terdiri dari network externalities, subjective norm, dan alternative attractiveness terbukti memberikan pengaruh secara langsung terhadap switching intention. Selain itu, inersia, affective commitment, dan habit, berhasil memengaruhi switching intention sebagai faktor mooring. Penelitian ini juga melakukan analisis efek moderasi inersia terhadap hubungan antara faktor push dan pull dengan switching intention. Hasil analisis menunjukkan bahwa inersia dapat memengaruhi hubungan subjective norm dengan switching intention. Penelitian ini dapat berkontribusi dalam melakukan analisis dampak dari masalah privasi dan keamanan terhadap intensi untuk berpindah aplikasi messenger. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktikal bagi penyedia layanan untuk implementasi fitur yang sesuai dan dapat mempertahankan pengguna serta menarik pengguna baru sesuai dengan faktor alternative attractiveness.

The use of messenger applications is the main thing for Indonesian people today to communicate. The emergence of privacy issues in one of the largest messenger applications in the world has made some users of the application, especially in Indonesia, have the desire to switch to an alternative messenger application. This research aims to investigate the intensity of users switching from the old messenger application to the new messenger application by using push, pull, and mooring factors, especially the impact of privacy and security. This study applies a quantitative approach by distributing online questionnaires. The data of 1,022 respondents were processed and analyzed by the CB- SEM method using the AMOS 24.0 and SPSS 25 applications. The results of the analysis show that of the three push factors, only dissatisfaction significantly affects switching intention. Dissatisfaction was also shown to be significant as a mediator between perceived privacy risk and perceived security risk. Furthermore, pull factors consisting of network externalities, subjective norms, and alternatives attractiveness have been shown to have a direct influence on switching intention. In addition, inertia, affective commitment, and habit succeeded in influencing switching intention as a mooring factor. This study also analyzes the moderating effect of inertia on the relationship between push and pull factors and switching intention. The results of the analysis show that inertia can affect the relationship between subjective norms and switching intentions. This research can contribute to analyzing the impact of privacy and security on the intensity of switching messenger applications. This research is expected to provide benefits for industry players to implement appropriate features and can keep current users also attract new users based on alternative attractiveness factors."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Rahmatilah Addzikri
"Peningkatan jumlah investor yang terjadi pada pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan perusahaan sekuritas melalui penyediaan aplikasi investasi, sehingga kegiatan investasi menjadi mudah untuk dilakukan. Bibit dan Bareksa merupakan contoh aplikasi investasi pasar modal yang paling banyak digunakan saat ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh dari aspek teknologi, personal dan lingkungan terhadap niat berkelanjutan untuk menggunakan aplikasi investasi dengan menggunakan studi kasus aplikasi Bibit dan Bareksa. Penelitian ini menggunakan model eksploratif dengan menggabungkan beberapa framework dan teori seperti Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Expectation Confirmation Model (ECM). Responden penelitian ini terdiri dari 464 orang yang pernah atau masih aktif menggunakan aplikasi Bibit atau Bareksa untuk berinvestasi. Analisis dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS- SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek personal melalui konstruk trust dan hedonic motivation dan teknologi melalui konstruk relative advantage, complexity, dan compatibility memiliki pengaruh terhadap niat keberlanjutan dalam menggunakan aplikasi investasi secara tidak langsung atau melalui konstruk lainnya yaitu perceived usefulness dan satisfaction. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya dan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya terkait aplikasi investasi. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak regulator dalam membuat kebijakan serta bagi perusahaan penyedia aplikasi dalam melakukan pengembangan untuk bisa fokus terhadap faktor yang dapat berpengaruh terhadap niat keberlanjutan penggunaan aplikasi oleh pengguna, terutama aplikasi Bibit dan Bareksa. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor individu dan bukan hanya menjadi suatu siklus sesaat.

The increase number of investors in the Indonesia capital market is closely linked to the ease offered by securities companies through the provision of investment applications, making investment activities easy to conduct. Bibit and Bareksa are examples of the most widely used capital market investment applications today. This study aims to analyze how technological, personal, and environmental aspects influence the sustainable intention to use investment applications, using the Bibit and Bareksa applications as case studies. This study employs an exploratory model by combining several frameworks and theories such as the Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), and Expectation Confirmation Model (ECM). The respondents of this study consist of 464 individuals who have used or are still actively using the Bibit or Bareksa applications for investment. The analysis in this study is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method. The results show that personal aspects through the constructs of trust and hedonic motivation, and technology through the constructs of relative advantage, complexity, and compatibility, have an impact on the sustainable intention to use investment applications either directly or indirectly through other constructs such as perceived usefulness and satisfaction. This study is expected to complement previous research and serve as a reference for future research related to investment applications. Additionally, the results of this study are also expected to serve as an evaluation material for regulators in policymaking and for application providers in developing investment applications, especially Bibit and Bareksa, to focus on factors that can influence the sustainable intention of users to use the applications. This is hoped to increase the number of individual investors and not just be a temporary cycle. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafidan Musyaffa Irawan
"Peningkatan jumlah investor yang terjadi pada pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan perusahaan sekuritas melalui penyediaan aplikasi investasi, sehingga kegiatan investasi menjadi mudah untuk dilakukan. Bibit dan Bareksa merupakan contoh aplikasi investasi pasar modal yang paling banyak digunakan saat ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh dari aspek teknologi, personal dan lingkungan terhadap niat berkelanjutan untuk menggunakan aplikasi investasi dengan menggunakan studi kasus aplikasi Bibit dan Bareksa. Penelitian ini menggunakan model eksploratif dengan menggabungkan beberapa framework dan teori seperti Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Expectation Confirmation Model (ECM). Responden penelitian ini terdiri dari 464 orang yang pernah atau masih aktif menggunakan aplikasi Bibit atau Bareksa untuk berinvestasi. Analisis dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS- SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek personal melalui konstruk trust dan hedonic motivation dan teknologi melalui konstruk relative advantage, complexity, dan compatibility memiliki pengaruh terhadap niat keberlanjutan dalam menggunakan aplikasi investasi secara tidak langsung atau melalui konstruk lainnya yaitu perceived usefulness dan satisfaction. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya dan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya terkait aplikasi investasi. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak regulator dalam membuat kebijakan serta bagi perusahaan penyedia aplikasi dalam melakukan pengembangan untuk bisa fokus terhadap faktor yang dapat berpengaruh terhadap niat keberlanjutan penggunaan aplikasi oleh pengguna, terutama aplikasi Bibit dan Bareksa. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor individu dan bukan hanya menjadi suatu siklus sesaat.

The increase number of investors in the Indonesia capital market is closely linked to the ease offered by securities companies through the provision of investment applications, making investment activities easy to conduct. Bibit and Bareksa are examples of the most widely used capital market investment applications today. This study aims to analyze how technological, personal, and environmental aspects influence the sustainable intention to use investment applications, using the Bibit and Bareksa applications as case studies. This study employs an exploratory model by combining several frameworks and theories such as the Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), and Expectation Confirmation Model (ECM). The respondents of this study consist of 464 individuals who have used or are still actively using the Bibit or Bareksa applications for investment. The analysis in this study is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method. The results show that personal aspects through the constructs of trust and hedonic motivation, and technology through the constructs of relative advantage, complexity, and compatibility, have an impact on the sustainable intention to use investment applications either directly or indirectly through other constructs such as perceived usefulness and satisfaction. This study is expected to complement previous research and serve as a reference for future research related to investment applications. Additionally, the results of this study are also expected to serve as an evaluation material for regulators in policymaking and for application providers in developing investment applications, especially Bibit and Bareksa, to focus on factors that can influence the sustainable intention of users to use the applications. This is hoped to increase the number of individual investors and not just be a temporary cycle. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Sarah Irawidya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja lima reksa dana saham di Indonesia pada periode 2014-2016 dengan menggunakan metode sharpe ratio dan modified sharpe ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada reksa dana saham yang mampu melampaui kinerja market index secara konsisten berturut-turut selama periode 2014-2016. Pada umumnya reksa dana cenderung bisa melampui kinerja market index pada tahun 2014 dan 2015 meski saat pasar mengalami penurunan. Namun sebaliknya, reksa dana tersebut tidak berhasil melampaui kinerja market index saat pasar mengalami peningkatan di tahun 2016. Masing-masing reksa dana cenderung untuk mempertahankan peringkat yang relatif sama selama periode penelitian.

This research aimed to analyze the comparison of five equity mutual funds performance in Indonesia for period 2014 2016 using sharpe ratio and modified sharpe ratio method. The result of this research shows that there is no mutual fund that can outperformed market index performance consistently from 2014 2015 in a row. Generally, the equity mutual funds tend to outperformed market index in 2014 and 2015 although the market is decreasing. Otherwise, the mutual funds can not outperformed the market index performance in 2016 while the market is increasing. Each mutual funds tend to maintain the similar rank during the research periods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Aprillia
"Reksa dana merupakan salah satu instrument investasi dalam pasar modal yang memiliki peran penting bagi Investor. Melalui reksa dana, investor dapat menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan return yang diinginkan dengan risiko yang disesuaikan dengan kriteria masing-masing investor. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) merupakan salah satu indikator investor dalam memilih reksa dana. Semakin banyak modal yang disetorkan oleh investor kedalam suatu produk reksa, maka semakin besar pula dana kelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja portofolio yang dimiliki reksa dana saham dengan dana kelolaan terbesar dalam keadaan kondisi pasar saham yang cenderung bearish, melalui tiga pengukuran yaitu, pengukuran perbandingan kinerja return reksa dana dengan return pasar, pengukuran diversifikasi reksa dana melalui koefisien determinasi dan juga pengukuran kinerja reksa dana menggunakan risk-adjusted return yaitu Sharpe, Treynor dan Alpha Jensen. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa menggunakan seluruh pengukuran, reksa dana saham dengan AUM terbesar dapat mengungguli kinerja pasar, namun hasil yang berbeda didapatkan untuk pengukuran manfaat diversifikasi dan pengukuran Alpha Jensen.

A Mutual fund is one of the instruments in the capital markets that have an important role for investors. Through mutual funds, investors can invest their capital to get the returns with the risks that fit into each investor criteria. Asset under Management (AUM) is one of the indicator for investors in choosing a mutual fund. The more capital is deposited by the investor into a mutual fund, the greater the managed fund. This study aims to see how the performance of the portfolio held by equity mutual funds with the largest of Asset under Management when the stock market condition tends to be bearish. This research was conducted through three measurements, a comparison of the performance of the mutual funds returns with a market return, mutual fund diversification using coefficient determination and mutual fund performance measurement using risk-adjusted return, which are Sharpe Ratio, Treynor Ratio and Jensen's Alpha. The results showed that the use of the entire measurement, mutual funds performance with the largest AUM outperform the market, but different results obtained for diversification measurement and Jensen's Alpha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidi Renata Halim
"Seiring dengan majunya teknologi di Indonesia, banyak layanan kesehatan online yang bermunculan. Pengguna bisa bertanya langsung pada tenaga medis profesional tiap mereka memiliki masalah kesehatan ringan yang tidak membutuhkan janji temu langsung dengan dokter. Sebagai pengguna, tentunya mereka mengharapkan respon yang cepat dari situs yang mereka gunakan, hal ini kedengarannya mustahil dilakukan karena tidak semua tenaga medis profesional yang bekerja pada layanan medis tersebut ada setiap saat memantau semua pertanyaan yang masuk. Namun, hal ini bisa dilakukan dengan cara mencocokan pertanyaan yang baru dimasukkan dan mencari pertanyaan yang sudah pernah ditanyakan di masa lalu yang memiliki persamaan dengan pertanyaan yang baru dimasukkan. Secara singkat, kita bisa mencari duplikat dari pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna dan mengembalikan jawaban dari pertanyaan duplikat tersebut daripada menunggu jawaban langsung dari dokter. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan temu balik informasi dalam mendeteksi pertanyaan duplikat yang pernah ditanyakan di masa lalu. Selain itu, penelitian ini juga akan mengkombinasikan ekspansi kata yang dilakukan kepada kueri, dokumen, serta filter kata-kata stopword untuk meningkatkan skor reciprocal-rank dan recall dari model yang digunakan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ekspansi kata yang dilakukan pada kueri serta dokumen tidak menghasilkan skor reciprocal rank dan recall yang lebih baik. Penggunaan word embedding untuk memperbanyak kata stopword yang dihapus dari data mampu menghasilkan skor reciprocal rank yang lebih tinggi meskipun nilainya belum signifikan.

With the advancement of technology and internet in Indonesia, many online healthcare services have emerged where users can directly consult with medical professionals if they have minor health issues that do not require an in-person appointment with a doctor. As users, they naturally expect quick responses from the sites they use. This seems impossible to do as not all medical professionals working who are working on these services are always available to monitor every incoming question. However, this can be achieved by matching newly submitted questions with previously asked questions that have similarities. In short, we can search for duplicates of the questions asked by users and return answers from those duplicate questions instead of waiting for a direct response from a doctor. This research will use an information retrieval approach to detect duplicate questions that have been asked in the past. Additionally, this study will combine query expansion, document expansion, and stopwords filtering to improve the reciprocal-rank and recall scores of the model used. This research concludes that query and document expansion do not yield better reciprocal rank and recall scores. On the other hand, using
word embedding to expand the stopwords list removed from the data can help achieve higher reciprocal rank scores, although the improvement displays are still not significant enough to be categorized as a major change."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi
"Selama tiga tahun terakhir, reksa dana menjadi instrumen pasar modal yang paling agresif. Tahun 2004 yang lalu merupakan tahun cemas bagi perkembangan reksa dana di Indonesia dimana dana kelolaan reksa dana hingga akhir Desember 2004 mencapai 100,9 triliun. Hal ini menenjukan bahwa para investor di tahun 2004 lebih tertarik menanamkan investasinya pada jenis investasi reksa dana dimana return yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan investasi lainnya seperti deposito. Namun di tahun 2005, sejak awal tahun hingga akhir tahun terjadi redemption (pencairan dana besar-besaran) yang mengakibatkan dana kelolaan sampai akhir Desember 2005 tinggal 28,3 triliun. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi para investor, apakah reksa dana masih bisa dijadikan alternatif instrumen investasi yang menarik dan aman bagi investor. Pemilihan jenis reksa dana menjadi sangat menentukan berapa besarnya risiko dan hasil yang bisa didapat dari investasinya. Banyak investor yang ingin menempatkan dananya pada reksa dana saham, tapi masalah yang dihadapi mereka adalah bagaimana cara mengukur kinerja dari masing-masing reksa dana saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah penelitian untuk menganalisis kinerja reksa dana saham yang ada di Indonesia sehingga layak untuk dijadikan alternatif investasi. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang menawarkan reksa dana saham untuk periode 2003 sampai dengan 2005. Sedangkan data-datanya didapat dari BAPEPAM, Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Kemudian dari data-data tersebut diolah dan diperoleh hasil penelitian bahwa selama kurun waktu 2003 sampai 2005, reksa dana reksa dana saham yang terbaik adalah reksa dana Si Dana Saham yang memiliki nilai Sharpe sebesar 0.583042 (22% diatas kinerja market 0.477710). Pada periode ini terdapat enam reksa dana yang memiliki nilai Sharpe diatas market. Selain reksa dana Si Dana Saham, masih ada reksa dana Rencana Cerdas (0.582370), Dana Megah Kapital (0.555640), Citireksadana Ekuitas (0.499665), Mawar (0.486986), dan Panin Dana Maksima (0.481414).
Reksa dana saham dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi yang menguntungkan walaupun ada beberapa reksa dana saham yang harus dihindari untuk berinvestasi karena memiliki kinerja yang kurang baik. Berdasarkan dari basil penelitian ini, reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik dengan menggunakan Sharpe Measure adalah reksa dana Si Dana Saham. Namun dengan catatan hahwa kondisi dan risiko yang ada sama dengan periode penelitian. Investor sebaiknya melakukan investasi pada reksa dana saham yang memiliki kinerja diatas kinerja market dengan memperhatikan juga risiko dari tiap-tiap reksa dana saham tersebut seperti yang telah diteliti diatas. Di samping itu pula harus dihindari reksa dana yang kinerjanya berada dibawah market.

During three last years, mutual fund becomes the most aggressive capital market instrument. In the last 2004 represent the gold year for growth of mutual fund in Indonesia where total fund until December 2004 reaching 100, 9 trillion. This involve investors in 2004 more interested to invest at mutual fund where return bigger than deposit. But in 2005 since early year-end year happened redemption and make fund to the last December 2005 only 28, 3 trillion. This becomes the big question for investors, what is mutual fund still interesting as investment instrument alternative for investor. Choosing type of mutual fund become very determining how big is the risk and result can be obtained from its investment. A lot of investor wishes to place its fund at equity fund, but the problem how to measure the performance from each the equity fund, based on that, a research to analyze the performance of equity fund in Indonesia as an alternative investment. The sample represents the company offering equity fund for the period of 2003 to 2005. While its data from BAPEPAM, Bank of Indonesia and Jakarta Stock Exchange. Then from the data, the result of research during 2003 until 2005, the best equity fund is Si Dana Saham with Sharpe value 0.583042 ( 22% above market performance 0.477710). Also in this period there are six equity funds with Sharpe value above market. Besides Si Dana Saham, there are Rencana Cerdas (0.582370), Dana Megah Kapital (0.555640), Citireksadana Ekuitas (0.499665), Mawar (0.486986), and Panin Dana Maksima (0.481414). Equity Fund can be made as one of beneficial alternative investment although there are some Equity fund must he avoided for the investment because under performance.
From this research result, the best equity fund by using Sharpe Measure is Si Dana Saham. But with the note that existing risk and condition is equal to research period. Investor should invest at equity fund with performance above market by paying attention to the risks from every equity fund such as have been checked above. Besides that, investor should avoid equity fund with performance below/under market."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahman Prawira
"Perkembangan informasi dan teknologi di Indonesia telah mendorong masyarakat untuk beradaptasi secara cepat. Hal ini semakin terlihat pada saat pandemi COVID-19, yang juga berdampak kepada perubahan pola aktivitas di masyarakat. Hampir semua kegiatan mengalami perubahan berfokus kepada pendekatan digital, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran. Kehadiran e-wallet menjadi salah satu adaptasi yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, karena sifat penggunaannya yang secara contactless dan effortless memberikan kemudahan bagi penggunanya. Setiap penyedia layanan e-wallet memiliki manfaat, kepuasan, dan resikonya yang berbeda-beda. Hal tersebut yang menjadi faktor keberlanjutan dalam penggunaan aplikasi e-wallet. Penelitian ini dilakukan terhadap 522 responden yang merupakan pengguna aktif e-wallet dalam waktu satu bulan terakhir dari waktu mulai hingga akhir melakukan survei. Tim penulis melakukan pengolahan data setelah data telah dikumpulkan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Partial Least Square Equation Modeling (PLS-SEM) dengan aplikasi SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 25. Tim penulis menemukan adanya prioritas faktor keamanan yang pengguna anggap memiliki pengaruh paling besar terhadap rasa aman mereka ketika menggunakan aplikasi e-wallet. Faktor-faktor tersebut terdiri dari information provided, user privacy, encryption, dan transaction process. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyedia layanan e-wallet sebagai referensi dalam mengevaluasi layanan yang telah dijalankan, sehingga layanan tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The development of information and technology in Indonesia has encouraged people to adapt quickly. This was increasingly seen during the COVID-19 pandemic, which also had an impact on changes in activity patterns in society. Almost all activities have changed to focus on digital approaches, including in making payment transactions. The presence of e-wallets is one of the adaptations felt by the people of Indonesia, due to the nature of its use which is contactless and effortless to provide convenience for its users. Each e-wallet service provider has different benefits, satisfactions and risks. This is a factor of sustainability in the use of e-wallet applications. This research was conducted on 522 respondents who were active e-wallet users within the last one month from the start to the end of conducting the survey. The writing team performs data processing after the data has been collected. Data processing was carried out using Partial Least Square Equation Modeling (PLS-SEM) with the SmartPLS 4 and IBM SPSS Statistics 25 applications. The author's team found a priority of security factors that users considered had the greatest influence on their sense of security when using the e-wallet application. These factors consist of information provided, user privacy, encryption, and transaction processes. This research is expected to provide benefits for e-wallet service providers as a reference in evaluating services that have been implemented, so that these services can be used on an ongoing basis by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Ghani Irham
"Pandemi Coronavirus Disease of 2019 (COVID-19) di Indonesia menyebabkan pemerintah memberlakukan program pembatasan sosial yang menyebabkan penerapan kebijakan work from home (WFH) yang mengharuskan perusahaan untuk menggunakan aplikasi video conference guna menjaga keberlangsungan komunikasi antar pekerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan aplikasi video conference di lingkungan pekerjaan pasca pandemi. Penelitian ini terdiri dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk merancang model dan mengeksplorasi technology affordance aplikasi video conference. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data dari 457 responden yang diolah dengan metode PLS-SEM. Penelitian ini menggabungkan teori technology affordance, task-technology fit (TTF), dan expectation-confirmation model (ECM). Penulis menemukan empat technology affordance yaitu communication, sharing resource, collaborative working, dan social presence. Hasil dari penelitian ini adalah task characteristic dan technology affordance memiliki pengaruh positif pada TTF. TTF memiliki pengaruh positif terhadap continuance intention secara langsung dan tidak langsung melalui perceived usefulness, confirmation, dan satisfaction. Kemudian, semua hipotesis dalam ECM terbukti. Terakhir, penelitian ini juga membuktikan bahwa expected degree of working flexibility memiliki pengaruh positif pada continuance intention. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan fitur bagi penyedia aplikasi video conference dan menjadi acuan dalam memilih aplikasi video conference bagi perusahaan yang menggunakannya.

The Coronavirus Disease of 2019 (COVID-19) pandemic in Indonesia caused theIndonesian government to impose a social restriction program that led to the implementation of work from home (WFH). This requires companies to use video conferencing applications to maintain communication. This study aims to explain the factors influencing post-pandemic continuance intention of video conference applications in the workplace. This study uses qualitative and quantitative approaches. Qualitative approach is used to build the research model and explore technology affordances of video conferencing applications. Quantitative approach was carried out using data from 457 respondents processed with the PLS-SEM method. This study combines technology affordance theory, task-technology fit (TTF), and expectation-confirmation model (ECM). Four technology affordances were found, namely communication, sharing resource, collaborative working, and social presence. The results of this study show that task characteristic and technology affordance improve perceived TTF. TTF improves continuance intention directly and indirectly through perceived usefulness, confirmation, and satisfaction. This study found that all hypotheses in ECM were proven. Finally, this study proves that the expected degree of working flexibility has a positive influence on continuance intention. This study hopefully can be a reference for application providers to decide features to develop and for companies that use them to decide which application to use"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>