Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218022 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuda Fatahillah Achmar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh praktik SDM dan perilaku kerja inovatif karyawan PT. YUFA JAYA yang dimediasi oleh lingkungan kerja yang mendukung dan keterikatan. Hal ini didasari oleh perkembangan industri 4.0 yang mendisrupsi banyak industri pada beberapa tahun belakangan, sehingga jika perusahaan ingin tetap bertahan maka dibutuhkan adanya penciptaan inovasi yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang diambil melalui sebuah aplikasi online. Jumlah sampel penelitian didapat menggunakan rumus slovin berjumlah 218 karyawan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa praktik SDM, lingkungan kerja yang mendukung, dan keterikatan karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu lingkungan kerja yang mendukung dan keterikatan karyawan memediasi pengaruh antara praktik SDM dan perilaku kerja inovatif yang terbukti sesuai hipotesis.

This research was conducted to find a picture of the influence of HR practices and innovative work behavior of PT. YUFA JAYA which is mediated by a supportive work environment and engagement. This is based on the development of industry 4.0 which has disrupted many industries in recent years, so if a company wants to survive it will need the creation of sustainable innovation. The approach used in this research is a quantitative approach using a questionnaire to collect data taken through an online application. The number of research samples obtained using the Slovin formula totaling 218 employees. The results obtained indicate that HR practices, a supportive work environment, and employee engagement have a significant positive effect on innovative work behavior. In addition, a supportive work environment and employee engagement mediates the effect between HR practices and innovative work behaviors that are proven in accordance with hypotheses. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Eka Sukarma Putra
"Satuan Kapal Eskorta Koarmada I saat ini diawaki oleh prajurit TNI Angkatan Laut yang sebagian besar merupakan generasi Z. Dapat dikatakan prajurit generasi Z menjadi tulang punggung Satkor Koarmada I sehingga dituntut memiliki kinerja yang baik, namun kenyataannya sebagian besar hasil penilaian kinerja prajurit generasi Z saat ini berada pada kategori cukup, dan hanya sebagian kecil yang memiliki nilai kinerja baik. Generasi Z diketahui memiliki karakteristik yang unik dan berbeda jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, sehingga diperlukan pola kepemimpinan yang tepat agar dapat memotivasi mereka menghasilkan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowering leadership dan lingkungan kerja terhadap kinerja prajurit generasi Z di Satkor Koarmada I yang dimoderasi oleh komunikasi internal. Paradigma dalam penelitian ini adalah positivis, dengan jenis penelitian eksplanatif. Teknik pengambilan data menggunakan survei kuesioner, dan sampel penelitian ini melibatkan prajurit generasi Z yang berdinas di Satkor Koarmada I berjumlah 273 orang. Metode analisis yang digunakan adalah SEM PLS dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SmartPLS versi 4.0. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Empowering Leadership berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja prajurit generasi Z, lingkungan kerja (work environment) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja prajurit generasi Z, Komunikasi internal berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap kinerja prajurit generasi Z, Komunikasi internal memoderasi positif pengaruh empowering leadership terhadap kinerja prajurit generasi Z, dan Komunikasi internal memoderasi positif pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja prajurit generasi Z di Satkor Koarmada I.

The Escorta Squadron of 1st Fleet Command is currently manned by Indonesian Navy soldiers, most of whom are Generation Z. Nowadays Generation Z soldiers are the backbone of the 1st Fleet Escorta Squadron, so they are required to have good performance, but in reality, most of the results of the performance assessment of Generation Z soldiers are currently in the sufficient category. Only a tiny percentage have good performance scores. Generation Z is known to have unique and different characteristics compared to previous generations, so the correct leadership pattern is needed to motivate them to achieve optimal performance. This research aims to analyze the influence of empowering leadership and the work environment on the work performance of Generation Z soldiers in the 1st Fleet Escorta Squadron, moderated by internal communication. The paradigm in this research is positivist, with an explanatory type of research. The data collection technique used was a questionnaire survey, and the research sample involved 273 Generation Z soldiers serving in 1st Fleet Escorta Squadron. The analysis method used is SEM PLS, with data processing using the SmartPLS application version 4.0. Based on the results of research and discussions that have been carried out, it can be concluded that Empowering Leadership has a significant effect on the performance of Generation Z soldiers, The work environment has a substantial effect on the performance of Generation Z soldiers, Internal communication has a significant impact on the performance of Generation Z soldiers, Internal communication positively moderates the influence of empowering leadership on the performance of Generation Z soldiers, and Internal communication positively moderates the impact of the work environment on the performance of Generation Z soldiers in 1st Fleet Escorta Squadron."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Chairulia
"Penelitian ini difokuskan untuk melihat hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan secara survey dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 7 indikator dari Alex Nitisemito dan 5 indikator dari Gibson dan Ivancevich dan 8 indikator dari Faustino Gomes untuk kinerja pegawai.
Populasi terdiri dari 47 orang, yang berarti menggunakan total sampling. Peneliti menggunakan faktor analisis untuk mengukur validitas dan Cronbach's Alpha untuk reliabilitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut, maka digunakan teknik analisis Spearman.
Hasil dari pengukuran tersebut ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara lingkungan kerja dan kinerja pegawai. Saran dalam penelitian ini adalah agar BKD Kota Depok lebih meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja, baik fisik maupun non fisik serta meningkatkan pengetahuan pegawai terhadap pekerjaan dan meningkatkan kedisiplinan para pegawai agar kinerja pegawai menjadi lebih baik dan meningkat.

This research focus on finding the correlation between work environment with employee performance at Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok. This research used quantitative method. Data were collected by survey, using questionnaire. This research for work environment used 7 (seven) indicators from Alex Nitisemito and 5 (five) indicators and used 8 (eight) indicators from Faustino Gomes for employee performance.
Populasi amounted only 44 (fourtyfour) people; hencelevel of sample is equal with level population. Researcher used factor analysis to ensure validity of research and Cronbach's Alpha for reliaility. To find out whether there is any correlation between two variables, the analytical technique used Spearman Rank.
The result of these measurements found that there is a positive and strong enough correlation between work environment and employee performance. Suggestions proposed in this research is that BKD Kota Depok further enhance comfort working environment, both physical and non-physical as well as, increase employee knowledge of the work and discipline of employees in order to improve the performance of employees to be better and improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Purwakancana N.
"Ketangkasan karyawan diartikan sebagai kemampuan karyawan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap perubahan dengan cepat dan tepat (Alavi Wahab, 2013). Untuk tetap dapat berkompetisi dengan perkembangan bisnis secara global, PT X selaku pelaku bisnis menerapkan pendekatan ketangkasan ini di semua lini bisnisnya. Studi 1 bertujuan untuk melihat hubungan keterlibatan karyawan dan keterikatan kerja pada ketangkasan tenaga kerja. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT X yang berjumlah 154 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik convenience sampling. Survei dilakukan dengan menggunakan instrumen keterlibatan karyawan (Adham, 2014), kuesioner keterikatan kerja (Scaufeli & Bakker, 2003), dan kuesioner ketangkasan tenaga kerja (Sherehiy, 2007). Hasil analisis korelasional menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keterikatan kerja dan ketangkasan karyawan (r = 0.56, p 0.05). Terdapat hubungan antara keterlibatan karyawan dan ketangkasan karyawan (r = 0.48 , p 0.05). Pada studi 2, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden intervensi terdiri dari 16 orang karyawan PT X. hasil studi intervensi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor rata-rata yang signifikan pada keterikatan kerja (Z = -2.941, p 0.05) dan tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan pada rata-rata ketangkasan karyawan (Z = -0.238, p 0.05).

Workforce agility is defined as the ability of employees to react and adapt to changes quickly and appropriately (Alavi & Wahab, 2013). To be able to compete with global business development, PT X as a business person applies this agility approach in all lines of business. Study 1 aims to look at the relationship of employee involvement and work engagement in workforce agility. Respondents in this study were permanent employees of PT X, amounting to 154 people. Data collection using convenience sampling techniques. The survey was conducted using employee involvement instruments (Adham, 2014), work engagement questionnaires (Scaufeli & Bakker, 2003), and workforce agility questionnaires (Sherehiy, 2007). Correlational analysis results show that there is a relationship between work engagement and workforce agility (r = 0.56, p 0.05). There is a relationship between employee involvement and workforce agility (r = 0.48, p 0.05). In study 2, research used purposive sampling technique. Intervention respondents consisted of 16 employees from PT X. The results of the intervention study showed that there was a significant increase in the average score on work engagement (Z = -2,941, p 0.05) and there was no significant increase in the average employee agility (Z = -0.238, p 0.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizka Dani Anggita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa elemen dari work characteristics (konidisi kerja yang buruk, kesempatan pertumbuhan karir dan dukungan sosial) terhadap turnover intention pada pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Selain itu, penelitian ini juga menguji efek mediasi burnout terhadap kondisi kerja yang buruk dan turnover intention serta efek mediasi kepuasan hidup terhadap dukungan sosial dan turnover intention. Total sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2897 pekerja garmen Indonesia dan 2840 pekerja garmen Vietnam. Hasil dari penelitian menemukan bahwa kondisi kerja yang buruk berpengaruh signifikan terhadap burnout dan mengarah pada turnover intention pekerja di dua negara. Untuk kesempatan pertumbuhan karir, hasil pada pekerja Indonesia menunjukkan bahwa dengan adanya kesempatan promosi, hal tersebut tidak membuat turnover intention pekerja menurun. Kondisi ini berbeda dengan Vietnam, dimana dengan adanya promosi, hal tersebut berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention pekerja. Sedangkan untuk dukungan sosial, kedua negara menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dari dukungan sosial terhadap kepuasan hidup. Namun, adanya dukungan sosial yang diterima dari beberapa pihak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention di dua negara.

This study aims to examine several elements of work characteristics (poor working conditions, career growth opportunity and social support) on turnover intention of garment workers in Indonesia and Vietnam. In addition, this study also examines the mediating effects of burnout on poor working conditions and turnover intention as well as mediation of life satisfaction with social support and turnover intention. The total sample in this study consisted of 2897 Indonesian workers and 2840 Vietnamese workers. The results of the study found that poor working conditions affect worker burnout and leads to turnover intention in two countries. For career growth opportunity, the results for Indonesian workers show that with the presence of promotion opportunities, this does not make their intention to move to decline. This condition is different from Vietnam, where promotion has a negative and significant effect on employee turnover intention. As for social support, both countries show that there is a positive effect of social support on life satisfaction. However, the existence of social support received from several parties did not have a significant effect on turnover intention in both countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Welarana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Employee Engagement dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Fashion Eservices (Zalora Indonesia). Variabel Employee Engagement diuji dengan menggunakan tiga dimensi yang dikemukakan oleh Schaufelli yaitu dimensi vigor (semangat), absorption (penyerapan), dedication (dedikasi), sedangkan variabel lingkungan kerja diuji dengan menggunakan dua variabel yang dikemukakan Sedarmayanti yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Variabel kinerja diuji menggunakan dua dimensi yang dikemukakan Aguinis, yaitu dimensi task performance dan contextual performance. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei menggunakan teknik total sampling terhadap karyawan non manajerial PT. Fashion Eservices (Zalora Indonesia) di Head office yang berjumlah 100 responden. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana dan berganda dengan menggunakan program aplikasi SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara Employee Engagement dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether there is any effect between Employee Engagement and work environment towards employee performance of PT. Fashion Eservices (Zalora Indonesia). Employee Engagement variabels were tested using three dimensions proposed by Schaufelli which is vigor (absorption), absorption, dedication, while the work environment variabels were tested using the two variabels highlighted by Sedarmayanti which is physical environment and non-physical environment. While employee performance variabels were tested using two dimensions proposed by Aguinis, which is task performance and contextual performance. The approach used in this study is a quantitative approach with survey research methods using total sampling techniques for employees of PT. Fashion Eservices (Zalora Indonesia) at the Head office which amounted to 100 respondents. The data obtained were analyzed using simple and multiple linear regression using the SPSS 24 application program. The results of this study indicate a significant and positive effect between employee engagement and work environment on employee performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Adhimara
"Sumber Daya Manusia memegang peranan dan fungsi yang signifikan dalam rangka tercapai keberhasilan organisasi termasuk juga erat kaitannya dengan lingkungan kerja dari personel tersebut. Hal ini sejatinya juga yang ada dan terjadi di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya sebagai salah satu unit organisasi pada Kepolisian Daerah Metro Jaya. Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, secara struktural memiliki 2 (dua) Bagian, 6 (enam) Sub Direktorat (Sub Dit) dan 1 seksi sebagai satuan tugas di bawahnya yang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab berbeda. Dalam openelitian ini, penulis membatasi objek penelian khusus pada personel yang berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat saja yaitu Sub Direktorat Keamanan Negara (non operasional), Sub Direktorat Harta Benda-Bangtah (non operasional), Sub Direktorat Reserse Mobile-Resmob (operasional), Sub Direktorat Umum-Jatanras (operasional), Sub Direktorat Renakta (non operasional) dan Sub Direktorat Ranmor (operasional). Penelitian ini diselenggarakan untuk mengetahui perbedaan persepsi responden yang merupakan personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dengan 3 (tiga) variabel yaitu lingkungan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Lebih jauh, peneliti juga mencoba menguji pengaruh antar variabel tersebut pada responden. Adapun Jenis penelitiannya adalah eksplanatif untuk mengungkapkan perbedaan persepsi responden terhadap variabel penelitian dalam lingkup organisasi yang berbeda serta untuk mengkaji lebih dalam terhadap pengaruh variabel independen maupun variabel dependen yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian. Populasi penelitian berjumlah 820 orang anggota Polri yang tersebar pada berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat yang ada di bawah Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Pengambilan sampel dilakukan secara kluster random sampling dari personel di masing-masing subdit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya terhadap variabel yang diteliti tergolong bervariasi namun faktor lingkungan kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja dan juga kepuasan kerja. Kepuasan kerja disini pun erat kaitannya dengan motivasi kerja personel. Sehingga seluruh variabel tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain.

The role and function of Human Resources plays a significant role in achieving organizational success, including closely related to the work environment of the personnel. This is similar to what happened to the Directorate of Criminal Investigation at the Metro Jaya Police, which is one of the organizational units within the Metro Jaya Regional Police. Within the work environment of the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya, there are 6 (six) Sub Directorates (Sub Directorates) under it which have different duties, authorities and responsibilities in handling cases of general crimes that occur, including Sub Directorate of National Security (non-operational), Sub Directorate Land Assets (non-operational), Sub Directorate Resmob (operational), Sub Directorat General Crime - Jatanras (operational), Sub Directorate Renakta (non-operational) and Sub Directorate Ranmor (operational). This study aims to identify and analyze the differences in perceptions of Polri members based on the work environment, work motivation on the achievement of job satisfaction in the personnel of the Ditreskrimum Polda Metro Jaya which consists of several organizational units. This type of research uses explanatory research which aims to reveal differences in respondents' perceptions of research variables in different organizational units and examine more deeply the influence of independent and dependent variables formulated in research questions. The research population was conducted on 820 members of the National Police who serve at the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya which consists of 6 (six) Sub-Directorates under it. Sampling was carried out by cluster random sampling from the personnel of each sub-directorate in the Directorate of General Criminal Investigation. The results showed that the perception of the personnel in the Directorate of Criminal Investigation at the Polda Metro Jaya on the variables studied was varied, but the work environment factors greatly influenced work motivation and job satisfaction. Job satisfaction here is also closely related to the work motivation of personnel. So that all of these variables."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviana Fadilah Ulfa
"Penelitian ini menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner. Variabel lingkungan kerja diukur menggunakan teori Moos 2008 , dan variabel kinerja karyawan diukur menggunakan teori Griffin 2007 . Penelitian ini dilakukan di kantor Kudo Teknologi Indonesia dengan sampel sebanyak 100 orang menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan SPSS 23.0. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Pearson Correlation untuk uji validitas dan Alpha Cronbach untuk uji reliabilitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kedua variabel, peneliti menggunakan analisis koefisien korelasi determinasi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dan uji F. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

This research analyzes the effect of work environment on employee performance. This research uses quantitative method and data collection done by survey using questionnaire. Work environment variables are measured using Moos rsquo s theory 2008 , and employee performance variables are measured using Griffin 39 s theory 2007. This research was conducted at Kudo Teknologi Indonesia office with 100 samples using purposive sampling technique. The obtained data is then processed using SPSS 23.0. Data analysis technique using methods from Pearson Correlation for validity test and Alpha Cronbach for reliability test. To know the influence between the two variables, the researcher uses the correlation coefficient of determination. Hypothesis testing is done using t test and F test. The result of this research indicates that work environment has a significant influence on employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldaa Cintia
"Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan peningkatan kinerja karyawan. Banyak hal yang memengaruhi kinerja karyawan, salah satunya adalah lingkungan kerja yang dibagi menjadi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik terhadap kinerja karyawan di KPPN Bandung I. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan regresi linier software SPSS versi 16.0 sebagai alat ukur statistik. Hasil penelitian terhadap 45 responden menunjukkan bahwa 44,9% lingkungan kerja fisik seperti peralatan kerja, ventilasi, kebisingan, pencahayaan, dan tata letak berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, 42,8% dari lingkungan kerja nonfisik seperti hubungan kerja atasan dan bawahan atau antarsesama karyawan juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa 72,1% lingkungan kerja fisik dan nonfisik juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik berdampak signifikan terhadap kinerja karyawan di Bandung KPPN I."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vinie Firstyo Terranova
"Permasalahan tenaga kerja di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya jumlah pencari kerja yang berbanding dengan sedikitnya lowongan pekerjaan yang tersedia, oleh karenanya kegiatan outsourcing atau alih daya merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, akan tetapi kegiatan outsourcing ini tdak terlepas dari permasalahan seperti eksploitasi pekerja, yang menyebabkan pekerja merasa tidak nyaman dan tidak senang di tempat kerjanya, hal ini sangat memengaruhi
kesejahteraan dari pekerja tersebut terutama kesejahteraan lingkungan kerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah permasalahan tersebut dengan
melihat hubungan anatara kesejahteraan lingkungan kerja dengan motivasi kerja dengan harapan bahwa parusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan kerja para pekerja outsource mereka dengan balasan
motivasi kerja dari para pekerja yang akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan lingkungan kerja. Kesejahteraan lingkungan kerja di ukur dengan
WWBI (Workplace Well-Being Index) yang sudah di adaptasi di dalam penelitian Sawitri, sementara motivasi kerja menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Novari dalam penelitiannya, yang kemudian keduanya penulis modifikasi dan uji validitas dan reliabilitas ulang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kesejahteraan lingkungan kerja dan motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan pada pekerja outsource PT Y yang bekerja di PT X dan memiliki keeratan hubungan yang lemah dan positif, sehingga peningkatan kesejahteraan lingkungan kerja dari para pekerja dapat meningkatkan motivasi kerja dari para
pekerja tersebut, begitu juga sebaliknya.

The problem of labor in Indonesia is inseparable from the large number of job seekers compared to the number of job vacancies available, therefore outsourcing or outsourcing is one alternative solution to problems that can be used to reduce the number of unemployed people in Indonesia, but this outsourcing activity is not regardless of problems such as exploitation, which causing the workers to feel uncomfortable and unhappy at their workplaces, this greatly affects the welfare of these workers, especially their workplace well-being. This study aims
to change these problems by looking at the relationship between the workplace well-being and work motivation in the hope that the companies will strive to improve the workplace well-being of their outsourced workers with a reward theincrease of work motivation of workers along with the increasing of the workplace well-being. The workplace well-being is measured by WWBI (Workplace Well-Being Index) which has been adapted in Sawitris research,
while work motivation uses a measurement tool developed by Novari in her research, which later both researchers modified and tested validity and reliability. The results of this study indicate that the workplace well-being and work motivation has a significant relationship in PT Y outsource workers who work at PT X and have a weak and positive relationship, so that an increase in the
workplace well-being of workers can increase work motivation of workers and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>