Ditemukan 156503 dokumen yang sesuai dengan query
Pentri Siantia
"Berkembangnya platform beriklan berpengaruh pada bagaimana konsumen berbelanja dan berinteraksi. Testimonial advertising atau kegiatan beriklan dengan memberikan opini dan rekomendasi oleh pihak ketiga kemudian menjadi populer kembali. Pihak ketiga yang digunakan oleh sebuah brand biasanya adalah influencers atau seseorang/lebih yang memiliki pengaruh sosial. Hal tersebut dikarenakan influencers cenderung mampu membentuk opini konsumen tentang suatu hal. Model atribusi dapat digunakan untuk melihat hubungan yang terjalin antara konsumen dengan influencers, iklan, atau produk/brand. Model atribusi yang umum digunakan adalah model atribusi Kelley. Model tersebut telah banyak diadopsi dan dikembangkan oleh banyak ilmuwan lainnya. Salah satunya oleh Han Kyoo-Hoon yang mengembangkan model atribusi milik Kelley. Han Kyoo-Hoon mengembangkan model atribusi milik Kelley menjadi lebih relevan untuk penelitian perilaku konsumen dan lebih terperinci. Penulis ingin memperlihatkan kontras antara kedua model tersebut dengan melakukan komparasi. Kedua model tersebut akan digunakan untuk melihat hubungan konsumen dengan influencers, iklan, produk/brand. Penulis akan memperlihatkan hubungan tersebut dalam bentuk kegiatan iklan testimonial.
The growth of advertising platforms has an effect on how consumers shop and interact. Testimonial advertising or advertising activities by providing opinions and recommendations by third parties then become popular again. Third parties used by a brand are usually influencers or someone who has social influence. This is because influencers tend to be able to form consumer opinions about a thing. Attribution models can be used to see the relationships between consumers and influencers, advertisements, or products/brands. A commonly used attribution model is the Kelley attribution model. The model has been widely adopted and developed by many other scientists. One of them was Han Kyoo-Hoon who developed Kelley's attribution model. Han Kyoo-Hoon developed Kelley's attribution model to be more relevant for consumer behavior research and more detailed. The author wants to show the contrast between the two models by performing a comparison. Both models will be used to look at consumer relationships with influencers, advertisements, products/brands. The author will show the relationship in the form of testimonial advertising activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Pentri Siantia
"Berkembangnya platform beriklan berpengaruh pada bagaimana konsumen berbelanja dan berinteraksi. Testimonial advertising atau kegiatan beriklan dengan memberikan opini dan rekomendasi oleh pihak ketiga kemudian menjadi populer kembali. Pihak ketiga yang digunakan oleh sebuah brand biasanya adalah influencers atau seseorang/lebih yang memiliki pengaruh sosial. Hal tersebut dikarenakan influencers cenderung mampu membentuk opini konsumen tentang suatu hal. Model atribusi dapat digunakan untuk melihat hubungan yang terjalin antara konsumen dengan influencers, iklan, atau produk/brand. Model atribusi yang umum digunakan adalah model atribusi Kelley. Model tersebut telah banyak diadopsi dan dikembangkan oleh banyak ilmuwan lainnya. Salah satunya oleh Han Kyoo-Hoon yang mengembangkan model atribusi milik Kelley. Han Kyoo-Hoon mengembangkan model atribusi milik Kelley menjadi lebih relevan untuk penelitian perilaku konsumen dan lebih terperinci. Penulis ingin memperlihatkan kontras antara kedua model tersebut dengan melakukan komparasi. Kedua model tersebut akan digunakan untuk melihat hubungan konsumen dengan influencers, iklan, produk/brand. Penulis akan memperlihatkan hubungan tersebut dalam bentuk kegiatan iklan testimonial.
The growth of advertising platforms has an effect on how consumers shop and interact. Testimonial advertising or advertising activities by providing opinions and recommendations by third parties then become popular again. Third parties used by a brand are usually influencers or someone who has social influence. This is because influencers tend to be able to form consumer opinions about a thing. Attribution models can be used to see the relationships between consumers and influencers, advertisements, or products/brands. A commonly used attribution model is the Kelley attribution model. The model has been widely adopted and developed by many other scientists. One of them was Han Kyoo-Hoon who developed Kelley's attribution model. Han Kyoo-Hoon developed Kelley's attribution model to be more relevant for consumer behavior research and more detailed. The author wants to show the contrast between the two models by performing a comparison. Both models will be used to look at consumer relationships with influencers, advertisements, products/brands. The author will show the relationship in the form of testimonial advertising activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Shahnaz Bakri
"The makeup industry is all about beauty. This research paper explores how the Jakarta makeup market perceives the attractiveness of models and how that perceived attractiveness affects their purchase intention. This research was conducted using a Quasi-experimental method to test how people’s emotions are towards physical attractiveness and makeup advertisements—whether or not they are more likely to purchase a product if the advertisement features an attractive model. The sample was given four models’ pictures to rate their attractiveness based on their facial features. The perceived most attractive and least attractive models were used in lipstick advertisements to identify the market’s purchase intention variations. The research found that the perceived most attractive model had prominent western features and received a higher score for purchase intention, in comparison to its less attractive counterparts.
Industri makeup sangat erat kaitannya dengan kecantikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana industri makeup khususnya persepsi masyarakat terhadap daya tarik model dan pengaruhnya terhadap minat beli masyarakat di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Quasi-experimental untuk menguji bagaimana sikap masyarakat terhadap fisik model dan iklan makeup, khususnya mengetahui apakah masyarakat/target penelitian lebih cenderung membeli suatu produk jika iklan tersebut menampilkan model yang menarik secara fisik. Responden penelitian diberikan foto dari empat model yang berbeda untuk menilai ketertarikan responden terhadap model berdasarkan bentuk dan karakteristik wajah masing masing model. Karakteristik model yang dianggap paling menarik dan paling tidak menarik akan digunakan pada iklan produk lipstik untuk mengidentifikasi variasi dari minat beli konsumen. Penelitian ini menemukan bahwa model yang dianggap paling menarik, memiliki karakteristik wajah barat dan memiliki penilaian keinginan pembelian yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan karakteristik wajah lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hotchkiss, George Burton
New York: Alexander Hamilton Institute , 1961
659.1 HOT a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
White, Roderick
Singapore: McGraw-Hill, 2000
659.1 Whi a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
White, Roderick
London: McGraww-Hill , 2000
659.1 WHI a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wells, William D.
New Jersey: Prentice-Hall, 2000
659.1 Wel a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Weilbacher, William M
New York: Macmillan, 1979
659.1 Wei a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New Delhi: McGraw-Hill, 1977
659.1 ADV
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lane, W. Ronald
New Jersey: New York, 2000
659.1 Lan a
Buku Teks Universitas Indonesia Library