Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Afnita Nur Aminah
"Studi ini merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan program Young Changemaker Social Enterprise Academy YCESA 2.0 sebagai program pengembangan kapasitas Sociopreneur di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) sebagai kerangka pengumpulan data dan analisis dalam lingkup yang lebih strategis dan aplikatif. Hasil temuan CIPP kemudian dikaitkan dengan Konsep Capacity Building dan Sustainability sebagai dua aspek penting untuk melihat efektivitas program YCSEA 2.0. Hasil temuan CIPP menunjukan bahwa aspek input dan proses menunjukan permasalahan paling dominan, sedangkan aspek konteks dan produk menunjukan permasalahan yang paling minim. Pada aspek konteks, temuan menunjukan bahwa esensi hadirnya program sangat relevan dengan kebutuhan peserta, namun kriteria penerimaan peserta belum tertulis secara spesifik dan resmi. Pada aspek input ditemukan bahwa konten kegiatan pembinaan, kurikulum, serta fasilitas dan bantuan dana yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan peserta, tetapi sesi Product Launching dan Mentorship secara teknis belum optimal memberikan manfaat sesuai kebutuhan peserta. Aspek proses menunjukan bahwa mulai dari kegiatan Pra Launching (Survey & FGD), Pembinaan (Coaching Class & Bootcamp) dapat berjalan sesuai rencana tanpa hambatan yang berarti, namun kegiatan setelahnya seperti Mentorship dan Product Launching harus dilaksanakan diluar rencana karena kendala pandemi COVID-19. Lebih lanjut, analisis capacity building menunjukan bahwa program ini sudah mewujudkan aspek pengembangkan kapasitas pada tahapan perencanaan serta implementasi tetapi tidak dalam tahapan monitoring evaluasi program. Analisis sustainability menunjukan bahwa keberlanjutan program baru terlihat dari segi organisasi tetapi belum dapat terlihat dari implementasi program dan kebermanfaatannya karena jangka waktunya yang masih relatif sebentar.

This study is an evaluation of the Young Changemaker Social Enterprise Academy (YCESA 2.0) as a Sociopreneur capacity building program in Indonesia. This reasearch uses the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model as a framework for data collecting, analysis in strategic and applicable scope. The findings of CIPP are linked to the concepts of Capacity Building and Sustainability as two important aspects to see the effectiveness of the YCSEA 2.0 program. The findings of CIPP shows that the input and process aspects show the most dominant problems, while the context and product aspects show the least problems. In the aspect context, it is found that the essence of the program's presence is very relevant to the participant target needs, but the criteria for acceptance of participants have not been written specifically and officially. In the input aspect, it is found that the content of the Coaching Classes activities, curriculum, facilities, and financial assistance provided were relevant to the participants needs. However, the Product Launching and Mentorship activities were technically not optimal in providing benefits according to the participants needs. The process aspect shows that starting from Pre-Launching activities (Survey & FGD), Coaching Classes & Bootcamp has well implemented without significant obstacles. but the activities after that such as Mentorship and Product Launching, didn’t go according to the plan technically due to the constraints of the COVID-19 pandemic. Furthermore, the capacity building analysis shows that this program has realized the aspect of capacity development at the planning and implementation stages but not in the program evaluation monitoring stage. Sustainability analysis shows that the sustainability of this program can be seen from the organizational side but has not been seen from the implementation and usability sides because the period is still relatively short."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Afnita Nur Aminah
"Studi ini merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan program Young Changemaker Social Enterprise Academy YCESA 2.0 sebagai program pengembangan kapasitas Sociopreneur di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) sebagai kerangka pengumpulan data dan analisis dalam lingkup yang lebih strategis dan aplikatif. Hasil temuan CIPP kemudian dikaitkan dengan Konsep Capacity Building dan Sustainability sebagai dua aspek penting untuk melihat efektivitas program YCSEA 2.0. Hasil temuan CIPP menunjukan bahwa aspek input dan proses menunjukan permasalahan paling dominan, sedangkan aspek konteks dan produk menunjukan permasalahan yang paling minim. Pada aspek konteks, temuan menunjukan bahwa esensi hadirnya program sangat relevan dengan kebutuhan peserta, namun kriteria penerimaan peserta belum tertulis secara spesifik dan resmi. Pada aspek input ditemukan bahwa konten kegiatan pembinaan, kurikulum, serta fasilitas dan bantuan dana yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan peserta, tetapi sesi Product Launching dan Mentorship secara teknis belum optimal memberikan manfaat sesuai kebutuhan peserta. Aspek proses menunjukan bahwa mulai dari kegiatan Pra Launching (Survey & FGD), Pembinaan (Coaching Class & Bootcamp) dapat berjalan sesuai rencana tanpa hambatan yang berarti, namun kegiatan setelahnya seperti Mentorship dan Product Launching harus dilaksanakan diluar rencana karena kendala pandemi COVID-19. Lebih lanjut, analisis capacity building menunjukan bahwa program ini sudah mewujudkan aspek pengembangkan kapasitas pada tahapan perencanaan serta implementasi tetapi tidak dalam tahapan monitoring evaluasi program. Analisis sustainability menunjukan bahwa keberlanjutan program baru terlihat dari segi organisasi tetapi belum dapat terlihat dari implementasi program dan kebermanfaatannya karena jangka waktunya yang masih relatif sebentar.

This study is an evaluation of the Young Changemaker Social Enterprise Academy (YCESA 2.0) as a Sociopreneur capacity building program in Indonesia. This reasearch uses the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model as a framework for data collecting, analysis in strategic and applicable scope. The findings of CIPP are linked to the concepts of Capacity Building and Sustainability as two important aspects to see the effectiveness of the YCSEA 2.0 program. The findings of CIPP shows that the input and process aspects show the most dominant problems, while the context and product aspects show the least problems. In the aspect context, it is found that the essence of the program's presence is very relevant to the participant target needs, but the criteria for acceptance of participants have not been written specifically and officially. In the input aspect, it is found that the content of the Coaching Classes activities, curriculum, facilities, and financial assistance provided were relevant to the participants needs. However, the Product Launching and Mentorship activities were technically not optimal in providing benefits according to the participants needs. The process aspect shows that starting from Pre-Launching activities (Survey & FGD), Coaching Classes & Bootcamp has well implemented without significant obstacles. but the activities after that such as Mentorship and Product Launching, didn’t go according to the plan technically due to the constraints of the COVID-19 pandemic. Furthermore, the capacity building analysis shows that this program has realized the aspect of capacity development at the planning and implementation stages but not in the program evaluation monitoring stage. Sustainability analysis shows that the sustainability of this program can be seen from the organizational side but has not been seen from the implementation and usability sides because the period is still relatively short.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heri Satriawan
"Program kartu prakerja dalam pelaksanaannya dinilai banyak menuai permasalahan, seperti program yang tidak tepat sasaran, masih ditemukannya tumpang tindih penerima bantuan, serta sering terjadinya keterlambatan pencairan dana insentif. Berangkat dari permasalahan tersebut penelitian ini mengkaji tentang tingkat keberhasilan pengimplementasian program kartu prakerja ditinjau dari perspektif penerima. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan program kartu prakerja dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data utama menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner yang disebarkan kepada 156 responden, kemudian didukung dengan teknik wawancara mendalam dengan 7 narasumber. Penelitian ini menggunakan konsep evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perspektif penerima, pelaksanaan program kartu prakerja sudah berjalan dengan baik. Namun masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaannya seperti sistem verifikasi data calon penerima yang terkadang masih tumpang tindih dengan data penerima bantuan sosial, kurangnya kolaborasi dengan pemerintah daerah, kemudian masih ditemukannya penerima program dari kalangan mahasiswa atau pelajar.

Kartu prakerja program in its implementation, is considered to have many problems, like a program that isn’t right on target, overlapping beneficiaries are still found, and frequent delays in the disbursement of incentive funds. Leaving the issues the study examined the rate of success of implementation kartu prakerja program from the recipient’s perspective. The purpose of this study is to evaluate the rate of success kartu prakerja program in providing assisting citizens affected by the COVID-19 pandemic in East Lombok Regency. This study used a quantitative approach with the main data collection technique using quantitative methods through questionnaires distributed to 156 respondents, then supported by in-depth interview techniques with 7 informants. The study used the concept of CIPP evaluation (Context, Input, Process, Product). The results showed that based on the recipient's perspective, implementation kartu prakerja program has gone well. However, there are still weaknesses in its implementation such as the data verification system of prospective recipients who sometimes still overlap with the data of recipients of social assistance, lack of collaboration with local governments, then still the discovery of program recipients from among students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angel Putri Astri
"Laporan magang ini berisi terkait evaluasi proses penyusunan strategi keberlanjutan lingkungan PT OJL, yang membantu perusahaan dalam menerapkan aspek environmental sustainability di aktivitas bisnis nya, terutama di kedua segmen bisnis utama perusahaan yaitu mobility dan delivery. Evaluasi dibuat berdasarkan kesesuaian dengan teori yang berkaitan dengan tahapan proses penyusunan strategi di dalam organisasi. Lingkup pembahasan mencakup evaluasi terhadap empat tahapan manajemen perusahaan dalam merumuskan strategi yang efektif dan efisien. Penulis melakukan evaluasi yang sudah dibuat dengan menggunakan kerangka evaluasi dari materi pembelajaran pada mata kuliah Strategi dan Manajemen Kinerja Organisasi. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa keseluruhan praktik perencanaan strategi serta penyusunan isi konten dari dokumen strategi keberlanjutan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT OJL, sudah sesuai dengan kerangka evaluasi yang dikemukakan oleh Simons (2014) terkait teori The 4 Ps Strategy serta cascade hierarchy di dalam teori Basics for Successful Strategy. Dalam kata lain, proses perencanaan strategi keberlanjutan lingkungan pada bisnis perusahaan yang dilakukan oleh PT OJL telah memenuhi persyaratan perumusan strategi yang tepat.

This internship report includes an assessment of how PT OJL developed its environmental sustainability strategy, which aids the business in implementing environmental sustainability elements in its business activities, particularly in its two primary business segments, namely mobility and delivery. Evaluation is based on adherence to theory regarding the organizational stages of the strategy formulation process. The discussion's scope includes an evaluation of the four steps taken by the company's management to create an effective and efficient strategy. The author conducts an evaluation of the course's learning materials for organizational performance management and strategy using an evaluation framework. Based on the evaluation that was done, the authors draw the conclusion that PT OJL's overall strategic planning process and the preparation of the environmental sustainability strategy document are in line with the evaluation framework Simons (2014) proposed for the theory of The 4 Ps Strategy and the cascade hierarchy in Basics for Successful Strategy theory. In other words, PT OJL's implementation of the environmental sustainability strategy planning process in the company's business has complied with the criteria for developing the appropriate strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Zahira Salsabila Usman
"Perlindungan anak merupakan program yang telah dijalankan oleh beragam organisasi baik pemerintahan maupun swasta dan menjadi salah satu fokus utama di seluruh belahan dunia. Di Indonesia, Lembaga pemerintah dan LSM bersama-sama menjadi penggerak berjalannya program perlindungan anak Indonesia. Salah satu LSM yang mempunyai program tersebut adalah Save the Children dengan program yang bernama Coaching for Life. Untuk menilai apakah suatu program tepat sasaran seperti yang diharapkan, maka dibutuhkan evaluasi program. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program Coaching for Life, yang ditinjau dari dimensi efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan alat evaluasi menggunakan main categorical analysis dan SWOT disertai analisis konsep partisipasi dan pembangunan kapasitas. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa program Coaching for life, telah berjalan efektif dan efisien, serta memberi dampak positif serta berkelanjutan untuk jangka panjang. Materi yang digunakan dalam kegiatan program cukup aplikatif sehingga dapat mengasah kemampuan penerima program dan dipraktikan secara langsung. Praktik langsung membuat manfaat yang diterima melekat dengan penerima program dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga, hal tersebut mendorong terbentuknya kebertahanan pada anak dan terciptanya lingkungan yang positif bagi anak.

Child protection programme has been obtained by various organization, both government and private sector, and the child protection programe has been the main focus all over the world. In Indonesia, government organization and NGOs both take an important role on the running of Indonesian child protection programme. One of the NGO that have this programme is Save The Children with the programme named Coaching for Life. To asses the programme accordance with the goals and target, programme evaluation needed to be done. This research is meant to evaluate Coaching for Life programme which will be reviewed with a few dimention of evaluation such as effectivity, efficiency, impact, and sustainability. This research used qualitative method, with main categorical analysis and SWOT analysis as tools of evaluation, there is also an analysis on participation and capacity building concept. The result of this research found that the implementation of Coaching for Life programme has been effective and efficient, along with giving positive impact and sustainability for a long period of time. The subjects that are used in program activity are quite applicable in the real life. Therefore, the subjects that are given can sharpen the skills of the program participant where they can directly practice their skill in their real life. Direct practice can make the result of this program stick with them for a long period of time with the result that this practice will encourage the shaping of children resilience and creating a positive environment for children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Nurfitriana Tunggadewi
"Tujuan berkelanjutan dunia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030 menuntut seluruh organisasi untuk menerapkan manajemen berkelanjutan. Perwujudan tersebut diukur melalui implementasi Environment, Social, Governance (ESG) sebagai indikator yang mengukur realisasi praktik berkelanjutan. Namun, kinerja ESG Indonesia masih tertinggal di antara negara-negara dunia karena kekayaan alam dan sosialnya yang menjebak organisasi dalam zona nyaman. Industri telekomunikasi Indonesia berperan strategis dalam membangun konektivitas negara, sehingga kinerja ESG sangat dibutuhkan untuk mendapatkan investasi yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengenalan aktivitas ESG pada karyawan Telkom Indonesia dan XL Axiata dengan melakukan survei online dan wawancara mendalam sebagai bagian dari proses triangulasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan kedua perusahaan tersebut memiliki pengenalan yang tinggi terhadap praktik ESG. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa pengakuan karyawan dengan pemantauan yang efektif berperan penting sebagai penentu kualitas kinerja ESG. Perusahaan telekomunikasi di Indonesia disarankan untuk meningkatkan kinerja ESG melalui pendekatan langsung dalam meningkatkan pengenalan karyawan terhadap praktik ESG. Pemerintah Indonesia dan otoritas pasar modal diharapkan turut mendukung efektifitas penerapan ESG dengan memaksimalkan fungsi pengawasan untuk meningkatkan kepatuhan ESG di Indonesia.

The Sustainable Goals, which are targeted to be achieved by 2030, have forced all organizations to implement Environment, Social, and Governance (ESG) as the sustainability measurement. However, Indonesia's ESG performance is still lagging due to its status quo, which trapped the organization in a comfort zone. The Indonesian telecommunications industry plays a strategic role in building the nation's connectivity, which relies on ESG performance to gain significant investment. This research aims to understand the ESG activity recognition of Telkom Indonesia and XL Axiata employees by conducting an online survey and in-depth interviews as part of the triangulation process. The result indicates that employees in both companies have a high recognition of ESG practices. This study confirmed that employee recognition with effective monitoring have a significant role in ESG performance. Telecommunication companies in Indonesia are advised to increase ESG performance through a direct approach in increasing employee recognition of ESG practices. Indonesian government and capital market authorities are expected to maximize the supervisory functions to increase ESG compliance in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas konteks , input, proses dan produk (output). Model evaluasi studi dengan CIPP Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi , wawancara, angket, observasi, inventori dan sosiometri...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizka Siti Lestiari
"Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah langkah awal dalam melakukan evaluasi terhadap form evaluasi pelatihan Program Pengembangan Eksekutif, modul Minaul Indonesia sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sesuai dengan persyaratan dari suatu penelitian Setiap program pelatihan yang diadakan haruslah memiliki sasaran pelatihan yang merefleksikan babagai faktor seperti peserta, organisasi, materi dan lamanya waktu yung dibutuhkan untuk menciptakan perubahan perilaku. Penggunaan sasaran pelatihan yang paling penting selain untuk merancang program pelatihan adalah pada saat melakukan evaluasi pelatihan, begitupun halnya dengan modul Minaut Indonesia. Dengan sering dilakukannya pelatihan Minaut Indonesia ini, maka perlu adanya umpan balik bagi Lembaga Manajemen PPM Jakarta sendri terhadap keberhasilan pelatihan yang dilaknkannya maupun terhadap peserta pelatihan. Salah satu yang dapat ditempuh adalah penyusunan form evaluasi yang sesuai dengan elemen sasaran belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil uji ooba form evaluasi awal dapat menggali fakta-fakta yang tidak terjaring pada form eva1uasi pelatihan yang digunakan sebelumnya oleh Lembagn Manajemen PPM karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti mencakup tiga elemen sasaran belajar. Beberapa hal yang tampaknya perlu menjadi perhatian utama Lembaga Manajemen PPM dalam melakukan evaluasi pelatihan guna pengembangan program pelatihan tersebut adalah meninjau kembali form evaluasi pelatihan yang selama ini digunakan dan melakukan need assessment, melakukan juga pre dan post mengenai sasaran yang hendak dicapai dari program Minaut Indonesia, melakukan pengevaluasian tidak hanya pada tahap reaksi sja tetapi ketiga tahap selanjulnya, Lembaga PPM menawarkan jasa analisa kebutuhan pelatihan bagi perusahaan pengirim peserta, dan meninjau kembali waktu penyelenggaraan pelatihan Minaut Indonesia pada sore hari."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>