Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120636 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Aulia
"Kolonialisme yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia berpengaruh dalam berbagai aspek seperti budaya, hukum, pendidikan, dan lain sebagainya. Hal ini juga sangat berpengaruh pada aspek bahasa. Hubungan antara kedua negara ini menghasilkan sebuah golongan etnis baru, yaitu orang Indo. Penelitian ini membahas mengenai campur kode pada vlog Ricky Risolles yang diunggah di Youtube pada tahun 2020 dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk serta penyebab campur kode dalam vlog Ricky Risolles. Kemudian campur kode tersebut akan dikaitkan dengan identitas Ricky Risolles sebagai seorang Indo yang tinggal di Belanda. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa campur kode bahasa Indonesia dalam kalimat bahasa Belanda didominasi oleh bentuk kata. Sebagian besar campur kode berupa penyisipan kata dan didominasi oleh fungsi ekspresif untuk mempertahankan identitas Indo yang dimiliki Ricky Risolles. Ricky juga menunjukkan identitas Indo dengan mengadakan segmen "kata bahasa Indonesia minggu ini" untuk memberikan informasi tentang kata-kata bahasa Indonesia.

The colonialism carried out by the Dutch against Indonesia influenced various aspects such as culture, law, education, and so on. This is also very influential on the language aspect. The relationship between these two countries produced a new ethnic group, namely the Indos. This research is about code mixing on Ricky Risolles' vlog on Youtube in 2020 using descriptive qualitative methods. The purpose of this study is to describe the form of code mixing, and analyze the causes of the use code mixing in Ricky Risolles' vlog which will be linked to Ricky Risolles’s identity as an Indo. Based on the results of the study, it was found that Indonesian code mixing in Dutch sentences is dominated by the word form. Most of the code mixing is in the form of word insertion and is dominated by expressive functions to maintain the Indo identity that Ricky Risolles has. Ricky also showed his Indo identity by holding an "Indonesian word of the week" segment to provide information about Indonesian words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Hanifah
"Fenomena alih kode dan campur kode sering kali terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini dapat ditemukan dengan mudah di media sosial, misalnya Youtube. Penelitian ini membahas bentuk dan faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode dalam video Youtube Amelicano. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam vlog di kanal Youtube Amelicano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah teori kedwibahasaan. Berdasarkan hasil analisis, bentuk alih kode yang banyak ditemukan adalah alih kode intern, sedangkan bentuk campur kode yang banyak ditemukan adalah campur kode berupa penyisipan kata. Adapun faktor penyebab terjadinya alih kode adalah 1) lawan tutur 2) penutur 3) perubahan topik pembicaraan dan faktor penyebab terjadinya campur kode adalah 1) kebiasaan penutur, 2) tidak ada kata yang tepat, dan 3) ingin menunjukkan keterpelajarannya.

Code-switching and code-mixing phenomena often occur in multilingual societies. This language phenomenon can be found easily on social media, such as Youtube. This study discusses the forms and factors that influence the occurrence of code-switching and code-mixing in Amelicano's Youtube video. This study aims to describe the forms and factors that cause code switching and code mixing contained in vlogs on the Amelicano Youtube channel. The method used in this research is descriptive qualitative. The data used is speech containing code-switching and code-mixing. The theory used to analyze the forms and factors causing code-switching and code-mixing is bilingualism theory. Based on the results of the analysis, the most common form of code-switching is internal code-switching, while the most common form of code-mixing is code-mixing in the form of word insertion. The factors that cause code switching are 1) the interlocutor 2) the speaker 3) changes in the topic of conversation and the factors causing code mixing are 1) the habits of the speaker, 2) there is no right word, and 3) want to show their learning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Lifita
"Penelitian ini membahas alih kode pada lima video kanal YouTube Keluarga Cemara di Belanda. Penelitian ini berfokus pada jenis dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis, proses, dan faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode pada konten video YouTube Keluarga Cemara di Belanda dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori alih kode menurut pendapat Poplack (1980) dan Hoffmann (1991). Penelitian ini menemukan bahwa jenis alih kode pada konten video kanal YouTube Keluarga Cemara di Belanda didominasi oleh jenis alih kode dalam kalimat (intrasentential switching). Sebagian besar alih kode dilakukan untuk pengulangan atau klarifikasi dengan tujuan agar konteks percakapan dapat dimengerti anggota keluarganya serta dapat menarik perhatian penontonnya.

This research discusses code switching in five videos of Keluarga Cemara di Belanda youtube channel. This research focuses on the types and factors that cause code switching. The purpose of this research is to describe the types, processes, and factors that led to code switching in 5 videos of Keluarga Cemara di Belanda using a qualitative descriptive research method based on code switching theory according to Poplack (1980) and Hoffmann (1991). The results of this research show that the type of code switching in Keluarga Cemara di Belanda youtube channel is dominated by the type of code switching in sentences (intrasentential switching). The cause of code switching is mostly done for repetition or clarification with the aim that the context of the conversation can be understood by family members as well as attract their visitors. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Hapsari
"Alih kode dan campur kode terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini terlihat di media sosial, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan alih kode dalam video blog pada kanal Youtube Korea Reomit dengan metodologi deskriptif kualitatif. Teori sosiolinguistik digunakan untuk menganalisis bentuk campur kode dan alih kode. Bentuk campur kode berupa penyisipan kata dan frasa, sedangkan bentuk alih kode dibagi menjadi dua, yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Berdasarkan dua video yang digunakan, ditemukan bentuk campur kode dan alih kode pada tuturan penutur asing dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pada kanal Youtube Korea Reomit, ditemukan 78 bentuk campur kode sisipan kata, 11 bentuk campur kode sisipan frasa, 2 bentuk alih kode internal dan 16 bentuk alih kode eksternal. Faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode, antara lain lawan tutur, perubahan topik pembicaraan, dan tujuan penutur.

Code switching and code mixing occur in a multilingual society. This phenomenon can be seen on social media, one of which is Youtube. This study discusses the forms of code switching and code mixing in videos. This study aims to describe the forms of code switching and code mixing in video blogs on the Reomit Korea Youtube channel using a qualitative descriptive methodology. Sociolinguistic theory is used to analyze the form of code switching and code mixing. The form of code mixing is the insertion of words and phrases, while the form of code switching is divided into two, namely internal code switching and external code switching. Forms of code-switching and code-mixing found in the utterances of foreign speakers using Indonesian on the Korean Reomit Youtube channel, namely 78 forms of word insert code mixing, 11 forms of phrase insert code mixing, 2 forms of internal code switching and 16 forms of external code switching. Factors that cause code-switching and code-mixing occur in the form of interlocutor factors, the speaker's goals and changes in the topic of conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Valerie Immanuella
"Campur kode adalah penyisipan kode atau sebagian kecil bahasa lain ke dalam percakapan atau wacana dalam bahasa yang lebih dominan. Fenomena bahasa ini lumrah terjadi pada masyarakat multilingual, termasuk masyarakat Indonesia. Selain ditemukan dalam percakapan sehari-hari, campur kode juga ditemukan dalam karya fiksi, salah satunya novel dewasa muda berjudul Butterflies karya Ale. Penelitian ini membahas kemunculan bentuk-bentuk campur kode di dalam novel dan alasan penggunaan campur kode berdasarkan landasan teori dan bukti kutipan di dalam korpus data. Data diperoleh dengan melakukan pembacaan menyeluruh, penganotasian, dan pengelompokkan berdasarkan kategori campur kode. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pengkajian, ditemukan bahwa bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan adalah campur kode dengan unsur sisipan kata berkelas kata nomina (69 kali) dan campur kode dengan arah bahasa keluar (202 kali). Adapun alasan penggunaan campur kode tersebut adalah 1) latar belakang penutur; 2) penggunaan kosakata lain yang lebih populer; 3) mitra bicara; 4) topik pembicaraan; 5) pokok pembicaraan; dan 6) modus pembicaraan.

Code-mixing is the mixing of a code or a small part of another language into a conversation or discourse into a more dominant language. This language phenomenon is commonly found in multilingual societies, including Indonesian. Besides being found in everyday conversation, code-mixing is also found in works of fiction, such as Butterflies by Ale, a young adult novel. This research discusses the emergence of forms of code-mixing in the novel and the reasons for using code-mixing based on theory and evidence in the novel. The data was obtained by doing a thorough reading, annotation, and grouping based on code-mixing categories. This research uses a descriptive qualitative method. Based on the study, it was found that the most common forms of code-mixing were code-mixing with insertion elements of noun (69 times) and outer code-mixing (202 times). The reasons for using code-mixing are 1) the background of the speaker; 2) the use of other more popular vocabulary; 3) talking partner; 4) topics of conversation; 5) subject matter; and 6) talk mode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Tri Sumaja
"Penelitian ini berkaitan dengan campur kode dalam bahasa Belanda dan bahasa Inggris yang digunakan dalam penulisan artikel di majalah Girlscene. Dalam campur kode, penulis artikel mengganti bentuk-bentuk linguistis dari bahasa satu ke bahasa yang lain secara bergantian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi wujud campur kode yang ada di dalam rubrik “Uitgelichte Blogs”. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa wujud dari campur kode yang muncul adalah berupa campur kode dalam tataran kata, frasa, dan ungkapan. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah situasi nonformal dan tidak adanya padanan kata yang tepat.

This research related with code mixing in Dutch and English used in the rubric “Uitgelichte Blogs” on Girlscene. Code mixing here is defined as a condition when a speaker changes the linguistic forms of one language into another language. The purpose of this study is to describe the form of mixed code in the rubric. The research results show that there are three types of code mixing in the sentences; words, phrase, and idiom. The factors behind the occurrence of mixed code are nonformal situations and the right equivalence are not found.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hawa Muharmaeka
"Kemampuan menggunakan lebih dari satu bahasa menimbulkan fenomena alih kode dan campur kode. Hal ini juga terjadi pada anak-anak bilingual. Tidak hanya secara verbal, melainkan juga muncul dalam tulisan anak. Salah satunya dalam novel anak Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Penelitian ini meneliti penggunaan alih kode dan campur kode dalam novel anak serial KKPK Deluxe Edition Little Ballerina Extended karya Muthia Fadhila Khairunnisa dan Annabelle’s New School karya Tania Rafli. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan konsep alih kode dan campur kode dari Crystal (2008) dan Muysken (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola alih kode antara bahasa Indonesia-Inggris ditemukan lebih bervariasi. Selain itu, percampuran bahasa pada kedua novel dapat hingga tiga bahasa. Adapun unsur-unsur sisipan pada campur kode yang ditemukan pada kedua novel, yaitu kata, frasa, idiom, dan singkatan.

The ability to use more than one language causes the phenomenon of code-switching and code-mixing. This also occurs in bilingual children. Not only verbally, but also appears in the child's writing. One of them is in the children's novel Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). This study examines the use of code-switching and code-mixing in the children's novel KKPK Deluxe Edition Little Ballerina Extended by Muthia Fadhila Khairunnisa and Annabelle's New School by Tania Rafli. The method used is a qualitative method with the concepts of code-switching and code-mixing by Crystal (2008) and Muysken (2000). The results of the analysis shows that the pattern of code-switching between Indonesian and English is found to be more varied. In addition, the mixing of languages in the two novels can be up to three languages. The insertion elements in code-mixing found in both novels are words, phrases, idioms, and abbreviations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ryane Puspa
"Penelitian ini mengkaji tentang fenomena alih kode dan campur kode antara bahasa Belanda dan Italia yang terdapat dalam komik Suske en Wiske: De Tartaarse Helm. Komik ini merupakan karya komikus terkenal asal Belgia, yaitu Willy Vandersteen. Kisahnya menceritakan tentang petualangan Suske, Wiske, dan Lambik pada abad ke-13 di Belgia, Italia, dan negara-negara di Timur Tengah. Fokus penelitian ini terletak pada jenis dan faktor penyebab terjadinya peralihan kode. Ada pula tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan secara rinci mengenai fenomena alih kode dan campur kode yang terdapat dalam komik tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang berkaitan dengan alih- dan campur kode dari Appel dan Muysken untuk menganalisis jenis peralihan kode. Teori yang dikemukakan oleh Holmes dan Nilson juga digunakan untuk menelaah faktor penyebab dari peralihan kode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis peralihan kode yang paling banyak muncul adalah intra-sentential switches. Sementara itu, faktor penyebabnya didominasi oleh faktor identitas dan solidaritas.

This paper explains the phenomenon of code switching and code mixing between Dutch and Italian in the comic Suske en Wiske: De Tartaarse Helm. This comic is the work of a popular comic artist from Belgium, Willy Vandersteen. This comic tells the adventure of Suske, Wiske, and Lambik in the 13th century in Belgium, Italy and several countries in the Middle East. The focus of this paper lies in the types and factors behind code switching and code mixing. Furthermore, the purpose of this study is to describe in detail the phenomenon of code switching and code mixing contained in the comic. By using a qualitative descriptive method, this research was conducted based on the theory related to code switching and code mixing of Appel and Muysken to analyze the type of code switching. The theory proposed by Holmes and Nilson is also used to analyze the causative factors. The results of this paper indicate that the most common type of code switching is intra-sentential switches. In addition, the causative factor is dominated by the identity and solidarity factor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Shahrestani
"Skripsi ini membahas mengenai campur kode yang terdapat dalam buku Kampus Kabelnaya-Menjadi Mahasiswa di Uni Soviet karya Koesalah Soebagyo Toer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penulis menganalisis tipe pembentukan campur kode dengan teori Hoffmann dan Musyken, sedangkan faktor pemicu campur kode dengan teori Holmes, Hoffmann dan Saville-Troike. Dari analisis pada bab tiga diperoleh hasil bahwa tipe pembentukan campur kode pada buku Kampus Kabelnaya karya Koesalah Soebagyo Toer adalah campur kode dalam kalimat, bukan dalam makna dan juga tidak ada perubahan secara fonologis. Selain itu, campur kode dalam buku ini adalah berupa kata, frasa, idiom, dan kalimat. Faktor pemicu campur kode yang tidak pernah muncul dalam buku ini yaitu faktor pengulangan, partisipan, dan kutipan langsung atau pernyataan ideologis. Secara umum, Koesalah dalam buku ini bertujuan untuk menunjukkan kekhasan bahasa Rusia, terutama ungkapanungkapan yang tidak dapat ditemukan padanan katanya dalam bahasa utama, yaitu bahasa Indonesia.

Abstract
This final paper discusses about the code mixing in the book Kampus Kabelnaya-Menjadi Mahasiswa di Uni Soviet by Koesalah Soebagyo Toer. The method used in this research is descriptive method. The writer analyzes forming types of code mixing by the theories of Hoffmann and Musyken, whereas the triggering factor influencing the code mixing by the theories of Holmes, Hoffmann and Saville- Troike. From the analysis in chapter four obtained results that the types of codemixing forming in the in this book is a type of code-mixing forming in a sentence, not in meaning and also no change in phonological side. In addition, the forming of code-mixing in this book are formed from words, phrases, idioms, and sentences. The triggering factor that never appears in this book is the repetition factor, participants, and direct quotations or ideological statement. In general, Koesalah in this book aims to show Russian peculiarities, especially the expressions that can not be found equivalent in the primary language, namely the Indonesian language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Izzatul Yazidah
"Mencampurkan dua bahasa dalam percakapan sudah bukan hal yang asing lagi, begitu pula dengan memasukkannya ke dalam lirik lagu. Meski begitu, belum banyak penelitian yang mengkaji campur kode dalam lagu, terutama antara bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sumber informasi dengan mengkaji campur kode bahasa Indonesia dalam lirik lagu karya Wouter Muller. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan informasi dalam bidang linguistik, terutama campur kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Data berupa lirik lagu diambil dari situs pribadi milik Wouter Muller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis insersi, alternasi juga leksikalisasi kongruen berupa kata, frasa, dan kalimat dalam sembilan lirik lagu karya Wouter Muller. Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam lirik-lirik lagu ini di antaranya untuk menambah kesan estetis dan kesan retoris, kehadiran peserta lain, menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi, dan menyesuaikan topik.

Mixing two languages in conversation is no longer a peculiar thing, as is including it in song lyrics. Nevertheless, there have not been many studies exploring code-mixing in songs, especially between Dutch and Indonesian. This study aims to increase the source of information by examining the code-mixing in Indonesia in the song lyrics written by Wouter Muller. This study also attempts to fill the gap of information in the linguistic field, mainly about code-mixing. The song’s lyrics were taken from Wouter Muller’s website. The method used in this research is library research. The results revealed that there were types of insertions, alternations, and congruent lexicalization in the form of words, phrases, and a sentence in nine song lyrics written by Wouter Muller. The motives of code-mixing in the song lyrics were to add the aesthetic and rhetoric impression, the presence of other participants, showing a strong sense of solidarity, and adjusting to the song’s topic"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>