Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pasang surut bisnis alat berat di Indonesia sangat dinamis. Bagi Komatsu Indonesia—yang pada 2022 memasuki usia ke-40—filosofi perusahaan untuk mengedepankan kualitas dan keandalan demi kepuasan pelanggan menjadi pegangan dalam menghadapi perubahan.
Komatsu Indonesia memulai usahanya dari sekadar penjahit yang merangkai komponen-komponen yang didatangkan dari Jepang—dengan melokalkan komponen—dan kemudian berkembang menjadi perusahaan yang merupakan pemain kunci dalam strategy global principal. Konsekuensinya, perusahaan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Komatsu Indonesia percaya, tanggung jawab sosial berkelindan dengan inti bisnis. Mustahil perusahaan mengingkari tanggung jawab sosialnya. Buku ini menyuguhkan contoh-contoh terbaik yang telah dilakukan oleh Komatsu Indonesia berdasarkan nilai-nilai perusahaan. Semua ditulis oleh karyawan sendiri. Kita akan melihat, misalnya, betapa suatu teladan jauh lebih efektif bagi berjalannya roda bisnis daripada beragam peraturan dan larangan.
Kita juga bisa melihat betapa perusahaan selalu mempertimbangkan nilainilai kemanusiaan, mendorong anggotanya untuk selalu peka dan tanggap terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, memiliki tekad yang kuat untuk bertanggung jawab atas semua yang sudah dijanjikan, tekun, gigih, pantang menyerah, serta tulus dalam bertindak."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
658.152 42 EMP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Kristian
1999
S50841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Melandari
"Pekerja cleaning service yang bekerja di rumah sakit membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) ketika melakukan pekerjaan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit maupun kecelakaan kerja. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya penggunaan APD pada petugas cleaning service. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan perilaku penggunaan APD. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).
Peneliti akan melibatkan 39 petugas cleaning service di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta sebagai responden dengan menggunakan teknik pengambilan total sampel instrument yang digunakan menggunakan 2 skala kuesioner yaitu skala Gutman dan skala Linkert. Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis univariet dan bivariet. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menggunakan APD (p=0,006; α=0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang APD tidak mempengaruhi kepatuhan (perilaku) menggunakan APD pada cleaning service.

Cleaning service who work at the hospital in need of Personal Protective Equipment (PPE) while performing the work to reduce the risk of transmission of diseases and accidents at work. Some studies show low use of PPE in the cleaning service. This study aimed to determine the relationship of the level of knowledge with the use of PPE compliance. Research instrument used a questionnaire containing statements about the knowledge and behavior of the use of PPE. The design of this study was descriptive with cross sectional correlation (cross-sectional).
Researchers would involved 39 cleaning service at Central Hospital Infection Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta, the collection techniques respondents used the total sample. instrument used 2 scales and questionnaires that Gutman scale Linkert scale. The results of the study would be analyzed used analysis univariet and bivariet. These results indicate there was relationship between the level of knowledge by using PPE compliance (p = 0.006; α = 0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of the PPE did affect adherence (behavior) of cleaning service on the use of PPE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catu Umirestu Nurdiani
"Pendahuluan: Data dari Occupational Safety and Health Association, (OSHA) menyatakan bahwa terjadi hampir sepuluh ribu kasus kecelakaan di laboratorium penelitian selama tahun 2005, melukai dua dari 100 ilmuwan. Rata-rata tingkat kejadian kecelakaan di laboratorium akademis sepuluh hingga lima puluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjadi di laboratorium industri. Beberapa penyebab kecelakaan di laboratorium dapat bersumber dari sikap dan tingkah laku para pekerja, keadaan yang tidak aman dan kurangnya pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan dan faktor terkait penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di laboratorium pada mahasiswa Prodi Diploma Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin
Metode: Studi penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 328 mahasiswa Prodi Diploma Analis Kesehatan dengan variabel dependen adalah kepatuhan penggunaan APD dan variabel indepennya adalah faktor predisposisi (pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (ketersediaan adanya APD, kenyamanan APD), faktor penguat (rekan mahasiswa, pengawasan, peraturan, sanksi). Analisis dilakukan dengan regresi logistik
Hasil: Responden yang patuh menggunakan APD sebanyak 227 (69,2%) dan yang tidak patuh menggunakan APD sebanyak 101 (30,8%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi: pengetahuan (OR=1,73), sikap (OR=1,15), faktor pemungkin: ketersediaan APD (OR=0,63), kenyamanan APD (OR=2,74), faktor penguat: rekan mahasiswa (OR=2,74), pengawasan (OR=1,17), peraturan (OR=0,25), sanksi (OR=0,82).
Kesimpulan dan saran: Variabel paling dominan yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD adalah pengetahuan dengan OR=1,73 yang artinya mahasiswa yang pengetahuan tentang APD nya tinggi berpeluang 1,73 kali lebih tinggi untuk patuh menggunakan APD dibandingkan mahasiswa yang pengetahuan tentang APD nya rendah. Untuk penelitian selanjutnya agar ditambahkan dengan teknik kualitatif.

Introduction: Data from the Occupational Safety and Health Association (OSHA) states that nearly ten thousand cases of accidents in research laboratories during 2005 injured two out of 100 scientists. The average incidence rate of accidents in academic laboratories is ten to fifty times higher than what happens in industrial laboratories. Some causes of accidents in the laboratory can be derived from attitudes and behavior of workers, unsafe conditions and lack of supervision. This study aims to determine compliance and factors related to the use of Personal Protective Equipment (PPE) in the laboratory for students of Health Analyst Diploma Study Program, University of MH Thamrin
Method: This research study is descriptive analytic with cross sectional design. A sample of 328 Health Analyst Diploma Study Program students with the dependent variable was compliance with PPE use and independent variables were predisposing factors (knowledge, attitude), enabling factors (availability of PPE, comfort PPE), reinforcement factors (student colleagues, supervision, regulation, sanctions) . Analysis was carried out by logistic regression
Results: Respondents who obeyed PPE were 227 (69.2%) and those who did not comply with PPE were 101 (30.8%). There was no significant relationship between predisposing factors: knowledge (OR = 1.73), attitudes (OR = 1.15), enabling factors: availability of PPE (OR = 0.63), comfort of PPE (OR = 2.74), reinforcement factors: student associates (OR = 2.74), supervision (OR = 1.17), regulations (OR = 0.25), sanctions (OR = 0.82).
Conclusions and suggestions: The most dominant variable related to compliance with the use of PPE was knowledge with OR = 1.73 which means that students with high APD knowledge had a 1.73 times higher chance of adhering to PPE compared to students whose knowledge of APD was low. For further research to be added with qualitative techniques."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Yulianto
"Tesis ini membahas tentang aplikasi dari metode penyusunan tata letak Systematic Layout Planning dan kemudian dievaluasi dengan Discrete Event Simulation menggunakan perangkat lunak Tecnomatix Plant Simulation untuk memberikan aternatif tata letak mesin pabrik yang lebih sesuai dengan produk yang ada di industri komponen alat berat saat ini dan lebih efisien dari sisi jarak perpindahan barang, waktu perpindahan barang, dan jumlah hasil produksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Systematic Layout Planning dan Discrete Event Simulation dapat memperpendek jarak perpindahan produk sebesar 32% setahun, mempercepat waktu perpindahan produk sebesar 27% setahun, dan meningkatkan jumlah hasil produksi sebesar 6% setahun.

This study is about application of layout planning method the Systematic Layout Planning and then evaluated by Discrete Event Simulation method using software Tecnomatix Plant Simulation for getting more suitable machine layout to existing product in component industry of heavy equipment, and getting better efficiency on product moving distance, product moving time, and total product quantity.
Study result shows that application of Systematic Layout Planning and Discrete Event Simulation could shortening product moving distance by 32% a year, shortening product moving time by 27% a year, and increasing total product quantity by 6% a year.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"ABSTRAK
Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari personil bergantung pada pengetahuan personil lainnya dalam menyelesaikan masalah. Itu artinya mereka tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri tanpa bantuan dari personil lain yang kompeten dan berpengetahuan dalam hal tertentu. Mengarnbil studi kasus pada divisi pemeliharaan alat berat, penelitian ini berkontribusi pada transfer pengetahuan tingkat individu antar member non-management level danbertujuan mendapatkan strategi manajemen pengetahuan.
Kerangka Delphi-AHP-TOPSIS digunakan dalam penelitian ini yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu metode Delphi, dimana faktor-faktor penting transfer pengetahuan diidentifikasi. Tahap kedua yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membobotkan faktor tersebut. Dan tahap ketiga yai'ni Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk menentukan prioritas strategi manajemen pengetahuan. Penelitian ini menghasilkan tiga strategi utama untuk member nonmanogement level diantaranya pelatihan dan penugasan/terlibat dalam proyek, membuat mekanisme sistem reward dan after action review. Dimana strategi personalisasi menjadi strategi yang paling disukai.

ABSTRACT
In their day-to-day work, personnel rely on the knowledge of other personnel in solving problems. It means they could not solve their own problems without help from other persorurel who are competent and knowledgeable in certain cases. Drawing on a case study of heavy equipment maintenance division, this study contributes to knowledge transfer individual level among members of nonmanagement level and aims to formulate knowledge management strategy.
Framework Delphi-AHP-TOPSIS was used in this study which divided into three stages. The first stage is Delphi method, where important factors of knowledge transfer were identified. The second stage is Analytical Hierarchy Process (AHP), where the weight of these factors obtained. And the third stage is Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to determine the priority of knowledge management strategy. This study found three major strategies for non-management level member such as training and assignment/ involved in the project, making mechanism of reward system and after-action reviews. Where the personalization strategy is the most preferred strategy.
"
2015
T43905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Purwanto
"Dalam rangka menyeimbangkan neraca perdagangan, menggalakkan ekspor, dan memberikan rangsangan bagi tumbuhnya iklim investasi di Indonesia, pemerintah menerapkan pemberian fasilitas bagi sektor ekonomi strategis. Salah satunya adalah pemberian fasilitas pembebasan PPN atas pembelian dan atau penyerahan barang modal. Studi mengenai sejauh mana pelaksanaan administrasi pemberian fasilitas tersebut merupakan pokok isi materi tesis ini.
Pokok permasalahan studi mengenai hal tersebut adalah: pertama, apakah wajib pajak dan fiskus mempunyai pemahaman yang sama mengenai ketentuan pemberian fasilitas pembebasan PPN barang modal, kedua, apakah fasilitas pembebasan PPN barang modal mendapat sambutan positif dari wajib pajak dan esensi kebijakannya telah menyentuh ke akar permasalahan, ketiga, apakah pelayanan dan pengawasan pemberian fasilitas pembebasan PPN barang modal telah memenuhi harapan, keempat, apakah pemberian fasilitas pembebasan PPN barang modal dapat meningkatkan kinerja sektor industri berorientasi ekspor.
Sebagai landasan teori, disampaikan beberapa teori mengenai prinsip-prinsip perpajakan yang ideal, mulai dari perumusan ketentuan perpajakan yang baik, pelaksanaan administrasi serta pengawasannya. Di samping itu, disampaikan juga teori mengenai pembelian fasilitas perpajakan yang ideal khususnya di bidang Pajak Pertambahan Nilai, implikasi pembelian fasilitas serta aspek-aspek pemberian fasilitas terhadap perkembangan sektor industri.
Penelitian dilakukan melalui studi literatur (library research), serta penelitian lapangan (field research) dengan melakukan survey serta analisis terhadap persepsi wajib pajak maupun fiskus di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Tangerang, menggunakan instrumen kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat keseragaman pemahaman ketentuan pemberian fasilitas pembebasan PPN atas pembelian dan atau penyerahan barang modal di antara wajib pajak dan fiskus. Namun demikian pemberian fasilitas tersebut, oleh pengusaha sektor industri dianggap telah memenuhi harapan. Sedangkan dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kelemahan dan. kendala dalam pelayanan maupun pengawasannya. Di samping itu, berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa di antara wajib pajak maupun fiskus mempunyai persepsi yang sama bahwa pemberian fasilitas tersebut dapat meningkatkan kinerja sektor industri berorientasi ekspor.
Agar tercapai tujuan pemberian fasilitas tersebut secara optimal disarankan agar dilakukan sosialisasi, penyederhanaan aturan, dan kajian menyeluruh mengenai efektivitasnya. Selain itu, diperlukan juga adanya komunikasi antara pengusaha dengan otoritas perpajakan untuk menampung berbagai permasalahan dalam rangka pemberian fasilitas. Terhadap berbagai kelemahan pelayanan dan pengawasan disarankan agar lebih ditingkatkan prinsip kehati-hatian dalam rangka registrasi pengusaha kena pajak, penambahan keterangan dan penelitian yang lebih mendalam terhadap pos-pos SPT PPN, peningkatan kualitas fiskus, serta penerapan ketentuan mengenai pemeriksaan khusus melalui metode sampling terhadap pengusaha yang telah memanfaatkan pemberian fasilitas tersebut.

According to reduce the trade balance gap, encouraging export, and enhancing the investment climate in Indonesia, government treated some incentives for the strategic economic sector. One of them is by giving the VAT free incentive to the purchase and, or sale of capital goods. So, the main topic of this thesis is about how is the administrative implementation of this tax incentive.
The main study problems of this thesis are: first, are among the taxpayers and fiscus have the same understanding about the VAT free incentive on capital goods, second, how is the taxpayer responses about this facility objectives, third, are the services given and controlling by tax authority satisfying, fourth, Can the given VAT free facility of purchasing capital goods arising performance of export oriented industry.
There are some emphasized theory used by writer, such as the theory of tax principles, started with how to formulate the ideal tax legislation, moreover is the theory of tax incentive, especially VAT incentives, the implications and general aspects of performing this facilities according to developed the industry sector.
The writer using library research and field research by developing analysis and survey of taxpayer and fiscus perception in Tangerang tax office with a questioner instrument Empirically, the research showing whether there is not the same understanding about VAT free incentive legislation among tax payers and fiscus. In spite of that, the given incentive has the positive response and considering fulfilled their hopes by the company of industry sector. Although, there are some weakness and constraints in performing such a good service and good control. At last, the research found that there is the same perception among tax payers and fiscus about the stigma whether the VAT free facility given by government will arise export oriented industry sector performance.
In order to optimally achievement of tax facility objective, the writer suggesting tax authority to get more socialization of tax legislation especially tax facilities, tax rule simplification, and generous study of incentive effectiveness. In spite of that, it needs communication between tax payers and tax authority to discuss some problem according to implementation of tax facility. To reduce some weakness in implementing tax facility service and control, tax authority suggested to get more careful according to tax registration, more description by taxpayer in VAT report and more examination by fiscus on it, enhance the human resource capability, and finally implementing the special audit criteria by sampling to the person or company who have got the VAT free facility in their transaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi progam Total Productive Maintenance (TPM). Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor penyebabnya sehingga membuat usaha perbaikan menjadi terfokus merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan secara menyeluruh oleh banyak perusahaan didunia. Saat ini proses manufaktur di Stamping Production Division sebuah industri otomotif memiliki permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan peralatan yang ada belum optimal. Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebabnya diperlukan sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kerugian peralatan (Equipment Losses) yang terjadi. Kemudian mengukur pencapaian nilai OEE satu lini produksi dalam satu periode dan melalui analisis pareto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar permasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada sebuah diagram sebab-akibat.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) is an effectiveness measurement method of equipment utilization in the implementation of Total Productive Maintenance (TPM. The ability of identification in details toward main problem and the cause factors that makes the improvement efforts become more focused is the reason why this method applied comprehensively by all manufacturing companies around the world. Manufacturing process at Stamping Production Division an automotive isdustry still keeps some unrevealed problems. This condition makes the achievement of OEE figure below the target that means production equipments are not utilized optimally yet. The expression of main problem and the cause factors is needed before the company starts some improvement efforts. This research is started by understanding the equipment losses that existed in company. Then, measuring the achievement of OEE figure in one period and through the pareto analysis toward the measurement?s results, the main problem and the cause factors are obtained and clearly depicted in cause-and-effect diagram."
Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Rachmat
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang strategis dan krusial dalam perkembangan ekonomi dan infrastruktur di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, penerapan SMKK dalam proyek sangatlah penting, dimana rendahnya penerapan SMKK dapat berdampak pada peningkatan angka kecelakaan kerja di sektor kosntruksi. Rendahnya penerapan SMKK dapat berdampak pada penundaan pelaksanaan proyek, penambahan biaya proyek, rusaknya reputasi Perusahaan, dan berkurangnya produktivitas kerja. Pada penerapan SMKK, alat pelindung diri merupakan salah satu komponen krusial. Pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023, pemerintah memerintahkan perhitungan biaya SMKK untuk setiap jenis pekerjaan pada proyek konstruksi. Namun, tidak tersedia metode perhitungan APD yang merupakan salah satu komponen biaya SMKK. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan merumuskan metode perhitungan jumlah kebutuhan APD pada proyek konstruksi. Pada penelitian ini, penulis memfokuskan perumusan metode perhitungan jumlah kebutuhan APD pada APD jenis full body protection yang mencakup perlengkapan selam, rubber safety shoes, toe cap shoes, penunjang seluruh tubuh, jaket pelampung, ban pelampung, rompi keselamatan, sabuk pengaman, celemek, dan pelindung jatuh.

The construction sector is one of the strategic and crucial sectors in the development of the economy and infrastructure in Indonesia. In its implementation, the application of Occupational Health and Safety Management (SMKK) in projects is extremely important, where the low implementation of SMKK can impact the increase in workplace accidents in the construction sector. The low application of SMKK can result in project delays, increased project costs, damage to the company's reputation, and reduced work productivity. In the application of SMKK, personal protective equipment (PPE) is one of the crucial components. In Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number 8 of 2023, the government mandated the calculation of SMKK costs for each type of work in construction projects. However, there is no available method for calculating PPE, which is one of the components of SMKK costs. Therefore, this research aims to formulate a method for calculating the required quantity of PPE in construction projects. In this study, the author focuses on formulating a method for calculating the quantity of PPE needed for full-body protection, including diving equipment, rubber safety shoes, toe cap shoes, full-body harness, life jackets, floaters, safety vests, safety belts, aprons, and fall protection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titus Rimo
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>