Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novia Pratiwi Putri
"Pemukiman Tangsi Buruh Tambang batubara adalah pemukiman kolonial yang berada di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Pembangunan Pemukiman Tangsi terpola mengikuti jalur ekploitasi pertambangan yang direncanakan oleh pemerintah Hindia Belanda.  Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan penelitian yang dikaji adalah Bagaimana bentuk dan hubungan antar Pemukiman Tangsi di Kota Sawahlunto? Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi bentuk Pemukiman Tangsi dan mengetahui gambaran perkembangan  Pemukiman Tangsi pada masa Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode analisis bersifat deksriptif yang terdiri dari analisis khusus dan analisis kontekstual. Analisis khusus terdiri dari bentuk bangunan, ukuran, teknologi, gaya fitur, dan objek, sedangkan analisis kontekstual akan menitikberatkan pada sebaran dari Pemukiman serta hubungan antar Pemukiman Tangsi. Berdasarkan hasil analisis di delapan Pemukiman Tangsi yang terdiri dari Pemukiman Tangsi Rantai, Pemukiman Tangsi Gunung Durian, Pemukiman Tangsi Kampung Surian, Pemukiman Tangsi Tanah Lapang, Pemukiman Tangsi Sungai Durian, Pemukiman Tangsi Baru, Pemukiman Tangsi Sikalang dan Pemukiman Tangsi Gunung Air Dingin menunjukkan adanya perkembangan bentuk bangunan Pemukiman Tangsi berdasarkan letak dan klasifikasi buruh tambang.

Tangsi Residence for coal miners is a colonial residence in Sawahlunto City, West Sumatera. The construction of Tangsi Residence for coal miners is patterned following the exploitation mining pathway planned by the Dutch government. Based on this background, the current study’s question is the shape and relationship among Tangsi Residence City Recent studies questions relationship between the shape and the relationship among Tangsi Resident. Focus of this study is reconstruct (the context of) the Tangsi Residence’s shape and discover the development illustration of Tangsi Residence during the Dutch era. the (this) study used a descriptive-analytical method comprising specific and contextual analyses. The specific analysis consists of building shapes, sizes, technologies, feature styles, and objects. Meanwhile, the contextual analysis focuses on residential distribution, the relationship among Tangsi Residence, and the relationship between Tangsi Residence and surrounding objects. Based on the analyses in eight Tangsi Residence areas, i.e., Tangsi Rantai, Tangsi Gunung Durian, Tangsi Kampung Surian, Tangsi Tanah Lapang, Tangsi Sungai Durian, Tangsi Baru, Tangsi Sikalang, and Tangsi Gunung Air Dingin, development was present in Tangsi Residence shape, such as barrack shape, koppel shape, and house shape based on the miner classification. Furthermore, the residential location displays a relationship between Tangsi Residence and surrounding objects, e.g., coal mine pits or other supporting buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyaji Agung Pambudi
"Pertambangan batubara berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Masalah pada penelitian ini adalah citra pertambangan cenderung negatif karena reklamasi dan pascatambang tidak dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun strategi reklamasi dan pascatambang batubara melalui pendekatan eko- habitat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan melalui observasi fisik dan sosial, data dianalisis secara spasial, SWOT, dan deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi biologi (vegetasi) di lokasi telah terganggu namun dijumpai bioindikator kualitas air, sedangkan kondisi kimia dan fisik berada pada ambang batas normal. Pelibatan masyarakat lokal sebagai pekerja perlu ditingkatkan guna mitigasi konflik sosial yang berisiko mengganggu stabilitas operasional. Perusahaan memiliki komitmen mengembangkan sumber daya manusia melalui skema pemberian beasiswa pendidikan tinggi. Strategi reklamasi dan pascatambang berada di kuadran negatif, sehingga perlu intervensi dengan pendekatan eko-habitat untuk mengatasi ancaman berbasis pada optimalisasi potensi yang dimiliki. Melalui pendekatan eko-habitat reklamasi dan pascatambang dapat memberikan nilai ekologi, sosial, dan ekonomi secara optimal.

Coal mining contributes greatly to economic growth. The problem in this study is that the image of mining tends to be negative because reclamation and post-mining are not carried out properly. The aim of the research is to develop its strategies through an eco-habitat approach. The research was conducted uses a quantitative approach with a mixed method through physical and social observations, data were analyzed spatially, SWOT, and through descriptive exploration. The results showed that the biological conditions (vegetation) at the site had been disturbed, but water quality bio-indicators were found, while the chemical and physical conditions were within normal limits. The involvement of local communities as workers needs to improve the social conflict management function, which risks disrupting operational stability. The company is committed to developing human resources through a higher education scholarship program. Reclamation and post-mining strategies are in the negative quadrant, so intervention with an eco-habitat approach is needed to overcome threats based on optimizing their potential. It can optimally provide ecological, social, and economic values."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Ratmono
"Kebutuhan energi Indonesia semakin besar, sementara itu minyak bumi yang selama ini berperan sebagai sumber energi utarna Indonesia kian menipis persediaannya.Untuk itu perlu adanya altematif sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Batubara dengan cadangan yang mencapai 39 milyar ton merupakan sumber energi yang sangat potensial untuk dapat bezperan di masa datang.
Dalam memanfaatkan batubara tentunya kita perlu mengetahui segala sesuatunya mengenai batubara. Untuk itu studi ini dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut pemanfaatan batubara, meliputi karakteristik dan potensi cadangan batubara Indonesia, masalah-masalah yang ada dalam pemanfaatannya serta infommasi-infomaasi lain yang sckiranya panting bgi rencana pemanfaatan batubara. Selain itu perlu diketahui pula sektor-sektor pemakai batubara.
Pengumpulan data-data dilakukan dengan melakukan studi literatur, kunjungan ke instansi-instansi yang terkait dalam bidang batubara seperti Direktorat Batubara., laboratorimn batubara PPTM, Bandung Serta PLN sebagai pernakai batubara. Di samping itu penulis juga membuat kuesioner yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan penambang batubara untuk memperoleh data-data karakteristik dan potensi cadangan.
Data-data karakteristik dan potensi cadangan yang diperoleh, dianalisa lalu digambarkan pada suatu peta sehingga dapat dilihat karakteristik batubara yang menonjol di daerah-daerah di Indonesia. Masalah-masalah yang sekiranya timbul dalam pemanfaatan batubara Indonesia diidentiiikasi dan diberikan suatu usulan bagi pemccahannya. Tenyata dari hasil analisa tadi diperoleh bahwa karakteristik batubara Indonesia secara umum sebagai berikut :
1. Kelas batubara rendah hingga menengah
2. Nilai kalor sebagian tinggi (di Kalimantan) dan sebagian tidak terlalu tinggi (Sum-sel)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Britton, Scott G.
New York: John Wiley & Sons, 1981
622.334 BRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Surya
"Pada PT. "X" penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dan sistim continuous mining atau penambangan menerus dengan serangkaian alat yang terdiri dari Bucket Wheel Excavator, Belt Wagon, Conveyor Excavating yang merupakan peralatan gali, angkut dan muat sampai kepenumpukan batubara. Dalam perhitungan jam jalan kerja dari peralatan tambang tersebut saat ini ada beberapa halangan seperti : halangan terencana, halangan sistim tambang dan halangan tak terduga. Dalam tulisan ini yang akan di bahas adalah hanya pada halangan tak terduga. Dalam optimalisasi jam jalan alat tambang akibat halangan tak terduga ini yang dilakukan adalah memperbaiki cara kerja dari peralatan tambang tanpa mengubah dari sistim tambang yang ada, tetapi dengan memperbaiki operasi penambangan secara teknis dan non teknis yang penekanannya pada sumber daya manusia. Hasil dari penelitian ini adalah berupa peningkatan jam kerja efektif dari alat tambang sehingga secara langsung hasil produksi dapat meningkat, ini semua dengan usaha mengurangi waktu yang terbuang percuma akibat cara kerja yang kurang efektif dan perawatan peralatan yang kurang sempurna.

The mining activity that is carried out by PT. "X" is surface mining type using continuous mining sytem. The equipment being implemented among others are Bucket Wheel Excavator, Belt Wagon and Conveyor Excavating which are functionning as digging, transporting ang loading equipment. During the recording of the working hour of the equipment, there were some obstacles, mining system obstacles and unestimated obstacles. In this thesis discussion will be more stressed in the unestimated obstacles. In optimising the working hour of the equipment affected by the unestimated obstacles improvement is proposed to be carried out without any changing to procedures with more emphasis in human resources. Result of this research is the improvement of the effetive working hour of the equipment whic will directly affect the productivity of PT.X as a whole, due to the minimisation of the wasted time and in effective working method and equipment maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhianisa Igatama
"Persaingan yang semakin kuat mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan competitiveness. Competitiveness merupakan hal penting dalam persaingan. Melalui penilaian competitiveness, perusahaan dapat mengetahui penilaian pada kemampuan operasional dan manajemen perusahaan, menganalisis kelebihan, kekurangan, dan posisi kompetitif perusahaan dalam industri. Penelitian ini membahas mengenai penilaian competitiveness pada perusahaan AM dengan menggunakan metode factor analysis dan metode cluster analysis, untuk mengetahui main competitor dan cluster dimana perusahaan dapat bersaing. Terdapat 13 variabel yang di ambil dari annual report perusahaan sebagai indikator penilaian competitiveness. Data yang digunakan adalah data annual report tahun 2009 - 2012 dari 28 perusahaan dalam industri pertambangan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan AM berada pada cluster moderate capital and moderate competition. Main competitor dari perusahaan AM adalah perusahaan TINS. Prioritas faktor yang harus diperhatikan perusahaan AM untuk meningkatkan competitiveness yaitu business efficiency, company size, dan company sustainability.

In recent years mining industry is becoming more competitive that makes company improves its competitiveness. Competitiveness is one of the important things in competition. Through competitiveness assesment is to make value judgments on company’s operations and ability of management, additionally, analyze the company realtive competitive strengths, weakness, and competitive position in the industry. This research will explain about competitiveness assesment in AM company by using the method of factor analysis and cluster analysis, to figure out its specific position also its competitor. Research data was obtained from annual report since 2009 to 2012 of 28 mining companies in Indonesia. 13 variables were examined for competitiveness assesment based on study literature and expert rating. Factor analysis and cluster analysis shows that AM company is part of moderate capital and moderate competition cluster and its main competitor are TINS company. Further review in analysis indicates the important factors to improve competitiveness are business efficiency, company size, and company sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Ferdian Fachrul
"Indonesia mempunyai potensi sumberdaya alam yang besar, salah satunya adalah batubara. Pengelolaan sumberdaya alam, antara lain batubara, yang ditujukan untuk memberikan keuntungan ekonomi semaksimal mungkin dijalankan dengan cara memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menetapkan hak penguasaan pada sumberdaya alam kepada pihak-pihak tertentu. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD NRI 1945. Keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus. Prinsip yang terkandung dalam UUD NRI 1945 adalah pengusahaan potensi sumberdaya alam harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan pemanfaatannya seoptimal mungkin bagi kepentingan rakyat. Dengan demikian, pemerintah memiliki peran utama dalam optimalisasi pengusahaan potensi sumberdaya alam. Pengaturan dan pelaksanaan pembayaran royalti batubara merupakan bagian integral dari Sistem Hukum Nasional Indonesia mengenai pemanfaatan sumber daya alam. Royalti batubara khususnya, dan mineral pada umumnya, memiliki segi-segi sosio ekonomi. Politik hukum pemanfaatan sumberdaya alarn di Indonesia, sementara itu, menggariskan bahwa sektor energi merupakan sektor yang "penting dan menguasai hajat hidup orang banyak." Oleh karena itu, sumberdaya alam harus dimiliki oleh seluruh bangsa, untuk kemudian dikuasai negara sebagai organisasi kekuasaan rakyat. Saat ini terdapat pula permasalahan royalti serta pungutan negara. Ketentuan hukum dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara seharusnya diatur dalam peraturan Menteri ESDM yang lebih terinci lagi dalam hal teknis dilapangannya, guna mengikuti perkembangan pengusahaan pertambangan batubara pada saat ini maka diperlukan peraturan baru yang lebih terperinci. Perjanjian kerjasama penjualan batubara lebih khusus juga harus ada pengaturannya tersendiri, karena apabila dibiarkan saja seperti sekarang maka hak negara akan terus dikurangi oleh para pengusaha pertambangan batubara dan sangat merugikan negara, dimana tidak ada standar khusus jumlah presentase penjualan batubara yang sebelumnya dalam bentuk natura.

Indonesia has potential natural resources, among other things is coal. Natural resources management, among others to coal, devoted to provide optimal the economic incentives by means of giving authority to the government to establish the right to use natural resources to a certain parties. A normative ideal system the Indonesian economy is Pancasila and the Constitution of 1945. Justice is the very major economic system in Indonesia. Justice is the starting points, the processes and the final aim. A principle contained in the Constitution of 1945 is potential operation natural resources sustainably and its use must be implemented to the best possible for the public interests. Therefore, the government has a major role to maximize the natural resources operations. The arrangement and the royalty payments of coal is an integral part of the Indonesian national legal system on the utilization of the natural resources. Royalty on coal, and in general, the royalty of other minerals, having a socio-economic part. Legal politics on natural resources utilization in Indonesia dictates that energy sector is a sector which the "important and control life of the many people interest.'' Therefore, natural resources should be owned by all nations for later to be controlled by the state. Currently, there are also problems on the royalty and levies. Provision on the Coal Contract of Work (PKP2B) and the Cooperation on Coal Sales Agreement should be arranged in details in the Ministry of Energy and Mineral Resources in technical terms, to follow a development on the current coal mining operations to-date, and require more detailed new rules accordingly. The Cooperation on Coal Sales Agreement also must be arranged more detail as if it is left a one then the income of the state will be reduced by the coal mining bussinessmen, as there is no standard on coal sales percentage which formerly agreed in-kind.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T31008
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willem Thunggara
"ABSTRAK
Pemetaan distribusi lithofasies dari lapisan batubara telah berhasil dilakukan pada
formasi Muara Enim Lapangan ?P? Riau. Studi ini mengacu pada data sumur dan
data seismik 2D. 19 sumur utama dengan kedalaman 400 ft dan satu sumur
pendukung dengan kedalaman 2000 ft. 3 line seismik 2D digunakan sebagai
koreksi lateral daerah studi. Pemetaan distribusi lithofasies ini merupakan cara
yang cukup baik untuk menentukan persebaran lateral batubara. Persebarannya
dapat dilihat dengan melakukan beberapa langkah yaitu melakukan pemodelan
dari sebaran fasies batubara. Pemodelan ini didasarkan pada data sumur dan data
seismik, yang pada tahapannya menghasilkan marker geologi, struktur waktu dan
juga struktur kedalaman. Kemudian dari struktur waktu dibuat 4 zona batubara
dan lapisan dari tiap zona yang akan dihitung volumenya. Setelah persebaran dari
batubara sudah dapat dimodelkan, maka selanjutnya dilakukan proses perhitungan
volume batubara untuk tiap lapisannya berdasarkan batasan daerah penelitian,
ketebalan tiap lapisan dan juga persentase batubara pada tiap lapisannya.

Abstract
Lithofasies distribution mapping of coal seams have been successfully performed
in the formation of Muara Enim Field "P" Riau. The study is based on well data
and 2D seismic data. 19 main wells with a depth of 400 ft and a support wells
with a depth of 2000 ft. 3 2D seismic line is used as a correction of the lateral
study area. Lithofasies distribution mapping is good enough way to determine the
lateral distribution of coal. The distribution can be viewed with doing several
steps that perform modeling of coal facies distribution. This modeling is based on
well data and seismic data, which in geological marker of subsequent yield, time
structure and also the depth of the structure. Then from the structure of the coal
zone and made 4 layering of each zone to be calculated volume. After the
distribution of coal is to be modeled, then the calculation process is performed for
each layers of coal volume based on boundary study area, the thickness of each
layer and also the percentage of coal in each layer."
Universitas Indonesia, 2012
S43465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faraby Advisda Ilmi
"Pencabutan izin usaha pertambangan sebagai bentuk sanksi administratif terhadap pemegang izin usaha pertambangan batubara menimbulkan permasalahan terkait pelaksaan kewajiban reklamasi dan pascatambang. Ditemukan kasus yaitu perusahaan pemegang izin usaha pertambangan batubara pada Provinsi Bengkulu dan Provinsi Riau setelah izinnya dicabut, kewajiban reklamasi dan pascatambangnya tidak dilaksanakan. Padahal sudah dinyatakan secara tegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang reklamasi dan pasatambang bawa sanksi administratif berupa penabutan izin usaha pertambangan batubara tidak mengilangkan kewajibannya untuk melakukan reklamasi dan pasatambang.
Reklamasi dan Pascatambang wajib dilaksanakan untuk memulihkan fungsi lingkungan hidup yang terganggu akibat pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan batubara. Penelitian ini akan mencoba menguraikan permasalahan tersebut dan menguraikan kekurangan yang ada dalam pengaturan mengenai reklamasi dan pascatambang. Metode penulisan dalam skripsi ini adalah yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemegang izin usaha pertambangan batubara yang telah dicabut tidak melaksanakan kewajiban reklamasi dan pascatambang.

Revocation of coal mining business licences as a form of administrative sanction toward holders of coal mining business licenses raises problems related to the implementation of reclamation and postmining obligations. It was found that the holder of coal mining business licenses in Bengkulu Province and Riau Province after its licenses are revoked, its reclamation and postmining obligations are not implemented. Whereas it has been stated explicitly in Government Regulation Number 78 Year 2010 about reclamation and postmining that administrative sanction in the form of revocation of coal mining business licences does not eliminate its obligation to do reclamation and postmining.
Reclamation and postmining must be implemented to restore environmental functions that are disrupted by the activity of coal mining. This research will attempt to elaborate on the issue and elaborate in the lack of government regulation related to reclamation and postmining. The method in writing this thesis is normative juridical method. The results of this research indicate that the holder of coal mining business licence that has been revoked does not carry out the reclamation and postmining obligations.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erino Theopani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>