Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risak Tiimron Iswara
"COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan menjadi masalah kesehatan dunia. Virus COVID-19 berdampak pada kesehatan fisik, mental hingga mempengaruhi kualitas tidur perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap kualitas tidur pada perawat yang merawat pasien COVID-19. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif retrospektif dengan simple random sampling. Sebanyak 123 responden diikutsertakan dari salah satu rs x daerah Depok. Data diambil pada bulan februari hingga maret 2023. Kuesioner penelitian menggunakan Zung self-rating anxiety scale (ZSAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitan menunjukkan 78.9% perawat yang merawat pasien COVID-19 memiliki kualitas tidur buruk dan 87% mengalami tingkat kecemasa ringan. Selain itu diperoleh hasil p value 0.017 sehingga terdapat hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur perawat yang merawat pasien COVID-19 (p=0,017). Perawat bagian managerial diharapkan lebih memperhatikan kualitas tidur perawat melalui staffing yang baik, Perawat diharapkan dapat menjaga kualitas tidur sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan optimal

COVID-19 is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus and has become a global health problem. The COVID-19 virus can have an impact on physical and mental health and also can affect the quality of sleep for nurses. This study aims to find the relationship between anxiety level and sleep quality in nurses who caring for COVID-19 patients. Design used retrospective descriptive with simple random sampling. Total respondent was 123 respondents at one of the hospital in Depok. The questionnaire used the Zung self-rating anxiety scale (ZSAS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of the study showed that 78.9% of nurses caring for COVID-19 patients had poor sleep quality and 87% experienced mild levels of anxiety. In addition, there was a significant relationship between anxiety levels and sleep quality for nurses caring for COVID-19 patients (p = 0.017). Managerial nurses are expected to pay more attention to the quality of nurse sleep through good staffing. Nurses are expected to be able to maintain sleep quality so that they can provide optimal nursing care"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Yulia Puspitasari
"Kualitas tidur individu di masa pandemi COVID-19 cenderung memburuk dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kecemasan yang meningkat dan dukungan sosial yang dipersepsikan berbeda oleh individu di masa pandemi ini. Padahal, tidur memiliki peran penting untuk kesehatan fisik dan juga kesejahteraan psikologis individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19 yang dipengaruhi oleh kecemasan dan dukungan sosial. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Terdapat 452 mahasiswa berusia 18-25 tahun yang terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis multiple regression yang dilakukan, kecemasan dan dukungan sosial secara simultan berperan secara signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). Akan tetapi, secara parsial hanya kecemasan saja yang berperan secara signifikan (β = 0.450, p < 0.05), sedangkan dukungan sosial tidak memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingginya kecemasan dan rendahnya dukungan sosial secara bersamaan memprediksi kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa peran dukungan sosial saja tidak cukup untuk memprediksi kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil analisis tambahan untuk setiap dimensi pada dukungan sosial, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan significant others secara simultan berperan signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), akan tetapi secara parsial hanya dukungan sosial dari keluarga saja yang memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (β = -0.290, p < 0.05). Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dari keluarga berperan terhadap kualitas tidur yang baik di masa pandemi COVID-19.

Individual's sleep quality during the COVID-19 pandemic tends to get worse compared to the previous time. This condition is affected by the increase of anxiety and social support which is seen differently by the individual during the COVID-19 pandemic. Apparently, sleep has an important role to the individual's physical health and psychological well-being. Therefore, this research is aimed to examine the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic which is affected by the anxiety and social support. The instruments used in this research are State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, and Pittsburgh Sleep Quality Index. There are 452 college students between 18-25 years old involved in this research. Based on the result of the multiple regression analysis, the anxiety and social support given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F(2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). However, it was only anxiety that had significant role (β=0.450, p<0.05), whereas the social support did not have significant role to the poor sleep quality. The result indicates that the increase of anxiety and the decrease of social support that occurs at the same time predicted the poor sleep quality of college students. Furthermore, the analysis showed that only social support was not enough to predict the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic. Based on additional analysis for each dimension of social support, social support from family, friends, and significant others given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), but partially it was only social support from family that had significant roles to the poor sleep quality (β = -0.290, p < 0.05). The result indicates that the increase of social support from family predicted the good sleep quality during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Syarofina
"Mahasiswa seringkali dihadapkan oleh beban perkuliahan yang berat sehingga dapat menyebabkan ansietas dan perubahan pola tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat ansietas dengan kualitas tidur. Penelitian ini bersifat analisis dengan pendekatan desain cross sectional study. Responden pada penelitian ini berjumlah 77 mahasiswa program ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil uji korelasi gamma menunjukkan adanya hubungan antara tingkat ansietas dengan kualitas tidur (p=0,016). Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penyuluhan, pelatihan dan konseling secara berkala oleh pihak universitas dan fakultas sebagai upaya menurunkan tingkat ansietas dan memperbaiki kualitas tidur pada mahasiswa. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yg dapat memengaruhi tingkat ansietas dan kualitas tidur.

College students are often faced with difficult course that can cause anxiety and changes in sleep patterns. This study aims to determine the relationship between anxiety levels and sleep quality. This research is an analytical study with a cross sectional design approach. Respondents in this study were 77 students of the extension program at the Faculty of Nursing, University of Indonesia (FIK-UI) who were taken using total sampling technique. The instruments used were the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of the gamma correlation test showed a relationship between anxiety levels and sleep quality (p = 0.016). This study recommends regular counseling, training and counseling by university and faculty as an effort to reduce anxiety levels and improve sleep quality in students. Suggestions for further research are to search other factors that can affect anxiety levels and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Muaz Sabirin
"Manusia dapat menunjukkan perilaku yang cenderung konservatif ketika dalam keadaan cemas akan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kecemasan tentang kematian dan konservatisme. Pengukuran kecemasan kematian dilakukan dengan menggunakan skala interval dan konservatisme dengan skala Likert 6 poin. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei online terhadap 300 responden yang diperoleh dengan metode accidental sampling. Hasil analisis data dengan korelasi Pearson dari 300 peserta menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kecemasan kematian dan konservatisme. Hasil penelitian ini mendukung konsep sentral TMT tentang pertahanan pandangan dunia budaya dan harga diri.

Humans can show behavior that tends to be conservative when in a state of anxiety about death. This study aims to examine the relationship between anxiety about death and conservatism. Measurement of death anxiety was carried out using an interval scale and conservatism with a 6-point Likert scale. Data was collected using an online survey method for 300 respondents obtained by the accidental sampling method. The results of data analysis with Pearson correlation of 300 participants showed a significant positive relationship between death anxiety and conservatism. The results of this study support TMT's central concepts of defense of cultural worldviews and self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Nur Amalina
"Latar belakang: Gangguan sendi temporomandibula dapat memengaruhi kualitas tidur. Penelitian mengenai hubungan gangguan sendi temporomandibula dan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner ID-TMD dan PSQI belum pernah dilakukan di Indonesia.
Tujuan: Menganalisis hubungan gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur, stres kerja, dan faktor sosiodemografis jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Menganalisis hubungan kualitas tidur dengan stres kerja dan faktor sosiodemografis jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional pada 92 subjek perawat di rumah sakit Hasanah Graha Afiah. Subjek mengisi tiga buah kuesioner yaitu; ID-TMD untuk mengukur gangguan sendi temporomandibula, PSQI versi bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas tidur, dan ENSS versi bahasa Indonesia untuk mengukur stres kerja.
Hasil Penelitian: Uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna p=0.02 antara gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji Mann-Whitney dan Independen T-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna yang signifikan p>0.05 antara gangguan sendi temporomandibula dengan stres kerja pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna p>0.05 antara gangguan sendi temporomandibula dengan faktor sosiodemografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji Indepeden T-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna p=0.035 antara kualitas tidur dengan komponen ENSS masalah dengan pasien dan keluarganya pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna p>0.05 antara kualitas tidur dengan faktor sosiodemografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.

Backgroud: Temporomandibular disorder can affect quality of sleep. The study analyzing the association between temporomandibular disorder and quality of sleep on nurses in type C private hospital using ID TMD and PSQI Indonesian version questionnaire has never been conducted in Indonesia.
Objectives: Analyzing the relationship between temporomandibular disorder with quality of sleep, work stress, and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital. Analyzing the relationship between quality of sleep with work stress and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital.
Methods: This cross sectional study assessed the data of 92 nurses in Hasanah Graha Afiah Hospital. Three questionnaires were given to each hospital nurse. The ID TMD questionnaire was used to evaluate temporomandibular disorder, the PSQI Indonesian version was used to evaluate quality of sleep, and the ENSS Indonesian version was used to evaluate work stress.
Results: Chi square test showed significant differences p 0.02 between temporomandibular disorder and quality of sleep on nurses in type C private hospital. Mann Whitney and Independent T test showed that there are no significant differences p 0.05 between temporomandibular disorder and work stress on nurses in type C private hospital. Chi square test showed that there are no significant differences p 0.05 between temporomandibular disorder and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital. Independent T test showed significant differences p 0.035 between quality of sleep and one of the ENSS component patients and their families on nurses in type C private hospital. Chi square test showed that there are no significant differences p 0.05 between quality of sleep and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital.
Conclusion: Temporomandibular disorder was associated with quality of sleep on nurses in type C private hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Sidik
"Kualitas tidur merupakan keadaan tetap tidur berdasarkan penilaian kualitas tidur yang melibatkan aspek kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan durasi tidur yang kurang dari 7 jam setiap malam berkaitan dengan kesehatan. Beberapa kendala kesehatan yang terjadi seperti hipertensi, penyakit jantung, depresi, dan peningkatan risiko kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara konsumsi kopi, jenis kopi, kecanduan smartphone, higiene tidur, tingkat kecemasan, tingkat kelelahan, dan aktivitas fisik terhadap kualitas tidur pada mahasiswa. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan responden berasal dari mahasiswa FKM UI semester 6 sebanyak 145 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner online yaitu google form. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59% mahasiswa S1 Reguler FKM UI mengalami kualitas tidur yang baik. Analisis bivariat yang dilakukan memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hiegene tidur p-value 0,02 dan odds ratio OR = 2,176 (1,104-4,291), tingkat kecemasan p-value 0,002 dan odds ratio OR = 3,588 (1,632-7,894), dan tingkat kelelahan p-value 0,03 dan odds ratio OR = 2,314 (1,107-4,836) terhadap kualitas tidur mahasiswa. Selain itu, analisis bivariat juga memperlihatkan hasil yang tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi kopi, jenis kopi, kecanduan smartphone, dan aktivitas fisik terhadap kualitas tidur mahasiswa S1 Reguler FKM UI. Peneliti menyarankan mahasiswa lebih memperhatikan hiegene tidur dengan mengutamakan kenyamanan saat tertidur dan melakukan kontrol tingkat kecemasan serta memperhatikan kelelahan. Pihak FKM UI disarankan memberikan edukasi hiegene tidur kepada mahasiswa dan melakukan promosi pencegahan kecemasan dan kelelahan dengan informasi berupa poster. 

Sleep quality is a steady state of sleep based on an assessment of sleep quality that involves both quantitative and qualitative aspects. Based on the duration of sleep less than 7 hours per night related to health. Some health problems that occur such as hypertension, heart disease, depression, and an increased risk of death. The purpose of the study was to determine the description and relationship between coffee consumption, type of coffee, smartphone, sleep hygiene, anxiety levels, fatigue levels, and physical activity on sleep quality in college students. The study used a sectional with 145 students from FKM UI in semester 6 of the study. Data were collected using an online namely google form. The data collected is presented in the form of univariate and bivariate analysis. The results showed that 59% of FKM UI Regular S1 students experienced good sleep quality. The bivariate analysis performed showed that there was a significant relationship between sleep hygiene p-value 0.02 and odds ratio OR = 2.176 (1.104-4.291), anxiety level pvalue 0.002 and odds ratio OR = 3.588 (1.632-7.894), and Fatigue level p-value 0.03 and odds ratio OR = 2.314 (1.107-4.836) on the sleep quality of students. In addition, the bivariate analysis also showed that there was no significant relationship between coffee consumption, type of coffee, smartphone, and physical activity on the sleep quality of the Regular S1 FKM UI students. Researchers suggest that students pay more attention to sleep hygiene by prioritizing comfort while sleeping and controlling anxiety levels and paying attention to fatigue. The FKM UI is advised to provide sleep hygiene education to students and promote the prevention of anxiety and fatigue with information in the form of posters. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Pratiwi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Anestesiologis adalah profesi yang rentan mengalami kelelahan. Gangguan tidur adalah keluhan yang sering dialami oleh anestesiologis. Penelitian ini menggunakan kuesioner PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index untuk menilai kualitas tidur dan kuesioner ESS Epworth Sleepines Scale untuk menilai skala kantuk berlebih. Metode: Penelitian observasional ini menggunakan rancangan potong lintang. Setelah disetujui komite etik didapatkan 114 peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo menggunakan total sampling selama April - Mei 2016. Formulir penelitian meliputi penilaian kualitas tidur menggunakan PSQI dan skala kantuk menggunakan ESS. Analisis deskriptif meliputi data gangguan kualitas tidur, skala kantuk, distribusi karakteristik dan jam kerja. Analisis bivariat menilai kriteria terkait nilai PSQI ? 5 kualitas tidur kurang dan ESS ?10 skala kantuk berlebih . Analisis multivariat dengan regresi logistik biner untuk melihat hubungan variabel paling dominan dengan variabel dependen. Setelah itu, dilakukan perbandingan antara data kualitas tidur dengan skala kantuk berlebih. Hasil: Faktor durasi tidur, keluhan tidur dan skala kantuk berlebih adalah faktor penyebab kualitas tidur kurang

ABSTRACT
Background Anesthesiologists is a profession prone to fatigue. Sleep disorder is a common complaint suffered by the anesthesiologist. This study used a questionnaire PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index to assess the quality of sleep and ESS Epworth Sleepines Scale to assess the scale of excessive sleepiness. Methods This observational study used cross sectional design. After approval from ethics committee we obtained 114 resident of Anesthesiology and Intensive Therapy at Cipto Mangunkusumo Hospital using total sampling during April May 2016. The research form contained PSQI questionnaire to asses sleep quality and ESS to asses sleepiness scale. Data of sleep quality disorder, sleepiness scale, characteristics distribution and working hours presented by descriptive analysis. The bivariate analysis measured the relevant criteria PSQI score 5 sleep disorder and ESS 10 excessive sleepiness scale . Multivariate analysis by binary logistic regression used to see the most significant variable from the dependent variable. After that, comparison between data quality of sleep with excessive sleepiness scale was done. Results Factor of sleep duration, sleep complaints and excessive sleepiness scale were causative factor of sleep quality disorder p "
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Antaroza
"Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi kejadian Excessive Daytime Sleepiness. Kejadian EDS merupakan kantuk yang berlebihan pada siang hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan hubungan antara kualitas tidur dan kejadian Excessive Daytime Sleepiness pada perawat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasional cross sectional menggunakan sampel perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kota Depok sebanyak 174 responden. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi, yaitu perawat yang melaksanakan dinas kerja shift. Kualitas tidur diukur dengan instrumen Pittburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kejadian EDS diukur menggunakan instrumen Epworth Sleepiness Scale (ESS). Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa prevalensi kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada perawat dan prevalensi yang cukup rendah pada perawat yang mengalami kejadian EDS. Sebanyak 98 perawat (56,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk dan 24 perawat (13,8%) mengalami EDS. Sebanyak 13,4% perawat yang mengendarai kendaraan sendiri mengalami kejadian EDS. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan kejadian EDS (p = 0,015). Perawat yang kualitas tidurnya buruk sebanyak 3,4 kali untuk mengalami EDS (95%CI 1,2; 9,6; OR = 3,4). Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dan kejadian EDS (OR = 6,2; p = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perlunya dilakukan manajemen untuk mengatasi kualitas tidur yang buruk dan meningkatkan kualitas tidur perawat yang sudah baik serta menangani masalah atau gangguan tidur dengan mengoptimalkan kesejahteraan perawat sehingga tidak mengalami kejadian EDS yang berisiko terhadap kecelakaan saat berkendara.

Poor sleep quality can affect the incidence of Excessive Daytime Sleepiness. EDS is excessive sleepiness during the day. This study aims to identify the relationship between sleep quality and the incidence of Excessive Daytime Sleepiness in nurses. This study is a quantitative study with a cross sectional correlational analytic design using a sample of nurses working in one of the hospitals in Depok City as many as 174 respondents. Respondents were selected using purposive sampling technique with inclusion criteria, namely nurses who carry out shift work services. Sleep quality was measured using the Pittburgh Sleep Quality Index (PSQI) instrument and the incidence of EDS was measured using the Epworth Sleepiness Scale (ESS) instrument. Hypothesis testing using the Chi-Square test showed that the prevalence of poor sleep quality was quite high among nurses and a fairly low prevalence among nurses who experienced EDS events. A total of 98 nurses (56.3%) had poor sleep quality and 24 nurses (13.8%) experienced EDS. A total of 13.4% of nurses who drove their own vehicles experienced EDS. There is a significant relationship between sleep quality and the incidence of EDS (p = 0.015). Nurses with poor sleep quality were 3.4 times more likely to experience EDS (95%CI (95%CI 1,2; 9,6; OR = 3.4). There is a significant relationship between gadget use and the incidence of EDS (OR = 6.2; p = 0.05). Based on the results of this study, it is necessary to carry out management to overcome poor sleep quality and improve the quality of sleep of nurses who are already good and deal with problems or sleep disorders by optimizing the welfare of nurses so that they do not experience EDS events that are at risk of driving accidents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilly Chintya Audina
"Perilaku caring adalah kunci penting untuk meningkatkan layanan kesehatan. Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Beberapa perawat rawat inap sering mengeluhkan rasa kantuk dan kurang konsentrasi saat bekerja secara shift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan perilaku caring perawat terhadap pasien di rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatiif dengan pendekatan deskriftif, sampel penelitian berjumlah 95 perawat. Metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner the pittsburgh sleep quality index (PSQI) 19 item dan caring behaviors inventory sebanyak 42 item. Hasil penelitian perawat rawat inap RSUP Fatmawati mayoritas memiliki kualitas tidur buruk 87 orang (91,6%) dan lebih banyak perawat memiliki perilaku caring rendah 50 orang (52,6%) dengan mean (141,84) (SD 16.459). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat mengadakan evaluasi mengenai perilaku caring dan kualitas tidur perawat sehingga dapat didiskusikan mengenai program peningkatan perilaku caring dan kualitas tidur. Kemudian penelitian selanjutnya dapat menghubungakan perilaku caring dengan kualitas tidur dengan faktor-faktor terkait.

Caring behavior is an important key to improving healthcare. Sleep is a basic human need that must be fulfilled. Some inpatient nurses often complain of drowsiness and lack of concentration when working in shifts. This study aims to determine the description of sleep quality and caring behavior of nurses towards patients in hospitalization. This research is a quantitative study with a descriptive approach, the research sample amounted to 95 nurses. Non probability sampling method with purposive sampling technique. This study used the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire of 19 items and caring behaviors inventory of 42 items. The results of the study Fatmawati Hospital inpatient nurses the majority had poor sleep quality 87 people (91.6%) and more nurses had low caring behavior 50 people (52.6%) with a mean (141.84) (SD 16.459). Recommendations related to this study are that hospital management can conduct an evaluation of the caring behavior and sleep quality of nurses so that they can discuss programs to improve caring behavior and sleep quality. Then further research can connect caring behavior with sleep quality with related factors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Raisita Damalia Mari
"Kualitas tidur yang tidak memadai dapat berdampak buruk terhadap kinerja pekerjaan perawat, yang akan berimbas pada keselamatan pasien dan keselamatan perawat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang pada 120 perawat di ruang rawat inap RSUD Cibinong yang dipilih dengan total sampling. Kualitas tidur diukur dengan kuisioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kinerja diukur dengan kuisioner kinerja perawat yang dimodifikasi dari kuisioner Royani.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Cibinong (p=0,002, α= 0,05). Skor total PSQI pada perawat yang berkinerja baik lebih rendah 1,42 poin dibanding yang berkinerja kurang baik. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas tidur dan kinerja perlu diprogramkan oleh perawat dan manajemen rumah sakit melalui pengaturan jadwal kerja yang sesuai dan peningkatan sumber daya perawat melalui sekolah, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas tidur dan kinerja perawat.

Poor sleep quality and sleep deprivation adversely impact work performance, patient safety and nurse safety. This study aims to identify the relationship between sleep quality and performance of nurses in implementing nursing care. The study design was cross-sectional analytic approach to the 120 nurses in the inpatient hospital Cibinong selected with a total sampling. Quality of sleep was measured with a questionnaire The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the performance is measured by the performance of the nurse questionnaire modified from the questionnaire Royani.
The results of this study indicate that there is a relationship between sleep quality and nurse?s performance in implementing nursing care in inpatient wards Cibinong hospital (p = 0.002, α = 0.05). PSQI total score on the nurse who performs well 1,42 points lower than the poor performers. Activities to improve the quality of sleep and performance need to be programmed by nurses and hospital management through appropriate setting work schedules and increased resource of nurses, as well as the further research related to sleep quality and performance of nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>