Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Yovita Ersalina
"Peningkatan angkatan kerja dan terbatasnya lapangan pekerjaan menyebabkan persaingan ketat bagi lulusan baru. Persiapan yang baik dan kemampuan adaptabilitas tinggi, termasuk ketangguhan belajar, sangat penting untuk menghadapi tantangan ini dan memenuhi kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan ketangguhan belajar dengan kesiapan kerja pada lulusan baru dengan menggunakan metode korelasi. Partisipan penelitian merupakan mahasiswa diploma maupun sarjana yang pernah mengikuti magang, merupakan lulusan baru selama tiga tahun terakhir berusia 21-25 tahun, dan berkewarganegaraan Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah Learning Agility Scale (LAS) untuk ketangguhan belajar dan Work Readiness Scale (WRS) untuk kesiapan kerja. Data diambil secara daring menggunakan kuesioner melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketangguhan belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Hubungan tergolong memiliki effect size besar yang berarti ketangguhan belajar berhubungan kuat dengan kesiapan kerja. Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa ketangguhan belajar berkorelasi positif dengan kesiapan kerja, di mana semakin tinggi tingkat ketangguhan belajar, semakin tinggi kesiapan kerja. Sebaliknya, individu dengan tingkat ketangguhan belajar yang rendah cenderung memiliki kesiapan kerja yang rendah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penelitian dasar yang membahas mengenai ketangguhan belajar dan kesiapan kerja pada lulusan baru yang dapat dikembangkan lebih lanjut nantinya.

The increase in the workforce and the limited job opportunities create intense competition for new graduates. Good preparation and high adaptability, including learning agility, are crucial to facing these challenges and meeting labor market demands. Therefore, this study aims to examine the relationship between learning agility and work readiness in new graduates using a correlation method. The participants of the study are diploma and bachelor's degree students who have interned, are new graduates from the last three years, aged 21-25 years, and are Indonesian citizens. The measurement tools used in this study are the Learning Agility Scale (LAS) for learning agility and the Work Readiness Scale (WRS) for work readiness. Data were collected online using a questionnaire via Google Form. The results showed that learning agility has a positive and significant relationship with work readiness. The relationship has a large effect size, indicating a strong correlation between learning agility and work readiness. The findings support the hypothesis that learning agility positively correlates with work readiness; the higher the level of learning agility, the higher the work readiness. Conversely, individuals with low levels of learning agility tend to have low work readiness. This study is expected to serve as a foundational study discussing learning agility and work readiness among new graduates that can be further developed in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Puspaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Work Locus of Control (Work LoC) dan kesiapan kerja (Work Readiness) pada lulusan baru. Hipotesis utama penelitian ini adalah adanya hubungan positif signifikan antara internal Work LoC dan kesiapan kerja. Metode korelasi digunakan dalam penelitian ini, dengan melibatkan 302 partisipan WNI berusia 21–25 tahun yang merupakan lulusan baru dengan pengalaman magang. Instrumen yang digunakan adalah Work Locus of Control Scale (WLCS) untuk mengukur Work LoC dan Work Readiness Scale (WRS) untuk mengukur kesiapan kerja. Penyebaran kuesioner dilakukan secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara orientasi internal Work LoC dan tingkat kesiapan kerja yang lebih tinggi. Temuan ini mendukung hipotesis awal dengan effect size besar, yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara internal Work LoC dan kesiapan kerja. Kesimpulannya, lulusan baru yang merasa memiliki kendali atas hasil di tempat kerja (orientasi internal Work LoC) cenderung lebih mampu mengembangkan atribut-atribut yang membuat mereka siap dan sukses dalam karier mereka. Institusi pendidikan dan organisasi disarankan untuk mengembangkan program yang meningkatkan internal Work LoC guna menunjang kesiapan kerja lulusan baru.

This study aims to explore the relationship between Work Locus of Control (Work LoC) and work readiness. The primary hypothesis of this research is the existence of a significant positive relationship between internal Work LoC and work readiness. A correlational method was employed involving 302 Indonesian participants aged 21–25 years who were recent graduates with internship experience. The instruments used were the Work Locus of Control Scale (WLCS) to measure Work LoC and the Work Readiness Scale (WRS) to measure work readiness. Questionnaires were distributed online. The results indicate a significant positive relationship between internal Work LoC and higher levels of work readiness. These findings support the initial hypothesis with a large effect size, indicating a strong relationship between internal Work LoC and work readiness. In conclusion, graduates who feel in control of outcomes in the workplace (internal Work LoC) tend to develop attributes that make them more prepared and successful in their careers. Educational institutions and organizations are encouraged to develop programs that enhance internal Work LoC to support the work readiness of new graduates."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Tiana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015. Penelitian ini menggunakan konsep tahap perkembangan magang yang dijelaskan oleh Sweitzer dan King. Sedangkan konsep pengalaman magang itu sendiri menggunakan konsep yang dijelaskan oleh Schmitt dengan membagi pengalaman menjadi pengalaman positif magang dan pengalaman negatif magang. Variabel kesiapan kerja menggunakan teori dari Cabellero dan Walker. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dengan metode penarikan sample yang digunakan adalah quota sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dijadikan instrumen penelitian dengan menyebarkan kepada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia angkatan 2015 yang telah melaksanakan program magang wajib. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman positif magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015. Hasil kedua dari penelitian ini menunjukan tidak terdapat pengaruh antara pengalaman negatif magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015.

This study aims to analyze the effect of internship experience on the work readiness of students Universitas Indonesia in 2015. This study uses the concept of the internship development stage by Sweitzer and King. While the concept of the internship experience uses the concept of Schmitt by classify internship experiences into positive internship experiences and negative experience internships. The work readiness variable uses the theory of Cabellero and Walker. This study uses a quantitative approach with the sampling method used is quota sampling. The data collection technique in this study used a questionnaire which was used as a research instrument by distributing it to students of the Faculty of Public Health, Faculty of Engineering, Faculty of Psychology, Faculty of Computer Science and Faculty of Administrative Sciences Universitas Indonesia in 2015. The results obtained from this study show that there is a positive and significant influence between the positive experience of internships on the work readiness of the students Universitas Indonesia in 2015. The second result of this study shows there is no influence between negative experience of internships on the work readiness of students Universitas Indonesia in 2015."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Pinta Ruth Nevelyn
"Skripsi ini membahas persepsi mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengenai kesiapannya menghadapi dunia kerja dengan melihat employability skills yang dimiliki. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan FGD dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya mahasiswa memahami kemampuan apa saja yang dibutuhkan dalam bekerja, meskipun tidak semua kemampuan dikuasai. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kemampuan yang dibutuhkan oleh employer dengan apa yang dimiliki oleh mahasiswa. Untuk mengatasinya, disarankan adanya evaluasi oleh universitas dan mahasiswa itu sendiri tentang pengembangan kemampuan. Selain itu, ditemukan juga bahwa magang merupakan sumber informasi yang paling baik untuk memberikan pemahaman tentang employability skills.
The focus of this study is the perception of final year accounting student at Universitas Indonesia about their work readiness regarding the employability skills. This study uses qualitative approach with focus group discussion and interview as the data collection method. The result of this study shows that students have a good understanding about the skills needed at work (employability skills). In spite of their understanding, the students have no confidence about their work readiness regarding those skills, except for the teamwork skill. This fact indicates that there is a gap between the competencies needed by employer with what will be offered by the students when they enter the workfield. To overcome this gap, the researcher suggests that the university and the student need to do an evaluation about the skills improvement. Moreover, the study also shows that internship is the best way to gain understanding about the employability skills."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Bagus Pradana
"Penelitian ini akan mencoba mengeksplorasi faktor apa saja yang menjadi prediktor untuk menciptakan rasa puas mahasiswa dengan pengalaman magang mereka dengan menggunakan tiga faktor besar, yaitu karakteristik pekerjaan, karakteristik lingkungan pekerjaan, dan faktor kontekstual sebagai prediktor untuk mengukur kepuasan kerja mahasiswa selama melakukan magang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 150 mahasiswa yang terdiri dari 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Adminitrasi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Hasilnya, karakteristik pekerjaan, karakteristik lingkungan pekerjaan, dan faktor kontekstual masing-masing memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja mahasiswa dan setelah diuji dengan metode regresi berganda, maka didapatkan hasil bahwa ketiga faktor ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja mahasiswa. Penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi acuan pihak universitas maupun perusahaan untuk dalam proses pembuatan program magang bagi mahasiswa.

This study will try to explore what factors are considered to be the predictors to create a satisfaction with their internship. In this study, there are three major factors that used as predictors to measuring student job satisfaction during their internship. This study used quanitative with 150 respondents consisting of 5 (five) faculties, Faculties of Administrative Science, Faculty of Computer Science, Faculty of Engineering, Faculty of Public Health, and Faculty of Psychology, University of Indonesia. The results are job characteristics, work environment characteristics, and contextual factors each have a positive and significant relationship with student job satisfaction . Also, after being tested with multiple regression analysist, the results show that these three factors have a positive and significant effect on student job satisfaction. This research expected to be able to become a reference for universities and companies in the process of making an internship program for their students."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herni Lestyaningsih
"Tesis ini membahas tentang kesiapan sebuah puskesmas kecamatan di wilayah DKI Jakarta yang akan dialih fungsi menjadi rumah sakit kelas D untuk memenuhi kebutuhan ruang rawat inap kelas tiga yang kerap kali tidak dapat dipenuhi oleh rumah sakit yang ada di DKI Jakarta, terutama setelah diberlakukannya Kartu Jakarta Sehat (KJS) sejak November 2011 yang dilanjutkan dengan diberlakukannya Jaminan Kesehatan nasional (JKN) sejak Januari 2014. Penelitian ini dilakukan dengan cara kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif, dimana penelitian primer yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode cross sectional dan dilengkapi penelitian kualitatif untuk menunjang hasil penelitian kuantutatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa puskesmas kecamatan Kramat Jati belum siap untuk menjadi Rumah sakit umum kelas D berdaarkan dua instrumen penelitian yang didapat dari standar nasional (Permenkes 56/20140 dan standar internasional (standar akreditasi JCI 2011), maka diperlukan waktu dan strategi tertentu guna mewujudkan puskesmas kecamatan Kramat jati menjadi rumah sakit kelas D.

This focus of this study is about the preparedness of a district health centers in Jakarta which will converted into a hospital function class D to meet the needs of inpatient ward three classes which often can not be met by existing hospital in Jakarta, especially after the enactment of Healthy Jakarta Card (KJS) since November 2011, followed by the enactment of national Health Insurance (JKN) since January 2014. the study was conducted by means of a combination of quantitative and qualitative research, which is the primary research conducted quantitative research with cross sectional descriptive and qualitative research comes to support research kuantutatif.
The results showed that Kramat Jati district health center is not ready to be a general hospital grade D yet, by two research instruments that were obtained from the national standard (Permenkes 56/20140 and international standards (JCI accreditation standards, 2011), it takes time and a certain strategy in order to make a change Kramat Jati district helath center in to general hospital grade D."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jana Eugenia D.
"Faktor yang menjadi awal suatu perubahan dalam organisasi adalah kesiapan individu dalam menghadapi perubahan organisasi. Hubungan interpersonal dalam lingkungan kerja yang terdapat dalam suatu organisasi akan mempengaruhi bagaimana individu dalam perusahaan akan menyesuaikan dirinya untuk menghadapi situasi yang sulit, termasuk perubahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur kesiapan individu terhadap perubahan organisasi dan alat ukur hubungan interpersonal dalam lingkungan kerja yang merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, dengan bentuk skala sikap yang disebarkan pada responden melalui organsasi masing-masing. Responden penelitian berjumlah 138 orang, yang merupakan karyawan tetap PT. A, PT. B, dan PT. C, dimana ketiga perusahaan tersebut merupakan badan usaha milik negara atau BUMN. Partisipan telah bekerja selama minimal selama 2 tahun, berpendidikan minimal SMA, serta memiliki atasan, rekan kerja, dan bawahan.
Hasil analisis korelasi menggunakan metode statistik Pearson Correlation menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kesiapan untuk berubah dengan nilai hubungan interpersonal dalam lingkungan kerja dengan nilai p sebesar 0,000. Lebih lanjut, ditemukan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik demografis. Pada nilai kesiapan individu terhadap perubahan organisasi ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai kesiapan individu terhadap perubahan dengan jumlah atasan.

The first factor that begins change process in an organization is individual readiness for change in organizations. Interpersonal Relationship at Work that exist in each organization may also influence how individual adapt themselves in difficult situation in which change is included. This research utilizes qualitative approach with two instruments, individual readiness for change and interpersonal relationship at work, which was developed from previous research. Respondents for this research are 138 individuals from three different government companies. Respondents has a minimum education of high school, has been working in the company for minimum 2 years and has a superoordinate, suboordinate, and peers.
Results from Pearson Correlation analysis indicates that there is significant positive relation between Interpersinal Relationship at Work and Individual Readiness for Organizational Change with significance level at 0.000. In addition, it is found that there is no significant difference between interpersonal relationship at work based on demographic characteristics. On individual readiness for change however, it is found that there is a significant difference based on the amount of superordinates.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Dwi Fathan
"Latar Belakang Kesiapan bersekolah merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh positif terhadap kemampuan anak untuk lulus dari sekolah dasar. Salah satu faktor yang memengaruhi kesiapan bersekolah adalah Screen Time. Penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara Screen Time dan kesiapan bersekolah menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara peningkatan Screen Time dan kesiapan bersekolah anak. Akan tetapi, penelitian-penelitian sebelumnya belum pernah diadakan di Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini betujuan untuk menentukan hubungan antara Screen Time dan kesiapan bersekolah pada anak usia prasekolah. Metode Desain penelitian cross-sectional digunakan pada anak usia prasekolah di TK Negeri Menteng 01 dan TK Negeri Cilacap untuk mencari hubungan antara kedua variable. Penelitian dilakukan dengan membandingkan jumlah Screen Time subjek per hari menggunakan kuesioner SmallQ (Surveillance of digital media habits in early childhood questionnaire) dengan hasil pemeriksaan kesiapan bersekolah anak menggunakan kuesioner Brigance Early Childhood Screens III untuk anak 3-5 tahun. Hasil Dari 69 subjek pada penelitian ini, 16 subjek berusia empat tahun (23,18%) dan 53 subjek berusia lima tahun (76,81%) yang mana 33 orang subjek berkelamin laki-laki (47,82%) dan orang subjek 36 berkelamin perempuan (52,17%) yang mayoritas di antaranya memiliki orang tua dengan pendidikan terakhir SMA (50,84%) dan S1 (30,5%). Pengukuran menggunakan instrumen menunjukkan bahwa 37 dari 69 subjek memiliki Screen Time yang lebih (53,62%) dan 19 dari 69 subjek belum siap bersekolah (27,53%). Hasil analisis antara Screen Time terhadap kesiapan bersekolah tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistic (p=0,328). Kesimpulan Screen Time tidak berhubungan langsung dengan kesiapan bersekolah pada anak usia prasekolah karena masih terdapat banyak faktor lainnya yang turut berperan dalam kesiapan bersekolah.

Introduction School readiness is very important due to its positive influence on the ability of children to graduate from elementary school. One of the factors that affect school readiness is screen time. Previous studies that correlate screen time and school readiness show an association between the two of them. However, there have yet to be any studies on the same topic in Indonesia. Therefore, this study aims to determine the relation between screen time and school readiness in preschool-aged children. Method A cross-sectional research design was used for preschool children at TK Negeri Menteng 01 dan TK Negeri Cilacap to find the relationship between the two variables. The research was conducted by comparing the number of subjects' screen time per day using the SmallQ questionnaire (Surveillance of digital media habits in early childhood questionnaire) with the results of children's school readiness examination using the Brigance Early Childhood Screens III questionnaire for children with the age of 3-5 years old. Results The 69 subjects in this study consisted of 16 subjects aged four years (23.18%) and 53 subjects aged five years (76.81%) of which 33 subjects were male (47.82%) and 36 subjects were male. women (52.17%) the majority of whom have parents with a high school education (50.84%) and bachelor's degree (30.5%). By using the instruments, it was found that 37 of 69 subjects had more screen time (53.62%) and 19 of 69 subjects were not ready for school (27.53%). The results of the analysis between Screen Time and school readiness did not show a statistically significant relationship (p=0.328). Conclusion Screen time is not directly related to school readiness in preschool children because there are many other factors that play a role in school readiness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Theresia Virginia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi dukungan sosial dan status sosial-ekonomi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi saat PJJ. Seperti yang diketahui, akibat pandemi COVID-19 tanggung jawab orang tua lebih besar dibutuhkan karena harus mendampingi pembelajaran anak di rumah. Penelitian ini melibatkan 298 partisipan yaitu orang tua yang memiliki anak di kelas SD awal (kelas 1-3) dari wilayah JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan alat ukur HBL-Teacher Readiness (Mansor et al, 2021) yang diadaptasi untuk mengetahui kesiapan orang tua mengajar literasi saat PJJ. Kedua, menggunakan alat ukur Interpersonal Support Evaluation List (Cohen et al, 1985) untuk mengukur dukungan sosial dan alat ukur Kuppuswamy Socio-economic Scale (Saleem, 2020) untuk mengukur status sosial-ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan status sosial-ekonomi secara simultan berkontribusi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi anak SD awal saat PJJ (F = 33,362 > F Distribution, two tailed). Implikasi dalam penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk orang tua, melainkan untuk pihak sekolah, keluarga, dan rekan kerja yang turut terlibat dalam membantu kesiapan orang tua.

The purpose of this study is to determine the role of social support and socioeconomic status in parents' readiness to teach literacy during PJJ. As is well known, the COVID-19 pandemic necessitates increased parental responsibility because they must accompany their children's learning at home. This study included 298 participants, all of whom were parents of children in the early elementary grades (grades 1-3) in the JABODETABEK area. This study employs the HBL-Teacher Readiness measuring instrument (Mansor et al, 2021), which was modified to assess parents' readiness to teach literacy during PJJ. Second, the Interpersonal Support Evaluation List (Cohen et al, 1985) was used to assess social support, and the Kuppuswamy Socio-economic Scale (Saleem, 2020) was used to assess socioeconomic status. A quantitative approach and multiple regression analysis are used in this study. The findings revealed that social support and socioeconomic status both contributed to parents' readiness to teach literacy to early elementary school children during PJJ (F = 33,362 > F Distribution, two tailed). The implications of this research are expected to be useful not only for parents, but also for schools, families, and coworkers who are involved in assisting parents in preparing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>