Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tsuboi, Sakae
"Sebagai guru baru, Bu Guru Oishi ditugaskan mengajar di sebuah desa nelayan yang miskin. Di sana dia belajar memahami kehidupan sederhana dan kasih sayang yang ditunjukkan murid-muridnya. Sementara waktu berlalu, tahun-tahun yang bagai impian itu disapu oleh kenyataan hidup yang sangat memilukan. Perang memorak-porandakan semuanya, dan anak-anak ini beserta guru mereka mesti belajar menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
"
Jakarta: PT Gramedia, 2024
895.6 TSU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sakai, Tsuboi
Jakarta : Pantja Simpati, 1989
895.635 SAK tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Saptawati
"Penelitian mengenai unsur kibun dan kanketsu dalam dua novel karya Shiga Naoya telah dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 1989. Tujuannya adalah untuk lebih mengetahui lagi kekhasan gaya penulisan dari pengarang Shiga Naoya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan pada perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara latar belakang kehidupan pengarang dengan karya-karya yang dihasilkannya. Disamping itu ditemukannya gaya penulisan yang khas dari pengarang Shiga Naoya, khususnya dalam pemakaian unsur kibun (perasaan) dan kanketsu (singkat dan padat)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ayuningtias
"ABSTRAK
Skripsi ini akan membahas pola pembentukan alur dalam 16 dongeng-dongeng Jepang (setsuwa) dengan meninjau tindakan-tindakan tokoh melalui teori fungsi Vladimir Propp. Propp mengemukakan 31 fungsi yang menggambarkan tindakan tokoh dalam setiap dongeng. Dengan menganalisis tindakan-tindakan tokoh dalam setsuwa dapat diidentifikasi kecenderungan-kecenderungan pembentukan alur dalam setsuwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan alur dalam setsuwa cenderung sederhana. Selain itu kemunculan fungsi wedding yang menunjukkan konsep ongaeshi atau balas budi dalam budaya Jepang cenderung dominan. Dapat disimpulkan bahwa setsuwa cenderung menunjukkan tokoh-tokoh dengan peran baik yang menjadi panutan bagi pembaca.

ABSTRACT
This thesis discusses the patern of formation of plots in 16 folktales of Japan (setsuwa) by reviewing the actions of characters through the theory of functions of Vladimir Propp. Propp proposed 31 functions that describe the actions of the characters in folktale. By analyzing the actions of the characters in setsuwa, can be identified the tendency of the plots formation in setsuwa. These results indicate that the formation of plots in setsuwa tend to be simple. In addition the appearance of ‘wedding’ function which shows the concept ongaeshi or reciprocation in Japanese culture tends to be dominant. It can be concluded that setsuwa figures tend to show a role model for the reader.
"
2015
S62169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholihatun Nisa
"Tulisan ini membahas persamaan cerita pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menunjukkan persamaan kedua novel tersebut melalui unsur intrinsik, yaitu tema, tokoh, alur, dan latar. Kesimpulan tulisan ini adalah kedua novel tersebut membahas pendidikan dalam kemiskinan namun pada latar waktu yang berbeda. Latar waktu pada novel Laskar Pelangi terjadi tahun 1980-an, sedangkan novel Dua Belas Pasang Mata terjadi tahun 1928. Kemiskinan yang terdapat pada kedua novel tersebut banyak dialami di daerah terpencil di suatu negara. Anakanak di desa tersebut harus merasakan masa-masa sulit dalam menempuh pendidikan. Masalah yang diangkat oleh pengarang merupakan persoalan umum yang dapat dialami semua orang sehingga penulis menggolongkan kesamaan tersebut dalam pemahaman afinitas.
This article discusses the story similarities of the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata and the novel Dua Belas Pasang Mata by Sakae Tsuboi. The purpose of this paper is to show the similarities of the two novels through intrinsic element, namely the theme, characters, plot, and setting. This paper found some similarities between two novels. The both novels likely thought about education in poverty but at a different time setting. The time background of the novel Laskar Pelangi occurred in the 1980s, while the novel Dua Belas Pasang Mata occurred in 1928. The poverty found in both novels are widely experienced in remote areas of a country. Children in the village had to feel the hard times in education. The issues raised by the authors is a common problem that can be experienced by everyone so that writers classify such similarities in the understanding of affinity."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sudijono Abdurachman
"Skripsi ini membicarakan novel penting dalam sejarah Jepang, gaya penulisannya adalah gaya naturalisme. Aliran ini timbul sebagai akibat pengaruh Kesusastraan Barat. Shimazaki Toson adalh punjangga pertama yang mengungkapkan adat, tradisi dan kebiasaan hidup masyarakat jepang, dengan tema kaum Burakumin Sekelompok orang Jepang yang tergolong dalam kelas masyarakat terendah pada zaman itu yang disebut kaum Burakumin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minda Uli L. Miota
"ABSTRAK
Metode penelitian yang digunakan bersifat kepustakaan, dengan memakai cara kritik sastra, sejarah sastra dan perbandingan antar karya sastra. Tujuannya ialah untuk menganalisa teknik penulisan novel atau drama Kikuchi Kan yang tidak mendapat simpati dari sastrawan_ - sastrawan muda pada zamannya tetapi mendapat sambutan yang baik dari masyarakat umum. Sebagai bahan utamanya, yaitu karya besar Kikuchi Kan, Onshuu no kanata ni (Melampaui kebajikan dan balas dendam).
Pengumpulan bahan didapat dari fasilitas yang ada di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan di pusat Kebudayaan Jepang (Japan Founda_tion) Jakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa teknik penulisan Kikuchi Kan nampak dari karakteristik karya-karya Kikuchi Kan baik novel maupun dramanya, yaitu: (1) berpusat pada atau mengutamakan kepentingan manusia (2) penyampaian karyanya berpegang pada tema shosetsu (3) alur cerita (plot) yang sederhana (4) utsukushi kodoo (keindahan perbuatan dan tingkah laku tokoh).

"
1989
S13737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Dameria
"ABSTRAK
Meneliti kesusastraan Jepang, terutama membaca dan mengkaji karya sastranya merupakan hal yang sangat sulit, tetapi menarik dan menyenangkan. Berdasarkan anjuran pembimbing skripsi, penulis memilih salah satu drama rakyat karya Kinoshita yaitu Yuuzuru

"
1985
S13718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutyaningsih
"Kajii Motojiro adalah seorang pengarang zaman Tai_sho yang mengidap suatu penyakit kronis yang cukup meng_khawatirkan. Karya-karyanya sebagian besar berisi catat_an pribadinya ketika ia berada di suatu tempat atau keti_ka ia sedang mengadakan suatu perjalanan. Nove1nya yang berjudul Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi merupakan karya-karya Kajii Motojiro yang men_jadi bahan penelitian penulis dalam skripsi ini. Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi banyak mence_ritakan tentang gelap atau kegelapan yang selalu dialami pengarang ketika ia sedang berjaian-jalan pada senja atau malam hari di suatu tempat yang umumnya sunyi. Unsur gelap yang terkandung di dalam ketiganya itu ternyata berhubungan erat dengan kesunyian hidup yang dialami pengarang atau Kajii Motojiro sebagai seorang penderita penyakit TBC atau paru-paru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Walujati
"Karya Sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sas_tra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyek penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gra_matikal, cerpen adalan satuan gramatikal yang terlengkap, yang dapat dibagi merijadi satuan-satuan yang lebih kecil yang d isebu t paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umumnya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperolah kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) umumnya struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, de_ngan kalimat terra di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>