Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018
334 KOP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Widiyanti
Jakarta: Rineka Cipta; Bina Adiaksara, 2003
334.598 NIN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Widiyanti
Jakarta: Rineka Cipta, 1998, 2003
334.598 NIN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
"Pangan adalah kebutuhan pokok, pangan adalah hidup dan kehidupan pangan merupakan mata pencaharian, sumber pendapatan, penyedia bahan baku industri, merupakan basis perekonomian regional dan nasional, sehingga membangun sektor pangan adalah keniscayaan, wajib hukumnya. Sebagai negara besar, berpenduduk 250 juta jiwa memerlukan bahan pangan yang cukup besar dengan kualitas yang baik pula, sehingga kita harus swasembada pangan, mandiri pangan bahkan berdaulat dalam pangan, sehingga kita mewujudkan kedaulatan pangan. Pasal 33, UUD NRI Tahun 1945 telah mengamanatkan bagaimana penting dan strategisnya pangan sebagai komoditi ekonomi, yang harus diusahakan secara bersama, kekeluargaan dan merupakan cabang produksi penting, menyangkut hajat orang banyak dan pemenuhan pangan setiap rakyat dijamin oleh HAM, Pasal 28A, UUD NRI 1945. Oleh karena itu diperlukan kebijakan strategis dan komprehensif untuk membangun sektor pangan menuju kedaulatan pangan."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2017
342 JKTN 006 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Todung Mulya
Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Studi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1977
338.5 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
"Economic conditions and economic policy of Indonesia towards global free trade; collection of articles."
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
330.958 9 PRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bimolaksono Bardosono
"Indonesia semakin giat menggalakkan peranan pariwisata untuk menunjang perekonomian nasional sejak tahun 1980-an. Investasi dan promosi dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kunjungan wisatawan. Skripsi ini mencoba untuk melihat dan menduga prospek pariwisata sebagai motor penggerak perekonomian nasional dan sebagai penghasil devisa terbesar Indonesia seperti apa yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua serta melihat dampak perekonomian dalam dan luar negeri terhadap perkembangan pariwisata nasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah pertama-tama dengan menganalisa karakteristik wisatawan mancanegara (dari 13 negara asala wisatawan terbesar) dan kemudian menggunakan model makroekonomi struktural Tzong-Biau Lin - Yun-Wing Sung (1983). Model ini pada awalnya digunakan untuk menganalisa peranan pariwisata dalam perekonomian Hong Kong. Kemudian model ini disesuaikan dengan kondisikondisi perekonomian yang ada di Indonesia. Berdasarkan analisa karakteristik terlihat bahwa faktor yang mempengaruhi daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia adalah pendapatan per kapita dari penduduk negara asal wisatawan serta harga relatif berwisata di Indonesia. Hal tersebut diperkuat dan perhitungan dengan menggunakan model makroekonomi pariwisata. Perekonomian dalam negeri dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh terlalu besar dalam peningkatan daya tarik terhadap wisatawan mancanegara. Ini menunjukkan bahwa pengambil kebijakan tidak memiliki kemampuan yang cukup berarti untuk mengontrol pariwisata mancanegara. Karakteristik wisatawan mancanegara tersebut berarti bahwa selama ini wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar mencari liburan yang murah. Sedangkan dan sudut pandang penawaran, Indonesia tidak mempunyai keunikan khusus yang cukup kuat untuk menciptakan keterikatan bagi pengunjungnya. Hal ini ditunjukkan dengan kecilnya proporsi pengunjung mancanegara yang datang berulang dibandingkan dengan pengunjung yang pertama kali. Pesaing Indonesia dalam pariwisata, khususnya di Asia Tenggara, menawarkan produk yang serupa dengan Indonesia. Sehingga persaingan pada alchirnya terletak pada persaingan harga. Dilihat dari pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara, pengeluaran wisatawan yang bertujuan untuk berlibur mempunyai nilai terendah apabila dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata wisatawan dengan tujuan lain, terutama tujuan bisnis. Pengeluaran rata-rata untuk tujuan bisnis mempunyai nilai tertinggi. Apabila Indonesia berhasil meningkatkan pariwisata MICE (meeting, incentive, convention dan exhibition), maka diharapkan dapat meningkatkan perolehan devisa dari sektor pariwisata."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panennungi, Maddaremmeng A.
"Buku ini menjelaskan konsep dasar dan pengukuran neraca dasar makroekonomi yaitu Neraca Produk Domestik Bruto, Neraca Pembayaran, dan Neraca Moneter."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2017
330.959 MAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dumairy
Yogyakarta: PAU Study Ekonomi UGM, 1990
330.959 8 DUM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Mandala
"Tesis ini merupakan kesatuan studi literatur dan studi empiris. Tujuannya ingin melihat keterkaitan antara perkembangan teori, kebijakan dan realita ekonomi di Barat maupun di Indonesia.
Perkembangan teori dan kebijakan ekonomi di Barat, merupakan hasil sintesa (perdebatan) yang dilandaskan pada pemikiran besar para ekonom besar; Smith, Malthus, Marx dan Keynes. Pokok perdebatan adalah keterkaitan antara optimalisasi individu (self own interests) dengan kesejahteraan masyarakat (Social Walfare). Ketidaksinkronan antara optimalisasi inidividu dengan kesejahteraan masyarakat dapat membawa perekonomian ke kondisi krisis.
Pemikiran Smith, dikembangkan lebih lanjut oleh ekonom-ekonom yang dikenal sebagai ekonom aliran Klasik (Neo Klasik dan aliran Klasik Modern). Aliran ini melihat ada sinerji antara keinginan memenuhi kepentingan pribadi dengan kemakmuran bersama. Selama kedua keinginan tersebut dikoordinasikan lewat mekanisme pasar. Posisi pemerintah adalah netral, dalam arti tidak ikut campur dalam perekonomian. Tugas-tugas pokok pemerintah sebatas penyediaan komoditi publik. terutama penegakkan hukum dan keamanan. Menurut mereka krisis ekonomi lebih disebabkan oleh kegagalan pemerintah (government failure).
Pandangan berbeda diajukan oleh Malthus, Marx dan Keynes. Ketiganya melihat adanya konflik antara pemenuhan kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Konflik tersebut disebabkan kegagalan pasar menjalankan fungsinya. Menurut Malthus, kegagalan pasar, diakibatkan berlakunya The Law Of Diminishing Return. Menurut Marx dan Keynes, kegagalan pasar lebih disebabkan tindakan spekulasi. Konsekunsi logis dari pemikiran Malthus, Marx dan Keynes adalah krisis ekonomi lebih disebabkan kegagalan pasar (market failure). Krisis itu dapat diatasi, dengan intervensi pemerintah.
Dalam perkembangan selanjutnya, di negara-negara kapitalis-liberal, dua pemikiran yang sangat mempengaruhi teori dan kebijaksanaan ekonomi adalah Smith (Klasik) dan Keynes(Keynesian).Kedua aliran ini, terus bersintesis menghasilkan teori-teori baru yang lebih berdaya guna. Menurut Romer (I993) sintesis Klasik-Keynes sebenamya merupakan sintesis pandangan tentang uang dan pasar
Sintesa yang mendapat porsi pembahasan khusus dalam tesis ini adalah New Keynesian Economics (NKE) yang dipakai untuk melihat perekonomian Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang dihadapi baik pada tahun 1965 dan 1998 merupakan akumulasi ketidaksinkronan antara optimalisasi individu (optimalisasi mikro) dengan optimalisasi agregat (optimalisasi makro). Krisis ekonomi 1965 krisis disebabkan oleh government failure. Tetapi krisis 1998- disebabkan oleh government failure dan market failure dalam konteks perekonomian global. Sehingga secara teoritis krisis ekonomi 1998 akan lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama agar dapat diatasi.
"
2000
T20588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>