Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Segu Mohamed Basith Ahmed
"Kecerdasan buatan atau AI adalah simulasi pengetahuan manusia yang telah dikodekan ke dalam suatu perangkat lunak, biasanya digunakan oleh bisnis dan orang-orang untuk memanfaatkan perangkat lunak ini untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. AI digunakan di banyak sektor perekonomian seperti keuangan hingga layanan kesehatan. Perangkat lunak AI menjalankan aktivitas seperti pikiran manusia dan diprogram untuk melakukan aktivitas pembelajaran, penalaran, dan persepsi. Implementasi AI telah dimanfaatkan oleh banyak bisnis terkenal seperti speaker pintar seperti Siri atau Alexa. Kecerdasan Buatan telah digunakan di sektor medis melalui pengujian perawatan, menyarankan dosis obat, dan membantu prosedur pembedahan. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai praktik etika seperti pelanggaran data pribadi pelanggan, kemampuan pengambilan keputusan yang bias, penggunaan data tanpa izin, dan manipulasi preferensi pelanggan. Laporan tersebut menyebutkan contoh pelanggaran data yang terjadi di bisnis skala besar seperti Cambridge Analytica, Canva, dan Optus. Untuk menghindari timbulnya masalah ini, bisnis harus membuat pedoman yang ketat untuk penggunaan dan penyimpanan data pribadi pelanggan, pelatihan karyawan yang ekstensif untuk menangani dan memelihara program AI, audit rutin dengan manajer risiko untuk melakukan pengawasan harian terhadap manajemen data untuk mendapatkan pemahaman. keamanan dan kepercayaan dengan pelanggan. Namun, AI juga bermanfaat bagi pengoperasian bisnis dan pencapaian tujuan serta sasarannya. Ini mungkin termasuk otomatisasi tugas yang membosankan, menyediakan layanan pelanggan yang inovatif sekaligus mengurangi biaya yang telah digunakan oleh Google seperti yang dijelaskan dalam laporan tersebut. Integrasi AI dengan layanan Starbucks Barista berhasil meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan penerapan AI ini, harus selalu ada keseimbangan antara keberhasilan integrasi AI dengan tetap mengikuti protokol etika yang ditetapkan oleh dunia usaha dan pemerintah untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan membangun reputasi serta basis pelanggan mereka.
Artificial intelligence or AI is a simulation of human knowledge that has been encoded into a software, usually used by businesses and people to utilize this software to achieve their desired goals and objectives. AI is being utilized in many sectors in the economy such as from finance to healthcare. AI software carries on activities like a human mind and is programmed to do learning, reasoning, and perception activities. AI implementations have been utilized by many known businesses like smart speakers which include Siri or Alexa. Artificial Intelligence has been utilized in the medical sector through testing treatments, suggesting medicine dosages, and assisting the surgical procedures. However, it raises concerns about ethical practices such as breach in private or personal customer data, biased decision-making ability, unauthorized use of data and manipulating customer's preferences. The report mentions examples of data breaches that have occurred in large scale businesses such as, Cambridge Analytica, Canva and Optus. To avoid these issues from arising, businesses should form strict guidelines to use and store of customer personal details, extensive employee training to handle and maintain the AI program, regular audits with risk managers to have a daily surveillance of data management to gain a sense of safety and trust with customers. However, AI also benefits a business's operation and achieving its goals and objectives. It may include automation of tedious tasks, providing innovative customer service while cutting down costs that have been utilized by Google that has been explained in the report. The AI integration with Starbucks Barista service has been successful in enhancing customer experience. With this adoption of AI, there should always be a balance between successful integration of AI while following ethical protocols set by the business and government to maintain a good relationship with customers and building their reputation and customer base."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Patrick Yudhistira Budiono
"Pendidikan merupakan salah satu sektor yang terus bertransformasi dengan cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satu teknologi yang menjanjikan dan telah mengubah landscape pendidikan adalah kecerdasan buatan (AI). Kecerdasan buatan telah terbukti berhasil dalam menyelesaikan masalah kompleks di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Dalam konteks adopsi AI di institusi pendidikan, ChatGPT muncul sebagai salah satu kecerdasan buatan yang menawarkan banyak manfaat untuk pendidikan. Namun terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ChatGPT yang berpotensi bisa menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi mahasiswa di Indonesia dalam mengadopsi/menggunakan teknologi ChatGPT dan merancang rekomendasi strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan adopsi dan penerimaan penggunaan ChatGPT secara efektif dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan kerangka Unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) dan metode Structural Equation Modelling (SEM). Sebanyak 270 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas responden memiliki kecenderungan positif dalam menerima dan menggunakan ChatGPT dalam konteks pendidikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, penggunaan ChatGPT dipengaruhi secara signifikan oleh faktor behavioural intention (niat perilaku), social influence (pengaruh sosial) dan habit (kebiasaan). Sedangkan faktor performance expectancy (harapan kinerja), effort expectancy (harapan usaha), facilitating conditions (kondisi fasilitas), dan hedonic motivation (motivasi hedonik) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap mahasiswa untuk menggunakan ChatGPT. Melalui analisis data, dilakukan perancangan rekomendasi strategi. Setelah itu, dilakukan validasi strategi yang telah dirancang dengan matriks dampak-usaha. Terdapat 4 strategi yang diprioritaskan dari 7 strategi yang diusulkan karena berada dalam kuadran kiri atas diagram.

Education is one of the sectors that is rapidly transforming alongside technological advancements. One promising technology that has revolutionized the education landscape is artificial intelligence (AI). AI has proven to be successful in solving complex problems in various fields, including education. In the context of AI adoption in educational institutions, ChatGPT emerges as one of the artificial intelligence technologies that offers numerous benefits for education. However, ChatGPT also has certain limitations that can potentially have negative impacts on its users. This research aims to analyze the factors influencing Indonesian students' adoption and usage of ChatGPT technology and design recommended strategies that can be implemented to enhance the adoption and effective usage of ChatGPT in the field of education. This study adopts the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) framework and employs Structural Equation Modeling (SEM) as the research method. A total of 270 respondents participated in this study. Most respondents have a positive inclination towards accepting and using ChatGPT in the context of education. Based on the data analysis, the usage of ChatGPT is significantly influenced by behavioral intention, social influence, and habit. However, performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, and hedonic motivation do not have a significant impact on students' intention to use ChatGPT. Through data analysis, recommended strategies are designed. These strategies are then validated using an impact-effort diagram. Among the proposed strategies, four prioritized strategies are identified as they fall into the upper-left quadrant of the diagram."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Adisty Santoso
"Skripsi ini membahas tentang peran dan identitas ilustrator di tengah maraknya penggunaan AI Art. Keberadaan AI Art yang mampu menciptakan ilustrasi secara otomatis telah menimbulkan pertanyaan kritis apakah kehadiran kecerdasan buatan ini akan menggantikan peran tradisional ilustrator di masa depan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah wawancara mendalam dengan tiga subjek yang merupakan ilustrator berpengalaman, serta dilakukan observasi terhadap aktivitas mereka di media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman dan pandangan beragam para ilustrator tentang potensi mereka akan digantikan oleh AI. Ilustrator meyakini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan AI yang mendasari tindakan mereka dalam membuat ilustrasi yang berbeda dengan hasil ilustrasi buatan AI.

This paper discusses the role and identity of the illustrator in the midst of the widespread use of AI Art. The existence of AI Art which is able to create illustrations automatically has raised a critical question whether the presence of artificial intelligence will replace the traditional role of the illustrator in the future. The research method used for this paper is in-depth interviews with three subjects who are experienced illustrators, as well as observing their activities on social media. The results of this study show that illustrators has diverse understanding and views of their potential will be replaced by AI. Illustrators believe they have their own advantages compared to AI which underlies their actions in making illustrations that are different from the illustrations made by AI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This SpringerBrief mainly focuses on effective big data analytics for CPS, and addresses the privacy issues that arise on various CPS applications. The authors develop a series of privacy preserving data analytic and processing methodologies through data driven optimization based on applied cryptographic techniques and differential privacy in this brief. This brief also focuses on effectively integrating the data analysis and data privacy preservation techniques to provide the most desirable solutions for the state-of-the-art CPS with various application-specific requirements.
"
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20507021
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jaysen Ekajuve Thiadi
"Kebangkitan Kecerdasan Buatan (AI) telah mendorong banyak sektor pekerjaan untuk berkembang atau berisiko menjadi kuno. Industri penerjemahan tidak terkecuali. Artikel ini bertujuan untuk mempraktikkan penerjemahan pascahumanis dengan Gemini. Studi ini bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari terjemahan yang dihasilkan oleh AI melalui penerjemahan puisi tradisional: yang diperoleh dan yang hilang dalam terjemahan, serta bagaimana prompt engineering dapat mempengaruhi hasil terjemahan dari beberapa Pantun Nasihat, Agama, dan Adat yang dipilih dari Pantun Melayu: Masa Silam dan Masa Kini (2008). Untuk tujuan ini, modifikasi analisis multi-fitur dan empat pendekatan dalam penerjemahan puisi yang dikemukakan oleh Holmes (1970) dalam Eesa (2008) akan diterapkan. Temuan menunjukkan bahwa kinerja Gemini dalam menerjemahkan masih tidak konsisten, tetapi adanya potensi untuk menjadi alat yang kuat jika mendapat bimbingan yang tepat. Bimbingan ini, dalam bentuk masukan yang diterima, yang harus dilakukan oleh penerjemah manusia yang akrab dengan genre teks dan konvensi teks yang ingin mereka terjemahkan.

The rise of Artificial Intelligence (AI) has incited many job sectors to evolve or risk obsolescence. The translation industry is no exception. The article aims to put posthumanist translation into practice with Gemini. The study aims to show the advantages and drawbacks of AI-generated translations through the translation of traditional poetry: what is gained and what is lost in translation, and how prompt engineering could affect the results of the translation of select pantuns of Wisdom (Nasihat), Religion (Agama), and Customs (Adat) extracted from Pantun Melayu: Masa Silam dan Masa Kini (2008). For this purpose, a modification of the multi-feature analysis and the four approaches in poetry translation as propounded by Holmes (1970) in Eesa (2008) will be applied. Findings indicate that Gemini’s performance in translating is still inconsistent, but it does have the potential to be a powerful tool if it received the right guidance. This guidance, in the form of the input it receives, must be done by a human translator who is familiar with the textual genre and conventions of the text they wish to translate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Margareth Tho
"Voice cloning adalah pengolahan suara dengan bantuan artificial intelligence (AI) yang bertujuan menghasilkan suara tiruan yang memuat karakteristik unik dari data suara yang digunakan. Hasilnya disebut suara kloning dan dapat disamakan dengan representasi suara, yang tercakup dalam kategori karya fonogram. Namun demikian, pemrosesan rekaman suara atau fonogram dalam kegiatan voice cloning menimbulkan permasalahan hak cipta serta menimbulkan pertanyaan perihal apakah suara kloning yang dihasilkan dari voice cloning dapat dilindungi sebagai ciptaan. Permasalahan lain yang timbul berkaitan dengan hak privasi dalam hal pemrosesan suara, yang merupakan data pribadi, dilakukan tanpa persetujuan pemilik suara sebagai subjek data dan ketika suara kloning tersebut digunakan untuk kejahatan seperti identity theft. Dengan menggunakan metode penelitian doktrinal, tulisan ini akan menganalisis bagaimana voice cloning ditinjau dari perspektif hukum hak cipta serta hukum pelindungan privasi dan data pribadi. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat potensi pelanggaran hak cipta dalam kegiatan voice cloning. Kemudian mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, suara kloning tidak dapat dilindungi sebagai suatu ciptaan. Oleh karena karya cipta yang memuat suara seseorang beririsan dengan hak privasi, pembuat undang-undang perlu mempertimbangkan ketentuan khusus dalam UU Hak Cipta untuk karya cipta berbentuk suara.

Voice cloning is a voice processing assisted by artificial intelligence with the intention to produce cloned voice that contains unique characteristics of the original voice used. The output is called cloned voice and it is comparable to representation of sounds, which falls under the category of phonogram. However, the processing of voice or phonogram in voice cloning activity causes copyright issues and raises the question whether cloned voice produced from voice cloning is eligible to be protected as a work. Another issue regarding privacy rights occurs when the processing of voice as personal data is carried out without the consent of the voice owner as the data subject, and when the cloned voice is used for crimes such as identity theft. By utilizing the doctrinal research method, this paper will analyse how voice cloning is perceived from the perspective of copyright law and privacy and personal data protection law. The result of this study concludes that there are potential copyright infringements in voice cloning activity. Furthermore, according to Law Number 28 of 2014 on Copyrights, cloned voice cannot be protected as a work. Sound recordings might contain a person's voice, thus overlap with privacy concerns. For this reason, lawmakers need to consider special provisions in copyright law for this type of work."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miyuki Fattah Rizki
"Kemampuan artificial intellegence (AI) dalam bertindak secara mandiri menimbulkan ancaman tersendiri terhadap perlindungan data pribadi, salah satunya pengumpulan data biometrik oleh AI tanpa persetujuan dari Pemilik data terkait. Sementara bilamana terjadi pengumpulan data biometrik oleh AI tanpa persetujuan Pemilik merupakan tindakan yang melanggar hukum, sehingga diperlukan pertanggungjawaban atas tindakan AI terkait. Atas hal tersebut, dalam tulisan ini akan menganalisis mengenai (1) perlindungan data biometrik sebagai bentuk perlindungan data pribadi di Indonesia, (2) kedudukan hukum AI berdasarkan hukum Indonesia, Yunani, dan Inggris, serta (3) pertanggungjawaban hukum atas pengumpulan data biometrik melalui AI tanpa persetujuan Pemilik data di Indonesia. Karya ilmiah ini dibentuk melalui metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, komparatif, dan kasus. Kesimpulan dari penelitian adalah (1) perlindugan data biometrik di Indonesia dapat ditemukan pada ketentuan Undang-Undang tentang Informasi dan Transfer Elektronik serta Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, yang mana bentuk perlindungan data pribadi dapat berbentuk hak dari Pemilik data dan persetujuan terkait pemrosesan data, (2) kedudukan hukum AI berdasarkan hukum Indonesia, Yunani, dan Inggris adalah objek hukum, (3) berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, pertanggungjawaban hukum terhadap tindakan AI dalam pengumpulan data biometrik tanpa persetujuan Pemilik data jatuh di bawah pertanggungjawaban Penyelenggara AI terkait.

The ability of artificial intelligence (AI) to act autonomously and access data in big data poses a separate threat to the protection of personal data, one of which is gathering the biometric data in usage of AI without the consent of the Data Owner. Meanwhile, the AI action of gathering the biometric data without consent of the Data Owner is considered to be illegal by law, thus requiring legal liability for the AI actions. Therefore, in this thesis will analyze (1) the protection of biometric data as a form of personal data protection in Indonesia, (2) AI legal standing based on Indonesia, Greece, and the United Kingdom legal systems, and (3) the legal liability of gathering the biometric data through AI without the consent of the Data Owner in Indonesia. This thesis is conducted through a normative juridical research method with multiple legal approach. The conclusion of the research is (1) Provisions of biometric data protection can be found in the Indonesia Information and Electronic Transactions Act as well as the Indonesian Personal Data Protection Act, such as form of Data Owner rights and data processing consent, (2) according to Indonesian, Greek, and United Kingdom legal system, these three legal systems view AI as a legal object, (3) based on the applicable provisions in Indonesia, legal liability for AI’s actions in gathering the biometric data without the consent of the Data Owner falls on the AI Operator."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Monica Patanggu
"Privasi data menjadi perhatian krusial dalam lanskap bisnis saat ini, terutama dengan Big Data dan Analytics (BD&A) serta kecerdasan buatan (AI). Diulas melalui empat artikel, lanskap analitika bisnis yang terus berkembang membahas aspek sejarah, tantangan implementasi, dan perannya yang transformatif. Sambil menyoroti manfaat BD&A dan AI, esai menekankan kebutuhan mendesak akan kesadaran dan langkah-langkah proaktif untuk mengatasi isu privasi data. Esai ini menekankan dampak negatif dari pengumpulan data yang luas dan menganjurkan perlindungan informasi pribadi melalui regulasi yang ketat. Diskusinya menekankan kesiapan organisasi dan pengembangan kepemimpinan untuk mengatasi tantangan dalam adopsi BD&A sambil memastikan perlindungan data yang sensitif. Esai ini menyimpulkan dengan mengajak untuk lebih mendalami privasi data melalui studi kasus di masa depan untuk mengurangi risiko dalam penanganan informasi rahasia di lingkungan digital yang dinamis.

Data privacy is a critical concern in today's business landscape, particularly with Big Data and Analytics (BD&A) and artificial intelligence (AI). Explored through four articles, the evolving business analytics landscape addresses historical aspects, implementation challenges, and its transformative role. While highlighting the benefits of BD&A and AI, the essay emphasizes the urgent need for awareness and proactive measures to address data privacy issues. It underscores the drawbacks of extensive data collection and advocates for safeguarding personal information through stringent regulations. The discussion stresses organizational readiness and leadership development to navigate challenges in BD&A adoption while ensuring sensitive data protection. The essay concludes by calling for deeper exploration of data privacy in future case studies to mitigate risks in handling confidential information in the dynamic digital environment."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Practitioners in apparel manufacturing and retailing enterprises in the fashion industry, ranging from senior to front line management, constantly face complex and critical decisions. There has been growing interest in the use of artificial intelligence (AI) techniques to enhance this process, and a number of AI techniques have already been successfully applied to apparel production and retailing. Optimizing decision making in the apparel supply chain using artificial intelligence (AI): From production to retail provides detailed coverage of these techniques, outlining how they are used to assist decision makers in tackling key supply chain problems. Key decision points in the apparel supply chain and the fundamentals of artificial intelligence techniques are the focus of the opening chapters, before the book proceeds to discuss the use of neural networks, genetic algorithms, fuzzy set theory and extreme learning machines for intelligent sales forecasting and intelligent product cross-selling systems.
"
Cambridge, UK: Woodhead, 2013
e20427610
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Karenina Kamila
"Sektor perikanan Indonesia merupakan salah satu sektor penting bagi kemajuan perekonomian Indonesia dikarenakan Indonesia yang memiliki luas laut yang sangat besar dan SDA ikan yang berlimpah. Namun, sampai saat ini perdagangan ikan ilegal masih sering terjadi di kalangan nelayan yang biasanya dilakukan di atas kapal walaupun sudah ada petugas pengawas. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya sistem pengawasan dengan menggunakan kamera CCTV dan artificial intelligence di atas kapal dengan harapan dapat mengurangi resiko kecurangan petugas setempat dan meningkatkan efektivitas pengawasan penangkapan ikan. Penelitian ini berfokus untuk mencari model dengan menyesuaikan beberapa hyperparameter untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan menggunakan algoritma YOLOv6 untuk object detection dan YOLOv8 untuk segmentation. Penelitian ini mendapatkan model terbaik untuk object detection menggunakan YOLOv6 dengan nilai mAP @0,5 sebesar 0,833, mAP @0,5-0,95 sebesar 0,63, F1-score sebesar 0,861 dan FPS 92 dan segmentation menggunakan YOLOv8 menghasilkan nilai mAP mask @0,5 sebesar 0,804, mAP mask @0,5-0,95 sebesar 0,426, mAP box @0,5 sebesar 0,843, dan mAP box @0,5-0,95 sebesar 0,561. Kedua versi YOLO tersebut dapat mengklasifikasi jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan dengan harapan dapat mempermudah proses pencatatan dan penyimpanan data hasil penangkapan ikan.

The Indonesian fisheries sector is one of the important sectors for the progress of the Indonesian economy because Indonesia has a very large sea area and abundant fish resources. However, until now illegal fish trade is still common among fishermen, which is usually carried out on boats even though there are supervisors. To overcome this problem, it is necessary to have a surveillance system using CCTV cameras and artificial intelligence on board so that it will reduce the risk of fraud by local officers and increase the effectiveness of fishing supervision. This research focuses on finding a model by adjusting several hyperparameters to get the best results using the YOLOv6 algorithm for object detection and YOLOv8 for segmentation. This study found the best model for object detection using YOLOv6 with a mAP @0.5 value of 0.833, mAP @0.5-0.95 of 0.63, F1-score of 0.861 and FPS 92 and segmentation using YOLOv8 produces a mAP mask value @0.5 is 0.804, mAP mask @0.5-0.95 is 0.426, mAP box @0.5 is 0.843, and mAP box @0.5-0.95 is 0.561. The two YOLO versions can classify the types of fish caught by fishermen in the hope of facilitating the process of recording and storing data on fishing results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>