Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tifanny Regina Agita
"Informasi mengenai produk perlahan-lahan memiliki pengaruh yang besar terhadap pelanggan untuk mendapatkan kepercayaan dan meningkatkan niat pembelian, terutama untuk produk-produk seperti alternatif daging nabati yang telah terbukti memberikan dampak baik terhadap lingkungan. Namun, ketersediaan informasi mengenai satu produk mungkin menghasilkan informasi yang bertentangan dan kongruen. Makalah ini menyelidiki apakah informasi yang bertentangan mempengaruhi rendahnya niat individu untuk mengadopsi alternatif daging nabati dan apakah budaya penghindaran ketidakpastian dan disonansi preferensi makanan mempunyai pengaruh terhadap hal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan langsung antara informasi yang bertentangan dengan niat individu untuk mengadopsi alternatif daging nabati (PBMA). Namun terdapat hubungan positif antara budaya penghindaran ketidakpastian sebagai moderator dan disonansi preferensi makanan sebagai mediator terhadap niat adopsi. Hasil penelitian ini menekankan bahwa informasi mempunyai peran penting dalam membentuk kemauan individu untuk mengadopsi PBMA di sektor pangan. Penelitian lebih lanjut harus mengeksplorasi pengaruh informasi terhadap perilaku, bukan niat membeli. Oleh karena itu, mempertimbangkan variabel tambahan sebagai moderator atau mediator potensial dalam penelitian selanjutnya mungkin tidak cukup.
Information about products is gradually having a big influence on customers to gain trust and improve purchase intention, especially for products like plant-based meat alternatives that have been proven to have a good impact on the environment. However, the availability of information regarding a single product might result in both conflicting and congruent information. This paper investigates whether conflicting information influences individuals' lower intention to adopt plant-based meat alternatives and whether uncertainty avoidance culture and food preference dissonance have influence on it. The findings showed there is a direct relationship between conflicting information towards individuals’ intention to adopt plant-based meat alternatives (PBMA). However, there is a positive relationship between uncertainty avoidance culture as moderator and food preference dissonance as mediator towards adoption intention. The findings emphasize that information has a significant role in shaping individual’s willingness for adopting PBMA within the food sector. Further study should explore the influence of information on behavior, rather than purchase intentions. Therefore, considering additional variables as potential moderators or mediators in future studies may not be sufficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hariyani
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini diawali dengan penemuan kasus-kasus dalam bisnis Obat dan makanan berdasarkan pengalaman pribadi maupun studi pustaka. Dari temuan tersebut diketahui bahwa ternyata tidak semua produk obat dan makanan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, harga yang ditetapkan belum tentu adil bagi kedua belah pihak, informasi produk seringkali tidak lengkap, malah kadang menyesatkan dan manipulatif. Banyak kasus dalam bisnis obat dan makanan yang tidak mempedulikan lingkungan hidup, Selain itu, pelaku bisnis obat dan makanan seringkali dijumpai bersikap tidak etis. Walaupun sudah banyak Peraturan/Undang-Undang tentang Bisnis Obat dan Makanan diberlakukan, tetapi kenyataannya kasus-kasus tersebut dapat terjadi. Mengapa? Banyak orang bertindak tidak etis, tetapi mereka tidak melanggar hukum. Atau sebaliknya, banyak orang sudah bertindak sesuai dengan Hukum/Peraturan, tetapi tindakannya itu tidak etis. Oleh karena itu dalam Bisnis Obat dan Makanan dipandang perlu adanya Etika. Teori-teori etika dapat membantu pemahaman dan refleksi atas dilema moral. Utilitarianism dapat membantu mempertimbangkan hal-hal baik yang bersaing satu sama lain. Etika Kewajiban membantu mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang bersaing satu sama lain, misalnya kewajiban untuk melindungi masyarakat yang terkena pekerjaannya dengan kewajiban untuk menghormati otoritas sah dari atasannya dalam mengambil keputusan-keputusan. Sedangkan Etika Hak menekankan hak masyarakat untuk dilindungi atau paling tidak untuk mendapatkan peringatan kalau ada faktor resiko dalam Obat dan Makanan. Demikian pula halnya dengan Etika Keutamaan yang menekankan bahwa tindakan baik itu adalah tindakan yang mendatangkan kebaikan sosial. Teori-teori etika dapat membantu dalam melakukan penalaran moral dan memperkuat kemampuan kita untuk mencapai penilaian yang seimbang dan penuh wawasan.
Bisnis Obat dan Makanan adalah suatu praxis yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia, sedangkan Etika, dalam hal ini Etika Terapan pun bertujuan untuk membuat orang hidup dengan baik, karena etika menyediakan semacam visi atau perspektif agar manusia dapat menentukan sikap yang tepat dalam situasi konkrit. Bertindak secara etis adalah bertindak menurut pengertian yang tepat. Etika diperlukan bagi pelaku bisnis obat dan makanan agar memiliki: banyak keutamaan dan sadar akan kewajiban serta mementingkan kebaikan bagi orang banyak. Jadi tujuan bisnis dan etika tidak harus bertentangan, bahkan mungkin seiring sejalan - tidak ada dikotomi dalam bisnis dan etika - keduanya dapat dipersatukan dalam kehidupan manusia demi tercapainya kebahagiaan (eudainronia).

"
2001
S16123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Ardian Pradhana Putra
"Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh audit tenure dan financial distress terhadap pemberian opini audit going-concern. Penelitian ini menggunakan sebanyak 201 observasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada rentang tahun 2008 - 2010. Opini going-concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Audit tenure terbukti berpengaruh positif terhadap opini going-concern karena bertambahnya pemahaman auditor yang lebih baik atas kliennya. Sedangkan financial distress juga berpengaruh positif terhadap opini going-concern yang berarti auditor akan mengeluarkan opini going-concern pada perusahaan yang mengalami masalah pada kelangsungan hidupnya.

The purpose of this research is to examine the influence of audit tenure and financial distress to the issuance of going-concern opinion. The research is conducted by using samples of 201 manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) at year 2008 - 2010. Going-concern opinion is an audit opinion which is issued by auditor to ensure that the companies would meet its going-concern assumption. Audit tenure affects going-concern opinion positively to it because of his increased understanding about the clients. Whereas financial distress also affects positively to going-concern opinion. It means auditors will issue going concern opinion to the companies that have doubt in its going-concern.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunardi Endro
"Bisnis telah lama dijangkiti berbagai mitos antara lain bisnis immoral, bisnis amoral, bisnis sebagai maksimalisasi keuntungan dan bisnis sebagai permainan. Mitos-mitos itu jelas mau memisahkan bisnis dari etika, padahal adanya bisnis tak bisa tidak sudah mengasumsikan adanya etika. Sesudah adanya banyak skandal pelanggaran moral, Baru masyarakat bangun dan menyadari pentingnya etika dalam dunia bisnis. Akhirnya, muncul bidang studi khusus etika bisnis yang kurang lebih berupaya menggabungkan etika dengan bisnis. Akan tetapi tampaknya upaya itu menemui kesulitan, karena pelaku bisnis lebih mempersepsi etika seperti itu sebagai eksternalitas yang sulit (atau enggan) diintegrasikan dengan tuntutan bisnis.
Tesis ini mengajukan argumen bahwa upaya paling tepat mengatasi persoalan diatas adalah meredefinisi bisnis sehingga bisnis merupakan tindakan yang bisa dilakukan dengan baik, dan persoalan etika diselesaikan justru dan dalam bisnis sendiri. Untuk maksud ini, diperlukan studi tentang tindakan, dan studi demikian diperoleh dari etika Aristoteles. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa anatomi dunia bisnis dengan empat masalah etikanya yaitu masalah etika bisnis mikro, kultur perusahaan, kode etik profesi dan etika bisnis makro ternyata bisa disejajari, dicakup dan diatasi etika Aristoteles dengan keutamaan individual pelaku bisnis, keutamaan perusahaan, keutamaan dunia bisnis, dan keutaniaan masyarakat. Kemampuan dukung untuk konstruksi etika bisnis seperti itu ternyata tak dimiliki teori etika normatif lain. Disinilah tampak relevansi etika keutamaan Aristoteles bagi dunia bisnis.
Dalam hal ini, bisnis yang diredefinisi sebagai tindakan yang baik mensyaratkan dua langkah argumen, yaitu pertama bisnis diperlakukan sebagai tindakan (praxis) dan kedua bisnis dilakukan sesuai dengan keutamaan (virtue). Dengan begitu, tujuan bisnis menyatu dengan tujuan etika, dan ketika keduanya tercapai - disitu pula terkandung kebahagiaan (eudainzonia). Implikasinya, selain menyelesaikan dikotomi etika dan bisnis, juga mengatasi alienasi manusia dari aktivitasnya sendiri. Disini tampak bahwa keutamaan mengandung dalam dirinya makna keunggulan, kebaikan dan kebahagiaan (eudairnonia)."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arafah Sinjar
"Etika salah satu cabang filsafat yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia, termasuk di dalamnya kehidupan ekonomi. Filsafat tidak sekedar berdialog dengan realita sosial ekonomi yang ada, namun juga ikut serta menyumbangkan gagasan pemecahan permasalahan-permasalahan yang menyimpang di dalam dunia bisnis pada umumnya dan bisnis perbankan pada khususnya.
Etika bisnis berusaha memberikan konstribusi pikiran untuk menjauhi penyimpangan-penyimpangan yang seharusnya sejalan dengan prinsip-prinsip etika bisnis bangsa Indonesia yang mengikat atau sistem nilai masyarakat kita.
Penyimpangan dari bisnis di atas seperti halnya, gaya penipuan yang semakin canggih seperti Mark-Up, Praktek Money Laundring, sating menjatuhkan, persaingan yang tidak sehat, uang sogok/semir, kolusi pencairan dana, pembocoran rahasia, expor piktif yang menghebohkan karena merugikan negara secara materiil maupun immateriil.
Manusia pebisnis bukanlah makhluk yang berdiri sendiri yang dapat mempertahankan kediriannya tanpa ada perubahan-perubahan sikap atau penampilan, namun ia merupakan sosok makhluk yang terdiri dari jasmani dan rohani, (seperti akal pikiran, emosi, perasaan dan lain sebagainya).
Penulis melihat bahwa sebenarnya pedoman dasar yang bersifat normatif, atau etika bisnis yang merupakan sebagai acuan pijakan melangkah setiap pelaku bisnis maupun para pengelola dunia perbankan yang terkait cukup memadai, hanya raja dalam realitas konkrit-operasonal kita sering menemukan prinsi-prinsip etika bisnis tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Penulisan difokuskan kepada manusia secara material tetapi dari aspek tinjauan formalnya adalah prilakunya, yang berkaitan dengan moral dan etika manusia terutama yang berkaitan dengan etika bisnis perbankan.
Oleh karena itu penulis akan membahas faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi pelaku bisnis yang mengabaikan nilai-nilai moral yang seharusnya mewarnai setiap tindakannya.
Penulis memaparkan berbagai sumber yang dapat digunakan sebagai acuan mengkaji secara filosofis tentang moral dan etika bisnis. Seperti penulis menampilkan salah seorang tokoh filsafat modern yaitu Immanuel Kant sebagai salah satu pisau analisis dan refleksi filosofis. Pemikirannya banyak menyentuh unsur mentalitas manusia didalam berprilaku.
Didalam era globalisasi yang semakin terbuka perlu kiranya menjaring nilai-nilai yang dianggap positif walaupun dari luar, dalam rangka menambah kekayaan wawasan untuk berprilaku yang lebih baik, sehingga etika bisnis perbankan dilndonesia semakin maju dan berkembang.
Penulis yakin bahwa bilamana etika bisnis perbankan di Indonesia dijunjung tinggi maka kredibilitas dunia perbankan kita di berbagai lapisan masyarakat yang terkait semakin meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T7049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oetama, Jakob
Jakarta Kompas 2001,
174.4 Oet p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Alexander Sonny
Yogyakarta: Kanisius, 2006
174.4 SON e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Alexander Sonny
Yogyakarta: Kanisius, 1998
174.4 KER e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
De Mente, Boye
Jakarta: Bumi Aksara , 1994
174.4 DEM ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2023
174.4 ETI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>