Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saniyah Rizkiyah
"Peningkatan jumlah penduduk dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang berdampak pada berbagai masalah di bumi. Biogas menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2). Namun, keberadaan gas karbon dioksida ini dapat menyebabkan korosi, pengendapan, dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode pemisahan CO2 dari biogas adalah secara adsorpsi menggunakan material Metal Organic Framework (MOF). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan membandingkan kinerja adsorpsi dari MOF berbasis bimetal dengan monometal. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan sintesis MOF bimetal berbasis nikel-kobalt dengan menggunakan ligan asam benzena 1,4-dikarboksilat melalui metode solvothermal serta modifikasinya dengan etilendiamin 15% menggunakan metode post-synthetic modification. Penambahan gugus polar seperti amina (-NH2) ke dalam Secondary Building Unit (SBU) dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi gas dari material MOF. MOF hasil sintesis kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, SAA-BET, XRF, dan TGA. Hasil uji adsorpsi gas menunjukkan Ni/Co-MOF termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis MOF monometal dan tanpa modifikasi etilendiamin, yaitu sebesar 24,997 mmol/g. Uji selektivitas adsorpsi gas CO2 dalam campuran gas CO2/CH4 menunjukkan Ni/Co-MOF termodifikasi etilendiamin lebih baik dibandingkan tanpa modifikasi etilendiamin.

The increase in population and use of fossil fuels causes an increase in carbon dioxide concentrations which have an impact on various problems on earth. Biogas is a renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). However, the presence of carbon dioxide gas can cause corrosion, deposition and damage to the engine. One method of separating CO2 from biogas is by adsorption using Metal Organic Framework (MOF) material. This research aims to identify the characteristics and compare the adsorption performance of bimetallic and monometallic based MOFs. Therefore, in this research, a nickel-cobalt based bimetallic MOF will be synthesized using a benzene 1,4-dicarboxylic acid ligand using the solvothermal method and modification with 15% ethylenediamine using the post-synthetic modification method. The addition of polar groups such as amine (-NH2) into the Secondary Building Unit (SBU) is carried out to increase the gas adsorption capacity of the MOF material. The synthesized MOF was then characterized using XRD, FTIR, SAA-BET, XRF, and TGA. The gas adsorption test results show that ethylenediamine-modified Ni/Co-MOF has a greater adsorption capacity compared to monometal MOF and without ethylenediamine modification, namely 24.997 mmol/g. The CO2 gas adsorption selectivity test in the CO2/CH4 gas mixture showed that ethylenediamine-modified Ni/Co-MOF was better than without ethylenediamine modification."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Andini
"Peningkatan konsentrasi karbon dioksida menyebabkan berbagai masalah pada bumi. Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, Biogas terdiri dari Sebagian besar gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2), keberadaan gas CO2 dengan presentase (25-50%) pada bahan bakar ini dapat menyebabkan korosi dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode untuk memisahkan karbon dioksida dengan menggunakan material metal-organik framework (MOF), penambahan gugus polar seperti amina pada material menghasilkan peningkatan kapasitas adsorpsi suatu gas. Penelitian in bertujuan untuk menganalisis karakteristik dari MOF Ni-DOBDC dan modifikasinya dengan etilendiamin serta sifat adsorpsinya. Penambahan etilendiamin ke dalam MOF Ni-DOBDC berhasil dilakukan dengan post-synthetic methode dan dapat dibuktikan dengan hasil karakterisasi menggunakan XRD, FTIR dan SAA. Hasil uji adsorpsi pada MOF Ni-DOBDC termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan MOF Ni-DOBDC masing-masing sebesar 6,41 mmol/g dan 2,19 mmol/g. MOF Ni-DOBDC termodifikasi etilendiamin memiliki selektivitas yang baik pada gas CO2 dalam CH4, dengan kapasitas adsorpsi CO2 sebesar 10,548 mmol/g dan CH4 sebesar 4,472 mmol/g.

An increase in the concentration of carbon dioxide can cause various problems on earth. Biogas is renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). The presence of carbon dioxide gas (25-50%) can cause corrosion, deposition, and damage to the engine. One method for separation carbon dioxide is adsorption using a metal-organic frameworks (MOF) material. The addition polar groups such as amines into the secondary building unit (SBU) resulted in an increase in the adsorption capacity of a gas. The aim of this research identify the characteristics of ethylenediamine-modified MOF Ni-DOBDC and adsorption properties. The modification with ethylenediamine into MOF Ni-DOBDC was successfully carried out as evidenced by the result of FTIR, XRD, and SAA characterization. The gas adsorption test result showed that ethylenediamine-modified MOF Ni-DOBDC had a higher capacity than MOF Ni-DOBDC of 6,41 mmol/g and 2,19 mmol/g. Ethylenediamine modified Ni-DOBDC MOF had good selectivity for CO2 in CH4, with an adsorption capacity of 10.548 mmol/g for CO2 and 4.472 mmol/g for CH4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Ramdani
"Peningkatan konsentrasi karbon dioksida dapat menyebabkan berbagai masalah di bumi. Biogas menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2). Keberadaan gas karbon dioksida ini dapat menyebabkan korosi, pengendapan, dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode untuk memisahkan karbon dioksida adalah adsorpsi menggunakan material metal-organic framework (MOF). Penambahan gugus polar seperti amina ke dalam secondary building unit (SBU) menghasilkan peningkatan kapasitas adsorpsi suatu gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dari Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin dan sifat adsorpsinya. Modifikasi etilendiamin ke dalam Ni-MOF-NH2 berhasil dilakukan dengan metode post-synthesis yang dapat dibuktikan dengan hasil karakterisasi FTIR, XRD, dan SAA. Hasil uji adsorpsi gas menunjukkan Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan Ni-MOF-NH2 masing-masing sebesar 21,975 mmol/g dan 9,05 mmol/g. Variasi suhu yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu menyebabkan semakin besar kapasitas adsorpsinya. Selektivitas dari terhadap gas CO2 dari adsorben Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin lebih besar dibandingkan dengan Ni-MOF-NH2

An increase in the concentration of carbon dioxide can cause various problems on earth. Biogas is a renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). The presence of carbon dioxide gas can cause corrosion, deposition, and damage to the engine. One method for separating carbon dioxide is adsorption using a metal-organic framework (MOF) material. The addition of polar groups such as amines into the secondary building unit (SBU) resulted in an increase in the adsorption capacity of a gas. The aim of this research to identify the characteristics of ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 and its adsorption properties. The modification of ethylenediamine into Ni-MOF-NH2 was successfully carried out as evidenced by the results of FTIR, XRD, and SAA characterization. The gas adsorption test results showed that ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 had a higher adsorption capacity than Ni-MOF-NH2 of 21.975 mmol/g and 9.05 mmol/g, respectively. The temperature variations carried out indicate that the higher the temperature, the greater the adsorption capacity. The selectivity of ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 for CO2 gas is greater than that of Ni-MOF-NH2"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butar Butar, Brigita Cicilia
"Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dalam kehidupan yang semakin meningkat, maka perkembangan dunia industri pun semakin pesat pula. Salah satu perkembangan industri yang sangat pesat di Indonesia adalah insutri tekstil yang banyak menimbulkan limbah zat warna, seperti methylene blue yang merupakan zat warna kationik. Banyak cara yang ditawarkan untuk mengurangi limbah zat warna tersebut, baik secara fisik maupun kimia. Salah satu cara yang ditawarkan adalah adsorpsi dan diperlukan pemilihan adsorben yang baik agar proses adsorpsi dapat berjalan dengan baik pila. Dalam penelitian ini, akan disintesis Metal Organic Framework (MOF) dengan menggunakan asam suksinat sebagai ligan, kobalt dan besi sebagai logamnya, serta menggunakan pelarut N,N-Dimethylformamide (DMF) dengan metode solvothermal. MOF dipilih sebagai adsorben karena merupakan material berpori dan sifat permukaannya dapat diatur. MOF hasil sintesis akan dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM, dan BET. Aplikasi adsorpsi oleh kedua MOF mengikuti pemodelan isoterm adsorpsi Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum (Qm) untuk Co-Suksinat MOF sebesar 3,9494 mg/g dan Fe-Suksinat MOF sebesar 4,6685 mg/g.

Along with the increasing of necessity in life, the world industrial has also increased. One of the very rapid industrial developments in Indonesia is textile industry that contain a lot of dyes, such as methylene blue which is a cationic dye. Many ways are offered to reduce these dyes, both physically and chemically. One of the methods offered is adsorption and good adsorbent is needed so the adsorption process can run well. In this research, Metal-Organic Framework (MOF) will be synthesized using succinic acid as a ligand, cobalt and iron as the metal, and using N,N-Dimethylformamide (DMF) solvent with a solvothermal method. MOF was chosen as an adsorbent because it is a porous material and its surface properties can be regulated. MOF will be characterized using FTIR, XRD, SEM, and BET. The adsorption by both MOF are taking Langmuir adsorption isotherm modeling with maximum adsorption capacity (Qm) for Co-Succinate MOF is 3,9494 mg/g and Fe-Succinate MOF is 4,6685 mg/g"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fajrin
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, MOF disintesis sebagai adsorben ion logam kadmium (II) karena kerangka organik logam (MOF) memiliki area pori dan permukaan yang besar serta sifat potensial dan aplikasi seperti pengolahan air yang mengandung ion logam berat. Sintesis MOF dilakukan berdasarkan logam lantanida menggunakan lantanum dan itrium, dengan mereaksikan logam nitrat (Y (NO3) 3.6H2O dan La (NO3) 3.6H2O) dengan asam suksinat dan N, N-dimethylformamide (DMF) dan pelarut air menggunakan metode solvothermal. Dua MOF yang disintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TGA, BET dan SEM. Hasil dari karakterisasi menyatakan bahwa La-succinate MOF lebih baik daripada MO-succinate Y. Selanjutnya, dua MOF yang disintesis digunakan sebagai adsorben ion logam kadmium (II) dengan berbagai variasi seperti pH, waktu kontak, jumlah adsorben dan konsentrasi adsorbat. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan oleh La-succinate MOF lebih besar dari Y-succinate MOF serta hasil dari isoterm adsorpsi oleh La-succinate dan MOF-succinate Y. La-succinate MOF memiliki R2 sebesar 0,9946 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 2.296 mg / g dan MO-succinate Y memiliki R2 sebesar 0.8812 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 1.543 mg / g.

ABSTRACT
In this research, MOF was synthesized as cadmium (II) metal ion adsorbent because the organic metal framework (MOF) has a large pore and surface area as well as potential properties and applications such as water treatment containing heavy metal ions. MOF synthesis was carried out based on lanthanide metal using lanthanum and yttrium, by reacting metal nitrate (Y (NO3) 3.6H2O and La (NO3) 3.6H2O) with succinic acid and N, N-dimethylformamide (DMF) and water solvents using the solvothermal method. Two MOF synthesized were characterized using FTIR, XRD, TGA, BET and SEM. The results of the characterization stated that La-succinate MOF was better than MO-succinate Y. Furthermore, two MOF synthesized were used as adsorbent of cadmium (II) metal ions with various variations such as pH, contact time, amount of adsorbent and adsorbate concentration. The adsorption capacity produced by La-succinate MOF is greater than Y-succinate MOF and the results of adsorption isotherms by La-succinate and MOF-succinate Y. La-succinate MOF has an R2 of 0.9946 with a Freundlich adsorption capacity value of 2,296 mg / g and MO-succinate Y has R2 of 0.8812 with a Freundlich adsorption capacity value of 1,543 mg / g."
2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasywa Rana Ardiyanti
"Industri tekstil menghasilkan limbah cair yang mengandung zat warna sintetik seperti metilen biru (MB) yang sulit terurai. Kehadiran metilen biru di lingkungan perairan berdampak negatif karena toksisitasnya yang tinggi, mengganggu fotosintesis, dan mengurangi kadar oksigen terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Metal Organic Framework (MOF) berbasis logam Ca, Sr, dan Ba dengan ligan asam glutamat (L-Glu) melalui metode solvotermal sebagai fotokatalis untuk degradasi zat warna metilen biru. Hasil sintesis MOF, yaitu Ca-Glu, Sr-Glu, dan Ba-Glu dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV-Vis DRS). Dalam uji aktivitas fotokatalitik MOF dilakukan dengan variasi jenis katalis, massa katalis, waktu iradiasi cahaya, dan kondisi yang dianalisis menggunakan Ultraviolet-Visible Spectroscopy (UV-Vis). Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa MOF Sr-Glu merupakan katalis paling optimum dalam mendegradasi metilen biru dengan persen degradasi sebesar 40,8783%. Pada pengujian variasi massa katalis menunjukkan bahwa Sr-Glu sebesar 30 mg merupakan massa optimum dengan persen degradasi sebesar 60,81%. Sintesis MOF yang ditujukan sebagai fotokatalis dibuktikan melalui variasi kondisi secara fotokatalisis, adsorpsi, dan fotolisis. Berdasarkan kinetika laju, reaksi degradasi mengikuti orde 1 dengan konstanta laju reaksi (k) sebesar 2,5 × 10-3 menit-1.

The textile industry produces wastewater containing synthetic dyes such as methylene blue (MB) that are difficult to degrade. The presence of MB in aquatic environments has significant negative impacts due to its high toxicity, which disrupts photosynthesis and reduces dissolved oxygen levels. This study aims to synthesize Metal-Organic Frameworks (MOFs) based on Ca, Sr, and Ba metals with glutamic acid ligand (L-Glu) through the solvothermal method as photocatalysts for the degradation of MB. The synthesized MOFs, namely Ca-Glu, Sr-Glu, and Ba-Glu, were characterized using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV-Vis DRS). Photocatalytic activity tests were conducted with variations in catalyst type, catalyst mass, light irradiation time, and conditions, analyzed using Ultraviolet-Visible Spectroscopy (UV-Vis). The results showed that Sr-Glu MOF was the most optimal catalyst in degrading MB with a degradation percentage of 40.88%. Variations in catalyst mass tests showed that 30 mg Sr-Glu was the optimum mass with a degradation percentage of 60.81%. The synthesis of MOFs as photocatalysts was demonstrated through variations in photocatalysis, adsorption, and photolysis conditions. Based on the reaction kinetics, the degradation reaction followed first-order kinetics "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Fahriansyah
"Pesatnya perkembangan industrialisasi global menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan energi tak terbarukan. Biogas merupakan jenis energi terbarukan yang bisa dijadikan sebagai solusi alternatif energi. Biogas berasal dari kotoran ternak hewan dan limbah yang memiliki kandungan paling besarnya adalah metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Untuk mendapatkan bahan bakar yang optimal, kandungan CO2 pada biogas harus dikurangi. Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan material metal organic framework (MOF). MOF merupakan salah satu material yang telah banyak dilaporkan memiliki kapasitas adsorpsi CO2 yang baik. Pada penelitian ini dilakukan sintesis MOF dengan menggunakan logam Nikel dan ligan organiknya berupa asam 2,5- dihidroksitereftalat yang divariasikan dengan etilendiamin menggunakan metode post- synthetic modification. Sintesis telah berhasil dilakukan dengan karakterisasi XRD,FTIR,SAA-BET, dan SEM-EDX. Uji adsorpsi CO2 menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan konsentrasi CO2, maka semakin besar adsorpsinya, dengan kapasitas adsorpsi sebesar 23,131 mmol/g untuk MOF NiDOBDC dan 38,692 mmol/g untuk MOF (EDA)Ni-DOBDC pada kondisi optimumnya. Penambahan etilendiamin terbukti meningkatkan kapasitas adsorpsi 2 kali lipat dari kapasitas sebelum penambahan etilendiamin pada kondisi optimumnya. Pada uji reusabilitas menunjukkan bahwa MOF Ni-DOBDC memiliki kemampuan regenerasi sebesar 67% dan 47%, sementara MOF (EDA)Ni-DOBDC menghasilkan kemampuan regenerasi sebesar 49% dan 28% untuk siklus kedua dan ketiga secara berturut-turut.

The rapid development of global industrialization has led to the increasing use of non- renewable energy. Biogas is a type of renewable energy that can be used as an alternative energy solution. Biogas comes from animal manure and waste which contains the largest amounts of methane (CH4) and carbon dioxide (CO2). To get optimal fuel, the CO2 content in biogas must be reduced. One method is to use metal organic framework (MOF) material. MOF is a material that has been widely reported to have good CO2 adsorption capacity. In this research, MOF synthesis was carried out using nickel metal and an organic ligand in the form of 2,5-dihydroxyterephthalic acid varied with ethylenediamine using the post-synthetic modification method. Synthesis has been successfully carried out with XRD, FTIR, SAA-BET, and SEM-EDX characterization. The CO2 adsorption test shows that the higher the temperature and CO2 concentration, the greater the adsorption, with an adsorption capacity of 23,131 mmol/g for NiDOBDC MOF and 38,692 mmol/g for (EDA)Ni-DOBDC MOF at optimum conditions. The addition of ethylenediamine was proven to increase the adsorption capacity 2 times the capacity before the addition of ethylenediamine at optimum conditions. The reusability test shows that the Ni-DOBDC MOF has a regeneration capacity of 67% and 47%, while the (EDA)Ni-DOBDC MOF produces a regeneration capacity of 49% and 28% for the second and third cycles respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeleine Rosaline Therik
"Penurunan ketersediaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama serta dampak penggunaannya yang tidak menguntungkan bagi lingkungan mendorong adanya energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan. Biodiesel memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena sumbernya yang terbarukan dan sifatnya yang ramah lingkungan. Bahan bakar tersebut dapat diperoleh dari asam lemak yang terkandung pada minyak nabati melalui reaksi esterifikasi dengan adanya katalis heterogen seperti (Bio-MOF) La-Asp dan Zr-Asp. Luas permukaan dan porositas bio-MOF yang tinggi serta sifat alami ligan mendukung perannya sebagai katalis yang efektif dan ramah lingkungan. Bio-MOF La-Asp dan Zr-Asp disintesis menggunakan metode hidrotermal dan dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, BET, dan SEM. 1wt% La-Asp menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik dibandingkan 1wt% Zr-Asp pada reaksi esterifikasi asam oleat. Massa La-Asp optimal ditentukan sebesar 1wt% dengan persen konversi asam oleat sebesar 45% selama waktu reaksi 6 jam. Pembuktian kandungan metil oleat dalam produk akhir biodiesel dilakukan dengan analisis GC- MS. Konstanta laju reaksi yang didapatkan melalui uji kinetika reaksi esterifikasi adalah sebesar 0,0897 jam-1. Reaksi esterifikasi asam oleat pada penelitian ini mengikuti hukum laju orde satu semu.

The decline in the availability of fossil fuels as the world’s dominant energy source and the adverse impacts of their use on the environment have encouraged the use of clean and sustainable alternative fuel. Biodiesel is one of the most promising candidates of fossil fuel alternatives because of its renewable source and environmentally friendly nature. Biodiesel can be produced through the esterification reaction of oleic acid contained in vegetable oils in the presence of a heterogeneous catalyst such as La-Asp and Zr-Asp Biological Metal-Organic Frameworks (Bio-MOFs). The high surface area and porosity of reported bio-MOFs as well as the biological nature of the ligand support its role as an effective and environmentally friendly catalyst. La-Asp and Zr-asp bio-MOFs were synthesized using the hydrothermal method and characterized with FTIR, XRD, BET, and SEM. 1wt% La-asp exhibited higher catalytic activity than 1wt% Zr-asp in the esterification of oleic acid with methanol. The optimum La-Asp mass was determined to be 1wt% which resulted in a 45% conversion of oleic acid with a reaction time of 6 hours. Methyl oleate content in the final biodiesel product was established using GC-MS analysis. The study of reaction kinetics revealed the rate constant to be 0.0897 hr-1. The esterification reaction in this research follows a pseudo-first order rate law."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Mulyani
"Superkapasitor merupakan perangkat penyimpanan energi yang memiliki waktu pengisian dan pengosongan cepat dan umur siklus yang panjang. Pada penelitian ini telah dilakukan studi mengenai bimetalik MOF (metal organic frameworks) dari logam nikel dan seng, serta ligan asam 2,5-furandikarboksilat (FDCA) yang belum banyak digunakan sebagai bahan elektroda untuk aplikasi superkapasitor. Sintesis NiZn MOF FDCA pada permukaan busa nikel (NiZnMOF FDCA@NF) berhasil dilakukan menggunakan metode solvotermal dengan perbandingan Ni:Zn adalah 2:1. Performa NiZn MOF@NF sebagai elektroda kerja superkapasitor diuji dengan metode cyclic voltammetry, galvanostatic charge-discharge, dan electrochemical impedance spectroscopy menunjukkan bahwa kapasitansi spesifik sebesar 418,66 F g-1 pada densitas arus 0,1 A g-1 dan stabilitas 75,2% retensi setelah mencapai 1000 siklus berhasil dicapai. Nilai kapasitansi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan NiMOF FDCA@NF dan ZnMOF FDCA@NF yang menunjukkan kapasitansi spesifik sebesar 207,24 F g-1 dan 74,74 F g-1 pada densitas arus 0,1 A g-1. Hasil ini mengindikasikan bahwa MOF bimetalik, yang secara efektif meningkatkan konduktivitas dan luas area spesifik terjadinya transfer elektron, menghasilkan kapasitansi spesifik yang lebih baik dibandingkan dengan MOF monometalik. Riset ini menunjukkan  bahwa MOF bimetalik berbasis ligan furan merupakan material yang menjanjikan sebagai elektroda kerja untuk superkapasitor.

Supercapacitors are energy storage devices with rapid charging and discharging times and have long cycle life. This research studied bimetallic MOFs (metal organic frameworks) consists of nickel and zinc metals, and the 2,5-furandicarboxylic acid (FDCA) ligand, which has not been widely used as an electrode material for supercapacitor applications. The synthesis of NiZn MOF FDCA on nickel foam (NiZnMOF FDCA@NF) was successfully synthesized using the solvothermal method with Ni: Zn ratio of 2:1. The performance of NiZn MOF@NF as a supercapacitor working electrode was tested using cyclic voltammetry, galvanostatic charge-discharge, and electrochemical impedance spectroscopy, showing a specific capacitance of 418,66 F g-1 at current density of 0.1 A g-1 and stability retention of 75.2% after 1000 cycles. Compared to NiMOF FDCA@NF and ZnMOF FDCA@NF, which showed specific capacitances of 207.24 F g-1 and 74.74 F g-1 at a current density of 0.1 A g-1, respectively, these results indicate that bimetallic MOFs effectively enhance conductivity and the specific surface area for electron transfer, resulting in better specific capacitance compared to monometallic MOF. This research demonstrates that furan-based bimetallic MOF are promising materials as working electrodes for supercapacitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahira Aulia Difa
"Terjadinya pemanasan global dan adanya efek rumah kaca menyebabkan banyaknya tuntutan akan penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Biodiesel adalah salah satu solusi penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dikarenakan penggunaan biodiesel dapat mengurangi adanya gas-gas buangan beracun. Pembentukan biodiesel melalui reaksi esterifikasi suatu asam, salah satunya asam oleat, dimana reaksi ini membutuhkan katalis asam, yaitu MOF Zr-BDC (UiO-66), La-BDC, dan bimetal Zr/La-BDC. Katalis ini disintesis dengan metode solvotermal dan hasil sintesis Zr-BDC (UiO-66), La-BDC, dan bimetal Zr/La-BDC dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), Brunauer Emmet Teller (BET), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Uji aktivitas katalitik dilakukan dengan menentukan variasi jenis yang memiliki konversi biodiesel tertinggi dan variasi massa optimal menghasilkan jenis katalis terbaik adalah katalis bimetal Zr/La-BDC dengan massa 1% berat total dan persen konversi adalah 76,84%. Hasil karakterisasi biodiesel dengan Gas Cromatograpgy Mass Spectroscopy (GC-MS) menunjukkan bahwa metil ester yang diinginkan, yaitu metil oleat terbentuk sebesar 12,90% dengan waktu retensi 25,87 menit. Berdasarkan kinetika reaksi, laju reaksi mengikuti pseudo-first order dengan konstanta laju reaksi (k) 0,0608 jam?¹.

The occurrence of global warming and the existence of the greenhouse effect causes many demands for the use of environmentally friendly and sustainable energy. Biodiesel is one of the solutions for using environmentally friendly fuels because the use of biodiesel can reduce the presence of toxic exhaust gases. The formation of biodiesel is through the esterification reaction of an acid, one of which is oleic acid, where this reaction requires an acid catalyst, namely MOF Zr-BDC (UiO-66), La-BDC, and bimetallic Zr/La-BDC. This catalyst was synthesized by the solvothermal method and the results of the synthesis of Zr-BDC (UiO-66), La-BDC, and bimetal Zr/La-BDC were characterized using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), Brunauer Emmet Teller (BET), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Gas Cromatograpgy Mass Spectroscopy (GC-MS). The catalytic activity test was carried out by determining the type variation that had the highest biodiesel conversion and optimal mass variation resulting in the best type of catalyst being the bimetal Zr/La-BDC catalyst with a mass of 1% total weight and a conversion percentage of 76.84%. The results of the biodiesel characterization by Gas Cromatograpgy Mass Spectroscopy (GC-MS) showed that the desired methyl ester, namely 12.90% methyl oleate, had a retention time of 25.874 minutes. Based on the reaction kinetics, the reaction rate follows a pseudo-first order with a reaction rate constant (k) of 0.0608 h?¹."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>