Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laurentia Dewi Fatmawati
"Latar Belakang: Kompetensi IPCN berpengaruh terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan. Kondisi di pelayanan, belum ada standar kompetensi sebagai dasar pengembangan karier IPCN. Tujuan: Terbentuk model pengembangan karier IPCN untuk menggambarkan jenjang kompetensi IPCN di Indonesia. Metode: Mix Method melalui tiga tahap penelitian yaitu Descriptive Explorative untuk mengidentifikasi masalah, penyusunan model pengembangan karier IPCN, serta Descriptive Crossectional untuk mengetahui jenjang kompetensi serta korelasi masa kerja, pendidikan, dan CPD dengan kompetensi IPCN. FGD melibatkan 30 IPCN, dan In Depth Interview melibatkan 16 manajer rumah sakit. Proses Delphi dilakukan tiga putaran dan konsultasi pakar untuk merumuskan Model Pengembangan Karier dan Kompetensi serta Evaluasi Diri IPCN valid dan reliable. Kuesioner diterapkan pada 384 IPCN pada 24 wilayah Indonesia. Hasil: Teridentifikasi lima tema yaitu peran dan tanggungjawab IPCN, kendala yang dihadapi, upaya yang dilakukan, penerapan jenjang karier Perawat Klinis, dan harapan tersusun model pengembangan karier IPCN. Gambaran jenjang karier IPCN di Indonesia adalah IPCN Muda 24,2%; IPCN Madya 68,8%; dan IPCN Ahli 7%. Terdapat korelasi hubungan signifikan antara masa kerja, pendidikan, dan Continuing Professional Development dengan kompetensi. Kesimpulan: Model Pengembangan Karier dan Kompetensi IPCN dapat memberikan gambaran jenjang karier IPCN di Indonesia, sebagai acuan rekruitmen, pengembangan profesional berkelanjutan, dan evaluasi kinerja IPCN secara periodik

Background: IPCN competency affects patient safety and service quality. Conditions in the service, there is no competency standard as a basis for IPCN career development. Objective: An IPCN career development model was formed to describe the IPCN competency level in Indonesia. Method: Mix Method through three stages of research, namely Descriptive Explorative to identify problems, preparation of IPCN career development model, and Descriptive Crosssectional to determine the competency level and correlation of work period, education, and CPD with IPCN competency. FGD involved 30 IPCN, and In Depth Interview involved 16 hospital managers. The Delphi process was carried out in three rounds and expert consultation to formulate a valid and reliable IPCN Career and Competency Development Model and Self-Evaluation. The questionnaire was applied to 384 IPCN in 24 regions of Indonesia. Results: Five themes were identified, namely the role and responsibilities of IPCN, obstacles faced, efforts made, implementation of Clinical Nurse career levels, and expectations of the IPCN career development model. The description of IPCN career levels in Indonesia is Young IPCN 24.2%; IPCN Madya 68.8%; and IPCN Ahli 7%. There is a significant correlation between length of service, education, and Continuing Professional Development with competence. Conclusion: The IPCN Career Development and Competence Model can provide an overview of IPCN career levels in Indonesia, as a reference for recruitment, continuous professional development, and periodic IPCN performance evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Asmara
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan kinerja IPCN (Infection Prevention Control Nurse) terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan tehnik deskriptif dengan mengambil sampel 90 IPCN yang bekerja dibeberapa rumah sakit di Indonesia dan tergabung dalam Himpunan Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (HIPPI). Peneliti menggunakan kuesioner online melalui google form, setelah itu penyebaran dilakukan melalui Whatsapp Goup. Kinerja IPCN berdasarkan hasil penelitian menunjukkan IPCN yang berkinerja kurang baik sebanding dengan IPCN yang berkinerja baik yaitu sebesar 50%. Penelitian ini juga menunjukan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja IPCN

ABSTRACT
This study is to analyze the performance determinant of IPCN (Infection Prevention Control Nurse) on the factors that influence it. The study uses descriptive techniques by taking a sample of 90 IPCNs who work in several hospitals in Indonesia and are members of the Infection Prevention and Control Association (HIPPI) Association. The researcher used an online questionnaire through google form, after that the distribution was done through Whatsapp Goup. The IPCN performance based on the results of the study shows that IPCN which performs poorly is comparable to that of IPCN which is performing well at 50%. This study also shows that the variables most associated with
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Marthalena
"Kepatuhan perawat dalam melaksanakan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman dalam berinteraksi dengan IPCN. Studi ini merupakan studi kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam berinteraksi dengan IPCN. Metode yang digunakan adalah wawancara secara mendalam terhadap 11 perawat dengan durasi 30-60 menit yang berasal dari 8 area pelayanan di rumah sakit. Wawancara direkam audio kemudian dibuat transkrip wawancara. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan lima fase analisis data kualitatif yaitu: compiling, diassembling, reassembling, interpreting dan concluding.
Hasil penelitian menemukan bahwa perawat memiliki interaksi yang minimal dengan IPCN dan menemukan pelaksanaan tugas IPCN yang belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi pemahaman perawat terhadap fungsi IPCN dengan melibatkan pihak manajemen, serta merencanakan pendidikan formal ners spesialis pengendali infeksi kepada IPCN untuk memaksimalkan asuhan keperawatan.

Nurse experience in interacting with infection prevention and control nurse (IPCN). Nurse compliance in implementing infection prevention and control practices is influenced by perceptions and experiences in interacting with IPCN. This study is a phenomenological qualitative study that aimed to explore the experience of nurses in interacting with IPCN. The method used was in-depth interviews with 11 nurses, once for about 30-60 min, from 8 service areas in the hospital. Interviews were audio recorded and field note were made then transcripts of interviews were made. Thematic analysis was carried out using five phases of qualitative data analysis, namely: compiling, diassembling, reassembling, interpreting and concluding.
The results of the study found that nurses had minimal interaction with IPCN and found that the implementation of IPCN duties had not been maximized according to the Regulation of the Minister of Health. This study recommends optimizing nurses understanding of the functions of IPCN by involving management, as well as pursue formal education for infection control specialists to IPCN to maximize nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welsi Layuhibu
"Pendahuluan: Penerapan jenjang karir di sebuah rumah sakit akan memberikan dampak baik untuk semua tenaga kesehatan yang ada termasuk perawat. Namun penerapan ini harus bersinergi antara antusiasme perawat dan komite keperawatan serta dukungan penuh dari pimpinan rumah sakit dan pengetahuan perawta itu sendiri.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling terhadap 156 perawat pelaksana. Pengumpulan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Analisa data univariate skala numerik dan analisa data bivariate menggunakan uji parametrik.
Hasil: Gambaran implementasi di rumah sakit didapatkan 93,27 % di rumah sakit. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur, lama kerja, tingkat pendidikan, pengetahaun, dukungan organisasi dan dukungan atasan dengan p=0,001. Variabel factor independent mempengaruhi factor dependet dengan 52,1 %. Simpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menunjukkan ada factor yang mempengaruhi yang signifikan karakteristik perawat (umur, lama kerja dan tingkat pendidikan), pengetahuan tentang jenjang karir, dukungan organisasi, dan dukungan atasan.

Introduction: The application of career paths in a hospital will have a good impact on all existing health workers, including nurses. However, this application must synergize between the enthusiasm of the nurses and the nursing committee and the full support of the hospital leadership and the knowledge of the nurses themselves.
Method: The design of this study uses correlation with a cross-sectional research design. Samples were taken by simple random sampling technique from 156 practicing nurses. Collection using a questionnaire in the form of google form. Numerical scale univariate data analysis and bivariate data analysis using parametric test.
Results: The description of implementation in the hospital was found to be 93.27% in the hospital. The results of this study also showed that there was a significant relationship between age, length of work, level of education, knowledge, organizational support and superior support with p=0.001. The independent factor variables affect the dependent factor by 52.1%.
Conclusion: The results of this study can be concluded that there are factors that significantly influence the characteristics of nurses (age, length of work and level of education), knowledge about career paths, organizational support, and superior support
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 20223
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Suryaman
"Perawat pengendali infeksi sangat penting dalam pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan. Pelaksanaan tugas pengendalian infeksi dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas Infection Prevention and Control Link Nurse. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 100 orang perawat pengendali infeksi RS X di Bandung yang diambil dengan teknik total sampling. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri 3 bagian yang berjumlah total 72 item pertanyaan. Analisis univariat menggunakan tendensi sentral dan proporsi, analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney dan Spearman. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tugas pengendalian infeksi diantaranya faktor lama bertugas (p=0,03;r=0,299), fungsi ketenagaan (p=0,005; r=0,281), pengarahan (p=0,001;r=0,340),  dan pengendaliaan (p<0,001; r=0,430). Fungsi manajemen banyak memengaruhi pelaksanaan tugas Infection Prevention and Control Link Nurse RS X di Kota Bandung. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan fungsi ketenagaan, pengarahan, dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas pengendalian infeksi.

Infection control nurses are very important in the prevention of healthcare associated infections. The implementation of infection control tasks is influenced by many factors. The research aims to identify factors that influence to the task implementation of the Infection Prevention and Control Link Nurse. The study was descriptive type with cross sectional design. Sample of research amounted to 100 nurses as Infection Prevention and Control Link Nurse at Hospital X in Bandung taken with total sampling techniques. The Data Collector tool consists of 3 sections questionnaire totalling a total of 72 question items. Univariate analyses using central tendencies and proportions, bivariate analysis using Mann Whitney and Spearman tests. The results of the study stated that the factors that positively affect the implemetation of the task of infection control are the working period factors (p = 0.03; r = 0,299), the staffing  function (p = 0,005; r = 0,281), direction (p = 0.001; r = 0,340), and controling (p < 0.001; r = 0,430). The management function affects the Infection Prevention and Control Link Nurse Hospital  X tasks in Bandung City. This research recommends improving the function of the staffing, direction and controlling of the implementation of infection control tasks."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscylia Maria Sandehang
"ABSTRAK
Pemetaan karir merupakan salah satu fungsi manajemen, yaitu fungsi staffing. Pemetaan jenjang karir merupakan suatu strategi yang adekuat untuk meretensi perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pemetaan karir di RSUD Pasar Minggu sebagai rumah sakit baru beroperasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan partisipan para perawat manajer lini atas, manajer lini tengah, manajer lini bawah, dan para perawat pelaksana di RSUD Pasar Minggu - Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan FGD Focus Group Discussion sebagai metode pengambilan data. FGD kelompok pertama kelompok perawat pelaksana terdiri dari delapan partisipan dan FGD kelompok kedua para perawat manajer lini atas, lini tengah, dan lini bawah enam partisipan. Hasil penelitian ini menghasilkan delapan tema yang menggambarkan keseluruhan proses pemetaan karir di RSUD Pasar Minggu, dimana proses asesmen, pertimbangan kompetensi, dan pelibatan perawat dari lini bawah menjadi ciri khas program pemetaan jenjang karir di RSUD Pasar Minggu.Kata kunci: asesmen, kompetensi, pemetaan karir, perawat, studi kasus, rumah sakit baru

ABSTRACT
Career mapping is one of the management functions namely staffing. Mapping of career ladder is an adequate strategy for retention of nurses. This study aims to identify the mapping of nursing career ladder in RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan as a new hospital. This research used qualitative research design with case study approach, with participants of top line of managers nurses, middle managers, bottom line managers, clinical nurses at RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan, This study used FGD as the method of data collection, where two FGDs were conducted, which is the first group of FGD group of implementing nurses consisted of eight participants and the second group FGD upper line, midfield, and lower line managers . The results of this study produce eight themes that describe the whole process of career mapping in Rumah Sakit Pasar Minggu Jakarta Selatan. The assessment process and consideration of competence become the spesific point of mapping of the nurse career ladder in RSUD Pasar Minggu"
2017
T48355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Ermawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh training, career development dan performance management terhadap employee competencies, employee performance  dan organizational capability. Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Negara yang Independen yang berperan sebagai Lembaga Regulator Industri Keuangan Indonesia. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner. Sebelum disebarkan, kuesioner penelitian telah diuji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS. Jumlah responden adalah 445 pegawai. Pengolahan data untuk membuktikan hipotesis menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) Lisrel 8.80. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa training dan performance management berpengaruh signifikan dan positif terhadap employee competencies, career development tidak berpengaruh signifikan terhadap employee competencies, employee competencies berpengaruh signifikan dan positif terhadap employee performance, employee performance berpengaruh signifikan dan positif terhadap organizational capability.

The objectives of this research are to examine and analyze the effect of training, career development and performance management on employee competencies, employee performance and organizational capability. This research was conducted at an Independent State Institution that acts as a Regulatory Agency for the Indonesian Financial Industry. The data collection technique was done by distributing questionnaires. Before being distributed, the research questionnaire had been tested for validity and reliability using SPSS. The number of respondents was 445 employees. Data processing to prove the  hypothesis using the Lisrel 8.80 Structural Equation Model (SEM) method. The results show that training and performance management had a significant and positive effect on employee competencies, career development had no significant effect on employee competencies, employee competencies had a significant and positive effect on employee performance, employee performance had a significant and positive effect on organizational capability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Artiningrum
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis pengaruh career management, training satisfaction, pay satisfaction terhadap turnover intention pada karyawan sektor perbankan. Sebanyak 265 responden yang bekerja pada Bank Umum ikut berpartisipasi, dengan.pengolahan data menggunakan metode structural equation modelling. Hasilnya, ditemukan bahwa secara langsung career management tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa training satisfaction dapat mempengaruhi turnover intention melalui peran mediasi penuh organizational engagement. Penelitan ini juga menemukan bahwa organizational engagement memberikan peran mediasi sebagian pada hubungan antara pay satisfaction dan turnover intention. Maka, penelitian ini berhasil membuktikan pentingnya peran training satisfaction dan pay satisfaction dalam meningkatkan organizational engagement yang pada akhirnya dapat menekan turnover intention karyawan pada sektor perbankan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki manajemen karir yang baik belum tentu mendorong karyawan untuk tetap tinggal, fenomena war for talents merupakan salah satu pemicu karyawan tertarik untuk pindah. Sehingga perusahaan perlu merumuskan strategi karir manajemen untuk menumbuhkan rasa engagement karyawan, contohnya dengan fungsi coaching dan mentoring.

ABSTRACT
The purpose of this research is to understand and analyze the effects of career management, training satisfaction, pay satisfaction to employee turnover intention in the banking sector. A total of 265 respondents who work in the Commercial Bank participated, with structural equation modeling as data processing method. As a result, it was found that direct career management has no effect on turnover intention. Furthermore, this research also proves that training satisfaction can affect turnover intention through full mediating role of organizational engagement. This research also found that organizational engagement provides partial mediating role in the relationship between pay satisfaction and turnover intention. Thus, this study was able to prove the importance of the role of training satisfaction and pay satisfaction in improving organizational engagement, which in turn can reduce turnover intention of employees in the banking sector. The results of this study showed that companies that have a good career management can necessarily encourage employees to stay, the phenomenon of war for talents is one of the triggers of employees interested in moving. So the company needs to formulate good strategy of career management to nurture employee engagement, for example, with the function of coaching and mentoring. "
2016
T47307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Hasriani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26466
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman cepat dan logistik (delivery express and logistics). Persaingan yang sangat ketat, tingkat turn-over sumber daya manusia serta perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat membuat PT. ABC merasa perlu memiliki strategi yang tepat dalam menjaga kelangsungan operasi bisnisnya saat ini maupun di masa mendatang.
Salah satunya adalah strategi dalam pengelolaan sunlber daya manusia, di mana disadari bahwa ABC tidak cukup siap dalam pengadaan talenta yang dapat disiapkan dalam proses suksesi, balk saat ini manpun 1-2 tahun ke depan. Minimnya jumlah potential successor, di mana kurang dari 2% dari kelompok Junior Manager yang dinilai siap menduduki posisi yang lebih tinggi.
Melalui berbagai riset atau survey internal, serta workshop yang dilakukan, disadari bahwa ABC saat ini belum memiliki perangkat yang memadai untuk. mengantisipasi situasi tersebut. ABC tidak cukup terstruktur dalam mengenali talenta-talenta dari karyawan yang ada, dalam mengidentifikasi arah pengembangan karir karyawan potensial manpun dalam menyalurkan aspirasi karir dari para karyawannya.
Terbukti sebanyak 36% dari karyawan yang mengundurkan diri tahun 2003 menyatakan bahwa alasan rnereka meninggalkan perusahaan karena mereka merasa mendapatkan kesempatan karir yang lebih baik di perusahaan baru. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa dari 20.000 kasus voluntarily termination yang diteliti, sebanyak 80% di antaranya diakibatkan 3 faktor utama, yaitu masalah dengan atasan, kondisi kerja serta tidak adanya kesempatan karir.
Beberapa alternatif dicoba dianalisis untuk bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi ABC. Berbagai perangkat/sistem pengelolaan sumber daya manusia yang ada dicoba ditelaah, seperti system dan strategi rekrutmen, strategi Compensation & Benefit serta sistem pengembangan karir itu sendiri.
Di antara pemikiran solusi tersebut, hal yang paling dibutuhkan saat ini dan paling feasible atau memungkinkan untuk segera dilakukan adalah pengembangan sistem Career & Talent Management, yang diakui oleh sebagian besar peserta workshop memang belum dimiliki ABC. Sebagai sebuah proses yang kelak akan berjalan sepanjang tahun, solusi ini diperkirakan akan membutuhkan investasi sebesar Rp. 176.300.000,- di mana biaya ini masih akan lebih kecil dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan untuk merekrut, melakukan re-training, efek intangible akibat demotivasi yang terjadi pada karyawan yang ada."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>