Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Primaningtyas
"Pasar batu bara global mengalami turbulensi signifikan pada tahun 2022 akibat konflik Rusia-Ukraina, yang mengakibatkan kelangkaan energi dan lonjakan harga. Ini menguraikan pertimbangan strategis untuk mendukung rencana pemanas batu bara baru Remondis, dengan menyoroti Polandia, Indonesia, dan Jerman sebagai tujuan utama dalam pengadaan batu bara. Polandia diunggulkan karena biayanya yang efisien dan transportasinya yang efektif, dengan Indonesia sebagai sumber tambahan untuk mempersiapkan permintaan saat musim dingin. Jerman diidentifikasi sebagai pilihan cadangan untuk mengatasi kebutuhan batu bara yang tak terduga. Tujuannya adalah memberikan wawasan strategis dan rekomendasi untuk strategi pengadaan yang efektif dan efisiensi operasional. Untuk mendukung operasional rencana pemanas batu bara baru Remondis, Polandia, Indonesia, dan Jerman diusulkan sebagai destinasi yang layak untuk memperoleh batu bara. Polandia menjadi opsi pertama karena biaya batu bara dan transportasinya yang efisien. Impor batu bara dari Indonesia dipertimbangkan untuk persiapan musim dingin karena waktu transportasi yang lebih lama dan Jerman sebagai cadangan untuk mengatasi permintaan batu bara yang tak terduga. Dengan negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk menghentikan penggunaan batu bara dan menerapkan strategi kredit karbon, hal ini juga memengaruhi pasar batu bara, terutama di Eropa di mana transisi hijau sedang berlangsung dengan cepat. Analisis ini mencakup berbagai aspek kritis, termasuk pemahaman mendalam tentang tren batu bara global, dinamika pasokan dan permintaan, serta pemeriksaan mendalam tentang pengadaan batu bara dari wilayah kunci seperti Jerman, Polandia, Indonesia, Tiongkok, dan Kolombia. Temuan dan rekomendasi yang disajikan di sini bertujuan untuk mendukung Remondis dalam mencapai operasi yang berkelanjutan dan efisien dalam lanskap yang kompleks dari industri batu bara global.

The global coal market experienced significant turbulence in 2022 due to the Russia-Ukraine conflict, resulting in energy scarcity and soaring prices. This outlines strategic considerations for supporting Remondis' new coal heating plans, highlighting Poland, Indonesia, and Germany as key coal sourcing destinations. Poland is favored for its cost-effectiveness and efficient transportation, with Indonesia serving as a supplementary source to prepare for winter demand. Germany is identified as a backup option to address unexpected coal requirements. The objective is to provide strategic insights and recommendations for effective procurement strategies and operational efficiency. To support the running of Remondis’ new coal heating plans, Poland, Indonesia, and Germany are suggested to be the viable destinations to source coal from. Poland is the first option due to low cost of coal and transports. Coal imports from Indonesia are considered to prepare for winter due to long transport time and Germany as backup for unexpected coal demand. With global nations joining arms by committing to coal phase out and implementing carbon credit strategies, it also affects the coal market, especially in Europe where green transition has been progressing rapidly. The analysis encompasses various critical aspects, including a deep dive into global coal trends, supply and demand dynamics, and a thorough examination of coal sourcing from key regions such as Germany, Poland, Indonesia, China, and Columbia. The findings and recommendations presented herein aim to support Remondis in achieving sustainable and efficient operations within the complex landscape of the global coal industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwi Khairani
"Penulisan laporan tugas khusus praktik kerja profesi Apoteker (PKPA) di PT. Farmasia Inovasi Megatrading bertujuan untuk mengidentifikasi alur proses pengadaan dan menganalisis dokumentasi pengadaan impor yang ada di PT. Farmasia Inovasi Megatrading. Penulisan laporan ini menggunakan alur proses pengadaan yang digunakan oleh PT. Farmasia Inovasi Megatrading kemudian akan dikembangkan sesuai dengan hasil analisis alur proses tersebut secara efektif dan efisien serta diimplementasikan di kemudian hari dengan mempertimbangkan berbagai aspek sesuai dengan PT. Farmasia Inovasi Megatrading. Hasil yang didapatkan adalah alur proses yang ada di perusahaan dimulai dari customer akan menghubungi sales perusahaan (untuk customer lama) hingga pengiriman barang sampai ke tangan customer. Dari alur proses tersebut, diambil contoh bahan baku yang bersifat fast moving di Indonesia, yaitu amlodipin besilat. Dari 10 industri farmasi yang masuk ke dalam industri farmasi terbesar di Indonesia, 9 (sembilan) diantaranya menggunakan zat aktif amlodipin besilat. Oleh karena itu, disarankan untuk pengadaan bahan baku yang bersifat fast moving sebaiknya dilakukan secara stok buffer dengan mempertimbangkan riwayat pembelian pelanggan dan menggunakan metode penerapan fuzy tsukamoto. Namun dikarenakan perusahaan masih terbilang perusahaan baru, maka untuk pengadaan bahan baku masih tidak bersifat ready stock karena pasar penjualan bahan baku tidak stabil.

A special assignment report pharmacist professional internship is writing at PT. Farmasia Inovasi Megatrading with the purpose to identified the procurement process flow and to analyzed the existing import procurement documentation at PT. Farmasia Inovasi Megatrading. The writing of this report was used the procurement process flow of PT. Farmasia Inovasi Megatrading and will be developed according to the results of the analysis of the process flow effectively and efficiently that will be implemented in the future by considering various aspects according to PT. Farmasia Inovasi Megatrading. The results was obtained that the process flow of the company started from the customer will contact the company’s sales (for old customers) until the delivery of goods to the customer’s hand. From the process flow, an example of fast moving raw materials is Indonesia is amlodipine besylate. From the 10 pharmaceuticals company industries that make up the largest pharmaceutical industry in Indonesia, 9 of them is used the active substance amlodipine besylate. Therefore, it’s recommended that the procurement of fast moving raw materials should be done in b buffer stock by considering customer purchasing history and using the fuzy tsukamoto application method. However, because the company is still a new company the procurement of raw materials is still to doing a buffer stock applicable because the raw materials sales market is not stable.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Ariyanti
"Pengadaan barang/jasa merupakan salah satu bentuk pelayanan publik. Namun dalam pelaksanaannya, kasus korupsi di bidang pengadaan barang/jasa menempati peringkat kedua jenis perkara yang ditangani oleh KPK. Selain itu anggaran dalam APBN setiap tahunnya tidak kurang 30 % dialokasikan untuk pengadaan barang/jasa. LKPP melakukan reformasi administrasi melalui pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik (eprocurement) di Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivis dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan e-procurement di Universitas Indonesia, transparansi belum terlaksana dengan baik karena informasi pengadaan belum seluruhnya dipublikasikan. Sedangkan untuk akuntabilitas telah terlaksana dengan baik. E-procurement di Universitas Indonesia menghasilkan efisiensi waktu, biaya, dan sumber daya manusia. Pelaksanaan e-procurement juga meningkatkan persaingan antar penyedia. Selain itu e-procurement juga dapat meningkatkan keamanan dalam prosesnya melalui kontrol akses dan aplikasi pengamanan dokumen.

Goods/services procurement are considered as form of public services. However, during the implementation process, corruption case in goods/services procurement takes second place as the biggest corruption case handled by KPK. Every year, around 30% of state budget are allocated for goods/services procurement. Therefore LKPP was trying to reform the administration process through goods/services electronic procurement (e-procurement). The main purpose of this research is to analyze the implementation of goods/services electronic procurement (e-procurement) in University of Indonesia. Post positivis approach was used in this research and data was collected from in-depth interview.
The research result shown that not all the procurement information was published causing lack of transparancy in electronic procurement implementation. On the other side, accountability in electronic procurement were accomplished during implementation. E-procurement implementation provides time, cost, as well as human resource efficiency. Implementation of e-procurement also increase the competition amongs suppliers. Moreover, e-procurement increase the security in procurement process through access control and safety document application.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pratam Prianova
"Tesis ini membahas Strategi Implementasi Penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Pada Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (KPU/USO) di Indonesia, sebagai rekomendasi dalam implementasi kebijakan PLIK. Lingkup penelitian menitikberatkan pada faktorfaktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi PLIK. Penelitian ini adalah menggunakan data yang dikumpulkan dari hasil kuesioner kepada instansi yang berwenang dan pakar yang kompeten, serta studi literature dari berbagai sumber, seperti Undang-undang dan regulasi terkait maupun bahan bacaan lainnya dari buku dan website, dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah berupa strategi prioritas implementasi PLIK dan beberapa alternatif strategi untuk mendukung PLIK dengan memperhatikan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam penyelenggaraan PLIK.

The focus of this research is implementation of strategy for PLIK sector for designing RPJMN II on Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (KPU/USO) in Indonesia, as a recommendation in implementation of PLIK policy. The scope of this study are many factors that affect the successful of PLIK implementation. This research use data and information from questionnaire result to government and literature study from many sources, such as presentation from regulator, the law which related with this study and also other sources from book and website, that using SWOT analyze. The result of this study is strategy priority for PLIK implementation and also some of strategy alternative to support PLIK that attend many factors like strengths, weaknesses, opportunity and threats (SWOT)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dzaki Aulia
"Bank Indonesia memiliki fungsi dan tugas yang sangat penting yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam menjalankan fungsinya, Bank Indonesia perlu didukung dengan manajemen kelembagaan yang baik, salah satunya dalam hal pengadaan barang dan jasa. Peningkatan kinerja pengadaan perlu dilakukan secara berkesinambungan agar efisiensi dan efektivitas proses pengadaan semakin meningkat. Berdasarkan studi literatur, salah satu metode untuk meningkatkan kinerja pengadaan adalah dengan mengukur tingkat kematangan proses pengadaan agar dapat diketahui komponen pengadaan yang perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan strategi berdasarkan analisis gap terhadap kondisi eksisting kematangan proses pengadaan dengan menggunakan Procurement Maturity Model (Guth, 2010) untuk meningkatkan kinerja pengadaan di Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden di Departemen Pengadaan Strategis Bank Indonesia. Selanjutnya dilakukan studi literatur untuk menyusun konsep strategi peningkatan yang akan dibahas secara mendalam melalui focus group discussion untuk menghasilkan strategi peningkatan tingkat kematangan proses pengadaan di Bank Indonesia. Strategi tersebut kemudian divalidasi sehingga dihasilkan rekomendasi strategi peningkatan tingkat kematangan pengadaan. Hasil dari penelitian ini adalah 21 strategi yang disarankan untuk diimplementasikan oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan kinerja proses pengadaan barang dan jasa di Bank Indonesia.

Bank Indonesia has very important duties to achieve and maintain the stability of the Rupiah value. In carrying out its functions, Bank Indonesia needs to be supported by good institutional management, one of which is in the procurement. Procurement performance improvement needs to be done continuously hence the efficiency and effectiveness of the procurement will increase. Based on literatures, method to improve procurement performance is by measuring the procurement maturity level to identify which procurement components need to be improved. This research aims to produce improvement strategies based on a gap analysis of the existing procurement maturity level using the Procurement Maturity Model (Guth, 2010) to improve procurement performance at Bank Indonesia. This research uses literature studies and surveys by distributing questionnaires to respondents at the Strategic Procurement Department of Bank Indonesia. Subsequently, literature studies were conducted to formulate conceptual improvement strategies that would be discussed in focus group discussions to produce strategies. These strategies are then validated to produce recommendation in the form of strategies to increase the procurement maturity level. The results of this study are 21 strategies that are suggested to be implemented by Bank Indonesia to improve the performance of the procurement process at Bank Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainurinsan Amaludin
"ABSTRAK
Masalah terkait pengadaan obat di rumah sakit kerapkali terjadi, tidak terkecuali di RSUD Pasar Minggu. Masalah pengadaan obat yang sering terjadi di RSUD PasarMinggu adalah peningkatan anggaran obat, seringnya terjadi kekosongan stok obat, dan lead time pengadaan obat yang relatif lama. Oleh karena itu, diperlukan upaya efisiensi pengadaan dan penyimpanan obat dalam penyusunan rencana kebutuhan obat untuk memperlancar kegiatan operasional dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Bentuk penelitian ini adalah riset operasional dengan metode kualitatif dan kuantitatif untuk menyusun upaya efisiensi baik dari pendekatan farmasi dan non farmasi. Pendekatan farmasi dilakukan dengan mengelompokkan obat menurut Analisis ABC nilai investasi kemudian membandingkan beberapa model inventori demi mendapatkan model dengan total biaya pengadaan dan penyimpanan obat terkecil, sementara pendekatan non farmasi melalui upaya manajemen formularium. Hasil Analisis ABC nilai investasi menunjukkan bahwa terdapat 34 jumlah obat kelompok A yang menjadi fokus utama efisiensi pengendalian biaya obat. Obat kelompok A tersebut kemudian dihitung perencanaan kebutuhannya dengan menggunakan model inventori Economic Order Quantity EOQ untuk menghasilkan perhitungan total biaya pengadaan dan penyimpanan obat TIC terkecil. Untuk mengantisipasi kejadian kekosongan stok obat dilakukan dengen menentukan nilaisafety stock yang mempertimbangkan jumlah pemakaian dan lead time masing-masing obat.

ABSTRACT
Planning Medication Procurement in RSUD Pasar Minggu Problems related to procuring medication often occur in hospital, including in RSUD Pasar Minggu. The problems involved are increased medication budget, the frequent occurrence of out of stock medication, and relatively long medication procurement lead time. Therefore, it is necessary to determine efforts to maximize efficiency inmedication procurement and inventory in planning medication needs so that operational activities can be reinforced and the quality of health service can be improved.
This is an operational research with qualitative and quantitative method to establish efficiency efforts both from pharmaceutical and nonpharmaceutical approaches. Pharmaceutical approach involves doing ABC Analysis to group the medication based on its investment values. Then, three inventory models will be compared to getthe model with the lowest total inventory cost TIC . Meanwhile, nonpharmaceutical approach is done by formulary management efforts. ABC Analysis of investment value indicates that group A medication consist of 34items. Those items become the main focus of medication cost containment. The medication needs for group A are then calculated by Economic Order Quantity EOQ model to generate the lowest TIC. In addition, safety stock calculation that determines not only the demand of the medication but also the procurement lead timeof each drug is vital to anticipate the occurrence of out of stock medication.Keywords ABC Analysis Efficiency EOQ TIC."
2017
T48643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abriyanto Putra Setiawan Nugraha
"Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman.

Coal as an energy resource which is abundant in Indonesia with reserves estimation 26.2 ton refers to data of Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, but has a low price value (75,84 dollars per ton based on data ESDM, January 2021) has increases people's needs of energy. In its utilization, knowing the quality of a coal is an important factor. This research was conducted in the Southern Bayah area focused on finding two formulations of namely, the microscopic characteristics of coal and proximate, ultimate, and maceral analysis of coal in the South Bayah area. Based on the results of the analysis, the maceral found in the coal in the area studied was dominated by vitrinite maceral. The vitrinites contained include, desmocollinite and telocollinite. Apart from vitrinite, the dominant maceral contained is inertinite. Meanwhile, the results of the proximate analysis in the study showed that the coal in the study area was dominated by the dominant ash content which found in all 6 samples, except for 2 samples. Finally, the sulfur content obtained from the ultimate analysis of coal determined some coal sample safe to be used in industry.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andry Rezky
"Proyek Konstruksi Mega (MCP) menghadapi banyak tantangan seperti berurusan dengan pekerjaan yang rumit, kapasitas besar, melibatkan banyak pihak, menanggung risiko tinggi, dan menarik perhatian publik. Proyek Engineering-Procurement-Construction (EPC) sebagai salah satu MCP memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi karena kontraktor bertanggung jawab atas desain, pengadaan, serta konstruksi. Proyek-proyek MCP memiliki nilai kontrak yang substansial lebih dari 1 Triliun Rupiah, namun, kontraktor sering mengalami pemborosan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pemborosan biaya dominan dalam proyek mega EPC dan solusi terbaik di masa depan untuk menghadapi faktor-faktor tersebut. Dua puluh faktor pemborosan biaya diidentifikasi dengan literature review sistematis dari lima jurnal manajemen proyek terbaik dalam lima tahun terakhir (2012-2017) diikuti dengan penggunaan metode Delphi untuk mendapatkan faktor-faktor pemborosan biaya dominan. Lima faktor pemborosan biaya paling dominan hasil metode Delphi yaitu (1) kesalahan perhitungan dalam proses tender; (2) integrasi sub sistem; (3) korupsi dalam proses tender; (4) korupsi di proyek yang sedang berlangsung; dan (5) keterlambatan proyek. Tingkat konsensus yang dicapai berdasarkan skala Likert adalah 0.75 dan kalkulasi (Schmidt, 1997)adalah 0.78. dengan interpretasi kesepakatan tinggi. Wawancara dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor pemborosan biaya dan mengembangkan solusi praktik terbaik. Hasil dari wawancara di dua MCP adalah terjadinya kesalahan perhitungan dokumen tender dan keterlambatan proyek. Beberapa solusi dapat dilakukan untuk menyelesaikan faktor pemborosan biaya yang terjadi di MCP.

The Mega Construction Projects (MCP) face numerous challenges such as dealing with intricate work and large capacity, involving multiple parties, bearing high risk, and drawing public concern. The Engineering-Procurement-Construction (EPC) projects as one of the MCPs have a high degree of complexity because the contractors are responsible for the design, the procurement, as well as the construction. The MCP projects have a substantial contract value of over 1 Trillion Rupiah, however, contractors often experience costs overrun. The objective of this research is to identify the dominant cost overrun factors in EPC Mega Project and the future best practice to deal with the factors. Twenty costs overrun factors are identified from a systematic literature review of five best project management journals in the last five years (2012-2017) followed by utilizing the Delphi method to reveal the dominant factors. The results of this study are five dominant cost factors (1) miscalculation in the tender process; (2) subsystem integration; (3) corruption in the tender process; (4) corruption in ongoing projects; and (5) project delay. The consensus degree from Likert questioner is 0.75 and Schmidt (1997)calculation is 0.78 with high agreement interpretation. Interviews were conducted to investigate cost-wasting factors example and solution in MCP project. Interview result in two MCPs are the occurrence of miscalculations of tender documents and project delays. Some solutions can be done to solve cost-wasting factors that occur in MCP.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>