Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130661 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daffa Aqil Lestyanto
"Dewasa ini kapitalisme dinilai sebagai suatu bentuk finalitas dari segala konsep kehidupan yang tidak bisa dipisahkan, mulai dari ekonomi, politik, ideologi, dan filsafat. Bentuk itu telah selesai sebagai kebenaran tertutup yang diterima oleh kita, ketika tidak ada lagi alternatif terhadapnya. Pesimisme dari residu krisis kemanusiaan pada abad 20, mengantarkan kita kepada perubahan paradigma kapitalisme postmodern melalui pembentukan Kekaisaran (Empire) yang dipahami sebagai sebuah kondisi global yang mana kedaulatan dan kapital berada di bawah kekuasaan supranasional. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kegagalan dari Gerakan Kiri Baru sebagai subjek perlawanan terhadap kapitalisme postmodern dan perubahan-perubahan yang disebabkan olehnya membawa kita kepada kapitalisme bentuk baru. Teknologi juga menjadi faktor utama, produksi kemudian tidak hanya mengacu pada yang material, tetapi cenderung ke arah immaterial. Pada tahap ini, produksi sudah menjangkau seluruh aspek kehidupan (biopolitik). Kondisi Perang Global (Global State of War) juga menjadi pesimisme di dalam Kekaisaran, sehingga melalui Multitude dapat diajukan sebagai sebuah tawaran mengenai teori subjek yang memuat perlawanan alternatif terhadap biopolitik Empire.

Nowadays, capitalism is seen as a form of finality of all concepts of life that cannot be separated, starting from economics, politics, ideology and philosophy. The form is completed as a closed truth accepted by us, when there is no longer any alternative to it. Pessimism from the residue of the humanitarian crisis in the 20th century, led us to a change in the paradigm of postmodern capitalism through the formation of an Empire which is understood as a global condition where sovereignty and capital are under supranational power. This research aims to show the failure of the New Left Movement as a subject of resistance to postmodern capitalism and the changes caused by it bringing us to a new form of capitalism. Technology is also a major factor, production then does not only refer to the material, but tends towards the immaterial. At this stage, production has reached all aspects of life (biopolitics). The Global State of War has also become pessimistic within the Empire, so that through Multitude it can be proposed as an offer of a subject theory that contains alternative resistance to the biopolitics of the Empire. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Bonaventura Dwi Juliantoro
"Sudah lebih dari lima puluh tahun sejak peristiwa pembantaian orang-orang yang diduga berhubungan dengan PKI terjadi pada tahun 1965, namun kebencian dan diskriminasi terhadap orang-orang yang diduga berhubungan dengan PKI masih terus berlanjut. Kondisi ini disebabkan oleh proses biopolitik yang terjadi di Indonesia yaitu berupa propaganda yang dilakukan oleh militer angkatan darat dan pemerintah Orde Baru. Dalam proses biopolitik tersebut, pemerintah Orde Baru melakukan apa yang disebut oleh Giorgio Agamben sebagai sakralisasi, dalam hal ini sakralisasi terhadap Pancasila, yang membuat Pancasila sebagai clandestine essence dari bangsa Indonesia. Di saat yang sama, pemerintah Orde Baru berusaha mengidentikkan PKI dan komunisme sebagai kumpulan orang dan ide yang sifatnya bertolak belakang dengan clandestine essence (Pancasila) tersebut. Hal ini membuat kebencian dan diskriminasi terhadap orang-orang yang diduga berhubungan dengan PKI menjadi awet. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan profanasi, yaitu upaya untuk melampaui pemisahan apa yang disakralkan dan yang tidak. Film Jagal : The Act of Killing a dalah sebuah bentuk profanasi, yang membuat Pancasila tidak lagi disakralkan dan tidak dapat digunakan lagi sebagai justifikasi untuk melakukan tindakan yang mendegradasi kemanusiaan. Tulisan ini menggunakan metode definisi dan kriteria. Definisi digunakan untuk memberi pengertian dan batasan yang jelas mengingat banyaknya istilah yang digunakan dalam konsep biopolitik. Konsep beserta istilah yang ada juga dipaparkan kriterianya, yang kemudian akan digunakan sebagai pembuktian dari tesis dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh penulis, yaitu bahwa terjadi proses biopolitik di Indonesia dan cara mengatasinya adalah dengan profanasi.

It has been more than fifty years since the massacre of people allegedly associated with the PKI occurred in 1965, but hatred and discrimination against people allegedly associated with the PKI continued. This condition is caused by the biopolitical process occurring in Indonesia, which is the propaganda conducted by the military of the army and the government of the New Order. In the biopolitical process, the New Order government did so-called Giorgio Agamben as the sacredness, in this case the sacredness of Pancasila, which makes Pancasila a clandestine essence of the Indonesian nation. At the same time, the New Order government seeks to identify the PKI and communism as a collection of people and ideas of opposite nature with the clandestine essence (Pancasila). This makes hatred and discrimination against people who allegedly relate to the PKI to be durable. To overcome this, profanation is necessary, which is an effort to exceed the separation of what is prescribed and which is not. Film Jagal: The Act of Killing is a form of profanation, which makes Pancasila no longer undisputed and can no longer be used as a justification for committing actions that degrades humanity. This article uses definitions and criteria methods. Definitions are used to give clear understanding and limitation given the many terms used in biopolitical concepts. The concept and the term also display the criteria, which will then be used as proof of the thesis and statements submitted by the author, namely that there is a biopolitical process in Indonesia and the way to overcome it is with Profanation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Kemunculan kapitalisme merupakan konsekwensi tidak langsung dari etika protestan, khususnya Calvinisme. Kaum Calvinis percaya bahwa seseorang telah ditakdirkan apakah termasuk kelompok yang diselamatkan atau tidak.Agar termasuk kelompok yang diselamatkan, seseorang mesti sukses di bidang ekonomi. Untuk itu setiap individu harus kerja keras. Dalam kegiatan ekonomi mereka tidak hanya mengejar kepuasan material, karena kegiatan itu merupakan tugas suci yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata guna menghindari kemurkaan Tuhan. Kegagalan di bidang ekonomi tidak lain akibat dari kemalasan dan ketidak-berpihakan Tuhan. Meskipun tidak seperti Calvinisme yang sampai melahirkan kapitalisme dan "aturan main" dalam pengelolaan harta kekayaan, namun salah satu dari lima ajaran pokok tarekat Shadziliyah-yakni taqwa, juga menekankan untuk bukannya mendeskreditkan-mensyukuri dan menikmati kehidupan dunia. Taqwa yang benar pasti membuahkan kejayaan hidup di dunia dan sekaligus di akhirat. Sebab itu, mursyid dalam aliran tarekat ini menuntut salik supaya aktif dan sukses di bidang ekonomi. Materi bukanlah tujuan akhir tetapi saran untuk beribadah. Meskipun bergelimang harta, salik harus tetap zuhud dan dermawan."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulhin
Jakarta: FISIP UI, 2008
338.910 IQR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yang, William Win
"ni adalah buku tentang memahami cara kerja sistem kapitalisme modern, yang puncaknya digunakan untuk memprediksi trading. Baik itu saham, crypto, forex, index, ataupun commodity. Prediksi dengan akurasi nyaris 100% sebagaimana yang dilakukan pemain besar berskala dunia, seperti George Soros dan para spekulan dunia lainnya. Mereka tidak memelototi chart sebagai panduan utama mereka. Mereka tidak melakukan diversifikasi saat melakukan serangan besar mereka. Mereka mempertaruhkan seluruh kekayaan mereka dalam serangan satu pukulan. Mereka bahkan berutang untuk itu. Karena jika kemungkinan menang sudah nyaris 100%, untuk apa kita diversifikasi? Karena jika kemungkinan menang sudah nyaris 100%, alangkah bodohnya jika tidak menggunakan semua resourcesyang ada, kalau perlu berutang. Lebih dari itu, buku ini juga bercerita tentang bagaimana mengamankan diri saat krisis, bagaimana mengakumulasi kekayaan saat masa kemakmuran, dan memanennya saat krisis, juga apa yang sebaiknya kita lakukan saat kita sudah terlanjur terjerumus dalam krisis. "Success means vety patient, but aggressive when it's time.""
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2021
338.910 WIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fristian Hadinata
"Tesis ini merupakan penelitian yang mencari mitos dan fungsi mitologis dalam teori politik global Michael Hardt dan Negri. Penelitian ini menggunakan metode refleksi kritis dan fenomenologi-hermenutika untuk menganalisis dua variabel, yaitu Kekaisaran dan multitude. Tujuan dari penelitan ini adalah memperlihatkan ada mitos yang bekerja di dalam teori politik global yang mematerialkan sejarah. Di sini, Kekaisaran dan multitude dikonstitusikan oleh biopolitik dan jaringan teknologi informasi yang memungkinkan imanensi dan perlawanan sosial. Mitos teori politik global Kekaisaran dan Multitude adalah narasi dan epos klasik
tentang subjek yang menindas dan subjek yang tertindas dalam menjelaskan
politik kontemporer.

This thesis is a study to find myths and mythological function in a global political
theory o f Michael Hardt and Antonio Negri. This study uses the methods of
critical reflection and phenomenology-hermeneutics to analyze two variables,
namely Empire and multitude. The purpose of this research was to show there is a
myth that works in global political theory. Here, the Empire and the multitude
constituted by biopolitics and information technology network that allows
immanence and social struggle. The myth of global political theory of Empire and
Multitude is a classic epic narrative about the oppressing subject and the
oppressed subjects in explaining contemporary politics
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T42737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tripp, Charles
New York: Cambridge University Press, 2006
297.273 2 TRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Victor M.
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas tentang Gerakan Sosial Baru di Porsea, Toba Samosir, dengan studi kasus Gerakan Perlawanan Rakyat terhadap Indorayon (1983-2000). Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya gerakan-gerakan perlawanan rakyat Porsea, Toba Samosir, dan sekitarnya, terhadap Indorayon; 2) mengkaji dimensi politik di balik proses terbentuk dan berkembangnya gerakan sosial baru tersebut, serta kaitannya dengan isu-isu tentang keadilan, kesetaraan, hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan demokratisasi; 3) mengidentifikasi corak perlawanan dan pola hubungan yang terjalin di antara gerakan-gerakan perlawanan tersebut. Adapun pokok masalah dalam penelitian ini adalah: 1) faktor-faktor yang menyebabkan munculnya gerakan-gerakan penolakan rakyat di Porsea, Toba Samosir, terhadap Indorayon dan pola hubungan di antara gerakan-gerakan itu; 2) faktor-faktor yang menyebabkan gigihnya perlawanan mereka terhadap Indorayon; 3) kekuatan yang mereka andalkan dalam rangka perjuangan melawan Indorayon dan corak perlawanan yang mereka lakukan.
Penelitian ini dilandasi dengan konsep ethnic politics dan teori gerakan sosial baru. Metode penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber yang terkait dengan gerakan perlawanan rakyat terhadap Indorayon. Hasil penelitian cenderung menunjukkan bahwa gerakan perlawanan rakyat terhadap Indorayon ini bisa digolongkan sebagai gerakan sosial baru, karena beberapa alasan: 1) gerakan ini tidak dilandasi dengan isu tunggal dan tidak semata bertujuan pencapaian keadilan ekonomi; 2) gerakan ini tidak mengandalkan jumlah massa sebagai kekuatannya, melainkan pada kelompok-kelompok warga maupun organisasi nonpemerintah yang berjejaring kian lama kian meluas; 3) gerakan ini bersifat terorganisir dan berorientasi perubahan tatanan sosial yang menyeluruh demi terwujudnya pola baru; 4) gerakan ini berdimensi politik, yang merupakan ekspresi atlas protes terhadap keadaan-keadaan sosial yang tidak adil dan bertujuan meniadakan dominasi; 5) gerakan ini juga dapat dilihat sebagai unsur utama dalam proses memperkuat civil society di masa mendatang, khususnya di Toba Samosir. Namun, kesimpulan studi ini ternyata memodifikasi teori-teori gerakan sosial baru sebagaimana yang diajukan para ahli. Sebab, jika para ahli mengatakan bahwa keanggotaan gerakan sosial baru bersifat terbuka tanpa hiraukan latar belakang kelas sosial, etnisitas, politik, maupun agama, temuan-temuan studi ini justru menunjukkan bahwa ikatan kekerabatan dan ikatan kampung halaman di antara mayoritas anggota gerakan ini (yakni Orang Batak) telah berfungsi sebagai "energi" untuk menghimpun dan mempersatukan mereka. Jadi, dalam konteks ini, gerakan sosial baru justru "memanfaatkan" etnisitas Orang Batak demi menumbuhkan spirit perjuangan mereka.

ABSTRACT
This study is an attempt to analyze the New Social Movement in Porsea, Toba Samosir, with People Resistance Movement to Indorayon (period 1983-2000) as a case study. The goals of this study are: 1) to explain the factors caused the emerging of people resistance movement in Porsea, Toba Samosir, to Indorayon; 2) to analyze the political dimension behind the process of building and developing of the new social movement, and its relation with the issues about fairness, equality, human rights, ecosystem, and democratization; 3) to identify the shape of resistance and the model of relationship connected between those resistance movement. The problems of this study are: 1) factors caused the emerging of the people resistance movement in Porsea, Toba Samosir, to Indorayon and the model of relationship between the people movement; 2) factors caused the militancy of their resistance to Indorayon; 3) the power used by people in context of their struggle against Indorayon and the shape of their resistance.
This study based on the concept of ethnic politics and theory of new social movement. This study uses qualitative approach and case study as a research method. Various resources collected data for this study. First, relied on some literatures or documentary information, which are relevant to this study. Second, the field research relied on in-depth interviews with people who involved in people resistance movement to Indorayon. The result of this study tends to show that people resistance movement to Indorayon could be classified as new social movement, because of these reasons: 1) the movement not based on single issue and not only to gain economically fairness; 2) the movement not based on mass power, but they based on people groups and non-government organizations who connected to the others (either people groups and non governments organizations) timely wider; 3) the movement was organized and oriented to the changing of social order as a whole; 4) the movement has a political dimension, as the expression of their protest to the unfair social situations and has a goal to against domination; 5) the movement also could be seen as a main element in the process of strengthening civil society in the future, specially in Toba Samosir. But, the conclusion of this study modified the theories of new social movement accorded by scholars. If the scholars said that the members of new social movement are inclusive (they didn't account on the background of social classes, ethnics, politics, and religions), but in the context of this study, such of background is just accounted, specially the solidarity of extended families and genealogy between the majority of the movement (Orang Batak), who functioned as "energy" to unite them. So, in this study, new social movement "used" the ethnicity of Orang Batak to grow the spirit of their struggle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
D586
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ford, Richard
New York: Vintage Contemporaries Vintage Books, 2001
813 For m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan Fauzi
"Kami mempelajari sifat atau karakteristik penggunaan fungsi kopling A pada teori skalar tensor terhadap massa-radius bintang neutron. Kami membatasi pengerjaan ini untuk kasus bintang statik dengan simetri bola. Teramati, fungsi kopling yang dipilih menghasilkan fenomena spontaneous scalarization pada kasus bintang neutron dengan persamaan keadaan politropik dan persamaan keadaan NL3 pada bintang neutron saat nilai asymp; -4.5. Namun, skalarisasi tidak terjadi untuk EoS G2 dengan hyperon. Lebih lanjut, pada kasus bintang quark fenomena skalarisasi juga terjadi saat ? asymp; -4.5 baik dengan penggunaan EoS Scalar Coulomb maupun EoS Vector Coulomb.

We study the characteristic of choosing coupling function A in scalar tensor theory to find mass radius relation from the neutron star. We resrict the case for static with spherical simetric star. We observe, the choosing of our coupling function produce spontaneous scalarization phenomenon in neutron star with polytropic equation of state and NL3 equation of state in neutron star when asymp 4.5. But, scalararization does not occur when using G2 with hyperon equation of state. Furthermore, in quark star case scalarization phenomenon also occur when asymp 4.5 for both Scalar Coulomb and Vector Coulomb equation of state."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>