Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70234 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarissa Prameswari
"Representasi perilaku pencarian informasi dalam film detektif dapat menggambarkan pola perilaku tokoh detektif dalam melakukan pencarian informasi di suatu konteks. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna dari representasi perilaku pencarian informasi dalam film The Accidental Detective 2: In Action. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik Roland Barthes berdasarkan hubungan sintagmatik dan paradigmatik serta model perilaku pencarian informasi dari Leckie et al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis sintagmatik, ditemukan 36 sekuen utama dengan bagan fungsi utama yang bercabang karena informasi saling berkaitan dan berperan penting dalam penyelidikan berikutnya. Pada analisis paradigmatik, perilaku tokoh utama maupun tokoh pendukung memengaruhi proses pencarian informasi menjadi kompleks. Kemudian untuk latar tempat, berbagai TKP berperan penting sebagai pusat pengumpulan informasi. Sedangkan latar waktu menunjukkan bahwa di tahun 2017, bantuan teknologi dibutuhkan para detektif dalam proses penyelidikan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu representasi perilaku pencarian informasi dalam film ini digambarkan kompleks. Hal ini terlihat dari perilaku tersangka, kesadaran informasi, dan sumber informasi yang berperan penting dalam proses pencarian informasi. Tersangka yang pandai berbohong akan membuat pencarian informasi menjadi rumit, sehingga terdapat informasi yang terlewatkan. Hal ini memicu kesadaran informasi bagi detektif yang berpikir kritis, sehingga mereka perlu melakukan penyelidikan ulang dengan menggunakan sumber informasi yang telah dikumpulkan hingga pelaku yang sebenarnya berhasil ditemukan.

Representation of information seeking behavior in detective films can describe the behavior patterns of detective characters in searching for information in a context. This research aims to understand the meaning of the representation of information seeking behavior in the film The Accidental Detective 2: In Action. This research uses qualitative methods with Roland Barthes' semiotic approach based on syntagmatic and paradigmatic relationships as well as the information seeking behavior model from Leckie et al. The research results showed that in the syntagmatic analysis, 36 main sequences were found with branching main function charts because the information was interrelated and played an important role in subsequent investigations. In paradigmatic analysis, the behavior of the main character and supporting characters influences the information search process to become complex. Then for the place setting, various crime scenes play an important role as information gathering centers. Meanwhile, the time setting shows that in 2017, technological assistance was needed by detectives in the investigation process. The conclusion of this research is that the representation of information seeking behavior in this film is depicted as complex. This can be seen from the suspect's behavior, information awareness, and information sources which play an important role in the information search process. Suspects who are good at lying will make the search for information complicated, resulting in information being missed. This triggers awareness of information for detectives who think critically, so they need to re-investigate using the sources of information that have been collected until the real culprit is found."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah Febriana Kusuma
"Skripsi ini membahas perilaku pencarian informasi pengembang film independen dan video blog di YouTube yang digambarkan melalui model pencarian informasi Krikelas Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencarian informasi kedua informan digambarkan melalui model perilaku pencarian informasi Krikelas Model Krikelas masih dapat digunakan untuk pengguna generasi digital dengan sedikit perubahan di preferensi sumber Sumber informasi yang digunakan oleh informan di antaranya adalah sumber internal yaitu memori dan observasi serta sumber eksternal yaitu literatur dalam bentuk elektronik media audio visual internet serta interaksi interpersonal Hasil penelitian menyarankan pengembangan model perilaku pencarian informasi Krikelas serta pengembangan layanan perpustakaan khusus film untuk menyediakan literatur dalam bentuk elektronik serta dalam bentuk audio visual

The focus of this study the information seeking behaviour of independent film developers and video bloggers on YouTube represented by Krikelas rsquo model of information seeking behaviour This is a qualitative research with case study design The data were collected by means of deep interviews The analysis of this research shows that the information seeking behaviour of both informants are represented by Krikelas rsquo model Kikelas rsquo model can still be used for digital born users with minor modification on the source preference The information sources that are being used by both informants are internal sources which consist of memories and observations and external sources which consist of electronic literature audio visual media internet and interpersonal contacts This study suggests the development of Krikelas rsquo model and the service development of film libraries by providing literature in electronic and audio visual format
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Multazam Lisendra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembinaan SDM yang berkeunggulan fungsi Reserse di Polda Metro Jaya. Melalui penelitian ini, ketepatan dalam pembinaan SDM yang berkeunggulan fungsi Reserse di Polda Metro Jaya lebih tepat dan efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi lapangan. Kemudian, metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi lapangan, studi dokumen dan wawancara. Untuk memastikan data yang dikumpulkan benar-benar valid dan relibel, peneliti menggunakan teknik keabsahan data meliputi credibility dan confirmatory. Selanjutnya, analisis data menggunakan pendekatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berdasarkan profil SDM, telah tercukupi berdasarkan standar DSP personel bidang Reserse termasuk kepangkatan personel. Personel fungsi Reserse di Polda Metro Jaya telah melewati proses seleksi dan penyaringan secara ketat sebelum tempatkan di fungsi Reserse Polda Metro Jaya. Model penilaian kompetensi yang diterapkan kepada SDM fungsi Reserse adalah penilaian berbasis assessment center untuk jabatan level direktur, dan assessment uji kompentensi teknis, etika dan psikologi untuk personel baru atau perwira. Sementara hasil penilaian kompetensi (pengetahuan, skil dan mental) SDM fungsi Reserse tidak terdokumentasi secara baik. Kemudian, pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berdasarkan perkap Nomor 99 Tahun 2020 tentang Sistem, Manajemen dan Standar Keberhasilan SDM Polri yang Berkeunggulan telah dijalankan dengan cukup baik, walaupun masih terdapat ketidakkonsistensi dan pelanggaran terhadap penarapan prosedur yang telah ditentukan pada perkap tersebut. Penempatan jabatan personel fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berhubungan dengan hasil penilaian kompentensi. Penempatan jabatan level manager menggunakan hasil asssement center, sementara penempatan anggota baru pada fungsi Reserse mengacu pada penilaian kompentensi teknis, etika dan psikologi. Kemudian, faktor-faktor yang dipertimbangan dalam pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya antara lain yaitu: faktor SDM, faktor metode dan faktor anggaran.

This research aims to determine the development of superior human resources for the Detective function at Polda Metro Jaya. To achieve the research objectives, this research uses a descriptive qualitative approach based on field studies. Then, the data collection method used was field observation, document study and interviews. To ensure that the data collected is truly valid and reliable, researchers use data validity techniques including credibility and confirmatory. Next, data analysis uses a data reduction approach, data presentation and drawing conclusions. The results of the research show that the development of superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya based on the human resource profile has been fulfilled based on the DSP standards for personnel in the field of investigation, including personnel rank. The detective function personnel at Polda Metro Jaya have gone through a strict selection and screening process before being placed in the police detective function at Polda Metro Jaya. The competency assessment model applied to HR for the detective function is an assessment center- based assessment for director level positions, and a technical, ethical and psychological competency test assessment for new personnel or officers. Meanwhile, the results of the competency assessment (knowledge, skills and mentality) of HR for the detective function are not well documented. Then, the development of superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya based on Perkap Number 99 of 2020 concerning Systems, Management and Standards for the Success of Superior National Police Human Resources has been carried out quite well, although there are still inconsistencies and violations of the implementation of the procedures specified in the Perkap. The placement of positions in the Detective Function personnel at Polda Metro Jaya is related to the results of the competency assessment. The placement of manager level positions uses the results of the assessment center, while the placement of new members in the detective function refers to technical, ethical and psychological competency assessments. Then, the factors to be considered in developing superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya include: human resources factors, method factors and budget factors."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabhrina Intan Ayutami
"Kebutuhan informasi setiap individu berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, seperti contohnya latar belakang individu, lingkungan dan pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja notaris memiliki kebutuhan informasi perilaku pencarian informasi tersendiri. Suatu teori yang dikembangkan oleh David Ellis membagi mengenai karakteristik perilaku pencarian informasi yaitu: 1) Starting, 2) Chaining, 3) Browsing, 4) Differentiating, 5) Monitoring, 6) Extracting, 7) Verifying dan 8) Ending, teori ini digunakan untuk menganalisis perilaku pencarian informasi di kantor notaris. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pekerja notaris mempunyai kebutuhan informasi yang berasal dari pengguna jasa, seperti data-data pengguna jasa perorangan maupun perusahaan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu akta.

The information needs of each individual vary depending on various factors, such as the background of individuals, the environment and the work. In doing their work, notary workers have their own way of searching informations. A theory developed by David Ellis divides the characteristics of information search behaviours, namely: 1) Starting, 2) Chaining, 3) Browsing, 4) Differentizing, 5) Monitoring, 6) Extracting, 7) Verifying and 8) Ending, this theory is used to analyse information search behaviour in the notary office. From the results of the study it was found that notariy workers have information needs derived from service users, such as data on individual and company service users used to complete their work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Regina Widhiasti
"ABSTRAK
Kata Heimat memiliki cakupan makna yang luas, tetapi asosiasi paling umum dengan kata ini adalah ruang geografis yang dikaitkan dengan masa lalu dan nostalgia. Persoalan Heimat pada umumnya terkait dengan mobilitas, karena perpindahan seseorang dari tempat asalnya seringkali disertai oleh perasaan asing terhadap tempat barunya. Kecenderungan ini juga terlihat dalam perfilman Jerman, yang mengangkat persoalan Heimat pada masa setelah Perang Dunia II dan kembali muncul dalam bentuk Ostalgie pascapenyatuan kembali Jerman. Dalam perkembangannya, perfilman Jerman mengalami kebangkitan kembali di tahun 1990-an. Kebangkitan kembali perfilman Jerman tidak terlepas dari kontribusi para sutradara Jerman keturunan Turki dengan karya-karya mereka yang berhasil mendapatkan pengakuan internasional. Tidak hanya penting bagi perfilman Jerman, karya-karya para sutradara Jerman-Turki juga penting untuk dianalisis terkait dengan pemaknaan Heimat. Dengan melakukan analisis tekstual terhadap tiga film Jerman karya sutradara Turki, yaitu Gegen die Wand, Auf der anderen Seite dan Almanya - Willkommen in Deutschland, penelitian ini bertujuan untuk memeriksa makna Heimat bagi imigran Turki di Jerman dan melihat posisi film-film karya sutradara Jerman-Turki dalam perfilman Jerman secara umum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara asosiasi Heimat dalam film Jerman karya sutradara Jerman dengan karya sutradara Jerman-Turki.

ABSTRACT
The word Heimat has a wide range of meanings, but the most common association with this word is the geographical space associated with the past and nostalgia. The question of Heimat is particularly related to mobility and displacement. In German Cinema the notion of Heimat intensively emerged post-World War II and re-emerged as the Ostalgie in the course of German Reunification. The reunification period also witnessed the revival of German cinema with the contributions of German film directors of Turkish descent, who were succesfully gain international recognition. Not only important for German cinema, the works of German-Turkish directors are also essential to be analyzed in relation to the meaning of Heimat. By conducting a textual analysis of three German films by Turkish directors, namely Gegen die Wand, Auf der anderen Seite and Almanya - Willkommen in Deutschland, this paper aims to examine the meaning of Heimat for Turkish immigrants in Germany and how they contribute to the German cinema. The analysis shows that the concept of Heimat in the German films is particularly attached to the historical context and is limited to the sphere of space referring to an ideal state. As for immigrants, this concept is envisaged to be more flexible and diverse."
2018
D2755
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Khadijah Az-Zahra
"Tugas akademik yang diberikan guru dapat menimbulkan kebutuhan informasi siswa. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, siswa dapat melakukan pencarian informasi dengan cara yang berbeda-beda satu sama lain. Diketahui pada SMAIT As-Syifa Boarding School yang merupakan sekolah berbasis Islami, terdapat tambahan mata pelajaran mengenai ajaran Islam yang dapat menimbulkan kebutuhan informasi yang lebih luas dan beragam. Ditemukan pula bahwa kebutuhan dan perilaku pencarian informasi siswa belum diketahui dengan pasti. Adapun literatur yang tersedia tentang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi di sekolah berasrama berbasis Islami masih belum banyak. Penelitian ini mencakup bahasan kebutuhan informasi siswa SMAIT As-Syifa dalam memenuhi tugas, perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut, serta hambatan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi literatur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memenuhi tugas, mayoritas siswa membutuhkan informasi untuk mata pelajaran IPA atau IPS, membutuhkan internet dan situs internet, memanfaatkan buku referensi, serta melakukan pencarian informasi mendalam dan menyusun hasil temuan informasi yang relevan. Selain itu, siswa merasa kebingungan ketika tidak dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, serta kesulitan dalam mengakses komputer atau laptop.

Academic tasks from teachers can stimulate students’ information needs. To fulfill it, students can search for information in different ways amongst the students. It is known at SMAIT As-Syifa Boarding School which is an Islamic-based boarding school, there are additional subjects of Islamic teachings which can lead to more diverse and broad information needs for students. It was also found that students’ needs and behavior in seeking information to fulfill tasks were not known. Moreover, the literature on information needs and information-seeking behavior in Islamic boarding schools that available is still quite a few. This study discussed the information needs of SMAIT As-Syifa students in fulfilling academic tasks, information-seeking behavior conducted to meet these information needs, as well as barriers when seeking information to meet these information needs. The method used descriptive quantitative, and the data collection techniques used questionnaires, literature studies, and documentation. The sampling technique used random sampling technique. The findings revealed that in fulfilling the tasks, the majority of students needed information on science or social studies subjects, needed the internet and internet sites, used reference books, conducted in-depth searches and compiled information search results. Apart from that, they felt confused when they did not find the information needed, and troubled to access computers or laptops."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Adi Putra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang perilaku pencarian informasi masyarakat untuk mendapatkan lagu dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Bourdieu tentang modal, habitus, dan ldquo;arena rdquo;. Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku pencarian informasi untuk mendapatkan lagu dengan memanfaatkan modal, habitus, serta ldquo;arena rdquo;. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perilaku pencarian informasi untuk mendapatkan lagu dengan memanfaatkan modal, habitus, serta ldquo;arena rdquo;. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran baru mengenai teori perilaku pencarian informasi dengan memberikan gambaran dari sudut pandang sosial budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory jenis systematic design dengan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa seluruh proses perilaku pencarian informasi untuk mendapatkan lagu merupakan sebuah ldquo;arena rdquo;, dimana terjadi pertarungan-pertarungan yang terbentuk melalui habitus mereka sebagai upaya untuk menyeimbangkan modal di antara mereka. Penelitian ini menyarankan untuk penegakan hukum yang jelas di Indonesia mengenai hak cipta serta perlu melihat suatu disiplin ilmu secara interdisipliner.

ABSTRACT
This thesis discusses the information seeking behavior of society to get a song associated with the theory advanced by Bourdieu about the capital, habitus, and ldquo field rdquo . The problem in this research is how the information seeking behavior to get a song by using capital, habitus, and field . The purpose of this research is to understanding information seeking behavior to get a song by using capital, habitus, and field . The research also aimed to contribute new thinking on the theory of information seeking behavior by giving an overview of the socio cultural viewpoint.The method used in this research is grounded theory type of systematic design with a qualitative approach. The results of this research explained that the whole process of information seeking behavior to get a song is a field , where their battles are formed through their habitus in an effort to balance the capital between them. This research suggests that need law enforcement in Indonesia regarding copyright and also need to see some discipline through interdisciplinary viewpoint."
2016
T47184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handy Gala Fernando
"Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi Generasi Z mengenai perencanaan
keuangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku pencarian informasi yang dilakukan
oleh Generasi Z mengenai perencanaan keuangan dan hambatan yang dialami oleh Generasi Z
dalam pencarian informasi perencanaan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang disebar hingga tercapai jumlah 142
orang responden Generasi Z dari berbagai karakteristik sebagai sampel penelitian dalam rentang
waktu 05 Mei 2023 hingga 15 Mei 2023. Data penelitian ini dianalisis persentase Tingkat Capaian
Responden (TCR) menggunakan rumus “Master Scale”. Hasil temuan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki kesadaran dan harapan yang cukup tinggi bahwa
perencanaan keuangan sehingga menstimulus mereka untuk mencari kebutuhan informasi.
Namun, kesulitan dalam memahami istilah perencanaan keuangan dan informasi yang beredar
terlalu banyak sehingga sulit untuk diproses menjadi faktor penghambat. Di sisi lain faktor efikasi
diri pada activating mechanism memiliki peran terhadap kemampuan Generasi Z sehingga mereka
berhasil mengaplikasikan dan membuat perencanaan keuangan. Sedangkan, intervening variabel
mendorong mereka untuk memutuskan mencari informasi perencanaan keuangan. Penggunaan
media digital menjadi pilihan utama karena akses yang mudah. Selain itu, Generasi Z mampu
menyeleksi dan memproses informasi berdasarkan pengetahuan akan keuangan, pendapat, dan
keyakinan yang mereka miliki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Generasi Z mampu
mengidentifikasi kebutuhan informasi hingga mengaplikasikan informasi perencanaan keuangan
sesuai dengan yang dimodelkan oleh Niedźwiedzka. Intervening variabel dan activating
mechanism memiliki peran dalam proses pencarian informasi perencanaan keuangan.

This research discusses the information seeking behavior of Generation Z on financial planning.
The purpose of this study is to determine the information seeking behavior of Generation Z
regarding financial planning and the barriers experienced by Generation Z in the search for
financial planning information. This research uses quantitative methods with data collection
techniques through questionnaires distributed to reach a total of 142 Generation Z respondents
from various characteristics as research samples within the time span of May 05, 2023 to May
15, 2023. This research data was analyzed by the percentage of Respondent Achievement Rate
(TCR) using "Master Scale". The findings of this study indicate that Generation Z has a fairly
high awareness and expectation that financial planning can provide welfare, thus stimulating
them to identify information needs. However, difficulties in understanding financial planning
terms and too much information circulating that is difficult to process are inhibiting factors. On
the other hand, the self-efficacy factor in the activating mechanism has a role in Generation Z's
ability so that they can successfully apply and make financial planning. Meanwhile, intervening
variables encourage them to decide to look for financial planning information. The use of digital
media is the main choice due to easy access. In addition, Generation Z is able to select and
process information based on their financial knowledge, opinions and beliefs. The conclusion of
this study is that Generation Z is able to identify information needs and apply financial planning
information as modeled by Niedźwiedzka. Intervening variables and activating mechanisms have
a role in the process of searching for financial planning information.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salna Mulyadi Putri
"Artikel ini membahas mengenai perilaku pencarian informasi dewasa awal terkait vaksinasi Covid-19. Penelitian ini akan mengkaji perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi, khususnya dewasa awal di Perumahan Harapan Pesona. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran secara rinci perilaku pencarian informasi dewasa awal dalam memenuhi kebutuhan informasi serta pengetahuan mengenai vaksinasi Covid-19. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengidentifikasi hambatan yang ditemui dewasa awal saat melakukan pencarian informasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan mendalam secara online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat kategori perilaku pencarian informasi dewasa awal Perumahan Pesona yaitu perhatian pasif, pencarian pasif, pencarian aktif, dan pencarian berkelanjutan. Namun, terdapat hambatan psikologi yang dialami dewasa awal dalam melakukan pencarian informasi adalah rasa malas dan kesibukan yang membuat stress. Kemudian hambatan lingkungan tempat tinggal yang kurang memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait vaksinasi Covid-19, juga dewasa awal yang kurang mampu menilai keakuratan informasi yang diperoleh.

This article discusses the information seeking behavior of young adulthood related to the COVID-19 vaccination. This study will examine information seeking behavior in meeting information needs, especially young adulthood in Harapan Pesona Housing. The purpose of this study is to describe in detail the information-seeking behavior of young adulthood in meeting the information and knowledge needs of COVID -19 vaccination. In addition, this study also aims to identify the barriers that young adulthood encounter when searching for information. The method in this study uses a qualitative approach with a case study method. Data was collected by means of semistructured and in-depth online interviews. The results of this study indicate that there are four categories of information seeking behavior for young adulthood at Pesona Housing, namely passive attention, passive search, active search, and continuous search. However, there are psychological barriers experienced by young adulthood in searching information, such as a sense of laziness and a stressful busy life. Then the obstacles in the living environment that do not provide socialization and counselling related to COVID-19 vaccination, as well as young adulthood who are less able to assess the accuracy of the information obtained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Rehanita
"ABSTRAK
Penelitian mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku pencarian informasi relawan Komunitas Jendela Jakarta sebagai Pengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam perilaku pencarian informasi, relawan Komunitas Jendela Jakarta lebih menyukai menggunakan internet dibandingkan memanfaatkan koleksi buku ndash; buku yang ada di Komunitas Jendela Jakarta karena faktor keterbatasan waktu dan kurangnya ketersediaan buku yang dibutuhkan. Walaupun keterbatasan waktu dan kurangnya ketersediaan buku menjadi hambatan, para relawan adalah seseorang yang mempunyai komitmen untuk tetap memiliki ide kreatif di dalam mencari informasi untuk bahan ajar mereka di Komunitas Jendela Jakarta Kata kunci : Perilaku pencarian informasi, relawan Komunitas Jendela Jakarta, Komunitas Jendela Jakarta.

ABSTRACT
This research aims to provide an overview of the information seeking behavior of Jendela Jakarta Community volunteers as Teachers. This study uses a qualitative approach with case study method. The result from this study indicates that the volunteers of Jendela Jakarta Community prefer to use the internet instead of utilizing book collections available in Jendela Jakarta Community because of the limited time and lack of availability of books required. Even though the limited time and lack of book availability become an obstacle, the volunteers are the ones who have committed to retain creative ideas in the search of information for their teaching materials in Jendela Jakarta Community. Keywords Information seeking behavior, volunteers of Jendela Jakarta Community, Jendela Jakarta Community."
2016
S70090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>