Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Amalia Mahmud
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Green Image dan Green Practice Terhadap Loyalitas Produk Slow fashion dengan Green Trust, Green Perceived Value dan Green Satisfaction sebagai variabel mediasi pada brand slow fashion di Indonesia, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan responden sebanyak 239 responden yang merupakan pembeli produk slow fashion dalam 6 bulan terakhir, data diolah menggunakan aplikasi SmartPLS versi 3 untuk menjawab lima belas hipotesis pada penelitian ini, hasil penelitian menemukan adanya pengaruh positif dari green practice terhadap green image, green loyalty, green trust, green perceived value dan green satisfaction, sedangkan penelitian menemukan bahwa green image tidak berpengaruh terhadap green trust dan green satisfaction, penelitian ini berhasil memunculkan paradigma baru mengenai loyalitas konsumen dalam menggunakan produk ramah lingkungan serta bagaimana praktek ramah lingkungan di industri fashion bisa mendukung upaya ramah lingkungan, penelitian ini memberikan gambaran bagaimana praktek ramah lingkungan pada perusahaan non-jasa.

This research aims to analyze the influence Green Image and Green Practice Towards Product Loyalty Slow fashion  with Green Trust, Green Perceived Value and Green Satisfaction as mediating variables brand slow fashion in Indonesia, this research used a quantitative descriptive method with 239 respondents who were product buyers slow fashion in the last 6 months, data was processed using the SmartPLS version 3 application to answer fifteen hypotheses in this research, the results of the study found a positive influence from green practice to green image, green loyalty, green trust, green perceived value and green satisfaction, while research finds that green image has no effect on green trust and green satisfaction,  This research succeeded in generating a new paradigm regarding consumer loyalty in using environmentally friendly products and how environmentally friendly practices in the fashion industry can support environmentally friendly efforts. This research provides an overview of environmentally friendly practices in non-service companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Ramadhan
"Perkembangan industri fesyen muslim di Indonesia memberikan peluang yang baik bagi para penjual produk fesyen muslim, termasuk Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). Seiring dengan itu, perkembangan teknologi dan adopsi e-commerce di Indonesia juga meningkat pesat. UMKM perlu meningkatkan daya saingnya untuk bersaing di pasar dengan mempertahankan loyalitas pelanggan dan memanfaatkan teknologi seperti e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai loyalitas setiap pelanggan menggunakan Customer Lifetime Value (CLV), melakukan segmentasi pelanggan berdasarakan loyalitasnya, dan merancang strategi pengembangan pelanggan untuk UMKM Indonesia di industri fesyen muslim yang telah memanfaatkan e-commerce untuk menjual produk mereka menggunakan metode Complex Proportional Assessment (COPRAS). Metode K-Means Clustering digunakan untuk mengelompokkan pelanggan menjadi beberapa cluster dan variabel Recency, Frequency, dan Monetary (RFM) digunakan untuk menghitung nilai CLV dari setiap pelanggan. Terdapat tiga klaster pelanggan yang terbentuk dalam penelitian ini dengan tujuh strategi pengembangan pelanggan yang dipilih dari berbagai klaster berdasarkan karakteristik masing-masing klaster yang terbentuk. Rekomendasi strategi yang diusulkan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan daya saing UKM fesyen muslim yang menjadi objek penelitian ini.

The development of the muslim fashion industry in Indonesia provides good opportunities for sellers of Muslim fashion products, including for Medium, Small, and Micro Enterprises (MSMEs). Along with this, the development of technology and the adoption of e-commerce in Indonesia are also increasing rapidly. MSMEs need to improve their competitiveness to compete in the market by retaining customer’s loyalty and utilizing technology such as e-commerce. This study aims to determine the value of customers using customer lifetime value (CLV), segmenting customer based on their loyalty value, and design customer development strategies for Indonesian MSMEs in Muslim fashion industry, that has adopted e-commerce to sell their product, using Complex Proportional Assessment (COPRAS) method. The K-Means Clustering method is used to segment customers into several clusters and Recency, Frequency, and Monetary (RFM) variables are used to calculate CLV value of each customer. There are three customer clusters formed in this study with seven customer development strategies selected from various clusters based on the characteristics of each formed cluster. The proposed strategy recommendations aim to increase customer loyalty and competitiveness of Muslim fashion SMEs which are the object of this research.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesia Adelina
"Industri kreatif adalah industri baru yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Indonesia memiliki kekuatan tersendiri untuk mengembangkan industri ini melalui keragaman keunikan geografisnya. Subsektor fashion adalah salah satu sub-sektor yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di industri kreatif. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar, industri fashion terus berjuang untuk eksis. Untuk dapat menganalisis perubahan yang cepat seperti itu, para pelaku di industri fashion dapat menggunakan pendekatan dinamika sistem.
Penelitian ini akan menganalisis variabel apa yang berperan dalam perubahan ekosistem di industri fashion. Hasil analisis dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk opsi kebijakan yang dapat diambil dalam kondisi industri yang telah ditampilkan. Kami melihat bahwa perkembangan industri fashion di Indonesia berpusat di kota-kota besar di Jakarta, Bandung, Makasar, Padang dan Bali.

Creative industry is a new industry that has great potential to develop. Indonesia has its own strength to develop this industry through its diversity of geographic uniqueness. Fashion subsector is one of the sub sectors that have a big influence on economic growth in the creative industry. But along with the development of technology and market demand, fashion industry is continuing struggling to exist. To be able to analyze such rapid changes, actors in the fashion industry can use system dynamics approach.
This study will analyze what variables that play a role in ecosystem changes in the fashion industry. The results of the analysis can provide appropriate recommendations for policy options that can be taken in the industry conditions that have been displayed. We see that the development of the fashion industry in Indonesia is centered on the big cities of Jakarta, Bandung, Makasar, Padang and Bali.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Troxell, Mary D.
New York: Gregg Division McGraw-Hill Book Company, 1981
687.068 8 TRO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Graciella Florensa Tani
"Fesyen memiliki kaitan yang luas dengan simbol visual, terutama di era ekonomi digital. Penelitian ini mengeksplorasi interaksi antara persepi simbol visual digital dengan kehadiran sosial, kegembiraan kolektif, identitas budaya, dan niat pembelian ulang, serta pengaruh moderasi dari identitas budaya dan melihat perbandingan hasil penelitian pada merek fesyen lokal dan merek fesyen global. Survei dilakukan secara daring terhadap 210 responden yang berdomisili di Indonesia dan memenuhi kriteria. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan PLS-SEM. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan tingkat signifikansi antara faktor-faktor yang mempengaruhi merek fesyen lokal dan merek fesyen global. Penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi symbol visual digital mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kehadiran social dari kedua merek, diikuti dengan kehadiran social yang mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kegembiraan kolektif dan niat pembelian ulang.

Fashion has a wide range of connections with visual symbols, especially in the digital economy era. This study explores the interaction between digital visual symbol perception, social presence, collective excitement, cultural identity, and repurchase intention, as well as the moderating effect of cultural identity and compares the research results on local fashion brands and global fashion brands. An online survey was conducted on 210 respondents who reside in Indonesia and meet the criteria. The data obtained were analyzed using PLS-SEM. This study shows that there are several differences in significance levels between the factors that influence local fashion brands and global fashion brands. The study also shows that the perception of digital visual symbols has a significant positive effect on the social presence of both brands, followed by social presence having a significant positive effect on collective excitement and repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudya Frisca Susanna
"

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah petanda produk hibrida (hybrid product) dengan negara produsen atau Country of Manufacture/ Assembly (COM/A) di negara-negara berkembang mempengaruhi persepsi kualitas konsumen Indonesia dalam mempergunakan produk fast-fashion. Penelitian ini terdiri dari tinjauan pustaka diikuti dengan penelitian empiris melalui survei berbasis internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikasi produk hibrida sendiri tidak mempengaruhi persepsi kualitas menjadi lebih rendah, meskipun demikian, COM/A negara-negara berkembang mempengaruhi persepsi kualitas secara negatif yang signifikan dan perubahan pada persepsi kualitas terhadap produk fast-fashion tidak diperngaruhi pada persepsi awal produk tersebut. 


The purpose of this study is to analyze whether or not the indication of being a hybrid product with COM/A in emerging countries affect Indonesian consumer’s quality perception by using fast-fashion products. The study consist of a literature review followed by an empirical research through a web-based survey. The study revealed that hybrid product indication alone does not lead to a lower quality perception, however, emerging countries COM/A negatively affects the quality perception significantly and the change quality perception did not depend on the product’s initial perception. 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsanty Noveria Syamsi
"Industri garment atau pakaian hampir dapat dikatakan tidak mempunyai entry barrier karena tidak diperlukan modal yang besar, teknologi yang cangg .ih maupun pekerja yang trampil. Disisi lain, sektor mi mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga sangat cocok diterapkan dinegara-negara berkembang.
Ada tanda-tanda bahwa Indonesia akan semakin berperandalam industri mi baik untuk pasaran dalam negeri rnaupur untuk pasaran ekspor. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam hal jumlah tenaga kerja yang melimpah dan relatif murah, tersedianya bahn baku dan iklim. Investasi yang kondusif.
Dengan kondisi seperti disebutkan diatas,. Dipastikan pendatang baru dalam bidang mi akan semakin meningkat dan persaingan akan semakin tajam. Persaingan ini tidak hanya dalam hal kualitas, tetapi konsumen juga menuntut mode yang mengikuti jaman serta citra atau image yang ditimbulkan oleh produk tersebut.
Store image sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mewakili semua aspek yang ingmn ditampilkan oleh sebuah toko, dapat merupakan umpan balik yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang stratejis dan dapatmenjadi pedoman untuk melakukan perubahan-perubahan untuk mencapai tujuan.
Masalahnya tidak mudah bagi H & R untuk menciptakan image dan positioning yang dikehendaki karena ada faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi pembinaan citra ini.Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain adalah adanya globalisasi pasar dimana, kemajuan teknologi informasi perilaku konsumen di Indonesia serta persaingan yang semakin tajam dalam pasar dalam negeri.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi sukses tidaknya bisnis retail. pakaian jadi antara lain adalah bauran produk dan pelayanan, baurari komunikasi dan bauran harga yang diterapkan untuk mendukung citra tokonya tersebut. Bila ditinjau dari segi demografis yaitu dari jumlah dan distribusi umur serta potensipasar dalam negeri yaltu daya beli masyarakat, maka peluang dan prospek H & R sangat balk dimasa-masayang akan datang.
Pada usianya yang relatif masih sangat muda yaitu kurang lebih dua tahun, dapat dikatakan bahwa H & R cukup berhasil dalam menerapkan strateji retaiuingnya meskipun belum bisa mencapai store image yang diharapkan karena bila ditinjau dari realisasi penjualan, H & R belum mencapal target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan dari penerapan .strateji retailing H & R ini banyak ditunjang oleh tersedianya dana untuk kepenluan tersebut, sehingga H & R dapat melakükan trial and error dalam produknya, melakukan promosi-promosi untuk meningkatkan citra atau. Image dari produknya serta mampu tetap menempati lokasi-lokasi yang dinilai stratejis di pusat-pusat perbelanjaan.
Namun demikian, agar citra atau store image yang diharapkan dan target penjualannya dapat tercapai maka beberapa saran yang dapat diterapkan oleh H & R antara lain adalah pertama H & R harus lebih selektif dan efektif dalam mengeluarkan biaya promosi agar kerugian dapat dihindari. Saran kedua adalah bahwa koordinasi dan komunikasi antar departemen perlu ditingkatkan dan dibina terus menerus. Ketiga, untuk menunjang penerapan system distribusi yang dipil.ihnya, sebaiknya H & R mempunyai ciri yang. khas untuk seluruh outletnya (prototype store) agar dapat menunjang upayanya dalarn dalam menciptakan store image dan posisi yang diharapkan.
Sedangkan untuk jangka panjang, H & R perlu mempersiapkan internal capabilities untuk mengembangkan franchise yang telah dimulai pembukaannya. Sistem ini selain dapat meningkatkan volume penjualan, dapat juga meningkatkan citra tokonya dimata konsumen."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards-Jones, Imogen
London: Corgi Books, 2006
338.476 87 EDW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Navilla Murizqi I
"Industri fashion Indonesia saat ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Mengukur tentang bagaimana niat beli (intention to buy) pengunjung yang hadir pada pameran busana (fashion show) dapat memprediksi perilaku pembelian (purchase behavior) pada konsumen potensial di industri fashion Indonesia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ketika mengunjungi pameran busana. Salah satunya adalah atribut kejadian (cause?s attributes). Dimana faktor personal (personal factors) yang terdiri dari ketertarikan (interest), menghadiri (attending), dan informasi (information), serta evaluasi (evaluation) merupakan atribut kejadian (cause?s attributes) dalam niat pembelian di lingkungan tersebut.
Penelitian terdahulu membuktikan bahwa dimensi interest, attending, information, dan evaluation berpengaruh terhadap intention to buy. Penelitian ini didesain untuk mengetahui pengaruh antara interest, attending, dan information sebagai personal factors terhadap intention to buy dengan evaluation sebagai variable mediasi pada Indonesia Fashion Week (IFW) 2013. Model penelitian ini diuji dengan menggunakan Mediation Regression Analysis. Hasil penelitian menyatakan bahwa evaluation memiliki efek mediasi terhadap personal factors (interest, attending, dan information) yang berpengaruh pada intention to buy.

Indonesia's fashion industry has a great potential to grow. Measuring on how visitor's intention to buy when visiting fashion show can predict purchase behaviour on potential consumers in Indonesia's fashion industry. There are several factors that can influence a consumer's purchasing decision when visiting a fashion show. One of them is cause's attributes. Personal factors which consist of interest, attending, and information, as well as evaluation are cause?s attributes on intention to buy in those environment.
Previous research has shown that the dimension of interest, attending, information, and evaluation affect visitors? intention to buy. This study was design to determine the effect of interest, attending, and information as personal factors towards visitors? intention to buy with evaluation as intervening variable in Indonesia Fashion Week (IFW) 2013. The proposed research model is tested using Mediation Regression Analysis. The result shows that evaluation has mediating effect on personal factors (interest, attending, and information) that influence towards visitors? intention to buy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Wicaksono
Lembaga Demografi, 2016
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>