Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faljeki Kurniawan
"Pendahuluan Sirosis Hati merupakan masalah kesehatan global yang serius, namun pengetahuan dan keterampilan perawat dalam menangani kondisi ini masih belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Sirosis Hati dengan komplikasi. Metode Menggunakan desain kuantitatif deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan Cross-Sectional, penelitian ini melibatkan 164 perawat ruang rawat inap penyakit dalam yang dipilih melalui total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan perawat dan keterampilan perawat dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil analisi diperoleh bahwa perawat RSUP Dr. M. Djamil Padang memiliki tingkat pengetahuan baik 85 (81,7%) dan tingkat keterampilan baik sebanyak 79 (76%) sedangkan perawat RSUP Dr. M. Hoesin Palembang memiliki tingkat pengetahuan baik  56 (93,3%)  dan tingkat keterampilan baik sebesar 47 (78,3%). Tidak terdapat perbadaan pengetahuan antara RSUP Dr M Djamil Padang dengan RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0,117 > α=0,05). Tidak terdapat perbadaan keterampilan antara RSUP Dr M Djamil Padang dengan RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0,741 > α=0,05). Kesimpulan Temuan ini mengindikasikan efektivitas program pelatihan yang ada, namun masih diperlukan pengembangan profesional berkelanjutan. Rekomendasi Disarankan untuk meningkatkan investasi dalam pelatihan keterampilan klinis berkelanjutan dalam menghadapi tantangan praktik modern.

Introduction Cirrhosis of the liver is a serious global health problem, however the knowledge and skills of nurses in treating this condition have not been widely studied in Indonesia. This study aims to compare the level of knowledge and skills of nurses at RSUP Dr. M. Djamil Padang with RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in providing Nursing care to Liver Cirrhosis patients with complications. Method Using a quantitative descriptive comparative analytical design with a cross-sectional approach, this research involved 164 internal medicine inpatient nurses who were selected through total sampling. Data were collected using a nurse knowledge and nursing skills questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. Results of the analysis showed that the nurse at RSUP Dr. M. Djamil Padang had a good knowledge level of 85 (81.7%) and a good skill level of 79 (76%) while the nurses at RSUP Dr. M. Hoesin Palembang has a good knowledge level of 56 (93.3%) and a good skill level of 47 (78.3%). There was no difference in knowledge between RSUP Dr M Djamil Padang and RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0.117 > α=0.05). There was no difference in skills between RSUP Dr M Djamil Padang and RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0.741 > α=0.05).    Conclusion These findings indicate the effectiveness of existing training programs, but continued professional development is still needed. Recommendations It is recommended to increase investment in ongoing clinical skills training to meet the challenges of modern practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Zahrah Shalihah
"Sirosis merupakan peradangan hati yang menyebabkan edema. Penanganan edema merupakan tantangan yang terus-menerus bagi tenaga medis untuk mengurangi volume cairan secepat mungkin dengan komplikasi minimal. Leg elevation menjadi salah satu intervensi non farmakologis yang mampu menurunkan derajat edema dengan meningkatkan aliran balik vena dan mengurangi tekanan hidrostatik. Leg elevation dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan malam, selama lima hari. Hasil menunjukkan bahwa setelah penerapan leg elevation, terdapat penurunan derajat edema yang signifikan dari derajat 2 di tungkai kanan dan derajat 1 di tungkai kiri menjadi derajat 1 di tungkai kanan dan normal di tungkai kiri. Penurunan edema ini diperkuat oleh terapi diuretik berupa furosemide dan spironolakton. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi intervensi leg elevation dan penggunaan diuretik efektif dalam mengurangi edema pada pasien sirosis hati, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien.

Cirrhosis is defined as an inflammatory condition of the liver that results in the accumulation of fluid within the tissues, a process known as oedema. The management of oedema represents a persistent challenge for medical personnel, who are required to reduce fluid volume as expeditiously as possible while minimizing complications. One of the non-pharmacological interventions that can reduce the degree of oedema is leg elevation, which increases venous return and reduces hydrostatic pressure.  Leg elevation was conducted twice a day, in the morning and at night, for a period of five days. The results demonstrated a notable reduction in the degree of oedema, with grades 2 and 1 observed in the right leg and left leg, respectively, and a normal grade observed in the left leg. This reduction in oedema was further reinforced by the administration of diuretic therapy in the form of furosemide and spironolactone. The findings of this study indicate that the combination of leg elevation intervention and diuretic use is an effective approach for reducing oedema in patients with liver cirrhosis, thereby improving the quality of life of these patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christafenny
"Kebiasaan konsumsi alkohol merupakan salah satu faktor risiko masalah kesehatan masyarakat perkotaan. Penyakit yang dapat timbul dari kebiasaan konsumsi alkohol adalah sirosis hati. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang analisis praktik klinik keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada pasien sirosis hati di ruang perawatan umum lantai 6 Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
Implementasi yang telah dilakukan meliputi implementasi manajemen nutrisi, manajemen cairan, dan hipertermia. Intervensi yang menjadi unggulan adalah asupan protein nabati adekuat sebagai upaya peningkatan status nutrisi pasien sirosis hati. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan lingkar lengan atas, peningkatan nilai hemoglobin dan albumin, peningkatan kondisi klinis, dan penurunan lingkar perut.

The habit of alcohol consumption is one of the risk factors of urban public health problem. The disease can arise from alcohol consumption habits is liver cirrhosis. This final scientific paper provides an overview of the analysis of urban health nursing clinical practice at liver cirrhosis patients in floor 6 of general care Army Center Hospital Gatot Subroto.
Implementation has been done include the implementation of nutrient management, fluid management, and hyperthermia. Intervention that are seeded adequate intake of vegetable protein as an effort to improve the nutritional status of liver cirrhosis patient. Evaluation results show that an increase in upper arm circumference, hemoglobin and albumin increased value, improved clinical conditions, and a decrease in abdominal circumference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Dwi Oktaviana
"Asuhan keperawatan spiritual pada pasien di Rumah sakit dikaitkan dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki mahasiswa profesi keperawatan. Pengetahuan dan sikap mempengaruhi mahasiswa saat memberikan asuhan keperawatan spiritual di Rumah Sakit. Penelitian dengan desain Cross Sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa profesi dengan pelaksanaan asuhan keperawatan spiritual pada pasien. Penelitian dilakukan secara online dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 133 mahasiswa profesi di Institusi A sebagai perwakilan institusi umum dan Institusi B sebagai institusi berbasis agama pada tahun 2021. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti. Sikap diukur menggunakan Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Spiritual diukur menggunakan kuesioner modifikasi. Analisis bivariat dihitung dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan (p = 0,495; α = 0,05). Namun, ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan (p = 0,000; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk meningkatkan sikap mahasiswa terkait pemberian asuhan keperawatan spiritual dengan pengoptimalan kompetensi pada mata kuliah terkait.

Spiritual nursing care for patients in hospitals is associated with the knowledge and attitudes possessed by students of the nursing clinical student. Knowledge and attitudes influence students when providing spiritual nursing care in hospitals. This study was a cross sectional design, aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nursing clinical students with the implementation of spiritual nursing care for patients. This study using a consecutive sampling technique, involving 133 clinical nursing students at the Institution A as a representative of public institutions and Institution B as a religion-based institution. Knowledge was measured using a questionnaire modified by the researcher. Attitudes were measured using the Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) and the Implementation of Spiritual Nursing Care was measured using a modified questionnaire. Bivariate analysis was calculated using Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between knowledge and implementation (p = 0.495; = 0.05). However, there is a significant relationship between attitude and implementation (p = 0.000; = 0.05). This study recommends educational institutions to improve student attitudes regarding the provision of spiritual nursing care by optimizing competencies in related subjects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwati
"Perawatan di ruang rawat isolasi bagi sebagian besar pasien merupakan hal yang cukup mengganggu terkait dengan ketersendirian dan keterasingan dari dunia luar. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang hadir terdekat dengan pasien selama perawatan, memiliki banyak kesempatan untuk memberikan asuhan secara holistik. Asuhan keperawatan spiritual yang sering kali terabaikan harus menjadi bagian penting yang dapat membantu pasien melewati masa perawatan dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan sikap perawat terhadap asuhan keperawatan spiritual yang diterapkan dalam perawatan di ruang rawat isolasi. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode observasional dengan teknik survey. Sampel yang diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan convenience sampling sebanyak 110 orang perawat. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,6888, serta kuesioner SSCRS (Spirituality and Spiritual Care Rating Scale) untuk mengetahui sikap perawat terhadap asuhan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan 79,1% perawat memiliki pengetahuan baik dan 21,9% memiliki pengetahuan sedang. Sementara itu sikap perawat terhadap asuhan spiritual menunjukkan 48,2% memiliki sikap positif dan 51,8% memiliki sikap yang negatif. Penelitian ini merekomendasikan adanya pelatihan untuk meningkatkan pemahaman terkait dampak spiritual pada pasien rawat  dan pentingnya asuhan spiritual serta menambahkan data spiritualitas pasien dalam format pengkajian pasien masuk rawat. Selain itu penelitian ini juga merekomendasikan peneliti lainnya yang tertarik terkait penerapan asuhan spiritual di ruang rawat isolasi.

Treatment in isolation wards for most patients is a rather disturbing thing associated with loneliness and alienation from the outside world. Nurses as nursing caregivers who are present closest to the patient during care, have plenty of opportunities to provide holistic care. Spiritual nursing care, which is often overlooked, should be an important part that can help patients get through the time of care better. The study aims to see to what extent the knowledge and attitude of nurses toward spiritual nursing foster care is applied in care in isolation wards. This descriptive research uses observational methods with survey techniques. The samples were taken using non probability sampling techniques with convenience samplings of 110 nurses. The measurement used is a knowledge questionnaire that has passed the validity and reliability test with Cronbach's Alpha score of 0.6888, as well as the SSCRS (Spirituality and Spiritual Care Rating Scale) questionary to determine the attitude of nurses towards spiritual care. The results of the study showed that 79.1% of nurses had good knowledge and 21.9% had moderate knowledge. Meanwhile, the nursing attitude towards spiritual foster care showed 48.2% had a positive attitude and 51.8% had a negative attitude. This study recommends training to improve understanding of the spiritual impact on hospitalized patients and the importance of spiritual care and adding patient spirituality data in the admission assessment format. In addition, this study also recommends other researchers who are interested in the implementation of spiritual care in the isolation ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetry Melinda Opita
"Pendokumentasian asuhan keperawatan bagian dari fungsi pengawasan. Peran kepala ruangan berdampak terlaksananya pendokumentasiana asuhan keperawatan yang lengkap dan akurat. Ketidapahaman dan ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian merupakan salah satu faktor mempengaruhi perawat dalam melakukan pendokumentasian. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan menggunakan jenis data penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan gambaran pengetahuan, motivasi, peran mentoring kepala ruangan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan . untuk merupakan penelitian deskriptif sampel menggunakan purposive sampling120. Hasil analisis deskiptif menunjukkan bahwa pengetahuan kategori kurang 67 (55,8%), motivasi kategori kurang 62 (51,5%), peran mentoring kategori baik 63 (52,5%) dan patuh dalam pendokumentasian sebanyak 79 (65,8%).Kesimpulan : Hasil kuesioner pengetahuan perawat pelaksana kurang sebanyak 67 (55,8) dinilai beberapa aspek pengetahuan perawat bahwa pada konsep proses keperawatan kurang 60 (50%) dan baik 60 (50%), aspek pengkajian kurang 115 (95%), aspek diagnosa baik 102 (85%), aspek intervensi baik 99 (82,5%), aspek implementasi kurang 73 (60,8%), aspek evaluasi kurang 89 (74,2%). Dilihat dari aspek diganosa dan intervensi memperoleh kategori baik dan beberapa aspek berada pada kategori kurang implementasi dan evaluasi. Motivasi perawat pelaksan kurang sebanyak 62 (51,7) namun jika dianalisi berdasarkan motivasi internal baik 66 (55%) motivasi eksternal baik 77 (64,2%). Selanjutnya peran mentoring kurang sebanyak 57 (47,5) menunjukkan bahwa peran mentoring career support terbanyak 109 , dimensi psycososial support kategori kurang sebanyak 109 dan dimensi role modelling kategori baik 61 dan lembar observasi kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan terbanyak pada kategori patuh 79 (65,8) pada dimensi kepatuhan pengkajian patuh 110 (91,7%), kepatuhan diagnosa patuh 102 (85%), kepatuhan intervensi patuh 114 (95%), kepatuhan implementasi patuh 115 (95,8%), kepatuhan evaluasi kurang 74 (61,7%). Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan sosialisasi rutin SOP AP pendokumentasian.

Documenting nursing care is part of the supervisory function. The role of the head of the room has an impact on the implementation of complete and accurate documentation of nursing care. Nurses' incomprehension and non-compliance in documenting is one of the factors influencing nurses in documenting. This research is a non-experimental research using quantitative research data types. This study aims to describe the knowledge, motivation, role of mentoring the head of the room and nurse compliance in carrying out the documentation of nursing care. to constitute a sample descriptive study using purposive sampling120. The results of the descriptive analysis showed that category knowledge was less 67 (55.8%), category motivation was less 62 (51.5%), good category mentoring role 63 (52.5%) and compliance in documentation as much as 79 (65.8%). Conclusion: The results of the implementing nurse knowledge questionnaire were less than 67 (55.8) assessed several aspects of nurse knowledge that in the concept of the nursing process less 60 (50%) and good 60 (50%), the assessment aspect was less 115 (95%), the good diagnosis aspect was 102 (85%), the intervention aspect was good 99 (82.5%), the implementation aspect was less 73 (60.8%), the evaluation aspect was less 89 (74.2%). Judging from the aspect of diganosa and intervention, it obtains a good category and some aspects are Most documented nursing care in the compliance category 79 (65.8) on the dimensions of compliance assessment compliance 110 (91.7%), compliance with compliance diagnosis 102 (85%), compliance intervention compliance 114 (95%), compliance implementation compliance 115 (95.8%), evaluation compliance less 74 (61.7%). This study recommends the implementation of routine socialization of AP SOPs documenting care care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbasiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan keperawatan spiritual terhadap pengetahuan dan keterampilan perawat di ruang rawat inap RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi. Penelitian menggunakan metode pra eksperimen dengan pretest posttest design without control group. Sampel berjumlah 35 perawat. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan keperawatan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan (p value = 0,000) pada tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat sesudah dilakukan pelatihan. Kesimpulan dari penelitian adalah adanya pengaruh pelatihan keperawatan spiritual terhadap pengetahuan dan keterampilan perawat. Rekomendasi penelitian adalah menerapkan keperawatan spiritual secara berkesinambungan dengan penetapan SOP, SAK, dan supervisi terhadap pelaksanaan keperawatan spiritual.

This research was aimed to know the effect of spiritual nursing training toward knowledge and skill of the nurse in hospitalized care unit of the H. Abdul Manap hospital Jambi. This research using pre experiment method with pretest posttest design without control group. There were 35 nurses as sample of the research. Intervention which conducted was training and instruction spiritual nursing. The result of this research indicated that is the increasing significantly of knowledge and skill of the nurse after taken the training. It may include that there is effect of spiritual nursing training toward knowledge and nurse skill. The recommendation of the research is to conduct spiritual nursing regularly with determining SOP, SAK, and supervise to the conducting of spiritual nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elida Riris
"Sirosis hati merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Keadaan malnutrisi ditemukan pada 65-90% pasien sirosis hepatis. Kondisi malnutrisi ini berhubungan dengan terjadinya komplikasi serius pada pasien sirosis hepatis, yaitu asites, ensefalopati hepatikum, dan kematian. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi protein, khususnya yang kaya akan asam amino rantai cabang (AARC) dapat memperbaiki kondisi klinis pasien sirosis dan mengurangi komplikasi serius tersebut. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai pemberian AARC dalam memperbaiki kondisi klinis (nutrisi, nilai albumin, dan mengurangi terjadinya ensefalopati hepatikum). Hasilnya pada pasien ini adalah terbukti status nutrisi dapat ditingkatkan, tidak terjadi penurunan yang signifikan pada nilai albumin, dan tidak terjadi ensefalopati hepatikum. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya diet tinggi protein yang kaya akan AARC.

Cirrhosis hepatic is one of problem in urban health. Malnutrition is commonly found in 65-90% cirrhosis hepatic patients. This condition correlated with serious complications such as ascites, hepatic encephalopathy, and mortality. Previous researches recommend that high protein intake enriched in branched chain amino acids (BCAA) can improve clinical outcome of cirrhosis hepatic patients and reduce complications. This final clinical nursing report aimed to analyze evidence based about BCAA administered to improve clinical outcome (nutritional status, albumin, and reduce hepatic encephalopathy). The results showed that nutritional status improved, no decreased of albumin concentration, and hepatic encephalopathy not reported. It is recommended to deliver health education to patients about the important of high protein intake enriched in BCAA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, In Siska
"[ABSTRAK
Pola hidup dan sanitasi lingkungan perkotaan yang kurang bersih menjadi salah
satu penyebab tingginya virus Hepatitis di Indonesia. Hepatitis yang tidak
sempurna pengobatannya berkembang menjadi sirosis hepatis, suatu tahap akhir
dari keadaan fibrosis pada jaringan hati, yang mana penanganannya diarahkan
pada pencegahan komplikasi, seperti asites dan ensefalopati. Studi kasus ini
ditujukan untuk menganalisis intervensi keperawatan melalui pemberian diet asam
amino rantai cabang (AARC) serta pembatasan natrium dan cairan pada klien
sirosis hepatis yang berada di Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan. Hasil yang ditemukan dalam studi kasus ini adalah terjadi
peningkatan nilai albumin dan diperlukan ketaatan dari klien dalam mengonsumsi
diet yang dianjurkan serta pentingnya pemantauan cairan dan natrium secara ketat.

ABSTRACT
Life style and poor sanitation in urban due to the high prevalence of hepatitis virus
in Indonesia. The incomplete therapeutic regimens of hepatitis lead to liver
cirrhosis. That is the end stage in hepatocyte fibrosis, that the treatment is lead to
prevent complications, such as ascites and encephalopathy. This case study is
purposed to analyze nursing intervention through branched chain amino acid
(BCAA) diet and sodium and fluid restriction in client with liver cirrhosis at
Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. The result showed that the
albumin serum level is increasing. The client adherence is required to consume
recommended diet and to monitor sodium and fluid restrictively., Life style and poor sanitation in urban due to the high prevalence of hepatitis virus
in Indonesia. The incomplete therapeutic regimens of hepatitis lead to liver
cirrhosis. That is the end stage in hepatocyte fibrosis, that the treatment is lead to
prevent complications, such as ascites and encephalopathy. This case study is
purposed to analyze nursing intervention through branched chain amino acid
(BCAA) diet and sodium and fluid restriction in client with liver cirrhosis at
Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. The result showed that the
albumin serum level is increasing. The client adherence is required to consume
recommended diet and to monitor sodium and fluid restrictively.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruri Andriyati
"ABSTRAK
Perubahan kondisi sehat ke sakit pada individu yang sedang dirawat di rumah sakit memberikan pengaruh terhadap keadaan psikologis dan interaksi hubungan sosial dilingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasinya karakteristik perawat RS Dr Suyoto yang meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, masa kerja, status kepegawaian dan status perkawinan, mengidentifikasinya tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan psikososial Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah cross sectional kepada 49 responden. Hasil penelitian ini menyatakan Gambaran pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan psikososial secara umum masuk dalam katagori baik dengan hasil 89,90 responden memiliki pengetahuan yang baik dan 10,20 memiliki pengetahuan yang sedang. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai gambaran dan data dasar tentang pengetahuan perawat tentang masalah Psikososial di ruang rawat inap dewasa untuk dijadikan kerangka acuan untuk meningkatkan kompetensi perawat melalui peningkatan pengetahuan khususnya asuhan keperawatan Psikososial.

ABSTRACT
Changing condition from health to sick on individuals who are being treated in the hospital give effect to the psychological state and interaction of social relations in the environment. This study aims to identify the characteristics of nurses age, sex, marital status, education level, employment, employment status and marital status , to identify the level of nurse knowledge about hospital psychosocial nursing care. The design of this study using cros sectional approach. The partisipants of this study consisted of 49 respondents. The result indicates the description of nurse knowledge about psychosocial nursing care in good category 89,90 and average 10,20 . These findings lead to describe and recommendation as a basic data regarding to nurse knowledge about psychosocial problems in ward and reference to improve nurse competence by increasing knowledge especially psychological care nursing."
2017
S69835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>