Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annysa Arientika Putri
"Blotong sebagai limbah padat industri gula, adalah filtrat dari proses pemisahan larutan gula dari pengotornya. Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya regulasi yang mengatur blotong, serta terbatasnya pemanfaatan blotong. Blotong yang tidak dimanfaatkan akan ditimbun, menghasilkan emisi GRK, menghasilkan air lindi, dan menimbulkan bau tidak sedap. Penelitian ini mengkaji rencana pemanfaatan blotong melalui regenerasi CaO. Dengan mengambil lokus penelitian di Industri Gula Rafinasi X di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan metode pemanfaatan blotong yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari observasi lapangan, analisis laboratorium, kuesioner AHP, dan wawancara. Data diolah menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa blotong diklasifikasikan sebagai limbah padat semi-organik, dan dalam 1 tahun Industri Gula Rafinasi X dapat menghasilkan limbah blotong sebesar 3.000-5.400 ton. Saat ini pengelolaan blotong adalah dengan melibatkan proses penapisan kadar air sebelum dilakukan penimbunan, dan sikap penerimaan manajemen Industri Gula Rafinasi X terkait rencana pemanfaatan blotong adalah sangat menerima. Dari berbagai metode yang dianalisis, metode Regenerasi CaO dinilai sebagai alternatif pemanfaatan blotong yang paling potensial. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa, untuk mencapai keberlanjutan dan efisiensi yang optimal dalam pengelolaan blotong, industri gula sebaiknya menerapkan metode pemanfaatan blotong, salah satunya melalui metode Regenerasi CaO. Metode ini tidak hanya mengurangi dampak negatif pada lingkungan tetapi juga memungkinkan penggunaan kembali senyawa yang bermanfaat, sehingga dapat menghemat biaya produksi. Selain itu, diperlukan regulasi yang komprehensif untuk mendukung implementasi pemanfaatan ini dan memastikan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Blotong, as solid waste from sugar industry, is the filtrate from the separation process of sugar solution from its impurities. The problem addressed in this study include the lack of regulations governing blotong and limited utilization. Unutilized blotong is disposed of through open dumping field, resulting in greenhouse gas emissions, leachate generation, and unpleasant odors. This study examines the plan for blotong utilization through CaO regeneration. Focused on X Refinery Sugar Industry in Serang District, Banten Province, the objective of this study is to determining sustainable blotong utilization methods. The method used in this research is a combination of field observation, laboratory analysis, AHP questionnaire, and interviews. The data was processed using statistics. The results of this study indicate that blotong is classified as semi-organic solid waste, and within one year the X Refined Sugar Industry can generate 3,000-5,400 tons of blotong. Current blotong management involves pre-treatment to reduce moisture content before disposal, yet management at X Refinery Sugar Industry shows positive response for blotong utilization initiatives. Among the analyzed methods, CaO regeneration emerges as the most promising blotong utilization alternative. The conclusion of this research shows that, achieving optimal sustainability and efficiency in blotong management requires the sugar industry to adopt blotong utilization methods, including CaO regeneration. This method not only mitigates environmental impacts but also facilitates the reuse of valuable compounds, thereby reducing production costs. Comprehensive regulations are needed to support the implementation of this utilization and ensure sustainable waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania
"Rumah Sakit Universitas Indonesia sebagai rumah sakit yang berada pada lingkungan kampus, tentunya menghasilkan produk sampingan berupa limbah termasuk salah satunya limbah padat. Adanya aktivitas rumah sakit akan diikuti timbulan limbah padat domestik dan B3. Dampak limbah B3 ini dapat diminimalisir dengan manajemen pengelolaan limbah yang tepat dimulai dari timbulan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam timbulan dan komposisi limbah padat di Rumah Sakit Universitas Indonesia serta kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat diketahui strategi pengelolaan yang baik seperti apa. Data penelitian terdiri atas timbulan dan komposisi limbah domestik dan B3, termasuk limbah medis dengan menggunakan metode SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil sampling menunjukkan laju timbulan limbah padat pada unit rawat inap sebesar 1,28 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,26 kg/pasien/hari. Sedangkan laju timbulan limbah padat B3 pada unit rawat inap sebesar 2 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,31 kg/pasien/hari. Komposisi limbah padat domestik terbesar yakni sampah sisa makanan dan komposisi limbah padat B3 terbesar yakni alat pelindung diri. Unit yang menjadi penghasil limbah domestik terbanyak ialah dapur, sedangkan unit yang menjadi penghasil limbah B3 terbanyak ialah ICU. Dengan demikian, unit tersebut dapat menjadi prioritas dalam pengelolaan limbah padatnya baik itu domestik maupun B3.

Universitas Indonesia Hospital, as a health service located on a campus environment, produces by-products in the form of waste, including solid waste. The existence of hospital activities will be followed by the generation of domestic waste and hazardous waste. The impact of this hazardous waste can be minimized with proper waste management, starting from waste generation. This study aims to examine the generation and composition of solid waste at the Universitas Indonesia Hospital and its compliance with applicable regulations to see what good management strategies are. The research data consists of domestic and hazardous waste generation and composition, including medical waste. The methods followed the procedure of SNI 19-3964-1994 concerning Sampling and Measurement Methods for Solid Waste Generation and Composition in Urban Area. The sampling results show that the solid waste generation rate in the inpatient unit is 1.28 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.26 kg/patient/day. Meanwhile, the B3 solid waste generation rate in the inpatient unit is 2 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.31 kg/patient/day. The largest composition of domestic solid waste is food waste, and the largest composition of hazardous solid waste is personal protective equipment. The unit that produces the most domestic waste is the kitchen, while the unit that produces the most B3 waste is the ICU. Thus, the unit can become a priority in managing solid waste, both domestic and hazardous"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiena Putri Aliya
"Food Hall merupakan tempat kumpulan kios-kios makanan yang kehadirannya turut menyumbang beban timbulan limbah padat pada Tempat Pembuangan Akhir. Penelitian di Southbox food hall ini bertujuan untuk mengetahui proximate analysis (kadar air, kadar abu, kadar volatil, dan kadar fixed carbon) dan ultimate analysis (kadar karbon, kadar hidrogen, kadar oksigen, kadar nitrogen, dan kadar sulfur) sampel sisa makanan dan plastik, serta pemanfaatan limbah padat yang dapat diterapkan. Pengujian kadar air, kadar abu, kadar volatil, kadar fixed carbon, kadar karbon, kadar hidrogen, kadar oksigen, kadar nitrogen, dan kadar sulfur berturut-turut mengacu pada metode ASTM D. 3302-12, ASTM D. 3174-12, ISO 562-2010, ASTM D. 3172-12, ASTM D. 5373-14, ASTM D. 5373-14, ASTM D. 3176-09, ASTM D. 5373-14, dan ASTM D. 4239-14. Pada sampel sisa makanan, hasil untuk uji proximate analysis berturut-turut sebesar 86,8%, 15,7%, 65,5%, dan 9,6%. Sementara, untuk ultimate analysis berturut-turut diperoleh hasil sebesar 36,07%, 5,73%, 39,85%, 2,42%, dan 0,23%. Pada sampel plastik, diperoleh hasil untuk uji proximate analysis berturut-turut sebesar 12,3%, 0,1%, 96,7%, dan 2,2%. Sementara, untuk ultimate analysis berturut-turut sebesar 77,56%, 12,7%, 9,6%, 0%, dan 0,02%. Usulan untuk pemanfaatan limbah padat, yaitu daur ulang, dry anaerobic digestion, pakan ternak, konversi menjadi energi, dan penggunaan jasa angkut terpadu.

Food Hall is a place of food stalls which contributes to the generation load of solid waste at the final disposal. Research in Southbox food hall is intended to determine proximate analysis (moisture content, ash content, content of volatile, and fixed carbon) and ultimate analysis (content of carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen, and sulfur) remaining samples of food and plastics, also the utilization of solid waste that can be applied. Testing moisture content, ash, volatile, fixed carbon, carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen and sulfur refers to these methods, ASTM D 3302-12, ASTM D 3174-12, ISO 562-2010, ASTM D 3172-12, ASTM D 5373-14, ASTM D 5373-14, ASTM D 3176-09, ASTM D 5373-14 and ASTM D 4239-14. For the food samples, test results for proximate analysis, respectively for 86,8%, 15,7%, 65,5% and 9,6%. Meanwhile, for the ultimate analysis successively obtained yield was 36,07%, 5,73%, 39,85%, 2,42% and 0,23%. In plastic samples, test results obtained for proximate analysis, respectively for 12,3%, 0,1%, 96,7% and 2,2%. Meanwhile, for the ultimate analysis, respectively for 77,56%, 12,7%, 9,6%, 0%, and 0,02%. The utilization of solid waste that can be applied such as recycling, dry anaerobic digestion, animal feed, conversion into energy, and the use of integrated transport services."
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zuhdi
"Kebutuhan solar terus meningkat setiap tahun, sehingga perlu pemanfaatan biodiesel untuk subtitusi bahan bakar fosil dengan bahan bakar dari energi terbarukan. Indonesia memiliki kapasitas terpasang produsen Biodiesel yang memiliki kapasitas 17,1 juta KL dan pada umumnya berbahan baku dari minyak sawit, namun terdapat beberapa produsen yang menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakunya, salah satunya adalah PT Bali Hijau di Denpasar, Bali. Potensi minyak jelantah yang dihasilkan Indonesia di tahun 2019 diperkirakan 3 juta KL dan berpotensi dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai Biodiesel. Namun bahan baku yang melimpah terutama dari sektor hotel di Bali hanya sedikit yang dimanfaatkan menjadi biodiesel, sehingga perlu dilakukan riset terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah untuk produksi biodiesel berkelanjutan sebagai salah satu penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dipergunakan dalam riset ini. Hasil riset menunjukan potensi minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel rata-rata hanya sekitar 12% dari total minyak jelantah terkumpul, dengan rata-rata potensi timbulan minyak jelantah dari sektor hotel adalah 27% dari konsumsi penggunaan minyak goreng. Tingkat Willingness to Accept (WTA) minyak jelantah dari sektor hotel di daerah Badung, Bali untuk produksi Biodiesel memiliki rata-rata WTA Rp 4.827/L atau setara Rp 5.000/L. Biaya produksi biodiesel minyak jelantah setiap batch adalah Rp 12.641/L dengan harga jual Rp 14.000/L dan margin Rp 1.359/L. Sedangkan penurunan emisi CO2 dari pemanfaatan biodiesel minyak jelantah tahun 2022 sebesar 25.112 kg CO2 e dan meningkat di tahun 2023 menjadi 39.792 kg CO2 e. Strategi keberlanjutan dengan melakukan analisis SWOT menghasilkan nilai IFAS 0,647 dan EFAS 0,684 sehingga berada di kuadran 1 yang berarti strategi yang tepat adalah growth oriented strategy.

The need for diesel fuel continues to increase every year, so it is necessary to utilize biodiesel to substitute fossil fuels with fuels from renewable energy. Indonesia has an installed capacity of Biodiesel producers which has a capacity of 17.1 million KL and is generally made from palm oil, but there are several producers who use used cooking oil as raw material, one of which is PT Bali Hijau in Denpasar, Bali. The potential of used cooking oil produced in Indonesia in 2019 is estimated at 3 million KL and can potentially be utilized as Biodiesel. However, the abundant raw materials, especially from the hotel sector in Bali, are only slightly utilized into biodiesel, so it is necessary to conduct research related to the utilization of used cooking oil waste for sustainable biodiesel production as one of the applications of circular economy in Indonesia. A combined quantitative and qualitative method was used in this research. The results showed that the potential of used cooking oil as a biodiesel feedstock averaged only about 12% of the total used cooking oil collected, with an average potential of used cooking oil generation from the hotel sector of 27% of cooking oil consumption. The Willingness to Accept (WTA) level of used cooking oil from the hotel sector in Badung, Bali for Biodiesel production has an average WTA of IDR 4,827/L or equivalent to IDR 5,000/L. The production cost of used cooking oil biodiesel per batch is IDR 12,641/L with a selling price of IDR 14,000/L and a margin of IDR 1,359/L. Meanwhile, the reduction in CO2 emissions from the use of used cooking oil biodiesel in 2022 was 25,112 kg CO2 e and increased in 2023 to 39,792 kg CO2 e. The sustainability strategy by conducting SWOT analysis resulted in an IFAS value of 0.647 and EFAS of 0.684 so that it is in quadrant 1, which means that the right strategy is a growth-oriented strategy."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Januanto Nugroho
"Industri kelapa sawit memproduksi lebih dari 20% limbah tandan buah kosong (tankos) untuk setiap produksi minyak sawit. Tankos akan menjadi beban lingkungan, jika pengelolaannya tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengolahan limbah tandan buah kosong secara berkelanjutan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, tankos yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit dapat dijadikan bahan baku pupuk organik dengan cara pemulsaan, pengomposan, dan digestasi anaerob. Pemulsaan adalah teknik yang tidak berkelanjutan karena tidak layak secara ekonomi dan lingkungan. Namun, pemulsaan secara sosial mudah diterima masyarakat. Pengomposan adalah alternatif pengolahan limbah yang secara lingkungan, ekonomi, dan sosial layak untuk diimplementasikan. Secara ekonomi dan lingkungan, digestasi anaerob layak untuk diimplementasikan dan pilihan terbaik dibandingkan dengan proses pemulsaan dan pengomposan. Namun, implementasi digestasi anaerob akan terdapat kendala dalam penerimaan masyarakat dan ketersediaan sumber daya manusia yang akan dipekerjakan.

The palm oil industry produces more than 20% of the empty fruit bunches (EFB) waste for each palm oil production. These EFB will become an environmental burden if the management is not appropriate. Therefore, this study aims to explore the potential of empty fruit bunches waste treatments to be sustainable. This research is using qualitative and quantitative methods. Based on analysis results, EFB produced from palm oil mills can be used as raw materials for organic amendments through composting, mulching, and anaerobic digestion. Mulching is not sustainable as it is not economically and environmentally feasible. However, mulching is feasible to be implemented in terms of social aspects. Composting is an alternative waste treatment that environmentally, economically, and socially feasible to be implemented. Anaerobic digestion is the best option based on economic and environmental aspects and feasible to be implemented. However, the anaerobic digestion implementation will have constraints in the community acceptance and the availability of human resources to be employed."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayuda
"ABSTRACT
Kenaikan jumlah penduduk menyebabkan kenaikan jumlah limbah padat baik dari sektor perumahan, komersial, maupun industri. Limbah padat dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif BBA di industri semen dalam kegiatan co-processing, yaitu proses pemanfaatan limbah pada proses industri untuk diambil kembali energi dan sifat material yang berasal dari limbah. Penelitian yang menggunakan pendekatan eksperimental kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan limbah padat dengan melihat jenis, sumber, komposisi, kuantitas, kontinuitas, dan kualitas dari BBA, serta pengaruh pemanfaatan kombinasi BBA terhadap kualitasnya. Sampel BBA yang digunakan adalah serbuk gergaji, sekam padi, limbah kopi, RDF eksternal dan shredded AF yang diambil selama empat hari dalam dua minggu untuk diuji kualitasnya. Data hasil pengujian dan data sekunder dari PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP Tbk. dibandingkan dan digunakan sebagai dasar estimasi kadar energi dari kombinasi BBA. Dibuat empat variasi kombinasi BBA yang terdiri dari campuran sampel BBA dengan dasar komposisi saat ini dan kecenderungan perubahan komposisi yang mungkin terjadi. Dari empat variasi tersebut, variasi 4 yang terdiri dari 60 RDF eksternal, 20 shredded AF, 10 serbuk gergaji, 5 sekam padi, dan 5 limbah kopi menjadi variasi terbaik dengan kadar energi kotor pada kisaran 4.320-4.721 kkal/kg, kadar air 10,3, kadar abu 12,4, dan kadar volatil 69,6.

ABSTRACT
The increasing number of population leads to increasing amount of solid waste from residential, commercial, and industrial. Solid waste can be utilized as alternative fuel AF in cement industry in co processing activity, a process which utilizes waste in industrial processes to recover its energy and material properties derived from waste. This research uses quantitative experimental approach which aims to know the potential of solid waste utilization as AF by looking at its type, source, composition, quantity, continuity, and quality from AF, also to know how AF combination affects its quality. The AF samples used in this research consist of sawdust, rice husk, coffee waste, external RDF, and shredded AF. These samples were taken for four days in two weeks to get their quality tested. The primary data from test result and secondary data from PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP Tbk. are compared and used as a basis for energy content estimation of AF combinations. Four variations of AF combinations are made with AF samples, which are determined according to its current composition and possible changes in composition. From four variations, variation 4 which consisted of 60 external RDF, 20 shredded AF, 10 sawdust, 5 rice husk, and 5 coffee waste, become the best variation with 4.320-4.721 kcal kg gross energy content, 10,3 moisture content, 12,4 ash content, and 69,6 volatile content."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Christopher
"Bahan limbah berkelanjutan selalu menjadi studi penelitian terdepan di industri konstruksi dan akademisi. Inovasi dan penerapan bahan yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan yang dapat digunakan dalam industri konstruksi nyata adalah salah satu tujuan utama yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian di bidang teknik sipil. Menurut laporan bank dunia tahun 2018, hasil sampah tahunan global diperkirakan akan tumbuh sebesar 70 persen menjadi 3,4 miliar ton selama 30 tahun ke depanm naik 30% dari 2,01 miliar ton pada tahun 2016 dan masalah ini akan terus ada dan bertambah buruk jika tidak ada kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Isu ini secara global akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan berbagai sektor seperti ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Menyadari bahwa masalah sampah akan segera terjadi di masa mendatang, semua pemangku kepentingan yang terlibat, seperti organisasi pemerintah, organisasi swasta, dan komunitas ilmiah telah menemukan berbagai solusi untuk masalah daur ulang segala bentuk. bahan limbah yang dapat mendukung ekonomi sirkular dan memperpanjang siklus hidup suatu produk atau bahan secara keseluruhan. Penelitian di sini adalah untuk menganalisis kemungkinan penerapan bahan limbah pada beton berkelanjutan untuk mengurangi emisi dan untuk mencapai konstruksi yang lebih berkelanjutan.

Sustainable waste materials have always been at the forefront of research studies in the construction industry and academics in the surrounding space. The innovation and the implementation of more cost-efficient and sustainable materials that can be used in the real construction industry is one of the key goals to be met in conducting research in civil engineering. According to the world bank 2018 report the global annual waste generation is expected to grow by 70 percent to 3.4 billion tonnes over the next 30 years which is up 30% from 2.01 billion tonnes in 2016 and this problem will continue to exist and grow worse if there are not policy and steps taken to address the issue. The issue globally will cause a detrimental impact on many sectors such as the economy, environment, and health issues. Realizing that the issue of waste and sustainability will be imminent in the coming future, all the stakeholders that are involved, such as the government organizations, private organizations, and the scientific community, have come up with various solutions to the problem of recycling all forms of waste materials that can support the circular economy and prolong the life cycle of a product or material as a whole. The research here is to analyze the possibility of implementation of waste materials in sustainable concrete to reduce emissions and to achieve a more sustainable construction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Sampah rumah tangga seharusnya dapat terkelola secara optimal, sehingga hanya sampah residu saja yang diangkut ke TPA. Realitanya sampah rumah tangga tidak terkelola di sumber sampah, sehingga berpotensi mencemari ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga, mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga dan merumuskan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga pada tingkat komunitas masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 548 orang. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi, partisipasi dan akseptabilitas dengan pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga pada komunitas masyarakat. Adapun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan perhitungan indeks pengendalian sampah rumah tangga diketahui Kota Bekasi masuk Kategori Sedang. Model pengendalian sampah rumah tangga pada tingkat komunitas direkomendasikan untuk menjadi alternatif rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan

Household solid waste shall to be managed optimally, so that only the residual waste is transported to the landfill. In reality, the household solid waste did not managed properly in the first place so it will potentially damage the environment’s ecosystem. This study aims to determine the community behavior in implementing the household solid waste managementknowing the evaluation results on the implementation of household solid waste management and and formulate household solid waste waste management policies.at the community level. This study was conducted in Bekasi City, West Java Province, Indonesia with a total of 548 respondents. Based on the study results, it is known that there is a relationship between perception, participation and acceptability with the implementation of household solid waste waste management in the community. The results of the evaluation of the implementation of household solid waste management using the calculation of the household solid waste waste control index where it is known that Bekasi City is in the Moderate Category. The household solid waste control model at the community level is recommended to be an alternative policy recommendation for the Government and related stakeholders in an effort to realize the sustainable household solid waste management"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngakan Gede Agung Khrisna Wiryananda
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk menimbulkan masalah pada pemanfaatan ruang Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak pemanfaatan ruang Kota Denpasar pada aspek sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta merumuskan strategi pemanfaatan ruang kota berkelanjutan. Metode yang dilakukan yaitu metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spasial, analisis tren, menghitung indeks sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana tata ruang dan belum tertib dalam pengendalian ruang. Pemanfaatan ruang mengarah pada tidak berkelanjutan. Indeks sosial budaya tahun 2011 yaitu 1,038 turun menjadi 1,036 pada tahun 2015. Indeks lingkungan tahun 2011 yaitu 1,065 turun menjadi 1,056 pada tahun 2015. Indeks ekonomi tahun 2011 yaitu 1,012 turun menjadi 0,992 pada tahun 2015. Rumusan strategi pemanfaatan ruang Kota Denpasar berkelanjutan yaitu mengintegrasikan aturan adat ke dalam dokumen rencana ruang, merencanakan pembangunan vertikal, memperkuat peran adat, penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong, dan pembentukan satuan tugas pengendalian ruang adat.

ABSTRACT
Rapid development of tourism and population growth caused problems in spatial utilization in Denpasar City. The purpose of this research is to analyze the impact of the spatial utilization in Denpasar City on the socio cultural, environmental and economic as well as to formulate sustainable urban spatial utilization strategy. The method used is a mix method with quantitative and qualitative. The analyzes were spatial analysis, trend analysis, to calculate the index of socio cultural, environmental and economic as well as an analysis of the comparative descriptive. The results showed that the spatial utilization has not been in accordance with the spatial plan and not yet orderly in the spatial control. Spatial utilization leads to unsustainable. Socio cultural index values tend to decrease which is 1,038 in 2011 to 1,036 in 2015. Environmental index values tend to decrease, which is 1,065 in 2011 to 1,056 in 2015. Economic index values tend to decrease which is 1,012 in 2011 to 0,992 in 2015. Strategy formulation of sustainable spatial utilization of Denpasar City, that are integrate traditional rules into spatial planning documents, plan vertical building, strengthen traditional roles, implementation of perennial rice field, utilization of vacant land, and establishment of task control unit of traditional village. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Barin Elyasa
"Tren produksi semen secara global maupun dalam negeri mengalami kenaikan setiap tahunnya. Faktanya industri semen berperan menyumbang emisi karbon global sebesar 5% Selain pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek sosial ekonomi (tingkat kesehatan, penerapan keselamatan kerja dan upah karyawan), menganalisis dampak lingkungan (global warming potential dan abiotic depletion) dan menyusun konsep pengelolaan lingkungan industri semen. Tingkat kesehatan, penerapan keselamatan kerja dan upah karyawan dianalisis dengan metode statistik deskriptif, sedangkan global warming potential dan abiotic depletion dianalisis menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Hasil penelitian menunjukkan Upah pekerja yang diberikan tergolong cukup sesuai dengan beban kerja yang diberikan; tingkat kesehatan pekerja tergolong sehat; penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tergolong baik dan Dampak lingkungan berupa Global Warming Potential (GWP) dan penurunan abiotik (Fossil Fuel) sebesar 965,55 kg CO2 eq/Ton semen dan 2.467,10 MJ setiap ton semen. Kesimpulannya adalah perlu adanya upaya melakukan kegiatan efisiensi energi dengan menutup false air yang pada unit kiln dan menggunakan bahan bakar alternatif.

The trend of cement production globally and domestically has increased every year. The fact is that the cement industry plays a role in contributing to global carbon emissions by 5% besides air pollution. The purpose of this study was to analyze socio-economic aspects (level of health, application of work safety and employee wages), analyze environmental impacts (global warming potential and abiotic depletion) and develop environmental management concepts for the cement industry. The level of health, implementation of work safety and employee wages were analyzed using descriptive statistical methods, while global warming potential and abiotic depletion were analyzed using the Life Cycle Assessment (LCA) method. The results of the study show that the wages given to workers are classified as sufficient in accordance with the workload given; the level of workers' health is classified as healthy; the implementation of Occupational Health and Safety (K3) is classified as good and the environmental impacts are in the form of Global Warming Potential (GWP) and reduction of abiotic (Fossil Fuel) of 965.55 kg CO2 eq/tonne of cement and 2,467.10 MJ per tonne of cement. The conclusion is that efforts are needed to carry out energy efficiency activities by closing the false water in the kiln unit and using alternative fuels."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>