Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naura Dhia Maharani
"Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap media di Indonesia, termasuk film, dengan pesat, teknik penerjemahan khusus yang digunakan untuk menyampaikan makna dalam media audio-visual, yang disebut subtitling, dilakukan untuk membantu masyarakat global dalam memahami pesan yang disampaikan melalui berbagai sumber media. Penelitian ini berfokus pada analisis prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam subtitel bahasa Inggris film Indonesia, Dilan 1990, khususnya pada cultural-specific items (CSIs) yang ditemukan dalam ucapan karakter berdasarkan kategorisasi oleh Newmark (1998). Strategi penerjemahan CSIs kemudian diurutkan berdasarkan prosedur penerjemahan yang dicantumkan oleh Dewi dan Wijaya (2021) untuk menemukan prosedur penerjemahan yang paling dominan digunakan. Selanjutnya, ideologi penerjemahan disimpulkan dari analisis dengan mengadopsi teori Venuti (1995). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerjemah sebagian besar menggunakan prosedur penerjemahan yang mendukung ideologi pengasingan. Meskipun demikian, penerjemah menggunakan istilah-istilah yang familiar dan setara secara budaya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan adanya pertimbangan teknis seperti batas jumlah kata dalam pembuatan subtitel, yang didukung dengan prosedur-prosedur penerjemahan tertentu.

As the society's interest in Indonesia's media, including movies, has increased rapidly, a specific type of translation used to convey meaning in audio-visual media called subtitling is done to assist global audiences in understanding the messages within the media. This study focuses on analyzing the translation procedures applied in the English subtitle of the Indonesian movie, Dilan 1990, particularly the cultural-specific items (CSIs) contained in the character’s utterances based on the categorization by Newmark (1998). The translation strategies of the CSIs are then sorted based on the translation procedures listed by Dewi and Wijaya (2021) to discover the dominantly used translation procedure. Subsequently, the translation ideology is concluded from the analysis by adopting the theory by Venuti (1995). This study concludes that the translator mostly used the translation procedures that support the foreignization ideology. Nevertheless, recognized and culturally equivalent terms are also used by the translator. Additionally, it is also highlighted in this study that there are technical considerations such as word limit in making subtitles, which is supported by certain translation procedures. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asaa Anyahdiyani Robbi
"Menerjemahkan subtitles pada film merupakan pekerjaan yang rumit karena penerjemah dihadapi dengan peraturan yang membatasi mereka dalam menerjemahkan suara aktor, terlebih jika terdapat culture-specific items atau istilah-istilah yang sarat budaya. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan subtitle yang digunakan di film Sang Kiai atau The Clerics dan mengamati ideologi penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah selama proses penerjemahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode campuran antara kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Retention adalah strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, ideologi peneremahan yang dominan adalah domestikasi. Dapat dikatakan bahwa penerjemah berusaha untuk membuat film ini semudah mungkin untuk dipahami pembaca bahasa target dengan membuat peneremahannya setia kepada bahasa target.

Translating subtitles for movies is a complicated task as the translators are faced with certain restrictions that limit them in translating the actors’ voices, especially if culture-specific items are involved. This study aims to conduct an investigation on the subtitling strategies found in the movie The Clerics or Sang Kiai and later attempt to observe the type of translation ideology employed by the translator during the subtitling. The method applied in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods. The study finds that Retention is the most used subtitling strategy. However, the dominant translation ideology found throughout the subtitle is domestication. It can be said that the translator attempted to make this movie as comprehensible as possible for the target audience by making it faithful to them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Fauzan Jausin
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian yang membahas strategi dan teknik subtitling dalam film Prancis Le Grand Voyage dengan data berupa transkripsi dialog film dalam Bahasa Prancis dan subtitle dalam Bahasa Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb dan aturan teknis subtitling milik Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi transfer dan satu-satunya strategi yang tidak digunakan adalah strategi transkripsi. Untuk teknik subtitling, ditemukan bahwa terdapat banyak subtitle yang keterbacaan teksnya kurang, karena harus mengikuti rata-rata tempo dialog yang cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog ke dalam subtitle, penerjemah subtitle perlu pengetahuan yang mendalam mengenai cara menerapkan strategi subtitling.

ABSTRACT
This article is a research that studies subtitling strategies and techniques in the french film Le Grand Voyage with data in the form of film dialogue transcripts in French and subtitles in Indonesian. The analysis in this research utilizes Gottlieb 39 s theory of the ten subtitling strategies and Karamitroglou, Carroll and Ivarsson 39 s proposed subtitling standards and techniques. Based on the analytical results of this research, the most used strategy is the transfer strategy and the only strategy unused is the transcription strategy. By the viewpoint of subtitling techniques, it is found that many subtitles lack readability, caused by the pursuit of dialogue tempos which are averagely rapid. Due to those circumstances, to translate a dialogue into a subtitle, a subtitle translator requires further knowledge on how to use subtitling strategies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hazrina Sabila Rifdah
"Translating works of fiction involves a complex task as the translators have to deal with not only the textual transference between two languages but also the mediation between two cultures. The study aims to examine the type of cultural words found in the novel Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children and discuss the kind of translation ideology employed by the translator in translating the novel into Indonesian while also looking at the translation procedures used in translating the cultural words along with the translation method applied by the translator. The method used in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods with a focus on Chapters 6 and 7 of the novel. The study finds that cultural equivalent is the most used procedure in translating the identified cultural words. Moreover, the dominant translation method of the novel is the communicative translation method, and the dominant ideology employed by the translator is domestication. It can be concluded that the translator attempted to produce an acceptable and easy to understand translation text for the target readers by translating the source text close to the target language and its culture.

Menerjemahkan karya fiksi melibatkan proses yang kompleks karena penerjemah tidak hanya harus berurusan dengan transferensi tekstual antara dua bahasa tetapi juga dengan mediasi antara dua budaya. Studi ini bertujuan untuk menelaah tipe kata-kata budaya yang ditemukan di dalam novel Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children dan mendiskusikan mengenai ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan novel ini ke dalam bahasa Indonesia sekaligus melihat prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan kata-kata budaya tersebut beserta metode penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah. Metode yang digunakan dalam melakukan studi ini adalah metode gabungan antara kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan fokus pada Bab 6 dan 7 dari novel. Berdasarkan studi ini, padanan kultural merupakan prosedur yang paling sering digunakan dalam menerjemahkan kata-kata budaya yang ditemukan. Selain itu, metode penerjemahan dominan dari novel ini adalah metode penerjemahan komunikatif, dan ideologi penerjemahan yang dominan diterapkan oleh penerjemah adalah domestikasi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sang penerjemah berusaha untuk menghasilkan teks terjemahan yang dapat diterima dan mudah untuk dipahami oleh pembaca target dengan menerjemahkan teks sumber secara dekat ke bahasa target serta budayanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Andrasyah Isa
"ABSTRAK
Disertasi ini menyingkap strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika dan ungkapan sapaan bahasa Indonesia serta budaya kebahasaan yang terlibat di dalam penerjemahan. Penelitian kualitatif ini menggunakan tiga novel Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya dan wawancara dengan penerjemah serta narasumber lain. Didukung oleh teori penerjemahan, ungkapan sapaan, dan budaya kebahasaan, penelitian ini menemukan dua ideologi penerjemahan yang berhulu pada strategi penerjemahan pemancaan (foreignization) dan pelokalan (domestication). Di samping itu, juga ditemukan tujuh metode penerjemahan dan dua puluh empat teknik penerjemahan serta budaya kebahasaan yang menyangkut kuasa (power) dan solidaritas (solidarity).

ABSTRACT
This dissertation reveals the translation strategies, ideologies of translation, translation methods, and translation techniques of American-English forms of address into their Indonesian translations within linguistic culture involved in the translation. This qualitative research employs three American novels with their translation versions and interviews with their translators and other resource persons. Through the theories of translation, forms of address theories, and linguistic culture, the research findings indicate that two ideologies of translation: foreignization and domestication. Besides, it is also found that there are seven methods of translation with twenty four techniques of translation and linguistic culture relating to power and solidarity."
Depok: 2015
D2108
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Party Happy Septiani
"Penerjemahan pada berita penting karena membahas hubungan antara norma jurnalistik dan peran penerjemahan. Studi ini bertujuan mendeskripsikan prosedur penerjemahan, metode penerjemahan, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan berita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua artikel berita berbahasa Inggris dan terjemahan berita bahasa Indonesianya yang diambil dari situs berita Amerika Serikat, yaitu CNN, sebagai dua teks sumber dan dua teks terjemahannya disediakan oleh CNN Indonesia sebagai teks sasaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis berbasis tekstual dan metode deskriptif kualitatif. Terjemahan setia disajikan sebagai perbandingan untuk mengetahui strategi penerjemahan yang diterapkan dalam teks sasaran. Melalui analisis, makalah penelitian ini mengungkap perbedaan mencolok yang terjadi dalam proses penerjemahan berita pada teks sumber dan teks sasaran. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa penggunaan prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan dalam sampel yang dipilih mengadopsi ideologi domestikasi sebagai cara untuk mendekatkan teks sasaran dengan kebutuhan pembaca sasaran.

News translation is important because it discusses the relationship between journalistic norms and the roles of translation. This paper attempts to describe translation procedures, translation methods, and translation ideology applied in news translation. The samples used in this research are two English news articles that have their Indonesian news translations taken from a US news website, namely CNN, as the two source texts and their two translated texts provided by CNN Indonesia as the target texts. The research was conducted by employing textual-based analysis and descriptive qualitative methods. The faithful translations were presented as comparisons to find out the translation strategies applied in the target texts. Through the analysis, this research paper unveils the notable differences that happen in the process of translating news articles. The results of this analysis explicate that the use of translation procedures and translation methods in the selected samples adopts domestication ideology as the way to make the target text close to the target reader’s need."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Satyandita
"Penelitian ini membahas penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis padanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dapat diberi padanan berupa preposisi pula dalam bahasa Indonesia, sedangkan adverbia lokatif bahasa Prancis tidak pernah berpadanan adverbia lokatif bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia tidak mengenal adverbia lokatif. Oleh karena itu, kesejajaran bentuk dapat diterapkan dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif, sebaliknya penerjemahan adverbia lokatif tidak terikat pada kesejajaran bentuk dan lebih mementingkan kesepadanan tekstual. Hasil analisis juga menunjukkan pergeseran dalam penerjemahan, baik pergeseran tataran maupun pergeseran kategori. Meskipun demikian, amanat yang terdapat dalam bahasa sumber tetap dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran.

This research explains the translation of locative prepositions and locative adverbs in French language to Indonesian language by analyzing their Indonesian equivalents. It shows that there are Indonesian equivalents for French locative prepositions that work as prepositions as well, whereas Indonesian equivalents for French locative adverbs can never be determined as adverbs because there is no locative adverb in Indonesian language. Therefore, formal correspondence can be applied in the translation of locative prepositions. On the other hand, the translation of locative adverbs ignores formal correspondence but emphasizes textual equivalence. The result of the analysis shows translation shifts, both level shifts and category shifts. Nevertheless, the message in the source language still can be transferred in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Satria Putra Artha
"Penelitian ini membahas pengaruh ideologi penerjemahan pada teks terjemahan dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran serta menganalisis bagaimana hasil penerjemahan dengan prosedur penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber (bahasa Jerman) dan bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan korpus data artikel berjudul “Asparagus dari Papua” yang merupakan terjemahan dari teks berbahasa Jerman berjudul Der Spargel aus Neuguinea yang ditulis oleh Wulf Schlefenhoevelpada majalah NADI 2019. Fokus penelitian adalah pembuktian teori kecondongan hasil terjemahan dari Munday (2001) berdasarkan pada klasifikasi prosedur penerjemahan model Vinay dan Darbelnet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan kalimat yang ada dalam artikel, terdapat 10 kalimat yang mengalami kesalahan penerjemahan, 8 di antaranya melalui penerjemahan langsung dan dua secara tidak langsung. Penerjemahan dengan ideologi foreignisasi atau prosedur langsung lebih berisiko mengalami kesalahan penerjemahan dengan dua alasan utama, yakni penerjemah yang terlalu berpegang pada teks sumber dan kurangnya pemahaman terhadap konteks dan latar belakang budaya bahasa sasaran.

This study discusses the ideology of translation’s influence on the translated text in the target language and analyzes how the translation results with translation procedures oriented to the source and target languages. The research was conducted using a qualitative method through a literature study with a corpus of data on articles with the title "Asparagus from Papua" which is a translation of the German text Der Spargel aus Neuguinea written by Wulf Schlefenhoevel in the 2019 NADI magazine. The focus of the research is to prove Munday's theory of translation result bias (2001) based on the classification of the translation procedure of the Vinay and Darbelnet models. The results showed there were 10 sentences with mistranslation, 8 of them through direct translation and two through indirect translation. Translation with foreignization ideology or direct procedures is more at risk of mistranslation for two main reasons, namely the translator who is too attached to the source text and the lack of understanding of the target languages’ context and cultural background."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Utami Novitarukmi
"Tesis ini menyuguhkan terjemahan beranotasi novel The Kaisho. Anotasi dilakukan untuk menjelaskan masalah penerjemahan istilah budaya dan penyelesaiannya. Keunikan novel dari segi budaya dan keinginan untuk memperkenalkan budaya latar TSu menjadi dasar penerjemahan yang menganut ideologi pengasingan, tanpa mengabaikan ideologi pelokalan. Ideologi pelokalan hanya digunakan pada bagian-bagian tertentu untuk mencapai pemahaman pembaca TSa. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode semantis-komunikatif dengan penggunaan berbagai teknik yang mendukung kesepadanan makna dan kewajaran bentuk.
Penerjemahan yang melibatkan teks sumber (TSu) yang menghadirkan sejumlah budaya kuat memerlukan upaya dari penerjemah agar tidak terjadi 'penjajahan budaya'. Keterlibatan teks sumber yang menghadirkan sejumlah budaya kuat di dalam penerjemahan ini memerlukan upaya penerjemah untuk menghindari 'penjajahan budaya'. Dalam situasi ini, penerjemah perlu mencondongkan pada lima aspek, (1) pemahaman karakteristik TSu; (2) pemahaman tentang calon pembaca TSa; (3) pemahaman budaya-budaya di dalam TSu dan budaya sasaran; (4) pemahaman makna dalam penyampaian pesan; dan (5) pemahaman bahwa ada perbedaan cara pengungkapan suatu ide pada dua budaya yang berlainan.

This thesis presents an annotated translation of the novel The Kaisho. Annotation is performed to explain the problem and its solution translation of the cultural terms. The uniqueness of the novel in terms of culture and the desire to introduce the cultural background of the source text become a basic of translation that adheres to the ideology of foreignization, without ignoring the localization of ideology. The localization only used on certain parts to achieve the target text reader comprehension. Translation method used is semantic-communicative methods with the use of various techniques that support the equivalence of meaning and reasonableness shape.
The involvement of the source text that presents a strong culture in this translation requires some effort of the translator to avoid the 'culturally imperialistic'. In this situstion, translator needs to be leaned on five aspects of understanding, (1) understanding of the characteristics of source text; (2) understanding of the potential reader of the target text; (3) understanding of the cultures in the source text and the target text; (4) understanding of the meaning in the delivery of the message; and (5) an understanding that there are different ways of expressing an idea in two different cultures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T43417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Mirza Al Kautsar
"Dalam penelitian ini dianalisis prosedur, teknik, dan metode penerjemahan yang dipakai dalam menerjemahkan lirik lagu Take Me Home, Country Roads dalam lirik lagu adaptasi bahasa Jerman Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). Lirik lagu dianalisis menggunakan teori prosedur, teknik, dan metode penerjemahan dari Newmark (1988). Penulis mengelompokkan masing-masing lagu per bait, satu bait berisi empat baris. Dengan begitu baik lirik lagu bahasa sumber maupun bahasa sasaran memiliki empat bait yang dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan terbatas pada analisis prosedur, teknik dan metode penerjemahan yang digunakan dalam lirik lagu bahasa sasaran atau unsur lingual saja, kalaupun ada unsur lain seperti kultural atau musikal, hanya dijabarkan sepintas. Berdasarkan hasil penelitian, prosedur dan teknik yang dipakai dalam adaptasi lagu ini adalah modulasi bebas dan mempunyai fungsi komunikatif dan fungsi estetik. Metode yang dipakai adalah free translation, adaptation, dan idiomatic translation. Penerjemah dalam adaptasi juga memperhatikan unsur-unsur seperti jumlah suku kata, pemilihan kata, dan rima.

This study analyzes translation procedure, technique, and methods used to translate Take Me Home, Country Roads song lyrics into German adaptation lyrics in Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). The lyrics were analyzed using translation procedure, technique, and methods theory by Peter Newmark (1988). The lyrics of two songs are grouped by verse, one verse contains four lines. Therefore both songs will have four verses to analyze. This study uses a qualitative descriptive method and is limited to translation procedure, technique, and methods used or lingual matter, other matters e.g. cultural or musical are briefly discussed. According to the results, translation procedure, technique, and methods used are free modulation, communicative purpose, and aesthetic purpose. Methods used are free translation, adaptation and idiomatic translation. The translator also takes into account elements like syllable count, word choice, and rhyme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>