Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Setiawan
"Latar belakang :Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita yang memiliki komplikasi yang berbahaya. Dampak ansietas pada hipertensi tidak tertangani maka dapat memperburuk kondisi hipertensi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pranic healing terhadap ansietas, tekanan darah dan nadi pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini quasi eksperiment pretest-postest control group dengan simple random sampling. Berdasarkan data kunjungan ke puskesmas di acak kedalam kelompok pranic healing dan kelompok kontrol. Kelompok pranic healing 37 diberikan perlakuaan pranic healing setiap pekan selama 4 pekan. Kelompok kontrol 36 diberi tindakan dasar setiap pekan selama 4 pekan. Ansietas diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan menggunakan Mann Whitney dan Independen T test. Hasil: perbedaan perubahan skor sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada ansietas kelompok intervensi sebesar 10 dan pada kelompok kontrol 14, dengan p = 0,001. Tekanan sistolik kelompok intervensi rerata 138,6 mmHg dan kelompok kontrol 146,0 mmHg dengan p = 0,001. Tekanan diastolik kelompok intervensi sebesar 84 mmHg dan pada kelompok kontrol 88,5 mmHg, dengan p = 0,001. Nadi kelompok intervensi sebesar 86 x/mnt dan pada kelompok kontrol 87,5 x/mnt, dengan p = 0,117. Kesimpulan: pranic healing menurunkan ansietas dan tekanan sistolik dan diastolik, pranic healing dapat digunakan pada penderita hipertensi

Background: Hypertension is one of the most common diseases that has dangerous complications. The impact of anxiety in hypertension is not handled, it can worsen the condition of hypertension. Objective: The study aims to determine the effect of pranic healing on anxiety, blood pressure, and pulse of hypertensive patients. Methods: This research is a quasi-experiment pretest-postest control group with simple random sampling. Based on data on visits to the health center, patients were randomized into a pranic healing group and a control group. The pranic healing group 37 was given pranic healing treatment every week for 4 weeks. The control group 36 was given basic care every week for 4 weeks. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data analysis using Mann Whitney and Independent T-test. Results: differences in changes in scores after treatment in the intervention group and control group. In the intervention group anxiety was 10 and in the control group 14, with p = 0.001. The systolic pressure of the intervention group averaged 138.6 mmHg and the control group 146.0 mmHg with p = 0.001. The diastolic pressure of the intervention group was 84 mmHg and in the control group 88.5 mmHg, with p = 0.001. The pulse rate of the intervention group was 86 x/min and that of the control group was 87.5 x/min, with p = 0.117. Conclusion: Pranic healing reduces anxiety and systolic and diastolic pressure, pranic healing can be used in patients with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sari Putri
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang rentan dialami oleh lansia. Hal ini disebabkan oleh fisiologis lansia dan gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya yaitu stres. Studi kasus ini dilakukan pada keluarga dengan lansia yang menderita hipertensi karena stres di wilayah Bekasi Utara. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisa asuhan keperawatan pada pasien hipertensi agregat lansia menggunakan Swedish massage. Asuhan keperawatan keluarga yang diberikan telah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ditegakkan yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan terkait hipertensi. Evaluasi keperawatan dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat stres menggunakan instrumen Despression, Anxiety, Stress Scale (DASS-21) bagian Stres dan pengukuran tekanan darah. Hasil menunjukkan penurunan skor stres dari 30 menjadi 16, serta penurunan tekanan darah sistolik sebesar 22 mmHg dan diastolik sebesar 25 mmHg selama 12 kali kunjungan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Swedish massage berhasil menurunkan tingkat stres dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Optimalisasi pelaksanaan program Lansia SMART dan PIS-PK diperlukan sebagai upaya peningkatan kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi.

Hypertension is a health problem that is vulnerable to the elderly. This is caused by physiological and unhealthy lifestyles of the elderly, one of which is stress. The study was conducted on families with elderly who experience hypertension due to stress in the North Bekasi area. This work aims to describe the results and analysis of nursing care in elderly aggregate with hypertension using the Swedish massage. Family nursing care provided is in accordance with established nursing diagnoses, namely the ineffectiveness of health management related to hypertension. Nursing evaluation is carried out by measuring stress levels using the Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-21) in stress section and blood pressure measurements. The results showed a decrease in stress score from 30 to 16, as well as a decrease in systolic blood pressure of 22 mmHg and diastolic by 25 mmHg for 12 visits. Based on these results, it can be concluded that Swedish massage successfully reduces stress levels and blood pressure in the elderly with hypertension. Optimizing the implementation of the Lansia SMART and PIS-PK program is needed as an effort to improve the ability of families to care for family members with hypertension.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baso Yulistir
"Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama terjadinya stroke hemoragik. Tingkat morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh stroke hemoragik sangat tinggi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan oleh perawat dalam menurunkan tekanan darah adalah slow stroke back massase. Tujuan karya ilmiah ini adalah menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada klien dengan stroke hemoragik dan penerapan slow stroke back massase dalam menurunkan tekanan darah.. Metode penulisan menggunakan studi kasus pada pasien stroke hemorargik yang dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah terapi slow stroke back massase selama 5 hari. Hasil implementasi slow stroke back massase pada pasien dengan stroke hemoragik menunjukkan ada penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sekitar 5,4 mmhg dan tekanan darah diastoli rata-rata sekitar 3,4 mmhg. Diharapkan penerapan intervensi ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Kata kunci: Slow stroke back massase, Stroke hemorargik, Tekanan darah


High blood pressure is the main cause of hemorrhagic stroke. The level of morbidity and mortality is  very high caused by hemorrhagic stroke. One of the non-pharmacological therapies that a nurse can do in lowering blood pressure is a slow stroke back massase. The purpose of this scientific work was to analyse the upbringing of urban health care communities on clients with hemorrhagic strokes and the application of slow stroke back massase in lowering blood pressure. This study used case study method which applied slow stroke back massase therapy for 5 days. The results showed that there any decreased in the systolic blood pressure on average about 5.4 mmhg and the average diastolic blood pressure around 3.4 mmhg. Hopefully the application of this intervention can be an additional knowledge for nurses in conducting nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Alifta Nurul Rezky Chairany
"Edukasi yang kurang terkait berbagai macam penyakit berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit di masyarakat, salah satunya hipertensi. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, perawat memegang peran penting dalam mengatasi masalah hipertensi di masyarakat seperti memberi asuhan keperawatan berbasis keluarga. Tujuan dari karya ilmiah akhir ners ini untuk memberi gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga pada masalah hipertensi. Penulisan karya ilmiah ini didasari pada penerapan intervensi berupa kompres hangat pada tengkuk pada klien hipertensi dan berisiko hipertensi. Selain itu, penulisan karya ilmiah ini dianalisis berdasarkan berbagai konsep dan penelitian terkait. Hasil intervensi menunjukkan bahwa penerapan kompres hangat efektif untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri pada tengkuk. Oleh karena itu, perawat dapat mengaplikasikan kompres hangat tengkuk sebagai intervensi non farmakologi dalam memberikan asuhan keperawatan dalam keluarga dengan hipertensi dan menganjurkan keluarga untuk melakukan kompres hangat sebagai cara untuk melakukan perawatan hipertensi di rumah.


Less education related to various diseases has an impact on the increasing prevalence of disease in the community, one of which is hypertension. As one of the health workers, nurses play an important role in overcoming the problem of hypertension in the community such as providing family-based nursing care. The purpose of this final scientific work is to provide an overview of family nursing care on the problem of hypertension. The writing of this scientific work is based on the application of interventions in the form of warm compresses to the nape of the neck in hypertensive patients and at risk of hypertension. In addition, the writing of this scientific paper is analyzed based on various concepts and related research. The results of the intervention show that the application of warm compresses is effective for lowering blood pressure and reducing pain in the neck. Therefore, nurses can apply the warm neck compress as a non-pharmacological intervention in providing nursing care in families with hypertension and encourage families to do warm compresses as a way to treat hypertension at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Ramadhani
"Skripsi ini membahas mengenai faktor faktor yang berhubungan dengan hipertensi derajat 1 di Provinsi Jawa Barat berdasarkan analisis data Riskesdas 2018. Hipertensi derajat 1 menunjukkan tekanan sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg. Sampel 38.371 anggota rumah tangga yang berusia 18 tahun ke atas yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan rancangan cross sectional. Data dianalisis menggunakan analisis chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi. Hipertensi derajat 1 di Jawa Barat sebesar 28,9%. Variabel variabel yang berhubungan dengan hipertensi derajat 1 yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, wilayah tempat tinggal, konsumsi alkohol, diabetes melitus, dan obesitas serta faktor yang paling dominan adalah diabetes melitus dengan p value 0,000 dan PR sebesar 1,396 (95% CI;1,295-1,505). Intervensi untuk menurunkan prevalensi hipertensi derajat 1 diantaranya dengan mengoptimalkan program deteksi dini Berat Badan (BB), Tekanan Darah (TD) dan Gula Darah (GD) melalui posbindu PTM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM.

This study discussed factors related to hypertension stage 1 in West Java Province based on the analysis of Indonesia Basic Health Research 2018 (Riskesdas 2018)  data. The hypertension stage 1 indicates systolic pressure of 140-159 mmHg or diastolic 90-99 mmHg. The sample was taken from 38,371 household members 18 years and older who were included in the inclusion and exclusion criteria. This study used an observational study design with a cross-sectional design. Data were analyzed using chi-square analysis.
The results show that the prevalence of hypertension stage 1 in West Java is 28.9%. Variables related to hypertension stage 1 are age, sex, last education, occupation, residential area, alcohol consumption, diabetes mellitus, and obesity. The most dominant factor related to hypertension stage 1 is diabetes mellitus with p value=0,000 and PR=1,396 (95% CI; 1,295-1,505). Intervention programs to reduce the prevalence of hypertension stage 1 are optimizing early detection programs for Body Weight (BB), Blood Pressure (TD), and Blood Sugar (GD) through Posbindu PTM to increase community participation in the prevention and early detection of PTM risk factors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tres Silowati
"Globalisasi berdampak terhadap peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Hal tersebut diakibatkan adanya arus urbanisasi yang semakin melesat. Urbanisasi memberi pengaruh positif dan negatif terhadap kesehatan. Dampak negatif akibat globalisasi dan urbanisasi yaitu gaya hidup yang tidak sehat seperti gaya hidup monoton, kurang olahraga, mudah stress, dan merokok. Hal tersebut dapat berdampak terhadap timbulnya masalah penyakit kronik seperti hipertensi. Ibu S mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Faktor risiko hipertensi pada Ibu S diantaranya kurangnya latihan fisik, dan riwayat keluarga. Tekanan darah Ibu S saat pertama kali kunjungan yaitu 158/90 mmHg. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan menerapkan latihan senam jantung sehat (SJS) sebagai intervensi yang diunggulkan pada keluarga Bapak A dengan masalah risiko ketidakstabilan tekanan darah. Kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali. Diagnosis keperawatan yang utama yaitu risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi yang dilakukan cukup berhasil. Latihan SJS dapat menurunkan tekanan darah Ibu S setelah dilakukan intervensi 12 kali dalam waktu 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu. Penurunan tekanan darah sistolik 10 mmHg dan tekanan darah diastolik 3 mmHg. Intervensi keperawatan latihan SJS perlu dikombinasikan dengan penerapan DASH, pembatasan natrium, dan keteraturan konsumsi obat supaya dapat mendapatkan penurunan tekanan darah yang optimal. Dukungan dan keterlibatan keluarga penting untuk memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

 


Globalization has an impact on increasing urban population. This was caused by the flow of  urbanization that was increasingly shot up. Urbanization has positive and negative effects on health. The negative effects of globalization and urbanization are unhealthy lifestyles such as monotonous lifestyle, lack of exercise, stress, and smoking. This can have an impact on the emergence of problems of chronic diseases such as hypertension. Ms. S has hypertension since five years ago. Risk faktors in Mrs. S include a lack of physical exercise, and family history. Mrs. S blood pressure during the first visit was 158/90 mmHg. The purpose of writing this paper is to describe the implementation of nursing care by implementing healthy heart gymnastics as a superior intervention in Mr. A family with the problem of risk of blood pressure instability. Visit were made 17 times. The main nursing diagnosis is the risk of blodd pressure intability. The intervention carried out was quite successful. Gymnastics can reduce Mrs. S blood pressure after intervention 12 times in 4 weeks with a frequency of 3 times per week. Decreased systolic blood pressure reaches 10 mmHg and diastolic blood pressure 3 mmHg. Healthy heart gymnastics intervention needs to be accompanied by the application of DASH diet, sodium restriction, and regular comsuption of drugs in order to obtain optimal blood pressure reduction. Family support and involvement is important to provide care for family members who have hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradila Prameswari
"Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak dialami masyarakat seperti di pedesaan. Hipertensi dapat terjadi di berbagai kelompok usia, terutama dewasa dan lansia. Pesatnya peningkatan teknologi ditemui dapat memengaruhi perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat, seperti rendahnya tingkat aktivitas maupun pola makan yang tidak sehat. Masalah kesehatan yang terjadi pada pasien hipertensi perlu diatasi sebagai tugas bersama, antara individu, keluarga dan tenaga kesehatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan keluarga dalam mengelola tekanan darah melalui latihan fisik. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah dilakukan latihan fisik selama dua minggu dengan dukungan keluarga. Latihan fisik yang diberikan yaitu senam selama 15 menit dan jalan selama 30 menit rutin setiap hari. Karya ilmiah ini merekomendasikan latihan fisik sebagai salah satu intervensi untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi dan pentingnya dukungan keluarga dalam perawatan hipertensi.

Hypertension is one of the most common health problems experienced by people such as in rural areas. Hypertension can occur in various age groups, especially adults and the elderly. The rapid increase in technology found can affect changes in lifestyle to become unhealthy, such as low levels of activity and unhealthy eating patterns. Health problems that occur in hypertensive patients need to be addressed as a joint task, between individuals, families and health workers. This scientific work aims to describe family support in managing blood pressure through physical exercise. Evaluation results show a decrease in blood pressure after physical exercise for two weeks with family support. Physical exercise provided is 15 minutes of exercise and 30 minutes of walking every day. This scientific work recommends physical exercise as an intervention to manage blood pressure in hypertensive patients and the importance of family support in the treatment of hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Meita Pramudya
"Hipertensi merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian. Hipertensi dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari kelompok usia mana saja, termasuk kelompok usia dewasa dan penderita hipertensi diperkirakan akan terus bertambah setiap tahun. Pada tahun 2018, terdapat 34,1% penderita hipertensi di Indonesia, dan diperkirakan pada tahun 2025 penderita hipertensi akan mencapai angka 1,5 miliar di seluruh dunia. Hipertensi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran serta analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dan menggunakan intervensi unggulan yaitu aktivitas fisik yoga. Latihan fisik yoga dilakukan selama 4 minggu dalam 9 kali pertemuan. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer dilakukan sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik yoga untuk melihat perubahan pada tekanan darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi latihan fisik yoga yang dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 8,4 mmHg dan menurunkan tekanan darah diastolik sebanyak 4,5 mmHg. Penerapan intervensi latihan fisik yoga ini harus dilakukan dengan kondisi fokus dan konsentrasi penuh. Latihan fisik yoga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi klien dengan hipertensi sebagai upaya dalam menurunkan tekanan darah.


Hypertension is a disease that is still a concern. Hypertension can be owned by anyone and from any age group, including adults. People with hypertension are expected to continue to grow every year. In 2018, there were 34.1% of people with hypertension in Indonesia, and estimated in 2025 people with hypertension will reach 1.5 billion worldwide. Hypertension can be caused by several risk factors, one of which is lack of physical activity. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview and analysis of family nursing care with hypertension and using an intervention that is yoga. Yoga is carried out for 3 weeks in 9 meetings. Blood pressure measurement by using a Sphygmomanometer is performed before and after doing yoga to see changes in blood pressure. The results of the evaluation showed that yoga can lower systolic blood pressure by 8.4 mmHg and lowering diastolic blood pressure by 4.5 mmHg. The application of yoga intervention should be made with full focus and concentration. Yoga can be used as an alternative for clients with hypertension as an attempt to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sheirly Mariani
"

Prevalensi kasus hipertensi terus bertambah seiring meningkatnya populasi lansia di wilayah perkotaan. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu terapi masase dan relaksasi napas dalam. Pelibatan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan merupakan sistem pendukung dasar utama bagi lansia dalam mempertahankan status kesehatannya. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan keluarga Bapak A dengan hipertensi melalui terapi masase dan relaksasi napas dalam terhadap perubahan tekanan darah. Intervensi dilakukan 10 kali dengan 2 kali dalam seminggu selama 6 minggu dengan durasi 15 menit. Hasil menunjukkan penurunan sistolik sekitar 5 – 15mmHg dan 15 – 20 mmHg pada diastolik. Hasil pengukuran tekanan darah dianalisis dengan Paired Sample T-Test menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara terapi masase dan relaksasi napas dalam dengan penurunan tekanan darah saat sebelum dan sesudah intervensi (p value = 0,000). Terapi masase dan relaksasi napas dalam dapat dilakukan sebagai upaya preventif pencegahan komplikasi kardiovaskular terutama keluarga lansia dengan hipertensi.

 


Massage Therapy and Deep Breathing Relaxation as Nursing Intervention to Maintain and Decreaing Blood Pressure in Hypertension. The enhancement prevalence of hypertension cases continues as the elderly population increased in urban areas. Family involvement in nursing care is the main basic support system for the elderly to maintain their health status. This case study aims to describe the results of massage therapy and deep breath relaxation in changing blood pressure which conducted in the elderly family with hypertension. This intervention performed 10 session in 2 times a week within 6 weeks in 15 minutes duration. The results showed the blood pressure has decreased, in systolic around 5 - 15mmHg and 15 - 20mmHg in diastolic. Blood pressure measurement results has been analyzed by Paired Sample T-Test, showed a significant effect between massage therapy and deep breath relaxation in decreasing blood pressure before and after the intervention (p value = 0,000). Massage therapy and deep breathing relaxation could be applied to maintain and decreasing blood pressure to prevent cardiovascular complications especially in elderly families

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Fajrianti
"Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi paling tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah lansia dengan hipertensi banyak ditemukan di PSTW. Lansia hipertensi dapat mengalami masalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Terapi yang efektif dapat menurunkan risiko dari berbagai komplikasi hipertensi. Terapi nutrisi dengan memanfaatkan bahan herbal banyak digunakan di Indonesia, salah satunya untuk hipertensi. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan terapi nutrisi melalui pemberian jus tomat setiap hari selama 5 minggu disertai dengan pendidikan kesehatan. Hasil intervensi menunjukkan bahwa jus tomat mampu menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Jus tomat merupakan intervensi yang efektif, mudah dibuat, dan mudah didapat. Pemberian jus tomat dapat diterapkan panti sebagai penganan selingan untuk mendukung terapi utama pada manajemen hipertensi.

Hypertension (high blood pressure) is one of the diseases with the highest prevalence that can cause death. The number of elderly with hypertension is found in PSTW. Elderly hypertension can experience problems with the risk of ineffective perfusion of peripheral tissue. Effective therapy can reduce risk from various complications of hypertension. Nutrition therapy by utilizing herbal ingredients is widely used in Indonesia, one of them for hypertension. This case study aims to describe the results of nutrition therapy nursing intervention through the provision of tomato juice every day for 5 weeks accompanied by health education. The results of the intervention showed that tomato juice can reduce blood pressure on the elderly hypertension. Tomato juice is an effective, easy to make, and easy to obtain intervention. Giving tomato juice can be applied to PSTW as a snack to support the main therapy in the management of hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>