Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishmael Kamara
"Sierra Leone mengalami masalah trade defisit yang persisten. Saat ini terdapat kekosongan literatur yang mengungkap bagaimana interaksi antara variabel makroekonomi telah mempengaruhi trade defisit di Sierra Leone dengan data yang relatif terkini dan metode yang dapat mengatasi isu non-stationarity dan interaksi dinamis antar variabel. Tujuan penelitian ini adalah menguji hubungan antara neraca perdagangan, inflasi, dan nilai tukar Sierra Leone dengan menggunakan data kuartalan dari Q1 tahun 2005 hingga Q3 tahun 2023. Fokusnya adalah pada pemahaman bagaimana nilai tukar dan inflasi berdampak pada neraca perdagangan Sierra Leone baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, model VAR/VECM digunakan untuk menangkap interaksi dinamis antara neraca perdagangan, nilai tukar, dan inflasi. Kemudian metode Kausalitas Granger digunakan untuk menentukan urutan yang paling tepat di antara variabel-variabel makroekonomi dalam model, dilanjutkan dengan analisis Impulse Response Function (IRF) untuk menguji hipotesis tentang respons neraca perdagangan terhadap guncangan nilai tukar dan inflasi. Hasil empiris mengkonfirmasi adanya kointegrasi, yang menunjukkan keseimbangan jangka panjang antara neraca perdagangan, nilai tukar, inflasi, dan variabel makroekonomi lainnya seperti tingkat PDB riil dan perbedaan suku bunga. Selain itu, analisis dinamis dengan metode IRF mendukung hipotesis kurva-J di Sierra Leone dan mengkonfirmasi bahwa inflasi dapat menurunkan kinerja neraca perdagangan. Temuan-temuan ini menunjukkan perlunya Sierra Leone menerapkan strategi komprehensif yang tidak hanya bertujuan untuk menyesuaikan nilai tukar tetapi juga mengendalikan inflasi guna memperbaiki neraca perdagangan dan meningkatkan stabilitas perekonomian eksternal.

Sierra Leone experiences a persistent trade deficit problem. Currently, there is a vacuum in the literature employing recent data and suitable approaches to address the issue of non-stationarity and dynamic interaction between macroeconomic variables in influencing the trade deficit in Sierra Leone. This study examines the relationship between Sierra Leone's trade balance, inflation, and exchange rate using quarterly data from 2005 Q1 to 2023 Q3. The focus is on understanding how the exchange rate and inflation impact Sierra Leone's trade balance in both the short and long term. To achieve this, the study utilizes the VAR/VECM model to depict the dynamic interaction between the trade balance, exchange rate, and inflation. It also employs Granger Causality analysis to determine the most appropriate ordering among the macroeconomic variables in the model and Impulse Response Function (IRF) analysis to test the hypotheses regarding the trade balance response to exchange rate shocks and inflation. The empirical results confirm the existence of cointegration, indicating a long-term balance between the trade balance, exchange rate, inflation, and other macroeconomic variables such as GDP growth and interest rate differentials. Moreover, the dynamic prediction analysis using the IRF method supports the J-curve hypothesis in Sierra Leone and suggests that inflation can reduce the performance of the trade balance. These findings highlight the need for Sierra Leone to implement a comprehensive strategy to adjust the exchange rate and curb inflation to improve the trade balance and enhance external economic stability. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Pangeran Noorsaman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kausalitas atau hubungan antara Inflasi, Ekspor, Impor, dan Trade-Balance di Indonesia, serta efeknya saat sebelum dan sesudah krisis finansial global 2008. penelitian ini menggunakan metode regresi granger causality selama kurang lebih enam belas tahun yaitu dari Januari 2000 hingga Desember 2015 menggunakan data bulanan. penelitian ini menemukan bahwa inflasi, Ekspor, Impor dan Trade-balance berpengaruh secara signifikan kepada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Dengan nilai koefisien masing-masingnya secara berurutan -20.542 untuk inflasi, -2.396 untuk impor, -1,258 untuk ekspor dan 0.31 untuk neraca perdagangan maka akan mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. penelitian ini juga menemukan adanya hubungan kausalitas yang juga berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia.

This study aims to examine that there is causality relationship between inflation, export, import and trade balance in Indonesia, also the impact before and after global financial crisis 2008. this study uses time series data methodology, using annual data for about 16 years from January 2000 until December 2015 using monthly basis data. this result of the study shows that inflation, export, import and trade balance are individually affected exchange re ate of Rupiah. these variables coeffisien value are 20.542 for inflation, 2.396 for import, 1.258 for export and 0.31 for trade balance, so these value wll affects Rupiah 39 s exchange rate. this study also finds that there is a causality relationship, which also significantly takes effect towards exchange rate of rupiah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respati Suta Wibawa
"Tekanan yang terus terjadi terhadap mata uang Rupiah sebagai imbas dari diberlakukannya rezim nilai tukar mengambang bebas sejak 14 Agustus 1997, memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan Indonesia dengan negara lain, khususnya Tiongkok. Mencakup sekitar 17 dari total perdagangan atau sekitar 11 dari total ekspor dan 23 total impor di tahun 2016, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Indonesia saat ini. Nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi yang terus mengalami tekanan dari waktu ke waktu memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan baik secara agregat maupun sektoral di antara kedua negara. Dengan menggunakan model Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach, peneliti menemukan bahwa depresiasi nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi memberikan dampak yang beragam dalam jangka pendek dan cenderung negatif dalam jangka panjang terhadap neraca perdagangan sekoral Indonesia dengan Tiongkok. Dampak yang beragam dari depresiasi terhadap neraca perdagangan dibuktikan oleh ditemukannya koefisien yang signifikan dari nilai tukar riil terhadap neraca perdagangan di sejumlah sektor dan bukti keberadaan fenomena J-Curve dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, depresiasi nilai tukar riil justru memberikan dampak yang cenderung negatif. Hanya sektor kayu serta batu dan kaca yang terdampak positif oleh depresiasi dalam jangka panjang atau memeuhi asumsi Marshall-Lerner Condition. Sektor kayu bahkan teridentifikasi memenuhi kriteria J-Curve berdasarkan pengertian modern, yakni koefisien negatif dalam jangka pendek diikuti oleh koefisien positif dalam jangka panjang.

The ongoing pressure on Rupiah currency as a result of the establishment of floating exchange rate regime since August 14, 1997, had impacted Indonesia rsquo s trade balance with other countries, particularly China. Covering about 17 of total trade or about 11 of total exports and 23 of total imports in 2016, China is Indonesia rsquo s largest trading partner today. The real exchange rate of the Rupiah against Renmibi, which continues to experience pressure over time, has its own impact on the trade balance, both aggregate and sectoral, between two countries. Using Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach model, the study found that the depreciation of the real exchange rate of Rupiah against Renmibi gives diversed short run impact and long run negative impact on most of Indonesia rsquo s sectoral trade balance with China. The diversed impact of depreciation on the trade balance is proven by the discovery of significant coefficient of the real exchange rate on the trade balance in several sectors and the evidence of the existence of the J Curve phenomenon in the short run. While in the long run, the depreciation of the real exchange rate has a negative impact. Only wood stone and glass sectors are positively affected by depreciation in the long run, which fulfill the Marshall Lerner Condition assumption. Wood sector is even identified to meet the J Curve criteria based on modern definition, which proven by the negative coefficient in the short run followed by the long run positive coefficient. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
"Krisis keuangan di Asia tahun 1997/1998 yang terjadi merupakan krisis yang antara lain disebabkan oleh perubahan nilai tukar. Krisis tersebut dapat menjalar dari suatu negara ke negara lain (contagious). Salah satu usaha untuk dapat menghindari terjadinya kembali krisis tersebut adalah melalui pertemuan anggota ASEAN plus China, Jepang dan Korea di Chiang Mai, Thailand bulan Mei tahun 2000 dimana disepakati kerjasama keuangan regional yang lebih aktif diantaranya dengan disepakatinya Chiang Mai Intiative (CMI) dan Economic Review & Policy Dialogue (ERPD). Langkah selanjutnya yang dikaji lebih lanjut dari kerjasama keuangan regional yang aktif tersebut adalah pembentukan Currency Union melalui penggunaan mata uang bersama/common currency sebagai titik kulminasinya. Fleming (1971) menyatakan bahwa salah satu faktor untuk dapat terbentuknya Optimum Currency Area (OCA) adalah kemiripan tingkat inflasi (similar inflation rate). Untuk mencapai kemiripan tingkat inflasi dan meningkatkan konvergensi ekonomi, perlu ditingkatkan koordinasi dalam merumuskan kebijakan ekonomi.

Dampak nilai tukar terhadap inflasi dalam konteks regional menjadi perlu untuk diketahui sehubungan dengan krisis nilai tukar yang terjadi sebelumnya di tahun 1997/1998 dan wacana common currency yang salah satu faktornya kemiripan tingkat inflasi. Untuk itu, perlu diidentifikasi apakah dampak nilai tukar terhadap inflasi tersebut bersifat homogen (sama) atau heterogen (beragam) di kawasan ASEAN sehingga bisa disusun langkah bersama dalam Usaha memenuhi salah satu kondisi optimum dalam wacana pembentukan Currency Union. Untuk meneliti dampak tersebut, penulis menggunakan variabel kontrol berupa pertumbuhan jumlah uang yang beredar, derajat keterbukaan perdagangan dan tingkat inflasi di negara mitra dagang utama ASEAN-5 dengan data yang diambil dan diolah dari data International Financial Statistics (IFS) pada periode tahun 1993Q1 sampai tahun 2016Q4. Data tersebut kemudian diregresi dengan menggunakan estimasi data panel dengan estimator FGLS (Feasible Generalized Least Squares) menggunakan E-Views 9. Terhadap hasil regresi di atas berupa model homogen dan model heterogen dilakukan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak nilai tukar terhadap Inflasi di ASEAN-5 berdampak heterogen (beragam) di ASEAN-5."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Agustino
"Melihat kenyataan pada periode 1985-1997 tidak dapat dipungkiri lagi bahwa otoritas moneter menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk meningkatkan daya swing produk ekspor Indonesia. Devaluasi yang dilakukan membawa implikasi jangka panjang dan jangka pendek terhadap keseimbangan neraca perdagangan, yang mana menurut teori akan berbentuk seperti huruf J (J-Curve effect). Dalam kondisi nyata dapat dilihat bahwa hubungan yang terjadi berkesinambungan antar waktu. Penggunaan teknik ekonometrika VAR memungkinkan untuk melihat hubungan dinamis yang terjadi antara depresiasi dengan neraca perdagangan. Hasil dari penggunaan teknik ini menunjukkan bahwa terjadi fenomena J-Curve selama periode tersebut, keseimbangan neraca perdagangan yang digambarkan melalui Impulse Respon Function menunjukkan penyesuaian yang terlambat dari neraca perdagangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humphrey, Thomas M.
New York: Praeger Studies , 1982
332.456 HUM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Benjamin
"ABSTRAK
Skripsi ini meneliti dampak jangka pendek dan jangka panjang depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan sembilan mitra dagang utama. Menggunakan, metode Auto Regressive Distributed Lag ARDL dan data triwulanan periode 1997IV hingga 2015IV, terbukti bahwa i dalam jangka pendek, depresiasi Rupiah berpotensi membuat defisit neraca perdagangan bilateral pada empat mitra dagang utama, ii dalam jangka panjang, depresiasi Rupiah berpotensi membuat surplus neraca perdagangan bilateral pada tiga mitra dagang utama dan defisit neraca perdagangan bilateral pada dua mitra dagang utama, iii pola J-curve tidak terjadi pada satu pun mitra dagang utama, dan iv aktivitas ekonomi merupakan determinan signifikan neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga mitra dagang utama terbesarnya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the impact of Rupiah depreciation on Indonesia rsquo s bilateral trade balance with nine of her major trading partners. Using Auto Regressive Distributed Lag ARDL method and quarterly data from 1997IV to 2015IV, the results show that i in the short run, Rupiah depreciation tends to worsen bilateral trade balance with four major trading partners, ii in the long run, Rupiah depreciation tends to improve bilateral trade balance with three major trading partners and worsen bilateral trade balance with two major trading partners, iii J curve pattern doesn rsquo t appear in the bilateral trade with any of the major trading partners, and iv economic activity is a significant determinant of bilateral trade balance of Indonesia and three of her largest major trading partner."
2017
S67453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Kurniawati
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki objektif utama untuk menganalisa hubungan kointegrasi dan kausalitas antara nilai tukar riil dan neraca transaksi berjalan di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand pada periode 1990-2015. Penelitian ini menggunakan uji kointegrasi Johansen untuk uji hubungan jangka panjang, uji VECM untuk uji hubungan jangka pendek, dan uji Granger Causality untuk pengujian kausalitas. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara kedua variabel di semua negara, namun tidak untuk hubungan jangka pendek. Dalam pengujian kausalitas, penelitian ini menemukan arah hubungan yang berbeda-beda untuk setiap negara. Untuk ASEAN-4 secara keseluruhan, penelitian ini menemukan hubungan kausalitas dua arah antara nilai tukar riil dan neraca transaksi berjalan.

ABSTRACT
This study attempts to assess both the causality and time series relations of cointegration between real exchange rate and current account in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand, with the period of analysis from 1990 to 2015. It applies time series analyses of unit root with the Augmented Dickey Fuller method, Johansen cointegration procedure for long run test, VECM for short run test, and Granger Causality test for causality analysis. This paper finds long run relationship between real exchange rate and current account, yet it doesn 39 t find any short run relationship between the two. In causality test, this paper finds varied results of causality direction in each country. As for the ASEAN 4, this paper finds simultaneous causality relations between real exchange rate and current account."
2017
S66976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Hendry Thomas
"Dalam karya tulis ini, penulis mencoba menganalisis hubungan jangka panjang variabel makroekonomi kurs, inflasi, tingkat suku bunga dan harga komoditas batubara, crude palm oil, minyak mentah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada periode 2010 sampai dengan 2016. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh variabel kurs, inflasi, tingkat suku bunga, harga batubara. harga crude palm oil, dan harga minyak mentah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan Vector Error Correction Model VECM yang diawali dengan uji stasioneritas, penentuan lag optimal, uji kointegrasi, dan uji kausalitas.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan jangka panjang antar seluruh variabel independen terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Variabel kurs, tingkat suku bunga, dan harga minyak mentah berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan variabel harga batubara, crude palm oil, dan inflasi mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan secara positif dalam jangka panjang.

In this paper, author try to analyze the long term relationship macroeconomic variables exchange rate, inflation, interest rate and commodity price coal, crude palm oil, petroleum to Composite Stock Price Index on period 2010 ndash 2016. This research aims to predict impact of exchange rate, inflation, interest rate, coal, crude palm oil, petroleum to Composite Stock Price Index. This research uses Vector Error Correction Model which begins with unit root test, determination of optimal lag, co integration test, and causality test.
From this research is obtained that there is long term relationship between all independent variables to Composite Stock Price Index. Exchange rate, interest rate, and petroleum price have negative impact to Composite Stock Price Index in long term period. Coal price, crude palm oil price, and inflation have positive impact to Composite Stock Price Index in long term period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriningrum Pujilestari
" China Tiongkok mendukung kebijakan devaluasi dengan menyesuaikan nilai mata uangnya agar tetap bernilai rendah yang menjadi salah satu isu penyebab ketidakseimbangan global. Penelitian ini difokuskan untuk memahami hubungan antara nilai tukar efektif riil REER terhadap neraca perdagangan China Tiongkok dengan mitra dagang melalui penggunaan efek Kurva-J untuk jangka pendek, dan Marshall-Lerner condition untuk jangka panjang menggunakan data kuartal tahun 2001-2015. Metode estimasi yang digunakan adalah metode kointegrasi dan pendekatan Error Correction Model ECM .Hasil penelitian menunjukkan devaluasi nilai tukar efektif riil berpengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan di negara China Tiongkok . Hasil ini menunjukkan adanya gejala Kurva-J namun tidak terbukti sepenuhnya. Lebih lanjut, kondisi Marshall ndash; Lerner terpenuhi pada neraca perdagangan China Tiongkok yang menunjukkan pelemahan nilai tukar efektif riil akan memperbaiki kinerja neraca perdagangan dalam jangka panjang.

China supports the devaluation policy by adjusting the value of its currency to remain undervalued, giving rise to the issue of the cause of global imbalances. This study focuses on understanding the relationship between real effective exchange rate REER and the trade balance between China and its trading partners through the use of the J Curve effect for the short term, and Marshall Lerner conditions for the long term with the observation period from 2001Q4 2015Q4.Using cointegration method and Error Correction Model ECM approach, the result shows that devaluation of real effective exchange rate has positive and significant effect on trade balance in China. These results indicate symptoms of the J Curve but are not proven significantly. Furthermore, Marshall Lerner 39 s condition is found in China 39 s trade balance which shows the weakening of real effective exchange rate will improve the performance of the trade balance in the long run."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>