Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakha Putra Prasetya
"Indonesia adalah negara yang kaya akan tanaman herbal untuk mengobat berbagai jenis penyakit. Tanaman herbal memiliki senyawa bioaktif Bernama asam fenolat dengan sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan antioksidan,. Salah satu tanamannya adalah kejibeling atau Strobilanthes crispus. Senyawa bioaktif bekerja paling baik dengan cara diekstraksi. Proses ini dimodelkan untuk menggambarkan fenomena proses ekstraksi dengan model inti menyusut. Model ini disimulasikan dengan ekstraksi asam fenolat berdasarkan data eksperimen. Model orde dua diterapkan untuk menggambarkan kinetika. Variasi untuk simulasi adalah 30, 40, 50, dan 60°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%. Simulasi yang dimodelkan menghasilkan konsentrasi awal (Cc), faktor pra-eksponensial (kd00), energi aktivasi (Ea), dan koefisien difusi (Dl). Parameter yang dihasilkan adalah nilai Cc sebesar 0,889 kmol/m3 dan kd00 sebesar 1,565E-03 m/s untuk semua suhu dan konsentrasi enzim. Nilai Ea adalah 1,20E+07 untuk enzim 3%, 1,145E+07 untuk enzim 5%, dan 1,07E+07 J/kmol untuk enzim 7%. Nilai Dl adalah 1,889E-06, 1,833E-06, dan 1,792E-06 m2/s pada suhu 30°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%, 1,6746E-06, 1,5437E-06, dan 1,5267E-06 m2/s pada suhu 40°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%. 3844E-06, 1.2495E-06, dan 1.2165E-06 m2/s pada suhu 50°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%, serta 9.254E-07, 9.061E-07, dan 8.683E-07 m2/s pada suhu 60°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%.

Indonesia is a country rich with herbal plants for the treatment of a variety of diseases. Herbal plants contain bioactive compounds called phenolic acids with anti-inflammatory, anti-aging, and antioxidant properties. One of the herbal plants is kejibeling or Strobilanthes crispus. The bioactive compounds work best by being extracted. The process is modelled for describing the phenomena of extraction process with the shrinking core model. The model is simulated with the extractions of phenolic acids based on experimental data. The second-order model is applied for describing kinetics. The variations for the simulation are 30, 40, 50, and 60°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%. The modelled simulation yields initial concentrations (Cc), pre-exponential factor (kd00), activation energy (Ea), and diffusion coefficient (Dl). The resulting parameters are Cc values of 0.889 kmol/m3 and kd00 of 1.565E-03 m/s for all temperature and enzyme concentrations. The Ea value is 1.20E+07 for 3% enzyme, 1.145E+07 for 5% enzyme, and 1.07E+07 J/kmol for 7% enzyme. The Dl values are 1.889E-06, 1.833E-06, and 1.792E-06 m2/s at 30°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, 1.6746E-06, 1.5437E-06, and 1.5267E-06 m2/s at 40°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, 1.3844E-06, 1.2495E-06, and 1.2165E-06 m2/s at 50°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, and 9.254E-07, 9.061E-07, and 8.683E-07 m2/s at 60°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfaria Rizki
"Keji beling (Strobilanthes crispus) yang merupakan tanaman herbal memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh manusia karena adanya kandungan asam fenolat didalamnya. Beberapa metode ekstraksi senyawa aktif dari tanaman herbal yang sudah umum digunakan adalah maserasi, soxhlet, refluks dan perkolasi. Metode-metode tersebut memiliki beberapa kekurangan seperti selektivitas yang rendah, menghasilkan yield yang rendah dan menggunakan volum pelarut organik yang besar sehingga menimbulkan masalah keamanan dan lingkungan. Ultrasound Assisted Enzymatic - Aqueous Two-phase Extraction (UAE-ATPE) merupakan salah satu metode ekstraksi hijau yang telah banyak digunakan untuk mengekstraksi berbagai jenis senyawa dan memiliki beberapa kelebihan. Pada penelitian ini dilakukan simulasi matematis pada proses ekstraksi tanaman keji beling menggunakan UAE-ATPE yang dilandaskan pada data eksperimen. Pada ekstraksi yang telah dilakukan selama 3 jam menggunakan sonikator dengan frekuensi 20 Hz dan variasi suhu 30oC, 40oC, 50oC dan 60oC menunjukkan bahwa kadar asam fenolat optimum pada proses ekstraksi dengan metode UAE-ATPE adalah 4,21 mgGAE/g daun kering yang diperoleh pada suhu 50oC dengan waktu ekstraksi 140 menit. Nilai parameter yang dihasilkan ialah Cc (konsentrasi awal partikel) sebesar 0,00089 kmol/m3 dan kdo(T) (konstanta kinetika) yang meningkat seiring naiknya suhu yaitu sebesar 2,37E+08 m/s (suhu 30oC), 3,56E+08 m/s (suhu 40oC), 5,21E+08 m/s (suhu 50oC), dan 7,45E+08 m/s (suhu 60o). Dengan nilai AARD (average absolute relative deviation) maksimal sebesar 8,29%, maka parameter proses yang didapatkan bisa dikatakan akurat.

Keji beling (Strobilanthes crispus) which is a herbal plant has many benefits for the health of the human body because of the phenolic acid contained. Several methods of extracting active compounds from herbal plants that are commonly used are maceration, soxhlet, reflux, and percolation. These methods have several drawbacks such as low selectivity, low yield, and use of large volumes of organic solvents, causing safety and environmental problems. Ultrasound Assisted Enzymatic - Aqueous Two-phase Extraction (UAE-ATPE) is a green extraction method that has been widely used to extract various types of compounds and has several advantages. In this study, simulation on the process of extracting the vile shard plant using UAE-ATPE were carried out based on experimental data. The extraction that has been carried out for 3 hours using a sonicator with a frequency of 20 Hz and temperature variations of 30oC, 40oC, 50oC, and 60oC shows that the optimum phenolic acid levels in the UAE-ATPE process are obtained at a temperature of 50oC with an extraction time of 140 minutes, resulting in a phenolic acid of 4,21 mgGAE/g dried leaves. The resulting parameter values are the initial concentration of Cc particles of 0,00089 kmol/m3 and kdo(T) which increases with increasing temperature which is 2,37E+08 m/s (temperature 30oC), 3,56E+08 m/s (temperature 40oC), 5,21E+08 m/s (temperature 50oC), and 7,45E+08 m/s (temperature 60oC). With a maximum AARD (average absolute relative deviation) value of 8,29%, the process parameters obtained can be said to be accurate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salihan Siais
Kuala lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia, 1986
541.394 SAL a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Wahyu Purwanto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi kinetika reaksi reformasi CH4/C02 menggunakan katalis Ni/A1203, dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan 'hukum pangkat kompleks') yang kemudian dikembangkan dengan analisis kinetika mikro. Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana' yang selama ini dipakai pada reaksi reformasi C02/CH4.
Hasil pengembangan kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik adalah yang diturunkan dari mekanisme khemisorpsi, dengan tahap penentu laju reaksinya adalah reaksi permukaan yang disertai dengan disosiasi C02.
Pada umumnya model kinetika makro dapat memprediksi data dengan baik, terutama jika kondisi operasinya berada pada rentang kondisi percobaan kinetika. Akan tetapi informasi kinetika yang diberikan oleh model kinetika makro tidak selengkap model kinetika mikro. Model kinetika `hukum pangkat sederhana' hanya berlaku pada rentang kondisi percobaan kinetika saja, sedangkan model `hukum pangkat kompleks' dan model kinetika mikro dapat dipakai pada rentang kondisi operasi yang lebih luas.
Parameter kinetika energi aktivasi yang diperoleh untuk semua model kinetika, ternyata lebih rendah dari pada entalpi reaksinya. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan pengaruh tahanan difusi masih ada, atau kondisi isotermal yang tidak/belum terpenuhi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP 1998 68
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Suryana
"Senyawa kalkon merupakan salah satu senyawa flavonoid yang mempunyai bermacam-macam aktivitas biologi diantaranya sebagai antibakteri dan kanker. Sintesis kalkon banyak dilakukan karena isolasi langsung senyawa dari bahan alam kurang menguntungkan dan dibutuhkan banyak tumbuhan untuk mendapatkannya, sehingga sintesis merupakan alternatif yang terbaik untuk mendapatkan kalkon dalam jumlah besar. Pada penelitian ini, kalkon disintesis dengan reaksi katalitik heterogen menggunakan padatan basa NaOH/Al2O3, dengan rasio impregnasi 1:3. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetofenon dilakukan pada suhu 70 oC dan 80 oC dengan rasio molar antara benzaldehida dan asetofeon 3:2, katalis yang digunakan sebesar 7 % dan 10 % (% berat total reagen) kemudian dilakukan variasi waktu reaksi. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD dan FTIR. Produk reaksi dianalisis dengan FTIR, UV-Vis dan GC-MS. Persentase yield terbesar yang diperoleh yakni 21,4 % untuk hasil sintesis kalkon dengan katalis 10% pada suhu 80 oC dan waktu reaksi 12 jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idoh Raudhatul Jannah
"Peroksidase dari jaringan tanaman dapat dimanfaatkan sebagai katalisis pada reaksi oksidasi senyawa fenolik, seperti guaiakol dengan adanya hydrogen peroksida sebagai donor elektron untuk menghasilkan suatu senyawa produk . Enzim peroksidase yang digunakan diisolasi dari tanaman brokoli (Brassica oleracea Var. Italica) yang dimurnikan melalui fraksionasi bertingkat menggunakan garam ammonium sulfat dengan tingkat kejenuhan 0-30%, 30-50% dan 50-70%. Aktivitas spesifik yang diperoleh pada fraksi I (0-30%), fraksi II (30-50%) dan fraksi III (50-70%) berturut-turut adalah 0,5 U/mg, 1,4 U/mg dan 2,25 U/mg. Kondisi optimal oksidasi guaiakol yang dikatalisis enzim peroksidase fraksi III diperoleh pada waktu inkubasi 3-7 menit, konsentrasi guaiakol 5,7 mM, dan suhu reaksi 20-40?C. Hasil reaksi yang diektraksi dengan etil asetat dan setelah diuapkan diperoleh produk berupa cairan kental berwarna kecoklatan, seberat 20,2 mg (30,15%). Hasil analisis dengan KLT dari senyawa tersebut menunjukan adanya lima spot dengan nilai Rf 0,18; 0,28; 0,56; 0,67; dan 0,80. Identifikasi produk hasil reaksi dengan analisis GC-MS diperoleh nilai m/z 246 pada waktu retensi 24,68. Nilai 246 ini diidentifikasi sebagai suatu senyawa 4,4? biguaiakol atau 3,3?- dimethoxy-4,4 ?- dihydroxybiphenyl, yang merupakan dimer dari guaiakol. Dari hasil analisis dengan GC-MS diketahui juga adanya senyawa lain yang teridentifikasi pada waktu retensi 36,83 dengan m/z 386, yaitu merupakan senyawa trimer dari guaiakol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmad Rofiansyah Badrul Alam
"Kejibeling (Strobilanthes crispus) merupakan salah satu tanaman herbal yang telah lama digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti batu ginjal, batu empedu, diabetes, kolesterol, tumor, dan lain-lain. Salah satu kandungan pada daun kejibeling adalah asam fenolat. Pemodelan untuk ekstraksi asam fenolat dilakukan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi selama proses ekstraksi. Model yang digunakan adalah model inti menyusut. Model memiliki 3 tahapan proses yaitu difusi internal, difusi eksternal dan reaksi. Simulasi matematis dilakukan pada ekstraksi asam fenolat dari daun kejibeling yang dilandaskan pada data eksperimen. Variasi yang digunakan untuk simulasi ini adalah variasi suhu yaitu 40, 50 dan 60oC serta variasi konsentrasi enzim yaitu 3%, 5% dan 7%. Dari pemodelan yang dilakukan telah didapatkan nilai konsentrasi asam fenolat awal (Cc), faktor pra-eksponensial (kd00), energi aktivasi (Ea) dan koefisien difusi liquid (Dl). Nilai parameter yang dihasilkan adalah nilai Cc sebesar 0,5 kmol/m3, nilai kd00 untuk suhu 40oC konsentrasi enzim 3%, 5%, 7% masing-masing sebesar 8,92E+03,  1,65E+04, 2.5E+04 m/d. Untuk suhu 50oC konsentrasi 3%, 5%, 7% masing-masing sebesar 4,25E+04, 7,65E+04, 1,2E+05 m/d dan untuk suhu 60oC konsentrasi enzim 3%, 5%,7% masing-masing sebesar 1,9E+06, 2,3E+06, 7,8E+06 m/d. Nilai energi aktivasi (Ea) sebesar 1,25E+07  J/kmol dan nilai Dl sebesar 8,3E-06 m2/d.

Kejibeling (Strobilanthes crispus) is a herbal plant that has long been used to treat various types of diseases such as kidney stones, gallstones, diabetes, cholesterol, tumors, and others. One of the ingredients in kejibeling leaves is phenolic acid. Modeling for phenolic acid extraction was carried out to describe the phenomena that occur during the extraction process. The model used is the shrink core model. The model has 3 stages of the process, namely internal diffusion, external diffusion and reaction. Mathematical simulations were carried out on the extraction of phenolic acid from kejibeling leaves based on experimental data. The variations used for this simulation are temperature variations, namely 40, 50 and 60oC and variations in enzyme concentration, namely 3%, 5% and 7%. From the modeling carried out, the initial phenolic acid concentration (Cc), pre-exponential factor (kd00), activation energy (Ea) and liquid diffusion coefficient (Dl) were obtained. The resulting parameter values are Cc values of 0,5 kmol/m3, kd00 values for 40oC enzyme concentrations of 3%, 5%, 7% respectively 8,92E+03, 1,65E+04, 2,5E+04 m/s. For a temperature of 50oC a concentration of 3%, 5%, 7% was 4,25E+04, 7,65E+04, 1,2 x 105 m/s and for a temperature of 60oC an enzyme concentration of 3%, 5%, 7% was 1,9E+06, 2,3E+06, 7,8E+06 m/s. The activation energy value (Ea) is 1,25E+07 J/kmol and the Dl value is 8,36E-07 m2/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haikal Rahmadhi
"Strobilanthes crispus merupStrobilanthes crispusakan tanaman asli Indonesia yang sering disebut sebagai tanaman kejibeling. Kejibeling merupakan perdu yang memiliki berbagai sifat farmakologi menguntungkan, seperti antikanker, antidiabetik, antimikroba, penyembuhan luka, dan aktivitas antiulserogenik. Sifat-sifat ini ada karena kandungan zat aktifnya, salah satunya senyawa asam fenolat. CUAEE dapat dideskripsikan menggunakan model matematis untuk mendapatkan parameter proses. Pada penelitian ini, dilakukan estimasi parameter proses berupa konstanta laju desorpsi ( ), koefisien difusi biner ( ), dan konsentrasi solut awal di dalam partikel (q0). Untuk CUAEE asam fenolat dari Strobilanthes Crispus Model matematis yang digunakan adalah model difusi bola panas yang mempertimbangkan geometri ekstraktor. Namun, mekanisme pelepasan asam fenolat ke dalam pelarut menggunakan pendekatan model desorpsi. Pemodelan dilakukan menggunakan perangkat lunak COMSOL Multiphysics. Kondisi operasi untuk estimasi parameter proses dilakukan pada suhu 30oC, 40oC, 50oC, dan 60oC. Nilai dan yang didapatkan menurun seiring meningkatnya suhu yaitu 2,15x10-4 s-1, 2,05x10-4 s-1, 1,75x10-4 s-1, 4,25x10-4 s-1 untuk masing-masing kondisi operasi 303K, 313K, 323K dan 333K. Sementara itu, nilai yang didapatkan 8,05x10-6 m2/s untuk 303K, 8,15x10-6 m2/s untuk 313K, 8,20x10-6 m2/s untuk 323K, dan 4,15x10-6 m2/s untuk 333K. Dengan nilai AARD (average absolute relative deviation) sebesar masing-masing 9,242%, 5,311%, 7,807%, dan 5,669%, untuk kondisi operasi 303K, 313K, 313K, dan 333K parameter proses yang didapatkan bisa dikatakan akurat.

Strobilanthes crispus is a plant native to Indonesia which is often referred to as the kejibeling plant. Kejibeling is a shrub that has various beneficial pharmacological properties, such as anticancer, antidiabetic, antimicrobial, wound healing, and antiulserogenic activity. These properties exist because of the content of active substances, one of which is phenolic acid compounds. CUAEE can be described using a mathematical model to obtain process parameters. In this study, the estimation of process parameters in the form of desorption rate constant (kd), binary diffusion coefficient (DAB), and initial solute concentration in the particle (q0) were carried out. For CUAEE phenolic acid from Strobilanthes Crispus The mathematical model used is a hot ball diffusion model which considers the geometry of the extractor. However, the mechanism of phenolic acid release into the solvent uses a desorption model approach. The modeling was carried out using COMSOL Multiphysics software. The operating conditions for the estimation of process parameters were carried out at temperatures of 30oC, 40oC, 50oC, and 60oC. The value of k_d and obtained increases with increasing temperature, namely 2,155x10-4 s-1, 2.05x10-4 s-1, 1.75x10-4 s-1, 4,25x10-4 s-1 for each condition. 303K, 313K, 323K and 333K operations. Meanwhile, the DAB values ​​obtained were 8,05x10-6 m2/s for 303K, 8,15x10-6 m2/s for 313K, 8.20x10-6 m2/s for 323K, and 4.15x10-6 m2/s for 333K. With AARD (average absolute relative deviation) values ​​of 9,242%, 5,311%, 7,807%, and 5,669%,respectively for 303K, 313K, 313K, and 333K operating conditions, the process parameters obtained can be said to be accurate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Haryanto
"Ultrasound-assisted enzymatic – aquous two phase extraction (UAE-ATPE) adalah salah satu metode ekstraksi hijau yang memiliki kelebihan seperti kondisi ekstraksi yang ramah lingkungan, biaya investasi yang rendah dan kebutuhan energi yang relatif kecil. Penggunaan enzim dalam metode ekstraksi ini akan mengkatalisis hidrolisis sitoderm dan glikoprotein, sehingga meningkatkan pelepasan zat bioaktif dengan memecah sel-sel daun keji beling. Senyawa fenolat yang terkandung dalam daun keji beling memiliki manfaat sebagai zat anti kolesterol, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai metode ekstraksi zat tersebut. Ekstraksi ultrasonik dilakukan dalam ekstraktor sistem batch dengan dilakukan selama 3 jam menggunakan sonikator dengan frekuensi 20 kHz dan variasi suhu 30oC dan 40oC. Ekstraksi dilakukan simultan dengan meggunakan enzim selulase (konsentrasi 30 mg/g daun kering) di dalam 509 mL buffer fosfat pH 6,5. ATPS yang digunakan adalah sistem etanol-ammonium sulfat dengan rasio konsentrasi 33:14 % w/w. Analisis nilai TPC menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 765 nm. Kadar fenolat tertinggi pada ekstraksi menggunakan konsentrasi enzim 30 mg/g daun kering adalah untuk suhu 30oC didapatkan pada menit ke 120 yakni 3,269 mg GAE/g serbuk daun sedangkan untuk kadar fenolat tertinggi untuk suhu 40oC didapatkan pada menit yang sama yaitu 3,758 mg GAE/g serbuk daun. Perbedaan kadar fenolat terbesar antara konsentrasi enzim 30 mg/g daun kering untuk suhu 30oC adalah 6,919% lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi enzim 70 mg/g daun kering, sedangkan untuk suhu 40oC adalah 4,401% lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi enzim 70 mg/g daun kering.

Ultrasound-assisted enzymatic – aqueous two phase extraction (UAE-ATPE) is a green extraction method which has advantages such as environmentally friendly extraction conditions, low investment costs and relatively small energy requirements. The use of enzymes in this extraction method will catalyze the hydrolysis of cytoderm and glycoproteins, thereby increasing the release of bioactive substances by breaking plant cells. The phenolic compounds contained in the keji beling leaves have benefits as anti-cholesterol substances, so it is necessary to do research on the method of extracting these substances.. Ultrasonic extraction was carried out in a batch system extractor for 3 hours using a sonicator with a frequency of 20 kHz and temperature variations of 30oC and 40oC. Extraction was carried out simultaneously using the cellulase enzyme (concentration 30 mg/g dry leaves) in 509 mL of phosphate buffer pH 6.5. The ATPS used is the ethanol-ammonium sulfate system with a concentration of 33;14% w/w. Analysis of TPC values using a UV-Vis spectrophotometer with a wavelength of 765 nm. The highest phenolic content in extraction using an enzyme concentration of 30 mg/g of dry leaves was obtained at a temperature of 30oC at the 120th minute, namely 3,269 mg GAE/g leaf powder, while the highest phenolic content for a temperature of 40oC was obtained at 120 minutes, namely 3,758 mg GAE/g. leaf powder. The biggest difference in phenolic levels between the enzyme concentration of 30 mg/g dry leaves for a temperature of 30oC was 6,919% lower than the enzyme concentration of 70 mg/g dry leaves, while for a temperature of 40oC it was 4,401% lower than the enzyme concentration of 70 mg/g. g dry leaves."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mirwan
"The kinetics of aluminum leaching from sludge solid waste (SSW) using hydrochloric acid at different leaching temperatures (30-90°C) was studied. A mathematical model was developed based on a shrinking core model by assuming first-order kinetics mechanisms for leaching and an equilibrium linear at the solid-liquid interface. The proposed model is suited to fit experimental data with three fitting parameters and to simulate the leaching of aluminum from SSW, which was validated with the mass transfer coefficient (kc , cm/s), diffusion coefficient (De, cm2/s), and reaction rate constants (k, cm/s). The evaluated kc , De , and k are expected to follow an increasing trend with increasing temperature. The correlation coefficient ? 0.9795, the root mean square error ? 0.399, the mean relative deviation modulus ? 6.415%, and the value of activation energy is 13.27 kJmol-1. The proposed model could describe the kinetics of aluminum leaching from the SSW DWT in accordance with test parameters and relevant statistical criteria. Valuable information on the results of this work can be given for the purposes of the simulation, optimization, scaling-up, and design of the leaching process."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>