Ditemukan 106576 dokumen yang sesuai dengan query
Ghina Syarifah
"Kusta merupakan penyakit yang menyerang sel saraf tepi dan organ tubuh dalam jangka panjang sehingga mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak dapat berfungsi dengan normal. Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Saat ini Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit kusta. Menurut data WHO tahun 2020, Indonesia masih menjadi negara dengan kasus baru Kusta nomor 3 terbesar di dunia dengan jumlah berkisar 8% dari kasus dunia. RSUP Fatmawati merupakan salah satu rumah sakit yang melayani pengobatan untuk penyakit kusta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan obat kusta dan sekaligus mengetahui jumlah pasien yang melakukan pengobatan selama periode Mei – Agustus 2023. Pengambilan data dilakukan dengan melihat arsip data resep fisik dan nantinya data akan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia dan terapi yang digunakan serta lama pengobatannya. Terdapat 84 pasien yang mengidap kusta pada periode Mei – Agustus 2023 yang terdiri dari 26 wanita dan 58 pria dalam rentang usia anak anak hingga lansia. Jenis obat yang digunakan juga beragam dari jenis MB (multibasiller) sampai PB (pausibasiller).
Leprosy is a disease that affects the peripheral nerves and internal organs in the long term, resulting in some of the patient's body parts being unable to function normally. Leprosy is caused by the bacterium Mycobacterium leprae. Currently, Indonesia still faces various challenges in the prevention and control of leprosy. According to WHO data in 2020, Indonesia remains the third largest country in terms of new leprosy cases globally, comprising approximately 8% of worldwide cases. RSUP Fatmawati is one of the hospitals that provides treatment for leprosy. This study aims to identify the usage of leprosy drugs and simultaneously determine the number of patients undergoing treatment during the period from May to August 2023. Data collection was conducted by examining physical prescription records, which will later be categorized by gender, age, type of therapy used, and duration of treatment. There were 84 leprosy patients during the period from May to August 2023, consisting of 26 women and 58 men spanning from children to the elderly. The types of drugs used varied from multibacillary (MB) to paucibacillary (PB)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Metanoia Simarmata
"Penyakit stroke adalah penyebab kematian utama di dunia dengan 15,2 juta kematian pada tahun 2016 dan tetap menjadi penyebab utama kematian secara global dalam 15 tahun terakhir. Di Negara Indonesia, Kementrian Kesehatan RI mengemukakan bahwa Survei Sample Regristration System (SRS) pada tahun 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi dan disusul oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) sebanyak 12,9% kematian dalam. Tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini membuat para tenaga medis lebih berhati - hati dalam melakukan pengobatan dan perawatan karena kesalahan pemberian obat. Tujuan dilakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) terhadap pasien secara berkala yaitu untuk menurunkan resiko masalah terkait obat. Kompleksitas penyakit dan penggunaan obat, serta respons pasien yang sangat individual meningkatkan munculnya masalah terkait obat.
Stroke is the leading cause of death in the world with 15.2 million deaths in 2016 and has remained the leading cause of death globally in the last 15 years. In Indonesia, the Indonesian Ministry of Health stated that the 2014 Sample Registration System (SRS) survey in Indonesia showed that stroke was the highest cause of death and was followed by Coronary Heart Disease (CHD) with 12.9% of deaths. The high mortality rate caused by this disease makes medical personnel more careful in carrying out treatment and care due to drug administration errors. The purpose of conducting Drug Therapy Monitoring (PTO) for patients on a regular basis is to reduce the risk of drug-related problems. The complexity of the disease and the use of drugs, as well as the highly individualized patient responses increase the emergence of drug-related problems."
Lengkap +
Depok:
2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dinar Meltiara
"Salah satu aspek terpenting dari pelayanan dan peran farmasi adalah pengoptimalan penggunaan obat dan mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Salah satu cara adalah memaksimalkan proses pengelolaan obat adalah melalui pengendalian perbekalan farmasi. Persediaan obat yang berlebih akan menimbulkan tempat dan memakan saving cost serta stok yang tersimpan tersebut merupakan modal yang perputarannya berhenti. Sedangkan, jika stok terlalu sedikit akan berakibat pada kemungkinan resep yang tertunda karena persediaan mengalami stockout atau kekosongan sehingga menyebabkan merosotnya mutu pelayanan rumah sakit khususnya instalasi farmasi akibat tertundanya pengobatan pasien. Hal tersebut cukup sering terjadi di depo farmasi rawat inap RSUI. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kekosongan obat, dilakukan pembuatan sistem reminder restock otomatis saat stok obat sudah menipis. Sistem reminder restock dibuat dengan menghitung stok minimum dengan menghitung penggunaan rata-rata, lead time, dan safety stock, yang kemudian dihubungkan ke sistem melalui fungsi VLOOKUP dan IF Bertingkat.
One of the most important aspects of pharmacy services and roles is optimizing drug use and being able to ensure the availability of safe, quality and efficacious drugs. One of the way to maximize the drug management process is through controlling pharmaceutical supplies. Excessive drug supplies will create unnecessary space and use up extra saving costs while the turnover money for those products gets paused. Meanwhile, if there is too little stock, it will result in the possibility of prescriptions being delayed due to stockouts, causing a decline in the quality of hospital services, especially pharmaceutical installations, due to delays in patient treatment. This happens quite often at the RSUI inpatient pharmacy. To overcome and prevent stockout, an automatic restock reminder system was created when drug stocks ran low. The restock reminder system is created by determining minimum stock by calculating average usage, lead time, and safety stock, which is then connected to the system via the VLOOKUP and Multilevel IF functions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Raden Jacinda Yasmin Purnama Putri
"Penggunaan obat yang tidak rasional menjadi salah satu tantangan bagi negara berkembang karena tingginya jumlah kasus yang terjadi jika dibandingkan negara maju. Hal ini dapat berdampak negatif pada aspek ekonomi maupun kesehatan bagi masyarakat. WHO telah merancang indikator pelayanan pasien untuk mengidentifikasi resep dan pelayanan oleh tenaga kesehatan melalui pengadaan nilai optimum sebagai upaya untuk menjaga kerasionalan penggunaan obat. Evaluasi pelayanan obat menggunakan indikator pelayanan pasien masih jarang dilakukan di rumah sakit wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan obat menggunakan indikator pelayanan pasien di Klinik Umum Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara prospektif dengan metode observasi untuk waktu konsultasi medis dan penyiapan obat, pelabelan dan kesesuaian penyerahan obat serta melakukan wawancara untuk mengetahui pengetahuan pasien. Sampel diambil secara consecutive sampling yaitu 100 untuk waktu konsultasi medis dan 99 untuk aspek lainnya. Analisis data univariat menunjukkan hasil waktu konsultasi medis 12,44 ± 8,1 menit; waktu penyiapan obat 2738,79 ± 1729,3 detik; kesesuaian penyerahan obat (96,25%); pelabelan obat memadai (100%); dan pengetahuan pasien (78,78%). Kemudian, dilakukan analisis bivariat terhadap pengetahuan pasien. Uji Korelasi Spearman menunjukkan nilai p=0,111, r=0,161 (usia); uji Mann-whitney U test nilai p=0,014 (tingkat pendidikan), nilai p=0,075 (jenis kelamin). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa tidak semua aspek indikator memenuhi nilai optimum dan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien, maka dari itu pelayanan pasien di Rumah Sakit Universitas Indonesia masih perlu ditingkatkan.
Irrational use of drugs is one of the challenges in developing countries because of the high number of cases that occur when compared to developed countries. It can have a negative impact on economic and public health aspects. WHO has designed patient care indicators to identify prescriptions and services by health workers through the provision of optimum values in an effort to maintain rational drug use. Evaluation of drug services using patient care indicators is slightly done in Indonesia, especially in hospitals. This research was conducted to evaluate drug services using patient care indicators in the general outpatient at The University of Indonesia Hospital. It was conducted prospectively with observation for consultation and dispensing time, adequately labeled, and drugs actually dispensed also using the interview to determine patient's knowledge. Samples were taken consecutively with 100 samples for consultation time and 99 samples for other aspects. The univariate data analysis shows results for consultation time is 12,44 ± 8,1 minutes; drugs dispensing time is 2738,79 ± 1729,3 seconds; drugs actually dispensed is (96,25%); adequately labeled (100%); and patient's knowledge is (78,78%). Then, conducted bivariate analysis of patient’s knowledge. Spearman Correlation test analysis showed p=0,111, r=0,161 (age); Mann-whitney U Test showed p=0,014 (educational), p=0,075 (gender). Based on the results, it is concluded that not all aspects of indicators meet the optimum values and there was a relationship between educational level with patient's knowledge, therefore patient care at The University of Indonesia Hospital still needs to be improved."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cindy Alti
"Trauma Brain Injury (TBI) merupakan kondisi cedera pada otak yang terjadi ketika terjadi serangan fisik secara tiba-tiba dari kondisi eksternal. Kerusakan dapat bersifat focal (terbatas pada satu area otak) atau diffuse (terjadi di lebih dari satu area otak). Perubahan fisiologis pada pasien geriatri seperti penurunan fungsi ginjal, fungsi hati dan komposisi tubuh menyebabkan adanya perbedaan farmakokinetika dan farmakodinamika pada pasien geriatri. Dengan dilakukannya PTO diharapkan dapat mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah atau meminimalkan efek merugikan akibat penggunaan obat. Apoteker berperan penting dalam pelaksanaan PTO untuk mencegah terjadinya masalah terkait obat. Tujuan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini adalah melakukan pemantauan terapi obat dan mengidentifikasi masalah terkait penggunaan obat pada pasien Ny. YS di lantai 6 Selatan Gedung Anggrek di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Berdasarkan hasil kegiatan Pemantauan Terapi Obat pada pada pasien Ny. YS dengan Trauma Brain Injury di Gedung Teratai Lantai 6 Selatan RSUP Fatmawati dapat disimpulkan bahwa pengobatan yang diterima oleh pasien Ny. YS telah tepat indikasi dan tepat dosis. Penggunaan antibiotik seftriakson telah tepat sesuai dengan PPK KSM Bedah Saraf RSUP Fatmawati dengan diagnosis Trauma Brain Injury. Namun durasi penggunaannya terlalu lama yaitu 22 hari.
Trauma Brain Injury (TBI) is a condition of injury to the brain that occurs when there is a sudden physical attack from external conditions. Damage can be focal (limited to one area of the brain) or diffuse (occurring in more than one area of the brain). Physiological changes in geriatric patients such as decreased kidney function, liver function and body composition lead to differences in pharmacokinetics and pharmacodynamics in geriatric patients. Drug Therapy Monitoring can optimize the effects of drug therapy and prevent or minimize adverse effects due to drug use. Apothecary play an important role in implementing Drug Therapy Monitoring to prevent drug-related problems. The purpose of preparing this special assignment report is to monitor drug therapy and identify problems related to drug use in Mrs. YS on the 6th floor South of the Orchid Building at Fatmawati General Hospital. Based on the results of monitoring drug therapy activities in patients Ny. YS with Trauma Brain Injury at Teratai Building South Floor 6 Fatmawati Hospital, it can be concluded that the treatment received by patient Ny. YS has the right indication and the right dose. The use of ceftriaxone antibiotics was appropriate according to PPK KSM Neurosurgery at Fatmawati Hospital with a diagnosis of Trauma Brain Injury. But the duration of use is too long (22 days)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Faathimah Adiibah
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dan berbahaya di dunia. Penderita penyakit jantung seringkali memerlukan pengobatan jangka panjang yang melibatkan penggunaan beberapa jenis obat secara bersamaan untuk mengendalikan gejala, mengurangi risiko komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Terapi obat ini dapat menjadi kompleks, dan penggunaan obat-obatan yang berbeda secara bersamaan meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memahami kemungkinan interaksi antara obat-obatan yang diberikan kepada pasien penyakit jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif berdasarkan data resep pasien yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama periode September - Oktober 2023. Hasil kajian menunjukkan adanya beberapa interaksi obat yang berpotensi menurunkan efektivitas pengobatan atau meningkatkan risiko efek samping. Pemahaman yang lebih baik tentang interaksi obat diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien penyakit jantung.
Heart disease is one of the most common and dangerous chronic diseases in the world. Patients with heart disease often require long-term treatment that involves the use of multiple types of medications simultaneously to control symptoms, reduce the risk of complications, and improve quality of life. This drug therapy can be complex, and the use of different medications together increases the risk of drug interactions. This study aims to evaluate and understand the potential interactions between medications given to heart disease patients at the University of Indonesia Hospital. The research was conducted using a descriptive analysis method based on patient prescription data undergoing treatment at the University of Indonesia Hospital during the period of September - October 2023. The study results indicate several drug interactions that may reduce treatment effectiveness or increase the risk of side effects. Better understanding of drug interactions is expected to improve the quality of care for heart disease patients.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lathifah Novanti Putri
"Salah satu faktor penunjang kelancaran pelayanan kesehatan di puskesmas adalah tersedianya obat yang cukup untuk masyarakat yang melakukan pengobatan di puskesmas. Ketersediaan obat yang optimal dapat direncanakan dari proses perencanaan termasuk proses pencatatan dan pelaporan. Proses perencanaan kebutuhan obat tiap tahunnya dilakukan dengan sistem berjenjang (bottom-up) dari puskesmas yang berada di kelurahan hingga ke kecamatan. Tiap puskesmas akan membuat dan melaporkan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Formulir ini berfungsi untuk memonitoring pemakaian dan permintaan obat setiap bulan dan dapat diketahui profil penggunaan obat yang paling banyak hingga paling sedikit digunakan di puskesmas sehingga dapat disesuaikan dengan pola penyakit yang tersebar di masyarakat wilayah kerja puskesmas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kartu stok obat dengan LPLPO dan mengetahui profil 10 (sepuluh) obat terbanyak di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Oktober-Desember 2022 sehingga dapat membantu dalam proses perencanaan dan permintaan untuk periode selanjutnya. Pengambilan data menggunakan metode retrospektif dengan melihat LPLPO Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Oktober-Desember 2022. Hasil dari penelitian ini berupa 10 (sepuluh) profil penggunaan obat terbanyak dari 228 obat di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Oktober-Desember 2022 dengan urutan sebagai berikut: Metformin 500 mg; Parasetamol 500 mg; Calcium lactate 500 mg; Guaifenesin 100 mg; Chlorpheniramine maleate (CTM) 4 mg; Amlodipin 5 mg; Deksametason 0,5 mg; Vitamin B Kompleks; Glimepirid 2 mg; dan Vitamin B6 10 mg.
One of the factors supporting the smooth operation of healthcare services at health centers is the availability of sufficient medications for the community seeking treatment. Optimal medication availability can be planned through processes including recording and reporting. The annual medication planning process is conducted in a hierarchical (bottom-up) system from health centers in villages to those in districts. Each health center will prepare and report the Medication Usage Report and Request Form (LPLPO). This form functions to monitor monthly medication usage and requests, allowing the identification of the most to least used medications at the health center, which can then be adjusted according to the disease patterns prevalent in the community served by the health center. This study aims to determine the conformity of medication stock cards with LPLPO and to identify the profile of the ten most used medications at the Kramat Jati District Health Center for the period of October-December 2022, thereby assisting in the planning and requesting process for the next period. Data collection was conducted retrospectively by reviewing the LPLPO of the Kramat Jati District Health Center for the period of October-December 2022. The results of this study include the profile of the ten most used medications out of 228 at the Kramat Jati District Health Center for the period of October-December 2022, in the following order: Metformin 500 mg; Paracetamol 500 mg; Calcium lactate 500 mg; Guaifenesin 100 mg; Chlorpheniramine maleate (CTM) 4 mg; Amlodipine 5 mg; Dexamethasone 0.5 mg; Vitamin B Complex; Glimepiride 2 mg; and Vitamin B6 10 mg."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fitri Handayani
"Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang kompleks, bukan hanya masalah pada segi medis namun dapat meluas hingga pada masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Tahun 2016, angka kasus kusta baru di Indonesia dilaporkan mencapai 16.826 kasus, diantara kasus baru tersebut 83% merupakan kasus kusta dengan tipe Multi
Basiler (MB), 9% kasus cacat tingkat dua dan 11% kasus pada anak. Promosi kesehatan dilakukan dilakukan dengan berbagai upaya kepada masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan promosi kesehatan yang ada di puskesmas salah satunya adalah dengan kegiatan penyuluhan. Kegitan penyuluhan ini menggunakan media digital yang dipaparkan melalui leaflet dan video menggunakan platform WhatsApp dan Youtube. Tujuan: Mengetahui karakteristik dan pengaruh pemberian edukasi pasien kusta di Poli Sangkuriang Puskesmas Kecamatan Cakung. Metode: Desain dalam penelitian ini merupakan studi observasional. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Kesimpulan: Karakteristik jenis kelamin pasien kusta didominasi oleh laki-laki dan pengetahuan yang dimiliki oleh pasien kusta di poli sangkuriang puskesmas kecamatan Cakung termasuk dalam kategori baik.
Leprosy is an infectious disease that can cause complex problems, not only in medical terms but can extend to social, economic, cultural, security and national security issues. In 2016, the number of new leprosy cases in Indonesia was reported at 16,826 cases, of which 83% were Multi Bacillary (MB) type leprosy cases, 9% were second degree disability cases and 11% were cases in children. Health promotion is carried out with various efforts to the community so that they are willing and able to improve and maintain their own health. One form of health promotion activity at the puskesmas is counseling. This counseling activity uses digital media which is presented through leaflets and videos using the WhatsApp and Youtube platforms. Objective: To determine the characteristics and effect of providing education for leprosy patients at the Sangkuriang Poly of the Cakung District Health Center. Methods: The design in this study is an observational study. The type of data used is primary data. Conclusion: The gender characteristics of leprosy patients are dominated by men and the knowledge possessed by leprosy patients at the Sangkuriang clinic of the Cakung sub-district health center is in the good category."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Syifa Ananda
"Evaluasi Penggunaan Obat atau EPO adalah kegiatan yang digunakan untuk mengevaluasi penggunaan obat dalam rangka menjamin obat yang digunakan sesuai dengan infikasi, efektif, aman, serta rasional sehingga dapat memberikan manfaat dalam rangka perbaikan pola pada penggunaan obat berkelanjutan dengan berdasarkan bukti. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) secara kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk melihat ketepatan penggunaan obat yang dilakukan berdasarkan kriteria penggunaan obat, sehingga EPO yang dilakukan secara kualitatif dapat dilakukan dengan adanya evaluasi Penggunaan Obat Rasional (POR) yang merupakan upaya untuk melakukan evaluasi kerasionalan penggunaan obat di Puskesmas dengan pedoman indikator peresepan pada WHO sedangkan secara kuantiatif dilakukan dengan metode ATC/DDD dan DU90% yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Kalideres dengan penggunaan data obat periode Juli – Desember 2021 dengan hasil yang telah memenuhi target pemerintah dengan persentase >70% dan obat-obatan yang berada pada segmen DU 90%, yaitu Kaptopril tablet 25 mg, Metformin tablet 500 mg, Parasetamol tab 500 mg, Omeprazol kapsul 20 mg, dan Asam askorbat tablet 500 mg.
Evaluation of Drug Use or EPO is an activity used to evaluate drug use in order to ensure that the drug used is in accordance with the indications, effective, safe, and rational so that it can provide benefits in order to improve patterns of sustainable drug use based on evidence. Quantitative Drug Use Evaluation (EPO) is a method used to see the accuracy of drug use which is carried out based on the criteria for drug use, so that EPO which is carried out qualitatively can be carried out with an evaluation of Rational Drug Use (POR) which is an attempt to evaluate the rationality of drug use at the Health Center with guidelines on prescribing indicators at WHO while quantitatively carried out using the ATC/DDD and DU90% methods carried out by the Kalideres District Health Center using drug data for the period July - December 2021 with results that have met the government's target with a percentage of > 70% and drugs drugs that are in the 90% DU segment, namely Captopril tablets 25 mg, Metformin tablets 500 mg, Paracetamol tablets 500 mg, Omeprazole capsules 20 mg, and Ascorbic Acid tablets 500 mg. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Syifa Mediati Firdausya
"Stroke non hemoragik (SNH) atau stroke iskemik disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran darah menuju otak dan merupakan jenis patologi yang paling umum. Penanganan stroke dengan faktor risikonya dapat menyebabkan DRP dikarenakan kompleksitas regimen dan termasuk jenis obat dengan risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis DRP dan terapi obat berdasarkan SOAP, serta melakukan rencana tindak lanjut berdasarkan analisis risiko yang terjadi dan/atau potensial terjadi. Metode yang digunakan dalam pemantauan terapi obat pasien SNH yaitu studi kasus menggunakan rekam medis pasien. Kriteria inklusi yang digunakan adalah pasien stroke, tidak memperoleh monoterapi, dan waktu MRS lebih dari 24 jam. Kriteria eksklusi yaitu pasien stroke dengan status akan pulang atau discharge kurang dari 24 jam. Analisis data menggunakan metode SOAP dan PCNE untuk DRP. Data dianalisis dan ditinjau kesesuaian penggunaan obat berdasarkan AHA Guidelines dan JNC 8. Hasil pemantauan menunjukkan terdapat enam masalah terkait obat yang potensial terjadi, yaitu: satu masalah terkait gejala atau indikasi yang tidak diobati, dua masalah terkait kejadian efek samping obat yang mungkin terjadi, dan 3 masalah terkait efek terapi obat tidak optimal. Tindak lanjut mengenai masalah terkait gejala atau indikasi yang tidak diobati dengan meresepkan obat, masalah terkait kejadian efek samping obat dengan perubahan waktu penggunaan obat atau penundaan penggunaan obat, masalah terkait efek terapi obat tidak optimal dengan meningkatkan dosis; mengubah waktu penggunaan obat; menurunkan dosis obat.
Stroke non hemorrhagic (SNH) or ischemic stroke is caused by a blockage in the blood flow to the brain and is the most common type of pathology. Treatment of stroke with its risk factors can cause DRP due to the regimen complexity and it is a high risk type of drugs. This study aims to analyze DRP and drug therapy based on SOAP, as well as carry out a follow up plan based on an analysis of the risks that have occurred and/or have the potential to occur. The method used in monitoring drug therapy for SNH patients is a case studi using patient’s medical record. The inclusion criteria were stroke patients, not receiving monotherapy, and hospitalized time of more than 24 hours. Exclusion criteria were stroke patients with discharge status less than 24 hours. Data were analyzed using SOAP and PCNE methods for DRP. Data were reviewed for suitability for drug use based on the AHA Guidelines and JNC 8. The monitoring showed that there were six potential drug related problems, which one problem related to untreated symptoms or indication, two problems related to possible drug side effect, and three problems related to suboptimal drug therapy effects. Follow up regarding problems related to untreated symptoms or indications by prescribing drugs, problems related to occurrence of drug side effects with changes in the time of drug use, problems related to suboptimal drug therapy effects by increasing the dose; change the time of drug use; lowering the drug dose."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library