Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juwita Nur Fadhila
"Nilai profesional adalah ciri penting dari profesi keperawatan dan sebagai acuan dalam berperilaku dan bertindak. Terdapat tujuh dari sepuluh mahasiswa profesi di Jawa Timur yang mengatakan sulit beradaptasi dengan program profesi diduga menjadi salah satu masalah dalam penerapan nilai profesional di lingkungan praktik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran nilai profesional mahasiswa profesi pada Perguruan Tinggi Negeri di daerah Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif menggunakan kuesioner NPVS3-I (Nurses Professional Values Scale-3: Indonesian Version) dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan 195 orang sebagai sampel mahasiswa profesi semester dua. Penelitian menghasilkan bahwa responden memiliki rerata usia 22,37 tahun, berjenis kelamin perempuan 82,6%, berpendidikan terakhir SMA/SMK/Ma sederajat 76,9%, dan berasal dari PTN di daerah Surabaya 55,9%. Mahasiswa profesi memiliki nilai profesional baik 56,4%, caring baik 58,5%, activism baik 52,3%, dan profesionalism baik sebanyak 54,4%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah nilai profesional dan faktor-faktornya (caring, activism, dan profesionalism) dari mahasiswa profesi di perguruan tinggi negeri di daerah Jawa Timur cenderung baik utamanya pada jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SMA/SMK/Ma sederajat, dan dari PTN di daerah Surabaya. Rekomendasi peneliti adalah perlu adanya pengembangan nilai profesional bukan hanya fokus dalam akademik, melainkan juga melalui pelatihan langsung di lahan praktik.

Professional values are an important characteristic of the nursing profession and as a reference in behavior and action. There are seven out of ten professional students in East Java who say it is difficult to adapt to the professional program is thought to be one of the problems in the application of professional values in the practice environment. This study aims to identify the description of professional values of professional students at state universities in East Java. The method used in this research was descriptive using the NPVS3-I (Nurses Professional Values Scale-3: Indonesian Version) questionnaire with simple random sampling technique. This study used 195 people as a sample of second semester professional students. The study found that the respondents had an average age of 22.37 years, 82.6% were female, 76.9% had a senior high school education, and 55.9% came from public universities in Surabaya. Professional students have good professional values 56.4%, good caring 58.5%, good activism 52.3%, and good professionalism as much as 54.4%. The conclusion in this study is that professional values and their factors (caring, activism, and professionalism) of professional students in public universities in East Java tend to be good, especially in female gender, the last education of SMA / SMK / MA equivalent, and from state universities in the Surabaya area. The researcher's recommendation is that there is a need to develop professional values not only in academics, but also through direct training in practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netrida
"Pelaksanaan menajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan jiwa terus berkembang dan mengalami perubahan. Bentuk penataan system dalam pemberian pelayanan keperawatan adalah melalui pengembangan model praktik keperawatan jiwa (MPKP Jiwa). MPKP Jiwa menggunakan 4 pilar pelayanan professional, diantaranya pendekatan keperawatan, kompensasi dan penghargaan, hubungan professional, pemberian asuhan keperawatan. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan implementasi kegiatan MPKP Jiwa oleh perawat pelaksana dengan hasil asuhan keperawatan pada klien deficit perawatan diri di ruang MPKP Jiwa. Desain penelitian dengan cross sectional, teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan data divalidasi melalui wawancara. Responden terdiri dari perawat, pasien, keluarga dan wawancara dengan Top Manager. Analisis data dengan pearson correlation. Hasil penelitian: ada hubungan antara implementasi MPKP jiwa dengan tanda dan gejala klien DPD (p<0,05), ada hubungan antara implementasi MPKP jiwa dengan kemampuan klien melakukan perawatan diri (p<0,05) Saran: Rumah sakit perlu menjaga keberlangsungan pelaksanaan program MPKP secara berkelanjutan agar asuhan keperawatan meningkat.

The implementation of management of care and mental nursing care is improved and changed.The kind of system management of care in mental health nursing is mental health professional nursing model practice. Mental Nursing care is using 4 basic of professional service such as nursing solution, compentation and award, proffesionality relationship, and giving nursing care. The aim of this study was to know the implementation of the model of professional mental nursing by mental nurses and perception of the implementation of the model of professional mental nursing to client with less of self care. This study used a crosss sectional design, using a questionare and validation of data by interview. The results of this study showed there was correlation between implementation of mental nursing care and sign of less self care client (p<0,05), there was correlation between implementation of mental nursing care and abilty self care of patient (p<0,05). Rekomendasi : Hospital is used to keep the practice of mental nursing care to improving nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Dermawan
Yogyakarta: Gosyen, 2010
610.73 DED k (1);610.73 DED k (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Benner, Patricia E.
New Jersey: Printice-Hall Health, 1984
610.73 BEN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Mylanda
"Profesi apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan aktif dalam terwujudnya kesehatan masyarakat. Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, apoteker profesional harus berpartisipasi secara langsung dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di institusi kefarmasian seperti apotek dan industri farmasi, hal ini dinamakan dengan praktik profesi. Praktik profesi dilakukan sebagai pengaplikasian ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan apoteker dan sebagai tempat mencari pengalaman bagi calon apoteker agar dapat memahami dan mendapatkan gambaran mengenai peran apoteker di dunia kerja.. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy Sawangan selama periode Februari – Maret 2021 dan di PT Mahakam Beta Farma selama periode April – Mei 2021. Industri farmasi dan apotek dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker untuk mengasah kemampuan kefarmasian. Melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker, calon apoteker diharapkan mendapatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan pengalaman di bidang kefarmasian.

The pharmacist profession is one of the health practitioner who play an active role in the realization of public health. In carrying out pharmaceutical work, professional pharmacists must participate directly in pharmaceutical work in pharmaceutical institutions such as pharmacies and the pharmaceutical industry, this is called professional practice. Professional practice is an application of knowledge gained during pharmacist education and as a place to seek experiences for prospective pharmacists in order to understand and get an overview of the role of pharmacists in the field. The Pharmacist Professional Practice is held at Apotek Roxy Sawangan during February – March 2021 and at PT Mahakam Beta Farma during April – May 2021. The pharmacy and pharmaceutical industry can be a place for prospective pharmacists to hone their pharmaceutical skills. Through the Pharmacist Professional Work Practice, prospective pharmacists are expected to gain knowledge, insight, skills, and experience in the pharmaceutical field."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan komitmen profesi dan komitmen organisasi pada guru. Model penelitian yang digunakan adalah model kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, sedangkan analisis dilakukan dengan metode statistik. Responden dalam penelitian ini adalah 67 orang guru tersertifikasi yang telah bekerja selama minimal 1 tahun di sekolah tempat dia mengajar saat ini. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen profesi dengan komitmen organisasi. Hasil analisis tambahan menyatakan bahwa tingkat pendidikan memiliki perbedaan mean yang signifikan terhadap komitmen profesi dan organisasi responden.

This study discussed the correlation of the professional and organizational commitment among teachers. The research method used was the quantitative model. The data was collected by questionnaire, while the analysis is done with statistical method. Respondent in this research are 67 certified teachers who have worked for at least one year in their current school. From the result of the analysis can be condluded that there is a positive and significant correlation between professional and organizational commitment. Additional result states that educational level has a significant mean difference toward professional and organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Hayqal
"Propam sendiri memiliki 3 pokok penting dalam penegakan Kode Etik, yaitu Disiplin, Profesi dan Pidana. Disiplin Polri, merupakan sikap pada unsur pribadi dan tidak mempunyai efek keluar. Profesi sendiri berpedoman pada SOP (standar operasional prosedur) yang terdiri dari Job Description dan Job Analys, Standarisasi keberhasilan pelaksanaan tugas, Sistem penilaian kinerja, Sistem Reward + Punishment, Etika Kinerja (Do+don’t)Penelitian formulasi standar penegakan kode etik profesi Polri dan Komisi Kode Etik Polri ini mempergunakan jenis penelitian kualitatif, agar peneliti dapat mendeskripsikan untuk mengkomunikasikan hasil penelitian ini dengan tahapan mencari sumber data, mengumpulkan data dan menganalisis data yang telah didapatmasih terdapat kendala-kendala yang dialami oleh Akreditor untuk menegakkan Kode Etik yang sangat dibutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada saat persidangan Komisi Kode Etik, baik pada penanganan barang bukti yang berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik, Evaluasi Jabatan terhadap personil yang sedang melaksanakan pemeriksaan pelanggaran Kode Etik hingga pelaksanaan putusan sidang Komisi Kode Etikpenulis menyarankan untuk melakukan pembaruan atau modifikasi terhadap penegakan Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri sehinggadapat menjadi Formulasi Standar yang lebih baik lagi dan agar tidak adanya pertentangan dalam mengambil Langkah hukum untuk menegakkan Kode Etik Profesi dan menyarankan agar melakukan pengawasan terhadap anggota Polri yang menjalani sanksi Kode Etik baik secara langsung maupun secara administrasi.

Propam itself has 3 important points in enforcing the Code of Ethics, namely Discipline, Profession and Crime. Police discipline is a personal attitude and has no outward effect. The profession itself is guided by SOP (standard operating procedures) which consist of Job Description and Job Analysis, Standardization of successful implementation of tasks, Performance appraisal system, Reward + Punishment System, Performance Ethics (Do + don't) Research on the formulation of standards for enforcing the National Police's professional code of ethics and the National Police Code of Ethics Commission uses qualitative research, so that researchers can describe and communicate the results of this research through the stages of searching for data sources, collecting data and analyzing the data that has been obtained. There are still obstacles experienced by Accreditors in enforcing the Code of Ethics which is really needed as a forms of accountability during Code of Ethics Commission hearings, both in handling evidence related to violations of the Code of Ethics, Position Evaluation of personnel who are carrying out investigations for violations of the Code of Ethics and implementation of the Code of Ethics Commission hearing decisions. The author suggests updating or modifying the enforcement of the Professional Code of Ethics and the National Police Code of Ethics Commission so that it can formulate better standards and so that there are no conflicts in taking legal steps to enforce the Professional Code of Ethics and recommend that they carry out supervision of members of the Indonesian National Police who undergo sanctions from the Code of Ethics both directly and administratively."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Foster, Illysa R.
Mississauga, Ontario : Jones & Bartlett Learning, 2011
174.29 FOS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deloughery, Grace L.
Saint Louis: Mosby, 1977
610.730 9 DEL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rozan Ali Badjrai
"Penulis akan membahas tentang Kode Etik APES 110 untuk Akuntan Profesional yang diterapkan dalam kasus di mana seseorang memiliki dilema. Penerimaan tanggung jawab untuk bertindak demi kepentingan publik adalah tanda pembeda dari profesi akuntansi (APES 110, para.100.1). Untuk memastikan hal itu, APES 110 memberikan panduan yang harus dipatuhi semua profesi akuntansi dan audit. Dalam makalah ini, penulis akan menggambarkan wajah-wajah dilema oleh William, yang ia bingung tentang apakah ia akan mengikuti kode etik, atau ia hanya akan mengikuti apa yang diinginkannya selama pekerjaannya selesai, tetapi bertentangan dengan apa yang APES 110 percaya harus diikuti oleh semua akuntan.

The writer will be discussing about APES 110 Code of Ethics for Professional Accountants that is applied in such case where one has a dilemma. The acceptance of the responsibility to act in the public interest is a distinguishing mark of the accountancy profession (APES 110, para.100.1). To establish that matter, APES 110 provides guidance that all the accounting and auditing profession must comply with. In this paper, the writer will be describing the dilemma faces by the William, which he confused about whether he will follow the code of ethics, or he will just follow what he desires as long as his work is done, but contradict with what APES 110 believes should be followed by all accountants."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>